Nim : P1337430116044 Prodi : DIII TRR Semarang Kelas : 3A
Tugas K3 Buatlah 7 langkah dan 7 standar pasien safety di Radiologi
7 langkah keselamatan pasien :
1. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien Memastikan pada saat melakukan eksposi membatasi luas lapangan penyinaran Memastikan ID pasien pada hasil radiograf dan memastikan marker tidak terbalik
2. Pimpin dan dukung staf anda
Pemimpin harus memastikan bahwa staf rumah sakit paham mengenai keamanan dan kualitas mutu pelayanan. Harus ada penggerak dalam tim “radiologi” untuk memimpin gerakan keselamatan pasien. Pemimpin tersebut harus betul-betul mengerti dan memahami arti penting keselamatan pasien dan mampu mengajak stafnya untuk menanamkan atau memprioritaskan kesekamatan pasien.
3. Integrasikan aktivitas pengelolaan resiko
Pastikan pihak rumah sakit paham betul tentang resiko-resiko yang bisa terjadi pada pasien agar dapat langsung bersikap saat hal yang tidak diinginkan terjadi Mensterilisasi alat untuk mencegah adanya penularan virus dan infeksi. Gunakan informasi dari sistem pelaporan insiden & asesmen risiko & tingkatkan kepedulian terhadap pasien. Proses asesmen risiko teratur, tentukan akseptabilitas tiap risiko, & langkah memperkecil risiko tersebut
4. Kembangkan sistem pelaporan
Menyediakan sarana bagi radiografer untuk melaporkan setiap insiden atau kejadian yang mungkin dapat terjadi di ruang pemeriksaan. Membuat laporan peratalatan pemeriksaan seperti pesawat, meja pemeriksaan, bucky stand, kaset dll, mengecek apakah ada kerusakan pada kaset sehingga tidak ada pengulangan pemeriksaan, bucky stand di tempatkan dengan aman sehingga tidak ada pasien yg terjatuh dan lain-lain Melaporkan dalam bentuk arsip setiap kejadian yang tidak diinginkan agar dijadikan bahan evalusi dan tentunya disertai dengan perbaikan. Agar tidak terulang kembali Membuat laporan hasil uji kesehatan serta radiasi yang diterima oleh radiolog, radiografer dan petugas lainnya. Sehingga dapat mengetahui keadaan jasmani radiolog maupun radiographer serta petugas disekitar radiologi
5. Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien
Meminta pasien untuk berganti baju dengan baju pasien, setelah dilakukan pengecekan identitas pasien dan anamnesa dengan pasien agar tidak terjadi kekeliruan dalam melakukan foto rontgen dan agar dokter tidak salah dalam menentukkan tindakan selanjutnya untuk membantu kesembuhan pasien. Meminta tolong kepada pasien untuk mengikuti instruksi yang diberikan radiografer kepada pasien selama pasien diperiksa atau saat pasien di ekspose seperti mempertahankan posisinya dan menarik nafas dan atau menahan nafas saat dilakukan eksposi agar tidak terjadi pengulangan foto yang bisa menambah dosis radiasi kepada pasien
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien
Melakukan pelatihan seluruh staf di rumah sakit tentang Resusitasi Jantung dan Paru (RJP) hal ini sangat penting sebagai bentuk pertolongan pertama Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) sebagai bukti tertulis yang sah bertujuan meningkatkan kualitas dan kompetensi dalam rangka melindungi masyarakat dan memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik
7. Cegah cedera melalui implementasi siatem keselamatan pasien
Melakukan pelatihan seluruh staf di rumah sakit tentang Resusitasi Jantung dan Paru (RJP) hal ini sangat penting sebagai bentuk pertolongan pertama Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) sebagai bukti tertulis yang sah bertujuan meningkatkan kualitas dan kompetensi dalam rangka melindungi masyarakat dan memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik
7 standar keselamatan pasien :
1. Hak pasien Pasien mendapatkan pelayanan yang baik, ramah dan aman. Radiographer menjelaskan prosedur pemeriksaan dengan baik dan jelas sehingga pasien paham dan tidak terjadi kesalahan dalam proses pemeriksaan. Radiographer harus mengatur posisi pasien dan factor eksposi dengan tepat. Sehingga pasien mendapatkan dosis radiasi yang tepat dan tidak terjadi pengulangan foto. Pasien menyampaikan keluhan atau pun kritik dan saran kepada pihak Radiologi tentang pelayanan yang diperoleh
2. Mendidik pasien dan keluarga
Memberi penjelasan kepada pasien dan keluarga mengenai prosedur pemeriksaan radiologi yang akan dilakukan. Ketika persetujuan inform consent dipersyaratkan, petugas kesehatan atau radiografer mampu memberikan pengetahuan dan penjelasan kepada pasien dan keluarga pasien mengenai prosedur tindakan medis yang akan dilakukan sehingga pasien dan keluarga pasien dapat mengambil keputusan terkait dengan pelayanan tersebut. Memberikan edukasi kepada pasien maupun keluarga pasien bahwa mereka berada di area ruang pemeriksaan yang menggunakan sumber radiasi sehingga hanya orang yang berkepentingan saja yang boleh berada di ruang pemeriksaan selama pemeriksaan radiologi berlangsung (keluarga pasien harap menunggu diluar ruangan).
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
Pada pasien post KKL yang dilarikan ke UGD rumah sakit dan mengalami fraktur maka perawat yang bertugas langsung menangani dan menghubungi instalasi radiologi agar pasien dapat di lakukan pemeriksaan sinar-X untuk mengetahui dimana lokasi fraktur tersebut. Apabila terjadi suatu kendala pada alat pemeriksaan di radiologi yang mengakibatkan alat tersebut tidak bisa di gunakan,maka pasien yang telah di programkan untuk melakukan pemeriksaan pada hari itu akan di rujuk ke rumah sakit lain. Memberikan apron kepada pasien untuk perlindungan, dan juga kesinambungan dalam pelayanan radiologi. Tidak melakukan pengulangan foto, untuk keselamatan pasien dan juga memberikan pelayanan yang maksimal dan berkesinambungan
4. Penggunaan metode metode peningkatan kinerja untuk melakukan
evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien Menyediakan lembar reject film dan repeat film untuk mendata, mengevaluasi dan meningkatkan pelayanan radiologi Mengadakan pelatihan untuk meningkatkan ketrampilan radiographer, seperti seminar. Melakukan uji kesesuaian alat untuk menghindari dari kejadian yang tidak diinginkan
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatan keselamatan pasien
Kepala instalasi radiologi selalu melakukan komunikasi yang baik dengan semua staf di instalasi radiologi dalam mengambil keputusan tentang keselamatan pasien saat pemeriksaan radiologi Kepala instalasi radiologi melakukan evaluasi terhadap kinerja pekerja radiasi untuk menjamin keselamatan pasien di innstalasi radiologi Kepala instalasi radiologi selalu memantau implementasi peraturan- peraturan yang terdapat pada panduan nasional kesehatan pasien rumah sakit (patient safety) Pemimpin menentukan sumber daya yang kompeten untuk mengukur dan meningkatkan keselamatan pasien pada instalasi radiologi
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
Mengadakan rapat rutin bulanan di Instalasi Radiologi, dengan Kepala Instalasi atau yang berkompeten memberikan pendidikan tentang keselamatan pasien kepada seluruh staf instalasi radiologi di dalam acara rapat tersebut. Mengirimkan Staf Instalasi Radiologi secara bergiliran untuk mengikuti seminar kesehatan terutama seminar tentang “Keselamatan Pasien”. Mencantumkan perihal tentang Keselamatan Pasien di dalam SOP pada setiap pemeriksaan radiologi, agar staf radiologi benar – benar mengindahkan pentingnya Keselamatan Pasien.
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan
pasien Pada saat injeksi Media Kontras, pasien harus diajak komunikasi tentang rasa/sensasi dikhawatirkan ada reaksi alergi kepada pasien Pada pemeriksaan MRI pasien harus ditanya apa memakai pacemaker atau koklear implant Pemeriksaan Thorax PA berdiri pasien harus ditanya apakah kuat untuk berdiri saat pemeriksaan