Anda di halaman 1dari 7

MEMPERSIAPKAN PELAKSANAAN

FOTO RONTGEN TENGKORAK DAN


TULANG BELAKANG

Nama : Syahra Taqiah A.19.11.065

Sutriani A.19.11.064

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

PANRITA HUSADA BULUKUMBA KELAS D0MISILI SELAYAR

TAHUN AJARAN 2019/2020


DEFINISI

Foto Rontgen adalah prosedur


pemeriksaan dengan menggunakan radiasi
gelombang elektromagnetik guna
menampilkan gambaran bagian dalam
tubuh. Gambaran dari benda padat seperti
tulang atau besi ditampilkan sebagai area
berwarna putih, sedangkan udara yang
terdapat pada paru-paru akan tampak
berwarna hitam, dan gambaran dari lemak
atau otot ditampilkan dengan warna abu-
abu. Dalam beberapa jenis foto Rontgen,
digunakan tambahan zat pewarna (kontras)
yang diminum atau disuntikkan, misalnya
iodine atau barium, untuk menghasilkan
gambaran yang lebih detail.

Prosedur foto Rontgen ini dilakukan di rumah sakit oleh dokter atau petugas radiologi yang
sudah terlatih. Meski radiasi memiliki risiko memicu pertumbuhan sel kanker, paparan radiasi
dari foto Rontgen terbilang sangat kecil dan dianggap aman, terutama jika dibandingkan dengan
manfaat yang didapat.

INDIKASI/TUJUAN

Pemeriksaan radiologi dijalankan untuk mengetahui kondisi bagian dalam tubuh pasien, dan
untuk menentukan penyebab penyakit yang diderita oleh pasien. Dokter juga bisa mengetahui
bagaimana respons tubuh pasien terhadap metode pengobatan yang sedang dijalani, serta
memeriksa apakah ada penyakit lain pada pasien.

Beberapa kondisi yang bisa diketahui melalui pemeriksaan radiologi, di antaranya adalah:

 Kanker
 Epilepsi
 Penyakit jantung
 Penyakit paru
 Stroke
 Infeksi
 Gangguan pembuluh darah
 Gangguan sendi dan tulang
 Gangguan saluran pencernaan
 Gangguan kelenjar tiroid
 Gangguan kelenjar getah bening
 Penyakit ginjal dan saluran kemih

Pemeriksaan radiologi juga bisa membantu dokter dalam memasang kateter atau memasukkan
instrumen bedah yang berukuran kecil ke dalam tubuh pasien, atau dikenal juga dengan radiologi
intervensi. Selain membantu dokter untuk mendiagnosis suatu penyakit, radiologi intervensi juga
digunakan dalam pengobatan. Beberapa contoh radiologi intervensi, antara lain:

 Kateterisasi pembuluh darah, serta angioplasti dan pemasangan ring pembuluh darah.
 Pengambilan jaringan payudara (biopsi) dengan bantuan USG.
 Biopsi jarum pada paru-paru atau kelenjar tiroid.
 Menghentikan perdarahan dengan teknik menyumbat pembuluh darah (embolisasi).
 Embolisasi tumor untuk mematikan penyakit kanker.
 Kemoterapi melalui pembuluh darah arteri.

KONTRA INDIKASI

 Wanita hamil disarankan tidak menjalani pemeriksaan foto Rontgen, CT scan, dan PET
scan. Radiasi pada pemeriksaan bisa berdampak negatif pada janin. Dokter akan memberi
saran untuk menjalani pemeriksaan yang aman bagi janin.
 Belum diketahui dampak medan magnet di mesin MRI pada janin. Pasien yang sedang
hamil disarankan untuk berkonsultasi terlebih dulu sebelum memutuskan menjalani
pemeriksaan. Dokter akan menyarankan metode pemeriksaan lain sebagai pengganti
MRI.
 Pada beberapa pemeriksaan radiologi, pasien mungkin akan diberikan cairan kontras
untuk membantu menghasilkan gambar organ dalam yang lebih jelas. Beri tahu dokter
jika alergi pada cairan kontras.
 Beri tahu dokter jika ada masalah pada organ hati atau ginjal. Dokter akan membatasi
jumlah kontras yang disuntikkan sebelum pemeriksaan.
 Pemeriksaan MRI dilakukan dengan menggunakan magnet yang sangat kuat, sehingga
keberadaan implan logam dalam tubuh akan membahayakan pasien. Beri tahu dokter jika
terdapat implan atau alat bantu yang dipasang dalam tubuh, seperti sendi buatan atau alat
pacu jantung. Selain itu, beri tahu dokter jika ada tato di tubuh, karena beberapa jenis
tinta yang berwarna gelap mungkin mengandung logam.
 Beri tahu dokter jika takut pada ruang sempit (claustrophobia). Dokter akan memberikan
obat penenang sebelum pemeriksaan dilakukan.
 Beri tahu dokter obat apa saja yang sedang digunakan. Beberapa jenis obat, seperti obat
untuk diabetes, tidak boleh dikonsumsi sebelum pemeriksaan, karena dapat memengaruhi
hasil pemeriksaan.

PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN

Orang lebih mengenal alat kedokteran ini


dengan sebutan Rontgen. Alat ini dipergunakan untuk
mengetahui bagian dalam khususnya paru-paru. X-ray
menjalankan fungsi kerjanya dengan penggunaan sinar
radiasi. Sinar-X (rontgen) merupakan jenis radiasi
yang paling banyak ditemukan dalam kegiatan sehari-
hari. Semua sinar-X di bumi ini dibuat oleh manusia
dengan menggunakan peralatan listrik tegangan tinggi.
Alat pembangkit sinar-X dapat dinyalakan dan
dimatikan. Jika tegangan tinggi dimatikan, maka tidak
akan ada lagi radiasi. Sinar-X dapat menembus bahan, misalnya jaringan tubuh, air, kayu atau
besi, karena sinar-X mempunyai panjang gelombang yang sangat pendek. Sinar-X hanya dapat
ditahan secara efektif oleh bahan yang mempunyai kerapatan tinggi, misalnya timah hitam (Pb)
atau beton tebal Sinar-X atau sinar Röntgen adalah salah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik
dengan panjang gelombang berkisar antara 10 nanometer ke 100 pikometer (mirip dengan
frekuensi dalam jangka 30 PHz to 60 EHz). Sinar-X umumnya digunakan dalam diagnosis
gambar medis dan Kristalografi sinar-X. Sinar-X adalah bentuk dari radiasi ion dan dapat
berbahaya.Efek samping foto rontgen

PROSEDUR KERJA

Persiapan Pemeriksaan Radiologi

Penting untuk mengikuti saran dokter agar pasien mendapatkan hasil yang optimal dari
pemeriksaan yang dijalankan. Tergantung jenis pemeriksaan, persiapan yang mungkin
disarankan sebelum prosedur dilakukan, antara lain:

 Puasa. Sebagai contoh, jika dokter berencana menggunakan cairan kontras, pasien akan
diminta berpuasa 4-6 jam sebelum menjalani pemeriksaan. Pasien yang akan menjalani
USG perut juga akan diminta puasa selama 8-12 jam. Makanan yang belum tercerna bisa
membuat gambar yang dihasilkan kurang jelas.
 Minum obat tertentu. Pemeriksaan Rontgen pada kondisi patah tulang, bisa menimbulkan
nyeri dan rasa tidak nyaman, terutama jika pasien diminta untuk menahan posisi saat
pengambilan gambar. Dokter akan memberikan obat penahan rasa sakit sebelum
pemeriksaan.
 Minum banyak dan menahan untuk tidak buang air kecil. Untuk pemeriksaan USG
panggul, pasien akan diminta banyak minum hingga kandung kemih penuh.
 Melepas aksesoris yang menempel di tubuh. Pasien akan diminta melepas semua
aksesoris logam yang dikenakan sebelum memasuki ruang pemeriksaan, seperti
perhiasan, jam tangan, kacamata, dan gigi palsu.
 Mengenakan pakaian khusus. Setelah memasuki ruangan, pasien akan diminta
mengenakan pakaian khusus yang telah disediakan.

Prosedur Pemeriksaan Radiologi

Sebagaimana yang telah disebutkan, ada berbagai macam pemeriksaan radiologi. Berikut akan
dijelaskan masing-masing pemeriksaan radiologi.

 Pemeriksaan foto Rontgen


Pemeriksaan foto Rontgen dilakukan untuk menampilkan bagian tubuh pasien dalam
gambar 2 dimensi dengan menggunakan mesin yang mengeluarkan radiasi sinar-X.
 Pemeriksaan fluoroskopi
Fluoroskopi adalah pemeriksaan yang menggunakan sinar-X untuk menampilkan gambar
bagian dalam tubuh. Berbeda dari pemeriksaan Rontgen biasa yang menampilkan
gambar, fluoroskopi menampilkan bagian tubuh pasien dalam format seperti video.
Fluoroskopi bisa dilakukan untuk keperluan diagnosis, atau untuk membantu dokter
dalam menjalankan berbagai prosedur, seperti katerisasi jantung. Lama pemeriksaan
fluoroskopi tergantung pada bagian tubuh yang diperiksa.
 Pemeriksaan ultrasound (USG)
Pemeriksaan USG dilakukan menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi, yang
diarahkan ke bagian tubuh yang akan diperiksa. Gelombang suara tersebut akan
memantul saat mengenai objek padat, seperti organ dalam tubuh atau tulang. Kemudian,
pantulan gelombang suara akan ditangkap oleh alat (probe) yang ditempelkan ke
permukaan tubuh pasien, dan diolah oleh komputer menjadi gambar 2 dimensi atau 3
dimensi. Pemeriksaan ultrasound umumnya berlangsung selama 20-40 menit.
 Pemeriksaan CT scan
Pemeriksaan CT scan bertujuan menampilkan gambar bagian dalam tubuh pasien dengan
lebih jelas dari berbagai sudut. CT scan dijalankan menggunakan mesin pemancar sinar-
X yang dilengkapi sistem komputer khusus, sehingga bisa menampilkan gambar organ
tubuh secara detail. Gambar yang dihasilkan dapat digabungkan menjadi gambar 3
dimensi.
 Pemeriksaan MRI
Pemeriksaan MRI adalah salah satu metode untuk melihat kondisi bagian dalam tubuh.
Berbeda dengan pemeriksaan lain, MRI dilakukan menggunakan mesin yang dilengkapi
medan magnet kuat yang dapat menghasilkan gambar bagian dalam tubuh pasien.
Pemeriksaan MRI bisa berlangsung hingga satu jam atau lebih.
 Pemeriksaan kedokteran nuklir
Pemeriksaan kedokteran nuklir menggunakan mesin pemindai yang dilengkapi dengan
kamera gamma. Kamera gamma ini berfungsi menangkap sinar gamma yang dihasilkan
cairan radioaktif (tracer), yang disuntikkan pada pasien sebelum pemeriksaan dilakukan.
Sinar yang ditangkap kamera gamma akan diolah oleh komputer menjadi gambar 3
dimensi. Kemudian, dokter akan menganalisa gambar dan membuat diagnosis.

Proses pengambilan gambar umumnya berlangsung kurang dari satu jam. Namun jika
diperlukan, pemeriksaan bisa berlangsung lebih lama, bahkan memerlukan lebih dari satu kali
kunjungan.

KOMPLIKASI YANG TERJADI

 Pemeriksaan radiologi aman untuk dilakukan dan jarang menimbulkan efek samping.
Namun, pasien harus mengetahui beberapa efek samping yang mungkin terjadi, di
antaranya adalah:
 Cairan kontras yang diberikan pada pemeriksaan radiasi bisa menyebabkan mual,
muntah, gatal, pusing, dan sensasi rasa logam di mulut. Pada pasien dengan gangguan
ginjal, penggunaan cairan kontras bisa menyebabkan gagal ginjal akut.
 Meski jarang terjadi, cairan kontras juga bisa menyebabkan tekanan darah turun drastis,
syok anafilaktik, dan serangan jantung.
 CT scan yang dilakukan satu kali cenderung aman bagi pasien. Namun, risiko kanker
akibat radiasi bisa meningkat jika CT scan dijalani berulang kali, terlebih dilakukan pada
pasien anak-anak yang menjalani CT scan bagian dada atau perut.
 Luka bisa terjadi akibat lupa melepas perhiasan sebelum pemeriksaan MRI.
 Medan magnet MRI yang kuat dapat merusak alat bantu tubuh, misalnya alat pacu
jantung.
PERHATIAN KHUSUS

Pasien bisa kembali beraktivitas setelah pemeriksaan selesai dilakukan. Namun bagi pasien
penderita claustrophobia yang diberikan obat penenang sebelum pemeriksaan, disarankan
mengajak seseorang untuk mengantar pulang.

Untuk yang menjalani tindakan radiologi intervensi, seperti kateterisasi pembuluh darah, butuh
waktu untuk memulihkan lengan atau kaki yang dimasuki kateter, sehingga pasien akan
disarankan untuk menjalani perawatan di rumah sakit selama beberapa hari.

Dokter radiologi akan menganalisis hasil pemeriksaan pasien. Jika ditemukan penyakit, dokter
akan menyarankan pasien untuk segera menjalani pengobatan, tergantung dari penyakit yang
ditemukan.

Hasil pemeriksaan bisa diketahui di hari yang sama, atau beberapa hari kemudian. Dokter
mungkin akan meminta pasien menjalani pemeriksaan tambahan, seperti tes darah atau
pemeriksaan radiologi lain, untuk mendapat diagnosis yang lebih tepat.

Bagi pasien yang menjalani pemeriksaan PET scan, diharuskan banyak minum untuk
mengeluarkan tracer melalui urine. Tracer akan terbuang dari tubuh dalam 3 jam setelah
pemeriksaan. Pasien yang menjalani pemeriksaan yang menggunakan kontras juga disarankan
untuk banyak minum.

DAFTAR PUSTAKA

http://mariaulfakebidanan.blogspot.com/2013/01/alat-rontgen-secara-lengkap.html

http://alat2kesehatan.com/jenis-alat-alat-kedokteran-dan-fungsinya.php

http://www.dokteranak.net/arsip/pengertian-alat-rontgen.html

http://infolite-infolite.blogspot.com/2011/08/sejarah-penemuan-alat-rontgen-dan.html

Anda mungkin juga menyukai