Disusun Oleh :
Bima Agung Setyawan NIM. 18503241039 Angkatan 2018
Ferdian Wijanarko NIM. 18507134029 Angkatan 2018
Umy Rahma Damayanti NIM. 18506134005 Angkatan 2018
i
BAB 1
PENDAHULUAN
Virus corona atau yang dinamakan virus SARS-CoV-2 merupakan virus yang
dapat menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia),
Middle East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS). Virus ini merupakan virus baru. Fakta bahwa virus corona merupakan virus
baru yaitu belum adanya obat yang efektif untuk melawan virus ini, belum adanya
vaksin yang mencegah agar tidak terinfeksi dan belum diketahui pasti apa dan berapa
lama efek yang disebabkan oleh virus ini. Virus corona ini dapat menginfeksi siapapun,
sehingga virus ini sangat cepat dapat menularkan dari manusia ke manusia.
Dikutip dari Jakarta, IDN Times, awal penyebaran virus corona yaitu di kota
Wuhan, tercatat pada 21 Januari 2020, 218 warga tiongkok terinfeksi virus corona,
sementara 4 orang meninggal. Jumlah korban terus meningkat, hingga tercatat pada 23
Januari 2020, pemerintah tiongkok memutuskan untuk menutup Kota Wuhan yang
menjadi pusat munculnya virus corona. Keputusan ini diambil setelah jumlah warga
yang terinfeksi virus corona mencapai kurang lebih 600 orang, sementara 17 meninggal.
Di Indonesia, kasus positif infeksi virus corona pertama kali diumumkan secara resmi
oleh pemerintah pada 2 Maret 2020, kemudian terjadi peningkatan setiap harinya hingga
kini telah mencapai 1.414 tercatat pada 30 Maret 2020, sementara itu korban meninggal
dunia menjadi 122 orang, pasien sembuh 64 orang.
Pencegahan yang dapat dilakukan agar penularan virus ini tidak terjadi yaitu
dengan menjaga jarak, hindari keramaian dan tidak bepergian. Namun faktanya,
beberapa para pekerja, seperti pekerja harian, mereka harus tetap bekerja untuk
menghidupi keluarganya. Belakangan ini, cairan disinfektan banyak digunakan
masyarakat untuk mencegah penyebaran virus corona. Ketua Tim Pakar Gugus Tugas
Penanganan Covid 19, Wiku Adisasmito mengatakan bahwa cairan disinfektan hanya
ampuh menghilangkan mikroorganisme yang menempel pada benda-benda mati.
Sementara itu penularan virus corona ke manusia tidak hanya terjadi dari virus yang ada
pada benda mati, tetapi juga antar manusia. Salah satu dampak cairan disinfektan jika
disemprotkan ke manusia yaitu dapat menimbulkan iritasi kulit dan mata. Berdasarkan
analisis masalah tersebut, penulis ingin mengembangkan ozon nanomist sebagai langkah
alternatif yang digunakan untuk solusi bahan dasar disinfektan nonkimia. Menurut
1
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), ozon saat ini digunakan untuk terapi
beberapa jenis penyakit SARS dan MERS. Ozon juga disebut efektif untuk
menonaktifkan virus SARS pada udara dan permukaan dengan durasi pemaparan hingga
30 menit dan dosis 0.5-2.4 part per million.
Smart Ozon Nanomist Chamber for Reducing The Spread of Covid-19
merupakan ruang penyemprotan ozon nanomist secara otomatis yang juga dapat
melakukan pemantauan suhu badan nonkontak. Alat ini nantinya dibuat berbasis
android yang dapat mengakses informasi suhu yang dipantau melalui perangkat android.
Dengan hadirnya alat ini diharapkan dapat memutus rantai penyebaran virus corona.
BAB 2
ISI
2
memiliki konstruksi yang kuat, dan praktis. Alat ini menggunakan bahan rangka dari
besi hollow stainless steel kotak ukuran 20 x 20 mm dengan tebal 1,2 mm. Untuk
penampangnya menggunakan bahan stainless steel dengan tebal 1,2 mm. Bahan
stainless steel dipilih karena bahan ini cenderung tahan terhadap korosi. Dengan begitu,
nantinya alat ini selain memiliki nilai kepraktisan perakitan dan kemudahan pengiriman,
juga memiliki konstruksi yang kokoh, serta awet untuk digunakan dalam jangka
panjang.
Sistem otomatis pada alat ini menggunakan mikrokontroler NodeMCU ESP8266
yang juga sebagai modul WiFi dan dapat mengirimkan data suhu badan ke android.
Untuk sensor suhu badan, alat ini menggunakan sensor IR (Infrared) GY-906
MLX90614. Bagian alat penyemprot ozon nanomist pada alat ini menggunakan electric
water pump high pressure dengan selang pneumatik dan nozel penyemprot kabut di
bagian ujungnya.
3
beberapa Firmware SDK yang digunakan oleh perangkat ini berbasis open source.
Perangkat ini dapat diprogram menggunakan Arduino IDE. Dengan menambahkan
library ESP8266 pada board manager, maka dapat dengan mudah dilakukan
pemrograman dengan basic program arduino.
4
Gambar 3. Cara Kerja Alat
membunyikan alarm. Kemudian informasi suhu dapat diakses oleh penjaga
melalui perangkat android dan secara langsung dilakukan penyemprotan ozon
nanomist.
Desain Smart Ozon Nanomist Chamber for Reducing The Spread of Covid-19
(a) (b)
Gambar 4. Desain Smart Ozon Nanomist Chamber for Reducing The Spread of Covid-19
(Sumber: Dokumen Penulis)
Alat ini nantinya akan memiliki nilai kepraktisan untuk memudahkan proses
distribusi dan perakitannya. Dengan menggunakan bahan material dari stainless steel,
alat ini akan tahan karat dan tentunya menjadikan alat ini awet. Alat ini memiliki
dimensi panjang 1 meter, lebar 0,8 meter, dan tinggi 2 meter. Gambar 4a merupakan
gambaran ketika alat ini belum dirakit. Komponen yang sedikit dan plug and play
memudahkan proses perakitan alat ini. Gambar 4b merupakan gambaran alat ini setelah
dirakit dan siap untuk digunakan.
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
Corona merupakan salah satu virus yang penyebarannya sangat cepat dan dapat
menginfeksi siapapun karena virus ini merupakan virus baru dan belum ditemukan
adanya obat yang efektif untuk melawan virus ini serta vaksin untuk mencegah agar
tidak terinfeksi. Virus ini dapat menular dari manusia ke manusia dengan sangat cepat.
Oleh karena itu, dibutuhkan strategi cerdas untuk memutus rantai penyebaran virus ini
5
karena jika rantai penyebaran virus ini tidak segera diputus maka akan mengakibatkan
kerugian di berbagai sektor kehidupan.
Smart Ozon Nanomist Chamber for Reducing The Spread of Covid-19 menjadi
salah satu strategi cerdas untuk memutus rantai penyebaran virus corona. Prinsip kerja
alat ini apabila orang memasuki ruang ini akan dibaca suhu badannya, jika kurang dari
37°C maka selanjutnya data akan diproses kemudian secara langsung dilakukan
penyemprotan ozon nanomist tanpa bunyi alarm. Dan jika suhu badan lebih dari 37°C,
akan mengirim sinyal untuk membunyikan alarm. Kemudian informasi suhu dapat
diakses oleh penjaga melalui perangkat android dan secara langsung dilakukan
penyemprotan ozon nanomist. Sistem otomatis pada alat ini menggunakan
mikrokontroler NodeMCU ESP8266 yang juga sebagai modul WiFi, Untuk sensor suhu
menggunakan sensor IR (Infra Red) GY-906 MLX90614. Alat ini juga dibuat dengan
nilai kepraktisan, karena alat ini didesain dengan bahan yang ringan serta memiliki
konstruksi yang kuat, dan praktis. Sehingga sangat mudah untuk digunakan diberbagai
tempat umum yang ada, atau dari tempat-tempat lalu lalang orang dari berbagai daerah.
Saran
Alat ini tentunya masih dalam tahap rancangan saja, perlu adanya riset lebih
lanjut terkait berfungsinya alat ini kedepannya. Penulis perharap agar alat ini
direalisasikan, selain untuk mengurangi penyebaran wabah, juga memudahkan para
penjaga tempat-tempat umum mengetahui suhu badan dan kesehatan orang yang berlalu
lalang. Apalagi mahalnya alat alat medis saat ini seperti termometer digital suhu badan,
tentunya alat ini diharapkan sangat membantu untuk penjagaan di garda terdepan.
6
REFERENSI
Anonim. 2018. สอนใชง้ าน NodeMCU ESP8266 GY-906 MLX90614. URL:
https://www.myarduino.net/article/189/%E0%B8%AA%E0%B8%AD
%E0%B8%99%E0%B9%83%E0%B8%8A
%E0%B9%89%E0%B8%87%E0%B8%B2%E0%B8%99-nodemcu-esp8266-gy-
906-mlx90614-. Diakses pada 30 Maret 2020.
Anonim. 2019. Belajar Program Sensor Suhu Non Contact IR (Infra Red) GY-906
MLX90614. URL: https://www.nn-digital.com/blog/2019/06/16/belajar-program-
sensor-suhu-non-contact-ir-infra-red-gy-906-mlx90614-dengan-arduino/. Diakses
pada 30 Maret 2020.
Fadhilah. 2020. Update Rincian Kasus Corona di Seluruh Indonesia.
https://www.kompas.tv/article/73639/update-rincian-kasus-corona-di-seluruh-
indonesia-minggu-29-maret. Diakses pada 30 Maret 2020.
Jemadu. L. 2020. Dua yang Menjadi Satu: Asal-muasal Virus Corona Pemicu Covid-19.
URL: https://www.suara.com/tekno/2020/03/27/074500/dua-yang-menjadi-satu-
asal-muasal-virus-corona-pemicu-covid-19. Diakses pada 30 Maret 2020.
Pranita, E. 2020. Cegah Corona: WHO Tak Sarankan Semprot Disinfektan, Ini Solusi
LIPI. URL: https://www.kompas.com/sains/read/2020/04/01/130300323/cegah-
corona--who-tak-sarankan-semprot-disinfektan-ini-solusi-lipi. Diakses pada 1 April
2020