Anda di halaman 1dari 8

JURNAL MEDIA INFORMATIKA BUDIDARMA

Volume 6, Nomor 3, Juli 2022, Page 1599-1606


ISSN 2614-5278 (media cetak), ISSN 2548-8368 (media online)
Available Online at https://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/mib
DOI: 10.30865/mib.v6i3.4445

Alat Pendeteksi Kebakaran Dini Berbasis Internet Of Things (IoT)


Menggunakan NodeMCU Dan Telegram
Yonatan Surya Kristama*, Indrastanti Ratna Widiasari
Fakultas Teknologi Informasi, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Indonesia
Email: 1672018217@student.uksw.edu, 2indrastanti@uksw.edu
Email Penulis Korespondensi: 672018217@student.uksw.edu
Abstrak−Salah satu bencana yang tidak dapat diprediksi datangnya adalah kebakaran. Kebakaran sering terjadi di kawasan
padat penduduk dan dipicu oleh berbagai macam faktor, contohnya karena hubungan pendek arus listrik. Biasanya bencana
kebakaran baru disadari saat api sudah membesar dan sudah menyebar ke segala tempat. Berdasarkan permasalahan tersebut,
maka diperlukan sebuah solusi untuk mencegah terjadinya bencana kebakaran yaitu dengan merancang sebuah alat pendeteksi
kebakaran dini berbasis Internet of Things (IoT) menggunakan NodeMCU dan Telegram. Mikrokontroler yang digunakan pada
penelitian ini adalah NodeMCU yang sudah dilengkapi dengan WiFi ESP8266. Alat ini menggunakan dua buah sensor api
yaitu sensor api tipe LM393 dan sensor api tipe KY-026, selain itu alat ini juga menggunakan buzzer yang digunakan untuk
memberikan peringatan berupa suara dan lampu Light Emitting Diode yang digunakan sebagai tanda bahwa mikrokontroler
sudah terhubung dengan Telegram. Penelitian ini menghasilkan sebuah alat yang dapat mengirimkan notifikasi berupa pesan
ke telegram pengguna apabila kedua sensor api mendeteksi adanya api yang dimana kedua sensor api dapat mendeteksi adanya
sumber api hingga jarak 50 cm. Alat ini dapat memudahkan pengguna untuk memantau kondisi ruangan secara real - time
dengan cara mengirim pesan melalui aplikasi Telegram dan alat ini akan membalas pesan tersebut secara otomatis sesuai
kondisi dari kedua sensor api.
Kata Kunci: Bencana Kebakaran; Node MCU; Sensor Api; Aplikasi; Telegram
Abstract−One of the unpredictable disasters is fire. Fires often occur in densely populated areas and are triggered by a variety
of factors, for example an electric short circuit. Usually a fire disaster is only realized when the fire has grown and has spread
to all places. Based on these problems, a solution is needed to prevent the occurrence of fire disasters, namely by designing an
Early Fire Detection Tool Based On Internet of Things (IoT) Using NodeMCU And Telegram. The microcontroller used in
this study is NodeMCU which is equipped with WiFi ESP8266. This tool uses two fire sensors, namely the LM393 type fire
sensor and the KY-026 type fire sensor, besides that this tool also uses buzzer which is used to provide warnings in the form
of sound and Light Emitting Diode which are used as a sign that the microcontroller is connected to Telegram. This study
produces a device that can send notifications in the form of messages to the user's telegram if the two fire sensors detect the
presence of fire in which the two fire sensors can detect the source of the fire up to a distance of 50 cm. This tool can make it
easier for users to monitor the condition of the room in real - time by sending messages through the telegram application and
this tool will reply to the message automatically according to the conditions of the two fire sensors.
Keywords: Fire Disaster; Node MCU; Fire Sensor; Application; Telegram

1. PENDAHULUAN
Kebakaran merupakan bencana yang bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, tidak mengenal waktu dan tempat.
Bencana kebakaran juga terjadi sangat cepat apabila tidak segera ditangani, api yang sudah terlanjur membesar
akan sulit dikendalikan atau dipadamkan. Biasanya kebakaran ini dapat dipicu oleh berbagai macam faktor, baik
karena hubungan pendek listrik atau api yang secara tiba-tiba menyulut dari beberapa macam bahan yang mudah
terbakar seperti bensin, minyak, kayu, dan kertas. Pada beberapa kasus kebakaran, faktor kedua merupakan faktor
yang paling sering terjadi. Kebakaran akan menjadi ancaman bagi keselamatan manusia dan lingkungan.
Kemajuan perkembangan pembangunan yang semakin pesat, mengakibatkan resiko terjadinya kebakaran semakin
meningkat. Penduduknya semakin padat, pembangunan gedung – gedung perkantoran, kawasan perumahan,
apartemen, industri yang semakin berkembang pesat sehingga menimbulkan kerawanan [1].
Pada umumnya, kebakaran diketahui jika keadaan api sudah mulai membesar atau asap hitam telah
mengepul keluar dari bangunan. Keterlambatan memberikan pertolongan dalam bencana kebakaran
mengakibatkan jatuhnya korban jiwa serta materi yang tidak sedikit, maka dibutuhkan penanganan yang cepat
untuk mengatasi bencana kebakaran. Kebakaran yang terjadi dapat diatasi dan dapat meminimalkan kerugian yang
terjadi apabila kita mengetahui gejala-gejala akan terjadi kebakaran sejak dini. Untuk merealisasikan hal tersebut,
diperlukan suatu peralatan yang dapat memberitahukan kepada kita bahwa telah terjadi kebakaran di suatu ruangan
sehingga dengan adanya alat ini kita dapat melakukan antisipasi guna menghindari kerugian yang disebabkan oleh
kebakaran [2].
Berdasarkan penjelasan dan permasalahan yang sudah dijelaskan, dapat diangkat menjadi sebuah penelitian
dengan judul alat pendeteksi kebakaran dini berbasis Internet of Things (IoT) menggunakan NodeMCU dan
Telegram. Internet of Things (IoT) merupakan sebuah pengembangan komunikasi jaringan dari benda yang saling
terkait, terhubung satu dengan yang lain lewat komunikasi internet serta untuk saling bertukar data yang kemudian
dapat mengubahnya menjadi informasi [3]. Alat ini dirancang dengan menggunakan mikrokontroler NodeMCU
yang sudah dilengkapi dengan modul WiFi ESP8266 sehingga dapat langsung dikoneksikan ke internet.
Pengkodingan pada program ini menggunakan software Arduino yang mempunyai bahasa pemrograman mirip

Yonatan Surya Kristama, Copyright © 2022, MIB, Page 1599


Submitted: 07/07/2022; Accepted: 24/07/2022; Published: 25/07/2022
JURNAL MEDIA INFORMATIKA BUDIDARMA
Volume 6, Nomor 3, Juli 2022, Page 1599-1606
ISSN 2614-5278 (media cetak), ISSN 2548-8368 (media online)
Available Online at https://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/mib
DOI: 10.30865/mib.v6i3.4445
C/C++ tetapi lebih disederhanakan lagi. Alat ini dipasangi dua buah sensor api yaitu sensor api tipe LM393 dan
sensor api tipe KY-026 yang masing-masing dapat mendeteksi gelombang inframerah yang memiliki panjang
antara 760 nm – 1100 nm. Alat ini juga mampu mengirimkan pesan notifikasi kepada pengguna melalui aplikasi
Telegram apabila kedua sensor api mendeteksi adanya gelombang inframerah atau adanya api, selain itu alat ini
juga memudahkan pengguna untuk memantau kondisi ruangan secara real - time dengan cara mengirim pesan
melalui aplikasi Telegram dan alat ini akan membalas pesan tersebut sesuai kondisi dari kedua sensor api.
Penelitian terdahulu menghasilkan sebuah alat yang nantinya dapat mengirim Short Message Service (SMS)
apabila mendeteksi adanya kebakaran. Alat ini menggunakan Arduino Uno sebagai mikrokontroler dan modul
Global System for Mobile (GSM) SIM800L untuk mengirimkan informasi kebakaran berupa SMS dan Global
Positioning System (GPS) untuk membaca koordinat lokasi kebakaran. Sensor yang digunakan adalah sensor suhu
LM35, sensor gas MQ-9 dan flame sensor [4].
Alat yang dihasilkan pada penelitian yang sejenis yaitu dapat mendeteksi api atau suhu yang melampaui
batas dan memberi peringatan melalui bunyi daripada buzzer apabila terjadi adanya konsleting listrik di dalam bok
panel listrik yang ada di kapal. Alat ini menggunakan mikrokontroler Atmega328 yang dibuat oleh perusahaan
Atmel Corporation. Sensor yang digunakan adalah flame sensor dan sensor suhu DHT22 [5].
Pada penelitian selanjutnya menghasilkan sebuah alat pendeteksi kebocoran tabung Liquefied Petroleum
Gas (LPG) menggunakan mikrokontroler Arduino Uno. Sensor yang digunakan yaitu sensor gas MQ-6 untuk
mendeteksi kebocoran gas LPG agar terhindar dari bahaya kebakaran [6].
Penelitian yang sejenis berikutnya yaitu menghasilkan sebuah alat pendeteksi kebakaran menggunakan
sensor asap MQ-9 dan sensor suhu. Alat yang dihasilkan menggunakan mikrokontroler Arduino dan dapat
mengirimkan Short Message Service (SMS) apabila salah satu sensor mendeteksi adanya bahaya kebakaran [7].
Sistem pendeteksi kebakaran yang dihasilkan pada penelitian selanjutnya yaitu menggunakan Raspberry pi
yang digunakan untuk mengendalikan input dan output pada alat pendeteksi kebakaran. Alat ini menggunakan tiga
sensr api dan dapat mengirimkan notifikasi melalui email apabila mendeteksi adanya api [8].
Pada penelitian terdahulu menunjukkan bahwa ada beberapa kekurangan yang dapat diperbaiki, salah
satunya yaitu alat yang dihasilkan pada penelitian terdahulu belum berbasis IoT dan belum terkoneksi dengan
smartphone android. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka pada penelitian yang dilakukan menghasilkan alat
yang sudah berbasis IoT dan sudah terkoneksi dengan smartphone android. Berbasis IoT yang dimaksud adalah
alat yang dihasilkan dapat mengirim dan menerima data melalui jaringan secara nirkabel atau wireless tanpa
menggunakan bantuan manusia dan memanfaatkan smartphone android untuk memudahkan pengguna dalam
menerima notifikasi dan memantau alat secara real-time menggunakan aplikasi Telegram.
Penelitian ini menghasilkan alat yang lebih praktis dan lebih mudah digunakan, karena alat ini
menggunakan mikrokontroler NodeMCU yang sudah dilengkapi dengan modul WiFi ESP8266 sehingga tidak
membutuhkan tambahan modul lagi. Alat ini menggunakan dua buah sensor api sehingga lebih akurat dalam
mendeteksi adanya api dan dapat digunakan di luar dan di dalam ruangan, selain itu alat ini sudah berbasis IoT
sehingga memudahkan pengguna untuk menerima notifikasi dan memantau kondisi ruangan secara real-time
melalui aplikasi Telegram.

2. METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian adalah tata cara yang terdiri dari beberapa tahapan yang digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan penelitian. Tahapan pada metode penelitian yang digunakan dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Tahapan pengerjaan penelitian


Yonatan Surya Kristama, Copyright © 2022, MIB, Page 1600
Submitted: 07/07/2022; Accepted: 24/07/2022; Published: 25/07/2022
JURNAL MEDIA INFORMATIKA BUDIDARMA
Volume 6, Nomor 3, Juli 2022, Page 1599-1606
ISSN 2614-5278 (media cetak), ISSN 2548-8368 (media online)
Available Online at https://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/mib
DOI: 10.30865/mib.v6i3.4445
a) Pengumpulan Data dan Informasi
Tahapan pertama yang dilakukan yaitu mengumpulkan data dan informasi dengan cara seperti studi literatur
tentang beberapa penelitian terdahulu. Hal ini bertujuan untuk memperluas wawasan dalam melakukan
penelitian sehingga dapat menghasilkan alat yang sesuai dengan harapan.
b) Analisis Kebutuhan dan Perancangan
Pada tahapan yang kedua ini dilakukan analisa terhadap kebutuhan dan perancangan alat pendeteksi dini
kebakaran. Berdasarkan analisis yang dilakukan, kebutuhan pada perancangan alat ini yaitu kebutuhan
hardware dan software. Kebutuhan hardware terdiri dari beberapa komponen yaitu NodeMCU ESP8266,
sensor api LM393 dan KY-026, buzzer, lampu LED, kabel jumper, dan Printed Circuit Board (PCB),
sedangkan kebutuhan software yaitu aplikasi Arduino dan Telegram.
NodeMCU merupakan platform IoT yang bersifat open source, terdiri dari perangkat keras berupa System
On Chip ESP8266 yang menggunakan bahasa pemrograman scripting [9]. Komponen hardware selanjutnya
yaitu sensor Api LM393 dan KY-026, dengan menggunakan flame sensor dapat mencegah melalui pendeteksi
nyala api yang dimana api tersebut memiliki panjang gelombang antara 760nm – 1100nm. Cara kerja sensor
ini yaitu dengan mengidentifikasi atau mendeteksi nyala api dengan menggunakan metode optik [10].
Buzzer adalah sebuah elektronika yang berfungsi mengubah getaran listrik menjadi getaran suara [11].
Lampu LED ( Light Emiting Diode ) merupakan lampu indikator pada peralatan elektronik, biasanya berfungsi
untuk menunjukkan status peralatan elektronik dan sebagai penerangan pada saat malam, sehingga nantinya
dapat diatur ON dan OFF nya serta penerangan yang dihasilkan oleh lampu LED tersebut [12].
Kabel jumper merupakan kabel elektrik yang berfungsi untuk menghubungkan antar komponen yang ada
di breadboard atau papan Arduino tanpa harus menggunakan solder [13]. Printed Circuit Board atau disebut
juga PCB adalah sebuah papan sirkuit cetak yang penuh dengan sirkuit dari logam yang menghubungkan
komponen elektronik yang berbeda jenis maupun sama satu sama lain [14]. Komponen hardware
selanjutnya adalah perangkat Android, operating system Android merupakan sebuah sistem operasi modifikasi
linuk yang digunakan untuk smartphone atau tablet hingga perangkat jam tangan sampai televisi pintar [15].
Dalam penelitian yang dilakukan, tidak hanya kebutuhan hardware yang digunakan dalam penelitian ini,
tetapi juga kebutuhan software. Kebutuhan software pada penelitian ini yaitu Arduino dan Telegram. Arduino
adalah sebuah software yang digunakan untuk membuat sketch pemrograman pada board atau modul yang
ingin di program seperti NodeMCU dan Arduino Uno.
Telegram Messenger adalah aplikasi pesan chatting seperti Whatsapp, Line dan BBM (Blackberry
Messenger). Telegram Messenger menggunakan protokol MTProto yang sudah teruji dengan tingkat
keamanannya karena proses enkripsi end-to-end yang digunakan [16].
c) Perancangan hardware dan software
Pada tahapan ini dilakukan perancangan alat seperti menyambungkan dua buah sensor api ke NodeMCU
ESP8266 dan melakukan pengkodingan sistem menggunakan software Arduino. Rangkaian perancangan
komponen hardware pada penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2. Rangkaian Perancangan Komponen Hardware


Masing-masing sensor terhubung dengan mikrokontroler NodeMCU ESP8266 menggunakan kabel jumper
untuk melakukan pertukaran data. Perancangan alat ini dirancang di sebuah papan sirkuit atau PCB dengan
maksud agar tampilan rangkaian terlihat lebih rapi dan tertata.
Alat ini dirancang dengan tujuan mencegah terjadinya kebakaran dan meminimalisir kerugian yang
disebabkan oleh bencana kebakaran. Tujuan dirancangnya alat ini juga memudahkan pengguna untuk
memantau kondisi ruangan secara real-time dan untuk menerima notifikasi dengan memanfaatkan aplikasi
Telegram.

Yonatan Surya Kristama, Copyright © 2022, MIB, Page 1601


Submitted: 07/07/2022; Accepted: 24/07/2022; Published: 25/07/2022
JURNAL MEDIA INFORMATIKA BUDIDARMA
Volume 6, Nomor 3, Juli 2022, Page 1599-1606
ISSN 2614-5278 (media cetak), ISSN 2548-8368 (media online)
Available Online at https://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/mib
DOI: 10.30865/mib.v6i3.4445

Gambar 3. Blok Diagram


Blok diagram sistem merupakan salah satu bagian yang begitu penting dalam merancang sebuah alat [17].
Pada gambar 3 merupakan blok alur kerja dari alat yang dirancang dimulai dari dua buah sensor api yang
apabila mendeteksi api akan mengirimkan nilai dalam bentuk sinyal digital yang nantinya dibaca oleh
mikrokontroler yaitu NodeMCU ESP8266, dan setelah NodeMCU ESP8266 menerima sinyal digital tersebut,
maka akan membunyikan sebuah buzzer dan mengirimkan notifikasi dalam bentuk pesan masuk ke bot
Telegram yang sudah terhubung dengan NodeMCU ESP8266. Lampu LED yang menyala menjadi tanda
apabila bot Telegram dan mikrokontroler NodeMCU ESP8266 sudah terhubung, kemudian untuk memantau
kondisi ruangan yang dipasangi alat ini yaitu dengan cara mengirimkan sebuah pesan ke bot Telegram dan
pesan tersebut akan diterima oleh mikrokontroler NodeMCU ESP8266, setelah itu mikrokontroler akan
melakukan pembacaan nilai dari kedua sensor api. Apabila tidak terdeteksi api, sensor akan mengirimkan nilai
kembali ke mikrokontroler NodeMCU ESP8266 dan nantinya mikrokontroler langsung mengirimkan pesan
bahwa tidak terdeteksi ada api.
d) Pengujian Alat
Pada tahapan selanjutnya yaitu dilakukan uji coba pada alat yang sudah dirancang dengan tujuan mengetahui
apakah sudah dapat berjalan dengan baik atau belum sehingga apabila ada kendala atau masalah dapat segera
diperbaiki. Pengujian pada alat yang dirancang mempunyai tujuan untuk membuktikan bahwa kedua sensor
api, buzzer, dan lampu LED dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan dan dapat terhubung dengan aplikasi
Telegram.

Gambar 4. Ilustrasi Pengujian Alat


Gambar 4 merupakan ilustrasi perancangan pengujian alat yang dilakukan. Proses pengujian dilakukan
dengan cara membuat simulasi kebakaran yaitu dengan menyalakan sebuah lilin dan mengukur jarak
pendeteksian sensor api menggunakan penggaris. Hal ini bertujuan untuk mengetahui hasil pembacaan sensor
apakah sudah dapat mendeteksi keberadaan api dan mengukur jarak maksimal sensor dalam mendeteksi adanya
keberadaan api, selain itu pengujian ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah mikrokontroler dapat
melakukan pertukaran data dengan bot Telegram yang sudah dibuat.
e) Implementasi
Pada tahapan ini bertujuan untuk memastikan alat yang sudah dirancang telah berjalan dengan baik tanpa ada
kendala. Alat yang sudah berjalan dengan baik dan sudah diuji selanjutnya dapat diimplementasikan dan
digunakan oleh pengguna.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Dalam bab ini membahas tentang hasil dari rancangan alat pendeteksi kebakaran dini berbasis IoT menggunakan
NodeMCU dan Telegram. Pembahasan pada bab ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu implementasi dari
kebutuhan perangkat keras atau hardware, selanjutnya yaitu membahas tentang implementasi perangkat lunak atau
software, dan yang terakhir adalah pengujian alat.

Yonatan Surya Kristama, Copyright © 2022, MIB, Page 1602


Submitted: 07/07/2022; Accepted: 24/07/2022; Published: 25/07/2022
JURNAL MEDIA INFORMATIKA BUDIDARMA
Volume 6, Nomor 3, Juli 2022, Page 1599-1606
ISSN 2614-5278 (media cetak), ISSN 2548-8368 (media online)
Available Online at https://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/mib
DOI: 10.30865/mib.v6i3.4445

Gambar 5. Perancangan Alat


Gambar 5 merupakan hasil dari implementasi perangkat keras pada penelitian ini. Modul dan semua
komponen hardware dihubungkan dengan kabel jumper dan dirancang di papan PCB. Pada kedua sensor api yang
digunakan, pin yang dipakai adalah VCC, GND dan D0. Pin D0 pada sensor api yang pertama yaitu LM393
dihubungkan dengan pin D0 pada mikrokontroler NodeMCU yang memiliki nilai keluar atau pin out yaitu 16,
sedangkan untuk sensor api yang kedua yaitu sensor api KY-026 dihubungkan dengan pin D1 pada mikrokontroler
NodeMCU yang memiliki nilai keluar yaitu 5. Nilai keluar inilah yang nantinya dapat dibaca oleh software
Arduino. Pin D2 pada NodeMCU dihubungkan ke kaki tegangan positif pada buzzer, untuk kaki tegangan negatif
pada buzzer dihubungkan ke pin GND pada NodeMCU, sedangkan untuk lampu LED, kaki tegangan positif
dihubungkan ke pin D4 pada NodeMCU, dan kaki tegangan negatif pada lampu LED akan dihubungkan ke pin
GND pada NodeMCU.
Dalam penelitian ini juga membahas implementasi perangkat lunak atau software. Implementasi software
pada penelitian ini terdiri dari komunikasi data pada aplikasi Arduino dan bot Telegram yang sudah dibuat dengan
ID (DeteksiApiBOT).

Gambar 6. Nilai Digital Kedua Sensor Api


Pada gambar 6 merupakan proses komunikasi data kedua sensor api dengan mikrokontroler NodeMCU.
Nilai digital dari kedua sensor api inilah yang dapat diterima oleh mikrokontroler NodeMCU dan ditampilkan
melalui serial monitor pada Arduino. Nilai digital pada kedua sensor yaitu bernilai 0 dan 1. Nilai 1 menunjukkan
bahwa sensor tidak mendeteksi api, sedangkan nilai 0 menunjukkan sensor mendeteksi adanya api.

Gambar 7 Komunikasi Data NodeMCU dengan Telegram


Yonatan Surya Kristama, Copyright © 2022, MIB, Page 1603
Submitted: 07/07/2022; Accepted: 24/07/2022; Published: 25/07/2022
JURNAL MEDIA INFORMATIKA BUDIDARMA
Volume 6, Nomor 3, Juli 2022, Page 1599-1606
ISSN 2614-5278 (media cetak), ISSN 2548-8368 (media online)
Available Online at https://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/mib
DOI: 10.30865/mib.v6i3.4445
Gambar 7 menampilkan proses pertukaran data NodeMCU dengan aplikasi Telegram yang ditampilkan
melalui serial monitor. Lampu LED akan menyala sebagai tanda keduanya sudah terhubung, apabila sensor api
mendeteksi adanya api, maka serial monitor akan menunjukkan bahwa NodeMCU mengirim pesan bahaya
kebakaran ke bot Telegram, sedangkan pada saat mikrokontroler menerima pesan dari Telegram, serial monitor
akan menampilkan isi pesan yang dikirim melalui aplikasi Telegram dan mikrokontroler akan membalas sesuai
dengan kondisi kedua sensor api.

Gambar 8. Tampilan Notifikasi Gambar 9. Tampilan Cek


Telegram Kondisi di Telegram
Gambar 8 merupakan tampilan saat aplikasi Telegram menerima notifikasi kebakaran dari mikrokontroler.
Pada gambar 9 adalah tampilan saat Telegram mengirim pesan “Cek Kondisi” ke bot yang sudah terhubung dengan
mikrokontroler dan pada saat itu bot akan meneruskan pesan tersebut ke mikrokontroler untuk membaca nilai dari
kedua sensor api dan akan mengirimkan nilai ke bot kembali agar dapat membalas pesan sesuai kondisi.
Pembahasan yang terakhir adalah pengujian alat. Pengujian perangkat dilakukan untuk memastikan bahwa
alat pendeteksi kebakaran dini berbasis IoT menggunakan NodeMCU dan Telegram telah sesuai dengan rancangan
yang diharapkan dan semua komponen dapat berjalan dengan baik sesuai fungsi dan kegunaannya. Pada pengujian
ini dilakukan dengan cara mengambil data pengukuran berdasarkan dari titik minimal pembacaan sampai ke titik
maksimal pembacaan kedua sensor api. Jarak pendeteksian kedua sensor api dengan sumber api diukur dengan
jarak 0 – 60 cm. Pada penelitian ini jarak ukuran pendeteksian diukur secara manual menggunakan penggaris dan
menggunakan lilin untuk membuat api sebagai simulasi terjadinya kebakaran.

Gambar 10. Pengujian Alat


Yonatan Surya Kristama, Copyright © 2022, MIB, Page 1604
Submitted: 07/07/2022; Accepted: 24/07/2022; Published: 25/07/2022
JURNAL MEDIA INFORMATIKA BUDIDARMA
Volume 6, Nomor 3, Juli 2022, Page 1599-1606
ISSN 2614-5278 (media cetak), ISSN 2548-8368 (media online)
Available Online at https://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/mib
DOI: 10.30865/mib.v6i3.4445
Gambar 10 menggambarkan bagaimana kedua sensor api pada alat ini dapat bekerja dengan baik dan sesuai
yang diharapkan karena sensor tersebut dapat mendeteksi adanya api dan mengirim nilai digital ke mikrokontroler
untuk dibaca kemudian mikrokontroler akan memberikan perintah untuk mengaktifkan buzzer serta mengirim
notifikasi peringatan bahaya kebakaran ke aplikasi Telegram melalui bot yang sudah dibuat. Lampu LED pada
alat ini juga dapat berjalan dengan baik dan sesuai yang diharapkan karena dapat mengeluarkan cahaya sebagai
tanda bot Telegram sudah terkoneksi dengan internet sehingga dapat mengirimkan pesan ke aplikasi Telegram
dengan lancar dan tidak ada kendala.
Tabel 1 menunjukkan hasil pengujian pada alat yang dirancang. Pada tabel 1 dapat disimpulkan bahwa
kedua sensor api dapat mendeteksi adanya sumber api hingga jarak 50 cm.
Tabel 1 Hasil Pengujian Alat
Indikator
Nilai Digital Kedua Notifikasi ke
No Jarak Kedua Sensor Buzzer
Sensor Api Telegram
Api
1 10 cm 1 On Aktif Terkirim
2 20 cm 1 On Aktif Terkirim
3 30 cm 1 On Aktif Terkirim
4 40 cm 1 On Aktif Terkirim
5 50 cm 1 On Aktif Terkirim
6 60 cm 0 Off Tidak Aktif Tidak Terkirim

4. KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwasannya merancang dan membangun
alat pendeteksi kebakaran dini berbasis IoT menggunakan NodeMCU dan Telegram dapat berjalan sebagaimana
mestinya, sensor api LM393 dan KY-026 dapat mendeteksi adanya api dan mikrokontroler dapat menerima data
dari sensor api dan memberikan peringatan kepada pengguna apabila terjadi kebakaran dengan cara membunyikan
suara dari buzzer dan mengirimkan notifikasi ke Telegram melalui bot yang sudah dibuat. Pengguna juga dapat
memantau kondisi ruangan yang dipasangi alat ini secara real-time dengan cara mengirim pesan ke bot Telegram
dan secara otomatis bot Telegram akan membalas pesan tersebut sesuai kondisi kedua sensor api, sehingga
pengguna tidak akan khawatir lagi apabila terjadi musibah kebakaran, karena dapat memantau alat pendeteksi
kebakaran ini dimanapun dan kapanpun. Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian yang sudah
dicapai untuk pengembangan penelitian selanjutnya adalah dapat menambahkan menambahkan sensor yang lain
seperti sensor suhu dan sensor asap agar alat tidak hanya mendeteksi api, melainkan dapat mendeteksi suhu dan
asap yang ditimbulkan apabila terjadi musibah kebakaran. Saran yang lain untuk penelitian selanjutnya yaitu dapat
menambahkan alat pemadam apinya seperti pompa air agar dapat memadamkan api dan tidak hanya memberikan
peringatan saja.

REFERENCES
[1] H. Isyanto, D. Almanda, and H. Fahmiansyah, “Perancangan IoT Deteksi Dini Kebakaran dengan Notifikasi Panggilan
Telepon dan Share Location,” Jetri J. Ilm. Tek. Elektro, vol. 18, no. 1, pp. 1–16, 2021, doi: 10.25105/jetri.v18i1.7089.
https://doi.org/10.25105/jetri.v18i1.7089
[2] H. Odi Rizaldy, M. Yahya, and F. A. F, “Prototipe Sistem Peringatan Dini Kebakaran Menggunakan Hybrid Sensor Api
Dan Mq-2 Berbasis IOT,” J. Ilm. Setrum, vol. 7, no. 2, pp. 228–236, 2018. https://doi.org/10.17509/wafi.v2i2.9375
[3] B. Artono and R. G. Putra, “Penerapan Internet Of Things (IoT) Untuk Kontrol Lampu Menggunakan Arduino Berbasis
Web,” J. Teknol. Inf. dan Terap., vol. 5, no. 1, pp. 9–16, 2019, doi: 10.25047/jtit.v5i1.73.
https://doi.org/10.25047/jtit.v5i1.73
[4] N. K. Nento, B. P. Asmara, and I. Z. Nasibu, “Rancang Bangun Alat Peringatan Dini Dan Informasi Lokasi Kebakaran
Berbasis Arduino Uno,” Jambura J. Electr. Electron. Eng., vol. 3, no. 1, pp. 13–18, 2021, doi: 10.37905/jjeee.v3i1.8339.
https://doi.org/10.37905/jjeee.v3i1.8339
[5] B. Basino, P. Prayitno, S. Sobri, J. P. Siahaan, and M. B. Mustofa, “Rancang Bangun Detector Kebakaran Panel Listrik
Berbasis Mikrocontroller Atmega 328 Pada Kapal Penangkap Ikan,” Aksara J. Ilmu Pendidik. Nonform., vol. 8, no. 1, p.
697, 2022, doi: 10.37905/aksara.8.1.697-712.2022. https://doi.org/10.37905/aksara.8.1.697-712.2022
[6] Rimbawati, H. Setiadi, R. Ananda, and M. Ardiansyah, “Perancangan Alat Pendeteksi Kebocoran Tabung Gas LPG
Dengan Menggunakan Sensor MQ-6 Untuk Mengatasi Bahaya Kebakaran,” J. Electr. Technol., vol. 4, no. 2, pp. 53–58,
2019.
[7] Y. Darnita, A. Discrise, and R. Toyib, “Prototype Alat Pendeksi Kebakaran Menggunakan Arduino,” J. Inform. Upgris,
vol. 7, no. 1, pp. 3–7, 2021. https://doi.org/10.26877/jiu.v7i1.7094
[8] R. Rosmiati, N. Alamsyah, and K. Kamal, “Implementasi Raspberry Pi Dalam Perancangan Sistem Pendeteksi
Kebakaran,” ILTEK J. Teknol., vol. 13, no. 02, pp. 1930–1932, 2018, doi: 10.47398/iltek.v13i02.122.
https://doi.org/10.47398/iltek.v13i02.122
[9] M. Hafiz and O. Candra, “Perancangan Sistem Pendeteksi Kebakaran Berbasis Mikrokontroller dan Aplikasi Map dengan
Menggunakan IoT,” JTEV (Jurnal Tek. Elektro dan Vokasional), vol. 7, no. 1, pp. 53–63, 2021.

Yonatan Surya Kristama, Copyright © 2022, MIB, Page 1605


Submitted: 07/07/2022; Accepted: 24/07/2022; Published: 25/07/2022
JURNAL MEDIA INFORMATIKA BUDIDARMA
Volume 6, Nomor 3, Juli 2022, Page 1599-1606
ISSN 2614-5278 (media cetak), ISSN 2548-8368 (media online)
Available Online at https://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/mib
DOI: 10.30865/mib.v6i3.4445
[10] B. Laksmana, “Rancang Bangun Alat Penanganan Dan Pengendalian Kebakaran Berbasis Arduino Nano Dengan Si stem
IoT,” Teknol. Rekayasa Jar. Telekomun., vol. 1, no. 1, pp. 1–12, 2021, doi: 10.51510/trekritel.v1i1.395.
https://doi.org/10.51510/trekritel.v1i1.395
[11] H. Al Fani, S. Sumarno, J. Jalaluddin, D. Hartama, and I. Gunawan, “Perancangan Alat Monitoring Pendeteksi Suara di
Ruangan Bayi RS Vita Insani Berbasis Arduino Menggunakan Buzzer,” J. Media Inform. Budidarma, vol. 4, no. 1, p.
144, 2020, doi: 10.30865/mib.v4i1.1750. https://doi.org/10.30865/mib.v4i1.1750
[12] S. Sintaro, A. Surahman, and C. Adi Pranata, “Sistem Pengontrol Cahaya Pada Lampu Tubular Daylight Berbasis Iot,”
Jtst, vol. 02, no. 01, pp. 28–35, 2021.
[13] D. Tantowi and Y. Kurnia, “Simulasi Sistem Keamanan Kendaraan Roda Dua Dengan Smartphone dan GPS
Menggunakan Arduino,” Algor, vol. 1, no. 2, pp. 9–15, 2020.
[14] I. A. Darmawan, “Faktor - Faktor Kegagalan Pemasangan Komponen Chip Pada Papan PCB Menggunakan Mesin Chip
Mounter,” J. Untirta, vol. 3, no. 1, pp. 397–403, 2020.
[15] L. Setiyani, “Perancangan dan Implementasi IoT (Internet of Things) pada Smarthome Menggunakan Raspberry Pi
Berbasis Android,” Simetris J. Tek. Mesin, Elektro dan Ilmu Komput., vol. 10, no. 2, pp. 459–466, 2019.
[16] S. Siswanto, T. Nurhadiyan, and M. Junaedi, “Prototype Smart Home Dengan Konsep Iot (Internet of Thing) Berbasis
Nodemcu Dan Telegram,” J. Sist. Inf. dan Inform., vol. 3, no. 1, pp. 85–93, 2020, doi: 10.47080/simika.v3i1.850.
https://doi.org/10.47080/simika.v3i1.850
[17] S. P. Sari, O. Candra, and J. Asmi, “Alat Pendeteksi Kebakaran Menggunakan SMS,” JTEIN J. Tek. Elektro Indones.,
vol. 1, no. 2, pp. 251–254, 2020, doi: 10.24036/jtein.v1i2.69. https://doi.org/10.24036/jtein.v1i2.69

Yonatan Surya Kristama, Copyright © 2022, MIB, Page 1606


Submitted: 07/07/2022; Accepted: 24/07/2022; Published: 25/07/2022

Anda mungkin juga menyukai