Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kerusuhan Mei 1998 menjadi salah satu sejarah pelanggaran HAM
yang kelam di Indonesia. Demonstrasi yang dilakukan mahasiswa menjadi
salah satu tombak ujung dari kerusuhan. Tragedi Trisakti yang menewaskan 4
orang mahasiswanya juga menjadi catatan gelap lainnya dalam peristiwa ini.
Tepat tanggal 12 Mei 1998 gedung Nusantara, Jakarta menelan korban jiwa
yaitu 4 mahasiswa yang beridentitas Elang Mulia Lesmana (1978 - 1998),
Heri Hertanto (1977 - 1998), Hafidin Royan (1976 - 1998) dan Hendriawan
Sie (1978 - 1998), akibat kerusuhan dan tembakan mundur aparat yang
bertugas.

Awalnya, gerakan mahasiswa menuntut turunnya harga-harga


kebutuhan pokok yang melonjak sangat tinggi sejak Juli 1997. Selain itu, para
mahasiswa juga menuntut kepada MPR untuk tidak lagi mencalonkan
Soeharto sebagai presiden untuk periode ketujuh. Namun, tuntutan tersebut
tidak dihiraukan oleh MPR. MPR tetap mencalonkan Soeharto sebagai
presiden dan BJ Habibie sebagai wakil presiden. Pada akhirnya, Soeharto
kembali terpilih dan menjabat sebagai presiden Indonesia. Sejak saat itu,
berbagai aksi demonstrasi sudah mulai dilakukan oleh para mahasiswa yang
membuat kondisi dan situasi di Indonesia semakin tidak stabil.

Dalam gerakannya, mahasiswa Indonesia menyampaikan beberapa


tuntutan yang dikenal sebagai 6 Agenda Reformasi 1998. Isi 6 Agenda
Reformasi 1998 adalah:

1. Mengadili Soeharto dan para pengikutnya.

2. Amandemen UUD 1945.

3. Otonomi daerah seluas-luasnya.


4. Menghapus Dwifungsi ABRI.

5. Hapuskan KKN (korupsi, kolusi, nepotisme).

6. Menegakkan supremasi hukum.

Mahasiswa pun melakukan aksi demonstrasi besar-besaran ke Gedung


Nusantara, termasuk mahasiswa Universitas Trisakti.

Mereka melakukan aksi damai dari kampus Trisakti menuju Gedung


Nusantara pada pukul 12.30. Namun aksi mereka dihambat oleh blokade dari
Polri dan militer datang kemudian. Beberapa mahasiswa mencoba
bernegosiasi dengan pihak Polri.

Akhirnya, pada pukul 17.15, para mahasiswa bergerak mundur, diikuti


bergerak majunya aparat keamanan. Aparat keamanan pun mulai
menembakkan peluru ke arah mahasiswa. Para mahasiswa panik dan bercerai
berai, sebagian besar berlindung di Universitas Trisakti. Namun aparat
keamanan terus melakukan penembakan. Korban pun berjatuhan, dan
dilarikan ke Rumah Sakit Sumber Waras.

Satuan pengamanan yang berada di lokasi pada saat itu adalah Brimob,
Batalyon Kavaleri 9, Batalyon Infanteri 203, Artileri Pertahanan Udara
Kostrad, Batalyon Infanteri 202, Pasukan Anti Huru Hara Kodam serta
Pasukan Bermotor. Mereka dilengkapi dengan tameng, gas air mata, Steyr,
dan SS-1.

Pada pukul 20.00 dipastikan empat orang mahasiswa tewas tertembak


dan satu orang dalam keadaan kritis. Meskipun pihak aparat keamanan
membantah telah menggunakan peluru tajam, hasil otopsi menunjukkan
kematian disebabkan peluru tajam. Hasil sementara diprediksi peluru tersebut
hasil pantulan dari tanah peluru tajam untuk tembakan peringatan.
B. Rumusan Masalah
Berikut adalah rumusan masalah yang akan dibahas di KTI ini:
1. Apa penyebab yang sebenarnya?
2. Apakah krisis moneter dan kesenjangan sosial?
3. Apakah benar isu rasialisme yang melanda? Ataukah politik terselubung?

C. Tujuan
Berikut adalah tujuan dari KTI ini:
1. Mengetahui penyebab yang sebenarnya.
2. Mengetahui apa itu krisis moneter dan kesenjangan sosial.
3. Mengetahui isu rasialisme yang melanda dan politik yang terselubung.

D. Manfaat
Manfaat yang bisa kita ambil dalam KTI ini adalah:
1. Memperbanyak ilmu tentang masalah sosial yang terjadi dalam kerusuhan
Mei 1998.
2. Memperluas pengetahuan tentang krisis moneter dan kesenjangan sosial.
3. Menguasai materi secara lengkap dan teliti.

Anda mungkin juga menyukai