Anda di halaman 1dari 18

Penetapan Kadar Secara Multi Komponen Campuran Parasetamol

Dan Kafeina Secara Spektrofotometri ultraviolet

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Analisis adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk
memeriksa, mengidentifikasi, menentukan suatu zat dalam suatu
cuplikan. Dalam menganalisa terdapat 3 aspek komprehensif yaitu
pengumpulan data, proses pengolahan data (interpretasi), dan
pengambilan keputusan atau kesimpulan. Dalam melakukan analisis,
terbagi menjadi 2 metode, yaitu metode klasik dan metode
instrumental. Dan yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah metode
instrumental. Analsis Instrumen adalah ilmu yang mempelajari tentang
komponen-komponen instrumen dan identifikasi suatu sampel baik
secara kualitatif maupun kuantitatif.
Istilah spektrofotometri menyiratkan pengukuran jauhnya
pengabsorbsian energi cahaya oleh suatu sistem kimia itu sebagai
fungsi dari panjang gelombang radiasi, demikian pul a pengukuran
pengabsorbsian yang menyendiri pada suatu panjang gelombang
tertentu.
Spektrofotometri dapat dibayangkan sebagai suatu
perpanjangan dari pemilikan visual di mana studi yang lebih rinci
mengenai pengabsorbsian energi cahaya oleh spesies kimia
memungkinkan kecermatan yang lebih besar dalam pencirian dan
pengukuran kuantitatif.
Spektrofotometri sesuai dengan namanya dalah alat yang
terdiri dari spektrofotometer dan fotometer. Spektrofotmeter yang
menghasilkan sinar spektrum dengan panjang gelombang yaitu dan
fotometer adalah alat pengukuran intenstas cahaya ditransmisikan
atau yang diabsorbsi.
Untuk memahami spektrofotometri, memperhatikan interaksi
radiasi dengan spesies kimia dengan cara yang elementer dan secara
umum mengurus apa kerja instrumen instrumen.

SRI ISMAWATI DELA SITI FATHIAH


MUJAHIDAH S. Farm
15020130255
Penetapan Kadar Secara Multi Komponen Campuran Parasetamol
Dan Kafeina Secara Spektrofotometri ultraviolet

Spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara


relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan di sebagai
fungsi dari panjang gelombang.
Pada praktkum kali ini akan dilakukan analisis
multikomponen bahan obat yang terdapat dalam sediaan campuran
parasetamol dan kofein tanpa melalui pemisahan terlebih dahulu
dengan menggunankan teknik analisis spektrofotometri pada daerah
ultraviolet.
1.2 Maksud Praktikum
Adapun maksud dari praktikum ini adalah untuk mengetahui
dan memahami penetapan kadar secara multikomponen campuran
senyawa dalam sediaan farmasi dengan menggunakan analisis
instrumen.
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan
kadar secara multikomoponen campuran PCT dan kafein dalam
berbagai sediaan tablet menggunakan spektrofotometri UV VIS.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Teori Umum
Spektrofotometri UV-Vis adalah pengukuran serapan cahaya
di daerah ultraviolet (200 350 nm) dan sinar tampak (350 800 nm)
oleh suatu senyawa. Serapan cahaya UV atau cahaya tampak

SRI ISMAWATI DELA SITI FATHIAH


MUJAHIDAH S. Farm
15020130255
Penetapan Kadar Secara Multi Komponen Campuran Parasetamol
Dan Kafeina Secara Spektrofotometri ultraviolet

mengakibatkan transisi elektrolit, yaitu promosi elektron-elektron dari


orbital keadaan dasar yang berenergi lebih tinggi. Panjang gelombang
cahaya UV atau cahaya tampak bergantung pada mudahnya promosi
elektron. Molekul molekul yang memerlukan energi untuk promosi
elektron, akan menyerap pada panjang gelombang yang lebih pendek.
Molekul yang memerlukan energi sedikit akan menyerap pada
panjang gelombang yang lebih panjang. Senyawa yang menyerap
cahaya dalam daerah tampak (senyawa berwarna) mempunyai
elektron yang lebih mudah dipromosikan dari pada senyawa yang
menyerap pada panjang gelombang lebih pendek (Herliani, 2008).
Bagian molekul yang mengabsorbsi dalam daerah ultraviolet
dan daerah sinar tampak dinyatakan sebagai kromofor. Dalam satu
molekul dapat dikandung beberapa kromofor. Jika kromoform
dipisahkan satu sama lain paling sedikit oleh dua atom karbon jenuh,
maka tidak ada kemungkinan adanya konjugasi antara gugus
kromofor(Sweetman, 2008).
Aspek Kualitatif : Data spektra UV secara tersendiri tidak
dapat digunakan untuk identifikasi kualitatif obat atau metabolitnya.
Akan tetapi digabung dengan cara lain seperti Spektrostopi
Inframerah, resonansi magnet inti , dan spektrostopi massa, dapat
digunakan untuk maksud identifikasi/analisis kualitatif senyawa
tersebut (Hendayana, 2000)
Aspek Kuantitatif, dalam aspek kuantitatif, suatu berkas
radiasi dikenakan pada cuplikan (larutan sampel) dan intensitas sinar
radiasi yang diteruskan diukur besarnya (Hendayana, 2000).
Analisis 2 campuran secara bersama-sama bila diinginkan
pengukuran 2 buah senyawa secara bersama-sama secara
spektrofotometri , maka dapat dilakukan pada 2 panjang gelombang
yang mana masing-masing komponen tidak saling mengganggu atau
gangguan dari komponen yang lain paling kecil. Dua buah kromofor
yang berbeda akan mempunyai kekuatan absorbsi cahaya yang
berbeda pul a pada satu daerah panjang gelombang. Pengukuran
SRI ISMAWATI DELA SITI FATHIAH
MUJAHIDAH S. Farm
15020130255
Penetapan Kadar Secara Multi Komponen Campuran Parasetamol
Dan Kafeina Secara Spektrofotometri ultraviolet

dilakukan pada masing-masing larutan pada dua panjang gelombang,


sehingga diperoleh dua persamaan hubungan antara absorbansi
dengan konsentrasi pada dua panjang gelombang, akibatny a
konsentrasi masing-masing komponen dapat dihitung (Miller, 2000).
Spektrofotometri ultravoi let dan cahaya tampak berguna
pada penentuan struktur molekul organik dan pada analisa kuantitatif.
Spektrum elektron suatu molekul adalah hasil transmi si antara dua
tingkat energi elektron pada molekul tersebut (Khopkar, 2075).
Panjang gelombang cahaya UV-VIS dan sinar tampak jauh
lebih pendek daripada panjang gelombang radiaatsi inframerah.
Satuan yang digunakan untuk menentukan panjang gelombang ini
adalah monokromator (1 nm = 10 -7 cm). Spektrum tampak sekitar
400 nm (ungu) sampai 750 nm (merah) sedangkan spektrum UV
adalah 100 400 nm. Radiasi ultraviolet maupun radiasi cahaya
tampak berenergi lebih tinggi dripada radiai inframerah absorbsi
cahaya UV atau visibel mengakibatkan transmi si elektromagneti k
yaitu promosi elektron -elektron dan orbital keadaan dasar yang
berenergi rendah ke orbital keadaan terdesitasi berenergi lebih tinggi
transisi ini memerlukan 40 300 kkal/mol. Energi yang terserap
selanjutnya terbuang sebagai cahaya atau tersalurkan melalui reaksi
kimia misalnya isomerisasi atau reaksi reaksi radiasi lain (Ahmad,
2000).

Panjang gelombang cahaya UV dan VIS bergantung pada


mudahnya promo elektron. Molekul-molekul yang memerlukan lebih
banyak energi untuk promosi elektron akan menyerap pada panjang
gelombang yang lebih sedikit akan menyerap pada panjang
gelombang yang lebih panjang. Cahaya yang menyerap cahaya pada
daerah tampak (yakni mudah dipromosikan dan pada senyawa yang
menyerap pada panjang gelombang UV yang lebih pendek (Rohman,
2007).

SRI ISMAWATI DELA SITI FATHIAH


MUJAHIDAH S. Farm
15020130255
Penetapan Kadar Secara Multi Komponen Campuran Parasetamol
Dan Kafeina Secara Spektrofotometri ultraviolet

Semua molekul dapat mengabsorbsi radiasi dalam daerah


UV-VIS karena mereka mengandung elektron baik sekutu maupun
menyendiri yang dapat dieksitasikan ke tingkat energi yang lebih
tinggi. Panjang gelombang di mana absorbsi itu terjadi bergantung
pada beberapa elektron kuat itu terikat dalam molekul itu. Elektron
dalam suatu ikatan kovalen tunggal terikat denagn kuat dan
diperlukan iodisasi yang lebih tinggi atau panjang gelombang pendek
untuk sksitasinya (Rohman, 2007).
Spektrum elektronik senyawa dalam fase uap kadang
kadang menunjukkan struktur harus di mana sumbangan vibrasi
individu teramati. Namun dalam fase-fase merapat tingkat energi
molekul demikian terganggu oleh tetangga-tetangga dekatnya,
sehingga sering sekali hanya tampak pita lebar (Rohman, 2007).
Ada beberapa yang harus diperhati kan dalam analisis
spektrofotometri UV-VIS terutama untuk senyawa yang semula tidak
berwarna yang akan dianal isis dengan senyawa spektrofotometri
visibel karena senyawa tersebut harus diubah menjadi senyawa yang
berwarna pembentukan molekul yang dianal isis tidak menyerap pada
daerah tersebut (Rohman, 2007).
Spektrofotometri yang sesuai denga pengukuran di daerah
spektrum ultraviolet dan sinar tampak terdiri atas suatu sistem optik
dengan kemampuan menghasilkan sianr monokromtis dalam
jangkauan panjang gelombang 200-800 nm. Dengan
komponenkomponen meliputi sumber-sumber sinar, monokromator
dan sistem optik (Rohman, 2007).
Parasetamol merupakan metabolit henasen dengan efek
antipiuretik yang ditimbulkan oleh gugus aminobenzena dengan efek
anlagetik parasetamol menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan
sampai sedang. Efek antiinflamasi sangat lemah. Parasetamol
diabsorbsi cepat dan sempurna melalui sluran cerna. Konsentrasi
tertinggi dalam plasma dicapai dalam waktu jam dan masa penuh
plasma antara 1-3 jam. Dalam plasma 25 %. Parasetamol terikat
SRI ISMAWATI DELA SITI FATHIAH
MUJAHIDAH S. Farm
15020130255
Penetapan Kadar Secara Multi Komponen Campuran Parasetamol
Dan Kafeina Secara Spektrofotometri ultraviolet

plasma. Obat ini dimetaboli sme oleh enzim mikrosom di hati (Sulistia,
2007).

2.2 Prosedur Kerja (Anonim, 2015)


1. Pembuatan Larutan Standar
Timbang seksama bahan obat murni yang telah
dikeringkan padasuhu 105o selama 1 jam masing-masing : 100,0
mg parasetamol dan 50,0 mg kafein secara terpisah dilarutkan
dengan larutan NaOH 0,1 N dalam labu takar sampai 500 ml.
Diperoleh larutan stokdengan konsentrasi parasetamol 200 ppm
dan kafein100 ppm.
2. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum
Buat masing-masing larutan standar 10 ppm dan
dimasukkan ke dalam kuvet (sel sampel) dan kuvet yang lain berisi
pelarut tanpa bahan obat (sel blangko). Selanjutnya ukur
absorbansi masing masing sampel (parasetamol dan kafeina)
relatif terhadap sel blangko menggunakan spektrofotometer di
daerah radiasi ultraviolet dengan mencatat pembacaan setiap
interval 10 nm, dimulai dari 220 nm sampai 350 nm. Pada sekitar
absorbansi optimal lakukan pengukuran pada interval 5 nm, dan

SRI ISMAWATI DELA SITI FATHIAH


MUJAHIDAH S. Farm
15020130255
Penetapan Kadar Secara Multi Komponen Campuran Parasetamol
Dan Kafeina Secara Spektrofotometri ultraviolet

pada daerah puncak masiksimum atau minimum lakukan


pengukuran pada interval 2 nm.
Dibuat garis spektrum pada kertas grafik dengan memplot
harga absorbansi (sebagai ordinat) terhadap panjang gelombang
(sebagai absis), dan tentukan panjang gelombang maksimum tiap
komponen sampel (parasetamol dan kafeina)
3. Penentuan absorptivitas jenis (a) dari larutan standar
Pipet masing masing sejumlah volume larutan stok
kedalam labu takar yang volume sesuai untuk membuat deret
konsentrasi standar 4, 6, 8, dan 10 ppm dari parasetamol dan
kafeina kemudian tentukan absorbansi pada maks 1 dan maks 2,
seperti pada tabel berikut :
Konsentrasi Parasetamol (X) Kafeina (Y)
(C) standar A pada maks 1 A pada maks 2 A pada maks 1 A pada maks
2
(ppm)
4
6
8
10
Rata2 A/C = a aX1 aX2 aY1 aY2

4. Penetapan Kadar Parasetamol Dan Kafeina Dalam Sediaan


Ditimbang sebanyak 5 buah tablet yang mengandung
parasetamoldan kafeina, hitung rerata tiap tablet, kemudian
diserbuk, selanjutnya ditimbangseksama lebih kurang 150 mg
serbuk tablet yang telah dikeringkan 105o selama satu jam. Lartkan
serbuk sampel dengan larutan NaOH 0,1 N ke dalam labu takar
500ml sampai batas tanda. Pada 5 ml larutan tersebut encerkan
dengan NaOH 0,1 N sampai 100 ml dalam labu ukur. Selanjutnya
ukur absorbansi dengan spektrofotometer pada maks 1 dan pada
maks 2 relatif terhadap sel blangko.

SRI ISMAWATI DELA SITI FATHIAH


MUJAHIDAH S. Farm
15020130255
Penetapan Kadar Secara Multi Komponen Campuran Parasetamol
Dan Kafeina Secara Spektrofotometri ultraviolet

BAB 3 METODE KERJA

3.1 Alat Praktikum


Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu batang
pengaduk, cawan penguap, corong penyaring, erlenmeyer, gelas
piala, labu takar 25, 50, 100 dan 500 ml, oven, pipet volum,
spektrovotometer UV-Vis dan timbangan analitik.
3.2 Bahan Praktikum
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah
aquadest, bahan obat paracetamol murni, bahan obat kafein murni,
NaOH, kertas saring, kertas timbang, sediaan obat yang mengandung
campuran parasetamol dan kafein.
3.3 Cara Kerja
1. Pembuatan Larutan Standar
Ditimbang seksama bahan obat paracetamol 10 mg, dan
kafein 10 mg. Dilarutkan secara terpisah dengan larutan NaOH 0,1
N Diencerkan parasetamol hingga 50 mL (larutan stok 200 ppm),
dan kafein hingga 100 mL (100 ppm) dalam labu takar.
2. Penentuan absorpsivitas jenis (a) dari larutan satandar
Disiapkan 4 macam deret konsentrasi (4, 6, 8, dan 10) dari
larutan stok parasetamol dan kafein. Ditentukan absorbansi pada
panjang gelombang maksimumnya telah diketahui sebelumnya.
3. Penentuan Kadar Parasetamol dan afeina Dalam Sediaan

SRI ISMAWATI DELA SITI FATHIAH


MUJAHIDAH S. Farm
15020130255
Penetapan Kadar Secara Multi Komponen Campuran Parasetamol
Dan Kafeina Secara Spektrofotometri ultraviolet

Ditimbang 5 buah tablet yang mengandung parasetamol


dan kafein. Dihitung rerata tiap tablet dan diserbukkand ditimbang
seksama 12,7 mg serbuk tablet. Dilarutkan sampel dengan larutan
NaOH 0,1 N ke dalam labu takar 100 mL sampai tanda batas.
Dipipet 5 mL larutan tersebut dan encerkan dengan larutan NaOH
0,1 N dalam labu takar 10 mL. Diukur absorbansi dengan
Spektrofotometer pada maks1 dan maks2 relatif terhadap sel balngko.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
1. Tabel running panjang gelombang maksimal ( maks)
Larutan baku Panjang gelombang (nm) Absorbsi
Parasetamol 257,22 0,147
Kafein 272,11 0,32

2. Tabel kurva baku parasetamol ( maks Parasetamol)


Konsentrasi ppm Panjang gelombang (nm) Absorbansi
6 257,22 nm 0,475

3. Tabel kurva baku parasetamol ( maks kafein)


Konsentrasi ppm Panjang gelombang (nm) Absorbansi
6 257,22 nm 0,056

4. Tabel kurva baku kafein ( maks kafein)


Konsentrasi ppm Panjang gelombang (nm) Absorbansi
6 272,109 nm 0,475

5. Tabel kurva baku kafein ( maks kafein)


Konsentrasi ppm Panjang gelombang (nm) Absorbansi
6 272,109 nm 0,302
6. Tabel absorbsivitas jenis
Konsentrasi Parasetamol (x) Kafein (y)
Standar
A pada max1 A pada max2 A pada max1 A pada max2
(ppm)

SRI ISMAWATI DELA SITI FATHIAH


MUJAHIDAH S. Farm
15020130255
Penetapan Kadar Secara Multi Komponen Campuran Parasetamol
Dan Kafeina Secara Spektrofotometri ultraviolet

4 0,033 0,134 0,081 0,056


6 0,263 0,221 0,133 0,205
8 0,387 0,298 0,181 0,308
10 0,474 0,369 0,224 0,370
Rata2 A/C = a 0,289 0,255 0,155 0,235

Perhitungan :
A1 = ax1 x b x Cx + ay1 x b x Cy
0,277 = 0,289 x 1 x Cx + 0,155 x 1 x Cy
0,277 = 0,289 Cx + 0,155 Cy
A2 = ax2 x b x Cx + ay2 x b x Cy
0,226 = 0,255 x 1 x Cx + 0,235 x 1 x Cy
0,226 = 0,255 Cx + 0,235 Cy
Diketahui :
Berat sampel = 30 mg
Volume awal = 100 mL = 0,1 L
Faktor pengenceran = 50
Kadar Parasetamol
0,277 = 0,289 Cx + 0,155 Cy x 0,235 Cy
0,226 = 0,255 Cx + 0,235 Cy x 0,155 Cy _
0,277 = 0,289 Cx + 0,036425 Cy
0,226 = 0,255 Cx + 0,036425 Cy
0,051 = 0,034 Cx
Cx = 1,5
C(parasetamol) x V(awal)
% kadar = x fp x 100%
berat sampel
1,5 x 0,1
% kadar = x 50 x 100%
30
= 25%
Kadar Kafein
0,277 = 0,289 Cx + 0,155 Cy

SRI ISMAWATI DELA SITI FATHIAH


MUJAHIDAH S. Farm
15020130255
Penetapan Kadar Secara Multi Komponen Campuran Parasetamol
Dan Kafeina Secara Spektrofotometri ultraviolet

0,277 = 0,289 (1,5) + 0,155 Cy


0,277 = 0,4335 + 0,155 Cy
0,277 - 0,4355 = 0,155 Cy
- 0,1565 = 0,155 Cy
Cy = - 1,010
C(kafein) x V(awal)
% kadar = x fp x 100%
berat sampel
1,010 x 0,1
% kadar = x 50 x 100%
30
= 16,83%

4.2 Pembahasan

SRI ISMAWATI DELA SITI FATHIAH


MUJAHIDAH S. Farm
15020130255
Penetapan Kadar Secara Multi Komponen Campuran Parasetamol
Dan Kafeina Secara Spektrofotometri ultraviolet

Salah satu upaya untuk menentukan kadar suatu senyawa


pada suatu sampel yaitu dengan cara spektrofotometri.
Spektrofotometri merupakan metode analisis yang didasarkan pada
besarnya nilai absorbsi suatu zat terhadap radiasi sinar
elektromagnetik. Prinsip kerja spektrofotometri adalah dengan
menggunakan spektrofotometer yang pada umumnya terdiri dari
unsur-unsur seperti sumber cahaya, monokromator, sel, fotosel, dan
detektor.
Dan, larutan baku dari Paracetamol ditentukan spektrum
absorbsi atau panjang gelombang () maks. Pada titik ini ditentukan
suatu bahan dapat diserap atau diabsorpsi dengan baik secara
maksimal.
Larutan standar adalah larutan murni yang digunakan
sebagai pembanding dalam pengujian, yang dibuat dengan cara
ditimbang seksama bahan obat paracetamol lebih kurang 30 mg,
kemudian dikeringkan pada suhu 105oC selama 1 jam. Selanjutnya
dilarutkan dalam 5 mL NaOH 1 N dalam labu takar. Diencerkan
sampai 100 ml (larutan stok 200 ppm).
Dan dalam percobaan ini bahan obat yang terdapat dalam
sediaan seperti campuran prasetamol dan kafein dapat ditentukan
kadarnya secara langsung tanpa melalui pemisahan terlebih dahulu
dengan menggunakan teknik anlisis spektrofotometri pada daerah
ultraviolet.
Alasan penggunaan bahan, yaitu aquadest digunakan
sebagai pembersih kuvet dan dalam pembuatan NaOH. NaOH
digunakan sebagai blanko, di mana blanko digunakan untuk
mengetahui besarnya serapan oleh zat yang bukan sampel. Kertas
saring digunakan untuk menyaring sampel saat dilakukan
pengenceran. Tablet panadol digunakan karena tablet ini
mengandung bahan campuran dari parasetamol dan kafein. Adapun
alasan parasetamol dan kafein dapat dianalisis dengan spektro UV
VIS ialah karena parasetamol memiliki gugus autokrom (-OH) dan
SRI ISMAWATI DELA SITI FATHIAH
MUJAHIDAH S. Farm
15020130255
Penetapan Kadar Secara Multi Komponen Campuran Parasetamol
Dan Kafeina Secara Spektrofotometri ultraviolet

gugus kromofor (- CO) sehingga bisa menyerap sinar UV. Begitu


pula dengan kafein mampu menyerap sinar UV.
Adapun hasil yang diperoleh, yaitu nilai absorbansi max 1
parasetamol, yaitu 0,511 dan max 2, yaitu 0,222. Sedangkan max1
pada sampel kafein, yaitu 0,321 dan max2, yaitu 0,406 pada deret
konsentrasi yang ditentukan.Adapun faktor kesalahan yang terjadi,
yaitu dalam hal cara memegang kuvet yang tidak benar di mana
bagian kuvet yang dipegang adalah bagian yang transparan.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa nilai absorbansi
max 1 parasetamol, yaitu 0,033 dan max 2 yaitu 0,255. Sedangkan max 1
pada sampel kafein, yaitu 0,155 dan max 2, yaitu 0,235 pada deret
konsentrasi yang ditentukan. Adapun pada praktikum kali ini tidak
sesuai dengan literatur karena banyaknyab faktor kesalahan.
5.2 Saran
Sebaiknya asisten selalu mendampingi praktikannya selama
proses praktikum berlangsung agar tidak terjadi kesalahan.

SRI ISMAWATI DELA SITI FATHIAH


MUJAHIDAH S. Farm
15020130255
Penetapan Kadar Secara Multi Komponen Campuran Parasetamol
Dan Kafeina Secara Spektrofotometri ultraviolet

DAFTAR PUSTAKA

Achmad. K., 2000, Validasi Metode Uji, Pusat Standarisasi dan Akreditasi
Laboratorium BSN, Jakarta.

Anonim., 2004, Metode Pengujian, Metode Kalibrasi dan Validasi,


Fatimah, Jakarta

Ditjen POM,. 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen


Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Hendayana. S., 2000, Kimia Analitik Instrumen, Semarang, IKIP


Semarang Press.

Khopkar., 2007, Konsep Dasar kimia Analitik, UI Press, Jakarta.

SRI ISMAWATI DELA SITI FATHIAH


MUJAHIDAH S. Farm
15020130255
Penetapan Kadar Secara Multi Komponen Campuran Parasetamol
Dan Kafeina Secara Spektrofotometri ultraviolet

Miller, J.N., 2000, Statistics and Chemometrics for Analytical Chemistry,


4th ed, Prentice Hall, Harlow,
P, Tipler, 1991, Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid, Bandung,
Erlangga.

Rohman., 2007, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka pelajar, Yogyakarta.

Tjay, T.H., 2007, Obat-Obat Penting Edisi Keenam Cetakan ke-1, PT Elex
Media Komputindo, Jakarta.

LAMPIRAN
Perhitungan:
1. aX1 (Parasetamol) 2. aX2 (Parasetamol)
a= A a= A
b.C b.C
= 0,033 = 0,134
1. 4 1.4
= 0,00825 = 0,0335
a= A a= A
b.C b.C
= 0,263 = 0,221
1. 6 1.6
= 0,0438 = 0,0368
a= A a= A
b.C b.C
= 0,378 = 0,298
SRI ISMAWATI DELA SITI FATHIAH
MUJAHIDAH S. Farm
15020130255
Penetapan Kadar Secara Multi Komponen Campuran Parasetamol
Dan Kafeina Secara Spektrofotometri ultraviolet

1. 8 1.8
= 47,25 = 0,0372

a= A a= A
b.C b.C
= 0,475 = 0,369
1 . 10 1 . 10
= 0,0475 = 0,0369
2. aY1 (Kafeina) 2. aY2 (Kafeina)
a= A a= A
b.C b.C
= 0,081 = 0,056
1. 4 1.4
= 0,0202 = 0,014
a= A a= A
b.C b.C
= 0,133 = 0,205
1. 6 1.6
= 0,0221 = 0,0341
a= A a= A
b.C b.C
= 0,181 = 0,308
1. 8 1.8
= 0,0226 = 0,0385
a= A a= A
b.C b.C
= 0,224 = 0,370
1 . 10 1 . 10
= 0,0224 = 0,037

SRI ISMAWATI DELA SITI FATHIAH


MUJAHIDAH S. Farm
15020130255
Penetapan Kadar Secara Multi Komponen Campuran Parasetamol
Dan Kafeina Secara Spektrofotometri ultraviolet

2.2 Uraian Bahan


1. Aquadest
Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama Lain : Aquadest, air suling
Rumus Molekul : H2O
Berat Molekul :18,02
Rumus Struktur : H-O-H
Pemerian : Cairan tidak berwarna, tidak berbau, dan
tidak berasa
Kelarut : Larut dengan semua jenis larutan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup kedap
Kegunaan : Zat pelarut
2. Parasetamol (Ditjen POM edisi III 1979 : 37)
Nama Resmi : ACETAMINOPHENUM
Nama Lain : Asetamiofen/Parasetamol
Rumus Molekul : C8H9NO2
Berat Molekul : 151,16
Rumus Struktur :

Pemerian : Hablur atau serbuk hablur putih; tidak


berbau; rasa pahit
Kelarutan : Larut dalam 70 bagian air, dalam 7
bagian etanol (95%) P, dalam 13
bagian aseton P, dalam 40 bagian
gliserol P dan dalam 9 bagian
propilenglikol P; larut dalam larutan
alkali hidroksida.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung
dari cahaya
Kegunaan : Analgetikum; antipiretikum
3. Natrium Hidrokida (Dirjen POM, 1979: 412)
SRI ISMAWATI DELA SITI FATHIAH
MUJAHIDAH S. Farm
15020130255
Penetapan Kadar Secara Multi Komponen Campuran Parasetamol
Dan Kafeina Secara Spektrofotometri ultraviolet

Nama resmi : NATRII HYDROXYDUM


Nama lain : Natrium hidroksida
Rumus molekul : NaOH
Pemerian : Bentuk batang, butiran
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan
etanol (95%)P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
4. Kafein (Dirjen POM.1979 ; 175)
Nama Resmi : CAFFEINUM
Nama Lain : Kafein, kafeina.
Rumus Molekul : C8H10N4O2
Berat Molekul : 194,19
Pemerian : serbuk atau hablur
Kelarutan : agak sukar larut dalam air
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : sebagai sampel
5. Panadol (www.dechacare.com)
Indikasi : meringankan sakit kepala
kontraindikasi : penderita dengan gangguan fungsi
hati yang berat.
Komposisi : tiap tablet mengandung:
- Parasetamol 400 mg
- Kafeien 65 mg

SRI ISMAWATI DELA SITI FATHIAH


MUJAHIDAH S. Farm
15020130255

Anda mungkin juga menyukai