Jenis-jenis USG
USG eksternal, merupakan jenis USG yang menggunakan alat bantu dengan sensor pada
ujungnya. Alat bantu atau yang juga disebut transducer ini mampu menangkap gelombang
suara dari permukaan kulit. Umumnya, USG eksternal digunakan untuk memeriksa ginjal,
hati, payudara, persendian, serta kondisi janin saat kehamilan.
USG endoskopi, adalah jenis USG yang menggunakan alat khusus bernama endoskopi.
Berbeda dengan transducer, endoskopi berbentuk selang panjang tipis yang dilengkapi
dengan kamera, lampu, dan sensor pada ujungnya. USG endoskopi khusus dioperasikan
untuk pemeriksaan organ bagian atas, seperti kerongkongan hingga lambung dengan cara
dimasukkan melalui mulut.
Selain metode yang berbeda, ada beberapa jenis teknik USG berdasarkan teknologi yang
digunakan, yaitu USG 2 dimensi, 3 dimensi, dan 4 dimensi. Perbedaannya dilihat
berdasarkan hasil yang ditampilkan di layar monitor.
USG 2 dimensi menghasilkan gambar yang berwarna hitam putih dan cenderung lebih
datar. Meski gambar yang dihasilkan tidak terlalu jelas dan menyerupai sketsa, USG 2
dimensi masih mampu memperlihatkan kondisi organ dalam tubuh.
USG 3 dimensi dapat menampilkan gambar yang lebih riil dibanding 2 dimensi. Dengan
teknik ini, kulit, bentuk hidung, dan bentuk mulut bayi dapat tergambar dengan baik. Jenis
ini juga dapat memperlihatkan aktivitas bayi, seperti menghisap jari dan menjulurkan lidah.
Sendi, kerangka, serta sistem yang mendukungnya seperti ligamen dan otot-otot.
Kelainan pada jantung seperti rusaknya katup jantung, detak jantung yang tidak normal,
serta pembengkakan pada dinding jantung.
Organ dalam perut seperti hati, kantong empedu, limpa, pankreas, ginjal, dan kandung
kemih.
Organ dalam leher, seperti kelenjar tiroid, kelenjar air liur, pembuluh darah leher, serta
kelainan lainnya baik itu benjolan, infeksi, kista juga tumor.
Otak dan tulang belakang, baik pada bayi maupun orang dewasa. Gangguan yang dapat
dideteksi seperti cedera atau perdarahan, kelainan bawaan lahir, peradangan selaput otak,
atau radang otak. Mengingat gelombang ultrasonik tidak dapat menembus tulang,
prosedur bagi orang dewasa baru dapat dijalankan setelah tulang tengkorak telah dibuka.
Memantau kesehatan rahim & kandungan serta untuk memonitor tumbuh kembang janin
bagi ibu yang sedang hamil. Juga mendeteksi gangguan yang terjadi pada rahim, indung
telur, plasenta, serta serviks.
Sinar-X atau sinar Röntgen adalah salah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik
dengan panjang gelombang berkisar antara 10 nanometer ke 100 pikometer
(sama dengan frekuensi dalam rentang 30 petahertz – 30 exahertz) dan memiliki
energi dalam rentang 100 eV – 100 Kev. Sinar-X umumnya digunakan dalam
diagnosis gambar medis dan Kristalografi sinar-X. Sinar-X adalah bentuk dari
radiasi ion dan dapat berbahaya.
Radioterapi
Sinar X pada intinya adalah sebuah gelombang elektroagnetik yang memiliki
energi yang besar, sehingga dengan kemampuan yang juga dapat menembus
hingga ke rongga dalam tubuh, sinar X dapat digunakan untuk membunuh sel-sel
berbahaya yang ada pada tubuh misalnya kanker. Pengobatan model ini disebut
dengan nama radioterapi
Pengertian Radiologi
Radiologi yaitu pengetahuan kedokteran yang memakai radiasi untuk diagnosis
serta penyembuhan penyakit. Radiasi digunakan untuk therapy atau studi
pencitraan.
Untuk arah diagnostik, radiasi jadi sumber daya untuk tes pencitraan. Radiologi
diagnostik juga dikatakan sebagai radioskopi. Dengan radiasi, dokter bisa lihat sisi
pada badan tanpa ada prosedur invasif.
Rontgen atau radiografi – Rontgen juga akan hasilkan deskripsi jaringan padat
badan dengan hasil yang hitam putih. Uji pencitraan ini seringkali dipakai karna
kecepatan, keringanan, serta cost yang lebih terjangkau.
Magnetic resonance imaging (MRI) – Tes ini bisa ambil gambar dari banyak sisi
badan, serta begitu baik dalam memperlihatkan jaringan lunak badan
Fluoroskopi – Tes untuk menghadirkan gambar sinar-X yang bergerak pada
monitor.
Computed tomography (CT) scan – Tes ini hasilkan gambar 3D dari sisi pada
badan. Pertama, alat juga akan ambil gambar 2D dari beragam pojok. Lalu,
gambar-gambar itu dikumpulkan jadi gambar 3D.
Positron emission tomography (PET) scan – Tes ini bisa hasilkan gambar dari
beragam permukaan. Pasien juga akan disuntik dengan senyawa biologis aktif
yang radioaktif. Akibatnya, badan pasien pancarkan daya radiasi. Daya ini dipakai
untuk hasilkan gambar badan.
Untuk penyembuhan, radiasi dipakai jadi pedoman visual kala prosedur invasif
minimum. Jadi alternatif dari bedah terbuka, prosedur ini kurangi kemungkinan
perdarahan, infeksi, serta sisa luka. Saat pemulihan juga lebih singkat.
Radiologi juga dipakai pada prosedur kesehatan nuklir. Pada prosedur ini, obat-
obatan juga akan dilekatkan ke radioisotop, atau bahan radioaktif bernama
tracer. Akhirnya yaitu obat radiofarmaka. Obat ini bisa diminum, dihirup, atau
diberi lewat infus. Obat ini lebih efisien karna bisa diperuntukkan di bagian badan
spesifik.
Dokter yang pakar dalam bagian ini dimaksud pakar radiologi. Selain mempunyai
titel dokter, mereka melakukan kursus spesialis sepanjang 5-6 th.. Pekerjaan
pakar radiologi yaitu :
Pasien butuh menjumpai pakar radiologi disaat alami tanda yang butuh kontrol
kelanjutan. Umumnya, pasien dirujuk oleh dokter umum. Pakar radiologi bisa
memberi kabar penambahan pada dokter umum. Keduanya bekerja bersama
untuk mendiagnosis keadaan pasien.
Rontgen yaitu tes pencitraan diagnostik yang paling utama. Rontgen bisa
mendeteksi :
Arthritis
Pneumonia
Tumor tulang
Patah tulang
Kelainan rangka bawaan
Kanker payudara
Osteoporosis
Jika rontgen tidak bisa memberi kabar yang lengkap, pakar radiologi juga
akan lakukan tes beda. Contohnya yaitu fluoroskopi. Prosedur ini lebih
efisien untuk mendeteksi kelainan system perkemihan serta saluran
pencernaan.
Dibanding rontgen, MRI lebih efisien untuk temukan serta mendiagnosis kelainan
jantung, otak, tulang belakang, serta system muskuloskeletal.
CT scan yaitu satu diantara uji pencitraan yang paling detil. Prosedur ini
umumnya dipakai untuk mendiagnosis penyakit darurat. Umpamanya, emboli
paru, obstruksi batu ginjal, usus buntu, perdarahan otak, serta diseksi aorta. CT
scan selalu diperkembangkan, hingga saat, resolusi, serta keakuratannya
bertambah.
PET scan bisa menilainya peranan badan yang perlu, seperti peredaran darah,
persediaan oksigen, serta metabolisme glukosa. Akhirnya bisa memperlihatkan
apakah organ badan bermanfaat dengan baik.
PET scan dapat juga digabungkan dengan CT scan. PET/CT scan bisa tahu letak
kesibukan metabolisme yg tidak lumrah. Akhirnya juga semakin tambah akurat.
Radiology Markers dan Xray Markers digunakan sebagai penanda untuk hasil
scan radiologi dan xray.
Serangan jantung
Epilepsi
Penyakit Parkinson
Penyakit Alzheimer
Hipertiroidisme
MRI
Bagi wanita yang sedang hamil, sebaiknya beritahukan kepada dokter atau
radiolog. Pasalnya, meskipun radiasi dariCT scan tidak berbahaya bagi bayi,
dokter mungkin akan merekomendasikan jenis pemeriksaan yang lain, USG
atau MRI. Gunanya adalah untuk meminimalisir paparan radiasi terhadap
bayi.
Setelah itu, peserta akan berbaring di atas meja yang akan bergerak masuk
ke dalam mesin CT scan yang berbentuk seperti terowongan. Di dalam
mesin tersebut, detektor dan tabung sinar X akan bergerak di sekitar tubuh.
Setiap rotasi akan menghasilkan beberapa gambar irisan tipis dari tubuh.
Peserta mungkin juga akan mendengar suara mendengung dari mesin.
Pada CT scan, zat padat seperti tulang mudah terlihat. Namun, jaringan
lunak sering kali terlihat buram di gambar. Jadi, untuk membantu agar
jaringan lunak dapat terlihat jelas, peserta mungkin akan diberikan pewarna
khusus atau yang disebut dengan bahan kontras. Radiolog mungkin akan
memintamu untuk menelan bahan kontras atau menyuntikkannya, ataupun
memasukkan pewarna tersebut melalui rektum. Bahan kontras ini berfungsi
untuk memblokir sinar X agar tampak putih pada pemindaian, serta
menyoroti pembuluh darah, organ atau struktur lainnya.