Anda di halaman 1dari 55

KELOMPOK 4

1. RIZMA PUTRI RAMADHANI (P1337430117004)


2. EGA PUTRI NUGRAHA (P1337430117019)
3. LUQMAN HAKIM (P1337430117022)
4. EZRA PETRA BAPTISTA (P1337430117023)
5. FITRA MUAFIKOH (P1337430117029)
6. FARIDA DWI UTAMI (P1337430117031)
7. CLEMENTIA SELNIA TEMU (P1337430117034)
8. ANINDITYA RATRINING W (P1337430117035)
9. FATHUR RAHMAN A (P1337430117037)
10. BARRA PUTRA DANUWARIKA (P1337430117042)
11. MOH. FAUZA ZAKI A (P1337430117045)
ANATOMI DAN FISIOLOGI
SISTEM PENCERNAAN
Sistem yang memposes mengubah makanan dan
menyerap sari makanan yang berupa nutrisi –
nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem
pencernan juga akan memecah molekul yang
sederhana dengan bantuan enzim sehingga
mudah dicerna oleh tubuh.
MULUT
1. Mulut (Oris)
Adalah permulaan saluran pencernaan yang merupakan
jalan masuk sistem pencernaan
a. Gigi
Fungsi gigi :
1. Gigi seri berfungsi untuk memotong
makanan
2. Gigi taring berfungsi untuk merobek
makanan
3. Gigi geraham berfungsi untuk
mengunyah makanan
b. Lidah
Berfungsi untuk :
1. Mengaduk makanan
2. Membantu proses penelanan makanan
3. Sebagai alat/organ pengecap rasa
c. Kelenjar liur
Kelenjar liur pada umumnya dibagi mayor dan minor.
Kelenjar liur mayor adalah kelenjar parotis,
submandibula dan sublingual. Sedangkan kelenjar liur
mayor tersebar di seluruh kavum oral.
KELAINAN KONGENITAL MULUT

Bibir Sumbing dan Celah Palatum


Bibir sumbing timbul sebagai defek pertumbuhan yang sporadis dan
dapat timbul sebagai kondisi yang diturunkan berkaitan dengan jenis
seks pria. Bentuk yang diturunkan terjadi baik dengan ataupun tanpa
celah palatum. Bibir sumbing dapat unilateral atau bilateral. Celah
palatum dapat bervariasi, mulai dari efek kecil pada palatum molle
yang menimbulkan disabelitas ringan, sampai dengan pemisahan
sempurna dari palatum durum yang disertai bibir sumbing. Lesi yang
ekstensif, mungkin akan menimbulkan kesulitan pemberian makanan
karena bayi tidak mampu menghisap.
PENYAKIT GIGI DAN GUSI
Karies Dentis
Karies merupakan destruksi komponen kalsifikasi gigi
oleh asam. Asam diproduksi oleh bakteri, biasanya oleh
strain spesifik dari Streptococcus mutans, yang berperan
terutama untuk menyaring gula yang terperangkap
sewaktu kontak dengan dentin oleh ‘plaque’, suatu
campuran antara bakteri dan residu gula. Penetrasi
kedalam dentin akan diikuti dengan invasi bakteri yang
menimbulkan infeksi pulpa.
Gingivitis (Radang Gusi)
Merupakan infeksi yang jarang ditemukan, disebabkan
oleh basil anaerob Borellia vincentii dan basil fusiform.
Gingivitis akut merupakan penyakit ulseratif derajat berat,
pada mulanya disebut infeksi Vincent, yang mampu
menyebar luas sepanjang tepi gusi dan ke dalam sampai
menghancurkan tulang.
Sebaliknya, gingivitis kronis merupakan keadaan yang
sering dijumpai, merupakan respons gusi terhadap
bakteri plak. Poliferasi bakteri anaerob, dan
kemungkinan produksi enzim proteolitik, berlanjut
menjadi peridontitis kronis dan destruksi bertahap
jaringan penyokong gigi. Keadaan ini akan
mengakibatkan longgarnya gigi atau bahkan terlepasnya
gigi.
PENYAKIT MUKOSA
MULUT
Kelainan Radang
Membran mukus oral dapat terkena berbagai radang mukokutan
seperti eritema multiforme, liken planus, dan sindroma
Behcet. Kelainan hanya terbatas pada mukosa oral.
a. Stomatitis herpatika
Infeksi yang umum oleh virus herpes simpleks. Ditandai oleh
vesikulasi dan ulserasi mukosa oral, dan biasanya terjadi pada
usia kanak-kanak. Banyak penderita sering kambuh di
kemudian hari dan timbul lesi yang sama pada bibir (herpes
labialis).
b. Stomatitis aftosa
Keadaan dimana ulkus-ulkus kecil tunggal atau lebih
terdapat pada mukosa oral. Ulkus tampak dangkal,
dengan anyaman jaringan nekrotik yang hemoragik
berwarna abu-abu. Banyak penderita terbebas dari
kekambuhan ulkus yang sembuh spontan dalam
beberapa hari. Etiologinya tidak diketahui, tetapi
kemungkinan bersifat imunologis, sebagian penderita
mempunyai hubungan dengan kelainan gastrointestinal,
seperti penyakit coeliac atau radang usus besar.
Lesi Reparatif
Mukosa oral merupakan subjek yang sering terkena
trauma minor. Pada sebagian individu terjadi proses
reparatif yang berlebihan sehingga timbul jaringan
fibrofaskuler yang membentuk polip. Lesi reparetif
tertentu pada mulut disebut epulis, dimana bentuk
‘kongenital’ dan sel datia dapat ditemukan. Disamping itu
ditemukan pula ‘tumor’ serupa angiomatosa pada
kehamilan, dan banyak hemangioma dan fibroma yang
mempunyai histogenesis serupa.
Leukoplakia
Leukoplakaia merupakan istilah klinis yang
digunakan untuk menjelaskan lesi-lesi kecil
keratosis. Lesi ini penting karena bersifat
premaligna. Pada leukoplakia ditemukan
hiperkeratosis dan hiperplasia epitel skuamosa
dengan, pada beberapa kasus, perubahan
displastik yang memicu timbulnya perubahan
meligna.
Tumor
Kanker bibir lebih banyak ditemukan dibandingkan dengan intra-oral. Kanker
bibir timbul terutama pada usia tua dan ada hubungan yang jelas dengan
terkena paparan sinar matahari. Dengan demikian lebih banyak terjadi pada
bibir bawah dibandingkan bibir atas. Jenis kanker bibir biasanya karsinoma
epidermoid berdiferensiasi baik yang menyebar langsung ke jaringan lainnya.
Dan secara limfogen ke kelenjar limfe regional.
Kanker intra-oral sering mengenai lidah dan timbul terutama pada daerah
leukoplakia. Jenis kanker ini adalah karsinoma skuamosa. Pada walnya tidak
terasa nyeri dan tidak terdeteksi, terutama bila mengenai daerah sepertiga
belakang lidah, sampai terjadi fiksasi dan pembengkakan yang menyebabkan
gangguan menelan dan bicara. Ini menyebar sampai ke struktur vital, sehingga
prognosis kanker lidah lebih buruk dibandingkan dengan kanker bibir.
2. Faring (Tekak/Tenggorokan)
Berfungsi menghubungkan rongga mulut dengan
kerongkongan serta melakukan gerakan mencegah
masuknya makanan ke jalan pernapasan dengan
menutup sementara (hanya beberapa detik) dan
mendorong makanan masuk ke dalam esofagus agar
tidak membahayakan pernapasan
PENYAKIT FARING
Faringitis
Faringitis Viral
Penyebab umum faringitis adalah infeksi virus, tetapi virus penyebabbnya jarang
teridentifikasi. Diduga sebagian besar kasus disebabkan oleh adinovirus, tetapi
infeksi virus lainnya terutama yang berada pada traktus respiratorius juga ikut
bertanggung jawab. Penderita dengan infeksi ini mula-mula mengeluh faringitis
atau timbul faringitis pada masa sakitnya. Dengan demikian, faringitis merupakan
gambaran umum dari demam yang umum influenza, campak dan infeksi
mononukleosis (demam kelenjar).
Faringitis streptokokus
Walaupun lebih jarang ditemukan dibandingkan infeksi virus, faringitis akibat
streptokokus ini penting sehubungan dengan komplikasinya. Pada penderita
yang non imun timbul bercak-bercak kulit yang tersebar luas (demam scarlet)
dan kadang-kadang menderita proliteratif glomerulonefritis akut, demam
reumatik atau purpura Henoch-schonlein.
 
Faringitis ulseratif
Faringitis dan tonsitilis ulseratif merupakan komplikasi yang umum dari
agranulositosis akibat leukimia atau kegagalan sumsum tulang. Dahulu
penyebab faringitis uleseratif yang penting adalah difteri, tetapi dewasa ini di
berbagai negara sudah dilakukan eridikasi dengan imunisasi.
Tonsilitis
Tosi faucial merupakan
kumpulan jaringan limfoid yang
ditutupi oleh epitel skuamosa
non-keratin yang melanjut ke
berbagai celah, dapat berperan
sebagai tempat debris atau nidus
infeksi. Karenanya tonsil sering
tempat infeksi bakteri yang
menimbulkan pembesaran tonsil
dan kelemahan umum.
Tumor
Faring dapat berupa karsinoma sel ‘transisional’ yang memberi
gambaran epitel skuamosa dan kolumner, epitel jenis respiratorius.
Walaupun demikian, kebanyakan karsinoma pada tempat ini adalah
anaplastik ( undeferesiansi). Disamping itu, dapat ditemukan
limfoma pada tonsil.
3. Esofagus (Kerongkongan)
Esofagus menghubungkan
faring dengan lambung yang
panjangnya + 25 cm dan
berdiameter 2,5 cm. Makanan
didorong melalui
kerongkongan oleh gelombang
kontraksi dan relaksasi otot
ritmik yang disebut dengan
peristaltik.
KELAINAN KONGENITAL
DAN MEKANIK Atresia
Jaringan Heterotopik Atresia merupakan kegagalan
Lesi-lesi kecil pada mukosa gaster tipe kanalisasi secara embrional. Kelainan
fundus umumnya ditemukan diatas ini lebih sering ditemukan
sfingter distal dan dipisahkan terhadap dibandingkan dengan agenesis
lapisan kolumner esofagus distal. esofagus yang relative jarang. Atresia
umumnya berkaitan dengan hubungan
Keadaan ini diasumsikan sebagai
abnormal (fistula) antara bagian paten
kesalahan letak (heterotopik) esofagus dengan trakea. Anak yang
kongenital jaringan gaster daripada mempunyai kelainan ini menjadi sulit
kelainan yang didapat, keadaan ini menelan sehingga terjadi
dapat berlanjut menjadi ulserasi dan bronkopneumonia aspirasi.
striktura sebagai akibat sekresi
asam/pepsin lokal.
Divertikulum
Divertikulum merupakan penonjolan keluar dinding ruangan viskus. Sebagian
berbentuk dilatasi sakuler dari keseluruhan tebal dinding, bentuk lainnya berupa
hernia mukosa sampai defek otot penutup. Divertikulum sering ditemukan pada
faring, tetapi dapat pula timbul pada esofagus akibat traksi (kekuatan eksternal
yang mendorong dinding) atau pulsi (kekuatan distensi). Divertikulum ini
berbeda dengan bentuk konginetal berkurangnya otot penutup pada dinding.
Divertikulum sering menjadi distensi permanen yang menghambat makanan
sehingga menimbulkan kesulitan menelan (disfagia).
Akalasia
Akalasia merupakan suatu kelainan yang jarang dimana kontraktilitas esofagus
bagian bawah hilang dan didapatkan kegagalan relaksasi sfingter
(kardiospasme).
Hiatus Hernia
Kelainan mekanik esofagus yang sering
ditemukan adalah hiatus hernia, yang
didefinisikan sebagai terdapatnya bagian
gaster pada bagian atas orifisium
diafragma. Pada awalnya diduga akibat
kelainan kongenital dari pendeknya
esofagus, tetapi sekarang diduga sebagian
besar hernia hiatus merupakan kelainan
yang didapat. Hernia gaster dengan
konsekuensi terjadinya retraksi esofagus
sebagian besar disebabkan oleh
meningkatnya tekanan intra-abdominal
dan hilangnya tonus muskuler diafragma
akibat usia lanjut. Akibat ketidakmampuan
sfingter akan menimbulkan regurgitasi dan
esophagitis.
Varises Esofagus
Varises merupakan dilatasi vena yang terlokalisir. Vena-vena esofagus
bagian distal mempunyai potensi untuk memindah system portal darah
apabila terdapat gangguan aliran vena portal melalui hepar. Karena itu,
pada hipertensi portal (terbanyak akibat sirosis hati) timbul kongesti dan
dilatasi vena-vena mukosa esofagus.
4. Lambung (Gaster)
Lambung merupakan
bagian dari saluran
pencernaan yang dapat
mengembang paling
banyak terutama di
daerah epigaster.
Lambung atau gaster
merupakan organ
kantung besar yang
terletak di rongga
perut agak ke kiri.
Fungsi lambung :
1. Menyimpan makanan dalam kurun waktu 2 – 5 jam
2. Mengaduk makanan (dengan gerakan meremas)
3. Mencerna makanan dengan bantuan enzim
4. Memproduksi mukus
 KELENJAR KONGENITAL
Kelainan kongetial, diluar dari stenosis hipertrofik
pilorus, jarang ditemukan. Ini termasuk struktur
asesoria yang dilapisi mukosa gaster, yang diaebut
‘kista’ apabila sakuler dan tidak berhubungan dengan
lumen gaster, ‘duplikasi’ apabila tubuler dan tidak
berhubungan dengan lumer gaster, dan ‘divertikel’ bila
ada hubungan dengan lumen besar.
1. Stenosis Pilorus
2. Hernia Diafragmatik
 KELAINAN RADANG
Radang gaster, seperti juga organ lain, biasanya dibagi
menjadi gastritis akut atau hemoragik atau erosif atau gastritis
kronis. Sampai saat ini gastritis kronis merupakan keadaan
yang masih belum jelas patogenesisnya, dan sulit
dihubungkan dengan hasil pemeriksaan endoskposi dan
gejalanya.
1. Gastritis Akut
2. Gastritis Kronis
3. Gastritis Bentuk Lain
5. Usus halus (Intestinum minor)
Saluran dgn panjang sekitar 8,25 m. Ada 3 bagian utama:
 Duodenum (Usus 12 jari
Panjangnya + 25 cm, berbentuk seperti sepatu kuda dan
melengkung ke kiri. Pada lengkungan ini terdapat pankreas.
 Jejunum (Usus kosong)
Panjangnya sekitar 7 m, berbatasan langsung dengan duodenum
dan ileum. Tidak terjadi proses penyerapan dan pencernaaan
makanan.
 Ileum (Usus penyerapan)
Panjangnya sekitar 1 m, berbatasan dengan jejunum dan
intestinum crassum. Terjadi penyerapan sari-sari makanan.
Fungsi utama usus halus yaitu : 1.
Menerima zat-zat makanan yang mudah
dicerna untuk diserap melalui kapiler-kapiler
darah dan saluran- saluran limfa
2. Menyerap protein dalam bentuk
asam amino
3. Menyerap karbohidrat dalam bentuk
emulsi lemak
6. Usus besar (Intestinum Mayor)
Panjang + 1½ m dan lebarnya 5-6 cm. Bagian yang membentuk
usus besar :
a.Sekum
Di bawah sekum terdapat apendiks vermiformis yang
berbentuk seperti cacing sehingga disebut juga umbai cacing.
Panjangnya sekitar 6 cm dan seluruhnya ditutupi oleh
peritoneum.
b. Kolon Asendens
Panjangnya 13 cm, terletak di bawah abdomen sebelah kanan
membujur ke atas dari ileum ke bawah hati. Di bawah hati
membengkok kekiri, lengkungan ini disebut fleksura hepatika,
dilanjutkan sebagai kolon transversum.
c.Appendiks (usus buntu)
Bagian dari usus besar yang muncul seperti corong dari akhir
seikum. Mempunyai pintu keluar yang sempit tetapi masih
memungkinkan dapat dilewati oleh beberapa isi usus. Appendiks
tergantung menyilang pada linea terminalis, masuk ke dalam
rongga pelvis minor, dan terletak horizontal di belakang seikum.
Sebagai suatu organ pertahanan terhadap infeksi, terkadang
appendiks bereaksi secara hebat dan hiperaktif yang bisa
menimbulkan perforasi dindingnya ke dalam rongga abdomen.
d. Kolon Transversum
Panjangnya ± 38 cm, membujur dari kolon asendens sampai ke kolon
desendens yang berada di bawah abdomen. Sebelah kanan terdapat
Fleksura Hepatika dan sebelah kiri terdapat Fleksura Linealis.
e. Kolon Desendens
Panjangnya ± 25 cm, terletak dibawah abdomen bagian kiri.
Membujur dari atas ke bawah dari Fleksura Linealis sampai ke
depan ileum kiri, bersambung dengan kolon sigmoid.
g. Kolon Sigmoid
Merupakan lanjutan dari kolon desendens. Terletak miring dalam
rongga pelvis sebelah kiri, bentuknya menyerupai huruf S, dan
ujung bawahnya berhubungan dengan rektum.
h. Rektum
Terletak dibawah kolon sigmoid yang menghubungkan intestinum
mayor dengan anus, terletak dalam rongga pelvis di depan os
sakrum dan os koksigis.
 Kelainan Kongenital
Duodenum berasal dari ujung distal foregut primitif
jejenum,ileum dan kolon proksimal berasal dari
mignut,sedangkan kolon distal dan rektum berasal dari
hindgut. Pertumbuhannya meliputi kanalisasi
(pembentukan lumen),kadang-kadang herniasi kedalam
selom ektra embrionik,rotasi dan pada akhirnya retraksi
kembali ke kavum abdomen.Sering ditemukan defek
yang terjadi akibat proses ini.
Atresia dan Stenosis
Atresia adalah kegagalan
usus untuk mengadakan
kenalisasi atau kegagalan
sekmen usus untuk
berkembang pada masa
pertumbuhan fetal.Stenosis
kongenital adalah konstriksi
usus yang terjadi pada
pertumbuhan fetal.
 Malrotasi
Jenis malrotasi sering terjadi ketika usus besar gagal turun (desenden)
ke dalam fosa iliaka setelah berkembang dari hernia umbilikalis
fisiologis.Ini berarti bahwa caecum tetap tinggi di dalam abdomen dan
pita yang akan memfiksasinya pada fosa iliaka kanan(pita ladd)
menyeberangi duodenum dan menekannya menimbulkan obstruksi
ekstrinsik.
 Duplikasi dan Divertikulum
Duplikasi ususs dapat terjadi berbentuk dua tabung tubuler atau
berbentuk kista mesenterium.Anomali ini dapat bermanifestasi sebagai
massa pada abdomen yang menyebabkan obstruksi intestinal atau
merangsang terjadinya volvulus.Divertikulum kongenital merupakan
penonjolan keluar dari keseluruhan tebal dinding usus, dan ini terjadi
terutama pada duodenum dan jejenum.
 Divertikulum Meckel
Divertikulum meckel timbul sebagai akibat regresi tidak sempurna
duktus vitello-intestinal, yaitu semacam divertikulum tubuler yang
terjadi pada ileum. pada umunya divertikulum dilapisi oleh mukosa
usus halus yang normal, tetapi sering mengandung elemen gastrik
heterotopik atau pankreas.
 Appendikstis
Ileus Mekonium
Isitilah ileus mekonium
berarti obstruksi usus halus
akibat penebalan dan
pemerasan mekonium yang
viskous seperti yang
diproduksi oleh bayi dengan
fibrosis kistik. Keadaan ini
ditemukan pada 15% bayi
yang terkena, dengan
komplikasi perforasi, atresia
sekunder atau volvulus.
i. Anus
Adalah bagian dari saluran pencernaan yang
menghuungkan rectum dengan dunia luar (udara
luar). Terletak didasar pelvis, dindingnya
diperkuat oleh 3 spinter :
1. Spinter Ani Internus, bekerja tidak
menurut kehendak
2. Spinter Levator Ani, bekerja tidak menurut
kehendak
3. Spinter Ani Eksternus, bekerja menurut
kehendak
Penyakit anus dan kanalis anal

Fisura, fistula dan abses merupakan kelainan anus


yang sering ditemukan, terjadi tersendiri atau sebagai
bagian dari penyakit Crohn. Tuberculosis anorektal
sangat jarang ditemukan di Inggris, tetapi sering
ditemukan di Negara yng insiden tuberculosis
parunya tinggi. Lesisifilis dan penyakit hubungan
seksual lainnya dapat terjadi di anus.
Hemoroid
Hemoroid adalah varikositis akibat dilatasi pleksus vena
hemeroidalis interna. Mekanisme terjadinya belum diketahui
secara jelas, walaupun hubungan dengan konstipasi kronis
disertai penarikan oleh feses merupakan hal yang sering disebut
sebut.
 
Tumor
Kutil. Kutil (kondiloma akuminata) merupakan neoplasma
benigna anus yang sering ditemukan. Kutil sering multiple dan
hamper selalu menandai infeksi human papillomavirus (HPV).
Insiden yang tinggi pada pria homoseksual menunjukan
terdapatnya transmisi venereal melalui anal intercourse. Terdapat
peningkatan risiko terjadinta karsinoma anus.
Karsinoma
Terdapat tiga kategori utama karsinoma yang berhubungan denga tiga jenis epitel
yang terdapat di kanalis anal:
 Adenokarsinoma pada traktus bagian atas (proksimal)
 Karsinoma epidermoid pada bagian bawah (distal)
 Karsinoma ‘basaloid’ terjadi pada daerah transional
Karsinoma epidermoid merupakan tumor yang paling banyak pada anal dan terjadi
pada kulit perianalis. Manifestasinya sebagai lesi yang mengalami ulserasi dengan tepi
berbentuk silinder, serta menyebabkan rasa nyeri atau perdarahan. Lesi ini menyebar
ke atas rectum bagian bawah (distal), keluar mengenai sfingter, dan melalui saluran
limfe limfatik mengenai pelvis lateral dan kelenjar limfe inguinalis. Insiden karsinoma
epdermoid lebih tinggi pada kaum homoseksual. Sebagian dikenal mempunyai virus
kutil sebelumnya (kondiloma akuminata), serta terdapat hubungan antara infeksi HPV
dengan timbulnya karsinoma epidermoid, seperti yang terdapat pada serviks uteri.
Melanoma
Melanoma anus dan kanalis anal jarang ditemukan.
  

Anda mungkin juga menyukai