jelas dari kerongkongan, perut, usus kecil, dan usus besar. Zat
warna pembanding juga dapat digunakan untuk pemeriksaan
rektum, namun zat tersebut tidak ditelan oleh pasien, melainkan
dimasukkan ke tubuh melalui tabung enema.
Fluoroskopi membutuhkan persiapan yang sederhana. Setelah
pasien tiba di tempat pencitraan, ia akan diminta untuk
menggunakan pakaian laboratorium. Kemudian, tindakan
dilanjutkan dengan memberikan obat bius atau obat penenang.
Ada beberapa aturan yang harus diikuti mengenai pemberian
obat bius dan peraturan ini biasanya dikirim ke pasien beberapa
hari sebelum fluoroskopi. Daftar peraturan ini harus terus ditinjau
dan diikuti.
Setelah persiapan selesai dilakukan, pemindaian fluoroskopi
akan dimulai. Ada dua jenis peralatan yang dapat digunakan
dalam tindakan ini, yaitu sistem tetap dan alternatif berjalan.
Sistem tetap digunakan dalam laboratorium pencitraan yang
tetap, sedangkan unit fluoroskopi C-arm berjalan memberikan
fleksibilitas dalam lokasi pelaksanaan fluoroskopi.
Tindakan fluoroskopi pada dasarnya menggunakan sinar-X, yang
menghasilkan gambar dari lapisan tubuh saat melewati tubuh
dengan kecepatan maksimum 25-30 frame setiap detiknya,
sehingga video dari tubuh dapat dibuat. Hasil dari fluoroskopi
akan diproses dengan peralatan khusus yang membantu
memperjelas dan mencerahkan gambar sebelum gambar
tersebut dipindahkan ke layar fluoresen. Model peralatan yang
lebih baru dapat menghasilkan gambar digital.
Kemungkinan Komplikasi dan Resiko Fluoroskopi
Kanker
Selain radiasi, ada juga elemen lain dari tindakan ini yang bisa
menyebabkan efek yang tidak diinginkan, seperti komplikasi yang
terjadi akibat obat bius atau obat penenang.
Untuk mengurangi risiko dari fluoroskopi, ahli medis harus
memeriksa:
Rujukan:
Mengenal Fluoroscopy
Pratama Nur Fandi
Add Comment
RADIODIAGNOSTIK
Selasa, 03 Juni 2014
Pada
pemeriksaan
fluoroskopi
mA
yang
digunakan
berbeda
dengan
pemeriksaan radiografi konvensional. Selama pemeriksaan
fluoroskopi berlangsung, tabung sinar-X dioperasikan tidak
lebih dari 50 mAs. Meskipun menggunakan mA yang kecil,
tetapi dosis yang diterima pasien akan lebih besar
dibandingkan dengan pemeriksaan radiografi konvensional.
Hal ini disebabkan karena sinar-X yang diemisikan oleh
tabung pada pesawat fluoroskopi membutuhkan waktu yang
lebih lama dibandingkan dengan tabung pada pesawat
konvensional.
Pengaturan kVp tergantung pada organ yang akan diperiksa.
Ciri-ciri dari fluoroskopi adalah adanya: Automatic Brightness
Control (ABC), Automatic Brightness Stabilization (ABS),
atau Automatic Gain Control (AGC).
Keuntungan dari fluoroskopi yaitu meningkatkan ketajaman
gambar yang dihasilkan. Tahap perpendaran diukur dalam
satuan Lambert (L) dan mililambert (mL), dimana 1L = 1000
mL.
Komponen-komponen utama
pesawat sinar x system charger
BagianUtama
a.
TabungSinar X
Kolimator
Panel Kontrol
Handswitch
Generator
X-ray Tube
Roda
i. Casette box
berufungsi sebagai tempat penyimpanan kaset
b.
2.
Bagian tambahan
a.
memindahkan
pesawat dari ruang satu keruang lain
c.
Prinsip dasar
X Ray mobile terdiri dari cart beroda yang membawa x ray generator, x
ray tube, tubestand, collimator, dan penyimpana film cassette. Ada juga battery
untuk mengecharge tenaga pada x ray mobile.
Dialat ini ada 2 prinsip kerja bisa dari supply tegangan 220 v ac langsung
atau battery, alur kerja dari sumber 220 V yaitu masuk ke step up trafo lalu ke
rectifier yang kemudian ke x ray tube. Dimana diantara x rectifier dan x ray tube
terdapat battery dan kapasitor. Jika battery terisi maka dia akan meyalurkan
tegangannya ke kapasitor. Setelah penuh kapasitor akan mendischarge ke x ray
tube dan menghasilkan sinar x.
b.
c.
d.
e.
f.
by: http://materipelajaranaktro.blogspot.com/2010/12/pesawat-sinarx_23.html
FLUOROSKOPI
Fouroscopy adalah suatu alat yang digunakan untuk studi visual
(langsung) dari jatuhnya bayangan laten pada tabir fluoroskopi
menjadi bayangan permanen pada film atau spot film.
Dalam aplikasi medik fluoroscopy digunakan untuk
memvisualisasikan gerakan dari struktur-struktur internal. Seorang
radiografer maupun dokter radiologi dapat mengamati gambaran
struktur organ secara dinamik (real time imaging). Selai itu radiograf
dapat pula diambil saat dilakukannya fluoroscopy (spot film).
Aplikasi penggunaan fluoroscopy biasanya adalah pada pemeriksan
angiografi maupun gastro intestinal study.
Berikut ini adalah bagian-bagian dari pesawat fluoroskopi ditunjukkan
a)
b)
Image Intisifier.
1.
Detektor
Terbuat dari crystals iodide (CsI) yang mempunyai
memendarkan cahaya apabila terkena radiasi sinar-X.
2.
sifat
a.
Photokatoda.
Terletak setelah input phospor. Memiliki fungsi untuk merubah cahaya
tampak yang diserap dari input phospor menjadi berkas elektron.
b.
Focusing Electroda.
Elektroda dalam focus Image Intensifier meneruskan elektron-elektron
negatif dari photochatode ke output phospor.
c.
c)
Kamera Televisi
Kamera terdiri dari rumah silindris dengan diameter 15 cm dan
panjangnya 25 cm, dimana inti kamera yaitu tabung kamera televisi.
Kamera
televisi
juga
tersusun
oleh
gulungan-gulungan
elektromagnetik untuk member petunjuk sinar elekron ke dalam
tabung.
2)
Monitor Televisi
Video signal televisi diperkuat dan ditransmisikan oleh kabel
monitor televisi dimana monitor televisi ditransformasikan kembali
menjadi gambar tampak. Monitor televisi adalah tabung televisi
gambar, atau cathode ray tube (CRT).
3)
Gambar televisi
Gambar pada monitor televisi dibentuk dalam bentuk komplek,
yaitu lebih simple. Gambar televisi mentransformasi gambar cahaya
tampak pada output fosfor menjadi signal video elektrik yang dibentuk
oleh sinar electron kontiyu pada tabung kamera televisi.
4)
Perekam Gambar
Cassete loaded spot film konvensional adalah metode yang
digunakan oleh fluroskopi penguat gambar. Spot film diposisikan
diantara pasien dan penguat gambar.
Saat dieksposi spot film kaset dinginkan, radiolog harus mengontrol
pergerakan posisi dari kaset dan merubah operasi tabung sinar x dari
fluroskopi mA rendah ke radiografi mA tinggi.
Fungsi
Digunakan pada pasien yang bisa diajak kerja sama, dengan kata lain pasien
bisa atau mampu di periksa di kamar pemeriksaan.
Kapasitas
Kapasitasnya tinggi sehingga dapat digunakan dalam berbagai variasi mA.
Tingkat keawetan
Lebih awet karena dapat digunakan dalam berbagai variasi mA yang membuat
pesawat terpelihara keawetannya.
Kenyamanan dalam digunakan radiographer
Lebih nyaman karena lebih mudah digunakan.
Penggunaan faktor eksposi
Faktor eksposi yang digunakan tinggi, sehingga memungkinkan pemeriksaan
pada seluruh bagian tubuh dan juga dapat dilakukan pemeriksaan menggunakan
contrass media dan fluoroskopi.
diagram
Pesawat
roentgen
Saklar.
Fuse / sekring
Berfungsi sebagai pengaman.
3.
Voltage Compensator
Auto Trafo
Alat untuk memindahkan daya listrik dari satu rangkaian ke rangkaian lain
dengan cara menaikkan atau menurunkan tegangan keseluruh pesawat.
5.
Voltage Indicator :
Untuk memilih tegangan tinggi / memilih besarnya beda potensial antara anoda
dan katoda, yang besar selisih tiap terminal x 10 KV
7.
Untuk memilih tegangan tinggi / memilih besarnya beda potensial antara anoda
dan katoda, yang besar selisih tiap terminalnya 1 KV.
2.TABUNG X-RAY
Pada tabung sinar-x terdapat dua kutub, yaitu anoda (+) dan katoda
(-).Pada katoda, terdapat kawat filamen sebagai sumber elektron dan focusing
cup untuk mengarahkan berkas elektron ke target.Pada Anoda, terdapat target
tumbukan yang terbuat dari tungsten yang terhubung dengan motor
(rotor+stator) agar anoda bisa berputar (untuk jenis rotating anode). Tabung
dalam ini disebut Insert Tube.Kemudian tabung dalam ini diselimuti tabung
luar yang disebut Tube Housing.Pada Tube Housing terdapat jendela sebagai
tempat keluarnya radiasi.Tabung sinar-X terdiri dari Tube Housing , Glass
Envelope / Tube Insert , Minyak , Windows , Katoda , Anoda , Filter tabung sinar X
, Diagfragma , Tabung Vakum , Kolimator , Tegangan Line , Line Voltage
Compensator , Autotrafo ( Automatic Transformer ) , dan Transformator.
Didalam tabung roentgent ada katoda dan anoda , dan bila kawat filamen
dipanaskan lebih dari 20.000 dearajat celcius sampai menyala dengan
mengantarkan listrik dari transformator.
Karena panas yang ditimbulkan memberikan tegangan tinggi maka elektonelekton dipercepat gerakannya menuju anoda (target)
Sinar X akan keluar dan diarahkan dari tabung melalui jendela yang disebut
diagfragma
by: http://www.scribd.com/doc/228391736/PESAWAT-RONTGENKONVENSIONAL#scribd
KOLIMATOR SEBAGAI
PEMBATAS AREA PENYINARAN
Kolimator merupakan salah satu bagian dari pesawat sinar-X yang memiliki
fungsi untuk pengaturan besarnya ukuran lapangan radiasi. Kolimator memiliki
beberapa komponen yaitu lampu kolimator, plat timbal pembentuk lapangan,
meteran untuk mengukur jarak dari fokus ke detektor atau ke film, tombol untuk
menghidupkan lampu kolimasi, dan filter Aluminium (Al) dan/atau tembaga (Cu)
sebagai filter tambahan.
Setiap pesawat sinar-X dapat memiliki bentuk dan disain kolimator yang berbeda
namun secara garis besar komponen kolimator seperti yang sudah disebutkan.
Sesuai dengan Peraturan Kepala (PERKA) BAPETEN No. 9 Tahun 2011 tentang Uji
Kesesuaian pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik dan Intervensional, Pasal 5,
kolimasi merupakan salah satu parameter yang harus diuji dan merupakan salah
satu parameter utama uji kesesuaian. Maksud dari parameter utama ini adalah
parameter yang secara langsung mempengaruhi dosis radiasi pasien dan
menentukan kelayakan operasi pesawat Sinar-X.
Uji kolimasi dalam perka tersebut meliputi 2 (dua) komponen, yaitu: iluminasi
dan selisih lapangan kolimasi dengan lapangan berkas radiasi.
Berikut ini disampaikan salah satu cara untuk menguji tingkat iluminasi (kuat
cahaya) dan kesesuaian berkas radiasi dengan lapangan kolimasi.
1. Tingkat Iluminasi
Tujuan: memastikan bahwa lampu kolimator mempunyai kuat cahaya atau
tingkat kecerahan yang cukup untuk menunjukkan bidang berkas sinar-X dan
secara mudah terlihat di bawah kondisi pencahayaan ruangan.
Persyaratan: sesuai dengan Perka BAPETEN No. 9/2011, Tingkat iluminasi dari
lampu kolimator tidak boleh kurang dari 100 lux pada jarak fokus film 100 cm.
Metode Pengukuran :
Ukur kuat cahaya pada tiap kuadran dari bidang kolimator untuk
menentukan keseragaman intensitas cahaya. Catat iluminasi tiap kuadran dan
hitung iluminasi rata-rata.
Ukur kuat cahaya latar (background) dengan kondisi lampu ruang pesawat
Sinar-X nyala dan lampu kolimator mati. Catat iluminasi latar.
Radiasi dandan
Tujuan : memastikan dalam batas yang dapat diterima bahwa bidang berkas
sinar-X kongruen dengan bidang cahaya kolimator.
Persyaratan:
Apabila
terjadi
penyimpangan
maka
harus
memehuhi
persyaratan bahwa penyimpangan bidang cahaya kolimator dengan berkas sinarX bagian horizontal (x) maupun vertikal (y) tidak boleh melebihi 2% dari jarak
fokus ke bidang film/citra dan total penyimpangan dari bidang horizontal dan
vertical (|x| + |y|) tidak boleh melebihi 3% dari jarak fokus ke bidang film.
Metode pengukuran:
alat ukur yang digunakan adalah collimator test tool, yang terdiri dari satu
plat dengan garis berbentuk empat persegi panjang (rectangular) yang tidak
tembus radiasi (radioopaque) dan sebuah silinder dengan bola baja di bagian
tengah setiap dasarnya yang tidak tembus radiasi. Jika gambar yang ada di bola
atas overlap dengan gambar yang ada di bola bawah, maka penyimpangannya
<= 0,50; jika gambar dari bola atas ada pada lingkaran dalam maka
penyimpangannya = 1,50 dan untuk lingkaran terluar penyimpangannya = 3 0.
Silinder ditempatkan pada plat tepat di bagian tengah. Setting alat seperti
pada Gambar 2 di bawah ini.
Meja pasien harus horizontal dan tegak lurus dengan tabung sinar-X.
Untuk memastikan posisi tabung horizonal dapat digunakan water pass.
Kalau bidang lampu tidak sebangun dengan garis rectangular maka catat
penyimpangannya.
Kalau kita perhatikan mengenai prosedur pengujian kolimasi di atas, ada satu
parameter yang tidak dipersyaratkan di Perka BAPETEN No. 9/2011, yaitu
ketegaklurusan berkas radiasi. Namun, pada Lampiran III Perka tersebut
mempersyaratkan harus memiliki alat ukur ketegaklurusan berkas.
Ada yang bisa membantu menjelaskan?
Selanjutnya, ada beberapa hal yang penting untuk dicatat dan diingat mengenai
peran pentingnya water pass. Biasanya sering terabaikan dan terlupakan. Water
pass fungsinya untuk mengukur tingkat kedataran suatu permukaan. Bagaimana
kalau diukur dengan water pass tidak sesuai? Kalau tabung pesawat yang tidak
sesuai water pass-nya maka diatur tabungnya sehingga pass ukuran water passnya. Kemudian jika meja pasiennya yang tidak sesuai maka kalau meja
pasiennya bisa diatur kemiringannya maka diatur disesuaiakan kedatarannya
dengan water pass. Kalau meja pasien tidak dapat diatur kemiringannya maka
sebaiknya pengukuran dilakukan dengan alas lantai ruangan. Mayoritas lantai
ruangan sudah sesuai kedatarannya. Kemudian pasang kasetnya di atas lantai
atau meja pasien, dan ukur kembali kedatarannya dengan water pass. Biasanya
ada beberapa kaset yang mengalami penyimpangan kedataran. Kalau kasetnya
kurang datar maka bisa di atur dengan menyelipkan kertas atau benda tipis di
bawah kaset sehingga datar. Kemudian tak lupa juga plat rektangularnya
dipastikan tidak melengkung, harus datar. Terakhir pastikan juga bahwa tabung
silinder juga datar.
Setelah setting yang dilakukan benar dan tepat, maka dilakukan penyinaran dan
analisis film. Jika ditemukan penyimpangan yang melebihi persyaratan Perka
BAPETEN No. 9/2011 maka tindakan selanjutnya adalah perbaikan.
Penyimpangan iluminasi.
Pada pengujian iluminasi sering ditemui bahwa iluminasi kurang dari 100 lux.
Bahkan ada standar Negara lain harus lebih besar 160 lux. Kalau terjadi
penyimpangan tersebut maka solusinya harus diperbaiki dengan penggantian
lampu kolimasi. Apakah sesederhana itu solusinya? Itu adalah solusi cepat yang
sering kita sampaikan, memanggil teknisi untuk mengganti lampu.
Ada beberapa hal yang ditemui ditemui saat melakukan pengukuran iluminasi,
kondisi seperti:
a. Pengukuran iluminasi latar sering terpengaruh oleh isban-bayang kita. Jadi harus
diingat jangan menghalangi sinar lampu ruangan isband alat ukur iluminasi.
Sehingga tidak ada kontribusi penyimpangan dari personil penguji.
b. Posisi lampu ruangan terhalang oleh tabung pesawat dan penyangganya. Kondisi
pengukuran dilakukan di atas meja pasien atau di lantai. Sehingga dapat
mempengaruhi iluminasi latar yang terukur. Seharusnya iluminasi latar tinggi
karena terhalang jadi rendah. Hasilnya, seharusnya tidak lolos jadi lolos uji.
c. Tingkat iluminasi tiap kuadran menunjukkan perbedaan yang signifikan, seperti
kuadran bagian dalam lebih besar tingkat iluminasinya dibanding dengan bagian
luar.
d. Saat mengukur iluminasi, nilai yang keluar di alat ukur memiliki tingkat variasi
yang tinggi, berubah-ubah dengan cepat. Sehingga memerlukan ketelitian untuk
menentukan nilai yang dipilih.
2.
sering
diputar-putar,
dan
adanya
goncangan
sehingga
terjadi
3.
terjadi
penyimpangan
lapangan
kolimasi
biasanya
diiringi
dengan
Besarnya sudut dce sebanding dengan sudut aeb dan diindikasikan dengan
lambang . Besarnya penyimpangan ketegaklurusan berkas dapat dihitung
dengan persamaan di bawah ini.
dan
setelah
dilakukan
penggantian
lampu
justru
menimbulkan
Filtrasi (Filtration)
Filtrasi merupakan indikator yang menunjukkan kualitas berkas radiasi akibat
proses atenuasi berkas radiasi pesawat sinar-X yang keluar dari tabung karena
adanya bahan penghalang atau filter dan biasanya ditunjukkan dalam satuan
ekivalen mm Al.
Pada pesawat sinar-X, filtrasi ada dua macam yaitu filtrasi bawaan (inherent
filtration) dan filtrasi tambahan (added filtration). Kadang istilahnya sama
yaitu inherent filtration. Cara membedakan jika istilahnya sama adalah dengan
mencatat inherent filtrationpada label tabung dan inherent filtration pada label
kolimator.Inherent filtration yang ada di label kolimator itulah yang disebut
dengan added filtration.
Pembahasan filtrasi lebih jauh akan dilakukan saat kita membicarakan masalah
kualitas berkas radiasi.
Komponen lain yang ada dalam kolimator selain yang telah dibahas di atas
adalah filter. Filter yang dimaksud ini sering disebut dengan filter tambahan
(added filter). Karena berupa filter tambahan maka filter ini biasanya dapat
diatur penggunaannya. Ada beberapa pesawat sinar-X yang filter tambahannya
tidak dapat diatur pemilihannya. Namun sering kita temui untuk pesawat sinar-X
yang baru kita mendapati bahwa filter tambahan itu data diatur sesuai
penggunaannya. Oleh karenanya sering kita mendengar atau mendapati kalau
mau melakukan pengukuran kualitas berkas radiasi maka filter tambahannya di
nol-kan dulu.
Gambar 10. Label yang tertera pada kolimator untuk mengidentifikasi spesifikasi
kolimasi
Referensi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.