ESSN:
1
Muhammad Syafaat, 2Andi Hutami Endang
Institut Teknologi dan Bisnis Kalla
1e-mail: msyafaat@kallabs.ac.id, hutamiendang@kallabs.ac.id
Abstrak
Sistem Monitoring Air Layak Konsumsi Berbasis IoT dengan Studi Kasus
PDAM Kota Makassar adalah alat yang dibuat untuk memberi kemudahan
pada karyawan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) khususnya pada
PDAM Kota Makassar,untuk mengetahui nilai pH air , nilai TDS serta nilai
kadar NTU pada bak penampungan air dengan menggunakan sensor pH air,
sensor TDS dan sensor LDR yang akan ditampilkan pada aplikasi website
melalui jaringan interntet berbentuk grafik. Apabila nilai pH yang terbaca di
sensor pH air adalah pH 6,5-8,5 maka dapat dinyatakan air dalam kondisi
layak,jika nilai ppm yang terbaca ke sensor TDS adalah 0-300 ppm maka air
dinyatakan layak dan jika nilai ppm yang terbaca ke sensor LDR adalah 0-25
NTU maka air dinyatakan layak. tingkat akurasi parameter Sensor pH
94,74%, Sensor TDS 93.70 %, sedangkan sensor Kekeruhan Air memiliki
tingkat akurasi 85,31 % sehingga secara keseluruhan tingkat akurasi sistem
monitoring air layak konsumsi ini adalah 91,25%.
Abstract
The IoT-Based Consumable Water Monitoring System with the Makassar City PDAM Case
Study is a tool made to provide convenience to PDAM employees (Regional Drinking Water
Companies) especially at Makassar City PDAM, to find out the pH value of water, TDS value
and the value of NTU levels in the reservoir. air using a water pH sensor, TDS sensor and water
turbidity sensor which will be displayed on the application via the internet network in the form of
a graph if the pH value that is read to the water pH sensor is pH 6.5-8.5 then it can be stated
that the water is in decent condition, if the ppm value that is read to the TDS sensor is 0-300
ppm then the water is declared feasible and if the ppm value read to the LDR sensor is 0-25
NTU then the water is declared feasible. The accuracy level of water pH parameters is 94.74%,
TDS Water is 93.70%, while the Turbidity data has an accuracy rate of 85.31% so that the
overall accuracy of this drinking water monitoring system is 91.25%.
1. Pendahuluan
Masyarakat di Indonesia masih dihadapkan pada beberapa permasalahan yang cukup
kompleks dan sampai saat ini masih belum dapat diatasi sepenuhnya. Salah satu masalah
yang dihadapi yakni masih rendahnya tingkat pelayanan air bersih untuk masyarakat.
Penyediaan air bersih untuk masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting dalam
meningkatkan kesehatan lingkungan atau masyarakat, dan berperan dalam meningkatkan
standar atau kualitas hidup masyarakat. Air merupakan sumber kebutuhan yang utama dalam
kelangsungan hidup manusia. Pemanfaatan air sebagai kebutuhan primer menjadikan air
berada pada tingkat kebutuhan tertinggi. Air yang dibutuhkan tentunya adalah air bersih dan
sehat yang sudah ditetapkan sebagai air yang layak konsumsi. Air layak konsumsi harus
memenuhi persyaratan fisik, air harus jernih atau tidak keruh. Kekeruhan pada air biasanya
disebabkan oleh adanya butir – butir tanah liat yang sangat halus, air yang berwarna berarti
mengandung bahan – bahan lain berbahaya bagi kesehatan. Air yang terasa asam atau asin
menunjukkan bahwa kualitas air tersebut tidak baik, rasa asin disebabkan adanya garam –
garam tertentu yang larut dalam air. Sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam organik
maupun anorganik, derajat keasaman (pH) netral sekitar 6,5 – 8,5 air yang pH-nya rendah akan
terasa asam sedangkan bila pH-nya tinggi terasa pahit, air yang berbau busuk mengandung
bahan – bahan organik yang 2 sedang didekomposisi (diuraikan) oleh mikroorganisme air, suhu
air antara 10-25 C[1].
Dalam penelitian ini kami memilih Air PDAM karena merupakan air utama dalam
Pemenuhan air baku harian untuk air minum rumah tangga , dimana kualitas air yang
dikonsumsi harian harus memenuhi kelayakan sesuai yang ditetapkan kementrian Kesehatan
(Permenkes nomor : 416/men.kes/per/ix/1990). Pengembangan sistem air minum tersebut
menjadi tanggung jawab pemerintah dan/atau pemerintah daerah melalui Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), seperti apa yang tersirat dalam Pasal
40 ayat (3) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air[7].
Dengan perkembangan sistem penyediaan air minum tersebut tujuan utama yang ingin dicapai
adalah pengelolaan dan pengurusan air minum yang berkualitas dengan harga terjangkau bagi
semua lapisan masyarakat, maka dari itu pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota
Makassar diberikan kewenangan dalam penanganan dan pengelola air layak konsumsi untuk
keperluan masyarakat yang ada di Kota Makassar.
Sumber air PDAM Kota Makassar adalah aliran Sungai Jeneberang , dengan mengambil
sampel air Sungai Jeneberang sebelum masuk dalam inlet PDAM kemudian dibawa ke
Labortarium menunjukkan hasil secara umum kualitas air sungai jeneberang sebagai air baku
PDAM Kota Makassar masih layak sesuai peraturan pemerintah [7] . Dengan mengambil 199
Sampel air pelanggan PDAM Kota Makassar pada tahun 2014 disimpulkan bahwa kualitas air
bersih secara fisik dan kimiawi di kota Makassar masih baik dan telah memenuhi syarat
walaupun masih terdapat kepala keluarga yang masih mengalami gangguan kualitas fisik air
[4]. Dari kedua hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa dengan kualitas sumber air baku dan
air yang telah diterima oleh pelanggan PDAM sudah memenuhi standar kelayakan pada kurun
waktu 2014-2016 sehingga diperlukan penelitian Kembali dengan metode dan teknologi yang
lebih efektif kondisi kelayakan air konsumsi PDAM Kota Makassar serta pengawasan terhadap
Inlet PDAM Kota Makassar secara efektif tanpa harus melakukan tes laboratorium , penelitian
ini diperlukan karena seiring berjalanya waktu prilaku manusia dan kondisi alam sungai
jeneberang akan berubah dipengaruhi padatnya penduduk dan perubahan iklim alam.
Perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini, salah satunya adalah teknologi
dibidang mikrokontroler yaitu ATMega, ATMega merupakan sebuah mikrokontroller single-
board yang bersifat open source. Teknologi ATMega di terapkan pada Arduino yang dirancang
Nama Penulis dan Judul ISSN :
ESSN:
2. Metode Penelitian
Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah
dengan penelitian yang akan dibahas, antara lain :
1. Penelitian ini dilakukan oleh Akip Saputra, (2018). Dalam skirpsi yang berjudul Pengukur
Kadar Keasaman Dan Kekeruhan Air Berbasis Arduino.Perbedaan dengan penelitian ini
yaitu pada penelitian sebelumnya data hasil pengukuran hanya bisa di akses melalui layar
lcd sedangkan penelitian sekarang mencoba menampilkan hasil uji coba yang dapat
dikases melalui website
2. Penelitian ini dilakukan oleh Anniza Oktaviani Putri, Harmadi (2018). Dalam jurnal Fisika
Unand yang berjudul Rancang Bangun Alat Ukur Tingkat Kekeruhan Air Menggunakan
Fotodioda Array Berbasis Mikrokontroler Atmega328. Perbedaan dengan penelitian ini yaitu
sampel air yang digunakan random sedangkan pada penelitian ini mengggunakan air
kebutuhan pokok masyarakat pada PDAM Kota Makassar.
3. Penelitian ini dilakukan oleh Ardiansyah (2016). Dalam skripsi yang berjudul Sistem
Monitoring Air Layak Konsumsi Berbasis Arduino Ic Atmega328 (Studi Kasus Pdam
Patalassang). Perbedaan dengan penelitian ini adalah sensor yang digunakan hanya
sensor pH dan sensor kekeruhan sedangkan pada penelitian ini sensor yang digunakan
sensor pH, sensor kekeruhan dan sensor TDS.
4. Penelitian ini dilakukan oleh Ida Rachmaniar, Andani Achmad, Christoforus Yohanes,
Andini Dani Achmad, Mahawani Hasan (2018). Dalam prosiding seminar ilmiah sains dan
teknologi dengan judul Sistem Monitoring Kualitas Air Menggunakan Wireless Sensor
Network. Perbedaan dengan penelitian ini adalah penampilan data pada aplikasi dekstop
menggunakan jaringan transmisi pendek sehingga alat monitoring tidak boleh berjauhan
dengan perangkat komputer sedangkan pada penelitian ini menggunakan teknologi Internet
of Things sehingga dapat diakses dimana saja.
5. Penelitian ini dilakukan oleh Muhammad Kautsar, R. Rizal Isnanto, Eko Didik Widianto
(2015). Dalam skripsi yang berjudul Sistem Monitoring Digital Penggunaan Dan Kualitas
Nama Penulis dan Judul ISSN :
ESSN:
Kekeruhan Air PDAM Berbasis Mikrokontroler Atmega328 Menggunakan Sensor Aliran Air
Dan Sensor Fotodiode. Perbedaan dengan penelitian ini adalah data yang diambil oleh
sensor tersimpan dalam memory card sedangkan pada penelitian ini data yng diambil oleh
sensor tersimpan dalam database web server sehingga dapat di monitoring secara
realtime
2.1 Diagram Blok
Diagram blok digunakan untuk mempermudah dalam pernacangan hardware, blok
diagram menampilkan komponen-komponen yang digunakan serta koneksi antara komponen.
Diagram Blok dapat dilihat pada gambar 1. Dibawah ini :
Dari gambar diatas dijelaskan bahwa Sensor pH air berfungsi untuk melakukan
pengukuran pH air, Sensor TDS untuk melakukan pengukuran ppm air dan sensor LDR untuk
mendeteksi tingkat kekeruhan air pada bak penampungan kemudian data dari ketiga sensor
tersebut akan dikirim ke arduino untuk diolah datanya kemudian hasil pengolahan data pada
arduino akan dikirim ke web server menggunkan internet dengan alat ESP Wifi 8266 untuk
ditampilkan pada aplikasi website , data yang masuk pada aplikasi website dapat di Export
dalam bentuk laporan PDF.
2.3 Flowchart Sistem
Keterangan flowchart:
Pada saat sistem pertama dinyalakan, pertama-tama melakukan proses inisialisasi
bagian-bagian dalam sistem Monitoring tersebut, setelah inisialisasi maka mikrokontroler aktif.
Mikrokontroler tersebut mengenali 3 jenis sensor yang berbeda fungsi. Sensor pH untur
mengukur tingkat keasaman air , sensor turbidity untuk mengukur tingkat kekeruhan air
sedangkan sensor TDS untuk mengukur tingkat kandungan mineral lain ,kemudian data yang
diperoleh dari sensor akan diproses di Arduino kemudian dikirim ke website dengan
menggunakan internet maka pada Aplikasi akan menampilkan grafik pendeteksian pH air dan
kekeruhan.
Nama Penulis dan Judul ISSN :
ESSN:
3.2 Implementasi
Pada penelitian ini alat dirancang dari berbagai komponen yang dirangkai serta
dikoneksikan antara satu sama lainya. Dibawah ini merupakan komponen-komponen hardware
dan aplikasi software yang peneliti gunakan dalam mewujudkan penelitian ini.
1. Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan untuk mengembangkan dan menguji coba terbagi
menjadi beberapa bagian antara lain:
a. Laptop Asus dengan spesifikasi Prosesor AMD Ryzen 5 Harddisk 500 GB,
Memory 4 GB.
b. ATMega826 dalam modul Arduino nano
c. ESPWIFI 8266
d. Sensor pH
e. Sensor TDS
f. Sensor Kekeruhan
g. Power supply 12 Volt.
2. Perangkat Lunak
Adapun perangkat lunak yang digunakan dalam aplikasi ini adalah
sebagai berikut :
a. Sistem operasi windows 10 64 bit.
b. Software Arduino IDE
c. Web server berbasis PHP
d. Browser Chrome
Pada Rangakaian alat sistem monitoring ini seluruh komponen dirangkai diatas papan
circuit mulai dari power supplay , sensor pH, sensor TDS, sensor kekeruhan , WIFI ESP8266 ,
dan LCD monitor dimana semua perangkat tersebut terpusat pada ATMega328 yang terpasang
pada modul Arduino Nano.
2. Aplikasi Sistem
Berikut adalah tampilan aplikasi yang menampilkan data dari sensor secara realtime:
Pada halaman utama terdapat 3 komponen utama yang menampilkan data yang
berhasil diterima dari sensor yang disajikan dalam bentuk grafik dengan detail tanggal , jam dan
nilai setiap sensor. Pada halaman utama ini terdapat tombol Hapus Log untuk menghapus data
yang telah masuk, juga terdapat tombol detail untuk melihat tampilan secara detail masing-
masing dari data pH, TDS dan kekeruhan . Pada halaman ini juga terdapat tombol print laporan
untuk mencetak hasil pengambilan data berdasrkan masing masing sensor dengan detail
tanggal dan waktu yang diinginkan. Kemudian juga terdapat timbol log out untuk keluar dari
Aplikasi.
Tabel 1. Adalah hasil perbandingan data dari petugas PDAM Kota Makassar dengan data dari
sistem monitoring air layak konsumsi
Parameter
Hari/Tangga Kekeruhan pH TDS
Jam
l
X X' Error % Y Y' Error % Z Z' Error%
0.5 0.5 7 66.0
8 11.32 7 7.29 4.14 14.25
3 9 7 3
0.6 7 67.9
10 0.6 15 7 7.25 3.57 9.4
9 5 5
0.5 0.6 7 71.7
12 14.55 7 7.12 1.71 6.79
5 3 7 7
0.6 7 71.7
14 0.7 10 7 7.15 2.14 5.57
3 6 7
0.6 7 69.8
16 0.7 8.57 7 7.12 1.71 5.59
4 4 6
0.5 0.6 7 79.3
18 28.85 7 7.14 2 5.8
Kamis 2 7 5 5
12/11/2020 0.6 0.6 7 71.7
20 1.59 7 7.12 1.71 6.79
3 4 7 7
0.6 0.6 7 69.8
22 4.69 7 7.15 2.14 10.44
4 7 8 6
0.6 7 79.3
24 0.5 26 7 7.13 1.86 1.73
3 8 5
0.5 0.6 7 79.3
2 16.36 7 7.15 2.14 1.73
5 4 8 5
0.5 0.6 7 79.3
4 13.56 7 7.12 1.71 4.41
9 7 6 5
0.6 7 71.7
6 0.6 10 7 7.13 1.86 4.31
6 5 7
0.6 7 79.3
8 0.7 1.43 7 7.44 6.29 7.23
9 4 5
0.6 0.6 7 79.3
10 6.25 7 7.38 5.43 7.23
4 8 4 5
0.6 0.6 7 79.5
12 13.11 7 7.24 3.43 4.64
1 9 6 3
0.7 7 79.3
14 0.7 2.78 7 7.42 6 3.05
2 7 5
0.6 0.7 7 81.2
16 17.19 7 7.53 7.57 5.49
4 5 7 3
0.7 7 81.2
Jumat, 18 0.7 8.57 7 7.56 8 5.49
6 7 3
13/11/2020
0.6 0.7 7 83.1
20 18.46 7 7.66 9.43 6.55
5 7 8 1
0.7 7 81.2
22 0.7 11.43 7 7.54 7.71 6.88
8 6 3
0.6 0.7 7 81.2
24 14.49 7 7.58 8.29 6.88
9 9 6 3
7 81.2
2 0.6 0.6 0 7 7.65 9.29 9.77
4 3
0.6 7 83.1
4 0.7 4.29 7 7.71 10.14 10.81
7 5 1
6 0.6 0.6 2.94 7 7.78 11.14 7 79.3 1.73
Nama Penulis dan Judul ISSN :
ESSN:
8 6 8 5
0.7 7 83.1
8 0.7 2.86 7 7.07 1 9.36
2 6 1
0.4 0.8 7 84.9
10 89.36 7 7 0 11.83
7 9 6 9
0.6 7 75.5
12 0.7 12.86 7 6.91 1.29 1.87
1 7 6
0.6 7 75.5
14 0.6 3.33 7 7.28 4 3.13
2 8 6
0.6 0.7 7 77.4
16 7.58 7 7.15 2.14 1.95
6 1 9 6
0.7 7 77.4
18 0.5 50 7 7.21 3 0.6
Senin, 5 7 6
16/11/2020 0.6 0.7 7 75.5
20 16.67 7 7.24 3.43 1.87
6 7 7 6
0.7 7 77.4
22 0.7 11.43 7 7.41 5.86 1.92
8 6 6
7 79.3
24 0.5 0.6 20 7 7.66 9.43 7.23
4 5
0.6 0.6 7 79.3
2 1.54 7 7.78 11.14 5.8
5 6 5 5
0.5 0.7 7 79.3
4 31.58 7 7.86 12.29 4.41
7 5 6 5
0.7 7 79.3
6 0.7 11.43 7 7.84 12 4.41
8 6 5
7 77.4
8 0.7 0.7 0 7 7.69 9.86 4.68
4 6
0.7 0.7 7 73.6
10 5.06 7 6.92 1.14 1.77
9 5 5 7
0.5 0.6 7 73.6
12 17.86 7 6.91 1.29 4.32
6 6 7 7
0.6 7 75.5
14 0.6 15 7 7.06 0.86 1.87
9 7 6
0.7 7 75.5
16 0.7 4.29 7 7.13 1.86 0.58
3 6 6
0.7 0.7 7 75.5
18 4.05 7 7.22 3.14 3.13
Selasa, 4 7 8 6
17/11/2020 0.7 0.7 7 73.6
20 2.6 7 7.35 5 0.45
7 9 4 7
0.7 7 75.5
22 0.6 31.67 7 7.41 5.86 4.35
9 9 6
0.6 0.6 7 73.6
24 6.45 7 7.59 8.43 0.45
2 6 4 7
0.6 7 75.5
2 0.7 1.45 7 7.65 9.29 3.51
9 3 6
0.6 0.6 7 75.5
4 3.13 7 7.73 10.43 0.75
4 6 5 6
0.7 7 75.5
6 0.7 8.57 7 7.74 10.57 1.87
6 7 6
0.7 7 77.4
8 0.7 1.43 7 7.61 8.71 0.69
1 8 6
Rabu, 0.6 0.7 7 75.5
18/11/2020 10 13.85 7 7.6 8.57 0.58
5 4 6 6
12 0.5 0.7 37.5 7 6.79 3 7 86.8 15.81
Nama Penulis dan Judul ISSN :
ESSN:
6 7 5 6
0.6 0.7 7 86.8
14 15.15 7 6.94 0.86 17.38
6 6 4 6
0.7 7 86.8
16 0.5 48 7 6.95 0.71 18.99
4 3 6
0.5 0.8 7 88.7
18 56.6 7 7.09 1.29 15.23
3 3 7 3
0.5 0.8 7 86.8
20 50 7 7.22 3.14 11.36
6 4 8 6
0.7 0.7 7 84.9
22 5.56 7 7.29 4.14 7.58
2 6 9 9
0.7 7 88.7
24 0.7 11.43 7 7.35 5 16.75
8 6 3
0.6 7 86.8
2 0.7 9.37 7 7.46 6.57 14.29
4 6 6
0.6 7 86.8
4 0.6 6.67 7 7.73 10.43 11.36
4 8 6
0.7 7 84.9
6 0.7 5.41 7 7.74 10.57 13.32
4 5 9
Total error Total error Total
881,13 315.71 378.01
% % error %
Rata-rata Rata-Rata Rata-rata
14,69 5.26 6.3
error % Eror % error %
Keterangan :
Skala Kelayakan Kekeruhan : 0-25 NTU
Skala Kelayakan pH : 6,5-8,5
Skala Kelayakan TDS : 0-300 ppm
X : Data Kekeruhan Air Petugas PDAM
X' : Data Kekekruhan Air Sistem Monitoring
Y : Data pH Air Petugas PDAM
Y' : Data pH Air Sistem Monitoring
Z : Data TDS Air Petugas PDAM
Z' : Data TDS Air Sistem Monitoring
Pada Tabel 1 perhitungan nilai Kekeruhan menujukkan bahwa nilai data sistem
monitoring memiliki rata-rata margin eror sebesar 14,69%, nilai pH memeiliki rata-rata margin
eror sebesar 5,26 %, sedangkan nilai TDS memiliki rata-rata margin eror sebesar 6,30%
Untuk mendapatkan margin erornya digunakan persmaan berikut :Nilai margin error = | Nilai
kekeuruhan Petugas PDAM – Nilai kekeruhan Sistem Monitoring
Kemudian
Nilai persentase margin eror : nilai eror / nilai kekeruhan petugas PDAM X 100
Berikut hasil perhitungan margin error sistem monitoring yang peneliti lakukan terhadap
data yang diambil secara manual oleh karyawan PDAM Kota Makassar :
Tabel 2. Hasil Tingkat akurasi
Pada Tabel 2 Adalah hasil perbandingan data dari petugas PDAM Kota Makassar
dengan data dari sistem monitoring air layak konsumsi pada perhitungan nilai Kekeruhan
menujukkan bahwa nilai data sistem monitoring memiliki tingkat akurasi sebesar 85,31 %, nilai
memiliki tingkat akurasi sebesar 94,74%, sedangkan nilai TDS memiliki tingkat akurasi sebesar
93,70% Untuk mendapatkan tingkat akurasinya digunakan persamaan berikut :
Nilai Akurasi = 100% - (rata-rata error)
kemudian
Nilai total tingkat akurasi = Jumlah nilai akurasi / 3
3. Kesimpulan
Pada penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Sistem ini dapat memonitoring air secara realtime
2. Pada kedua metode pengambilan data kelayakan air sama-sama menununjukkan bahwa
Air PDAM Kota Makassar dinyatakan “Layak” untuk dikonsumsi
3. Nilai Kekeruhan menujukkan bahwa nilai data sistem monitoring memiliki tingkat akurasi
sebesar 85,31 %, nilai pH memiliki tingkat akurasi sebesar 94,74%, sedangkan nilai TDS
memiliki tingkat akurasi sebesar 93,70% , sehingga bisa disimpulkan bahwa tingkat akurasi
secara keseluruhan sistem ini adalah 91,25 %
4. Dengan tingkat akurasi data pada masing masing parameter dalam peneltian ini maka
dapat disimpulkan bahwa untuk penggunaan sensor TDS dan pH air `memiliki tingkat
akurasi tinggi sehingga dapat menjadi rekomendasi dalam memonitoring kelayakan air,
sedangkan pada sensor kekeruhan memiliki tingkat akurasi yang kurang baik
5. Dengan metode sistem monitoring ini efisiensi tenaga dan waktu yang diperlukan lebih
baik dibandingkan metode sistem monitoring PDAM Kota Makassar
Refrensi
[1] Akip saputra. “pengukur kadar keasaman dan kekeruhan air berbasis arduino”.surakarta.
Universitas muhammadiyah surakarta.2016
[2] Annisa oktaviani putri*, harmadi. “rancang bangun alat ukur tingkat kekeruhan air
menggunakan fotodioda array berbasis mikrokontroler atmega328”. Padang. Universitas
andalas .2018
[3] Ardiansyah.” Sistem monitoring air layak konsumsi berbasis arduino (studi kasus pdam
patalassang”.gowa.uin alauddin makassar.2016
[4] Doni Puromo, Anwar daud, Makmur Selomo .“kualitas kimia dan fisika air sungai
jeneberang sebagai air baku pdam makassar”.Universitas Hasanuddin. Makassar 2014
[5] Ida rachmaniar sahali. “sistem monitoring kualitas air menggunakan wireless sensor
network”. Gowa. Universitas hasanuddin.2018
[6] Ida rachmaniar sahali. “sistem monitoring kualitas air menggunakan wireless sensor
network”. Gowa. Universitas hasanuddin.2018
[7] Menkes RI. 1990. Permenkes nomor : 416/men.kes/per/ix/1990 tentang standar
kelayakan kualitas air konsumsi
[8] Muh. Fajrin Mubarak, Anwar Daud, Agus Bintara Birawida. “Kualitas air sungai
jeneberang sebagai air baku pdam kota makassar”.Universitas Hasanuddin. Makassar. 2016
Nama Penulis dan Judul ISSN :
ESSN:
[9] Muhamamd Kautsar, Rizal Isanto, Eko Didik Widianto.” Sistem Monitoring Digital
Penggunaan dan Kualitas Kekeruhan Air PDAM Berbasis Mikrokontroler ATMega328
Menggunakan Sensor Aliran Air dan Sensor Fotodiode”.Semarang. Universitas
Diponegoro.2015
[10] Nugraha, ginanjar indrakusuma.“air layak konsumsi
(purewater)”http://www.kompasiana.com/ginanjarindrakusumanugraha/air-layak-konsumsi-pure-
water-1stge_54f6bfbda33311275e8b479e“Monitoring”.2014 situs resmi wikipedia.
Https://id.wikipedia.org/ wiki/monitoring (9 januari 2016).