Anda di halaman 1dari 19

MODALITAS-MODALITAS YANG DIGUNAKAN

PADA TEKNIK RADIOLOGI INTERVENSI

By. GEBRILIA TENDEAN


Pelayanan radiologi intervensional adalah pelayanan untuk
melakukan diagnosis dan terapi intervensi dengan menggunakan peralatan
radiologi sinar-X (angiografi, CT Scan). Pelayanan ini memakai radiasi pengion dan radiasi non
pengion. INTERVENSI Ilmu Radiologi intervensi adalah area spesialisasi dalam bidang
radiologi yang menggunakan teknik radiologi seperti radiografi sinar-X, pemindai
CT, pemindai MRI, dan ultrasonografi untuk menempatkan kabel, tabung, atau instrumen
lain di dalam pasien untuk mendiagnosa atau mengobati berbagai kondisi.
1.Radiografi dan Fluoroskopi
Pemeriksaan sinar-X klasik adalah metode radiologi tertua. Secara umum,
radiogram dapat membedakan antara tulang, udara, dan jaringan, tetapi
sulit membuat penggambaran yang tepat dari struktur oleh karena
tumpang tindih. Saat ini, pemeriksaan sinar-X klasik terutama digunakan
untuk memeriksa paru-paru dan tulang (Kartawiguna & Georgiana,
2011:6).
Selama pemeriksaan sinar-X dilakukan, sinar-X akan menembus tubuh.
Jaringan tubuh, seperti tulang dan organ-organ tubuh akan melemahkan
sinar - X dengan berbagai tingkat perlemahan yang berbeda, sinar yang
mampu melewati tubuh sepenuhnya akan mengenai sebuah film yang
sensitif terhadap cahaya, membentuk pola paparan. Ini adalah
radiogram klasik. Sedangkan pada sebuah radiogram digital, film sinar-X
digantikan dengan detektor datar yang bekerja berdasarkan teknik
semikonduktor.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
KEUNGGULAN :
• lebih unggul untuk mendeteksi beberapa kelainan pada tulang.
• Melihan organ secara real time
• Dengan Mobile x-ray bisa berpindah-pindah sehingga sangat bermanfaat bagi pasien emergensi dan tidak memakan waktu
lama
• Termasuk murah dibandingkan dengan modalitas yang lain

KELEMAHAN :
• Hasil gambaran tidak detail, tidak bisa melihatkan bagian Waktu pemeriksaannya relatif singkat kecuali pemeriksaan dengan
media Dapat menyebabkan ionisasi jaringan, apabila yang diterima pasien dosis yang sangat besar dapat
• Tidak bisa memperlihatkan bagian terkecil dari suatu organ (ex. Pembuluh darah dan soft tissue) dan sering terjadi
superposisi antar organ untuk beberapa posisi, karena hasil citra dalam bentuk 2D kontras.
• Resiko yang lain adalah jangka panjang (ekonomis) Fluoroscopy Sinar-X Besar
• Dosis radiasi yang digunakan tinggi karena waktu pemeriksaan yang lama Lama dibandingkan radiografi konvensional Dapat
menyebabkan ionisasi jaringan karena radiasi yang ditimbulkan dari sinar X, alergi media kontras pada pasien dengan resiko
alergi
Aplikasi dalam pemeriksaan Intervensi
Fluoroskopi adalah tindakan pencitraan medis yang
digunakan oleh dokter untuk mengambil
Pemeriksaan radiologi juga
gambar dari organ tubuh tertentu dan untuk bisa membantu dokter dalam
melihat video pergerakan berbagai bagian
tubuh di layar fluoresen secara langsung.
memasang kateter atau
Tindakan ini menggunakan teknologi sinar-X memasukkan instrumen
dan bahan pewarna pembanding, yang
membuat bagian tubuh menjadi tidak tembus bedah yang berukuran kecil
pandang dan terlihat dengan lebih jelas. ke dalam tubuh pasien, atau
Fluoroskopi umumnya digunakan untuk
mendiagnosis penyakit dan juga sebagai dikenal juga dengan
tindakan intervensi dalam bidang ortopedi, radiologi intervensi.
gastroenterologi, dan kardiovaskuler.
2.Computed Tomography
• Sama seperti sinar-X konvensional, tomografi komputer (computed
tomography atau CT) bekerja dengan sinar-X, tetapi memberikan
gambar yang tidak tumpang tindih yang disebut tomografi. Ini berarti
bahwa daerah yang akan diperiksa adalah disinari dengan sinar-X
pada banyak irisan tipis yang terpisah, yang dapat dilihat secara
individual atau dapat dikombinasikan untuk membentuk tampilan tiga
dimensi, sehingga memudahkan diagnosis yang lebih baik
(Kartawiguna & Georgiana, 2011:8).
• Selama pemeriksaan CT, tubuh dipindai dalam bagian-bagian individu
sementara pasien bergerak di atas meja melalui gantry. Sebuah
tabung sinar-X, yang terletak di dalam cincin berbentuk donat,
diarahkan menuju pusat cincin, di mana pasien berbaring. Seberkas
sinar-X berbentuk kipas dengan ketebalan 1 – 10 mm 12 melewati
pasien menuju detektor irisan berganda pada sisi yang berlawanan,
memungkinkan gambar dalam bentuk volume dibuat.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
CT-Scan memiliki kelebihan sebagai berikut :
•  Gambar yang dihasilkan memiliki resolusi yang baik dan akurat.
•  Tidak invasive (tindakan non-bedah).
•  Waktu perekaman cepat.
•  Gambar yang direkontruksi dapat dimanipulasi dengan komputer sehingga dapat dilihat dari berbagai sudut pandang.

CT-Scan memiliki kekurangan sebagai berikut :


•  Paparan radiasi akibat sinar X yang digunakan yaitu sekitar 4% dari radiasi sinar X saat melakukan foto rontgen. Jadi ibu
hamil wajib memberitahu kondisi kehamilannya sebelum pemeriksaan dilakukan
• Munculnya artefak (gambaran yang seharusnya tidak ada tapi terekam). Hal ini biasanya timbul karena pasien bergerak
selama perekaman, pasien menggunakan tambalan gigi amalgam atau sendi palsu dari logam, atau kondisi jaringan tubuh
tertentu.
•  Reaksi alergi pada zat kontras yang digunakan untuk membantu tampilan gambar
Aplikasi dalam pemeriksaan Intervensi

• Mengetahui letak tumor atau kanker


• Mempelajari struktur pembuluh darah pasien
• Mendiagnosis infeksi, kelainan otot, hingga patah tulang
• Melihat keparahan penyakit, seperti perdarahan organ
dalam
• Memantau keberhasilan perawatan yang sudah dijalani
pasien
3.Ultrasound atau Sonography
Sonografi paling cocok untuk pencitraan terus menerus atau
pemantauan, karena ini adalah teknik yang sama sekali bebas risiko
diagnostik dibandingkan dengan radiografi, yang menggunakan
radiasi berbahaya. Bahkan pemeriksaan gema berganda (multiple
echo) benar-benar aman bagi pasien. Untuk alasan ini, sonografi,
sebagai contoh, telah menjadi prosedur standar untuk pemantauan
kehamilan.
USG mengkonversi pulsa elektrik ke gelombang suara, yang
ditransmisikan dari transduser atau probe ke tubuh. Tergantung
pada berbagai jenis jaringan tubuh, gelombang suara diserap dan
dipantulkan secara berbeda. Mereka dideteksi oleh probe dan
komputer kemudian dihitung waktu kembalinya gema dan intensitas
gema, mengkonversi gelombang suara yang dipantulkan ke dalam
gambar (Kartawiguna & Georgiana, 2011:6).
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Kelebihan atau keunggulan dari Ultrasnography antara lain sebagai Ultrasonography juga memiliki kelemahan, kelemahan-kelemahan
berikut : tersebut antara lain sebagai berikut :
• Kemampuan penggambaran otot dan jaringan lembut sangat baik • Alat ultraonography memiliki masalah dalam menembus tulang.
sekali dan bermanfaat untuk menggambarkan alat penghubung Sebagai contoh, sonography otak orang dewasa sangat terbatas.
antara zat padat dan cairan pengisi ruang. • Performansi ultasonography kurang baik bila terdapat gas diantara
• Kemampuan memandang gambar hidup, dimana operator dapat transducer dan organ tubuh yang diamati, keduanya mempunyai
secara dinamis memilih bagian paling bermanfat untuk perbedaan akustik impedansi yang ekstrim. Sebagai contoh, gas-gas
mendiagnosa dengan cepat. trointestinal sering terbaca pankreas karena ultrasonography sulit
• Kemampuan menunjukkan susunan organ tubuh melacak, dan tidak memungkinkan melakukan penggambaran paru-
• Tidak memiliki efek samping dan ketidaknyamanan yang dirasakan paru.
pasien. • Tanpa adanya tulang atau udara, kedalaman penetrasi
• Peralatan ini secara luas komparatif fleksibel. ultrasonography terbatas, sehingga kesulitan membuat gambar
kedalaman susunan tubuh, khususnya pasien gemuk.
• Kecil dan mudah dibawa untuk menyediakan keperluan scan,
pemeriksaan atau pengujian dapat dilakukan disamping tempat
• Metoda yang digunakan operator dependent. Diperlukan
tidur. ketrampilan dan pengalaman untuk memperoleh gambar berkualitas
dan membuat diagnosa akurat.
• Harga relatif lebih murah bila dibandingkan dengan mode
investigasi lain seperti CAT, DEXA atau MRI.
• Tidak ada panduan penggambaran seperti halnya pada CT scan dan
MRI.
Aplikasi dalam pemeriksaan Intervensi

• Pengambilan jaringan payudara (biopsi)


dengan bantuan USG
• Selain itu dengan panduan USG dan CT
scan juga dapat melakukan terapi kanker
dengan metode radiologi frequency,
ethanolisasi dan lain-lain.
4.Magnetic Resonance Imaging
MRI adalah pilihan metode pencitraan saat diperlukan
diferensiasi jaringan lunak ditambah dengan resolusi
spasial tinggi dan kemampuan pencitraan fungsional.
Seperti CT, MRI juga merupakan metode tomografi, tapi
tidak seperti CT, tidak menggunakan sinar-X.
Sebaliknya, MRI menggunakan medan magnet yang
kuat yang terbentuk dalam cincin menyebabkan
perubahan orientasi proton hidrogen dalam tubuh.
Jaringan yang berbeda menghasilkan sinyal yang
berbeda, yang direkam oleh peralatan dan diubah
menjadi gambar dengan komputer (Kartawiguna &
Georgiana, 2011:9)
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

KEKURANGAN KELEBIHAN
• Biaya relatif mahal • Tidak memakai sinar-X
• Tidak mampu menunjukkan klasifikasi dengan • Detail anatomis yang sangat baik, terutama pada jaringan
lunak
akurat
• Tidak terdapat efek artefak tulang akibat kurangnya
• Lebih sulit ditoleransi oleh pasien karena waktu sinyal dari tulang
pemeriksaan yang lama dan suara mesin yang • Penggunaan kontras intravena jauh lebih jarang
gaduh dibandingkan CT
• Citra kurang baik pada lapangan paru • Potongan yang dihasilkan dapat 3 dimensi (aksial, koronal
• Pasien yang mengandung metal tidak dapat dan sagital) dan dapat membuat lebih dari 8 potongan
diperiksa terutama alat pacu jantung, sedangkan sekaligus dalam satu waktu
pasien dengan wire& stent maupun pen boleh
diperiksa
Aplikasi dalam pemeriksaan Intervensi
• Mendiagnosis aneurisma pembuluh darah otak
• Melihat kelainan mata dan telinga bagian dalam
• Memeriksa stroke
• Mendiagnosis gangguan sumsum tulang belakang
• Memeriksa cedera otak akibat trauma
• Melihat gangguan di ginjal, pankreas, prostat, maupun organ dalam
lainnya
• Mendiagnosis multiple sclerosis
5.Angiografi
• Angiografi adalah pemeriksaan sinar-X khusus yang memungkinkan untuk
memvisualisasikan pembuluh darah. Aplikasi klinis khas berkisar dari
visualisasi pembuluh darah koroner, kepala, dan pembuluh arteri serviks dan
vena, ke pembuluh perifer di panggul dan ekstremitas. Metode ini
memudahkan diagnosis stenosis (penyempitan) dan trombosis
(penyumbatan) dan bahkan penyembuhan kondisi ini menggunakan teknik
invasif khusus (Kartawiguna & Georgiana, 2011:10).
• 13 Angiografi menggunakan media kontras untuk memvisualisasikan
pembuluh darah. Media kontras diberikan melalui kateter yang ditempatkan
sedekat mungkin dengan pembuluh darah yang akan divisualisasikan.
Sebuah sistem sinar-X berbentuk lengan C (C-arm) yang dibutuhkan untuk
melakukan radiografi pembuluh darah. Alat ini dilengkapi dengan lengan
berbentuk C yang dapat bergerak dengan tabung sinar- X di satu ujung dan
detektor panel datar pada sisi yang lain.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

KELEBIHAN KEKURANGAN
• Dapat Mendeteksi pola aliran darah pada tumor dan • prosedur angiografi berisiko menyebabkan tekanan
melihat berapa tumor yang tersebar dalam tubuh darah rendah, tamponade jantung, cedera pada arteri
• Merupakan persiapan pra operasi gangguan jantung, detak jantung tidak teratur, stroke, serangan
jantung, kerusakan ginjal, dan reaksi alergi.
pembuluh darah yang terjadi di kaki.
• Membutuhkan bat penenang mungkin dibutuhkan untuk
• Melakukan cek secara terperinci alirah darah ke membuat rileks dan bius total dapat diberikan pada
jantung, penyempitan dan penyumbatan pembuluh anak-anak yang menjalani prosedur ini.
darah jantung adalah penyebab utama kasus gagal • Karena angiografi jantung memiliki risiko komplikasi,
jantung. maka pemeriksaan ini biasanya tidak dilakukan hingga
• Biasanya prosedur ini hanya beberapa jam saja jadi tes jantung lain yang bersifat non-invasif telah
pasien bisa langsung pulang setelah prosedur selesai dilakukan, seperti elektrokardiografi, ekokardiografi,
atau tes treadmill.
dilakukan
Aplikasi dalam pemeriksaan
Intervensi
Prosedur ini mirip dengan prosedur yang sering dilakukan oleh ahli pembuluh
darah dan jantung yaitu PTCA (Percutaneus Transluminal Coronary
Angioplasty) dalam mengintervensi penyakit jantung koroner. Namun
perbedaannya, radiologi intervensi bisa dilakukan di pembuluh darah yang
lain, tidak hanya di pembuluh darah koroner saja, misalnya di arteri illiaca
untuk mengatasi sumbatan pada arteri tersebut. Selain itu dapat dilakukan di
pembuluh darah kaki atau ginjal.
CATATAN
• Dalam kedokteran radiologi intervensi, dokter spesialis radiologi menggunakan
pencitraan, seperti CT scan, USG, MRI, dan fluoroskopi, untuk membantu memandu
prosedur medis tertentu. Pencitraan ini berguna untuk membantu dokter saat
memasang kateter atau memasukkan instrumen bedah melalui sayatan kecil ke dalam
tubuh pasien.
• Pemeriksaan radiologi intervensi sering terlibat dalam penanganan kanker atau tumor,
penyumbatan di pembuluh darah arteri dan vena, fibroid di rahim, nyeri punggung,
penyakit hati dan ginjal, kelainan paru-paru, gangguan sistem saluran kemih dan
saluran cerna, hingga masalah pada otak seperti stroke.
• Prosedur radiologi intervensi meliputi angiografi dan pemasangan ring (stenting) pada
pembuluh darah, embolisasi untuk mengontrol pendarahan, ablasi tumor, biopsi jarum
halus pada organ tertentu, biopsi payudara, penempatan selang makan (NGT atau pipa
nasogastrik), hingga pemasangan kateter akses vena.

Anda mungkin juga menyukai