PELANGGARAN
HAM DI
INDONESIA
KELOMPOK 1
INTRODUCTION KELOMPOK 1:
01 02 03 04
NANDA HANSEN VIVI TOBSA
05 06 07
PAULUS EZRA HIZKIA
CONTOH KASUS
PELANGGARAN
HAM:
TRAGEDI TRISAKTI
Tragedi Trisakti adalah peristiwa penembakan, pada
tanggal 12 Mei 1998, terhadap mahasiswa pada
saat demonstrasi menuntut Soeharto turun dari
jabatannya. Kejadian ini menewaskan empat
mahasiswa Universitas Trisakti di Jakarta Indonesia
serta puluhan lainnya luka.
Mereka yang tewas adalah Elang Mulia Lesmana,
Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie.
Mereka tewas tertembak di dalam kampus, terkena
peluru tajam di tempat-tempat vital seperti kepala,
tenggorokan, dan dada.
LATAR BELAKANG
Ekonomi Indonesia mulai goyah pada awal 1998, yang terpengaruh oleh krisis moneter sepanjang
1997-1999. Mahasiswa pun melakukan aksi demonstrasi besar-besaran ke Gedung Nusantara,
termasuk mahasiswa Universitas Trisakti. Mereka melakukan aksi damai dari kampus Trisakti menuju
Gedung Nusantara. Namun aksi mereka dihambat oleh blokade dari Polri dan militer datang kemudian.
Beberapa mahasiswa mencoba bernegosiasi dengan pihak Polri. Akhirnya, para mahasiswa bergerak
mundur, diikuti bergerak majunya aparat keamanan. Aparat keamanan pun mulai menembakkan
peluru ke arah mahasiswa. Para mahasiswa panik dan bercerai berai, sebagian besar berlindung di
Universitas Trisakti. Namun aparat keamanan terus melakukan penembakan. Korban pun berjatuhan,
dan dilarikan ke Rumah Sakit Sumber Waras. Satuan pengamanan yang berada di lokasi pada saat itu
adalah Brimob, Batalyon Kavaleri 9, Batalyon Infanteri 203, Artileri Pertahanan Udara Kostrad,
Batalyon Infanteri 202, Pasukan Anti Huru Hara Kodam serta Pasukan Bermotor. Mereka dilengkapi
dengan tameng, gas air mata, Steyr, dan SS-1. Pada pukul 20.00 dipastikan empat orang mahasiswa
tewas tertembak dan satu orang dalam keadaan kritis. Meskipun pihak aparat keamanan membantah
telah menggunakan peluru tajam, hasil otopsi menunjukkan kematian disebabkan peluru tajam. Hasil
sementara diprediksi peluru tersebut hasil pantulan dari tanah peluru tajam untuk tembakan
peringatan.
TRAGEDI
TRI SAKTI
DASAR PEMIKIRAN
Setiap manusia yang lahir di dunia memiliki hak yang melekat pada diri pribadi. Hak meliputi hak untuk
hidup, hak untuk menempuh pendidikan dan sebagainya. Pada saat yang bersamaan, kebebasan
mencakup kebebasan dari perbudakan, penyiksaan, berpendapat dan berkespresi.
HAM merupakan sebuah konsepsi bahwa manusia berhak mendapatkan perlakuan yang adil dan
sama. Dalam suatu negara, HAM setiap warga dilindungi sebagai kewajiban negara untuk
menghormati, melindungi, dan memenuhi hak asasi manusia seluruh rakyat.
HAM pertama kali digunakan secara resmi dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang
ditandatangani di San Fransisco tanggal 25 Juni 1945, khususnya bagian Pembukaan, Pasal 1 (3), Pasal
13 (1-b), Pasal 55 (c), Pasal 62 (2), Pasal 68 dan 67 (c). Menurut Miriam Budiarjo, HAM merupakan hak
yang dimiliki setiap orang sejak lahir, bersifat universal, tanpa adanya perbedaan
RUMUSAN MASALAH
Pada kasus Tragedi Trisakti, peristiwa penembakan 12 Mei 1998 terhadap mahasiswa saat
demonstrasi menewaskan empat mahasiswa Universitas Trisakti di Jakarta. Keempat mahasiswa
tersebut tewas tertembak di dalam kampus, terkena peluru tajam di bagian kepala, tenggorokan,
dan dada.
Dalam tragedi ini, pemerintah dan aparat keamanan merebut hak mereka untuk beraspirasi,
menyuarakan pendapat mereka. Para mahasiswa menuntut Soeharto mundur dari jabatannya
sebagai Presiden RI. Saat itu, Soeharto menjalankan pemerintahannya secara diktaktor, hak-hak
masyarakat tidak diakui, ditambah dengan adanya krisis moneter yang menjadi akibat dari
perbuatannya, dan masih banyak lagi keburukan dari pemerintahannya.
Mahasiswa pada saat itu hanya ingin menyuarakan aspirasi mereka terhadap kondisi Indonesia
dan mewakili suara bangsa Indonesia. SebaliKnya, respon pemerintah justru menjadi tindakan
“penertiban”. Kekerasan yang terjadi menjadi suatu keprihatinan bangsa bangsa, kekecewaan
rakyat terhadap respon dan tindakan dari pemerintah.
HAM YANG DILANGGAR
● Hak dan kebebasan untuk berekspresi dan mengeluarkan pendapat
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons by
Flaticon, and infographics & images by Freepik
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons by
Flaticon, and infographics & images by Freepik