Anda di halaman 1dari 8

RAHASIA

PEMERIKSAAN PSIKOLOGI MENGGUNAKAN PII

14/MO/2019

Nama : Erlita Auratul Ayun

NIM : 1871040029

Kelas :B

Tanggal :25 November 20019

Waktu :13.00 – 13:40

Tempat : Lap Fakultas Psikologi UNM

I. TUJUAN OBSERVASI

Praktikum observasi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana mahasiswa melakukan

observasi pada situasi pemeriksaan psikologi dengan menggunakan PII, mahasiswa mampu

membuat kesimpulan mengenai observasi yang telah dilakukannya, serta mahasiswa mampu

mengevaluasi kelebihan dan kelemahan dari praktek observasi yang telah dilakukan.

II. PROSEDUR OBSERVASI

Pilihlah seorang individu yang dapat dijadikan subjek (minimal Semester 1). Sediakan surat

kesediaan untuk menjadi subjek. Catatlah perilaku dari subjek tersebut selama praktikum

berlangsung. Isilah catatan observasi dan kemudian berilah makna terhadap perilaku tersebut

serta melampirkan hasil interview/anamnesa, surat kesediaan dan lembar jawaban subjek.

Setelah melakukan observasi, beberapa mahasiswa akan di minta untuk mempresentasikan

laporan hasil observasi yang telah di buatnya.

Erlita Auratul Ayun (1871040029)


RAHASIA

III. CATATAN OBSERVASI

Catatan observasi ini berisi tentang identitas dan hasil observasi yang dilakukan terhadap

subjek yang telah di pilih. Identitas terdiri atas: nama, jenis kelamin, usia, pendidikan, suku

bangsa, anak ke berapa dari berapa bersaudara, status pernikahan, dan latar observasi. Hasil

observasi terdiri atas status praesens, observasi selama pelaksanaan tes PII bagian 1, dan

observasi selama pelaksanaan tes PII bagian 2. Penulisan hasil observasi di susul dengan

penulisan mengenai makna dari perilaku tersebut. Pemaknaan hasil observasi dilakukan dengan

memperhatikan konteks yang ada. Penulisan sumber dari mana makna dari perilaku tersebut di

kutip, dilakukan setiap selesai menuliskan satu makna dari satu perilaku.

A. Identitas

Inisial : FE

Tempat tanggal lahir : Gowa, 09 febuari 2002

Jenis Kelamin: Perempuan

Usia : 17 tahun

Pendidikan Terakhir : SMA

Suku Bangsa : Makassar

Anak Ke : 2 dari 2 bersaudara

Latar observasi :

Erlita Auratul Ayun (1871040029)


RAHASIA

Subjek memiliki tinggi badan sekitar 160 berarti wanita yang tinggi bakan

dipandang lebih dominant dan lebih cerdas saat mereka bersama dengan pria yang

pendek (Herlina), dan berat sekitar 50kg layaknya tubuh atletis berarti umunya

dipandang lebih percaya diri dari pada orang-orang bentuk tubuh lainnya (Herlina 2010)

. subjek memiliki bentuk muka yang oval berarti wajah oval dijuluki “si prestasi” dapat

dilihat dari sikapnya yang cekatan dan ambisius namun perasaanya sangat lembut dan ia

bijak sana dikalangan teman-temannya (Rahmi 2019), dan memilki keadaan fisik yang

normal tanpa kecacatan. Subjek saat diobservasi memakai baju berwarna biru muda,

almamater berwarna orange, krudung berwarna hitam, rok hitam, kaos kaki hitam

sebetis,dan sepatu pantofel berwarna hitam polos Berarti Baju Tampak

Terawat(misalnya rapi, rambut disisir dll) dan penampilan fisik sering kali menjadi dasar

dari kesan pertama yang relatif berkelanjutan (Herlina 2010). Pratikum dilakukan dilap

Fakultas Psikologi Unm disebuah ruangan yang memilki dinding berwarna putih tanpa

satu gambar terletak disisi dinding. Didalam ruangan tersebut terdapat 3 kursi dan satu

meja yang disediakan untuk proses praktikum. Suasannya gerah dan panas dikarenakan

tidak tersedia ac atau kipas angin didalam ruangan tersebut sehingga membuat teste

maupun tester kepanasan.

Subjek ketika berjalan menuju tempat wawancara dan saat ingin ke Lap ia dengan

cara tegap dan agak lambat, yang berarti orang yang mempuyai kemauan kuat tampak

dari cara berjalan dengkan langkah tegap, kecepatan kurang tetapi jalan lurus dan tak kuat

(Widjaja, 2000). Subjek berjabat tangan dengan cara menyatukan tangannya dengan

tangan tester dengan agak lama.

Erlita Auratul Ayun (1871040029)


RAHASIA

Subjek saat diobservasi mengelurkan ekspresi wajah dengan bibir dan mulut

melebar, dan gigi terlihat, artinya menandakan Emosi yang positif ( Herlina 2010).

Subjek saat diobservasi menunjukan sikap yang tegang dan kaku, bearti adanya

penyempitan kesadaran adanya ketegangan menunjukan adanya suatu tindakan semakin

kuat ketegangan maka semakin sempit kesadaran (Widjaja, 2000). Tester saat

membacakan petunjuk untuk mengisi alat tes tersebut dan saat melakukan wawancara

anamesa subjek menunjukan sikap yang tertarik dengan menyondongkan badan lebih

dekat kepada tester dan pandangan lurus dan duduk dalam posisi tenang, berarti gerakan

kedepan menyatakan adanya minat terhadap sesuatu, baik disenangi maupun tidak

disenangi (Widjaja, 2000) dan pandangan lurus menandakan adanya minat mengarahkan

pandangan kita sepenuhnya tidak hanya melirim (Widjaja, 2000). Cara duduk tenang

jika merasa nyakin, aman, mempunyai kepercayaan pada lingkungan sekitar kita, maka

ada kecenderungan bahwa kita duduk dengan tenang dan menikmati keadaan itu

(Widjaja, 2000). Saat tester mengatakan “apakah anda telah mengerti” sambil bertaya

subjek menjawabnya “ saya mengerti dengan wajah yang tersenyum dan menghela

nafas, ini berati pernyataan tiba-tiba mengengerti jika kita menerangkan sesuatu pada

teman, dan setelah beberapa waktu ia mengerti kita dapat melihatnya dengan wajah

cerah ada senyum dan menghela nafas (Widjaja, 2000).

. subjek saat mengerjakan alat tes yang pertama menunjukan mata yang terbuka

lebar, berarti dengan membuka mata lebar, tak ada yang tersembunyi, dapat melihat

segala-galanya (Widjaja, 2000). Subjek saat mengisi lembar jawaban tes yang pertama,

subjek mengisinya dengan hati-hati dan mengsisinya dengan lambat, berarti reaksi luas

gerakan kecil individu tidak ingin memperlihatkan diri, tak ingin menyombongkan diri,

Erlita Auratul Ayun (1871040029)


RAHASIA

menyambunyikan perasaan perasaan terhadap orang lain, selalu berhati-hati melakukan

perhitungan atau menjalankan maksudnuya (Widjaja, 2000). Subjek menunjukan sikap

membuka diri dan menerima sepenuhnya, berarti atas kemaunnya sendiri karena itu dapat

meninggikan kepekaan terhadap rangsangan dan kita mudah menerimah (Widjaja, 2000) .

subjek menyelesaikan tes yang pertama dimenit 27.30 Menit, subjek melakukan gerakan

yang lambat saat pindah dari soal bagian awal kesoal berikutnya, berarti tempo tidak

tetap dalam sekunder ada gerakan yang semakin lambat atau terputus-putus karena ada

kekecewaan atau tidak ada dorongan lagi yang membantu (Widjaja, 2000) . Saat subjek

ingin menjawabnya subjek mengeluarkan suara dengan tempo yang pelan berarti untuk

menekankan suatu kata yang kita harapkan masuk kebawah sadar dilakukan dengan

tempo yang pelan (Unicef).

Subjek saat mengisi lembar jawaban yang pertama melakukan gerakan-gerakan

tambahan seperti menjilat bibir, menegakkan kepala, dan memengang hidung, berarti

tingkah laku meraba gerakan lidah berhubungan juga dengan fungsi meraba dan

mempunyai arti lain jika memikirkan sesuatu, seringkali lidah dimainkan pada bibir,

seakan-akan meraba (Widjaja, 2000) . menegakkan kepala suatu sikap memperhatikan

apa yang terjadi disekelilingnya, ada kesedian untuk bertindak (Widjaja, 2000) . kesan

yang diperoleh menaruh jari dihidung bahwa yang bersangkutan sedang memikirkan

sesuatu atau berusaha mencari pemecahan atas suatu persoalan (Widjaja, 2000) . subjek

saat mengisi lembaran soal yang kedua subjek memunculkan perilaku yang sama yaitu

berhati-hati, pandangan lurus, dan nyondondongkan badannya kedepan hanya saja saat

mengerjakan subjek melakukan gerakan tambahan yaitu mengusap dahinya dengan

Erlita Auratul Ayun (1871040029)


RAHASIA

tangan, berarti seakan-akan meratakan kerutan dahi untuk membebaskan diri dari

bayangan(Widjaja, 2000). Subjek menyelesaikan tes yang kedua pada menit 12:11.

Subjek mengisi setiap hal yang membutuhkan tulisan dengan menggunakan tangan

kanan. Selama observasi dan proses wawancara subjek berbicara dengan nada tenang dan

agak lambat berarti jeda untuk memancing rasa ingin tahu (Unicef).

Secara keseluruhan subjek memilki sikap tenang selama proses wawancara dan

pengerjaan alat tes berarti, sikap menerima lingkungan (Widjaja, 2000). Saat subjek

diberikan pertayaan akhir sebelum penutupan dalam proses pratikum tester menyakan

kepada teste “ bagaimana keadaan anda setelah mengerjakan subjek menjawab cukup

senang dengan pipi yang memerah, bibir mulut melebar dan kadang-kadang keliatan gigi

berarti emosi bahagia (Herlina 2010).

IV. KESIMPULAN OBSERVASI

Berdasarkan hasil observasi pada alat tes yang pertama dan kedua, subjek

mengerjakannya dengan dengan menggunakan seluruh kemampuannya dan sangat

berhati-hati bekerja tanpa melakukan sebuah kesalahan dan tanpa trial and error. Subjek

memilki daya tangkap yang tinggi sehingga memudahkan tester dalam menyampaikan

seluruh informasi terhadap subjek.

V. EVALUASI OBSERVASI

Kekurangan observasi ini, observer mengalami kesulitan untuk menginterprestasikan

perilaku kedalam bahasa tubuh yang sesuai dan observasi dilakukan memakan waktu yang

lama sehingga observer harus lebih telitih dalam menobservasi subjek.

Erlita Auratul Ayun (1871040029)


RAHASIA

Kelebihanya observasi yang mendetail sehingga observer mengetahui perilaku yang

dimunculkan oleh subjek dari awal hingga akhir.

VI. REFERENSI

Herlina. (2010). Ilmu pernyataan. Bandung :Fakultas psikologi UPI.

Widjaja, H. (2000). Ilmu Pernyataan. Bandung : UPT Fakultas Psikologi Universitas

Padjajaran.

Rahmi, M, H. (2019). Cara Praktis Membaca Kepribadian Orang Lain. Yogyakarta :

Checklist.

Makassar, 26 November 2019


Observer,

Erlita Auratul Ayun


NIM. 1871040029

Erlita Auratul Ayun (1871040029)


RAHASIA

LAMPIRAN

Erlita Auratul Ayun (1871040029)

Anda mungkin juga menyukai