Anda di halaman 1dari 6

Biografi Wilhelm Conrad Rontgen

Penemuan Sinar X atau yang lebih dikenal dengan Sinar Rontgen sangat berarti bagi
kemajuan dunia kedokteran dan Wilhelm Conrad Rontgen merupakan penemu sinar X sangat
berjasa dengan hal tersebut. Karena penemuannya yang sangat berharga, Wilhelm Conrad
Rontgen menerima penghargaan pada tahun 1901 yang merupakan penghargaan Nobel
pertama dalam bidang fisika. Penghargaan tersebut sekaligus menandai dimulainya zaman
fisika modern dan merevolusi kedokteran diagnostic.
1. Kehidupan Wilhelm Conrad Rontgen Sebelum Penemuan Sinar X
Wilhelm Conrad Rontgen lahir di Lennep, Jerman, pada 27 Maret 1845. Wilhelm Conrad
Rontgen merupakan anak satu satunya. Ayahnya yang bernama David Roentgen (1743-
1807) berkerja sebagai pembuat lemari dari bahan kayu dan ibunya sebagai pedagang kain.
Saat dia berusia tiga tahun, orang tuanya pindah ke Apeldoom di Belanda, kampung halaman
dari Neneknya hingga keluarganya pindah kewarganegaraan menjadi warga negara
belanda.Rontgen menempuh pendidikan pertamanya di asrama Institute of Martinus Herman
van Doorn. Ketika masa kecil ia tidak memperlihatkan bakat khusus dan prestasinya juga
tergolong biasa-biasa saja dan tak seorangpun menduga ia menjadi ahli fisika dan
mencatatkan namanya dalam sejarah dunia sebagai tokoh yang menemukan sinar X (Sinar
Rontgen) yang hingga kini makin luas dipergunakan dalam dunia kedokteran.
Setelah bersekolah di Apeldoom, Rontgen kemudian melanjutkan sekolah menengahnya
di sekolah teknik di Utrecht. Namun, ia dikeluarkan secara tidak adil karena menolak
memberitahu siapa nama temannya yang telah menggambar karikatur salah satu gurunya.
Roentgen. Di sekolah dia juga bukan termasuk murid yang istimewa meskipun dia
menunjukkan bakatnya pada bidang mekanik. Rontgen merupakan pecinta alam sejati, Ia
sangat menyukai alam dan gemar bertualang di tempat terbuka. dia suka sekali menghabiskan
waktunya untuk berlibur di Alpens atau di danau pada daerah Itali utara. Dia lebih menyukai
travelling dengan menggunakan kuda dibandingkan dengan mobil.
Pada awal tahun 1865 Roentgen masuk Universitas Utrecht, meskipun tidak sebagai
mahasiswa reguler karena dia kurang memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan di Kampus
tersebut. Kemudian dia menemukan kemungkinan untuk memasuki Zurich Polytechnical
School di Switzerland (yang saat itu merupakan Perguruan Tinggi untuk teknik terkemuka di
dunia) dengan cara lulus pada ujian masuk. Roentgen akhirnya lulus pada ujian masuk di
sana dan pada November 1865 dia menjadi mahasiswa Teknik Mesin di Zurich. Dia
melupakan kenangan buruknya saat dia dikeluarkan dari sekolahnya dulu. Hingga akhir
hidupnya Roentgen selalu mengingat kenangan indahnya di Zurich dan dia sangat berterima
kasih pada Augustus Kundt, Seorang Profesor Fisika pada Politeknik yang memberikan
inspirasi dan saran pada Roentgen untuk membangun karir di bidang Fisika. Rontgen menjadi
asisten Profesor Augustus Kundt di Zurich dan juga di University of Wurzburg.Saat sang
Profesor pindah tugas ke sana. Saat di Zurich Roentgen bertemu dengan Anna Bertha
Ludwig, yang dinikahinya pada tahun 1871. Mereka tidak memiliki anak dari pernikahannya
tetapi mereka mengadopsi keponakan dari Anna yang berjenis kelamin perempuan.

Kedekatan Rontgen dengan Kundt tidak lantas membuatnya mudah mendapatkan pekerjaan.
Ia baru menjadi dosen tetap di Strasbourg University pada tahun 1874. Tahun 1875 ia
menggantikan H.F. Weber, seorang profesor fisika, atas rekomendasi Weber sendiri. Ia
kemudian menjadi profesor fisika dan matematika di Academy of Agriculture di Hohenheim,
Wurttemberg.Setahun kemudian, Rontgen kembali ke Strasbourgh dan menjadi profesor
fisika teori. Dari tahun 1879 sampai 1888 ia menjabat sebagai ketua Jurusan Fisika di
University of Giessen. Ia ditawari jabatan di Jena dan Utrecht, tetapi ia tolak. Pada tahun
1888, ia menerima tawaran untuk menjdai profesor fisika dan direktur di Institute fisika di
University of Wurzburg. Ia menjadi kepala departemen di universitas yang pernah
menolaknya pada posisi akademik.
Tanggal 8 Nopember 1895, saat mengadakan percobaan dengan aliran arus listrik dan tabung
gelas yang dikosongkan sebagian (tabung sinar katode), Dia mengamati nyala hijau pada
tabung yang sebelumnya menarik perhatian Crookes. Roentgen selanjutnya mencoba
menutup tabung itu dengan kertas hitam dengan harapan agar tidak ada cahaya tampak yang
dapat lewat. Namun setelah ditutup ternyata masih ada sesuatu yang dapat lewat. Roentgen
Menyimpulkan bahwa ada sinar-sinar tidak tampak yang mampu menerobos kertas hitam
tersebut.

Cahaya yang berpendar pada layar yang terbuat dari barium platino cyanida yang kebetulan
berada di dekatnya. Jika sumber listrik dipadamkan, maka cahaya pendar pun hilang.
Roentgen segera menyadari bahwa sejenis sinar yang tidak kelihatan telah muncul dari dalam
tabung sinar katoda Ia merumuskan teori bahwa saat sinar katode (elektron) menembus
dinding gelas tabung, beberapa radiasi yang tak diketahui terbentuk yang melintasi ruangan,
menembus bahan kimia, dan menyebabkan fluoresensi. Pengamatan lebih lanjut
mengungkapkan bahwa kertas, kayu, dan aluminum, di antara bahan lain, transparan pada
bentuk baru radiasi ini. Ia menemukan bahwa itu memengaruhi plat fotografi, dan sejak tidak
secara nyata menunjukkan beberapa sifat cahaya, seperti refleksi atau refraksi, secara salah ia
berpikir bahwa sinar itu tak berhubungan pada cahaya.
Dalam pandangan pada sifat tak pasti itu, ia menyebut fenomena radiasi X. Karena
sebelumnya tidak pernah dikenal, maka sinar ini diberi nama Sinar-X. Namun untuk
menghargai jasa beliau dalam penemuan ini maka seringkali sinar-X itu dinamai juga Sinar
Roentgen. Kita menyebutnya Sinar Roentgen. Ia mengambil fotografi sinar-X pertama, dari
bagian dalam obyek logam dan tulang tangan istrinya.
Nyala hijau yang terlihat oleh Crookes dan Roentgen akhirnya diketahui bahwa sinar
tersebut tak lain adalah gelombang cahaya yang dipancarkan oleh dinding kaca pada tabung
sewaktu elektron menabrak dinding itu, sebagai akibat terjadinya pelucutan listrik melalui gas
yang masih tersisa di dalam tabung. Pada saat yang bersamaan elektron itu merangsang atom
pada kaca untuk mengeluarkan gelombang elektromagnetik yang panjang gelombangnya
sangat pendek dalam bentuk sinar-X. Sejak saat itu para ahli fisika telah mengetahui bahwa
sinar-X dapat dihasilkan bila elektron dengan kecepatan yang sangat tinggi menabrak atom.
Tergiur oleh penemuannya yang tidak sengaja itu, Roentgen memusatkan perhatiannya pada
penyelidikan sinar-X. Dari penyelidikan itu beliau mendapatkan bahwa sinar-X dapat
memendarkan berbagai jenis bahan kimia. Sinar-X juga dapat menembus berbagai materi
yang tidak dapat ditembus oleh sinar tampak biasa yang sudah dikenal pada saat itu. Di
samping itu, Roentgen juga bisa melihat bayangan tulang tangannya pada layar yang
berpendar dengan cara menempatkan tangannya di antara tabung sinar katoda dan layar. Dari
hasil penyelidikan berikutnya diketahui bahwa sinar-X ini merambat menempuh perjalanan
lurus dan tidak dibelokkan baik oleh medan listrik maupun medan magnet dan sinar X
tersebut tidak dapat menembus material dengan nomer atom yang lebih tinggi.
2. Kehidupan Rontgen setelah penemuan Sinar X
Antusias yang luar biasa diberikan pada penemuan Roentgen dengan publikasi besar-
besaran pada dunia sains. Medis, sains umum dan jurnal fotografi semuanya
mempublikasikan artikel penemuan Roentgen dan kemungkinan aplikasinya. Jurnal pertama
yang didedikasikan pada penemuan sinar-x terbit pada Mei 1896 dengan judul “Archives of
clinical skiagraphy” dibuat oleh Sidney Rowland diterbitkan di London. Judul artikel tersebut
kemudian diubah oleh pembuatnya sendiri menjadi “Archives of Roentgen Review” dan
setelah itu jurnal sejenis banyak bermunculan di berbagai negara.
Di Amerika, Thomas Alfa Edison yang merupakan ilmuwan pertama yang melakukan
penelitian mengenai sinar X menyarankan untuk keperluan medis, digunakan fluorescent
screen dibandingkan dengan photographic plate, sehingga dokter bisa langsung melihat
adanya fraktur dan lainnya tanpa harus menunggu pencucian film dulu. Setelah meneliti
berbagai macam bahan untuk digunakan sebagai screen (Edison menguji coba hampir 2.000
bahan) akhirnya dia memutuskan bahwa screen yang paling baik digunakan adaah calcium
tungstate, yang bisa memberikan gambaran lebih terang dibandingkan dengan barium
platino-cyanide yang digunakan oleh Roentgen pada awal penemuannya.
Roentgen merupakan manusia yang cukup disegani karena penemuannya ini, namun
beberapa penghargaan yang diterimanya lebih merupakan beban baginya dibandingkan
sebagai kebanggaan. University of Wurzburg memberinya gelar kehormatan Doctor of
Medicine, dan dia juga menerima penghargaan sebagai warga kehormatan dari kampung
halamannya di Lennep. Roentgen tidak menghadiri hampur semua undangan yang ditujukan
padanya dari masyarakat sains mengenai penemuannya ini. Roentgen juga tidak menghadiri
pemberian gelar kehormatan dari Pangeran Regent dari Bavaria, yang nantinya terdapat gelar
”Yang Mulia” pada Roentgen. Pada Tahun 1901 Roentgen menjadi penerima Nobel pertama
untuk Fisika dan dia berangkat untuk menghadiri acara penerimaan Nobel untuknya, namun
dia tidak memberikan kuliah pada pemberian Nobel tersebut sebagaimana yang dilakukan
oleh ilmuwan lain saat menerima Nobel.

Atas penemuannya ini Rontgen mendapat penghargaan luar biasa dari dunia. Jalan-jalan di
beberapa kota besar di Eropa di namai sesuai namanya, Ia juga mendapat berbagai hadiah,
gelar kehormatan, gelar Dr honoriscausa dari beberapa universitas ternama dunia. Namun
kehidupan, gaya dan sikapnya tetaplah sederhana. Ia terkenal orang yang rama, sopan santun,
dan tidak segan memberikan bantuan kepada orang lain. Ia juga lebih senang bekerja
sendirian dan tidak mengangkat asisten.
Pada Tahun 1900 Roentgen meninggalkan Wurzburg untuk memimpin Physical
Institute of the University of Munich, dimana dia mulai mengerjakan penelitian mengenai
kristal. Setelah Roentgen pensiun pada tahun 1920, dia masih diberikan izin untuk
menggunakan dua ruangan di Institute untuk terus melakukan penelitian di Institute.
Roentgen terus melakukan penelitian disana hingga beberapa hari sebelum akhirnya
meninggal pada 10 Februari 1923.
Sumber:
http://motivasipedia.blogspot.co.id/2011/05/biografi-wilhelm-conrad-rontgen.html
http://nova-rahman.blogspot.co.id/2008/11/biografi-wilhelm-conrad-roentgen.html
Brief History of X-Ray
Forensic of Radiology

Anda mungkin juga menyukai