PENYAKIT MALARIA
Disusun oleh
NIM : P1337430117034
KELAS: 2A
2019
Penyakit : Penyakit Malaria
Skema :
Fase Pra Klinik Fase Klinis
Outcome
A P S M D T
Parasit Demam
Sakit kepala tinggi,keringat Dideteksi
Plasmodium Melakukan ketika muncul Mengkonsumsi obat
dan diare dingin,mual klorokuin dan ACT
pemfogingan gejala dan
dan muntah
melakukan tes
darah
Penjelasan : Skema Riwayat Alamiah Penyakit Malaria
Ketika parasit berada di dalam tubuh, mereka masuk ke dalam hati untuk
bertumbuh, namun beberapa jenis parasit ini tidak aktif selama setahun. Setelah beberapa
hari, parasit dewasa akan memasuki aliran darah dan mulai menginfeksi sel darah merah,
biasanya dalam 48-72 jam, menyebabkan sel yang terinfeksi pecah.Walaupun langka,
Anda juga bisa tertular malaria melalui transfusi darah dan penggunaan jarum suntik yang
sama.
2. P : Terlihat Manifestasi Patologis ( Perubahan anatomis dan fisiologis )
Secara klinis gejala malaria infeksi tunggal pada pasien non-imun terdiri dari
beberapa serangan demam dengan interval tertentu (paroksisme), yang diselingi oleh
periode laten bebas demam. Pada pasien dengan infeksi campuran atau infeksi tunggal
tapi berulang, maka serangan dapat menjadi terus-menerus tanpa interval. Pejamu
yang imun gejala klinisnya dapat menjadi minimal dan tidak khas. Serangan demam
yang pertama diawali dengan masa inkubasi yang bervariasi antara 9-30 hari
tergantung spesies parasit.
Pada pasien malaria, demam disebabkan oleh pecahnya eritrosit dengan skizon
yang matang sehingga merozoit masuk ke dalam darah. Pada malaria vivak dan
malaria ovale, skizon dari tiap generasi menjadi matang 48 jam sekali sehingga timbul
demam tiap hari ketiga atau disebut malaria tertiana. Pada malaria malariae demam
dapat terjadi setiap 72 jam atau hari keempat sehingga disebut malaria kuartana. Pada
malaria falsiparum setiap 24–48 jam.
Pada malaria anak gejala bervariasi dan sering menyerupai penyakit yang sering
pada anak seperti gastroenteritis, meningitis/ensefalitis, atau pneumonia. Demam dan
sakit kepala atau gejala gastrointestinal dapat menjadi gejala tunggal ataupun menjadi
gejala yang dominan. Demam malaria pada anak dapat menjadi sangat tinggi >400C
yang terkadang mengakibatkan kejang demam. Pneumonia dan diare akut merupakan
kondisi komorbid paling sering dan merupakan prediktor kuat mortalitas. Kejadian
penyakit paru atau pencernaan diakibatkan koinfeksi dengan bakteri atau virus dapat
terjadi, namun perlu dibedakan dengan malaria-related respiratory distress.
Hampir semua orang pada infeksi pertama akan bermanifestasi klinis. Penduduk
daerah endemis membuat imunitas terhadap malaria, pada infeksi berikutnya gejala
akan bertambah ringan. Imunitas terhadap malaria terbentuk lambat dan membutuhkan
beberapa kali infeksi.Di daerah yang endemik hanya anak yang lebih muda memiliki
resiko tinggi berkembang menjadi malaria berat, sedangkan anak yang lebih tua dan
dewasa jarang menjadi malaria berat ataupun kematian. Pada malaria walaupun telah
terbentuk imunitas tetap berpeluang terinfeksi, imunitas yang terbentuk juga jangka
pendek, dengan ketiadaan paparan maka derajat imunitas menurun sehingga jika
terinfeksi lagi dapat menjadi berat.
3. S : Terlihat tanda dan gejala penyakit
Gejala malaria akan muncul jika Anda digigit oleh nyamuk yang sudah terinfeksi oleh
parasit Plasmodium. Masa inkubasi atau waktu antara gigitan nyamuk malaria dan
dimulainya gejala tergantung kepada jenis parasit yang menginfeksi. Masa
inkubasi Plasmodium falciparum adalah sekitar 1-2 minggu, sedangkan
untuk Plasmodium vivax adalah 2-3 minggu. Kedua jenis parasit inilah penyebab
malaria paling umum di Indonesia.
Demam tinggi
Sakit kepala
Berkeringat dingin
Nyeri otot
Diare
Anemia
Kejang
Tinja berdarah
Pada masa-masa inkubasi awal, gejala malaria seperti demam dan nyeri kepala
seringkali hanya bersifat ringan dan sering disalahartikan dengan penyakit umum
lainnya. Namun, hal ini bisa menjadi berbahaya apabila jenis parasit yang menggigit
Anda adalah Plasmodium falciparum. Jenis parasit ini paling berbahaya dan dapat
menyebabkan kondisi yang serius atau bahkan mengancam nyawa apabila tidak segera
ditangani dalam waktu 24 jam.
Maka dari itu, segera temui dokter jika muncul malaria dicurigai, terutama apabila
Anda sedang atau telah bepergian ke daerah endemis malaria di Indonesia agar
pengobatan bisa segera dimulai.
4. M : Upaya Pencegahan
Gaya hidup dan pengobatan rumahan di bawah ini mungkin dapat membantu mengatasi
malaria:
Menutupi kulit dengan mengenakan celana panjang dan baju berlengan panjang,
atau pakaian tertutup, terlebih ketika wabah menyebar di daerah Anda
Jika Anda terkena malaria, Anda harus mengonsumsi makanan cair, baru
kemudian dalam masa pemulihan, Anda bisa makan sayuran hijau dan buah-
buahan
5. D : Penegakan Diagnosis
Biasanya, hasil tes ini bisa didapatkan dalam 15-20 menit. RDT bisa memastikan
apakah jenis parasit yang ada di dalam darah itu adalah Plasmodium falciparum atau
jenis lain. Hasil tersebut akan sangat membantu dalam memilih kombinasi obat
antimalaria mana yang paling sesuai.
Selain tes RDT, malaria juga bisa didiagnosis dengan menggunakan mikroskopi.
Cara ini adalah cara yang lebih konvensional. Sampel darah pasien akan diambil,
kemudian dipelajari di bawah mikroskop. Tes mikroskopi ini bisa memastikan
keberadaan dan jenis parasit yang menyebabkan malaria serta proporsi sel darah merah
yang terinfeksi.Pemeriksaan darah juga bisa dilakukan untuk memeriksa apakah
pasien menderita anemia. Anemia merupakan salah satu komplikasi yang bisa terjadi
akibat malaria.
6. T : Pengobatan / Terapi
Pemulihan secara sempurna bisa dilakukan jika malaria diobati dan dirawat dengan
benar. Proses ini dilakukan langsung setelah diagnosis malaria diketahui. Obat
antimalaria yang diberikan tergantung kepada:
Pengobatan ini harus diberikan setidaknya selama 3 hari. Sedangkan untuk malaria
akibat Plasmodium vivax, pengobatan yang disarankan adalah dengan menggunakan
golongan klorokuin pada daerah yang masih belum resisten klorokuin. Namun pada
daerah yang telah resisten klorokuin, pengobatan yang disarankan adalah dengan ACT.
Obat-obatan Antimalaria pada Wanita Hamil
Risiko terjadinya kasus malaria yang parah akan meningkat pada penderita yang sedang
hamil. Bayi dan sang ibu bisa mengalami komplikasi yang serius. Beberapa obat-obatan
antimalaria tidak cocok untuk wanita hamil karena potensi efek sampingnya baik bagi
sang ibu maupun bayinya.Untuk tahu lebih banyak tentang jenis obat dan efek
sampingnya, tanyakan kepada dokter kandungan dan dokter yang menangani malaria
Anda. Mereka akan menjelaskan obat mana yang bisa dan tidak bisa dikonsumsi selama
masa kehamilan.
Penderita
Penyebaran mengalami
melalui demam
tinggi,keringat
gigitan
dingin,tinja
nyamuk
berdarah, mual
dan muntah
Tidak Mengabaikan
Tingkat mengetahui gejala yang
pengetahuan gejala timbul
rendah malaria