Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS PANGAN

PENENTUAN NILAI ABSORBANSI GLISEROL DENGAN


SPEKTROFOTOMETER UV-VIS
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Analisis Pangan dengan
dosen pengampu Siti Mujdalipah,S.TP.M.Si

oleh :
Kelompok 10
Naila Fauzia Fadiah 1307342
Olin Marlina 1304930
Yanni Handayani 1306681

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI


FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014
PENENTUAN NILAI ABSORBANSI GLISEROL DENGAN
SPEKTROFOTOMETER UV-VIS
Naila Fauzia Fadiah (1307342), Olin Marlina (1304930), Yanni Handayani
(1306681)
Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri, Fakultas Pendidikan
Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia
ABSTRAK
Analisis kimia bertujuan untuk mengetahui komposisi suatu zat atau
campuran zat yang merupakan informasi kualitatif mengenai ada atau tidak
adanya suatu unsur atau komponen dalam contoh. Salah satu metode sederhana
untuk menentukan zat organik dan anorganik secara kualitatif dan kuantitatif yaitu
dengan metode Spektrofotometri Ultra-violet dan Sinar Tampak. Prinsip kerjanya
berdasarkan penyerapan cahaya atau energi radiasi oleh suatu larutan. Jumlah
cahaya atau energi radiasi yang diserap memungkinkan pengukuran jumlah zat
penyerap dalam larutan secara kuantitatif. Penentuan nilai absorbansi dilakukan
pada sampel gliserol murni dan gliserol kasar. Diperoleh hasil yang berbeda pada
kedua sampel. Untuk sampel gliserol murni nilai absorbansi sebesar 0,032 abs,
sedangkan untuk sampel gliserol kasar nilai absorbansi sebesar 3,000 abs. faktor-
faktor yang mempengaruhi nilai absorbansi dari suatu cuplikan meliputi meliputi
jenis pelarut, pH larutan, suhu, konsentrasi elektrolit yang tinggi, dan adanya zat
pengganggu.
Kata kunci: Spektrofotometer UV-VIS, sinar tampak, absorbansi,pannjang
gelombang, gliserol
ABSTRACT
Chemical analysis aims to determine the composition of a substance or
mixture of substances that are qualitative information on the presence or absence
of an element or component in the sample. One simple method for determining
organic and inorganic substances are qualitatively and quantitatively by
spectrophotometry method Ultra-violet and visible light. The principle works by
absorption of light or energy radiation by a solution. The amount of light or
radiation energy absorbed allows measurement of the amount of absorbent
substance in solution quantitatively. Determining the value of the absorbance was
performed on pure glycerol and glycerol rough. Obtained different results in the
two samples. For pure glycerol sample absorbance value of 0.032 abs, while for
rough glycerol sample absorbance value of 3.000 abs. factors that affect the value
of the absorbance of the footage covers include the type of solvent, pH,
temperature, high electrolyte concentration, and the substance of a bully.
Keywords: Spectrofotometer UV-VIS, Visible light, Absorbance, Wavelength,
glyserol.
PENDAHULUAN berdasarkan penyerapan cahaya atau
A.Latar Belakang energi radiasi oleh suatu larutan.
Analisis kimia bertujuan Jumlah cahaya atau energi radiasi
untuk mengetahui komposisi suatu yang diserap memungkinkan
zat atau campuran zat yang pengukuran jumlah zat penyerap
merupakan informasi kualitatif dalam larutan secara kuantitatif
mengenai ada atau tidak adanya (PECSOK et al. 1976; SKOOG &
suatu unsur atau komponen dalam WEST 1971).
contoh. Selain itu juga untuk Cahaya adalah suatu bentuk energi
mengukur jumlah atau banyaknya radiasi yang mempunyai sifat sebagai
unsur yang diteliti atau dengan gelombang dan partikel. Sifatnya
perkataan lain adalah untuk sebagai gelombang dapat dilihat
mengetahui data kuantitatif, juga dengan terjadinya pembiasan dan
dapat dipakai untuk menentukan pemantulan cahaya oleh suatu
struktur suatu zat. medium, sedangkan sifatnya sebagai
Dalam analisis kimia dikenal partikel dapat dilihat dengan
berbagai macam cara untuk terjadinya efek foto listrik.
mengetahui data kualitatif dan Energi radiasi terdiri dari
kuantitatif baik yang menggunakan sejumlah besar gelombang
suatu peralatan optik (instrumen) elektromagnetik dengan panjang
ataupun dengan cara basah. Alat
gelombang yang berbeda-beda.
instrumen biasanya dipergunakan Bagian-bagian suatu radiasi dapat
untuk menentukan suatu zat berkadar dipisah-pisahkan menjadi spectrum
rendah, biasanya dalam satuan ppm elektro-magnetik seperti tertera pada
(part per million) atau ppb (part per Tabel 1.
billion).
Salah satu metode sederhana
untuk menentukan zat organik dan
anorganik secara kualitatif dan
kuantitatif yaitu dengan metode
Spektrofotometri Ultra-violet dan
Sinar Tampak. Prinsip kerjanya
Cahaya Tampak hanyalah dengan molekul yang hanya
merupakan bagian kecil dari seluruh mempunyai satu gugus kromofor
radiasi elektromagnetik. Spektrum tertentu, tetapi intensitas absorpsinya
cahaya Tampak terdiri dari adalah sebanding dengan jumlah
komponen-komponen merah, jingga, kromofor yang ada. Interaksi antara
kuning, hijau, biru dan ungu, dimana dua kromofor tidak akan terjadi,
masing-masing warna mempunyai kecuali kalau memang antara dua
panjang gelombang yang berbeda. kromofor itu ada kaitannya.
Satuan yang banyak dipergunakan Walaupun demikian, suatu
untuk menyatakan panjang kombinasi tertentu dari gugus fungsi
gelombang adalah Angstrom, 1 A = akan menghasilkan suatu sistim
-10
10 meter. Metode Spektrofotometri kromoforik yang dapat menimbulkan

Ultra-violet dan Sinar Tampak telah pita-pita absorpsi yang karakteristik

banyak diterapkan untuk penetapan (SKOOG & WEST 1971).

senyawa-senyawa organik yang Banyak zat organik juga

umumnya dipergunakan untuk menunjukkan absorpsi khusus,

penentuan senyawa dalam jumlah misalnya permanganat, ion nitrat, ion

yang sangat kecil (SKOOG & WEST kromat, dan ruthenium, molekul

1971). iodium dan ozon. Banyak pereaksi

Dalam suatu larutan gugus akan bereaksi dengan zat yang tidak

molekul yang dapat mengabsorpsi mengabsorpsi memberikan hasil

cahaya dinamakan gugus kromofor, yang akan mengabsorpsi sinar Ultra-

contohnya antara lain: C = C, C = O, violet atau Sinar Tampak dengan

N = N, N = O, dan sebagainya. kuat. Pereaksi organik yang

Molekul-molekul yang hanya membentuk kompleks berwarna yang

mengandung satu gugus kromofor stabil adalah o-phenanthrolin untuk

dapat mengalami perubahan pada besi, dimetil glioksim untuk nikel,

panjang gelombang tertentu. dietil thio karbamat untuk tembaga,

Molekul yang mengandung dan sebagainya (SKOOG & WEST

dua gugus kromofor atau lebih akan 1971).

mengabsorpsi cahaya pada panjang Gliserol adalah nama

gelombang yang hampir sama komersil untuk gliserin yang


mengandung air yang di industri
dikenal dengan nama sweetwater.
Nama lain gliserol adalah propane-
1,2,3- triol atau trihidroksipropane
dengan rumus kimia (C3H5(OH) 3)
(Pardi, 2005), bersifat hidroskopis
serta hidrofilik (Aldrich, 1996).
Gliserol yang diperoleh dari
hasil penyabunan lemak atau minyak
adalah suatu zat cair yang tidak
berwarna dan mempunyai rasa yang
agak manis, gliserol larut baik di
dalam air dan tidak larut di dalam
eter. Gliserol digunakan dalam
industri farmasi dan kosmetika
sebagai bahan dalam pembuatan
preparat yang dihasilkan. Di samping
itu gliserol berguna bagi kita untuk
sintesis lemak di dalam tubuh (
Anna,P, 1994 ).
Oleh karena itu, dilakukan
penentuan nilai absorbansi dari
sampel gliserol baik gliserol murni
ataupun gliserol kasar dengan
menggunakan alat spektrofotometer.
B. Tujuan METODE PELAKSANAAN
1. Melakukan analisis dengan A. Waktu dan Tempat
menggunakan spektrofotometer. Penentuan nilai absorbansi
2. Memahami cara menggunakan sampel dengan Spektrofotometer
alat spektrofotometer. UV-VIS ini dilaksanakan pada
C. Manfaat hari Senin, 15 Desember 2014.
1. Untuk melakukan analisis Bertempat di Laboratorium Kimia
dengan menggunakan Pendidikan Teknologi
spektrofotometer. Agroindustri, Fakultas Pendidikan
2. Untuk memahami cara Teknologi dan Kejuruan,
menggunakan alat Universitas Pendidikan Indonesia.
spektrofotometer. B. Alat dan bahan
Alat alat yang digunakan
pada praktikum penentuan nilai
absorbansi ini yaitu :
Spektrofotometer UV-VIS,
kuvet, piala gelas 300 ml, dan
labu semprot plastik
Bahan - bahan yang
digunakan pada praktikum
penentuan nilai absorbansi ini
yaitu : akuades, gliserol murni,
dan sampel gliserol kasar.
C. Prosedur Kerja
Prosedur Penentuan Nilai Absorbasi Sampel dengan Spektrofotometer UV-VIS yaitu :
PEMBAHASAN Alat yang digunakan adalah

A. Hasil Pengamatan spektrofotometer, yaitu suatu alat


Berikut tabel hasil yang digunakan untuk menentukan
pengamatan penentuan nilai suatu senyawa baik secara kuantitatif
absorbasi yang telah dilakukan:
maupun kualitatif dengan mengukur
Panjang
Absorbansi
Gelombang transmitan ataupun absorban dari
Akuades 0.000
suatu cuplikan sebagai fungsi dari
Gliserol
0.032
420.0 nm murni konsentrasi.
Gliserol
3.000 Spektrofotometer
kasar
menghasilkan sinar dari spektrum
dengan panjang gelombang tertentu.
B. Pembahasan
Spektrofotometri merupakan Pada spektrofotometer panjang
metode analisis yang didasarkan gelombang dari sinar putih dapat
pada absorpsi radiasi elektromagnet. lebih terseleksi dan ini diperoleh
Cahaya terdiri dari radiasi terhadap dengan alat pengurai seperti prisma,
kepekaan mata manusia, gelombang grating, atau celah optis. Suatu
dengan panjang berlainan akan spektrofotometer tersusun dari
menimbulkan cahaya yang berlainan sumber spektrum tampak yang
sedangkan campuran cahaya dengan kontinyu, monokromator, sel
panjang gelombang ini akan pengabsorbsi untuk larutan sampel
menyusun cahaya putih. Cahaya atau blanko ataupun pembanding.
putih meliputi seluruh spektrum Spektrofotometri ini hanya
nampak 400-760 nm. terjadi bila terjadi perpindahan
Spektrofotometri adalah suatu elektron dari tingkat energi yang
metode analisis yang berdasarkan lebih rendah ke tingkat energi yang
pada pengukuran serapan sinar lebih tinggi. Perpindahan elektron
monokromatis oleh suatu lajur tidak diikuti oleh perubahan arah
larutan berwarna pada panjang spin, hal ini dikenal dengan sebutan
gelombang yang spesifik dengan tereksitasi singlet (Khopkar, 2003).
menggunakan monokromator prisma
atau kisi difraksi dan detektor vakum
phototube atau tabung foton hampa.
Berikut skema konstruksi pengukuran tersebut. Karena suatu
spektrofotometer : unsur akan menyerap cahaya lebih
kuat pada panjang gelombang
tertentu daripada yang lainnya,
dikatakan absorpsivitas bervariasi
sesuai dengan panjang gelombang.
Absorpsivitas akan maksimum pada
panjang gelombang absorbansi
maksimum (transmitan minimum).
Alat spektrometri molekular Keuntungan dari spektrofotometer
kuantitatif, pengukuran absorbansi untuk keperluan analisis kuantitatif
dilakukan berdasarkan satu seri yaitu : (a) dapat digunakan secara
(rangkaian) larutan pada panjang luas, (b) memiliki kepekaan yang
gelombang yang telah ditetapkan. tinggi, (c) keselektifannya cukup
Pada praktikum kali ini, panjang baik, dan (d) tingkat ketelitian tinggi.
gelombang yang digunakan yaitu 420 Pada saat praktikum tidak
nm. Spektrum panjang gelombang dilakukan pengulangan pengukuran
tersebut merupakan panjang dari sampel, sehingga data yang
gelombang sinar tampak (visible). diperoleh hanya satu data saja yaitu
Panjang gelombang yang dipilih yang tertera pada tabel hasil
untuk melakukan analisis merupakan pengamatan di atas. Sehingga prinsip
panjang gelombang maksimal, dasar dari spektrofotometer ini yaitu
dimana panjang gelombang ini penyerapan sinar tampak atau
menghasilkan nilai absorbansi ultraviolet oleh suatu molekul yang
maksimum dari suatu cuplikan. dapat menyebabkan eksitasi elektron
Dengan menggunakan dalam orbital molekul tersebut dari
panjang gelombang dari absorbansi tingkat energi dasar ke tingkat energi
yang maksimum, maka jika terjadi yang lebih tinggi.
penyimpangan (deviasi) kecil Prinsip ini berdasarkan pada
panjang gelombang dari cahaya Hukum Lambert&Beer. Hukum
masuk hanya akan menyebabkan Lambert : Bila suatu sumber sinar
kesalahan yang kecil alam monokromatik melewati medium
transparan, maka intensitas sinar gliserol murni ataupun gliserol kasar
yang diteruskan berkurang dengan (gliserol yang sudah digunakan).
bertambahnya ketebalan medium Diperoleh nilai absorbansi yang
yang mengabsorpsi. Hukum Beer : berbeda dari kedua sampel tersebut.
Intensitas sinar yang diteruskan Nilai absorbansi untuk gliserol murni
berkurang secara eksponensial lebih kecil yaitu 0,032 abs dibanding
dengan bertambahnya konsentrasi nilai absorbansi gliserol kasar yaitu
spesi yang menyerap sinar tersebut . 3,000 abs. Hal ini tentunya dapat
Berdasarkan hal tersebut terjadi karena terdapat faktor-faktor
maka disimpulkan bahwa absorbansi yang mempengaruhi nilai absorbansi
larutan bertambah dengan dari suatu cuplikan meliputi meliputi
pengurangan kekuatan sinar. Nilai jenis pelarut, pH larutan, suhu,
absorbansi berbanding lurus dengan konsentrasi elektrolit yang tinggi,
ketebalan dan konsentrasi. Nilai dan adanya zat pengganggu.
absorbansi berbanding terbalik Pengaruh-pengaruh ini harus
dengan transmitan. Energi diketahui; kondisi analisis harus
maksimum yang diserap oleh larutan dipilih sedemikian hingga absorbansi
ditunjukan pada panjang gelombang tidak akan dipengaruhi sedikitpun.
yang memiliki nilai absorbansi Kebersihan juga akan mempengaruhi
tertinggi dan % transmitan terendah. absorbansi termasuk bekas jari pada
A= a.b.c dinding tabung harus dibersihkan
A = - log T atau dengan kertas tisu dan hanya
A = log(1/T) memegang bagian ujung atas tabung
Keterangan : sebelum pengukuran.
A = absorbansi Berikut faktor-faktor yang
T = Transmitansi harus diperhatikan dalam
a = absorptivitas pengukuran dengan sinar tampak,
b = ketebalan larutan yaitu :
c = konsentrasi larutan 1. Kestabilan warna.
Pada praktikum kali ini Sedapat mungkin warna yang
penentuan nilai absorbansi dilakukan dihasilkan stabil untuk beberapa
pada sampel gliserol (gliserin), baik lama.
2. Reaksi warna yang spesifik. radiasi/cahaya (A), monokromator
Sebaiknya dipakai reaksi warna (B), sel absorpsi (C), detektor (D)
yang spe- sifik untuk unsur dan pencatat (E).
tertentu, sehingga ada- nya unsur- Sumber cahaya dipergunakan
unsur lain tidak mengganggu dan untuk pengukuran absorpsi. Sumber
pemisahan tidak perlu dilakukan. cahaya ini harus memancarkan sinar
3. Sifat zat warna. dengan kekuatan yang cukup untuk
Kalau zat warna yang terbentuk penentuan dan pengukuran, juga
berada dalam keadaan tertutup dan harus memancarkan cahaya
segera diperiksa karena penguapan berkesinambungan yang berarti harus
akan menyebabkan pemekatan mengandung semua panjang
larutan. gelombang dari daerah yang dipakai.

4. Sensitif. Kekuatan sinar radiasi harus konstan

Sensitif yaitu dengan perubahan selama waktu yang diperlukan.

konsentrasi yang kecil, akan Sumber Cahaya Tampak


menyebabkan pemekatan larutan. yang paling umum dipakai adalah
5. Larutan homogen. lampu Wolfram. Sedangkan sumber
Larutan yang homogen akan radiasi Ultra-violet biasa
mengabsorpsi cahaya di setiap dipergunakan lampu Hidrogen atau
bagian sama. Deuterium yang terdiri dari tabung
Berikut skema kerja dari alat kaca dengan jendela dari kwartz
spektrofotometer : yang mengandung Hidrogen dengan
tekanan tinggi. Oleh karena kaca
menyerap radiasi Ultra-violet, maka
sistim optik Spektrofotometer Ultra-
Violet dan sel harus dibuat dari
bahan kwartz.
Monokromator dipergunakan
Susunan peralatan
untuk memisahkan radiasi ke dalam
Spektrofotometer Ultra-violet dan
komponen-komponen panjang
Sinar Tampak diperlihatkan pada
gelombang dan dapat memisahkan
gambar di atas yang meliputi bagian-
bagian sebagai berikut: sumber
bagian spektrum yang diinginkan mempunyai panjang gelombang
dari lainnya. maksimum yang berbeda.
Sel absorpsi dipakai dari Dari monokromator tadi
bahan silika, kuvet dan plastik cahaya/energi radiasi diteruskan dan
banyak dipakai untuk daerah Sinar diserap oleh suatu larutan yang akan
Tampak. Kualitas data absorbans diperiksa di dalam kuvet. Kemudian
sangat tergantung pada cara jumlah cahaya yang diserap oleh
pemakaian dan pemeliharaan sel. larutan akan menghasilkan signal
Sidik jari, lemak atau pengendapan elektrik pada detektor, yang mana
zat pengotor pada dinding sel akan signal elektrik ini sebanding dengan
mengurangi transmisi. Jadi sel-sel itu cahaya yang diserap oleh larutan
harus bersih sekali sebelum dipakai. tersebut. Besarnya signal elektrik
Detektor dipergunakan untuk yang dialirkan ke pencatat dapat
menghasilkan signal elektrik. dilihat sebagai angka.
Dimana signal elektrik ini sebanding
dengan cahaya yang diserap. Signal
elektrik ini kemudian dialirkan ke
alat pengukur. Rekorder
dipergunakan untuk mencatat data
hasil pengukuran dari detektor, yang
dinyatakan dengan angka.
Seperti terlihat pada bagan
alat susunan Spektrofometer Ultra-
violet dan Sinar Tampak, suatu
sumber cahaya; dipancarkan melalui
monokromator (B). Monokromator
menguraikan sinar yang masuk dari
sumber cahaya tersebut menjadi pita-
pita panjang gelombang yang
diinginkan untuk pengukuran suatu
zat tertentu, yang menunjukkan
bahwa setiap gugus kromofor
PENUTUP DAFTAR PUSTAKA

A. Kesimpulan Hendayana, Sumar., dkk. 1994.


Praktikum penentuan nilai Kimia Analitik Instrumen.
absorbansi dari sampel gliserol Semarang: IKIP Semarang
murni dan gliserol kasar Press.
dilakukan dengan menggunakan
Triyati, Etty. 1985. Jurnal Ilmiah:
alat spektrofotometer UV-VIS
Spetrofotometer Ultra Violet dan
pada panjang gelombang 420 nm
Sinar Tampak Serta Aplikasinya
yang merupakan panjang
Dalam Oseanologi. Volume X,
gelombang sinar tampak (visible)
Nomor 1 : 39-47. Osana.
dengan hasil niali absorbansi
0,032 abs untuk sampel gliserol
murni dan 3,000 abs untuk
sampel gliserol kasar.

B. Saran
Sebaiknya dilakukan analisis
secara simultan terhadap sampel
gliserol sehingga dapat diketahui
kadar unsur tertentu dalam
gliserol tersebut dan dapat lebih
memahami penggunaan alat
spektrofotometer.
LAMPIRAN

Gambar 1. Spektrofotometer UV-VIS

Gambar 4. Pengisian kuvet dengan


sampel gliserol kasar

Gambar 2. Pengisian kuvet dengan


akuades sebagai standar

Gambar 5. Peletakan kuvet dalam


spektrofotometer

Gambar 3. Pembersihan kuvet


dengan tisu Gambar 6. Pembacaan nilai
absorbansi standar dan sampel

Anda mungkin juga menyukai