Anda di halaman 1dari 10

FISIKA MODERN

TUGAS : MAKALAH SINAR X

OLEH :
Nama Kelompok 2
1. Ega Sri Irmayani (F1052171004)
2. Yustina Veronika (F1052171011)
3. Muqrima (F1052171001)
4. Fransiska Roselina(F1052171012)
5. Wendi Ariko (F1052171013)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2019
A. PENDAHULUAN
Puji syukur kami panjatkan kehadirat AllahSWT. Karena berkat rahmat, taufik dan
hidayah-Nya sehingga tugas Makalah Fisika Modern yang berjudul “SINAR -X” dapat
terselesaikan.
Dalam penyusunan Makalah ini, kami banyak memperoleh bimbingan, petunjuk dan
bantuan serta dukungan dari teman-teman.
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu,
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.

Segala puji hanya milik Allah SWT, sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rosulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya kami mampu menyelesaikan makalah ini
guna memenui salah satu tugas mata kuliah Fisika Modern, dan lebih lanjut semoga makalah
ini dapat memberi manfaat serta memberi pengetahuan.
Dalam menyusun tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun
kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan, dan bimbingan dosen mata kuliah Fisika Modern sehingga kendala-kendala yang
kami hadapi dapat teratasi.
A. Pengertian sinar x

Sinar x adalah suatu gelombang elektromagnetik yang memiliki panjang


gelombang sangat pendek dengan energi yang sangat besar dan memiliki daya tembus
yang sangat tinggi.sinar x juga mampu mengionisasi atom dari materi yang dilaluinya,
menjadikannya sebagai salah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik. Sinar x
memiliki panjang mulai dari 0,01 sampai 10 nanometer dengan frekuensi mulai dari
30 petahertz sampai 30 exahertz dan memiliki energi mulai dari 120 elektronvolt
sampai 120 kilo elektronvolt. Kemampuan sinar x dalam menembus bahan
dimanfaatkan dalam bidang medis dalam radiografi diagnostik.
B. Sejarah ditemukan sinar x

Wilhelm conrad rontgensi penemu sinar x yang di lahirkan pad 27 maret


1845,di lennep jerman adalahanak seorang pedagang.pada usia 3 tahun keluarganya
pindah ke apeldoorn belanda.ia kemudian masuk insitut martinus herman van doorn.

Rontgen belajar fisika universitas utrecht tahun 1865.ia kemudian masuk


dalam jurusan rekayasa mekanik di politeknik zurich swiss dan bekerja di
laboratorium kundt di bawah bimbingan dosennya-clausius. Rontgen memperoleh
gelar phd.tahun 1869, kemudian terbang ke prancis mengajar di univesitas strasbourg
sebagai guru besar bidang fisika. Tak lama kemudian ia pindah ke jerman tahun 1900
menjadi ketua jurusan fisika universitas munich atas permintaan khusus pemerintah
provinsi bavaria.

Karya pertamanya dipublikasikan tahun 1870 tentang “panas gas yang


spesifik”, kemudian disusul karya tulis tentang “konduksi panas Kristal.Tanggal 8
November 1895 Rontgen melakukan percobaan dengan “Cathode”, sinar Cathode
terdiri atas arus elektron. Arus diproduksi menggunakan voltase tinggi antara
electrode yang ditempatkan pada masing-masing ujung tabung gelas yang udaranya
hampir di kosongkan seluruhnya.

Sinar cathode ini tidak khusus merembes dan sudah distop oleh beberapa
sentimeter udara. Pada peristiwa ini rontgen sudah sepenuhnya menutup tabung sinar
cathode dengan kertas hitam tebal sehingga biarpun listrik dinyalakan, tak ada cahaya
yang bisa terlihat dari tabung.akan tetapi, takkala rontgen menyalakan arus listrik di
dalam tabung sinar cathode, dia terperanjat melihat bahwa cahaya mulai memijar pada
layar yang terletak dekat bangku seperti distimulir oleh sinar lampu.dia padamkan
tabung dan layar (yang terbungkus barium platino cyanide).lalu cahaya berhenti
memijar.karena tabung sinar cathode sepenuhnya tertutup.rontgen segera sadar bahwa
suatu bentuk radiasi yang tak kelihatan mesti datang dari tabung ketika cahaya listrik
dinyalakan.karena ini merupakan hal yang misterius, dia sebut radiasi yang tampak itu
“sinar-x” yang merupakan lambang matematik biasa untuk sesuatu yang tidak
diketahui.tergiur oleh penemuannya yang kebetulan itu, rontgen menyisihkan
penyelidikan-penyelidikan lainnya dan ia pusatkan perhatian terhadap penelaahan hal
ihwal yang terkandung dalam “sinar-x”. Sesudah beberapa minggu bekerja keras, dia
menemukan bukti-bukti lain sebagai berikut:
1) Sinar X bisa membuat sinar pelbagai benda kimia selain brium platinocyanide.
2) Sinar X dapat menerobos lewat berbagai benda yang tak tembus oleh cahaya biasa.
Rontgen menemukan bahwa sinar-X dapat menembus dagingnya, tetapi berhenti
pada tulangnya. Dengan jalan meletakkan tangannya antara tabung sinar cathode
dan layar yang bersinar, Rontgen dapat melihat di layar bayangan dari tulang
tangannya.
3) Sinar X berjalan menurut garis lurus; tidak seperti partikel bermuatan listrik, sinar
X tidak terbelokkan oleh bidang magnet.
Bulan Desember 1895 Rontgen menulis kertas kerja pertamanya mengenai sinar-
X. Laporannya dalam waktu singkat menggugah perhatian dan kegemparan. Dalam
tempo beberapa bulan, banyak ilmuwan melakukan penyelidikan sinar-X dan
dalam tempo setahun sekitar 1000 kertas kerja diterbitkan tentang masalah itu.
Salah seorang ilmuwan yang penyelidikannya langsung pada hasil penemuan
Rontgen adalah Antoine Henry Becquerel.Orang ini meskipun maksud utamanya
menyelidiki sinar-X, justru menemukan fenomena penting tentang
radioaktivitas.Secara umum sinar-X bekerja bila energi tinggj elektron mengenai
sasaran.Sinar-X itu sendiri tidak mengandung elektron.Akan tetapi, gelombang yang
dapat terlihat mata (yaitu gelombang cahaya), kecuali panjang gelombang sinar-X
jauh lebih pendek.

Sinar-X juga banyak dipergunakan untuk keperluan industri, misalnya bisa


digunakan untuk mengukur tebal suatu benda atau mencari kerusakan yang
tersembunyi.Sinar-X juga berfaedah pada banyak bidang penyelidikan ilmiah, mulai
dari biologi hingga astronomi. Sinar-X menyuguhkan kepada para ilmuwan sejumlah
besar informasi yang berkaitan dengan atom dan struktur molekul

Rontgen tak mempunyai anak karena itu dia dan istrinya, Anna Bertha
Ludwig kemudian mengadopsi anak seorang gadis, tahun 1901 Rontgen menerima
hadiah Nobel bidang fisika yang untuk pertama kalinya diberikan pada bidang itu. Dia
tutup usia di Munich, Jerman pada 10 Februari 1923

C. PEMBAGIAN SINAR-X
1. Sinar-X Brehmsstrahlung
Electron dengan kecepatan tinggi (karena ada beda potensial 1000 Kvolt) yang
mengenai target anoda, electron tiba-tiba akan mengalami pelemahan yg sangat
darastis oleh target sehingga menimbulkan sinar-x, sinar-x yg terjadi dinamakan
“sinar-x brehmsstrahlung” or “braking radiation”. Pada waktu muatan (electron)
yang bergerak dengan kecepatan tinggi (mengalami percepatan), karena adanya
beda potensial, muatan (electron) akan memancarkan radiasi elektromagnetik dan
ketika energy electron cukup tinggi maka radiasi elektromagnetik tersebut dalam
range sinar-x.Sinar-x jenis ini tidak dipergunakan untuk XRD (X-Ray Difraction)
2. Sinar-x karakteristik
Electron dari katoda yang bergerak dengan percepatan yg cukup tinggi, dapat
mengenai electron dari atom target (anoda) sehingga menyebabkan electron
tereksitasi dari atom, kemudian electron lain yang berada pada sub kulit yang
lebih tinggi akan mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh electron tadi,
dengan memancarkan sinar-x yang memiliki energy sebanding dengan level
energy electron. Karena sinar-X karakteristik memiliki Panjang gelombang
tertentu yang dapat difilter, maka jenis ini banyak diaplikasikan untuk XRD (X-
RAy Diffraction) dalam menentukan struktur material.

D. SIFAT-SIFAT SINAR-X
Sinar x mempunyai beberapa sifat fisikyaitu daya tembus, pertebaran,
penyerapan, efek fotografik, fluoresensi, ionisasi dan efek biologik, selain itu, sinar x
tidak dapat dilihat dengan mata, bergerak lurus yang mana kecepatannya sama dengan
kecepatan cahaya, tidak dapat difraksikan dengan lensa atau prisma tetapi dapat
difraksikan dengan kisi kristal. Dapat diserap oleh timah hitam, dapat dibelokkan
setelah menembus logam atau benda padat mempunyai frekuensi gelombang yang
tinggi.
a) Daya tembus
Sinar x dapat menembus bahan atau massa yang padat dengan daya
tembusyang sangat besar seperti tulang dan gigi.Makin tinggi tegangan tabung
(besarnya KV) yang digunakan, makin besar daya tembusnya.Makin rendah
berat atom atau kepadatan suatu benda, makin besar daya tembusnya.
b) Pertebaran
Apabila berkas sinar x melalui suatu bahan atau suatu zat, maka berkas
sinartersebut akan bertebaran keseluruh arah, menimbulkan radiasi sekunder
(radiasi hambur) pada bahan atau zat yang dilalui. Hal ini akan menyebabkan
terjadinya gambar radiograf dan pada film akan tampak pengaburan kelabu
secara menyeluruh. Untuk mengurangi akibat radiasi hambur ini maka
diantara subjek dengan diletakkan timah hitam (grid) yang tipis.
c) Penyerapan
Sinar x dalam radiografi diserap oleh bahan atau zat sesuai dengan
berat atomatau kepadatan bahan atau zat tersebut. Makin tinggi kepadatannya
atau berat atomnya makin besar penyerapannya.
d) Fluoresensi
Sinar x menyebabkan bahan-bahan tertentu seperti kalsium tungstat
atau zinksulfide memendarkan cahaya (luminisensi). Luminisensi ada 2 jenis
yaitu :
1. Fluoresensi, yaitu memendarkan cahaya sewaktu ada radiasi sinar x saja.
2. Fosforisensi, pemendaran cahayaakan berlangsung beberapa saat
walaupun radiasi sinar x sudah dimatikan (after – glow).
e) Ionisasi
Efek primer dari sinar x apabila mengenai suatu bahan atau zat
dapatmenimbulkan ionisasi partikel-partikel atau zat tersebut.
f) Efek Biologi
Sinar x akan menimbulkan perubahan-perubahan biologi pada
jaringan. Efekbiologi ini yang dipergunakan dalam pengobatan radioterapi.

E. PRINSIP DASAR PEMBENTUKAN SINAR-X


Sinar X dibentuk ketika elektron-elektron bebas melepaskan sebagian
energinya ketika berinteraksi dengan elektron yang mengorbit atau dengan nukleus
atau inti atom.Energi yang dilepaskan oleh elektron ini adalah Foton Sinar X.
Proses terjadinya sinar x adalah sebagai berikut :

 Katoda (filament) dipanaskan (besar dari 20.0000C) sampai menyala dengan


mengalirkan listrik yang berasal dari transformator.
 panas electron-elektron dari katoda (filamen) terlepas.
 Sewaktu dihubungkan dengan transformator tegangan tinggi, electron electron
gerakannya dipercepat menuju anoda yang berpusat di focusing cup.
 Awan-awan elektron mendadak dihentikan pada target (sasaran)
sehinggaterbentuk panas (99%) den sinar x (1%)
 Pelindung (perisai) timah akan mencegah keluarnya sinar x, sehingga Sinar x
yang terbentuk hanya dapat keluar melalui jendela.
 Panas yang tinggi pada target (sasaran) akibat benturan electron dihilangkan
dengan radiator pendingin.
F. Syarat Terjadinya Sinar X
1. Ruang yang vacuum (hampa udara)
Pembentukan sinar x juga membutuhkan ruang vakum atau hampa udara.
Proses pembentukan harus dalam ruang vakum karena jika keadaan tidak vakum,
maka ketika elektron bergerak akan ada unsur atau partikel lain yang menghalangi
lintasan elektron menuju target yang bisa menyebabkan perubahan arah elektron
sehingga tidak menumbuk target atau berkurangnya kecepatan elektron karena
terhambat sehingga energi yang seharusnya dipancarkan besar akan menjadi kecil.
Maka dari itu, semua proses pembentukan dan komponen pembangkit sinar x
harus dalam ruang vakum
2. Beda potensial yang tinggi
Setelah elektron bebas terkumpul, maka elektron perlu digerakkan dengan
sangat cepat menuju target. Elektron harus bergerak sangat cepat karena energi
sinar x yang akan dipancarkan elektron bergantung pada kecepatannya. Untuk
menggerakkan electron yang dibutuhkan adalah beda potensial yang tinggi. Pada
dasarnya elektron adalah partikel bermuatan negatif, maka target Anoda perlu
diberi tegangan positif yang tinggi agar dapat menarik elektron. Hal ini bekerja
seperti layaknya magnet, dua kutub yang berlainan akan saling tarik menarik.
Begitu juga dengan daya tarik muatan, jika muatan berbeda, akan terjadi daya
tarik antar partikel. Dengan hal ini, kita dapat mengatur seberapa cepat elektron
bergerak dengan mengatur tegangan tabung.Semakin tinggi tegangannya, maka
semakin cepat juga elektron bergerak, dan makin kuat daya tembusnya.
3. Sumber electron
Setiap materi terdiri dari atom, dan setiap atom memiliki elektron yang
mengelilingi nukleus.Dalam hal ini, filamen adalah sebagai sumber
elektron.Umumnya Logam dipilih sebagai filamen karena unsur logam memiliki
banyak elektron yang mengorbit di kulit atomnya.Yang perlu dilakukan adalah
melepaskan elektron yang mengorbit tersebut sehingga menjadi elektron bebas.
Dengan mengalirkan arus pada filamen, maka akan terjadi efek emisi termionis
yang menyebabkan elektron terlepas dari kulit atom.
Target tumbukan
Filamen pada Katoda harus memilik sifat sebagai berikut:
- Memiliki Fungsi Kerja yang rendah
- Memiliki titik lebur (Melting Point) yang tinggi
- Memiliki ketahanan mekanis yang tinggi
Umumnya Tungsten digunakan sebagai bahan filamen karena Tungsten
memiliki titik lebur yang tinggi (3370°C), fungsi kerja 4,52 eV yang tidak terlalu
tinggi untuk Tabung Röntgen, dan strukturnya yang solid memiliki daya tahan
mekanis yang tinggi. Nomor Atom Tungsten juga tinggi (74), yang artinya
banyak elektron yang mengorbit inti atomnya, sehingga mudah dilepaskan
4. Focusing
Hal terakhir yang perlu diperhatikan adalah target tumbukan atau Anoda.
Anoda disini bekerja sebagai material untuk berinteraksi dengan elektron dan
sebagai bahan penarik elektron karena diberi tegangan yang tinggi. Ketika
elektron bebas menumbuk target Anoda, maka sinar x akan dihasilkan, baik
melalui proses Bremsstrahlung atau proses Sinar X Karakteristik. Secara umum,
ketika elektron menabrak target, elektron akan memancarkan foton sinar x. Target
Anoda umumnya juga terbuat dari Tungsten karena ketahanan mekanisnya yang
tinggi, serta didukung beberapa material lain seperti Rhenium, Molybdenum, dan
Grafit untuk meningkatkan ketahanan mekanis target, dan meningkatkan daya
dissipasi panas target.
G. SINAR X PADA FISIKA MODERN
Keberhasilan teori foton yang dikemukakan Einstein dalam menjelaskan effek
foto listrik ternyata dapat digunakan juga untuk menjelaskan bagaimana proses terjadinya
sinar X yang jauh sebelumnya telah ditemukan oleh W Rontgen (1895).
Ternyata bahwa proses terjadinya sinar X merupakan kebalikan dari fenomena
effek foto listrik. Pada efek foto listrik, foton datang pada permukaan logam lalu dari
permukaan logam dikeluarkan electron foto. X-rays dapat dijelaskan sebagai berikut :
electron energetik menumbuk permukaan logam ,dan dari permukaan logam dipancarkan
sinar-x atau foton foton. Energi kinetik elektron diubah seluruhnya menjadi energi foton

eV = hf = hc/λmin

1,24x10−6 vm
min𝑒𝑉
ℎ𝑐
𝑉

dengan V adalah beda potensial pemercepat

Panjang gelombang sinar x yang dipancarkan bermacam macam namun harganya


tidak akan lebih kecil dari λmin.

Spectrum sinar x berada pada daerah cahaya tidak tampak (invisible), dengan
panjang gelombang sangat pendek (orde angstrum) atau memiliki frekuensi yang sangat
tinggi, sehingga sinar x memiliki daya tembus tinggi. Bagaimanakah caranya supaya
dapat mengukur panjang gelombang dari spectrum sinar x yang panjang gelombangnya
sangat kecil tersebut ?.

Seorang ilmuwan bernama W.L.Bragg (1912) mengusulkan untuk menggunakan


Kristal sebagai kisi untuk mendifraksikan sinar x.

Jarak antar atom yang berdekatan dalam Kristal dimanfaatkan sebagai lebar celah
karena jaraknya hampir sama dengan panjang gelombang sinar x.
Berdasarkan persamaan difraksi Bragg tersebut panjang gelombang sinar x akan
diketahui apabila jarak antar atom d kristalnya diketahui, sebaliknya bila sinar x panjang
gelombangnya diketahui maka dapat digunakan untuk mengetahui struktur Kristal.
A. Produksi Sinar-X
Munculnya sinar –x ketika permukaan logam ditembak oleh electron electron
energetic secara mikroskopis dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Effek Pengereman
Ketika electron cepat (energetic) masuk kedalam material logam akan berinteraksi
(bertumbukan , bersinggungan) dengan atom atom penyusun material logam tersebut
electron menjadi berkurang (seperti direm) electron yang hilang, energi kinetic yang
hilang inilah yang muncul dalam bentuk sinar

b. Eksitasi Transisi Atom Logam


Ketika atom atom logam bertumbukan dengan electron, electron akan
menyerahkan sebagian atau seluruh energinya pada atom. Hal itu terjadi karena atom
jauh lebih massif dibandingkan dengan electron. Energi yang diserap atom
mengakibatkan electron electron dalam atom akan tereksitasi ketingkat energi yang
lebih tinggi. Elektron yang berada dalam keadaan eksitasi dengan segera bertransisi
kembali. Pada saat electron bertransisi itulah dipancarkan foton berupa sinar-x
Ketika electron bertransisi dari keadaan awal ni ke kedaan akhir nf maka
akan dipancarkan sinar-x dengan frekuensi

Frekuensi sinar-x Kα hasil dari transisi kulit L (ni = 2)ke kulit K (nf = 1)

dengan Z ialah nomor atom logam target, R ialah konstanta Ridberg =


1,097x107m1 dan c ialah cepat rambat cahaya. Energi sinar-x Kα ialah

E(K) 10,2eVx(Z 1)2

Anda mungkin juga menyukai