Anda di halaman 1dari 8

Kelompok Penembakan Mahasiswa Trisakti

1.Wira Aribima
2.Edziardo Matthew
3.Latif Akbar Panji
4.Nadia Gufti
5.Renita Zulianty
6.Farrel Armanda
7.Inez Maryana
8.Arya Nandhika
Penembakan Mahasiswa Trisakti
Penyebab Terjadinya
Kasus Tersebut
Tragedi Trisakti adalah peristiwa
penembakan pada tanggal 12 Mei 1998
terhadap mahasiswa pada saat demonstrasi
menuntut Soeharto turun dari jabatannya.
Kejadian ini menewaskan empat mahasiswa
Universitas Trisakti di Jakarta serta puluhan
lainnya luka.

Mereka yang tewas adalah Elang Mulia


Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan
Hendriawan Sie. Mereka tewas tertembak di
dalam kampus, terkena peluru tajam di
tempat-tempat vital seperti kepala,
tenggorokan, dan dada.

Peristiwa penembakan empat mahasiswa


Universitas Trisakti ini juga digambarkan
dengan detail dan akurat oleh seorang
penulis sastra dan jurnalis, Anggie D.
Widowati dalam karyanya berjudul "Langit
Merah Jakarta".
Waktu dan Tempat Kejadian
Penembakan
Penembakan Terjadi pukul 17.05-18.30
•Ketika massa bergerak untuk mundur kembali ke dalam kampus, di antara
barisan aparat ada yang meledek dan mentertawakan serta mengucapkan
kata-kata kotor pada mahasiswa sehingga sebagian massa mahasiswa
kembali berbalik arah. Tiga orang mahasiswa sempat terpancing dan
bermaksud menyerang aparat keamanan tetapi dapat diredam oleh satgas
mahasiswa Usakti.
•Pada saat yang bersamaan barisan dari aparat langsung menyerang massa
mahasiswa dengan tembakan dan pelemparan gas air mata sehingga massa
mahasiswa panik dan berlarian menuju kampus. Pada saat kepanikan
tersebut terjadi, aparat melakukan penembakan yang membabi buta,
pelemparan gas air mata dihampir setiap sisi jalan, pemukulan dengan
pentungan dan popor, penendangan dan penginjakkan, serta pelecehan
seksual terhadap para mahasiswi. Termasuk Ketua SMUT yang berada di
antara aparat dan massa mahasiswa tertembak oleh dua peluru karet
dipinggang sebelah kanan.
•Kemudian datang pasukan bermotor dengan memakai perlengkapan rompi
yang bertuliskan URC mengejar mahasiswa sampai ke pintu gerbang kampus
dan sebagian naik ke jembatan layang Grogol. Sementara aparat yang lainnya
sambil lari mengejar massa mahasiswa, juga menangkap dan menganiaya
beberapa mahasiswa dan mahasiswi lalu membiarkan begitu saja mahasiswa
dan mahasiswi tergeletak di tengah jalan. Aksi penyerbuan aparat terus
dilakukan dengan melepaskan tembakkan yang terarah ke depan gerbang
Trisakti. Sementara aparat yang berada di atas jembatan layang mengarahkan
tembakannya ke arah mahasiswa yang berlarian di dalam kampus.
•Lalu sebagian aparat yang ada di bawah menyerbu dan merapat ke pintu
gerbang dan membuat formasi siap menembak dua baris (jongkok dan
berdiri) lalu menembak ke arah mahasiswa yang ada di dalam kampus.
Dengan tembakan yang terarah tersebut mengakibatkan jatuhnya korban
baik luka maupun meninggal dunia. Yang meninggal dunia seketika di dalam
kampus tiga orang dan satu orang lainnya di rumah sakit beberapa orang
dalam kondisi kritis. Sementara korban luka-luka dan jatuh akibat tembakan
ada lima belas orang. Yang luka tersebut memerlukan perawatan intensif di
rumah sakit.
•Aparat terus menembaki dari luar. Puluhan gas air mata juga dilemparkan ke
dalam kampus.
6
Upaya Pemerintah dalam
Menangani Kasus Penembakan
Trisakti
Penyelesaian:
pengadilan militer bagi pelaku
lapangan memvonis 2 terdakwa
dengan hukuman 4 bulan penjara,4
terdakwa di vonis 2-5 bulan penjara,
dan 9 orang anggota Brimob dipecat
dan di penjara 3-6 tahun.

Namun dalam proses hukum


perkembangan kasus ini belum
menemukan hal yang positif di
sebabkan karena banyaknya hambatan
setiap ingin membahas kasus ini.
Upaya Masyarakat
Menangani Kasus
Penembakan Trisakti
Upaya masyarakat dalam
menangani kasus Trisakti yaitu
menunjukan aksi ke Gedung dpr
atau tugu peringatan, meminta
pemerintah untuk mengusut
tuntas kasus penembakan Trisakti
Upaya pencegahan Kasus
Terjadi di masa yang akan
datang
Kita harus lebih banyak mengedukasi
mengenai aktifis kampus,karena aktifis
kampus sangat lah berpengaruh terhadap
nama kampus itu sendiri. Lalu,saling
mengingatkan kepada sesama manusia baik
teman maupun bukan, agar tetap dibawah
kendali HAM serta merta menjaga HAM
setiap orang. Ada baiknya juga bila
pemerintah dapat memberhentikan
pengedaran senjata api ilegal sehingga tidak
ada orang yang dapat membawa senjata api
yang tidak mempunyai izin bahkan sertifikasi
dalam melakukan hal menembak dan akan
jauh lebih baik bila segala permasalahan baik
per individu maupun per kelompok
diselesakain secara baik baik dan
kekeluargaan yang menjungjung besar nama
Kesatuan NKRI
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai