Anda di halaman 1dari 7

STUDI PENGEMBANGAN PERALATAN MEDIS RADIOLOGI

FLUOROSCOPY
Nyssallya Latiefah Qolby
Marella Margaretta
Fisika Medis dan Instrumentasi Fakultas Science
Matana University

ABSTRAK
Jurnal berjudul “Pengembangan Peralatan Medis Radiologi Fluoroscopy
Tube” merupakan tugas yang diberikan oleh Drs. Tumpal Pandiangan, M.T, M.Kom.,
sebagai dosen pembimbing mata kuliah Radiologi Dasar I, sebagai syarat untuk
mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS) II. Jurnal ini berisi tentang pengembangan
yang dilakukan pada alat medis radiologi fluoroskopi menjadi fluoroscopy tube dalam
tiga bab, yaitu pendahuluan, kajian teori, dan penutup. Tujuan dari penyusunan jurnal
ini adalah untuk mengembangkan wawasan pada peralatan – peraltan medis radiologi
yang ada di dunia, khususnya fluoroskopi. Berlatar belakang semakin pesatnya
perkembangan zaman, terutama teknologi membuat banyak ilmuwan melakukan
pengembangan – pengembangan salah satunya dalam bidang medis. Tidak hanya
obat, alat – alat medis juga dikembangkan agar semakin baik, modern, dan efisien
dalam penggunaannya. Untuk itu, kami mencetuskan fluoroscopy tube sebagai
pengembangan dari alat medis radiologi fluoroskopi.

I. Pendahuluan
Dunia medis sudah semakin berkembang. Banyak peralatan medis yang sudah
modern dan canggih. Peralatan medis yang canggih tersebut ada yang berhubungan
dengan radiologi, seperti X-ray, CT-Scan, dan lain-lain. Ada juga peralatan medis
yang bernama Fluoroskopi.
Fluoroskopi sendiri merupakan alat medis yang digunakan untuk
menampilkan citra tubuh dengan sinar x. Bentuk Fluoroskopi pun beragam, ada yang
berupa meja ranjang dan x-tube-nya ada diatas, ada yang berbentuk seperti capit yang
dan kasur pasien yang bisa diputar-puta

1
Alat medis yang mengandalkan sinar x seperti Fluoroskopi sangat berguna
dalam hal mendiagnosa penyakit, terutama penyakit dalam tubuh seperti di usus,
tenggorokan, perut, dan lainnya. Hal ini memudahkan dokter melihat keadaan tubuh
pasien dan dapat mengambil tindakan medis yang dikira perlu.
Perkembangan teknologi sangat berperan penting, terutama dalam bidang
medis. Seperti Fluoroskopi, tak menutup kemungkinan jika di masa yang akan datang
dapat tercipta Fluoroskopi yang lebih canggih dan efisien.
Pengembangan – pengembangan yang dilakukan pada peralatan medis sangat
membantu pasien atau masyarakat yang memiliki penyakit kasat mata. Dengan ini
kami memiliki inovasi untuk membuat Fluoroscopy Tube yang bentuknya kurang
lebih akan menyerupai CT-Scan tabung. Karena menurut kami jika ada tabung untuk
menambil penggambaran citra pada tubuh akan lebih efisien dan dapat berproses
dengan waktu yang cukup singkat seperti CT-Scan.
Penulisan jurnal ini dilakukan dengan metode penelitian untuk melakukan
pengembangan Fluoroscopy menjadi Fluoroscopy Tube. Kami harap inovasi
Fluoroscopy Tube ini dapat berkerja sesuai dengan apa yang kami harapkan atau
bahkan akan lebih baik lagi.

2
2. Kajian Teori
Fluoroskopi adalah cara pemeriksaan yang menggunakan sifat tembus sinar
rontgen dan suatu tabir yang bersifat luminisensi bila terkena sinar tersebut. Fluoroskopi
terutama diperlukan untuk menyelidiki fungsi serta pergerakan suatu organ atau sistem
tubuh seperti dinamika alat peredaran darah, misalnya jantung, dan pembuluh darah
besar, serta pernafasan berupa pergerakan diafragma dan aerasi paru-paru. (Sjahriar
Rasad, 1998).
Fluoroskopi dapat memberikan diagnosa aktif selama jalannya pemeriksaan. Oleh
karena itu pemeriksaan fluoroskopi secara primer dilakukan oleh Dokter Radiologi.
Peran Radiografer sebagai mitra selama pemeriksaan, termasuk di dalam pengambilan
gambar radiografi setelah pemeriksaan fluoroskopi usai. Pemeriksaan fluoroskopi
umumnya digunakan untuk mengevaluasi dan mengobservasi fungsi fisiologis tubuh
yang bergerak, seperti proses menelan, jalannya barium didalam traktus digestivus,
penyuntikan zat kontras pada sistem biliari, dan lain-lain. (Richard R.C, dan Arlene M.
1992;553).
Adapun alat fluoroskopi modern sekarang ini terdiri dari tube sinar-X fluoroskopi
dan penerima gambar (Image Receptor) yang berada pada alat C-Arm (Alat yang
berbentuk seperti huruf C) agar tetap pada posisi yang tegak lurus walupun keduanya
bergerak atau berotasi.
Ada dua jenis desain tabung sinar-X fluoroskopi, yaitu yang berada dibawah meja
pemeriksaan dan yang berada diatas meja pemeriksaan tepatnya diatas tubuh pasien.
Namun kebanyakan pesawat fluoroskopi menggunakan desain under table unit (tube
yang berada di bawah meja pemeriksaan).
Cara Kerja Fluoroskopi
Fluorosokopi adalah uji pencitraan rutin yang biasanya membutuhkan waktu
45 menit sampai 1 jam, walaupun durasi setiap fluoroskopi dapat beragam,
tergantung pada bagian tubuh yang diperiksa. Proses fluoroskopi biasanya dimulai
dengan pemberian zat warna pembanding. Apabila fluoroskopi digunakan untuk
pencitraan saluran pencernaan, proses ini dapat menyebabkan sedikit
ketidaknyamanan karena pasien harus menelan zat pewarna tersebut. Saat zat
pewarna tersebut mengalir melalui saluran pencernaan, dokter akan mendapatkan
gambar yang jelas dari kerongkongan, perut, usus kecil, dan usus besar. Zat warna
pembanding juga dapat digunakan untuk pemeriksaan rektum, namun zat tersebut
tidak ditelan oleh pasien, melainkan dimasukkan ke tubuh melalui tabung enema.

3
Fluoroskopi membutuhkan persiapan yang sederhana. Setelah pasien tiba di
tempat pencitraan, ia akan diminta untuk menggunakan pakaian laboratorium.
Kemudian, tindakan dilanjutkan dengan memberikan obat bius atau obat penenang.
Ada beberapa aturan yang harus diikuti mengenai pemberian obat bius dan peraturan
ini biasanya dikirim ke pasien beberapa hari sebelum fluoroskopi. Daftar peratur an
ini harus terus ditinjau dan diikuti.

Setelah persiapan selesai dilakukan, pemindaian fluoroskopi akan dimulai.


Ada dua jenis peralatan yang dapat digunakan dalam tindakan ini, yaitu sistem tetap
dan alternatif berjalan. Sistem tetap digunakan dalam laboratorium pencitraan yang
tetap, sedangkan unit fluoroskopi C-arm berjalan memberikan fleksibilitas dalam
lokasi pelaksanaan fluoroskopi.

Tindakan fluoroskopi pada dasarnya menggunakan sinar-X, yang


menghasilkan gambar dari lapisan tubuh saat melewati tubuh dengan kecepatan
maksimum 25-30 frame setiap detiknya, sehingga video dari tubuh dapat dibuat.
Hasil dari fluoroskopi akan diproses dengan peralatan khusus yang membantu
memperjelas dan mencerahkan gambar sebelum gambar tersebut dipindahkan ke
layar fluoresen. Model peralatan yang lebih baru dapat menghasilkan gambar digital.

Spesifikasi Fluoroskopi
1. Tabung dan Filter Fluoroskopi
a. Wadah tabung harus sesuai dengan tingkat kebocoran radiasi yang telah
dijelaskan pada pesawat radiografi.
b. Berkas guna harus menggunakan total filter tidak kurang dari 2,0 mm Al untuk
fluorokopi umum dan tidak kurang dari 2,5 mm Al untuk pemeriksaan
kardiovaskuler.
2. Kaca Timah Hitam Penahan Radiasi
a. Kaca timah hitam yang ada pada layer fluoroskopi harus setara dengan 2,0 mm
Pb untuk operasi hingga 100 kV.
b. Untuk peralatan hingga ribuan volt maka timah hitam ekivalensinya 0,01 mm per
kV
3. Penutup Karet Timah Hitam
a. Meja & penyangga pesawat sinar-X harus disediakan dengan perlengkapan
proteksi radiasi Dokter Spesialis Radiologi (DSR) dan petugas lainnya.

4
b. Tabir timah hitam ini tebalnya tidak kurang dari 0,5 mm dan ukurannya sesuai
untuk melindungi DSR yang digantungkan :
-Dari bawah screen hingga dapat menutupi kursi fluoroskopi dan
-Dari ujung screen terdekat ke DSR sehingga dapat menutupi bagian bawah hingga
atas meja.
c. Bucky slot harus disediakan dengan timah hitam setebal 0,5 mm pada bagian
samping DSR.
Manfaat Fluoroskopi
Fluoroskopi diharapkan dapat memberikan informasi yang tidak bisa
didapatkan oleh dokter melalui tes lain. Informasi ini digunakan untuk menentukan
tindakan yang tepat dalam pengobatan atau untuk menentukan apakah perlu
dilakukan tindakan lebih lanjut dalam hal melakukan tindakan yang memakai
monitor.
Perkembangan dari Peralatan Radiologi Fluoroskopi
Awal fluoroskopi dapat ditelusuri kembali ke 8 November 1895 ketika Wilhelm
Röntgen melihat barium platinosianida layar fluorescing akibat terkena apa yang ia
kemudian akan memanggil x-ray . Dalam beberapa bulan dari penemuan ini, para
fluoroscopes pertama diciptakan. Fluoroscopy awalnyal hanyalah saluran karton, terbuka
pada ujung sempit untuk mata pengamat, sedangkan ujung lebar ditutup dengan sepotong
karton tipis yang telah dilapisi di dalam dengan lapisan garam logam neon. Gambar
fluoroscopic diperoleh dengan cara ini agak samar. Thomas Edison dengan cepat
menemukan bahwa kalsium tungsten layar menghasilkan gambar lebih terang dan
dikreditkan dengan merancang dan memproduksi fluoroskop komersial pertama yang
tersedia. Dalam masa pertumbuhan, banyak salah memperkirakan bahwa gambar
bergerak dari fluoroskopi sepenuhnya akan menggantikan masih x-ray radiografi , tetapi
kualitas diagnostik unggul dari radiografi sebelumnya dicegah ini terjadi.
Ketidaktahuan dari efek berbahaya dari x-rays mengakibatkan tidak adanya
prosedur keselamatan radiasi standar yang digunakan saat ini. Para ilmuwan dan dokter
seringkali akan menempatkan tangan mereka langsung di sinar x-ray yang
mengakibatkan luka bakar radiasi . Edison asisten Clarence Dally Madison (1865-1904)
meninggal sebagai akibat dari paparan radiasi dari fluoroscopes, dan pada tahun 1903,
Edison meninggalkan karyanya pada fluoroscopes, mengatakan "Jangan bicara dengan
saya tentang X-ray, saya takut mereka menggunakan Trivial untuk teknologi juga

5
mengakibatkan, termasuk fluoroskop sepatu pas digunakan oleh toko sepatu di tahun
1930-1950-an.
Karena cahaya yang terbatas yang dihasilkan dari layar neon, awal ahli radiologi
yang diperlukan untuk duduk di sebuah ruangan yang gelap, di mana prosedur itu harus
dilakukan, accustomizing mata mereka ke gelap dan dengan demikian meningkatkan
sensitivitas mereka terhadap cahaya. Penempatan ahli radiologi di belakang layar
mengakibatkan signifikan dosis radiasi untuk ahli radiologi. kacamata adaptasi Red
dikembangkan oleh Wilhelm Trendelenburg pada tahun 1916 untuk mengatasi masalah
adaptasi gelap pada mata, yang sebelumnya dipelajari oleh Antoine Beclere . Lampu
merah yang dihasilkan dari penyaringan kacamata 'mata dokter benar peka sebelum
prosedur sementara masih memungkinkan dia untuk menerima cahaya yang cukup untuk
berfungsi secara normal.
Perkembangan intensifier gambar X-ray oleh Westinghouse pada tahun 1940-an
dalam kombinasi dengan sirkuit tertutup kamera TV pada 1950-an merevolusi
fluoroskopi. Para kacamata adaptasi merah menjadi usang sebagai penguat citra
memungkinkan cahaya yang dihasilkan oleh layar neon yang akan diperkuat, yang
memungkinkan untuk dilihat bahkan di ruang terang. Penambahan kamera
memungkinkan tampilan gambar pada monitor, memungkinkan ahli radiologi untuk
melihat gambar dalam ruang yang terpisah jauh dari risiko paparan radiasi .
Perbaikan yang lebih modern di layar fosfor , penguat gambar dan bahkan
detektor panel datar telah memungkinkan untuk kualitas gambar meningkat dan
meminimalkan dosis radiasi kepada pasien. Fluoroscopes modern menggunakan CsI
layar dan menghasilkan noise-terbatas gambar, memastikan bahwa hasil dosis radiasi
minimal sementara masih mendapatkan gambar dari kualitas yang dapat diterima.
Pengembangan Fluoroskopi pada Fluoroscopy Tube
Tabung sinar-X pada fluoroskopi sangat mirip desainnya dengan tabung sinar-X
diagnostik konvesional kecuali bahwa tabung sinar-X fluoroskopi dirancang untuk dapat
mengeluarkan sinar-X lebih lama dari pada tabung diagnostik konvensional dengan mA
yang jauh lebih kecil. Dimana tipe tabung diagnostik konvensional memiliki batas mA
antara 50-1200 mA, sedangkan batas mA pada tabung sinar-X fluoroskopi antara 0,5-5,0
mA. Sebuah Intensification Tube (talang penguat) dirancang untuk menambah kecerahan
gambar secara elektronik Pencerah gambar modern sekarang ini mampu mencerahkan
gambar hingga 500-8000 kali lipat. (Richard R.C, dan Arlene M. 1992;570).

6
Generator X-ray pada fluoroskopi unit menggunakan tiga fase atau high
frequency units. Untuk efisiensi maksimum, fluoroskopi unit dilengkapi dengan cine
fluorography yang memiliki waktu eksposi yang sangat cepat, berkisar antara 5/6 ms
untuk pengambilan gambar sebanyak 48 gambar/detik. Maka dari itu generator X-ray
tube biasanya merupakan tabung berkapasitas tinggi (paling tidak 500.000 heat unit)
dibandingkan dengan tabung X-ray radiografi biasa (300.000 heat units).
Keunggulan dari Fluorocopy Tube
Keunggulan yang diharapkan dari desain Fluoroscopy Tube, yaitu:
a. Pengoprasian yang lebih efektif
b. Lebih cepat
c. Mengurangi resiko kulit terbakar karna terlalu lama terkena sinar-X

3. Kesimpulan
Fluoroskopi merupakan salah satu peralatan medis berbasis radiologi. Sinar-X
yang dihasilkan mampu menghasilkan citra pada tubuh pasien di pelat film. Untuk
memaksimalkan kerja dari fluoroskopi sendiri, dibutuhkan pengembangan-
pengembangan teknologi dalam bidang medis. Fluoroscopy Tube merupakan alat
fluoroskopi yang memiliki tabung seperti CT-Scan. Dimana tabung pada fluoroskopi
diharapkan dapat bekerja maksimal seperti pada CT-Scan dengan meminimalisir waktu
dan mengefisienkan proses pencitraan tubuh (proses diagnosa).

Anda mungkin juga menyukai