Anda di halaman 1dari 22

Fisika

Radiasi

P20:
Fluoroskopi
ILDSA MAULIDYA MAR'ATHUS NASOKHA, S.Tr. Rad, MTr.ID
Anggota Kelompok 2

Henny Halimatul Bela Septiani


01 Ulya 02 Nur Sakinah
2110505104 2110505106

Moh Fathur
03 Rahman Djola
2110505110
Materi

Pengertian Fungsi atau


01 Fluoroskopi 02 Manfaat

Komponen Prinsip Kerja


03 Fluoroskopi 04
Materi

Jenis – jenis Prosedur kerja


05 Fluoroskopi 06 pada penyakit

Dosis Radiasi Kelebihan &


07 08 Kekurangan
01
Pengertian
Fluoroskopi
You can enter a subtitle here if you need it
Fluoroskopi adalah cara pemeriksaan yang menggunakan sifat tembus sinar
rontgen dan suatu tabir yang bersifat luminisensi bila terkena sinar tersebut.

Fluoroskopi adalah aplikasi khusus pencitraan sinar-X, di mana layar fluoresen


dan tabung penegas gambar dihubungkan ke sistem televisi sirkuit tertutup. Hal ini
memungkinkan pencitraan real-time dari gerakan dalam struktur atau pengumpulan
agen radiokontras.

Fluoroskopi adalah alat yang dilengkapi dengan sebuah layar yang dapat
berfluoresensi.
02
Fungsi
atau
Manfaat
Fungsi utama fluoroskopi adalah
untuk menyelidiki fungsi serta
pergerakan suatu organ atau
sistem tubuh seperti dinamika alat
peredaran darah,

misalnya antung, dan pembuluh


darah besar, serta pernafasan
berupa pergerakan diafragma dan
aerasi paru-paru.
03

Komponen
Fluoroskopi
Ada tiga komponen utama yang merupakan bagian dari unit
fluoroskopi yakni, Xray tube beserta generator, Image Intisifier, dan
sistem monitoring video. Bagian utama unit fluoroskopi adalah :
a. X-ray tube dan generator.
Tube sinar-X fluoroskopi sangat mirip desainnya dengan tube sinar-X diagnostik konvesional kecuali bahwa
tube sinar-X fluoroskopi dirancang untuk dapat mengeluarkan sinar-X lebih lama dari pada tube diagnostik
konvensional dengan mA yang jauh lebih kecil. Dimana tipe tube diagnostik konvensional memiliki r ange
mA antara 50-1200 mA sedangkan range mA pada tube sinar-X fluoroskopi antara 0,5 – 5,0 mA. Sebuah
Intensification Tube (talang penguat) dirancang untuk menambah kecerahan gambar secara elektronik
pencerah gambar modern sekarang ini mampu mencerahkan gambar hingga 500 - 8000 kali lipat.

b. Image Intisifier.
Semua sistem fluoroskopi menggunakan Image Intisifier yang menghasilkan gambar selama fluoroskopi
dengan mengkonversi low intensity full size image ke high-intensity minified image. Image Intisifier adalah
alat yang berupa detektor dan PMT (di dalamnya terdapat photocatoda, focusing electroda, dinode, dan
output phospor).
Image Intisifier terdiri:
1) Detektor
2) PTM ( Photo Multiplier Tube )
- Photokatoda. - Focusing Electroda - Anode dan Output Phospor.
04

Prinsip Kerja
Fluorosokopi adalah uji pencitraan rutin yang biasanya membutuhkan waktu 45
menit – 1 jam, walaupun durasi setiap fluoroskopi dapat beragam, tergantung pada
bagian tubuh yang diperiksa.

Proses fluoroskopi biasanya dimulai dengan pemberian zat warna pembanding.


Apabila fluoroskopi digunakan untuk pencitraan saluran pencernaan, proses ini
dapat menyebabkan sedikit ketidaknyamanan karena pasien harus menelan zat
pewarna tersebut. Saat zat pewarna tersebut mengalir melalui saluran pencernaan,
dokter akan mendapatkan gambar yang jelas dari kerongkongan, perut, usus kecil,
dan usus besar. Zat warna pembanding juga dapat digunakan untuk pemeriksaan
rektum, namun zat tersebut tidak ditelan oleh pasien, melainkan dimasukkan ke
tubuh melalui tabung enema.

Fluoroskopi membutuhkan persiapan yang sederhana. Setelah pasien tiba di


tempat pencitraan, ia akan diminta untuk menggunakan pakaian laboratorium.
Kemudian, tindakan dilanjutkan dengan memberikan obat bius atau obat penenang.
Ada beberapa aturan yang harus diikuti mengenai pemberian obat bius dan peraturan
ini biasanya dikirim ke pasien beberapa hari sebelum fluoroskopi. Daftar peraturan
ini harus terus ditinjau dan diikuti.
Setelah persiapan selesai dilakukan, pemindaian fluoroskopi akan
dimulai. Ada dua jenis peralatan yang dapat digunakan dalam tindakan ini,
yaitu sistem tetap dan alternatif berjalan. Sistem tetap digunakan dalam
laboratorium pencitraan yang tetap, sedangkan unit fluoroskopi C-arm
berjalan memberikan fleksibilitas dalam lokasi pelaksanaan fluoroskopi.

Tindakan fluoroskopi pada dasarnya menggunakan sinar-X, yang


menghasilkan gambar dari lapisan tubuh saat melewati tubuh dengan
kecepatan maksimum 25-30 frame setiap detiknya, sehingga video dari
tubuh dapat dibuat. Hasil dari fluoroskopi akan diproses dengan peralatan
khusus yang membantu memperjelas dan mencerahkan gambar sebelum
gambar tersebut dipindahkan ke layar fluoresen. Model peralatan yang
lebih baru dapat menghasilkan gambar digital .
05

Jenis – jenis
Fluoroskopi
Fluoroskopi ada 2 macam yaitu:

1. Fluoroskopi Konvensional
Dilengkapi dengan scatter grid dan spot film device. Fluoroscopy konvensional masih
divisualisasikan dalam ruang yang kedap terhadap cahaya dan tingkat kecerahan terbatas.

Scatter grid digunakan untuk istilahnya mengayak sisa sinar X dari pasien
yang nantinya akan menghitamkan AgBr film agar gambar yang dihasilkan lebih halus dan
jelas. Sedangkan spot film device adalah tempat untuk menyimpan film.

2. Fluroskopi Modern
Fluoroskopi ini divisualisasikan dalam ruang bercahaya dan tingkat kecerahan tinggi.
Dengan menggunakan kamera dan fiber optic maka pemeriksaan dengan fluoroskopi ini
dapat dipantau melalui monitor.
06

Prosuder Kerja
pada penyakit
1. Sebelum Prosedur Dilakukan
a. Dokter akan menjelaskan prosedur dan menawarkan kesempatan untuk
menanyakan bagian yang kurang jelas.
b. Pasien akan diminta untuk menandatangani formulir yang menyatakan persetujuan.
c. Dokter akan memberitahu persiapan yang harus dilakukan sebelum prosedur
dilakukan.
d. Pasien memberitahu dokter apabila pernah mempunyai reaksi terhadap zat kontras
atau alergi terhadap iodine.
e. Pasien yang sedang hamil harus memberitahu dokter.

2. Selama Prosedur Dilakukan


a. Pasien akan diminta untuk memakai baju medis bila perlu dan/atau melepas
perhiasan.
b. Substansi kontras bisa saja diberikan, tergantung pada tipe prosedur yang dilakukan.
c. Pasien akan diposisikan pada meja X-ray (bila perlu).
d. Scanner X-ray digunakan untuk memproduksi citra fluoroskopi
07

Dosis Radiasi
Dosis radiasi maximum ke pasien yang diizinkan adalah 10 R/mnt.
Untuk fluoroscopy tertentu maximum eksposi yang diizinkan adalah
20 R/mnt.

1-2 R/mnt untuk pasien dengan tubuh yang tipis yaitu &5 cm.
3-5 R/mnt untuk pasien dengan tubuh rata-rata
8-10 R/mnt untuk pasien dengan tubuh yang tebal

Semakin jauh jarak radiolog dengan pasien maka semakin rendah


nilai dosis serap yang di terima oleh radiolog.
08
Kelebihan
&
Kekurangan
Kelebihan dan Kekurangan Fluoroskopi:
- Kelebihan Fluoroskopi
a. Low cost dibandingkan dengan MRI
b. Bisa melihat secara real time sedang yang
lain hanya berupa hasil scan (gambar).

- Kekurangan Fluoroskopi
a. Harga alatnya sangat mahal (bisa mencapai
Rp. 180.000.000,00)
b. Penggunaannya sulit dan memerlukan keterampilan
khusus (operator sudah tersertifikasi).
Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai