14/MO/2019
NIM : 1871040029
Kelas :B
I. TUJUAN OBSERVASI
observasi pada situasi pemeriksaan psikologi dengan menggunakan PII, mahasiswa mampu
membuat kesimpulan mengenai observasi yang telah dilakukannya, serta mahasiswa mampu
mengevaluasi kelebihan dan kelemahan dari praktek observasi yang telah dilakukan.
Pilihlah seorang individu yang dapat dijadikan subjek (minimal Semester 1). Sediakan surat
kesediaan untuk menjadi subjek. Catatlah perilaku dari subjek tersebut selama praktikum
berlangsung. Isilah catatan observasi dan kemudian berilah makna terhadap perilaku tersebut
serta melampirkan hasil interview/anamnesa, surat kesediaan dan lembar jawaban subjek.
Catatan observasi ini berisi tentang identitas dan hasil observasi yang dilakukan terhadap
subjek yang telah di pilih. Identitas terdiri atas: nama, jenis kelamin, usia, pendidikan, suku
bangsa, anak ke berapa dari berapa bersaudara, status pernikahan, dan latar observasi. Hasil
observasi terdiri atas status praesens, observasi selama pelaksanaan tes PII bagian 1, dan
observasi selama pelaksanaan tes PII bagian 2. Penulisan hasil observasi di susul dengan
penulisan mengenai makna dari perilaku tersebut. Pemaknaan hasil observasi dilakukan dengan
memperhatikan konteks yang ada. Penulisan sumber dari mana makna dari perilaku tersebut di
kutip, dilakukan setiap selesai menuliskan satu makna dari satu perilaku.
A. Identitas
Inisial : FE
Usia : 17 tahun
Latar observasi :
Subjek memiliki tinggi badan sekitar 160 berarti wanita yang tinggi bakan
dipandang lebih dominant dan lebih cerdas saat mereka bersama dengan pria yang
pendek (Herlina), dan berat sekitar 50kg layaknya tubuh atletis berarti umunya
dipandang lebih percaya diri dari pada orang-orang bentuk tubuh lainnya (Herlina 2010)
. subjek memiliki bentuk muka yang oval berarti wajah oval dijuluki “si prestasi” dapat
dilihat dari sikapnya yang cekatan dan ambisius namun perasaanya sangat lembut dan ia
bijak sana dikalangan teman-temannya (Rahmi 2019), dan memilki keadaan fisik yang
normal tanpa kecacatan. Subjek saat diobservasi memakai baju berwarna biru muda,
almamater berwarna orange, krudung berwarna hitam, rok hitam, kaos kaki hitam
Terawat(misalnya rapi, rambut disisir dll) dan penampilan fisik sering kali menjadi dasar
dari kesan pertama yang relatif berkelanjutan (Herlina 2010). Pratikum dilakukan dilap
Fakultas Psikologi Unm disebuah ruangan yang memilki dinding berwarna putih tanpa
satu gambar terletak disisi dinding. Didalam ruangan tersebut terdapat 3 kursi dan satu
meja yang disediakan untuk proses praktikum. Suasannya gerah dan panas dikarenakan
tidak tersedia ac atau kipas angin didalam ruangan tersebut sehingga membuat teste
Subjek ketika berjalan menuju tempat wawancara dan saat ingin ke Lap ia dengan
cara tegap dan agak lambat, yang berarti orang yang mempuyai kemauan kuat tampak
dari cara berjalan dengkan langkah tegap, kecepatan kurang tetapi jalan lurus dan tak kuat
(Widjaja, 2000). Subjek berjabat tangan dengan cara menyatukan tangannya dengan
Subjek saat diobservasi mengelurkan ekspresi wajah dengan bibir dan mulut
melebar, dan gigi terlihat, artinya menandakan Emosi yang positif ( Herlina 2010).
Subjek saat diobservasi menunjukan sikap yang tegang dan kaku, bearti adanya
kuat ketegangan maka semakin sempit kesadaran (Widjaja, 2000). Tester saat
membacakan petunjuk untuk mengisi alat tes tersebut dan saat melakukan wawancara
anamesa subjek menunjukan sikap yang tertarik dengan menyondongkan badan lebih
dekat kepada tester dan pandangan lurus dan duduk dalam posisi tenang, berarti gerakan
kedepan menyatakan adanya minat terhadap sesuatu, baik disenangi maupun tidak
disenangi (Widjaja, 2000) dan pandangan lurus menandakan adanya minat mengarahkan
pandangan kita sepenuhnya tidak hanya melirim (Widjaja, 2000). Cara duduk tenang
jika merasa nyakin, aman, mempunyai kepercayaan pada lingkungan sekitar kita, maka
ada kecenderungan bahwa kita duduk dengan tenang dan menikmati keadaan itu
(Widjaja, 2000). Saat tester mengatakan “apakah anda telah mengerti” sambil bertaya
subjek menjawabnya “ saya mengerti dengan wajah yang tersenyum dan menghela
nafas, ini berati pernyataan tiba-tiba mengengerti jika kita menerangkan sesuatu pada
teman, dan setelah beberapa waktu ia mengerti kita dapat melihatnya dengan wajah
. subjek saat mengerjakan alat tes yang pertama menunjukan mata yang terbuka
lebar, berarti dengan membuka mata lebar, tak ada yang tersembunyi, dapat melihat
segala-galanya (Widjaja, 2000). Subjek saat mengisi lembar jawaban tes yang pertama,
subjek mengisinya dengan hati-hati dan mengsisinya dengan lambat, berarti reaksi luas
gerakan kecil individu tidak ingin memperlihatkan diri, tak ingin menyombongkan diri,
membuka diri dan menerima sepenuhnya, berarti atas kemaunnya sendiri karena itu dapat
meninggikan kepekaan terhadap rangsangan dan kita mudah menerimah (Widjaja, 2000) .
subjek menyelesaikan tes yang pertama dimenit 27.30 Menit, subjek melakukan gerakan
yang lambat saat pindah dari soal bagian awal kesoal berikutnya, berarti tempo tidak
tetap dalam sekunder ada gerakan yang semakin lambat atau terputus-putus karena ada
kekecewaan atau tidak ada dorongan lagi yang membantu (Widjaja, 2000) . Saat subjek
ingin menjawabnya subjek mengeluarkan suara dengan tempo yang pelan berarti untuk
menekankan suatu kata yang kita harapkan masuk kebawah sadar dilakukan dengan
tambahan seperti menjilat bibir, menegakkan kepala, dan memengang hidung, berarti
tingkah laku meraba gerakan lidah berhubungan juga dengan fungsi meraba dan
mempunyai arti lain jika memikirkan sesuatu, seringkali lidah dimainkan pada bibir,
apa yang terjadi disekelilingnya, ada kesedian untuk bertindak (Widjaja, 2000) . kesan
yang diperoleh menaruh jari dihidung bahwa yang bersangkutan sedang memikirkan
sesuatu atau berusaha mencari pemecahan atas suatu persoalan (Widjaja, 2000) . subjek
saat mengisi lembaran soal yang kedua subjek memunculkan perilaku yang sama yaitu
berhati-hati, pandangan lurus, dan nyondondongkan badannya kedepan hanya saja saat
tangan, berarti seakan-akan meratakan kerutan dahi untuk membebaskan diri dari
bayangan(Widjaja, 2000). Subjek menyelesaikan tes yang kedua pada menit 12:11.
Subjek mengisi setiap hal yang membutuhkan tulisan dengan menggunakan tangan
kanan. Selama observasi dan proses wawancara subjek berbicara dengan nada tenang dan
agak lambat berarti jeda untuk memancing rasa ingin tahu (Unicef).
Secara keseluruhan subjek memilki sikap tenang selama proses wawancara dan
pengerjaan alat tes berarti, sikap menerima lingkungan (Widjaja, 2000). Saat subjek
diberikan pertayaan akhir sebelum penutupan dalam proses pratikum tester menyakan
kepada teste “ bagaimana keadaan anda setelah mengerjakan subjek menjawab cukup
senang dengan pipi yang memerah, bibir mulut melebar dan kadang-kadang keliatan gigi
Berdasarkan hasil observasi pada alat tes yang pertama dan kedua, subjek
berhati-hati bekerja tanpa melakukan sebuah kesalahan dan tanpa trial and error. Subjek
memilki daya tangkap yang tinggi sehingga memudahkan tester dalam menyampaikan
V. EVALUASI OBSERVASI
perilaku kedalam bahasa tubuh yang sesuai dan observasi dilakukan memakan waktu yang
VI. REFERENSI
Padjajaran.
Checklist.
LAMPIRAN