Anda di halaman 1dari 9

Peran Pelajar, Mahasiswa,

Pemuda, serta Tokoh


Masyarakat dalam
Perubahan Politik &
Ketatanegaraan di
Indonesia
Kelompok 7
XII IPS 2
Anggota kelompok 7

(01) Agista Sufi Hastirahayu


(14) Hafida Naila Wafa
(19) Lutfi Hermawan
(22) Muhamad Rafi Habibi
(31) Risma Nur Fadila
01
Peran Pelajar, Mahasiswa,
Pemuda, serta Tokoh
Masyarakat pada masa
Pergerakan Nasional Indonesia
Pada masa itu mahasiswa Indonesia telah berperan memperjuangkan
nasionalisme indonesia. Para mahasiswa itu sering mendiskusikan dan
memperjuangkan hak-hak bangsa Indonesia yang saat itu masih dijajah.
Dengan pemikirannya yang berani dan kritis, pemuda dan mahasiswa
memperjuangkan hak-hak bangsa Indonesia hingga dapat meraih
kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Selain pelajar dan mahasiswa, tokoh masyarakat juga memiliki andil
dalam perubahan politik dan dinamika ketatanegaraan Indonesia. Tokoh
tersebut di antaranya dr. Wahidin Sudirohusodo, H. Samanhudi, H.O.S.
Cokroaminoto, K.H. Ahmad Dahlan, dan K.H. Hasyim Asy’ari. Tokoh-
tokoh tersebut ikut berperan dalam pendirian beberapa organisasi pada
masa pergerakan.
(Malapetaka Lima Belas Januari) Malari merupakan
gerakan mahasiswa yang merasa tidak puas terhadap
kebijakan pemerintah terkait kerja sama dengan pihak
asing untuk pembangunan nasional. Para mahasiswa
menganggap kebijakan pemerintah saat itu sudah
menyimpang dan para mahasiswa menilai kerja sama
tersebut akan semakin memperburuk kondisi ekonomi
rakyat. Para mahasiswa memprotes kedatangan Perdana
Menteri Jepang Kakue Tanaka ke Jakarta. Saat itu
kehadiran Perdana Menteri Kakue Tanaka dianggap
sebagai simbol bagian dan dominasi kapitalisme
internasional. Senari kemudian mahasiswa
memaklumatkan tritura yang berisi bubarkan aspri (asisten
pribadi), turunkan harga, dan menggantung koruptor-
koruptor.
02
Peran Pelajar, Mahasiswa,
Pamuda, dan Tokoh
Masyarakat pada Masa Orde
Lama sampai Reformasi
● Pada masa Demokrasi Liberal, organisasi
kemahasiswaan tumbuh dan berkembang.
Adanya sistem multipartai yang diterapkan saat
itu memengaruhi berbagai organisasi
kemahasiswaan untuk berinfiltrasi dengan partai-
partai, misalnya Gerakan Mahasiswa Nasional
Indonesia (GMNI) dengan Partai Nasionalis
Indonesia (PNI) dan Himpunan Mahasiswa
Islam (HMI) dengan Masyumi.
● Pada masa Orde Baru, pada tanggal 25 Oktober
1966 beberapa organisasi yang berhasil
dipertemukan oleh Menteri Perguruan Tinggi
dan Ilmu Pendidikan (PTIP) Syarief Thayeb
Pada tanggal 15 Januari 1974 terjadi peristiwa Malari
(Malapetaka Lima Belas Januari). Para mahasiswa
menganggap kebijakan pemerintah saat itu sudah menyimpang
dan para mahasiswa menilai kerja sama tersebut akan semakin
memperburuk kondisi ekonomi rakyat. Para mahasiswa
memprotes kedatangan Perdana Menteri Jepang Kakue Tanaka
ke Jakarta. Saat itu kehadiran Perdana Menteri Jepang Kakue
Tanaka dianggap sebagai simbol bagian dari dominasi
kapitalisme internasional. Sehari kemudian mahasiswa
memaklumatkan tritura.
Seperempat abad kemudian, pasca peristiwa Malari lahirlah
gerakan koreksi yang berhasil menurunkan pemerintahan Orde
Baru. Terjadi demonstrasi besar-besaran yang didukung oleh
tokoh masyarakat. Pada tanggal 8-12 Mei 1998 merupakan
● Pada tanggal 18 Mei 1998, ribuan mahasiswa mulai
menduduki gedung MPR dan menuntut diadakan
Sidang Istimewa MPR. Pada tanggal 19 Mei 1998
ribuan mahasiswa berdatangan ke gedung MPR untuk
mendukung mahasiswa yang sudah lebih dahulu. Pada
tanggal 21 Mei 1998 atas desakan masyarakat, para
tokoh, dan gerakan mahasiswa, Soeharto
mengundurkan diri dari jabatannya, kemudian Habibie
dilantik menjadi presiden.
● Pergerakan reformasi yang digalakkan oleh
mahasiswa, tokoh masyarakat, dan masyarakat secara
bersama-sama tahun 1998 membawa perubahan dalam

Anda mungkin juga menyukai