Anda di halaman 1dari 25

FLUOROSCOPY

KELOMPOK 1/2A

1. SONIA GLORIA MANANGKALANGI


2. FEBIOLA CLAUDINI DELLA P
3. BACHTIAR DAUD ROCHMAWAN
4. GHERALDY RADYA PRATAMA
5. AFIFAH DWI AZHARIMAH
6. RIZALDI AL FAHROZI
7. VIOLIN AURORA ESTERLITHA
8. AMALIA WIDYANINGSIH
9. CLEMENTIA SELNIA TEMU
10. FATHUR RAHMAN A
11. MOH.FAUZA ZAKI ALMAMDUH
12. INDAH SOVIATEN
1.Pengertian Fluoroskopi

Fluoroskopi adalah cara pemeriksaan yang menggunakan sifat tembus sinar-x


dan suatu tabir yang bersifat luminisensibila terkena sinar tersebut.
Fluoroskopi terutama diperlukan untuk menyelidiki fungsi serta pergerakan
suatu organ atau sistem tubuh seperti dinamika alat peredaran darah, misalnya
jantung, dan pembuluh darah besar, serta pernafasan berupa pergerakan
diafragma dan aerasi paru-paru.
.

Contoso
Pharmaceuticals

page 2
Sejarah Fluoroscopy
Awal fluoroskopi dapat ditelusuri kembali pada 8
November 1895 ketika Wilhelm Röntgen melihat
barium platinosianida layar fluorescing akibat sesuatu
yang kemudian di sebut X-ray.
Beberapa bulan setelah penemuan ini, fluoroscopi
pertama diciptakan. Fluoroscopi awalnya hanyalah
saluran karton, terbuka pada ujung sempit untuk mata
pengamat, sedangkan ujung lebar ditutup dengan
sepotong karton tipis yang telah dilapisi pada bagian
dalam dengan lapisan garam logam neon, namun
dengan menggunakan cara ini, gambar fluoroscopic
yang didapatkan masih samar atau kabur.
GAMBAR PESAWAT FLUOROSCOPY Contoso
Pharmaceuticals
Fungsi atau Manfaat

Fungsi utama fluoroskopi adalah untuk menyelidiki fungsi serta pergerakan


suatu organ atau sistem tubuh seperti dinamika alat peredaran darah, misalnya
jantung, dan pembuluh darah besar, serta pernafasan berupa pergerakan
diafragma dan aerasi paru-paru. .

Contoso
Pharmaceuticals

page 4
2.Komponen Alat Fluoroscopy
Ada tiga komponen utama yang merupakan bagian dari unit fluoroskopi
yakni, X-ray tube beserta generator, Image Intisifier, dan sistem monitoring
video. Bagian utama unit fluoroskopi adalah :
Unique First to Market .
Lorem ipsum dolor sit Etiam aliquet eu mi.
amet, consectetur Ut fermentum a
adipiscing elit. magna ut eleifend.

Tested Authentic
Integer convallis Suspendisse sit amet
suscipit eu varius.
Morbi a purus dolor.
ipsum varius finibus
justo viverra blandit.
Contoso
Pharmaceuticals

page 5
a.X-ray tube dan generator.
• Tube sinar-X fluoroskopi sangat mirip desainnya dengan tube sinar-X diagnostik
konvesional kecuali bahwa tube sinar-X fluoroskopi dirancang untuk dapat
mengeluarkan sinar-X lebih lama dari pada tube diagnostik konvensional dengan
mA yang jauh lebih kecil

• Generator X-ray pada fluoroskopi unit menggunakan tiga phase atau high
frequency units, untuk efisiensi maksimum fluoroskopi unit dilengkapi dengan
cine fluorography yang memiliki waktu eksposi yang sangat cepat, berkisar antara
5/6 ms untuk pengambilan gambar sebanyak 48 gambar/detik.

Contoso
Pharmaceuticals

page 6
b.Image Intisifier
Semua sistem fluoroskopi menggunakan Image Intisifier yang menghasilkan
gambar selama fluoroskopi dengan mengkonversi low intensity full size
image ke high-intensity minified image.
Image Intisifier adalah alat yang berupa detektor dan PMT (di dalamnya
terdapat photocatoda, focusing electroda, dinode, dan output
phospor).Sehingga memungkinkan untuk melakukan fluoroskopi dalam
kamar dengan keadaan terang dan tanpa perlu adaptasi gelap (Sjahriar
Rasad, 1998). Image Intisifier terdiri dari:
1.Detektor
Terbuat dari crystals iodide (CsI) yang mempunyai sifat memendarkan
cahaya apabila terkena radiasi sinar-X.
Contoso
Pharmaceuticals

page 7
2.PMT (Photo Multiplier Tube).
• Photokatoda.
Terletak setelah input phospor.Memiliki fungsi untuk merubah cahaya
tampak yang diserap dari input phospor menjadi berkas elektron.
•Focusing Electroda.
Elektroda dalam focus Image Intensifier meneruskan elektron-elektron
negatif dari photochatode ke output phospor.
•Anode dan Output Phospor.
Elektron dari photochatode diakselerasikan secara cepat ke anoda
karena adanya beda tegangan seta merubah berkas elektron tadi
menjadi sinyal listrik.
Contoso
Pharmaceuticals

page 8
3.Sistem Monitoring dan Video
Beberapa sistem penampil gambar (viewing system) telah mampu
mengirim gambar dari output screen menuju alat penampil gambar
(Viewer). Beberapa dari sistem penampil gambar tersebut mampu
menampilkan gambar bergerak secara langsung (Real-Time Viewing) dan
beberapa yang lainnya untuk gambar diam (Static Image).
Waktu melihat gambar, resolusi dan waktu processing bervariasi antar
alat-alat tersebut. Pada saat pemeriksaan fluoroskopi memungkinkan
untuk dilakukan proses merekam gambar bergerak maupun gambar
yang tidak bergerak (statis). (Richard R.C, dan Arlene M. 1992;570).

Contoso
Pharmaceuticals

page 9
Umumnya penempatan monitor berada di luar ruang pemeriksaan.
Monitor televisi juga digunakan untu menyimpan gambar dalam bentuk
elektronik untuk ditampilkan kembali dan manipulasi gambar. Monitor
televisi merupakan bagian penting dari pesawat fluoroskopi digital.
1. KameraTelevisi
Kamera terdiri dari rumah silinder dengan diameter 15 cm dan
panjangnya 25 cm, di mana inti kamera yaitu tabung kamera televisi.
Kamera televisi juga tersusun oleh gulungan-gulungan elektromagnetik
untuk sumber petunjuk sinar elektron ke dalam tabung.
2.Monitor Televisi
Monitor televisi ditransformasikan kembali menjadi gambar tampak.
Monitor televisi adalah tabung televisi gambar atau cathode raay tube
(CRT).
Contoso
Pharmaceuticals

page 10
3.Gambar Televisi
Gambar pada monitor televisi dibentuk menjadi lebih simple. Gambar
televisi mentransformasi gambar cahaya tampak pada output fosfor
menjadi signal video elektrik yang dibentuk oleh sinar elektron
kontinyu pada tabung kamera televisi.
4.Perekam gambar
Casette loaded spot film konvensional adalah metode yang
digunakan oleh fluoroskopi penguat gambar.

Contoso
Pharmaceuticals

page 11
3.Jenis Fluoroskopi
Fluoroskopi ada 2 macam yaitu:
a.Fluoroskopi Konvensional
Dilengkapi dengan scatter grid dan spot film device. Fluoroscopy
konvensional masih divisualisasikan dalam ruang yang kedap
terhadap cahaya dan tingkat kecerahan terbatas.
Scatter grid digunakan untuk istilahnya mengayak sisa sinar X dari
pasien yang nantinya akan menghitamkan AgBr film agar gambar
yang dihasilkan lebih halus dan jelas. Sedangkan spot film device
adalah tempat untuk menyimpan film.

Contoso
Pharmaceuticals

page 12
Fluoroscopy Konvensional Scatter Grid Contoso
Pharmaceuticals

page 13
b.Fluoroscopy Modern
Fluoroskopi ini divisualisasikan dalam ruang bercahaya dan tingkat
kecerahan tinggi. Dengan menggunakan kamera dan fiber optic maka
pemeriksaan dengan fluoroskopi ini dapat dipantau melalui monitor.

Contoso
Pharmaceuticals

page 14
4.Prosedur Kerja Fluoroskopi
Untuk keselamatan radiasi pada pesawat fluoroskopi untuk pekerja radiasi,
pesawat harus dilapisi kaca Pb dengan ketebalan setara dengan:
a. 1,5 mm Pb untuk teganangan s/d 70 kV;
b. 2,0 mm Pb untuk teganagan 70-100kV; dan
c. Tambahan 0,1 mm Pb /Kv untuk tegangan di atas 100 kV

Contoso
Pharmaceuticals
Pengaturan dan pembatasan waktu penyinaran
1. Sakelar penyinaran ditekan terus (clep presroom)
2. Sakelar memberikan peringatan yang berbunyi sebelum akhir waktu dan
secara otomatis mematikan alat sesudah beberapa menit.
3. Sakelar penyinaran harus diletakkan sedemikian rupa, sehingga:
a.Dapat diatur oleh dokter ahli yang melakukan fluoroskopi.
b.Terlindungi terhadap kemungkinan tertekan/terputar tanpa sengaja.
c. Kedua tangan dan lengan bagian depan berada dalam daerah yang
terlindungi terhadap radiasi hambur.
d. Waktu kumulatif tidak boeh lebih dari 10 menit.
Contoso
Pharmaceuticals
Prinsip Kerja Peralatan Fluoroskopi
 Pembatasan ukuran berkas radiasi
1. Usahakan ukuran berkas radiasi sekecil mungkin, ukuran berkas
mempengaruhi penerimaan dosis radiasi pada pasien.
2. Berkas yang sempit juga memperbaiki kualitas bayangan, karena mengurangi
radiasi hamburan pada tabir fluoroskopi.
3. Untuk proteksi radiasi hamburan di bawah tabir fluoroskopi ketebalan tabir
setara dengan 0,5-1,0 mm Pb; ukurannya tidak boleh kurang dari 45 x 45 cm
4. Diafragma harus diatur sedemikian, sehingga tidak dapat dibuka sampai luas
tertentu yang dapat menyebabkan berkas langsung melebihi batas tabir.

Contoso
Pharmaceuticals
Prosedur Pengoperasian
1. Hanya petugas yang diperlukan yang boleh berada dalam kamar penyinaran.
2. Mereka harus menggunakan apron pelindung dan jika pperlu sarung tangan
pelindung, sebaik mungkin pemanfaatan penahan radiasi tetap tersedia di
tempat itu.
3. Untuk fluoroskopi konvensional penting dilakukan adaptasi keadaa gelap
selama 20 menit, arus listrik yang dipakai tidak boleh melebihi 4 mA pada
tegangan 100 kV.
4. Fluoroskopi dapat dianggap sebagai alat radigrafi murni.
5. Untuk diingat pada tegangan (kVp) yang sama, penyinaran radiografdi dengan
60 mAs adalah sama dengan fluoroskopi pada 1 mA untuk jangka waktu 1
menit.

Contoso
Pharmaceuticals
Alat Keselamatan
1. Tanda yang sederhana pada pintu (lampu merah menyala) dan kunci untuk
mencegah dibukanya pintu selama dluoroskopi.
2. Dosimeter untuk pasien yang dapat memberikan peringatan dengna bunyi
terhadap kombinasi waktu, ukuran berkas, dan output.
3. Penguat bayangan yang dipasang secaraa benar dan digunakan hati-hati
dapat memperkecil keluaran sinar-X yang dibutuhkan sampai dengan faktor
10.
4. Penguat bayangan juga memungkinkan fluoroskopi dilakukan dengan
cahaya ruangan.
5. Dengan penguat bayangan arus listrik tidak boleh melebihi 1 mA pada 100
kV.
Contoso
Pharmaceuticals
 Pemilihan Alat Fluoroskopi
1. Pesawat harus mempunyai jarak fokus-kulit yang panjang (min 40 cm)
2. Kesetaraa aluminium untuk filter total (filter inheren + filter tambahan) yang
secara permanen terdapat dalam berkas sinar guna mempunyai nilai
minimum.

 Sebelum Prosedur Dilakukan


1. Dokter akan menjelaskan prosedur pemeriksaan dan pasien menandatangani
formulir yang menyatakan persetujuan.
2. Dokter akan memberitahu persiapan yang harus dilakukan sebelum prosedur
dilakukan.
3. Pasien memberitahu dokter apabila pernah mempunyai reaksi terhadap zat
kontras atau alergi terhadap iodine.Dan asien yang sedang hamil harus Contoso
memberitahu dokter. Pharmaceuticals
Selama Prosedur Dilakukan
1. Pasien akan diminta untuk memakai baju medis bila perlu dan/atau melepas
perhiasan.
2. Substansi kontras bisa saja diberikan, tergantung pada tipe prosedur yang
dilakukan.
3. Pasien akan diposisikan pada meja X-Ray (bila perlu).
4. Scanner X-Ray digunakan untuk memproduksi citra fluoroskopik.

Contoso
Pharmaceuticals
Dosis Radiasi
Dosis radiasi maximum ke pasien yang diizinkan adalah 10 R/mnt.
Untuk fluoroscopy tertentu maximum eksposi yang diizinkan adalah
20 R/mnt.
1. 1-2 R/mnt untuk pasien dengan tubuh yang tipis yaitu 10
cm.
2. 3-5 R/mnt untuk pasien dengan tubuh rata-rata
3. 8-10 R/mnt untuk pasien dengan tubuh yang tebal

Contoso
Pharmaceuticals
Gambar 6. Penyinaran Secara Fluoroskopi

Semakin jauh jarak radiolog dengan pasien maka semakin rendah nilai dosis serap
yang di terima oleh radiolog.

Contoso
Pharmaceuticals
KESIMPULAN
Fluoroskopi adalah cara pemeriksaan yang menggunakan sifat tembus sinar-x
dan suatu tabir yang bersifat luminisensi bila terkena sinartersebut.
Pemeriksaan fluoroskopi digunakan untuk mengevaluasi dan mengobservasi
fungsi fisiologis tubuh yang bergerak, seperti proses menelan,jalannya barium
didalam traktus digestivus, penyuntikan zat kontras pada sistem biliari, dan
lain-lain.
Sebuah fluoroskopi dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit yang ada
pada tubuh manusia dengan prinsip menembakkan sinar-X pada tubuh pasien
sehingga sinar-X tersebut akan menembus tubuh pasien dan gambar yang
didapatkan akan direkam menggunakan CCTV sehingga dapat diketahui
pergerakan-pergerakan organ dalam bentuk rekaman video untuk mengetahui
sebuah kesalahan fungsi organ.
Secara garis besar fluoroskopi teridiri atas x-ray tube dan generator, imag
Contoso
Pharmaceuticals
intensifier, serta sistem monitoring video.
Thank You
Contoso
Pharmaceuticals

page 25

Anda mungkin juga menyukai