Anda di halaman 1dari 7

Tugas Sosiologi

“Menganalisa Konflik Sosial yang terjadi di Indonesia


di Era Reformasi”
Guru Pengampu : Dra.Muslimah

Kelompok : 5
Kelas : XI IPS 3
Anggota :
1. Lazuardi Maula Al Hafiy (13)
2. Risma Septian Kusmawanti (21)
3. Ulul Rahmawati Putri (24)
4. Yunita Ayu Murtikasari (27)

SMA Negeri 1 Weleri


Tahun Pelajaran 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala Rahmat, sehingga
saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang mungkin sangat sederhana.

Makalah ini berisikan tentang analisis konflik sosial yang terjadi di Indonesia
pada Era Reformasi. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan
bagi para pembaca.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh karena itu, saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yan bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Weleri, 24 April 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Cover ............................................................................................................. i

Kata Pengantar ............................................................................................ ii

Daftar Isi ....................................................................................................... iii

BAB I : Pendahuluan

1. Latar Belakang ........................................................................................... 1


2. Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
3. Tujuan ........................................................................................................ 1

BAB II :Pembahasan

1. Latar Belakang Berita ................................................................................ 2


2. Penyebab Kasus ......................................................................................... 2
3. Dampak dari Kasus tersebut ...................................................................... 3
4. Upaya Pemerintah mengatasi .................................................................... 3
5. Upaya menurut Kelompok kami ............................................................... 3
BAB III :Penutup

1. Kesimpulan................................................................................................ 4
2. Saran.......................................................................................................... 4
BAB 1 : Pendahuluan

1. Latar Belakang

Mahasiswa Universitas Trisakti tewas tertembak aparat ketika


berdemonstrasi pada 12 Mei 1998, sampai saat ini kasus penembakan mahasiswa
dan kasus pelanggaran HAM lain disaat menjelang dan sesudah turunnya Soeharto
belum tuntas
Pada 12 Mei 1998, demonstrasi sampai sore berlangsung tertib dan damai,
dengan pembacaan puisi dan menyanyikan lagu. Demonstrasi itu juga pertama
kalinya didukung oleh seluruh civitas academika Trisakti termasuk para dosen.
Tewasnya 4 mahasiswa trisakti semakin memicu gelombang demonstrasi
mahasiswa di berbagai kota yang sudah bergulir sejak akhir 1997 ketika krisis
ekonomi mulai terjadi di Indonesia.

4 Rumusan Masalah
Adapun Rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Berita tentang konflik tersebut.
2. Penyebab yang terjadi
3. Dampak yang terjadi adanya konflik tersebut
4. Upaca mengatasi dari pihak pemerintah
5. Upaya mengatasi dari pihak kami

3. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh guru dalam materi konflik
sosial.
2. Mengetahui lebih dalam lagi tentang konflik sosial yang terjadi di Indonesia.
3. Semoga bermanfaat bagi para pembacanya dan pemahaman yang lebih dari
penyusunnya.
BAB 2 : PEMBAHASAN

KASUS PENEMBAKAN 4 MAHASISWA TRISAKTI 1998

Kasus Penembakan 4 Mahasiswa Trisakti, Semanggi I dan II, belum selesai setelah 20 tahun
reformasi (https://www.bbc.com)

BBC Indonesia - 4 Mahasiswa Universitas Trisakti tewas tertembak aparat ketika


berdemonstrasi pada 12 Mei 1998, sampai saat ini kasus penembakan mahasiswa dan kasus
pelanggaran HAM lain disaat menjelang dan sesudah turunnya Soeharto belum tuntas.

Pada 12 Mei 1998, demonstrasi sampai sore berlangsung tertib dan damai, dengan pembacaan
puisi dan menyanyikan lagu. Demonstrasi itu juga pertama kalinya didukung oleh seluruh civitas
academika Trisakti termasuk para dosen.

Tewasnya 4 mahasiswa trisakti semakin memicu gelombang demonstrasi mahasiswa di berbagai


kota yang sudah bergulir sejak akhir 1997 ketika krisis ekonomi mulai terjadi di Indonesia.

Penyebab Kasus Penembakan Mahasiswa Trisakti

Terjadinya Tragedi Semanggi ini bermula dari aksi damai yang dilakukan mahasiswa Trisakti
yang membuat aksi mimbar bebas dan dengan diawali acara penurunan bendera setengah tiang
yang diiringi lagu Indonesia Raya yang dikumandangkan bersama oleh peserta mimbar bebas,
kemudian dilanjutkan mengheningkan cipta sejenak sebagai tanda keprihatinan terhadap kondisi
bangsa dan rakyat Indonesia pada masa itu.  Aksi orasi serta mimbar bebas dilaksanakan dengan
para pembicara baik dari dosen, karyawan maupun mahasiswa. Aksi/acara tersebut terus
berjalan dengan baik dan lancar. Massa mulai memanas yang dipicu oleh kehadiran beberapa
anggota aparat keamanan tepat di atas lokasi mimbar bebas (jalan layang) dan menuntut untuk
turun (long march) ke jalan dengan tujuan menyampaikan aspirasinya ke anggota MPR/DPR.

Kemudian massa menuju ke pintu gerbang arah Jl. Jend. S. Parman. Pada saat yang sama,datang
lebih banyak personil aparat hukum untuk mengendalikan situasi disana. Perwakilan dari
mahasiswa dan aparat melakukan negosiasi yang menghasilkan keputusan bahwa mahasiswa
dan aparat sama-sama mundur.  Namun saat para mahasiswa mundur dan kembali ke
kampus,ada salah satu oknum yang mengaku sebagai alumni (sebenarnya tidak tamat) berteriak
dengan mengeluarkan kata-kata kasar dan kotor ke arah mahasiswa. Hal ini memancing
mahasiswa untuk bergerak karena oknum tersebut dikira salah seorang anggota aparat yang
menyamar.

Oknum tersebut dikejar massa dan lari menuju barisan aparat sehingga massa mengejar ke
barisan aparat tersebut. Hal ini menimbulkan ketegangan antara aparat dan mahasiswa.
Perwakilan mahasiswa dan aparat kembali bernegosiasi agar mahasiswa dan aparat sama-sama
mundur. Ketika massa bergerak untuk mundur kembali ke dalam kampus, di antara barisan
aparat ada yang meledek dan mentertawakan serta mengucapkan kata-kata kotor pada
mahasiswa sehingga sebagian massa mahasiswa kembali berbalik arah.
Tiga orang mahasiswa sempat terpancing dan bermaksud menyerang aparat keamanan tetapi
dapat diredam oleh satgas mahasiswa Usakti. Pada saat yang bersamaan barisan dari aparat
langsung menyerang mahasiswa dengan tembakan dan pelemparan gas air mata sehingga
mahasiswa panik dan berlarian menuju kampus. Pada saat kepanikan tersebut terjadi, aparat
melakukan penembakan yang membabi buta, pelemparan gas air mata dihampir setiap sisi jalan,
pemukulan dengan pentungan dan popor, penendangan dan penginjakkan, serta pelecehan
seksual terhadap para mahasiswi.

Dampak Dari Kasus Mahasiswa Trisakti

Dampak Tragedi Trisakti ini bagi Indonesia adalah perjuangan para pejuang reformasi tidak sia-
sia. Peristiwa tersebut juga menumbuhkan semangat tali persaudaraan dan menggiatkan upaya
yang berkaitan dengan kebangkitan demokrasi dan HAM. Selain itu, setelah tragedi tersebut,
Trisakti mengadakan mata kuliah Kebangkitan, Demokrasi, dan HAM yang wajib diikuti oleh
mahasiswa-mahasiswa Trisakti. Dengan harapan akan segera dibentuk peradilan yang benar-
benar adil untuk kasus-kasus HAM. Tidak lama setelah kejadian tersebut, presiden Soeharto
mengundurkan diri dan digantikan oleh wakilnya, yakni B.J Habibie. Sorak sorai mahasiswa pun
terdengar tanda revolusi telah datang.

Upaya Mengatasi

Rencana pemerintah terkait penyelesaian kasus pelanggaran berat hak asasi manusia (HAM)
masa lalu, khususnya kasus Trisakti, Semanggi I dan II, menuai kritik dari sejumlah organisasi
masyarakat sipil pegiat HAM.

Direktur eksekutif ELSAM Wahyu Wagiman mengatakan, penyelesaian kasus pelanggaran berat
HAM masa lalu melalui rekonsiliasi mengabaikan prinsip-prinsip yang adil dan komprehensif
tentang pencegahan impunitas. Sementara, Presiden Joko Widodo berulang kali mengatakan
bahwa kasus-kasus pelanggaran HAM berat akan diselesaikan secara adil dan bermartabat.

"Pilihan rekonsiliasi menjadi bukti semakin jauhnya realisasi janji pemerintah dalam
menyelesaikan kasus pelanggaran HAM masa lalu," ujar Wahyu melalui keterangan tertulis,
Selasa (31/1/2017)

Upaya Penyelesaian menurut kami

Dalam menyelesaikan permasalahan tersebut, kita mengusulkan untuk pemerintah


melakukan penyelidikan terhadap petinggi TNI/POLRI yang menjabat pada waktu itu. Karena ,
para korban dan pelaku pada masa itu banyak yang masih hidup hingga sekarang. Bahkan,
petinggi TNI/POLRI pada masa itu, sekarang masih menjabat pada pemerintahan dan
menduduki jabatan yang strategis .

Yang kita harapkan yaitu tentang tuntutan kedilan, dan keseriusan pemerintah dalam
menangani permasalahan tersebut, sesuai sila ke 5 dalam pancasila ‘keadilan social bagi seluruh
rakyat Indonesia’. Karena tragedi penembakan trisakti tersebut merupakan pelanggaran HAM
yang berat.

Tetapi, kami menyayangkan upaya pemerintah yang hanya melakukan rekonsiliasi , dan
melakukan penangkapan pada anggota TNI/POLRI, namun petinggi yang bertanggung jawab
atas peristiwa tersebut dbiarkan bebas tanpa adanya usaha penyelidikan untuk mengungkap
siapa oknum yang seharusnya bertanggung jawab. Karena kami berasumsi, bahwa aparat
keamanan tidak mungkin bergerak dengan sendrinya tanpa adanya komando dari petingginya.
BAB 3 : PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari penulisan makalah ini dapat disimpulkan bahwa konflik dapat terjadi di
mana saja dan konflik dapat menyebabkan hal yang sangat merugikan terlebih lagi jika
dalam masa reformasi terus berlanjut dan belum dapat terselesaikan.

B.  SARAN
Di dalam makalah ini mungkin ada kesalahan dan kekurangan oleh karena itu
penulispun meminta agar kiranya pembaca juga memberi keritik dan saranya agar
kiranya makalah ini bisa menjadi lebih sempurna lagi.
 

Anda mungkin juga menyukai