Anda di halaman 1dari 6

KREATIVITAS TARI

A. PENGERTIAN KREATIVITAS TARI


Tari salah satu bidang yang dapat dijadikan sebagai objek kreativitas karya seni. Dalam
menyusun karya seni sangat dibutuhkan kreativitas yang tinggi untuk menghasilkan karya seni
yang baik. Menyusun karya seni dapat menggunakan pembendaharaan gerak tradisi yang sudah
ad atau melalui pencaharian dan pengembangan gerak yang belum terpola sebelumnya yaitu
dengan cara melakukan eksplorasi gerak, improvisasi gerak, dan komposisi gerak, yaitu
penyusunan gerak menjadi sebuah tarian. Pengalaman dan kemampuan seseorang baik secara
teoritas maupun praktek dapat dijadikan bekal dalam mewujudkan kreativitas yang diwujudkan
dalam karya seni.

Mencipta merupakan dorongan untuk merasakan, menemukan dan menuangkan ide-ide yang
ada untuk dikembangkan. Tari tidak tercipta secara instan, terdapat sebuah proses atau langkah-
langkah yang harus ditempuh dalam menciptakan tarian. Proses untuk mencipta atau membuat
karya tari dimulai dari mencari ide-ide, yaitu melalui eksplorasi, improvisasi dan pembentukan
(komposisi).
B. PROSES KREATIVITAS TARI
Kreativitas seseorang dapat dilihat dari hasil akhir kreatif yaitu karya. Hasil akhir tersebut dapat
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal seperti faktor lingkungan, sarana, keterampilan,
identitas, orisionalitas, dan apresiasi.

Proses kreativitas tari dapat dilakukan dengan tahapan yaitu :


• Eksplorasi gerak, yaitu proses berfikir, imajinasi, merasakan dan merespon dari suatu objek
yang kita jadikan sebagai bahan karya seni.

• Improvisasi yaitu spontanitas karena memiliki kebebasan dalam gerak dapat dilakukan mulai
gerak yang sederhana kemudian dikembangkan.

• Komposisi atau penciptaan karya seni yaitu menata, mengatur dan menata bagian-bagian
sehingga satu dengan yang lainnya saling menjalin menjadi kesatuan yang utuh.
C. MENYUSUN KARYA TARI

Dalam menyusun karya tari dapat mempergunakan gerak tradisi yang sudah ada atau melalui
pencarian gerak yang belum terpola sebelumnya. Setelah gerak-gerak yang dimaksud telah
terkumpul, lalu dirangkai menjadi tarian. Menyusun gerak yang baik adalah memadukan gerak
maknawi dengan gerak murni, dirangkai sesuai dengan tema yang sudah ditentukan dan sudah
mencakup arah gerak dan arah hadap.

Arah memberikan orientasi pada tarian. Ada dua macam arah dalam menari, yaitu:
1. Arah Hadap, menunjukkan kemana penari menghadap, kekanan, kekiri, ke depan, ke
belakang, menengadah atau menunduk.

2. Arah Gerak ( Lintas gerak), menunjukkan kemana penari akan bergerak, membuat lingkaran,
zig-zag, berjalan maju dan mundur, serong, diagonal, spiral dsb.
1. LEVEL
Tingkatan jangkauan gerak atau tinggi rendahnya gerak.

Ada tiga level dalam menari, yaitu:


a. Level Tinggi : Meloncat, Jitjit
b. Level Sedang : Membungkuk, berjalan tegak
c. Level Rendah : Duduk, jongkok
Dari hasil pengolahan suatu gerakan atau gerak yang telah mengalami sitisasi atau distorsi lahir
dua jenis gerakan tari. Pertama , gerak tari yang bersifat gerak murni dan yang kedua bersifat
gerak maknawi.

Gerak murni adalah gerak tari dari hasil pengolahan gerak yang dalam pengungkapannya tidak
mempertimbangkan suatu pengertian dari gerak tari tersebut. Disini yang dipertimbangkan
adalah faktor nilai keindahan gerak tarinya saja. Misalnya gerak-gerak memutar tangan pada
pergelangan tangan, beberapa gerak leher seperti pacak jangga di Jawa, dan sebagainya.

Gerak maknawi adalah gerak wantah yang telah diolah menjadi suatu gerak tari yang dalam
pengungkapannya mengandung suatu pengertian atau maksud disamping keindahannya.
2. DESAIN
Penata tari yang baik juga memperhatikan desain tari.
Desain adalah garis yang terlihat oleh penonton yang di timbulkan oleh gerak penari. Garis yang
dilalui dilantai oleh para penari disebut desain bawah. Misalnya, garis horizontal, diagonal, zig-
zag, spiral dll. Garis yang di lihat oelh penonton sebagai gerakan penari diatas pentas adalah
desain atas. Contohnya loncatan, gerak payung dan pita.

Merangkai gerak agar menarik perlu adanya keseimbangan dasar dengan elemen lainnya, yang
perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut.
1. Irama sebagai pengiring dan pemertegas gerak.
2. Penguasaan ruangan dengan desain atas, bawah dan medium.
3. Penataan komposisi penari untuk mengatasi kejenuhan sesuai dengan jumlah penari.
4. Penggunaan rias dan busana yang selaras dan mencerminkan tema.

Desain mesiknya merupakan bagian yang terpenting dalam tari, musik merupakan bagian
pendukung dala seni tari yaitu sebagai pengiring, pemberi suasana dan memberikan ilustrasi
( ekspresi). Musik juga mengatur cepat lambatnya gerak dan membatu mewujudkan dramatik.
D. MENAMPILKAN KARYA TARI DENGAN IRINGAN
Menampilkan tari Lenggang Patah Sembilan

Dinamakan tari lenggang patah sembilan karena sesuai dengan pepatah Melayu lama. “
Lenggang Patah Sembilan, semut dipijak tidak mati, antan terlan patah tiga”. Makna yang tersirat
pada tarian mengungkapkan corak tarian ini sangat lembut namun pasti. Menyatakan bahwa
seseorang itu harus memiliki budi bekerti yang halus dan luhur, tetapi mempunyai ketegasan
dalam berfikir dan bertindak. Lagu yang mengiringi tarian ini adalah Kuala Deli, Damak, Makan
Sirih, Anak Tiung, Tudung Periuk, Batu Belah, Tudung Saji, Mas Merah, Burung Putih.

Anda mungkin juga menyukai