Anda di halaman 1dari 2

DOSIS FLUOROSKOPI, CINE, dan Digita Substraction

Angiography (DSA)

Seiring berjalannya waktu, perkembangan dunia yang semakin modern juga diikuti oleh
perkembangan teknologi yang semakin maju dan modern juga. Salah satu yang terkena dampak
modernisasi adalah di bidang kesehatan, radiologi contohnya. Banyak sekali alat-alat yang
merupakan teknologi terkini digunakan dalam pemeriksaan radiologi,sebut saja MRI, CT-Scan,
dan lain-lain. Dibalik penggunaan alat-alat canggih di radiologi yang memberikan banyak
manfaat pada manusia,kita juga harus sadar akan dampak negatif yang ditimbulkan karena
sebagian besar menggunakan sinar-x. Sinar-x menghasilkan radiasi yang langsung diterima
oleh pasien (primer) dan radiasi hambur (sekunder)

Radiologi Intervensi adalah bagian dari pemeriksaan radiologi yang menyangkut prosedur
pemeriksaan bersifat minimal invasive menggunakan image guidance yang digunakan untuk
memandu pemeriksaan lain seperti pemasangan catheter,Hysterosalpingogram,pemasangan
stent,dan lain-lain

Radiologi intervensi telah berkembang pesat dan menjadi area penting dalam prosedur
radiologi, proses penggambaran dan pencitraan yang biasanya dipakai adalah digital radiografi
intevensional. Untuk prosedur intervensi, banyak melibatkan teknik-teknik mengunakan
peralatan fluoroskopi baik yang bersifat analog cine fluoroscopy, digital radiography, digital
fluoroscopy dan bahkan menggunakan Digital Subtraction Angiography (DSA) yang mana
kesemua dari teknik dan prosedur pencitraan ini dimaksudkan untuk tujuan therapeutic atau
diagnostic guided. Pemeriksaan intervensi akan menghasilkan paparan radiasi yang lebih
tinggi dari pemeriksaan radiologi lainnya. Jangan sampai pasien-pasien yang notabene
menjalani pemeriksaan untuk kesembuhan mereka tetapi malah menimbulkan kerusakan
jaringan akibat terpapar dosis radiasi yang tidak perlu. Maka dari itu kita sebagai radiografer
yang tau akan dampak bahaya nya harus membatasi dosis yang akan terpapar pada tubuh pasien

Fluoroskopi merupakan alat yang digunakan untuk memandu alat sebelum dimasukkan
kedalam tubuh. Meskipun fluoroskopi bersifat real time,namun fluoroskopi tidak bisa
merekam proses masuknya catheter ataupun kontras kedalam tubuh. Fluoroskopi hanya
menghasilkan gambaran berupa foto walaupun bisa melihat proses sebelum foto itu diambil.
Dosis pada fluoroskopi dipengaruhi oleh banyak faktor,diantaranya adalah kVp, mA, waktu

ADITYA WAHYU A.N/151510383048/D4 RADIOLOGI


penyinaran, dan kolimasi. Jika kVp dan mA pada alat berturut-turut 75 dan 1, maka radiasi
yang diterima adalah 10 mGy/menit dan akan menerima radiasi sebanyak 50 mGy/menit jika
menggunakan kVp = 90 dan mA = 3. Cine merupakan alat yang dapat merekam proses
pemeriksaan yang menghasilkan output berupa rekaman video yang bisa dilihat ulang. Cine
bagus dalam memeriksa organ vaskuler tubuh. Dosis radiasi yang dihasilkan oleh alat ini 10-
20 kali lipat dari hasil dosis radiasi yang dihasilkan fluoroscopy. Jika dihitung yaitu berkisar
antara 100 mGy/menit hingga 200 mGy/menit

Digital Substraction Angiography atau DSA hampir sama seperti cine,tetapi alat ini bagus
untuk melihat struktur non-vaskuler. Untuk paparan masuk kulit DSA pemberian kateter pada
jantung yaitu 300-800 mGy/ menit. Jika 1 cGyitu sama dengan 1 Rontgen, berarti 10 mGy itu
sama dengan 1 rontgen. Maka 300-800 mGy/ menit memiliki nilai yang sama dengan 30-80
R/menit.

Dosis radiasi yang mengenai pasien atau personil juga bergantung kepada kesadaran
menerapkan prinsip proteksi dasar (waktu, jarak, dan pelindung) serta pengaturan yang sesuai
dan konfigurasi alat yang pas.

Referensi :

- Uberoi, Dr. Raman. 2009. INTERVENTIONAL RADIOLOGY. New York. OXFORD


UNIVERSITY PRESS
- http://ansn.bapeten.go.id/files/725-744_PB_10__PROTEKSI_RADIASI.pdf
- Rusmanto, R. 2013. RADIOLOGI INTERVENSI
(diakses tanggal 04 September 2017)
http://roes-rusmanto.blogspot.co.id/2013/04/radiologi-intervensional-
interventional_23.html

ADITYA WAHYU A.N/151510383048/D4 RADIOLOGI

Anda mungkin juga menyukai