1966
Perserikatan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Pasca-kemerdekaan Indonesia,
muncul Perserikatan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia yang dibentuk melalui Kongres
Mahasiswa I di Malang tahun 1947. Tujuan dibentuk PPMI adalah untuk mempererat
hubungan persaudaraan antara para pelajar Indonesia. Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia
(KAMI) KAMI dibentuk tanggal 25 Oktober 1966 yang merupakan hasil kesepakatan
sejumlah organisasi yang berhasil dipertemukan oleh Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu
Pendidikan Mayjen dr. Syarief Thayeb. Angkatan '66 Sekitar tahun 1965 dan 1966, para
pemuda Indonesia banyak terlibat dalam perjuangan mendirikan Orde Baru. Gerakan ini
dikenal dengan istilah Angkatan '66 yang merupakan awal kebangkitan gerakan mahasiswa
secara nasional. Tokoh-tokoh dalam gerakan tersebut adalah Cosmas Batubara, Sofyan
Wanandi, Yusuf Wanandi. Angkatan '66 ini mengangkat isu komunis yang dianggap sebagai
bahaya negara. Melalui gerakan ini, masyarakat berhasil dibangun kepercayaannya untuk
mendukung mahasiswa menentang komunis yang ditunggangi Partai Komunis Indonesia
(PKI).
1974
Mahasiswa Menggugat Awal 1970-an, para mahasiswa telah melancarkan berbagai kritik
dan koreksi. Gerakan mahasiswa diawali dengan reaksi terhadap kenaikan harga bahan bakar
minyak (BBM). Setelah itu, aksi protes lainnya yang paling mengemuka disuarakan
mahasiswa adalah terkait pemberantasan korupsi. Karena aksi-aksi tersebut, terbentuklah
gerakan Mahasiswa Menggugat yang dimotori oleh Arif Budiman. Program utama dari
gerakan tersebut adalah aksi pengecaman terhadap kenaikan BBM dan korupsi. Komite Anti
Korupsi (KAK) Setelah itu, muncul aksi-aksi lain dalam skala yang lebih luas dan terbentuk
Komite Anti Korupsi diketuai oleh Wilopo. Terbentuknya KAK sendiri berlandaskan pada
reaksi kekecewaan mahasiswa terhadap tim-tim khusus yang disponsori pemerintah, mulai
dari Tim Pemberantasan Korupsi (TPK) sampai Komisi Empat. Komisi Empat adalah badan
pemberantasan korupsi pemerintah Indonesia yang dibentuk Soeharto pada 31 Januari 1970.
Gerakan Mahasiswa dalam Peristiwa Malari Protes masih terus berlanjut hingga tahun 1972,
di mana terdapat isu harga beras naik. Selanjutnya tahun 1973 masih diwarnai dengan isu
korupsi sampai meletusnya demonstrasi memprotes Perdana Menteri Jepang Kakuei Tanaka
yang datang ke Indonesia. Kedatangan PM Jepang ini menuai kerusuhan yang dilakukan
mahasiswa dan kerusuhan sosial pada 15 Januari 1974. Peristiwa demonstrasi ini disebut
dengan Peristiwa Malari.
1977-1978
Setelah peristiwa Malari, gerakan mahasiswa mulai meredup. Namun, menjelang Pemilu
1977, muncul kembali pergolakan mahasiswa yang berskala masif. Muncul berbagai
masalah penyimpangan politik, seperti soal pemilu mulai dari kampanye sampai
berlangsungnya pemilihan umum. Gerakan mahasiswa saat itu juga untuk mengkritik strategi
pembangunan dan kepemimpinan nasional. Awalnya, pemerintah berusaha melakukan
pendekatan dengan mahasiswa melalui Tim Dialog Pemerintah yang dibentuk pada 24 Juli
1977. Namun, upaya ini ditolak oleh para mahasiswa. Pada periode ini terjadi pendudukan
militer atas kampus-kampus karena mahasiswa dianggap telah melakukan pembangkangan
politik. Meskipun gerakan mahasiswa saat itu tidak membuahkan hasil, perjuangan gerakan
mahasiswa tahun 1978 telah menumbuhkan adanya keberanian mahasiswa untuk menyatakan
sikap terbuka guna menggugat bahkan menolak kepemimpinan nasional.
1990
Forum Komunikasi Mahasiswa Yogyakarta (FKMY) Memasuki awal tahun 1990-an, di
bawah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Fuad Hasan, terjadi aksi mahasiswa di
Yogyakarta yang bernama FKMY. Aksi ini menuntut pencabutan NKK/BKK. NKK/BKK
adalah kebijakan yang dikeluarkan pada rezim Soeharto untuk memecah kemasifan gerakan
mahasiswa. Kampus yang terlibat dalam gerakan FKMY adalah ISI, Janabadra, UMY, UGM,
UII, dan IAIN Sunan Kalijaga. Setelah gerakan dilancarkan, akhirnya kebijakan NKK/BKK
dicabut dan diganti oleh Pdeoman Umum Organisasi Kemahasiswaan (PUOK).
1998
Gerakan 1998 menuntut reformasi dan dihapuskannya korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN)
pada 1997-1998, melalui pendudukan gedung DPR/MPR oleh ribuan mahasiswa. Para
mahasiswa ini menuntut agar Presiden Soeharto segera turun dari jabatannya. Untuk
meredam gerakan mahasiswa ini, pemerintah melakukan tindakan represif yang menewaskan
aktivis mahasiswa. Tindakan yang dilakukan oleh Peristiwa Cimanggis, Peristiwa Gejayan,
Tragedi Trisakti, Tragedi Semanggi I dan II, dan Tragedi Lampung. Setelah banyak
pertumpahan darah terjadi, akhirnya Presiden Soeharto mengundurkan diri dari kursi
kepresidenan pada 21 Mei 1998.
2007
Pasa-reformasi, gerakan mahasiswa masih terus berlanjut. Tahun 2007, mahasiswa dari 37
perguruan tinggi mendirikan Badan Eksekutif Mahasiswa-Seluruh Indonesia (BEM SI).
Gerakan mahasiswa ini muncul pada periode pertama Soesilo Bambang Yudhoyono dengan
Tujug Gugatan Rakyat (Tugu Rakyat). Aksinya kemudian diselenggarakan pada Mei 2008 di
Istana Negara. Mereka menuntut agar pemerintah menasionalisasi aset strategis bangsa,
mewujudkan pendidikan yang merata, menuntaskan kasus korupsi, hingga isu lingkungan
akibat lumpur lapindo.
2014
Masih terus berlanjut, gerakan Tugu Rakyat berlangsung hingga tahun 2014 ketika Presiden
Joko Widodo bersama Jusuf Kalla memimpin. Para mahasiswa hendak menurunkan Joko
Widodo, tetapi gagal.
2019
Pada 2019 terjadi aksi mahasiswa dalam Reformasi Dikorupsi. Protes ini berlangsung di
kota-kota besar seluruh Indonesia dengan menolak beberapa UU, meminta pengesahan RUU
PKS untuk kasus kekerasan seksual, hingga penyelesaian kasus pelanggaran HAM.
2020
Selanjutnya, tahun 2020, terjadi aksi mahasiswa dalam menolak Omnibus Law (UU Cipta
Kerja) yang dinilai dapat berdampak pada segala aspek, mulai dari isu lingkungan hingga
mengabaikan kesejahteraan buruh.
Daftar pustaka
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/77c15fc600892
96914daee8da4380c2d.pdf
https://www.kompas.com/stori/read/2021/08/29/110000279/sejarah-
gerakan-mahasiswa-di-indonesia-sejak-1908-hingga-
reformasi?page=all
https://katadata.co.id/pingitaria/berita/5e9a4e6cab7c5/gerakan-
mahasiswa-dari-boedi-oetomo-reformasi-hingga-bela-kpk
https://nationalgeographic.grid.id/read/132766669/dari-1966-hingga-
2020-bagaimana-gerakan-mahasiswa-warnai-sejarah?page=all
https://lib.ui.ac.id/file?file=digital%2F132052-
D+00918+Gerakan+politik-Literatur.pdf
https://beritabojonegoro.com/read/960-sejarah-gerakan-mahasiswa-
dari-masa-ke-masa.html