14/MO/2020
NIM : 1971041091
Kelas :F
I. TUJUAN OBSERVASI
observasi pada situasi pemeriksaan psikologi dengan menggunakan tes GRAFIS, mahasiswa
mampu membuat kesimpulan mengenai observasi yang telah dilakukannya, serta mahasiswa
mampu mengevaluasi kelebihan dan kelemahan dari praktek observasi yang telah dilakukan.
Pilihlah seorang individu yang dapat dijadikan subjek (minimal usia 12 tahun). Sediakan
surat kesediaan untuk menjadi subjek. Catatlah perilaku dari subjek tersebut selama praktikum
berlangsung. Isilah catatan observasi dan kemudian berilah makna terhadap perilaku tersebut
serta melampirkan hasil interview/anamnesa, surat kesediaan dan lembar jawaban subjek.
Catatan observasi ini berisi tentang identitas dan hasil observasi yang dilakukan terhadap
subjek yang telah di pilih. Identitas terdiri atas: nama, jenis kelamin, usia, pendidikan, suku
bangsa, anak ke berapa dari berapa bersaudara, status pernikahan, dan latar observasi. Hasil
observasi terdiri atas status praesens, observasi selama pelaksanaan tes BAUM dan tes DAP.
Penulisan hasil observasi di susul dengan penulisan mengenai makna dari perilaku tersebut.
Pemaknaan hasil observasi dilakukan dengan memperhatikan konteks yang ada. Penulisan
sumber dari mana makna dari perilaku tersebut di kutip, dilakukan setiap selesai menuliskan satu
Identitas Subjek
Nama : AAS
Usia : 18 Tahun
Pendidikan : SMA
Hasil Observasi
Status Praesens
Subjek adalah perempuan yang memiliki tinggi badan sekitar 150 cm dan berat badan sekitar
50kg. Kondisi tubuh subjek pada saat dilakukannya observasi dalam kondisi yang fit dan tidak
dalam keadaan sakit, keadaan fisik subjek juga sempurna dan tidak ada kecacatan sedikitpun,
bentuk tubuh subjek sedikit pendek, gemuk (bentuk tubuh endomorfi yaitu bentuk tubuh
yang lembek, gemuk, bulat, berlemak yang dipandang sebagai orang yang bersifat puas
dengan diri sendiri, hangat sociable; Helina, Penampilan fisik dan penggunaan
benda,2008).
Subjek melakukan kontak mata dengan observer saat diberi instruksi dan menganggukkan
kepala (anggukan kepala yang terjadi secara simultan berarti bahwa orang tersebut jujur,
namun anggukan kepala yang terjadi secara tertunda berrati bahwa orang tersebut tidak
jujur, Navarro & Karlins, 2014) dengan badan dicondongkan kedepan (mencondongkan
tubuh ke arah lawan bicara menunjukkan sebagai rasa nyaman, Navarro & Karlins,
2014), saat observer bertanya pada subjek “apakah sudah mengerti atau ada yang ingin
mengangguk setelah diberi instruksi. Subjek memegang pensil berwarna hijau tua di tangan
Saat mengambar pohon subjek mengusap dagu (tangan mengusap dagu artinya
seseorang sedang membuat keputusan; herlina, , Gesture,2008) dengan tangan kanan terbuka
kerelaan; Herlina, gesture, 2008) kemudian saat subjek mendapat perintah untuk menamai
pohon yang telah digambarnya ia menyilangkan kakinya dan tertawa (menyilangkan kaki
Pada saat observer memberi instruksi, subjek sesekali memandang observer dan
mengangguk (anggukan kepala yang terjadi secara simultan berarti bahwa orang tersebut
jujur, namun anggukan kepala yang terjadi secara tertunda berrati bahwa orang tersebut
tidak jujur, Navarro & Karlins, 2014). dengan badan dicondongkan kedepan
Navarro & Karlins, 2014). Ketika mulai membuat gambar orang seperti instruksi dari observer
subjek memiringkan badannya sedikit kekiri sambil menunduk dan focus pada pola yang
digambarnya.
Kemudian saat diberi intruksi selanjutnya ia sedikit tertawa dan tersenyum memandang
observer dengan wajah sedikit ditundukkan. Ia juga cukup lama dalam menyelesaikan tes ini
sesekali ia menghela napas ( menghela napas menandakan bahwa seseorang sedang kelelaha
atau baru saja telah menyelesaikan seseuatu hal yang cukup berat dan membebani ).
Saat mengerjakan tes berupa membuat gambar pohon pada tes BAUM dan membuat gambar
orang pada tes DAP subjek cenderung mengusap dagu (tangan mengusap dagu artinya
kedepan (mencondongkan tubuh ke arah lawan bicara menunjukkan sebagai rasa nyaman,
V. EVALUASI OBSERVASI
Kelebihan
Kelemahan
Membutuhkan perhatian yang sangat tinggi pada saat dilakukan observasi karena
pada saat yang bersamaan ketika membacakan instruksi tes juga harus
VI. REFERENSI
Herlina,2008. Materi Mata Kuliah Ilmu Pernyataan. Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia
Navarro, Joe. 2014. Cara Cepat Membaca Bahasa Tubuh. Jakarta Selatan: PT. Zaytuna Ufuk
Abadi.
Observer,
NUR MUTMAINNAH
NIM.1971041091