SPEKTROFOTOMETRI UV-VISIBLE
KELOMPOK VI A
ANGGOTA :
- TUBAGUS GITA PERMANA / 3311131007
- SOFI APRILIANTI / 3311131016
- MOH TAUFIK H MUGNI / 3311131022
- DIANA KRISKA / 3311131027
- SITI FATIMAH / 3311131040
- TASHA AYU R / 3311131041
1
CIMAHI 2016
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Glukosa
Glukosa darah merupakan karbohidrat dalam bentuk
monosakarida yang terdapat dalam darah.(Baron, 1984). Organ organ
yang berpengaruh dalam metabolisme glukosa antara lain hati dan
pankreas. Glukosa darah berada dalam keseimbangan dan mengatur
secara hormonal yaitu hormon teroid, hormon insulin, hormon efineprin
dan hormon pertumbuhan. (Ganong, 1990)
Metode pengukuran kadar glukosa :
a Metode kimia. Prinsip pemeriksaan ini, yaitu proses kondensasi glukosa
dengan akromatik amin dan asam glasial pada suasana panas, sehingga
terbentuk senyawa berwarna hijau kemudian diukur dengan fotometri.
b Metode enzimatik.
Metode glukosa oksidase. Prinsip pemeriksaan ini adalah enzim
glukosa oksidasi mengkatalisis reaksi oksidasi glukosa menjadi
asam glukonat dan hidrogen peroksida yang terbentuk bereaksi
dengan phenol dan 4 amino phenazone dengan bantuan enzim
peroksidase menghasilkan quinoneimine yang berwarna merah
muda dan dapat diukur dengan fotometer pada = 546 nm.
Metode hexokinase.(Dawn, 2000)
BAB III
METODE PENELITIAN
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Percobaan
Table Kurva Kalibrasi Glukosa Kelas A
4.2 Pembahasan
Karbohidrat sebagai sumber energi uatama bagi
kelangsungan makhluk hidup merupakan polisakarida yang
monomernya adalah monosakarida. Dalam kelangsungan hidup
manusia, contohnya di hati semua monosakarida yang dihasilkan
diubah menjadi glukosa kemudian diangkut ke seluruh tubuh
oleh aliran sirkulasi untuk digunakan sebagai sumber energi oleh
sel-sel tubuh.
Pada praktikum ini kelompok kami melakukan pemeriksaan
kadar glukosa menggunakan pengukuran dengan
spektrofotometri UV-Visible. Spektrofotometri UV-Vis adalah salah
satu analisis untuk menentukan kadar suatu senyawa pada suatu
sampel adalah dengan cara spektrofotometri. Spektrofotometri
merupakan metode analisis yang didasarkan pada besarnya nilai
absorbsi suatu zat terhadap radiasi sinar elektromagnetik. Dan
alasan menggunakan spektrofotomrtri UV-Visible dibanding
dengan spektrofotometri inframerah dikarenakan
spektrofotometri inframerah hanya dapat menyerap sinar
radiomagnetik (REM) dengan rentang 0.78 300 m atau
terabsorbsinya energy cahaya oleh molekul molekul dalam
daerah sinar inframerah sedangkan spektrofotometri UV-Visible
yang merupakan salah satu dari suatu jenis spektroskopi dengan
terbentuknya suatu spectrumnya dengan terabsorpsi energi
cahaya oleh molekul molekul dalam daerah sinar UV dan sinar
tampak atau dalam rentang 180 780 nm, sehingga identifikasi
dan pengukuran kadar bahan farmasi secara spektrofotometri
UV-Visible memiliki ketelitian dan kepekaan yang lebih baik dari
pada dalam daerah inframerah. Dan untuk syarat sampel yang
dapat terukur dalam spektrofotometri UV-Visible adalah molekul
yang memiliki gugus kromofor atau suatu ikatan terkonjunggasi
dalam suatu senyawanya, dan suatu molekul yang memiliki
gugus ausokrom atau senyawa yang memiliki electron bebas
dalam strukturnya.
Tahapan awal dari percobaan ini adalah penyiapan alat dan
bahan. Sedangkan bahan yang digunakan terdiri dari sampel no
6, enzim GOD (Glukosa Oksidase) dan Peroksidase, aquadest,
dan reagen warna, karena dalam percobaan kali ini kita
menggunakan metode enzimatis. Prinsip pemeriksaan pada
metode ini adalah enzim glucose oxidase mengkatalisis reaksi
oksidasi glukosa menjadi asam glukonat dan hidrogen peroksida.
Hidrogen peroksida yang terbentuk bereaksi dengan phenol dan
4-amino phenazone dengan bantuan enzim peroksidase
menghasilkan quinoneimine yang berwarna merah muda dan
dapat diukur dengan fotometer pada panjang gelombang 546
nm. Intensitas warna yang terbentuk setara dengan kadar
glukosa darah yang terdapat dalam sampel.
Selanjutnya dilakukan perbandingan antara larutan standar
dan larutan uji. Larutan standar dibuat dengan memasukkan
standar sebanyak 30 L dengan menggunakan micropipet
kemudian dicampur dengan reagen warna. Larutan standar ini
diperlukan untuk menghitung kadar glukosa dalam sampel
dengan membandingkan absorbansi larutan uji dan larutan
standar. Larutan uji ini adalah sampel no 6 yang diambil
sebanyak 30 L yang kemudian dicampur dengan reagen warna.
Dalam sampel no 6 terdapat glukosa, Ketika serum tersebut
dicampur dengan reagen, maka terjadi reaksi enzimatik yang
terdiri dari rekasi utama dan reaksi indikasi, dimana reaksi
utamanya adalah:
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
A. GAMBAR
MIKRO PIPET
SPEKTROFOTOMETER UV-VISIBLE
B. KURVA KALIBRASI
Kurva Kalibrasi Glukosa Kelas A
1.4
1.2
f(x) = 0x - 0.01
1 R = 1
0.8
Absorban
0.6
0.4
0.2
0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500
Konsentrasi (ppm)
C. PERHITUNGAN
= 2943,3 g/mL
= 3133,3 g/mL
2943,3+ 3133,3
Total = 2 = 3038,3 g/mL
DAFTAR PUSTAKA