Anda di halaman 1dari 6

J A B Jurnal Aplikasi Bisnis E-ISSN: 2407-5523 ISSN :2407-3741

PENGARUH LIFESTYLE DAN SELEBGRAM (SELEBRITI ENDORSER


INSTAGRAM) TERHADAP MINAT PEMBELIAN PADA MEDIA
SOSIAL INSTAGRAM
( Studi Eksplanatif pada Followers Selebgram @Joyagh )

Miftakhul Elita Azizah 1


Musthofa Hadi 2
1,2
Manajemen Pemasaran, Politeknik Negeri Malang
1
miftakhul.elita@gmail.com
2
cak_must@yahoo.com
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh lifestyle dan selebgram terhadap
minat pembelian pada media sosial Instagram.
Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan dua variabel bebas lifestyle dan selebgram serta
variabel terikat minat pembelian, dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner
terhadap 100 responden followers selebriti endorser. Teknik sampling adalah accidental sampling. Untuk
analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel lifestyle lebih besar pengaruhnya daripada variabel
selebgram. Hasil ini menunjukkan konsumen memiliki orientasi terhadap lifestyle terhadap minat pembelian di
Instagram dibandingkan dengan selebgram. Sehingga para pelaku bisnis dapat meningkatkan promosi
penjualannya dengan melihat lifestyle dari seorang selebgram sebagai pengembangan strategi dalam pemasaran
sehingga konsumen merasa tertarik dan dapat menimbulkan minat pembelian
Kata Kunci : Lifestyle, Selebgram dan Minat Pembelian.

Abstract
The purpose of this research was to analyze the influence of lifestyle and celebgram on purchase
intention in the social media Instagram.
This research is a survey with two independent variables lifestyle and celebgram factors as well as
the dependent variable purchase intention, using the techniques of collecting data by distributing questionnaires
to get 100 followers of celebrity endorser. Sampling technique is accidental sampling. For the analysis of data
using multiple linear regression analysis.
The results showed that the variable factor greater lifestyle effect than celebgram variables. These
results indicate consumers have an orientation towards lifestyle to purchase interest in Instagram compared
with selebgram. So that the business can improve the sales promotion to see the lifestyle of a celebgram as a
development strategy in marketing, so that the consumers are interested which leads to the purchase intention.
Keywords : Lifestyle, Celebrity Endorser and Purchase Intention
1. Pendahuluan kebutuhannya dipengaruhi oleh karakteristik
1.1. Latar Belakang gaya hidup yaitu aktivitas dimana seseorang
Perubahan merupakan suatu yang konstan melakukan kegiatan dalam memenuhi
dan tidak dapat dihindari setiap Negara bahkan kebutuhannya seperti pekerjaan, hobi, belanja,
suatu kota tidak akan terlepas dari perubahan hiburan, dan minat seseorang. Selain lifestyle,
seiring dengan perkembangan zaman. faktor lain yang mempengaruhi minat
Perubahan serta perkembangan terjadi di segala pembelian juga dipengaruhi oleh selebgram.
aspek dan bidang, termasuk perubahan sikap Selebriti endorsement adalah salah satu
dan gaya hidup dari individu. Pada dasarnya metode yang paling diminati didunia, dengan
gaya hidup berubah dan berjalan sesuai dengan menggunakan selebriti yang menarik,
pengalaman manusia setiap generasinya. mempunyai popularitas yang tinggi serta dapat
Kehadiran era media interaktif maupun dipercaya oleh publik yang dituju dapat
teknologi membuat gaya hidup masyarakat membuat produk yang dipromosikan menjadi
dalam menggunakan media, ruang, barang, dan dikenal, diketahui dan diminati. Pemakaian
waktu luangnya berbeda dengan gaya hidup selebriti pendukung (selebriti endorser) harus
generasi sebelumnya. melalui beberapa pertimbangan, diantaranya
Gaya hidup juga mempengaruhi tindakan tingkat popularitas selebriti.
konsumen dalam melakukan pembelian. Berdasarkan penjelasan tentang teori dan
Keanekaragaman konsumen dalam memenuhi fenomena diatas, penelitian ini di beri judul,
13
J A B Jurnal Aplikasi Bisnis E-ISSN: 2407-5523 ISSN :2407-3741

“Pengaruh Lifestyle dan Selebgram (Selebriti 2.2.2. Pemasaran Melalui Internet


Endorser Instagram) terhadap Minat Pembelian Menurut Hermawan (2002:207),
pada Media Sosial Instagram” (Studi menyatakan bahwa ”internet menjadi media
Eksplanatif pada Followers @Joyagh)” untuk yang potensial untuk memasarkan produk,
dijadikan penelitian. pergerakan konvensional yang tadinya tidak
1.2. Rumusan Masalah bisa hidup tanpa telivisi, mulai bergeser
Berdasarkan latar belakang permasalahan menjadi tidak ada hari tanpa internet”.
di atas dapat ditarik perumusan masalah yaitu: 2.2.3. Selebriti Endorser
apakah terdapat pengaruh dari lifestyle dan Menurut Shimp (2003:282), menyatakan
selebgram terhadap minat pembelian pada bahwa ”selebriti endorser seseorang yang
media sosial Instagram baik secara simultan dikenal publik seperti atlet, pemain film,
maupun parsial? politisi, dll yang terkenal dan sering muncul di
1.3. Tujuan Penelitian media serta menjadi model iklan untuk
Untuk mengetahui dan menganalis menguatkan suatu produk.
pengaruh lifestyle dan selebgram terhadap 2.2.4. Atribut Selebriti Endorser
minat pembelian pada media sosial Instagram Menurut Shimp (2014:259), ”penelitian
terhadap followers @Joyagh. yang ekstensif telah menunjukkan bahwa dua
2. Tinjauan Pustaka atribut umum, kredibilitas dan daya tarik
2.1. Kajian Empiris berkontribusi terhadap efektivitas endorser
Adapun hasil penelitian terdahulu yang terbagi atas lima sub atribut, yaitu
mengenai pengaruh kualitas pelayanan dan trustworty, expertise, physical attractiveness,
atribut produk dalam penelitian ini adalah: respect dan similarity”.
1. Warayuanti (2015). Hasil penelitian ini 2.2.5. Lifestyle Konsumen
menunjukkan bahwa variabel gaya hidup Menurut Suryani (2013:56), “Gaya hidup
dan sikap konsumen terbukti berpengaruh merupakan pola konsumsi yang merefleksikan
positif dan signifikan terhadap variabel pilihan individu dalam hal bagaimana mereka
dependen keputusan pembelian dan secara menghabiskan uang dan waktunya”. Adapun
bersama-sama memiliki pengaruh terhadap dimensi lifestyle seseorang dilihat dari :
keputusan pembelian. 1. Aktivitas
2. Chriesmaya (2012). Hasil penelitian ini 2. Minat
menunjukkan bahwa hasil analisis regresi 3. Opini
dalam penelitian ini diketahui bahwa
1.1.1. Minat Pembelian
variabel activity dan opinion memiliki
Menurut Sciffman & Kanuk (2008:25)
pengaruh yang signifikan, sedangkan
“minat beli adalah motivasi sebagai dorongan
variabel interest tidak memiliki pengaruh
kekuatan dari dalam individu yang memaksa
yang signifikan.
mereka melakukan tindakan”.
3. Dyah (2014). Hasil Penelitian ini
2.3 Hubungan Lifestyle dengan Minat
menunjukkan bahwa visibility, credibility,
Pembelian
attractiveness, product match up dan power
Lifestyle merupakan pola hidup seseorang
yang ada dalam selebgram (selebriti
yang dinyatakn dalam suatu kegiatan, minat dan
endorser Instagram) secara bersama-sama
pendapatnya dalam membelanjakan uangnya
memiliki pengaruh terhadap minat
dan bagaimana mengalokasikan waktu. Apabila
pembelian pada media sosial Instagram. Dan
produk yang dijual sesuai dengan yang
dari hasil analisis regresi dalam penelitian
diharapkan, maka kebutuhan lifestyle dari
ini diketahui bahwa variabel yang
konsumen dipersepsikan baik dan memuaskan,
mempunyai pengaruh dominan terhadap
karena lifestyle berhubungan dengan tindakan
minat pembelian adalah product match up.
nyata dalam pembelian yang dilakukan
2.2. Kajian Teori
konsumen.
2.2.1. Pengertian Manajemen Pemasaran
Menurut Kotler (2002:192) mendefinisikan
Menurut Sunyoto (2015:190) menjelaskan
lifestyle adalah pola hidup seseorang di dunia
bahwa “pemasaran merupakan ujung tombak
yang di ekspresikan dalam aktivitas, minat dan
dari perusahaan, oleh karena itu seorang
opininya. Lifestyle menggambarkan
pemasar dituntut untuk memahami
keseluruhan diri seseorang dalam berinteraksi
permasalahan pokok di bidangnya dan
dengan lingkungannya.
menyusun strategi perusahaan”.
14
J A B Jurnal Aplikasi Bisnis E-ISSN: 2407-5523 ISSN :2407-3741

2.4 Hubungan Selebgram dengan Minat konsumen untuk menciptakan terjadinya minat
Pembelian pembelian pada media sosial Instagram.
Konsumen akan tertarik pada suatu 2. Metodologi
produk berdasarkan pada karakteristik dari 2.1. Jenis Penelitian
seorang selebgram dalam membawakan suatu Penelitian ini menggunakan metode
produk. Selebgram adalah seseorang yang penelitian penjelasan (explanatory research),
mempunyai ketenaran melalui dukungan media. yaitu penelitian yang menjelaskan sebab akibat
Setiap konsumen memiliki kemampuan yang antara dua atau lebih konsep variabel penelitian.
berbeda–beda dalam menilai seorang 2.2. Populasi
selebgram, hal ini disebabkan karena konsumen Populasi pada penelitian ini followers
memiliki pengetahuan yang berbeda mengenai @Joyagh pada media sosial Instagram.
selebgram yang ada pada media sosial 3.3 Sampel
Instagram. Semakin tenar seorang selebgram Sampel adalah bagian dari jumlah dan
maka memudahkan konsumen untuk karakteristik yang dimiliki oleh populasi
mereferensikan atau tertarik terhadap produk (Sugiono,2014:81). Sampel penelitian ini
yang dibawakan oleh seorang selebgram. berjumlah 100 responden dengan tingkat
Menurut Shimp (2003), selebriti endorser kesalahan yang diinginkan sebanyak 10%
dalam Instagram merupakan sebutan bagi para 3.4 Teknik Sampling
mereka yang dipercaya untuk membawakan Teknik sampling pada penelitian ini
produk-produk yang dijual secara online didasarkan pada metode accidental sampling.
melalui akun Instagram. Selebgram dapat 3.5 Definisi Operasional Variabel
dijadikan sebagai daya tarik tersendiri bagi Menurut Sugiyono (2014:38) “variabel
konsumen dalam menarik minat pembelian penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk
karena konsumen akan tertarik dengan seorang apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
selebgram yang sesuai dalam membawakan dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
produk pada media sosial Instagram. Selebgram hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”.
yang banyak followers nya akan menghasilkan Variabel-variabel yang diteliti sehubungan
hasil akhir yang dapat mempengaruhi minat dengan lifestyle dan selebgram terhadap minat
konsumen untuk tertarik pada apa yang pembelian pada media sosial Instagram akan
dibawakannya. dijelaskan dalam definisi operasional dalam
2.5 Hubungan Lifestyle dan Selebgram penelitian ini yaitu sebagai berikut:
terhadap Minat Pembelian 1. Lifestyle
Minat pembelian selalu terjadi pada Menurut Suryani (2013:56), “Gaya hidup
konsumen saat akan membeli suatu produk merupakan pola konsumsi yang merefleksikan
melalui sebuah proses. Minat pembelian yang pilihan individu dalam hal bagaimana mereka
dilakukan oleh konsumen tidak terlepas dari menghabiskan uang dan waktunya”.
faktor-faktor yang mempengaruhi dan Adapun indikator dari variabel kualitas
memotivasi konsumen untuk melakukan pelayanan adalah:
pembelian. Salah satu faktor yang a. Aktivitas
mempengaruhi minat pembelian adalah b. Minat
lifestyle. Lifestyle yang sedang berkembang c. Opini
dapat dijadikan sebagai daya tarik tersendiri 2. Selebriti Endorser
bagi konsumen dalam melakukan pembelian. Menurut Shimp (2003:282), menyatakan
Namun selain dari lifestyle, minat pembelian bahwa ”selebriti endorser seseorang yang
juga dipengaruhi oleh selebgram. dikenal publik seperti atlet, pemain film,
Sehingga dapat disimpulkan bahwa politisi, dll yang terkenal dan sering muncul di
lifestyle dan selebgram merupakan faktor media serta menjadi model iklan untuk
pendukung dalam memenuhi harapan menguatkan suatu produk. Adapun indikator
konsumen karena keduanya sangat dari variabel selebgram menurut Shimp
berhubungan dengan perilaku konsumen dalam (2014:259), adalah:
memutuskan apakah akan membeli produk a. Trustworty (kepercayaan)
tersebut atau tidak. Lifestyle konsumen yang b. Expertise (keahlian)
cocok dengan sebuah produk dan seorang c. Physical Attractiveness (daya tarik fisik)
selebgram yang sesuai dengan kredibilitasnya d. Respect (rasa hormat)
merupakan bagian dari penilaian dan harapan e. Similarity (kesamaan dengan audiends)
15
J A B Jurnal Aplikasi Bisnis E-ISSN: 2407-5523 ISSN :2407-3741

3. Minat Pembelian menghasilkan data yang sama.” (Sugiyono,


Menurut Sciffman & Kanuk (2008:25) 2014:173).
“minat beli adalah motivasi sebagai dorongan 3.10 Uji Asumsi Klasik
kekuatan dari dalam individu yang memaksa a. Uji Normalitas, bertujuan untuk menguji
mereka melakukan tindakan”. Minat pembelian apakah dalam sebuah model regresi, variabel
terdorong oleh faktor-faktor tertentu. pengganggu atau residual memiliki
Adapun indikator dari variabel Minat distribusi normal. Kalau asumsi ini
pembelian adalah: dilanggar maka uji statistik menjadi tidak
a. Memiliki preferensi utama valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali,
b. Kecenderungan untuk membeli produk 2011:160)
c. Kecenderungan mereferensikan produk b. Uji Multikolinieritas, bertujuan untuk
d. Mencari informasi produk menguji apakah pada model regresi
3.6 Metode Pengumpulan Data ditemukan adanya korelasi antar variabel
Metode pengumpulan data pada bebas atau variabel independent. Model
penelitian ini yaitu: regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
a. Kuesioner korelasi antar variabel bebas atau variabel
Menurut Sugiyono (2014:142), Kuesioner independent (Ghozali, 2011:104)
atau angket merupakan teknik pengumpulan c. Uji Heterokedastisitas digunakan untuk
data yang dilakukan dengan memberi menguji apakah model regresi terjadi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis ketidaksamaan varian dan residual dari satu
kepada responden untuk dijawab. Dalam pengamatan. Suatu model regresi dikatakan
penelitian ini kuesioner online dapat diakses di bebas dari masalah Heteroskedasitas apabila
https://goo.gl/forms/k9p5t2yOBnP7qai72 titik-titik yang terbentuk dari grafik
b. Studi Pustaka scatterplot tidak membentuk pola tertentu
Menurut Sugiyono (2014:291), terdapat dan menyebar diatas dan dibawah sumbu Y
tiga kriteria yang digunakan sebagai landasan (Ghozali, 2011:160)
dalam penelitian, yaitu “relevansi kemutakhiran 3.11 Analisis Regresi Berganda
dengan keaslian. Keaslian terkait dengan Analisa regresi berganda digunakan
keaslian sumber penelitian. untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik
c. Dokumentasi turunnya) variabel dependen, bila 2 atau lebih
Menurut Sugiyono (2014:240), dokumen variabel independen sebagai faktor prediktor
merupakan “catatan peristiwa yang sudah dimanipulasi (di naik turunkan nilainya).
Menurut Sugiyono (2014:277) persamaan
berlalu”. Pada penelitian ini dokumentasi
regresinya adalah : Y=a+b1X1+b2X2+e
diperoleh dari akun Instagram @Joyagh. 3.12 Uji Hipotesis
3.7 Metode Analisa 1. Uji F (Secara Simultan)
Analisa data yang digunakan pada Uji F digunakan untuk mengetahui
penelitian ini adalah analisa deskriptif dengan signifikan pengaruh variabel bebas (X) secara
pembagian variabel X1 (Lifestyle) X2 bersama-sama terhadap variabel terikat (Y)
(Selebgram) dan variabel Y (Minat Pembelian). (Ghozali, 2011:98).
3.8 Uji Validitas Apabila F hitung lebih besar F tabel
Uji signifikan dilakukan dengan dengan p < 0,1 maka Ho ditolak. Sebaliknya,
membandingkan nilai r hitung dengan r tabel apabila F hitung lebih kecil F tabel dengan p >
untuk degree of freedom (df) = n-2, dalam hal 0,1 maka Ho diterima. Bila Ho ditolak berarti
ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung lebih variabel-variabel bebas yang diuji secara
besar dari r tabel dan nilai positif maka dapat simultan berpengaruh secara signifikan
disimpukan semua indikator valid (Ghozali, terhadap variabel terikat.
2011:47). 2. Uji t (Secara Parsial)
3.9 Uji Reliabilitas Uji parsial dilakukan untuk mengetahui
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk me- tingkat signifikan pengaruh variabel bebas
ngetahui adanya konsistensi alat ukur dalam (independent) terhadap variabel terikat
penggunaannya. “Instrumen yang reliabel (dependent) secara individual (Ghozali,
berarti instrumen yang bila digunakan beberapa 2011:98).
kali untuk mengukur obyek yang sama, akan Jika t hitung > t tabel dan p 0,1 maka
secara parsial variabel bebas berpengaruh
16
J A B Jurnal Aplikasi Bisnis E-ISSN: 2407-5523 ISSN :2407-3741

positif dan signifikan terhadap variabel terikat, linier dari penelitian ini memenuhi asumsi
begitu juga sebaliknya. normalitas. Normal berarti data yang digunakan
1. Hasil Penelitian dan Pembahasan telah mewakili populasi dan dapat dilakukan
4.1 Uji Validitas pengujian selanjutnya.
Uji validitas yang telah dilakukan, 4.5.2 Uji Heteroskedastisitas
menunjukkan hasil keseluruhan item yang
digunakan sebagai alat ukur, yaitu variabel
Lifestyle (X1), Selebgram (X2), dan Minat
Pembelian (Y) dikatakan valid. Hal ini dapat
dilihat dari nilai koefisien korelasi antar item
mempunyai korelasi (r hitung) lebih besar
daripada signifikasi 0,1 (r tabel).
4.2 Uji Reliabilitas
Berdasarkan hasil pengujian yang telah Gambar 2. Hasil Uji Heteroskedastisitas
dilakukan, keseluruhan item yang digunakan (Sumber: Data diolah, 2017)
sebagai alat ukur, yaitu variabel Lifestyle (X1), Pada grafik scatterplot terdapat titik-titik
Selebgram (X2), dan Minat Pembelian (Y) menyebar secara acak serta tersebar baik di atas
dikatakan reliabel dengan melihat nilai Alpha maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal
Cronbach lebih besar dari 0,6 sehingga dapat ini dapat disimpulkan tidak terjadi
dikatakan seluruh item yang digunakan reliabel. heteroskedastisitas pada model regresi ini.
4.3 Uji t 4.5.3 Multikolinieritas
Uji t dilakukan untuk mengetahui tingkat Dari hasil uji multikolinieritas yang telah
signifikansi pengaruh masing – masing variabel dilakukan menunjukkan bahwa nilai tolerance >
bebas (parsial) terhadap variabel terikat. Pada 10% dan nilai VIF < 10, maka dapat
pengujian yang telah dilakukan, dapat diketahui disimpulkan dalam penelitian ini tidak ada
bahwa lifestyle dan selebgram berpengaruh multikolinieritas antar variabel bebas dalam
positif dan signifikan terhadap minat model regresi.
pembelian. 4.5.6 Analisis Regresi Linier Berganda
4.4 Uji F Uji regresi linier berganda digunakan
Uji F dilakukan untuk mengetahui tingkat untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
signifikan pengaruh variabel bebas terhadap terhadap variabel terikat. Pola persamaan
variabel terikat secara bersama-sama atau regresi linier berganda sebagai berikut:
simultan. Dari perhitungan yang telah Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
dilakukan dapat diketahui bahwa secara Y = 2,655 + 0,210X1 + 0,135X2 + e
bersama – sama variabel bebas lifestyle dan Hal ini menyatakan bahwa setiap perubahan
selebgram berpengaruh positif dan signifikan kenaikan pada satu variabel bebas (Lifestyle,
terhadap keputusan pembelian. Selebgram) akan berpengaruh berbeda masing –
4.5 Uji Asumsi Klasik masing variabel pada variabel terikat (Minat
4.5.1 Uji Normalitas Pembelian) dengan asumsi variabel lain tetap
jika satu variabel mengalami kenaikan.
4.5.7 Nilai Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 1: Hasil Koefisien Determinasi

R 0,546
Adjusted R
0,284
Square
(Sumber: Data diolah, 2017)
Dari tabel diatas, menunjukkan besarnya
Gambar 1. Hasil Uji Normalitas pengaruh lifestyle dan selebgram terhadap
(Sumber: Data diolah, 2017) minat pembelian pada media sosial Instagram
Dari hasil uji normalitas di atas, terdapat adalah sebesar 28,4%, sementara sisanya
titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan sebesar 71,6% dijelaskan oleh variabel-variabel
menyebarnya mengikuti arah garis diagonal. lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian
Maka dapat dikatakan bahwa model regresi ini.
4.6 Pembahasan
17
J A B Jurnal Aplikasi Bisnis E-ISSN: 2407-5523 ISSN :2407-3741

Pada hasil uji persamaan regresi linier Instagram sebagai pengembangan strategi
berganda, menunjukkan bahwa proses minat dalam pemasaran.
pembelian pada media sosial Instagram di 6. Daftar Rujukan
kalangan followers @Joyagh dipengaruhi oleh Chriesmaya, Eka. 2012. Pengaruh Gaya Hidup
adanya Lifestyle dan Selebgram. Hal ini Terhadap Keputusan Konsumen dalam
diperkuat oleh teori yang menyatakan bahwa Memilih Alfamart di Malang. Skripsi
“gaya hidup merupakan pola konsumsi yang Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan
merefleksikan pilihan individu dalam hal Ilmu Ekonomi Universitas Brawijaya
bagaimana mereka menghabiskan waktu dan Malang. Dipublikasikan
uanganya dengan tiga dimensi utama, yakni Dyah, Andina. 2014. Studi Elaboration
aktivitas (activity), minat (interest), opini Likehood Model pada Pengaruh
(opinion), (Suryani, 2013:56). Selebgram (Selebriti Endorser
Dari hasil uji F diketahui bahwa variabel Instagram) Terhadap Minat Pembelian
Lifestyle dan Selebgram secara bersama – sama dalam media Sosial Instagram. (Studi
memiliki dampak positif dan signifikan Eksplanatif pada followers selebgram
terhadap Minat Pembelian. @Joyagh). Skripsi Fakultas Ilmu Sosial
Dari hasil uji t, diketahui bahwa masing – dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu
masing variabel bebas Lifestyle dan Selebgram Komunikasi Universitas Brawijaya
memiliki dampak yang positif dan signifikan Malang. Dipublikasikan
terhadap Minat Pembelian. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis
5. Simpulan dan Saran Multivariate dengan Program SPSS.
5.1. Simpulan Cetakan ke V. Semarang: Badan Penerbit
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa Universitas Diponegoro.
setiap peningkatan variabel bebas (lifestyle, Hermawan, Kertajaya. (2002). Marketing plus
selebgram) memiliki dampak yang berbeda 2000 : Siasat memenangkan persaingan
terhadap minat pembelian. Hal ini juga global, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
didukung dengan hasil uji t yang menyebutkan Utama.
bahwa lifestyle dan selebgram memiliki Kotler, Philip. 2002, Manajemen Pemasaran.
pengaruh positif dan signifikan terhadap minat Jilid 1. Edisi Milenium. Jakarta:
pembelian. Prehallindo.
5.2. Saran Schiffman & Kanuk. 2008. Perilaku Konsumen.
Saran yang diberikan para pebisnis dan Jakarta: PT Indeks.
untuk penelitian selanjutnya adalah: Shimp, Terrence A. (2003). Periklanan
1. Perlu dilakukan penelitian selanjutnya promosi. Jakarta : Erlangga.
untuk melihat besarnya keputusan Shimp, Terrence A. (2014). Komunikasi
pembelian ataupun loyalitas pembelian, Pemasaran Terpadu dalam Periklanan
sehingga tidak terbatas pada tataran minat dan Promosi. Jakarta : Salemba Empat.
pembelian Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif
2. Perlu dilakukan penelitian selanjutnya Kualitatif dan R&D. Cetakan ke 20.
untuk melihat kedalaman fenomena yang Bandung: Alfabeta, cv.
terjadi dalam promosi melalui Instagram. Sunyoto, Danang. 2015. Perilaku Konsumen
Penelitian dapat dilakukan secara kualitatif dan Pemasaran. Cetakan ke I. Jakarta:
yang berfokus pada bagaimana strategi PT Buku Seru.
yang dilakukan oleh online shop untuk Suryani, Tatik. 2013. Perilaku Konsumen di
memenangkan persaingan di dunia Era Internet. Cetakan ke I. Yogyakarta:
pemasaran visual Instagram selain Graha Ilmu.
menggunakan selebriti endoser. Warayuanti, Wike. 2014. Pengaruh Gaya
3. Bagi pemasar atau pemilik modal adalah Hidup dan Sikap Konsumen Terhadap
dengan adanya temuan bahwa lifestyle dan Keputusan Pembelian Produk melalui
selebriti endoser pada media sosial Situs Belanja Online di Indonesia (Studi
Instagram dapat mempengaruhi minat beli pada Kaskus, Toko Bagus dan Berniaga
konsumen maka dapat dijadikan landasan Tahun 2013-2014). Skripsi Fakultas
dalam menentukan pilihan produk yang Komunikasi dan Bisnis Jurusan Ilmu
beragam menurut lifestyle dari seorang Komunikasi Universitas Telkom
selebriti endoser pada media sosial Bandung. Dipublikasikan.
18

Anda mungkin juga menyukai