Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“TEKS SEJARAH”

“TRAGEDI TRISAKTI-SEMANGGI”
Kelas : XII RPL 2
Kelompok II :

 Amirah Hudatulloh
 Anindiati
 Ikhsanul Anwar Pulungan
 Luthfianda Muzaki Sulaeman
 Mochamad Lucky Ramadhani

SMK NEGERI 24 JAKARTA


TAHUN AJARAN 2016/2017
TEKS SEJARAH
Pengertian Teks Sejarah

Teks cerita sejarah merupakan teks yang didalamnya menjelaskan dan


menceritakan tentang fakta dan kejadian masa lalu yang menjadi asal muasal atau
latar belakang terjadinya sesuatu yang memiliki nilai sejarah.

Struktur Teks Sejarah

A. Orientasi

Pada bagian ini berisi tentang pengenalan atau pembukaan dari teks cerita sejarah.
Biasanya berisi mengenai penjelasan singkat dari suatu peristiwa yang diceritakan.

B. Insiden atau Urutan Kejadian

Pada bagian ini berisi mengenai rekaman peristiwa sejarah yang terjadi yang
disampaikan menurut urutan kejadian atau waktu dari awal kejadian hingga sampai
pada akhir kejadian tersebut. Bagian ini merupakan bagian pokok dari teks cerita
sejarah yang biasanya dituliskan secara rinci dan mendetail sehingga para pembaca
akan lebih memahami hal apa sebenarnya yang terjadi pada masa lalu.

C. Reorientasi

Merupakan bagian akhir dari teks tersebut. Biasanya pada bagian ini berisi
mengenai komentar pribadi dari si penulis itu sendiri mengenai kejadian yang
ditulisnya. Namun ada juga beberapa teks cerita sejarah yang tidak menambahkan
bagian penutup ini karena bagian ini hanya sebagai opsi atau pilihan saja.

Kaidah Kebahasaan

A. Pronomina (kata ganti)

Kata yang digunakan untuk menggantikan benda dan menamai seseorang atau
sesuatu secara tidak langsung.

B. Frasa Adverbial

Kata yang menunjukan kejadian atau peristiwa, waktu, dan tempat.

C. Verba Material

Kata yang berfungsi untuk menunjukan aktivitas atau perbuatan nyata yang
dilakukan oleh partisipan. Kata kerja material menunjukan perbuatan fisik atau
peristiwa, misalnya membaca, menulis, dan menyapu.

D. Konjungsi Temporal (kata sambung waktu)

berguna untuk menata urutan-urutan peristiwa yang diceritakan, teks cerita sejarah
banya memanfaatkan konjungsi (kata penghubung) temporal.
TRAGEDI TRISAKTI-SEMANGGI

ORIENTASI

12 Mei 1998 merupakan salah satu dari beberapa rangkaian kerusuhan yang
terjadi di Indonesia mengikuti dilantiknya Soeharto setelah tujuh tahun berturut-turut
pada bulan Maret di tahun yang sama. Yang membuat rakyat marah kemungkinan
adalah karena Soeharto berseru tentang reformasi politik dan ekonomi, tapi pada
kenyataannya Kabinet Pembangunan VII – kabinet buatan Soeharto pada saat itu
berisi anggota keluarga dan kroni-kroni Soeharto, termasuk anak didiknya,
Bacharuddin Jusuf Habibie sebagai wakil presidennya.

Sebelum terjadi kerusuhan di Jakarta, Medan telah terlebih dahulu


menyalakan api kebencian akan pemerintahan Soeharto. Pada awal Mei dimulai,
para pelajar sudah mulai menjalankan aksi demonstrasi di kampus-kampus
sekitaran Medan selama dua bulan. Jumlah pelajar yang mengikuti aksi demonstrasi
ini terus bertambah seiring makin lantangnya panggilan dari masyarakat untuk
reformasi total. Hal yang membuat mahasiswa semakin berang adalah tewasnya
salah satu mahasiswa pada 27 April yang kesalahannya dilemparkan pada pihak
berwajib yang melemparkan gas air mata ke kampus dan mencapai puncak pada
tanggal 4 hingga 8 Mei saat pemerintah memutuskan menaikkan harga minyak
sebesar 70% dan 300% untuk biaya listrik.

INSIDEN ATAU URUTAN KEJADIAN

Pada tanggal 9 Mei, presiden Soeharto terbang menuju group of 15 summit di


Kairo, Mesir. Sebelum berangkat, Soeharto berkata pada masyarakat untuk
menghentikan protes mereka dan seperti yang dituliskan di Suara Pembaruan,
bahwa ia menyatakan kalau hal ini terus berlanjut, tidak akan ada kemajuan di
Indonesia. Soeharto yang awalnya dijadwalkan untuk kembali ke Jakarta pada 14
Mei, pulang lebih cepat saat kerusuhan di Jakarta mencapai titik kritis, sebuah
kejadian yang akan mencatat sejarah kelam tragedi Trisakti 12 Mei 1998 di
Indonesia.

Kericuhan di Jakarta mencapai puncaknya pada tanggal 12 Mei ketika pihak


kepolisian dan tentara mulai menembaki mahasiswa-mahasiswa yang melakukan
aksi protes damai. Tragedi ini menewaskan 4 orang, Elang Mulia Lesmana, Heri
Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie. Belasan orang juka terluka sebagai
hasil dari tragedi ini. Penembakan protestan tanpa senjata ini menyebabkan
kerusuhan yang sebelumnya sudah terjadi menjadi tambah marak di seluruh
Indonesia, dan pada akhirnya melengserkan Soeharto dari kursi kepemimpinannya.

Protes yang menjadi kejadian kunci sejarah kelam tragedi Trisakti 12 Mei
1998 dimulai pada pukul 10 siang dan diikuti lebih dari 6000 mahasiswa, staff, dan
dosen yang berkumpul di lapangan parkir universitas Trisakti. Hal pertama yang
mereka lakukan adalah menurunkan bendera Indonesia menjadi setengah tiang
yang menyimbolkan duka atau kesengsaraan. Baru ketika hari mulai siang, para
protestan ini bersiap-siap untuk melakukan long march menuju gedung DPR/MPR.
Belum jauh dari kampus, mereka dihentikan oleh oleh pihak kepolisian, tepatnya di
depan kantor walikota Jakarta Barat. Sebagai respon dari penghentian mereka, para
protestan ini kemudian menduduki jalan S. Parman dan menghalangi jalur lalu lintas.
Setelah bantuan dari pihak militer datang untuk membantu kepolisian, dekan
fakultas hukum, Adi Andojo, berhasil membujuk para demonstran kembali ke
kampus. Pada saat itu, pasukan pengamanan yang ada di lokasi adalah Polisi
Brimob, KOSTRAD, dan Kodam Jaya. Mereka dipersenjatai dengan perisai huru-
hara, gas air mata, Steyr AUG, dan Pindad SS-1.

Ketika waktu menunjukkan pukul 5 sore, hampir seluruh demonstran telah


kembali ke area kampus Trisakti. Sesaat setelah kembali inilah, cemoohan
terdengar dari kumpulan polisi dan tentara, diikuti dengan rentetan tembakan yang
menyebabkan para demonstran panik dan tercerai berai. Kekacauan ini memakan
dua korban jiwa, yaitu Elang Mulya Lesmana dan Hendriawan Sie yang saat itu
sedang berusaha masuk ke ruangan rektorat di gedung Dr. Syarif Thayeb. Korban
jiwa kembali jatuh ketika para mahasiswa yang belum mengungsi berkumpul di
sebuah ruangan terbuka. Tentara-tentara yang diposisikan di atap gedung terdekat
terus menembak, melukai banyak mahasiswa dan mengambil nyawa dari Heri
Hartanto dan Hafidin Royan. Penembakan baru berhenti pada pukul 8 malam, dan
pihak kampus bergegas membawa mereka yang terluka menuju rumah sakit
terdekat.

REORIENTASI

Sejarah tragedi Trisakti 12 Mei 1998 ini seperti disebutkan di atas memakan 4
korban jiwa yang semuanya merupakan mahasiswa dari universitas Trisakti.
Keempat mahasiswa ini kemudian oleh Bacharuddin Jusuf Habibi yang naik
menggantikan Soeharto sebagai presiden diberi julukan sebagai pahlawan
reformasi, karena tewasnya mereka secara tidak langsung mengobarkan api
reformasi di hati masyarakat-masyarakat Indonesia yang lainnya. Meski begitu,
sebelum presiden Soeharto turun, sempat ada kerusuhan yang jauh lebih besar di
Jakarta yang menewaskan 1200 orang tewas yang kebanyakan dikarenakan oleh
terjebaknya orang-orang itu di dalam gedung yang dibakar. Pada saat itu,
penjarahan terjadi dimana-mana, dan warga Indonesia keturunan Tiongkok menjadi
korban penganiayaan dan berbagai tindakan lainnya oleh masyarakat yang menjadi
buas.

KAIDAH KEBAHASAAN DALAM TEKS TRAGEDI TRISAKTI SEMANGGI

A. Pronomina (kata ganti)


1. Pronomina Persona
- 12 Mei 1998 merupakan salah satu dari beberapa rangkaian
kerusuhan yang terjadi di Indonesia mengikuti dilantiknya Soeharto
setelah tujuh tahun berturut-turut pada bulan Maret di tahun yang
sama.
- Soeharto berkata pada masyarakat untuk menghentikan protes mereka
dan seperti yang dituliskan di Suara Pembaruan, bahwa ia
menyatakan kalau hal ini terus berlanjut
2. Pronomina Penunjuk
- Jumlah pelajar yang mengikuti aksi demonstrasi ini terus bertambah
seiring makin lantangnya panggilan dari masyarakat untuk reformasi
total.
- tapi pada kenyataannya Kabinet Pembangunan VII – kabinet buatan
Soeharto pada saat itu berisi anggota keluarga dan kroni-kroni
Soeharto, termasuk anak didiknya, Bacharuddin Jusuf Habibie sebagai
wakil presidennya.
3. Pronomina Penanya
- Pada saat itu, penjarahan terjadi dimana-mana, dan warga Indonesia
keturunan Tiongkok menjadi korban penganiayaan dan berbagai
tindakan lainnya oleh masyarakat yang menjadi buas.
B. Frasa Adverbial
- Baru ketika hari mulai siang, para protestan ini bersiap-siap untuk
melakukan long march menuju gedung DPR/MPR.
- 12 Mei 1998 merupakan salah satu dari beberapa rangkaian
kerusuhan yang terjadi di Indonesia mengikuti dilantiknya Soeharto
setelah tujuh tahun berturut-turut pada bulan Maret di tahun yang
sama.
C. Verba Material
- Pada awal Mei dimulai, para pelajar sudah mulai menjalankan aksi
demonstrasi di kampus-kampus sekitaran Medan selama dua bulan.
- Hal yang membuat mahasiswa semakin berang adalah tewasnya salah
satu mahasiswa pada 27 April yang kesalahannya dilemparkan pada
pihak berwajib yang melemparkan gas air mata ke kampus.
- ketika pihak kepolisian dan tentara mulai menembaki mahasiswa-
mahasiswa yang melakukan aksi protes damai.
D. Konjungsi Temporal (kata sambung waktu)
1. Konjungsi Temporal Sederajat
- Penembakan protestan tanpa senjata ini menyebabkan kerusuhan
yang sebelumnya sudah terjadi menjadi tambah marak di seluruh
Indonesia.
- Sebagai respon dari penghentian mereka, para protestan ini kemudian
menduduki jalan S. Parman dan menghalangi jalur lalu lintas.
2. Konjungsi Temporal Tidak Sederajat
- Hal yang membuat mahasiswa semakin berang adalah tewasnya salah
satu mahasiswa pada 27 April yang kesalahannya dilemparkan pada
pihak berwajib yang melemparkan gas air mata ke kampus dan
mencapai puncak pada tanggal 4 hingga 8 Mei saat pemerintah
memutuskan menaikkan harga minyak sebesar 70% dan 300% untuk
biaya listrik.
- Kericuhan di Jakarta mencapai puncaknya pada tanggal 12 Mei ketika
pihak kepolisian dan tentara mulai menembaki mahasiswa-mahasiswa
yang melakukan aksi protes damai.
- Sebelum berangkat, Soeharto berkata pada masyarakat untuk
menghentikan protes mereka dan seperti yang dituliskan di Suara
Pembaruan, bahwa ia menyatakan kalau hal ini terus berlanjut, tidak
akan ada kemajuan di Indonesia.
- Pada awal Mei dimulai, para pelajar sudah mulai menjalankan aksi
demonstrasi di kampus-kampus sekitaran Medan selama dua bulan.
- Ketika waktu menunjukkan pukul 5 sore, hampir seluruh demonstran
telah kembali ke area kampus Trisakti.

Anda mungkin juga menyukai