Anda di halaman 1dari 5

Sejarah Gerakan Mahasiswa di Indonesia, Sejak

1908 hingga Reformasi


Depok, 13 April 2022
Oleh: Emir Muhammad Ikhsan
Gerakan mahasiswa di Indonesia adalah kegiatan kemahasiswaan yang ada di dalam maupun
luar perguruan tinggi yang dilakukan untuk meningkatkan kecakapan, intelektualitas, dan
kemampuan kepemimpinan. Gerakan mahasiswa ada di Indonesia sejak tahun 1908 dan
melebar di era reformasi. Oleh sebab itu, gerakan mahasiswa kerap dianggap sebagai cikal
bakal perjuangan nasional.
1908
Budi Utomo Pada tahun ini, terdapat gerakan mahasiswa bernama Boedi Oetomo. Boedi
Oetomo adalah wadah perjuangan yang pertama kali memiliki struktur pengorganisasian
modern, bertujuan untuk menjamin kehidupan bangsa yang terhormat. Gerakan ini didirikan
di Jakarta, 20 Mei 1908 oleh para pemuda STOVIA atau sekolah dokter di Jawa. Pada
kongres pertama, 5 Oktober 1908 di Yogyakarta, ditetapkan tujuan perkumpulan yaitu untuk
kemajuan selaras buat negeri dan bangsa, terutama dengan memajukan pengajaran, pertanian,
peternakan dan dagang, teknik dan industri, serta kebudayaan. Fokus utama dari BU adalah
pengembangan generasi muda di bidang sosial, pendidikan, pengajaran, dan
kebudayaan. Sejak saat itu, Budi Utomo mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Tercatat akhir tahun 1909, BU telah memiliki sebanyak 40 cabang dengan kurang lebih
10.000 anggota. Perhimpunan Indonesia Selain BU, para mahasiswa Indonesia yang sedang
belajar di Belanda, salah satunya Mohammad Hatta, mendirikan Indische Vereeniging pada
1922. Kemudian, tahun 1925, organisasi ini berganti nama menjadi Perhimpunan
Indonesia. Berdirinya perhimpunan Indonesia sendiri adalah untuk memajukan kepentingan
orang-orang pribumi dan non-pribumi. Awalnya, PI hanya sebagai organisasi sosial, namun
kemudian berubah menjadi organisasi politik. Misi utama dari PI adalah untuk memperoleh
kemerdekaan dan mendorong semangat rakyat melalui pendidikan.
1928
Kelompok Studi Indonesia Pada pertengahan 1923, segerombolan mahasiswa yang
bergabung dalam PI merasa kecewa dengan perkembangan kekuatan perjuangan
Indonesia. Untuk mengatasi kekecewaan tersebut, pada 29 Oktober 1924 dibentuk
Kelompok Studi Indonesia oleh Soetomo di Surabaya. Kelompok Studi Umum Kemudian,
kelompok kedua dibentuk di Bandung oleh Soekarno pada 11 Juli 1925. Kelompok ini
direalisasikan oleh para nasionalis dan mahasiswa Sekolah Tinggi Teknik di Bandung.
Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) Setelah pembentukan Kelompok Studi
Surabaya dan Bandung, disusul kemudian pembentukan PPPI pada September 1926 oleh para
mahasiswa Sekolah Tinggi Humum di Jakarta dan Sekolah Tinggi Teknik di Bandung. PPPI
adalah organisasi yang menghimpun seluruh elemen gerakan mahasiswa yang bersifat
kebangsaan.
Sumpah Pemuda Dari kebangkitan semangat perjuangan pemuda Indonesia, muncullah
generasi baru pemuda Indonesia yang memunculkan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober
1928. Sumpah pemuda dicetus melalui Kongres Pemuda II yang berlangsung di Jakarta pada
26 hingga 28 Oktober 1928, dimotori oleh PPPI. Tujuan dari Sumpah Pemuda sendiri adalah
untuk membangkitkan rasa nasionalisme bangsa Indonesia. Isi Sumpah Pemuda adalah:
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia. Kami
putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Kami putra dan
putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
1945
Perserikatan Nasional Indonesia (PNI) Akibat pengaruh sikap penguasa Belanda yang
liberal, muncul kebutuhan baru untuk menjadi partai politik, terutama dengan tujuan untuk
memperoleh basis massa yang luas. Oleh sebab itu, dibentuklah Perserikatan Nasional
Indonesia (PNI) pada 4 Juli 1927 oleh Soekarno. Tujuan dari PNI adalah untuk mencapai
Indonesia merdeka dengan menjalankan politik non-koperasi terhadap pemerintahan
Belanda. PNI sendiri dibentuk berdasar pada gagasan untuk tidak bekerja sama dengan
pemerintah Hindia Belanda.

1966
Perserikatan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Pasca-kemerdekaan Indonesia,
muncul Perserikatan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia yang dibentuk melalui Kongres
Mahasiswa I di Malang tahun 1947. Tujuan dibentuk PPMI adalah untuk mempererat
hubungan persaudaraan antara para pelajar Indonesia. Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia
(KAMI) KAMI dibentuk tanggal 25 Oktober 1966 yang merupakan hasil kesepakatan
sejumlah organisasi yang berhasil dipertemukan oleh Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu
Pendidikan Mayjen dr. Syarief Thayeb. Angkatan '66 Sekitar tahun 1965 dan 1966, para
pemuda Indonesia banyak terlibat dalam perjuangan mendirikan Orde Baru. Gerakan ini
dikenal dengan istilah Angkatan '66 yang merupakan awal kebangkitan gerakan mahasiswa
secara nasional. Tokoh-tokoh dalam gerakan tersebut adalah Cosmas Batubara, Sofyan
Wanandi, Yusuf Wanandi. Angkatan '66 ini mengangkat isu komunis yang dianggap sebagai
bahaya negara. Melalui gerakan ini, masyarakat berhasil dibangun kepercayaannya untuk
mendukung mahasiswa menentang komunis yang ditunggangi Partai Komunis Indonesia
(PKI).

1974
Mahasiswa Menggugat Awal 1970-an, para mahasiswa telah melancarkan berbagai kritik
dan koreksi. Gerakan mahasiswa diawali dengan reaksi terhadap kenaikan harga bahan bakar
minyak (BBM). Setelah itu, aksi protes lainnya yang paling mengemuka disuarakan
mahasiswa adalah terkait pemberantasan korupsi. Karena aksi-aksi tersebut, terbentuklah
gerakan Mahasiswa Menggugat yang dimotori oleh Arif Budiman. Program utama dari
gerakan tersebut adalah aksi pengecaman terhadap kenaikan BBM dan korupsi. Komite Anti
Korupsi (KAK) Setelah itu, muncul aksi-aksi lain dalam skala yang lebih luas dan terbentuk
Komite Anti Korupsi diketuai oleh Wilopo. Terbentuknya KAK sendiri berlandaskan pada
reaksi kekecewaan mahasiswa terhadap tim-tim khusus yang disponsori pemerintah, mulai
dari Tim Pemberantasan Korupsi (TPK) sampai Komisi Empat. Komisi Empat adalah badan
pemberantasan korupsi pemerintah Indonesia yang dibentuk Soeharto pada 31 Januari 1970.
Gerakan Mahasiswa dalam Peristiwa Malari Protes masih terus berlanjut hingga tahun 1972,
di mana terdapat isu harga beras naik. Selanjutnya tahun 1973 masih diwarnai dengan isu
korupsi sampai meletusnya demonstrasi memprotes Perdana Menteri Jepang Kakuei Tanaka
yang datang ke Indonesia. Kedatangan PM Jepang ini menuai kerusuhan yang dilakukan
mahasiswa dan kerusuhan sosial pada 15 Januari 1974. Peristiwa demonstrasi ini disebut
dengan Peristiwa Malari.

1977-1978
Setelah peristiwa Malari, gerakan mahasiswa mulai meredup. Namun, menjelang Pemilu
1977, muncul kembali pergolakan mahasiswa yang berskala masif. Muncul berbagai
masalah penyimpangan politik, seperti soal pemilu mulai dari kampanye sampai
berlangsungnya pemilihan umum. Gerakan mahasiswa saat itu juga untuk mengkritik strategi
pembangunan dan kepemimpinan nasional. Awalnya, pemerintah berusaha melakukan
pendekatan dengan mahasiswa melalui Tim Dialog Pemerintah yang dibentuk pada 24 Juli
1977. Namun, upaya ini ditolak oleh para mahasiswa. Pada periode ini terjadi pendudukan
militer atas kampus-kampus karena mahasiswa dianggap telah melakukan pembangkangan
politik. Meskipun gerakan mahasiswa saat itu tidak membuahkan hasil, perjuangan gerakan
mahasiswa tahun 1978 telah menumbuhkan adanya keberanian mahasiswa untuk menyatakan
sikap terbuka guna menggugat bahkan menolak kepemimpinan nasional.
1990
Forum Komunikasi Mahasiswa Yogyakarta (FKMY) Memasuki awal tahun 1990-an, di
bawah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Fuad Hasan, terjadi aksi mahasiswa di
Yogyakarta yang bernama FKMY. Aksi ini menuntut pencabutan NKK/BKK. NKK/BKK
adalah kebijakan yang dikeluarkan pada rezim Soeharto untuk memecah kemasifan gerakan
mahasiswa. Kampus yang terlibat dalam gerakan FKMY adalah ISI, Janabadra, UMY, UGM,
UII, dan IAIN Sunan Kalijaga. Setelah gerakan dilancarkan, akhirnya kebijakan NKK/BKK
dicabut dan diganti oleh Pdeoman Umum Organisasi Kemahasiswaan (PUOK).

1998
Gerakan 1998 menuntut reformasi dan dihapuskannya korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN)
pada 1997-1998, melalui pendudukan gedung DPR/MPR oleh ribuan mahasiswa. Para
mahasiswa ini menuntut agar Presiden Soeharto segera turun dari jabatannya. Untuk
meredam gerakan mahasiswa ini, pemerintah melakukan tindakan represif yang menewaskan
aktivis mahasiswa. Tindakan yang dilakukan oleh Peristiwa Cimanggis, Peristiwa Gejayan,
Tragedi Trisakti, Tragedi Semanggi I dan II, dan Tragedi Lampung. Setelah banyak
pertumpahan darah terjadi, akhirnya Presiden Soeharto mengundurkan diri dari kursi
kepresidenan pada 21 Mei 1998.
2007
Pasa-reformasi, gerakan mahasiswa masih terus berlanjut. Tahun 2007, mahasiswa dari 37
perguruan tinggi mendirikan Badan Eksekutif Mahasiswa-Seluruh Indonesia (BEM SI).
Gerakan mahasiswa ini muncul pada periode pertama Soesilo Bambang Yudhoyono dengan
Tujug Gugatan Rakyat (Tugu Rakyat). Aksinya kemudian diselenggarakan pada Mei 2008 di
Istana Negara. Mereka menuntut agar pemerintah menasionalisasi aset strategis bangsa,
mewujudkan pendidikan yang merata, menuntaskan kasus korupsi, hingga isu lingkungan
akibat lumpur lapindo.
2014
Masih terus berlanjut, gerakan Tugu Rakyat berlangsung hingga tahun 2014 ketika Presiden
Joko Widodo bersama Jusuf Kalla memimpin. Para mahasiswa hendak menurunkan Joko
Widodo, tetapi gagal.
2019
Pada 2019 terjadi aksi mahasiswa dalam Reformasi Dikorupsi. Protes ini berlangsung di
kota-kota besar seluruh Indonesia dengan menolak beberapa UU, meminta pengesahan RUU
PKS untuk kasus kekerasan seksual, hingga penyelesaian kasus pelanggaran HAM.
2020
Selanjutnya, tahun 2020, terjadi aksi mahasiswa dalam menolak Omnibus Law (UU Cipta
Kerja) yang dinilai dapat berdampak pada segala aspek, mulai dari isu lingkungan hingga
mengabaikan kesejahteraan buruh.
Daftar pustaka
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/77c15fc600892
96914daee8da4380c2d.pdf
https://www.kompas.com/stori/read/2021/08/29/110000279/sejarah-
gerakan-mahasiswa-di-indonesia-sejak-1908-hingga-
reformasi?page=all
https://katadata.co.id/pingitaria/berita/5e9a4e6cab7c5/gerakan-
mahasiswa-dari-boedi-oetomo-reformasi-hingga-bela-kpk
https://nationalgeographic.grid.id/read/132766669/dari-1966-hingga-
2020-bagaimana-gerakan-mahasiswa-warnai-sejarah?page=all
https://lib.ui.ac.id/file?file=digital%2F132052-
D+00918+Gerakan+politik-Literatur.pdf
https://beritabojonegoro.com/read/960-sejarah-gerakan-mahasiswa-
dari-masa-ke-masa.html

Anda mungkin juga menyukai