Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 5, No. 6, Juni 2021, hlm. 2098-2107 http://j-ptiik.ub.ac.id

Implementasi Wireless Sensor Network untuk Monitoring Limbah Cair


Gondorukem Menggunakan Modul Wifi Esp8266
Risqi Nur Ifansyah1, Nurul Hidayat2, Arief Andy Soebroto3

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Email: 1ifanrisqi@student.ub.ac.id, 2ntayadih@ub.ac.id, 3ariefas@ub.ac.id

Abstrak
Indonesia negara yang kaya akan sumber daya alamnya, banyaknya pohon pinus yang menghasilkan
getah. Getah pohon pinus mempunyai banyak kegunaan di bidang industri kosmetik, anti septik dan
farmasi. Tetapi getah pinus menghasilkan efek limbah. Pengolahan gondorukem masih banyak yang
perlu diperbaiki untuk pengolahan limbah cair. Terutama pada bagian pembuangan belum bisa
memperkirakan standar pembuangan limbah cair yang baik. Standar pembuangan limbah cair terdapat
beberapa parameter seperti pH, suhu dan kekeruhan limbah. Adanya teknologi IoT, kita dipermudah
menantu pH, suhu dan kekeruhan limbah dengan sensor pH meter air, DS18B20 dan Turbidity. Data
ketiga sensor di kumpulkan ke sensor node, kemudian dikirimkan ke gateway melalui websocket,
diteruskan ke firebase yang akan ditampilkan di antarmuka web. Pengujian menggunakan Quality of
Service, untuk mengetahui suatu kinerja kecepatan jaringan saat melakukan pengiriman, yang berguna
mengetahui waktu setiap pengiriman dan paket yang hilang saat pengiriman. Fungsi sensor pH meter
air, DS18B20 dan Turbidity, bekerja baik saat penelitian. Kemudian didapatkan dari hasil pengujian
berdasarkan throughput h-1 hingga h-4 pengujian adalah 17.01 bps, 20.89 bps, 19.83 bps dan 18.86 bps.
Untuk packet loss h-1 sampai h-4 yaitu 0.1%, 0%, 0% dan 0.%. Kemudian delay h-1 hingga h-4 sebesar
0.08 s, 0.07 s, 0.07 s, dan 0.07 s.
Kata kunci: pH meter air, turbidity, limbah cair, gondorukem, wireless sensor network, websocket
Abstract
Indonesia is a country that is rich in natural resources, there are many pine trees that produce sap. Pine
tree sap has many uses in the cosmetic, antiseptic and pharmaceutical industries. But pine sap produces
a waste effect. There are still many things that need to be improved on the processing of gondorukem
for wastewater treatment. Especially in the disposal section, it is not possible to predict a good standard
of liquid waste disposal. The standard for wastewater disposal has several parameters such as pH,
temperature and turbidity of the waste. With IoT technology, it makes it easier for us to reduce the pH,
temperature and turbidity of the waste by using a pH meter water sensor, DS18B20 and Turbidity. The
data of the three sensors are collected to the sensor node, then sent to the gateway via a websocket, then
forwarded to firebase which will be displayed on the web interface. Testing uses Quality of Service, to
determine a network speed performance when sending, which is useful for knowing the time of each
delivery and packets lost during delivery. The water meter's pH sensor function, DS18B20 and
Turbidity, worked well during research. Then obtained from the test results based on the throughput h-
1 to h-4 testing is 17.01 bps, 20.89 bps, 19.83 bps and 18.86 bps. For packet loss h-1 to h-4, namely
0.1%, 0%, 0% and 0.%. Then the delay h-1 to h-4 is 0.08 s, 0.07 s, 0.07 s, and 0.07 s.
Keywords: water pH meter, turbidity, liquid waste, gondorukem, wireless sensor network, websocket

1. PENDAHULUAN banyak kegunaan untuk bidang industri


Indonesia iyalah merupakan negara yang komestik, anti septik dan farmasi. Tetapi getah
kaya akan sumber daya alamnya, terutama pohon pinus juga menghasilkan efek limbah dari
banyaknya pohon pinus yang menghasilkan pengolahan tersebut. Karena itu ada suatu
getah. Dari getah pohon pinus ini mempunyai Lembaga untuk mengolah getah pohon pinus
tersebut yaitu Industri Kimia Pinus Perhutani

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 2098
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2099

(PPCI). PPCI merupakan industri kimia milik digunakan yang sesuai kebutuhan. Serta dapat
Perhutani yang mengolah bahan baku berupa membantu mempermudah penggunaan yang
getah pinus menjadi damar dan turunannya. benar-benar membutuhkannya.
PPCI dapat mengolah hingga sepuluh ton getah
pinus sekaligus menjadi gondorukem. Itu
diproduksi di pabrik PGT (Pabrik terpentin
2. DASAR TEORI
Gondolum). Pabrik PGT menghasilkan limbah 2.1. Air Limbah (Cair)
padat dan limbah cair. Untuk pengolahan pada Air limbah mengandung satu atau lebih
gondorukem sendiri masih banyak yang perlu parameter polutan yang melebihi ambang batas
diperbaiki dalam pengolahan limbah cair. yang telah ditentukan. Ini mungkin mengandung
terutama pada bagian pembuanganya masih minyak, lemak, bahan anorganik, seperti besi,
belum bisa memperkirakan standart aluminium, nikel, timbal, barium, fenol, dll.,
pembuangan limbah cair yang baik. Dalam Sehingga pemrosesan memerlukan kombinasi
standart pembuanagn limbah cair terdapat berbagai metode dan peralatan. Pengolahan
beberapa parameter seperti pH, suhu dan limbah bertujuan untuk menyerap zat berbahaya
kekeruhan limbah tersebut. (Paramaeshela, et al., atau mengurangi atau menghilangkan senyawa
2019) kimia dan non kimia berbahaya dan beracun.
Untuk standart air limbah cair yang baik untuk
Maka dari permasalahan diatas, penulis lingkungan iyalah suhu sekitar 45oC dan pH air
mempunyai ide dari permasalahan diatas. diantara 6-9, didekat pembuangan limbah cair.
penulis merancang sebuah alat untuk (Kurniawan, 2016)
memonitoring tingkat kekeruhan air limbah cair,
suhu, tingkat pH air hasil limbah cair berbasis 2.2. Wireless Sensor Network (WSN)
web agar dapat mempermudah pekerja pabrik WSN iyalah struktur dasar elemen yang
gondorukem untuk melihat informasi tingkat tersusun oleh beberapa hal dari komunikasi,
kadar pH air hasil limbah cair, tingkat kekeruhan komputasi, dan mendeteksi, yang dimana untuk
dan suhu suatu limbah cair yang dihasilkan. memungkinkan struktur dasar tersebut
Maka untuk pemantauan tersebut akan dilakukan mengamati dan menanggapi suatu hal yang akan
secara real time agar jika kondisi pH hasil limbah terjadi pada suatu lingkungan disekitarnya.
cair masih tinggi, tingkat kekeruhan masih tinggi Maka didalam komponen sebuah jaringan
dan suhunya masih tinggi pada kolam sensor, akan terdapat komponen terhubung
penampungan limbah, system akan dapat dengan satu sama lain melalui komunikasi di
mengirim peringatan terhadap pekerja agar tidak jaringan sensor dalam hal konteks dan
membuang limbah yang belum memenuhi penghitungan node yang dimana dianggap
standart aman lingkungan hidup untuk dibuang sebagai dari suatu jaringan sensor tersebut, akan
ke sungai secara langsung. tetapi dari kenyataannya tersebut, untuk
Terdapat berbagai penelitian yang penghitungan pada setiap node bisa dilakukan
digunakan pada masalah pemantauan kolam sendiri pada jaringan tersebut. Maka dari itu
penampungan limbah cair tersebut seperti yang akan terjadi banyak data yang dikumpulkan,
diteliti oleh Sandy Tyas Wahyu Apriyanto maka untuk metode algoritmik agar dapat
(2019) yang memantau perkembangan mengelola dari data yang dikumpulkan tersebut,
pengedalian pH limbah cair dengan yang dimana bisa melakukan suatu peran yang
menggunakan metode fuzzy secara wireless yang penting pada jaringan sensor tersebut. Untuk
juga menggunakan ESP8266, ESP8266 Infrastruktur dalam komunikasi serta komputasi
Gateway dan sensor pH. Kemudian ada juga yang tersambung pada suatu jaringan sensor
Ahmad Sabiq (2017) yang memonitoring Kadar lebih spesifik kepada lingkungan dan pada inti
pH, Suhu dan Warna pada Air Sungai Melalui perangkat serta aplikasi pada jaringan. (Sohraby,
Web Berbasis Wireless Sensor Network. Ada Minoli, Znati., 2007)
juga yang diteliti Kiran Patil (2015) yang
memonitoring kekeruhan, pH dan suhu air 2.3. Protokol Websocket
menggunakan GSM. Websockets adalah metode pertukaran data
HTTP pada web, yang di mana metode
Maka dengan adanya permasalahan dan
websockets menggunakan permintaan dan
informasi tersebutt. Penelitian tersebut, dengan
metode respons dari HTTP secara umum. Akan
membuat alat yang sederhana namum mudah
tetapi permintaan dari sisi klien untuk membuka

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2100

status koneksi yang terbuka dengan server, 2.6. Sensor Turbidity


sehingga server dan klien dapat berkomunikasi Sensor turbidity merupakan modul sensor
dan bertukar data dua arah ketika ada data baru yang digunakan untuk membaca kekeruhan pada
yang tersedia secara nyata waktu tanpa air. Sensor turbidity yang bekerja berdasarkan
mengulangi seluruh protokol HTTP. Dalam suatu perubahan intensitas cahaya. Maka hal ini
penelitian ini websocket dan metode polling terjadi akibat adanya suatu partikel – partikel
dibandingkan karena masalah seperti keamanan yang tercampur pada air. Setelah itu perubahan
dan penanganan konten campuran dengan http dari intensitas cahaya yang dipancarkan akan
tetapi menawarkan kecepatan dan efisiensi yang berubah seiring dengan perubahan nilai
lebih tinggi. (Soewitoa, et al., 2019) kekeruhan pada suatu air yang sedang diukur,
kemudian itu akan dikonversikan kedalam
2.4. Modul WiFi ESP8266 bentuk suatu parameter pada tegangan listrik
Iyalah Wifi ESP8266 merupakan chip serta sehingga bisa didefinisikan sebagai suatu nilai
didalamnya sudah terdapat processor, memori dari kekeruhan air dalam satuan NTU.
dan akses ke GPIO. Maka Modul Wifi ESP8266 Kekeruhan memiliki beberapa penyebab seperti
dapat menggantikan Arduino dan bisa padatan tersuspensi terutama pada partikel-
mensupport kepada jaringan wifi secara partikel tanah dan ada pula seperti plankton yang
langsung. Internet of Things yang dimana tersuspensi di dalam air. Tingkat kekeruhan bisa
berkembang seiringnya tahun serta berhubungan mempengaruhi ekosistem sekitar air tersebut
dengan perkembangan mikrokontroler, maka seperti bila tingkat kekeruhan rendah maka
modul yang berbasiskan suatu ethernet ataupun ekosistem akan sehat dan bila tingkat kekeruhan
wifi akan semakin banyak dan beragam jenisnya. tinggi maka ekosistem akan tidak sehat karena
Modul Wifi ESP8266 mempunyai tegangan cahaya terhalangi yang membuat tumbuhan di
sebesar 3.3V, maka dari itu untuk pengguna dari air tersebut tidak berkembang lalu suhu juga
mikrokontroler dapat menggunakan sebuah akan meningkat di atas rata-rata. (Iskandar, et al.,
board dari arduino yang mempunyai tegangan 2019)
yang bersumber 3.3V, maka akan lebih baik
melakukan secara terpisah dari tingkatan shifter 2.7. Sensor DS18B20
agar komunikasi serta sumber dari tegangan Untuk sensor DS18B20 iyalah suatu sensor
modul wifi tersebut. Kemudian pada modul wifi yang berfungsi untuk menghitung dari suatu
tersebut dan kemudian akan dilengkapi dengan suhu. kemudian sensor DS18B20 bisa
mikrokontroler serta GPIO, maka akan ada melakukan pengukuran dari suatu suhu yang
banyak orang melakukan pengembangan dari dimana memiliki parameter 9-bit dan 12-bit dari
suatu firmware, yang dimana dapat celcius, kemudian memiliki suatu fitur
menggunakan modul tersebut tanpa dari pemberitahuan yang dimana suatu titik pemicu
mikrokontroler tambahan dan untuk firmware untuk atas dan bawah yang bisa diprogram
tersebut digunakan agar modul wifi bisa bekerja kemauan dari pengguna. kemudian dari sensor
secara baik. (Arafat, 2016) DS18B20 tersebut melakukan komunikasi
melalui suatu 1-Wire bus yang disini mempunyai
2.5. Sensor pH Meter Air suatu makna, iyalah membutuhkan suatu satu
Sensor pH meter air adalah sensor yang jalur data maupun ground agar bisa melakukan
digunakan untuk mengukur kadar pH pada air. komunikasi yang terhubung pada
kadar pH berpengaruh pada kehidupan yang ada mikrokontroler. Selanjutnya sensor DS18B20
pada dalam air. Maka indikasi dari pH meter tersebut mempunyai suatu serial code 64-bit
sendiri adalah polutan, Jika dimana pH tidak yang unik, dimana berfungsi untuk memudahkan
normal maka ada polutan yang dimana nilai pH pengguna melakukan pengontrolan dari sensor
berkisar dari 5 hingga 10 keatas serta aktivitas H DS18B20 yang mencakup jumlah banyak dari
+ air lebih besar dari OH- dan dianggap asam. mikrokontroler dalam cakupan area yang sangat
Jika nilai pH air normal maka tidak ada polutan luas. (Maximintegrated, 2019)
dan nilai pH berkisar 1 sampai 5, dan dalam nilai
suatu pH air lebih besar dari 7, aktivitas OH air 2.8. Firebase
lebih tinggi dari H + dan dianggap basa. (Patil, Firebase adalah layanan dari pihak google
et al., 2015) yang memberikan kemudahan bagi semua
pengguna aplikasi yang memerlukan hak akses
ke situs web yang ditautkan, agar dapat

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2101

ditampilkan dari list Play Store maupun pada diambil untuk penelitian. Kemudian pada
aplikasi store pengguna tersebut. Dalam diagram alir dalam metode yang diterapkan pada
penggunaan firebase tersebut pengguna akan penelitian ini bisa dilihat pada Gambar 1
bisa melakukan hosting yang dimana bisa dibawah ini.
digunakan melakukan hosting akses statis yang
dimana seperti CSS, HTML, beserta JavaScript.
Maka dalam menggunakan bagian dari
JavaScript, pengguna akan dapat membuat dari
banyak beberapa web dimana sangat kompleks.
Pada bagian bab 5 disini akan dijelaskan
pengguna dapat mempelajari tentang Firebase
Hosting dan mulai menggunakannya untuk
membangun situs web. (Moroney, 2017)

2.9. Quality of Services


Quality of Service adalah teknik untuk
mengelola bandwidth, delay, jitter, dan packet
loss untuk aliran dalam jaringan. Tujuan dari
QoS iyalah mempengaruhi satu diantara empat
parameter dasar QoS yang telah ditentukan. QoS
didesain untuk membantu end user menjadi lebih Gambaran 1. Metode Penelitian
produktif dengan memastikan bahwa user
mendapatkan performansi dari aplikasi berbasis 3.2. Perancangan Umum Sistem
jaringan. Parameter yang digunakan dalam Di Dalam perancangan umum sistem
mengukur QoS yaitu delay adalah waktu yang iyalah meliputi dari desain sensor node yang
dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari asal dimana disini gateway sendiri yang berfungsi
ke tujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, dalam mengumpulkan semua data dari masing-
media fisik, kongesti atau juga waktu proses masing setiap sensor node. Yang dimana di
yang lama. Delay jaringan komputer dalam objek penelitian, meneliti suatu
digolongkan menjadi processing congestion di permasalahan parit pembuangan limbah cair
jaringan. Arti dari packet loss iyalah dimana dari gondorukem. Terdapat juga perancangan
parameter bisa menggambarkan sebuah suatu gateway dengan firebase. Kemudian ada juga
kondisi tersebut, kemudian dalam hal tersebut perancangan antara firebase ke client yang disini
dapat menunjukkan dari total jumlah paket yang untuk menyimpan semua data yang
disini hilang, yang dimana terjadi diakibatkan dikumpulkan dari Gateway. Setelah itu
oleh collision maupun congestion dalam suatu perancangan menghubungkan dari platform
jaringan dan untuk kecepatan transfer data yang antara Firebase dan client yang disini untuk
bisa diukur dalam bentuk bit per second iyalah memudahkan pengguna sendiri mengetahui
kemampuan pada suatu jaringan dalam kadar dari pH air limbah, suhu air dan tingkat
melakukan pengiriman data. Jitter adalah variasi kekeruhan dari air limbah tersebut pada area
delay antar paket yang terjadi di jaringan parit-parit pabrik gondorukem yang dapat
komputer. Delay antrian pada router dan switch diamati secara real time.
dapat menyebabkan jitter. (Rusdan, 2017)

3. METODOLOGI
3.1. Metode penelitian
Pada bab metode penelitian ini menjelaskan
tentang tahapan sistematis dalam melakukan
suatu penelitian. Yang bertujuan untuk
memecahkan sebuah permasalah yang diangkat.
Pada penelitian ini termasuk dalam penelitian
analisis non implementasi. Serta pada tahapan
sistem yang dilakukan meliputi dari penelitian
literatur, perancangan, implementasi, pengujian, Gambaran 2. Perancangan Sistem
analisis hasil pengujian dan kesimpulan yang

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2102

Di dalam gambar diatas tersebut, dimana


terlihat gambaran dari sebuah perancangan
sistem, maka bisa kita lihat gambar diatas dapat
diketahui suatu komunikasi bisa terjadi di
sistem. Iyalah dari komunikasi antara sensor
node ke ESP8266 Gateway, dimana ESP8266
Gateway disini merequest data dari ESP8266
Node kemudian dari ESP8266 Node akan
mengirimkan suatu data ke ESP8266 Gateway
yang dimana data tersebut didapatkan dari
masing-masing sensor node. Setelah itu akan
melakukan komunikasi antara ESP8266 Gambaran 3. Hasil capture tcp hari 1
Gateway ke Firebase, disini Firebase disini
berfungsi meminta sebuah data yang akan
disimpan di Firebase dan firebase akan
menampilkan hasil outputnya ke web.

4. PENGUJIAN DAN ANALISIS


4.1. Pengujian Quality of Service
Pada pengujian Quality of service disini
iyalah bertujuan untuk mengetahui bagaimana
kinerja dari suatu jaringan saat mengirimkan
data dari node sensor ke server. Dalam
pengujian sendiri akan dilakukan tiga jenis
pengujian, yang pertama ada pengujian Gambaran 4. Hasil capture tcp hari 2
throughput yang digunakan untuk mengecek
kecepatan rata-rata dari pengiriman data saat
dikirim, yang kedua ada pengujian packet loss
berguna untuk mengecek jumlah paket yang
hilang selama proses transmisi, yang ketiga
pengujian delay disini untuk memeriksa waktu
paket yang dikirim, dan kemudian dalam
penelitian disini menggunakan wireshark untuk
melakukan pengujian dari paket data yang
dikirimkan

Gambaran 5. Hasil capture tcp hari 3


Throughput
Untuk pengujian Throughput dalam
penelitian disini untuk mengetahui seberapa
kecepatan transmisi rata-rata dalam pengiriman
data pada waktu tertentu. kemudian Throughput
disini bisa disebut sebagai bandwidth actual,
dikarenakan dari hasil yang didapatkan secara
langsung dan sesuai dengan data aktual sewaktu
melakukan koneksi dan satuan yang digunakan
untuk throughput dengan bandwidth adalah byte
per second (bps). Kemudian untuk menghitung
dari throughput sendiri bisa menggunakan rumus Gambaran 6. Hasil capture tcp hari 4
seperti gambar dibawah ini
𝐣𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐝𝐚𝐭𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐤𝐢𝐫𝐢𝐦 Untuk gambar dari hasil diatas iyalah
𝐓𝐡𝐫𝐨𝐮𝐠𝐡𝐩𝐮𝐭 = 𝐖𝐚𝐤𝐭𝐮 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐢𝐫𝐢𝐦𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐭𝐚 throughput dari setiap masing-masing capture
(4.1) dari wireshark pada hari kesatu sampai keempat
dapat dihitung dengan rumus berikut.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2103

195524 bytes x 8
𝑇ℎ𝑟𝑜𝑢𝑔ℎ𝑝𝑢𝑡 Hari ke 1 =
91931 sec
= 17.01 bps
178135 bytes x 8
𝑇ℎ𝑟𝑜𝑢𝑔ℎ𝑝𝑢𝑡 Hari ke 2 =
68190 sec
= 20.89 bps
179541 bytes x 8
𝑇ℎ𝑟𝑜𝑢𝑔ℎ𝑝𝑢𝑡 Hari ke 3 =
72401 sec
= 19.83 bps Gambaran 8. Hasil pengujian packet loss hari 2
196051 bytes x 8
𝑇ℎ𝑟𝑜𝑢𝑔ℎ𝑝𝑢𝑡 Hari ke 4 =
83120 sec
= 18.86 bps

Maka dari hasil perhitungan menggunakan


rumus tersebut akan didapatkan hasilnya pada
hari ke 1 = 17.01 bps, hari ke 2 = 20.89 bps, dan
hari ke 3 = 19.83 bps, hari ke 4 = 18.86 bps.

Packet loss
Untuk pengujian packet loss dalam Gambaran 9. Hasil pengujian packet loss hari 3
penelitian diisi digunakan untuk menentukan
jumlah paket data yang hilang selama transmisi
pengiriman, yang kemungkinan dapat
disebabkan saat oleh kesalahan transmisi data
atau kemacetan selama transmisi pengiriman.
Kemudian dalam penelitian ini menggunakan
filter tcp.analysis.lost_segment yang dimana
berguna untuk melihat dari hasil persentase
display di Capture File Properties. Dan untuk
menghitung packet loss menggunakan rumus
sebagai berikut. Gambar 10. Hasil pengujian packet loss hari 4
𝐏𝐚𝐜𝐤𝐞𝐭 𝐋𝐨𝐬𝐬 = Maka dari hasil Capture File Properties
𝐝𝐚𝐭𝐚 𝐝𝐢𝐤𝐢𝐫𝐢𝐦−𝐩𝐚𝐤𝐞𝐭 𝐝𝐚𝐭𝐚 𝐝𝐢𝐭𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚
( 𝐩𝐚𝐤𝐞𝐭 𝐝𝐚𝐭𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐭𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐩 ) × 𝟏𝟎𝟎% dalam pengujian Packet loss tersebut didapatkan
sebuah hasilnya adalah pada hari ke 1 = 0.1 %,
(4.2)
hari ke 2 = 0 %, hari ke 3 = 0 % dan untuk hari
ke 4 = 0 %. Maka dari hasil capture dari hari ke
Alternatifnya, Anda juga dapat
1 sampai hari ke 4 itu dapat disimpulkan untuk
menggunakan filter tcp.analysis.lost_segment,
hasilnya bisa dikategorikan sangat bagus,
dan kemudian melihat persentase tampilan di
walaupun di hari pertama terdapat packet loss
"Capture File Properties".
0.1 % pada hari pertama.
Delay
Untuk dibagian pengujian delay disini
digunakan untuk menentukan waktu yang
dibutuhkan dalam mengirim data yang berada
dari suatu titik ke titik yang akan dituju. Dan
untuk satuan dari delay sendiri adalah second.
Kemudian untuk menghitung dari delay tersebut
bisa menggunakan rumus sebagai berikut.
𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐝𝐞𝐥𝐚𝐲
𝐑𝐚𝐭𝐚 − 𝐑𝐚𝐭𝐚 𝐃𝐞𝐥𝐚𝐲 = ( )
𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐩𝐚𝐤𝐞𝐭 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐭𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐩
Gambaran 7. Hasil pengujian packet loss hari 1
(4.3)

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2104

Maka dengan perhitungan dari


menggunakan rumus tersebut didapatkan hasil
delay pada hari ke 1 = 0.08 s, hari ke 2 = 0.07 s,
hari ke 3 = 0.07 s dan pada hari ke 4 = 0.7 s.

4.2. Pengujian Alat


Untuk pengujian alat disini bertujuan untuk
mengetahui bahwa suatu alat yang dirancang
pada bab sebelumnya apakah dapat bekerja
Gambaran 11. Hasil Perhitungan Delay Hari 1 sesuai dengan yang kita inginkan. Supaya
memperoleh data dari pH air, suhu air dan
kekeruhan air, dari pengujian ESP8266 sensor
yang disini sebagai client. Kemudian untuk alur
data yang dikirimkan ke gateway disini bahwa
ESP8266 sensor sebagai client mampu
merequest ke gateway server serta pada bagian
gateway bisa merespon balik kepada client.
Selanjutnya akan diteruskan kepada firebase
agar bisa digunakan pada Web melalui protokol
WebSocket. Untuk di metode pengujian ini
Gambaran 12. Hasil Perhitungan Delay Hari 2 dengan cara menempatkan setiap node sensor
pada setiap parit-parit sekitar pabrik
gondorukem yang akan dilakukan pengujian dan
monitoring.

4.3. Pelaksanaan Pengujian


Pada pelaksanan Implementasi pengujian
disini dimulai dengan suatu sistem yang harus
terhubung ke Internet, dan kemudian membuka
Gambaran 13. Hasil Perhitungan Delay Hari 3 Web untuk pengujian. Kemudian dalam
penelitian disini meletakkan node sensor pada
setiap pari-parit sekitar pabrik gondorukem yang
akan dilakukan pengujian dan monitoring,
setelah itu menunggu hasil dari masing-masing
node tersebut. Proses selanjutnya suatu data akan
ditampilkan pada jaringan, dan data tersebut
akan menampilkan output pH air, suhu air dan
tingkat kekeruhan dari setiap pari-parit sekitar
Gambaran 14. Hasil Perhitungan Delay Hari 4 pabrik gondorukem yang diuji. Kondisi ini
berdasarkan dari tingkat kekeruhan air, suhu air
Untuk hasil dari gambar diatas adalah suatu dan tingkat pH air. Gambar berikut merupakan
delay dapat dihitung berdasarkan rumus dibawah gambar dari lokasi pelaksanaan pengujian, yang
ini. dapat dilihat pada Gambar 15 dan 16.
91.9309
Rata − Rata 𝐷𝑒𝑙𝑎𝑦 Hari ke 1 = = 0.08 s
1079
= 85.20 ms
68.18999
Rata − Rata 𝐷𝑒𝑙𝑎𝑦 Hari ke 2 = = 0.07 s
972
= 70.15 ms
72.4010
Rata − Rata 𝐷𝑒𝑙𝑎𝑦 Hari ke 3 = = 0.07 s
973
= 74.41 ms
83.1199
Rata − Rata 𝐷𝑒𝑙𝑎𝑦 Hari ke 4 = = 0.07 s
1070
= 77.68 ms

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2105

Gambaran 15. Pengujian Sensor Node

Tabel 2. Tabel Hasil Pengujian per 4 Detik

Ka
Waktu
dar Kelemb Suhu
(per 4 Node
pH apan Air Air
detik)
Air

06.16.48 1 8.00 1 25.38

2 4.22 0 24.25
Gambaran 16. Pengujian Gateway
06.16.52 1 7.97 1 25.38

4.4. Hasil Pengujian 2 4.22 0 24.31


Pada pelaksanaan pengujian di penelitian
ini dapat diperoleh hasi daril pengujian alat yang 06.16.56 1 8.00 1 25.38
telah dilakukan apakah bisa dapat bekerja
dengan baik dan ketiga sensor tersebut dapat 2 4.22 0 24.38
memperoleh data dari lokasi penelitian yang
dimana dari ketiga sensor tersebut dipasang. 06.17.00 1 7.99 1 25.38
Kemudian dari masing-masing setiap node
sensor juga dapat mengirimkan data kepada 2 4.23 0 24.25
gateway, dan gateway tersebut akan menerima
data dari dua node sensor, setelah itu akan 06.17.04 1 7.96 1 25.38
diteruskan kepada Firebase dan akan
ditampilkan pada Web PC dan Web Handphone. 2 4.25 0 24.25
Berikut ini hasil dari data yang telah diambil,
yang dimana jika hasil dari pH air sama dengan 06.17.08 1 7.98 1 25.44
1 berarti keruh sedangkan jika hasil pH air sama
dengan 0 berarti Jernih. Maka dapat dilihat 2 4.22 0 24.25
secara detail pada tabel dibawah ini.
Tabel 1. Tabel Hasil Pengujian per 24 Jam 06.17.12 1 7.98 1 25.38

Waktu Kelem 2 4.24 0 24.25


Kadar Suhu
(per 24 Node bapan
pH Air Air 06.17.16 1 7.98 1 25.38
jam) Air
2 4.22 0 24.25
H-1 1 8.66 1 25.25
12.00
06.17.20 1 7.97 1 25.38
2 4.22 0 25.31
2 4.26 0 24.19
H-2 1 7.86 1 26.75
12.05
06.17.24 1 7.98 1 25.38
2 8.44 0 25.26
2 4.23 0 24.25
H-3 1 7.99 1 26.13
12.15
2 4.35 0 25.55 4.5. Analisis Pengujian
Maka dari pengujian yang telah dilakukan
H-4 ini diperoleh kesimpulan bahwa throughput di
1 6.37 1 26.25 hari pertama hingga hari keempat pengujian
12.30
adalah 17.01 bps, 20.89 bps, 19.83 bps dan 18.86
2 4.23 0 25.22 bps. Kemudian akan terjadi packet loss dari hari
yang pertama sampai hari keempat yaitu masing-

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2106

masing 0.1%, 0%, 0% dan 0%. Kemudian dari sensor dan sensor pH meter air dan ESP8266.
hari pertama hingga hari keempat akan terjadi Kemudian dari hasil pengujian yang berdasarkan
delay sebesar 0.08 s, 0.07 s, 0.07 s, dan 0.07 s. throughput di h-1 hingga h-4 pengujian adalah
Data pada dua node sensor yang diperoleh dari 17.01 bps, 20.89 bps, 0.395 bps dan 18.86 bps.
masing-masing dari ketiga sensor tersebut telah Kemudian akan terjadi packet loss dari hari yang
berhasil dikirim ke gateway, dan saat gateway pertama sampai hari keempat yaitu masing-
ditampilkan pada monitor serial. Kemudian masing 0.1 %, 0 %, 0 % dan 0 %. Kemudian dari
akan muncul tiga data pada setiap node sensor. hari pertama hingga hari keempat akan terjadi
Kemudian data pada gateway tersebut juga dapat delay sebesar 0.08 s, 0.07 s, 0.07 s, dan 0.07 s.
dikirim ke Firebase, selanjutnya Firebase juga Komunikasi antara sensor node dan
dapat meneruskan data tersebut di web sehingga gateway dalam penelitian ini menggunakan
akan dapat ditampilkan di web tersebut. Dari Websocket, yang dimana node sensor sebagai
informasi tersebut dapat disimpulkan bahwa client meminta ke gateway untuk bisa terhubung
sistem dalam penelitian ini telah mampu ke jaringan agar bisa melakukan pengiriman.
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan Kemudian server akan merespon client,
kebutuhan peneliti. kemudian client tersebut akan mengirimkan data
Untuk data yang diperoleh pada sensor, ke server secara real time.
sensor suhu air dan sensor pH air dapat Sistem dalam penelitian ini dirancang
mengirimkan bilangan kontinyu, sedangkan dengan protokol websocket yang mendukung
sensor kelembaban hanya mengirimkan bilangan pengiriman data secara realtime, karena dalam
biner yaitu 1 dan 0. Karena untuk pengumpulan komunikasi websocket sendiri menggunakan
data, pin yang digunakan untuk sensor komunikasi dua arah, dan untuk firebase sendiri
kekeruhan adalah input analog atau A0 dapat menyimpan data pada database secara real
menggunakan sensor pH air. Kemudian Sensor time.
pH air hanya dapat memperoleh data melalui pin
A0, sedangkan sensor kekeruhan akan dapat 5.2. Saran
memperoleh data melalui analog maupun
Pada saran yang diharapkan dalam peneliti
digital. Kemudian menurut hasil data selama
ini dapat memperbaiki beberapa kekurangan
empat hari yang dikumpulkan oleh sensor akan
dalam penelitian lain, sehingga jika ada yang
diteruskan ke firebase, kemudian dari firebase
tertarik untuk menggunakan dan ingin
akan ditampilkan ke web. Dari data yang
mengembangkan dari penelitian ini. Dan berikut
diambil, tempat pengujian node satu bisa
ini saran dari penelitian tersebut:
terbilang baik tapi juga bisa terbilang kurang
baik. Dikarenakan dari segi parameter pH, Dalam penelitian agar mendapatkan hasil
tempat pengujian node satu sudah termasuk pH air yang lebih stabil disarankan
normal tapi dari segi kekeruhan dan suhu, masih menggunakan mikrokontroler Arduino Uno
terlalu jauh dari kata baik. Dikarenekan suhu yang memiliki bit range lebih kecil yaitu 16 bit.
dari tempat pengujian node satu masih terlalu Dalam mendapatkan jarak observasi
dingin dari standart normal dan kekeruhanya lingkup yang lebih luas, kita dapat menggunakan
masih diangap masih keruh. Sedangkan ditempat modul transceiver dengan jarak komunikasi
pengujian node 2, hasilnya kurang baik. Karena yang lebih jauh, sebagai contohnya seperti
pH dan suhu di tempat node 2 kurang dari LoRA.
standar yang dimana pHnya masih terlalu asam
dan suhunya msih terlalu dingin. Walaupun hasil Dalam pengambilan data dalam penelitian
kekeruhakan dari limbah node 2 sudah terbilang pada sensor kekeruhan disarankan menggunakan
jernih. mikrokontroler Arduino Uno agar data keluaran
output sensor bersifat digital kontinyu, karena
5. KESIMPULAN DAN SARAN Arduino Uno memiliki beberapa masukan
5.1. Kesimpulan analog.
Dari bab desain hingga pengujian dan
analisis yang diperoleh, dapat diambil 6. DAFTAR REFERENSI
kesimpulan sebagai berikut. Sistem pada Arafat, 2016. Technologia. SISTEM
penelitian ini dirancang untuk memiliki PENGAMANAN PINTU RUMAH
komponen sensor node, gateway, sensor terdiri
dari tiga buah sensor yaitu DS18B20, Turbidity

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2107

BERBASIS InternetOf Things (IoT) Soewitoa, B. et al., 2019. 4th International


Dengan ESP8266, VII(4), pp. 262-268. Conference on Computer Science and
Computational Intelligence 2019.
Fatturahman, F. & Irawan, 2019. Ilmu Komputer
Websocket to Support Real Time Smart
Unila Publishing Network all rights
Home Applications, pp. 560-566.
reserved. Monitoring Filter Pada Tangki
Air Menggunakan Sensor Turbidity Sohraby, K., Minoli, D. & Znati, T., 2007.
Berbasis Arduino Mega 2560 Via SMS Wireless Sensor Networks Technology,
Gateway, VII(2). Protocols, and Applications. New Jersey:
John Wiley & Sons, Inc..
Firnandes, T., Risandriya, S. K. & Kamarudin,
2013. Jurnal Integrasi. Aplikasi Wireless Tangen, Ø. R., 2015. Real-Time Web with
Sensor Network (WSN) Berbasis Radio, WebSocket. Oslo: University of Oslo.
V(1), pp. 53-60.
Iskandar, H. R., Hermadani, Saputra, D. I. &
Yuliana, H., 2019. Seminar Nasional
Sains dan Teknologi 2019. Eksperimental
Uji Kekeruhan Air Berbasis Internet of
Things Menggunakan Sensor DFRobot
SEN0189 dan MQTT Cloud Server.
Kurniawan, Y., 2016. Journal Knowledge
Industrial Engineering. Sistem
Pengolahan Limbah Ciar Pada IPAL
PT.Tirta Investama Pabrik Pandaan
Pasuruan, III(2).
Maximintegrated, 2019. Programmable
Resolution 1-Wire Digital Thermometer.
Washington: Maxim Integrated Products,
Inc..
Moroney, L., 2017. The Definitive Guide to
Firebase: Build Android Apps on
Google's Mobile Platfrom. Washington:
Laurence Moroney.
Paramaeshela, B., Suwardiyono & Hartati, I.,
2019. Inovasi Teknik Kimia. Pengolahan
Limbah Cair Industri Gondorukem-
Terpentin Menggunakan Metode Feton
(Fe2+/H2O2) Untuk Mendegradasi COD,
IV(2), pp. 22-26.
Patil, K., Patil, S., Patil, S. & Patil, V., 2015.
International Journal For Research Im
Emerging Science And Technology.
Monitoring of Turbidity, PH &
Temperature of Water Based on GSM,
II(3).
Queudet-Marchand, A. & Chetto, M., 2012.
Quality of Service Scheduling in the Firm
Real-Time Systems. Nantes: University of
Nantes.
Rusdan, M., 2017. JURNAL SISTEMIK 2017.
Analisis Quality of Service (QoS) Pada
Jaringan Wireless.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai