Anda di halaman 1dari 10

DAMPAK GERAKAN MAHASISWA TAHUN 1966 DAN 1998

TERHADAP KETATANEGARAAN INDONESIA

Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah Indonesia


yang diampu oleh Ibu Apriani, S.Pd.

Disusun oleh:
Siti Nazma Muharani
XII IPS 1

SMAN 2 KOTA SUKABUMI


2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala puji saya panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa. Karena atas rahmat
dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Tak lupa
salawat serta salam tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Terima kasih saya sampaikan kepada Ibu Apriani, S.Pd. selaku guru mata
pelajran Sejarah Indonesia yang telah memberikan bimbingan serta arahan dalam
penyusunan tugas. Terima kasih pula kepada rekan-rekan yang senantiasa
memberikan dukungan dan dorongan motivasi hingga makalah ini dapat saya susun
hingga selesai. Semoga isi dari tulisan ini bisa bermanfaat dan menambah ilmu
pengetahuan. Aamiin.

Saya menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan makalah


ini. Maka dari itu, saya terbuka untuk menerima kritik serta saran yang dapat
membangun potensi diri.

Wassalamualaiukm Wr. Wb.

Sukabumi, 5 Maret 2023

Siti Nazma Muharani

i
DAFTAR ISI

Halaman Sampul
KATA PENGANTAR ........................................................................ i
DAFTAR ISI ...................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 1
1.3 Tujuan ...................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah Gerakan Mahasiswa Tahun 1966 dan 1998………….. 3
2.2 Faktor yang Mempengaruhi Lahirnya Gerakan Mahasiswa….. 4
2.3 Dampak dari Gerakan Mahasiswa Tahun 1966 dan 1998……. 5
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan .................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 7

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejarah perkembangan gerakan mahasiswa di Indonesia selalu menarik
karena tidak dapat dilepaskan dengan sejarah perkembangan Indonesia.
Bahkan, keberadaan Gerakan Mahasiswa selalu berpengaruh pada situasi
politik nasional (Jubaedah 2019). Gerakan mahasiswa umumnya termanifestasi
dalam bentuk demontrasi atau unjuk rasa. Secara umum gerakan ini merupakan
gerakan moral dengan aksi damai, meskipun dalam praktiknya sering terjadi
gesekan dengan aparat yang kemudian memakan korban (Damayanti 2022).
Berbagai gerakan yang dilakukan oleh kelompok intelektual tentunya tidak
berdasar pada keisengan semata, melainkan didasari atas bangkitnya hati
nurani yang sadar akan ketidakbenaran dalam sistem pemerintahan yang
tengah berlangsung (Hasudungan 2020). Diskusi mengenai Gerakan
Mahasiswa di Indonesia penuh dengan dinamika, karena selalu mengalami
perubahan karakter dan bentuk pada setiap jamannya (Jubaedah 2019).
Nugraha (2009) mengatakan bahwa salah satu bukti dari besarnya pengaruh
gerakan mahasiswa dalam perubahan politik di Indonesia adalah turunnya
Soekarno dari kursi presiden pada tahun 1966 serta digantikannya Soeharto
pada tahun 1998.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Hal apa yang melatarbelakangi terbentuknya Gerakan Mahasiswa Tahun
1966 dan 1998?
2. Apa hasil akhir yang terjadi dari adanya Gerakan Mahasiswa Tahun 1966
dan 1998?

1
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, tujuan dari penyusunan makalah
ini adalah:
1. Mengetahui faktor yang melatarbelakangi terbentuknya Gerakan
Mahasiswa Tahun 1966 dan 1998.
2. Mengetahui dampak/hasil akhir yang terjadi dari adanya Gerakan
Mahasiswa Tahun 1966 dan 1998.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Gerakan Mahasiswa Tahun 1966 dan 1998


Sejak kemerdekaan, muncul kebutuhan akan aliansi antara kelompok-
kelompok mahasiswa, di antaranya Perserikatan Perhimpunan Mahasiswa
Indonesia (PPMI), yang dibentuk melalui Kongres Mahasisiwa yang pertama
di Malang tahun 1947. Selanjutnya, dalam masa Demokrasi Liberal (1950 –
1959), seiring dengan penerapan sistem kepartaian yang majemuk saat itu,
organisasi mahasiswa ekstra kampus kebanyakan merupakan organisasi di
bawah partai-partai politik. Misalnya, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia
(GMNI) dekat dengan PNI, Concentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia
(CGMI) dekat dengan PKI, Gerakan Mahasiswa Sosialis Indonesia (Gemsos)
dengan PSI, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berafiliasi dengan
Partai NU, dan lain-lain (Pringgodigdo 1949 dalam Jubaedah 2019).
Pada tahun 1965 dan 1966, pemuda dan mahasiswa Indonesia banyak
terlibat dalam perjuangan yang ikut mendirikan Orde Baru. Orde Baru
terbentuk dengan dukungan yang sangat besar dari kelompok-kelompok yang
ingin terbebas dari kekacauan masa lalu. Dalam kehidupan intelektual, terjadi
pembicaraan akan suatu angkatan pemimpin muda baru dan suatu jaman baru,
suatu angkatan ’66. Gerakan ini dikenal dengan istilah Angkatan ’66, yang
menjadi awal kebangkitan gerakan mahasiswa secara nasional, sementara
sebelumnya gerakan-gerakan mahasiswa masih bersifat kedaerahan. Tokoh-
tokoh mahasiswa saat itu adalah mereka yang kemudian berada pada lingkar
kekuasaan Orde Baru, di antaranya Akbar Tanjung, Cosmas Batubara, Sofyan
Wanandi, Yusuf Wanandi, dan lain-lain. Angkatan ’66 mengangkat isu
Komunis sebagai bahaya laten negara. Gerakan ini berhasil membangun
kepercayaan masyarakat untuk mendukung mahasiswa menentang Komunis
yang ditukangi oleh PKI (Partai Komunis Indonesia). Setelah Orde Lama
berakhir, aktivis Angkatan ’66 pun mendapat hadiah, yaitu dengan banyak

3
yang duduk di kursi DPR/MPR serta diangkat dalam kabinet pemerintahan
Orde Baru.
Sementara itu, pada tahun 1998 terjadi suatu peristiwa yang disebut sebagai
peristiwa reformasi. Reformasi merupakan suatu gerakan yang menghendaki
adanya suatu perubahan ke arah yang lebih baik secara konstitusional. Artinya,
ada perubahan dalam bidang politik, sosial, ekomoni, hukum, dan budaya
(Sirot et al. 2020). Reformasi lahir sebagai jawaban atas krisis yang melanda
berbagai segi kehidupan masyarakat. Krisis politik, ekonomi, hukum, dan
sosial merupakan faktor-faktor yang mendorong lahirnya gerakan reformasi.
Bahkan, krisis kepercayaan telah menjadi salah satu indikator yang
menentukan. Reformasi dipandang sebagai gerakan yang tidak boleh ditawar
lagi. Karena itu, hampir seluruh rakyat Indonesia mendukung sepenuhnya
gerakan reformasi tersebut.
Orde baru yang telah berkuasa selama 32 tahun dengan seorang Jenderal,
yaitu Soeharto. Orde baru berakhir ketika terjadi krisis di segala bidang baik
ekonomi maupun moral. Sehingga para pejuang rakyat menghendaki adanya
sebuah gerakan reformasi pada tatanan negara Indonesia. Reformasi yang
dituntut oleh banyak kalangan masyarakat Indonesia tentu saja tidak terlepas
dengan peran penting seluruh pemuda khususnya mahasiswa yang selalu
menyuarakan untuk adanya pembaharuan dalam sistem pemerintahan
Indonesia yang kala itu telah dipegang oleh presiden Soeharto selama 32 tahun.
Gerakan mahasiswa Indonesia tahun 1998 adalah puncak gerakan yang
dilakukan oleh kalangan mahasiswa yang bisa dikatakan sebuah gerakan
monumental karena dianggap berhasil memaksa presiden Soeharto untuk turun
dari jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia pada tanggal 21 Mei
1998.
2.2 Faktor yang Mempengaruhi Lahirnya Gerakan Mahasiswa
Faktor yang melatarbelakangi peristiwa Gerakan Mahasiswa 1966 adalah
sikap anti-neokolonialisme dan neoimperialisme Soekarno menyebabkan
Indonesia kehilangan dukungan politik dan ekonomi luar negeri. Akibatnya
terjadi krisis ekonomi yang berdampak pada melambungnya harga barang.
Puncak krisis ekonomi pada periode 1965 akibat peristiwa G30SPKI.

4
Kekacauan politik yang terjadi memunculkan sentimen anti PKI dan anti
Soekarno. Pada tahun 1966, rakyat dan mahasiswa melakukan demonstrasi
besar-besaran untuk memprotes Soekarno atas peristiwa G30SPKI dan inflasi
yang terjadi. Demonstrasi tersebut memunculkan Tritura (Tri Tuntutan Rakyat)
sebagai tuntutan atas situasi yang terjadi.
Sementara itu, faktor-faktor yang melatarbelakangi munculnya Gerakan
Mahasiswa 1998 adalah tidak setuju Soeharto menjabat pada periode ketujuh,
krisis moneter 1977 yang terjadi cukup hebat dan berkembang menjadi
masalah ekonomi yang sangat serius, dan tragedi trisakti.
2.3 Dampak dari Gerakan Mahasiswa Tahun 1966 dan 1998
Dampak dari aksi Tritura, Presiden Soekarno melakukan perombakan
kabinet, tetapi masih mempertahankan PKI sebagai bagian dari kabinet baru.
Kemudian, keluar titah sakti melalui Surat Perintah 11 Maret 1966
(Supersemar) yang menunjuk Soeharto, Panglima Komando Operasi
Keamanan dan Ketertiban saat itu untuk mengendalikan keamanan dan
ketertiban negara. Supersemar tersebut dimanfaatkan oleh Soeharto untuk
merebut kekuasaan hingga akhirnya berkuasa sebagai presiden RI ke-2 hingga
32 tahun.
Sementara itu, hasil akhir dari Gerakan Mahasiswa 1998 yang salah satunya
dilatarbelakangi oleh tragedi trisakti adalah Soeharto resmi menyatakan
berhenti menjabat sebagai Presiden Indonesia di Istana Merdeka. Sesuai
ketentuan UUD 1945, wakil presiden yang waktu menjabat, yaitu BJ Habibie,
otomatis menggantikan jabatan Soeharto. Dengan berakhirnya kekuasaan
Soeharto, maka berakhir pula Orde Baru dan beralih ke reformasi.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Berdasarkan uraian-uraian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa:
1. Gerakan Mahasiswa 1966 dilatarbelakangi oleh krisis ekonomi, kekacauan
politik, inflasi, dan peristiwa G30SPKI. Sementara itu, Gerakan Mahasiswa
1998 dilatarbelakangi oleh krisis moneter, tidak setuju Soeharto menjabat
pada periode ketujuh, dan tragedi Trisakti.
2. Dampak dari Gerakan Mahasiswa 1966 adalah keluar titah sakti melalui
Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar) yang menjadikan Soeharto
menjabat sebagai presiden selama 32 tahun. Sementara itu, dampak dari
Gerakan Mahasiswa 1998 adalah Soeharto resmi menyatakan berhenti
menjabat sebagai Presiden Indonesia di Istana Merdeka

6
DAFTAR PUSTAKA

Damayanti Wiwik. 2022. Eksistensi Gerakan Mahasisa Tahun 1966 sebagai


Upaya Tumbangkan Kepemimpinan Soekarno. Jurnal Pendidikan
Sejarah dan Sejarah FKIP Universitas Jambi 2 (2).
Jubaedah Siti. 2019. Gerakan Mahasiswa (Kajian Tentang Peranan Mahasiswa
Universitas Trisakti Pada Mei 1998 dalam Proses Pergantian
Kekuasaan Orde Baru. Jurnal Pendidikan Sejarah 8 (2).
Nugraha YA. 2009. Dinamika Gerakan Mahasiswa Pada Masa Orde Baru:
Kajian Histosry Gerakan Dewan Mahasiswa Institut Teknologi
Bandung 1974 – 1982 [Skripsi]. Bandung.
Sirot Ikhsan dan Hamdan Tri Atmaja. 2020. Reformasi Tahun 1998: Peranan
dan Dampaknya Bagi Kota Solo. Journal of Indonesian History 9 (2).

Anda mungkin juga menyukai