Anda di halaman 1dari 25

SPEKTROFLUOROMETRI

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :


1. FARAH DIBA ABBAS (2006070023)
2. FRANSISKA FOURMARETA NANDUNG
(2006070024)
3. FULGENTIUS PELA (2006060025)
Pokok Bahasan

01 Pengenalan
Dasar spektrofluorometri dan
peralatan spektrofluorometri 02 Features
Perbedaan fluorometri dengan

03 Penggunaan spektrofotometri serapan

Penggunaan spektrofluorometri Percobaan dan


04 pembahasan
Prosedur, dasar, hasil, dan
pembahasan
01

Pengenalan
Dasar spektrofluorometri dan peralatan spektrofluorometri
Dasar Spektrofluorometri
● Fluoresensi adalah gejala dari ● Pada suhu kamar, kebanyakan
suatu molekul setelah menyerap bahan organik berada dalam
radiasi cahaya dengan melepas keadaan dasar (S0 V0).
kembali radiasi tadi dengan ● Spektrum fluoresensi biasanya
gelombang yang lebih panjang. tidak tergantung pada panjang
● Terjadi perubahan panjang gelombang radiasi yang
gelombang yang disebut diserap.
pergeseran Stokes (Stokes shift).
Peralatan Pokok Spektrofluorometri

Dengan menggunakan
mikrosel dapat dikurangi efek
pra-filter dan pasca-filter
pada larutan yang pekat.
02

Features
Perbedaan fluorometri dengan spektrofotometri serapan
Perbedaan fluorometri dengan spektrofotometri serapan
03

Penggunaan
Penggunaan spektrofluorometri
Penggunaan

Analisa kualitatif
Uji enzim dan
Analisa kuantitatif
analisa kinetika
Penggunaan
spektrofluorometri
Mikros-
Uji struktur protein
spektrofluorometri
Penunjuk fluoresensi dan
uji struktur membran
04
Percobaan dan pembahasan
Prosedur, dasar, hasil, dan pembahasan
Bahan dan Alat

Bahan
1. Larutan jenuh vitamin B-2
(riboflavin). Alat
2. Larutan riboflavin dengan
konsentrasi 10, 20, 30, 40 ppb. Spektrometer (spectronic 505)
dengan perlengkapan fluoresensi
(lampu xenon, monokromator, dan
tempat sampel).
A. SPEKTRUM FLUORESENSI

Spectronic 505

- dihidupkan
- ditepatkan tombol pada pancaran (emission)
- diletakkan kertas pencatat
- dihidupkan perlengkapan fluoresensi
- dipegang pemegang pipa kapiler secara terbalik
dengan penyuntuk tertekan
- dilepaskan tekanan penyuntuk
- dibalikkan pegangan pipa kapiler
- dimasukkan ujung pipa kapiler pada
Larutan jenuh
riboflavin
- diletakkan pegangan pipa kapiler
dalam alat
- dihidupkan lampu xenon
- ditepatkan λ pada 375 nm
- dicatat pancaran fluoresensi spektrum
riboflavin
- diulangi langkah dengan λ 350, 325,
300, 275, 250, 400, dan 425 nm
Hasil

dibuat garis hubungan antara λ sinar


perangsang dan pancaran fluoresensinya
B. FLUORESENSI DENGAN KONSENTRASI
RIBOFLAVIN

Spectronic 505

- dihidupkan dengan filter pembatas 400 nm

Larutan riboflavin

- disiapkan dengan konsentrasi 40, 20, 30, 10,


dan 0 ppb dalam air
- diputar tombol sensitivity ke FULL
- diisi kuvet khusus fluoresensi dengan

Sampel 40 ppb
- diputar transmitansi sampel 100
- dinol-kan meter dengan tombol
sensitivitas monokromator
- diletakkan sampel lain dan dinol-kan
meter dengan pengatur sensitivitas
- dibaca transmitansi

Hasil

dibuat garis hubungan transmitansi


dengan konsentransi
Dasar

Fluoresensi adalah gejala Secara teoritis gejala


pancaran sinar apabila radiasi fotokheminesensi dapat dijelaskan
gelombang elektromagnetik sebagai berikut :
diserap oleh senyawa dan
kemudian segera dipancarkan
kembali juga sebagai gelombang
elektromagnetik pada panjang
gelombang yang berbeda
(biasanya lebih panjang).
Agar tidak terjadi gangguan Untuk masing-masing panjang
pengukurannya, maka gelombang sinar perangsang, diukur
fluoresensinya diukur dengan intensitas sinar fluoresensi pada
arah 90° dari arah sinar rangsang. berbagai panjang gelombang sinar
pancaran.
Untuk mendapatkan spektrum
rangsangan suatu senyawa,
garis dapat dibuat hubungan
antara intensitas fluoresensi
dengan panjang gelombang
perangsang.
Hasil dan Pembahasan
Kurva rangsangan maksimum dari Kurva rangsangan maksimum dari
riboflavin adalah sebagai berikut: riboflavin adalah sebagai berikut:
Kurva spektrum rangsangan Hubungan antara intensitas
riboflavin adalah sebagai berikut: fluoresensi dengan konsentrasi
pada sinar rangsangan 375 nm dan
pancaran 535 nm:
Kurva hubungan konsentrasi riboflavin dengan intensitas (fluoresensi):
Secara umum, penerapan teknik Faktor yang mempengaruhi analisa
fluoresensi dapat dilakukan pada fluoresensi:
dua kelompok senyawa: 1. pH.
1. Mineral dan bahan organik 2. Suhu.
yang mengandung fosfor. 3. Kepekaan alat.
2. Bahan organik dan
organometalik yang menyerap
sinar ultraviolet dengan kuat.
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai