H. Pengertian Gaya
Kamu mungkin pernah mengendari sepeda dijalan menurun pada saat itu, sepeda
mu bergerak semakin cepat, meskipun tidak dikayuh. Gerak yang demikian ini
dinamakan gerak yang dipercepat. Apa yangt menyebabkan sepedamu mengalami
percepatan? Gerak sepedamu mengalami percepatan oleh gaya tarik (gravitasi)
Dari percobaan tersebut, kamu akan mendapati dua hal yaitu tarikan dan
dorongan. Kedua hal itu mengakibatkan benda yang bergeser dari tempat
semula. Tarikan atau dorongan ini lah yang disebut dengan gaya.
Apa yang terjadi jika kamu mendorong sepeda yang sedang
dikendarai oleh temanmu? Apa yang terjadi jika kamu menarik sepeda yang
sedang dikendarai oleh temanmu? Jika sepeda yang berjalan didorong searah
geraknya, kecepatan sepeda tersebut akan bertambah. Sebaliknya, jika
sepeda yang bsedang berjalan ditarik berlawanan arah dengan arah gerak
sepeda, kecepatan akan berkurang. Jadi, gaya dapat mengakibatkan
perubahan kecepatan gerak benda. Artinya, jika gaya bekerja pada sebuah
benda, kecepatan gerak benda tersebut dapat bertambah atau berkurang.
Gambar 2.9 Benda dapat berubah bentuk karena diberi gaya
Gambar 2.10 Arah gerak I berubah setelah mendapat gaya dari kelereng II
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Gaya adalah suatu
dorongan atau tarikan yang dapat menyebabkan perubahan bentuk benda,
arah gerak benda, dan kecepatan gerak benda.
Kamu mungkin menggangap bahwa gaya berkerja pada suatu benda
menyebabkan benda tersebut akan bergerak dengan kecepatan tetap.
Namun, kenyataan tidaklah demikian. Jika gaya berkerja pada suatu benda.
Selama gaya itu berkerja, kecepatan gerak benda akanselalu bertambah atas
berkurang secara teratur. Jika benda mula-mula dalam keadaan bergerak dan
gaya berkerja berlawanan arah dengan arah gerak benda, kecepatan gerak
benda akan berkurang secara teratur dan pada suatu saat benda tersebut
akan berhenti. Benda dalam keadaan ini disebut mengalami gerak
diperlambat beraturan. Sebaliknya, jika benda tersebut searah dengan arah
gerak benda, benda akan mengalami pertambahan kecepatan secara teratur.
Benda dalam keadaan ini disebut mengalami gerak dopercepat beraturan.
I. Melukis Gaya
Gaya merupakan suatu besaran yang memiliki besar dan arah. Oleh karena
itu, gaya termasuk besaran vektor, jika kita menyatakan gaya, kita harus
menyatakan berapa besarnya dan kemana arahnya. Dalam fisika, terdapat
perjanjian (konvensi) tentang tanda arah positif dan arah negatif suatu gaya.
Gaya bernilai positif jika gaya itu mempunyai arah kekanan atau keatas,
sedangkan gaya dengan arah ke kiri atau kebawah bernilai negatif.
Satuan gaya dalam SI adalah Newton ( disingkat: N), sedangkan
satuan gaya dalam cgs adalah dyne ( disingkat : dn). Hubungan newton
dengan dyne adalah sebagai berikut.
1 N = 1 kg m/s²
20 N
A F = 100 N
Gambar 2.11 Cara melukis gaya
J. Mengukur Gaya
Gaya dapat diukur menggunakan alat yang disebut neraca pegas atau
dinamometer. Misalnya sebuah balok kayu yang terhubung dengan neraca
pegas yang terletak diatas meja. Neraca pegas ditarik kekanan sehingga
terbaca besar gaya sebesar 5 N. Saat itu balok belum bergerak. Jika neraca
terus ditarik sehingga balok mulai bergerak, neraca menunjukan gaya
sebesar 10 N. Hal ini berarti gaya yang diperlukan untuk menarik balok
tersebut adalah 10 N.
Gambar 2.13
R = -F1 + F2 atau R = F2 – F1
R = 150 N – 75 N
= 75 N dengan arah ke kanan ( searah F2 )
Jika ada dua gaya segaris, berlawanan arah , dan sama besar, akan
terjadi keseimbangan. Jika keduanya bekerja pada sebuah benda, benda
tersebut akan tetap diam atau akan tetap bergerak dengan kecepatan
konstan. Keadaan ini dapat digambarkan sebagai berikut.
F1 F1
Gambar 2.15 Dua gaya segaris, berlawanan arah dan sama besar
Jika ada lebih dari dua gaya yang segaris dan berlawanan arah, gaya
yang mempunyai arah ke kanan bertanda positif, sedangkan gaya yang
mempunyai arah ke kiri bertanda negatif ( lihat Gambar 2.16 ).
F1 F2 F3
Gambar 2.16 Tiga gaya segaris, F1 berarah ke kiri, sedangkan F2, dan F3 berarah ke kanan.
R = -F1 + F2 + F3
2. Gaya Magnet
Gaya magnet adalah gaya yang diakibatkan oleh magnet. Misalnya ketika kita
mendekatkan magnet batang pada paku besi. Paku besi akan tertarik dan menempel
pada magnet batang. Gaya magnet bersifat menarik benda – benda yang terbuat dari
besi.
4. Gaya Mesin
Gaya mesin adalah gaya yang dihasilkan oleh kerja mesin. Gaya mesin sangat
membantu aktivitas kita. Contohnya, gaya yang dihasilkan oleh kerja mesin derek
dan kerja motor pada mesin kendaraan.
5. Gaya Listrik
Gaya listrik adalah gaya yang dihasilkan oleh muatan – muatan listrik. Gaya listrik
misalnya terdapat pada sisir dan penggaris plastik yang telah digosok dengan
rambut kering sehingga dapat menarik potongan kertas – kertas kecil. Sisr atau
penggaris plastik yang digosok dengan rambut akan memiliki muatan listrik karena
berlebihan elektron. Gaya lisrik juga terjadi ketika batang kaca digososk – gosok
dengan kain sutra karena kekurangan elektron.
6. Gaya Pegas
Gaya Pegas adalah gaya yang dihasilkan oleh kerja benda elastis. Contoh gaya pegas
terdapat pada ketapel dan busur panah. Karet elastis pada ketapel dapat digunakan
untuk melontarkan batu kecil. Tali pada busur panah dapat digunakan untuk
melesatkan anak panah.
M. Gaya Gesek
kegiatan tersebut menunjukkan adanya gaya yang menahan gerak kayu pada
saat kayu ditarik. Pada saat kayu ditarik, permukaan balok kayu dan
permukaan meja saling bergesek sehingga menimbulkan gaya yang disebut
gaya gesek. Besar gaya gesek ini bergantung pada kasar dan halusnya
permukaan benda yang saling bergesekan. Permukaan benda yang kasar
akan menimbulkan gaya gesek yang relatif lebih besar daripada permukaan
yang lebih halus. Gaya gesek juga dipengaruhi berat benda, tetapi tidak
dipengaruhi luas permukaan benda yang saling bergesekan. Jadi, gaya gesek
adalah gaya yang ditimbulkan oleh dua benda yang saling bergesekan. Arah
gaya gesek berlawanan dengan arah gerak benda. Gaya gesek antara ban dan
jalan dapat bersifat merugikan karena mengakibatkan karet ban menjadi
tipis.
Gambar 2.17 Arah gaya gesek selalu berlawanan dengan arah gerak benda
Gaya gesek yang terjadi pada saat benda belum bergerak disebut gaya
gesek statis, sedangkan gaya gesek yang terjadi setelah benda bergerak
disebut gaya gesek kinetis. Jadi, pada saat balok kayu yang ditarik belum
bergerak, gaya gesek yang timbul adalah gaya gesek statis. Balok akan
bergerak jika gaya yang bekerja pada balok lebih besar dripada gaya gesek
statis. Setelah balok kayu bergerak, antara balok kayu dengan permukaan
meja, lantai, atau kaca tetap ada gaya gesekan, yang disebut gaya gesek
kinetis.
Pada saat kamu memulai menarik balok kayu, berangsur – angsur
neraca pegas menunjukkan angka yang semakin besar. Hal itu menunjukkan
bahwa gaya gesek statis memiliki angka yang bervariasi mulai dari nol
sampai nilai maksimum tertentu. Angka paling besar tercapai sesaat sebelum
balok kayu bergerak. Angka inilah yang merupakan besar gaya gesek statis
maksimum.
Setelah balok bergerak, angka neraca pegas ini justru berkurang.
Namun, selama balok bergerak, angka ini cenderung tetap. Angka inilah yang
merupakan gaya gesek kinetis yang nilainya tetap. Nilai gaya gesek kinetis
ini selalu lebih kecil dibandingkan dengan nilai gaya gesek statis maksimum.
Gaya gesek tidak hanya terjadi pada dua benda padat yang saling
bergesekan. Gaya gesek juga terjadi antara benda padat dengan udara dan
antara benda padat dengan zat cair.
Perhatikan jika kamu menjatuhkan kertas lembaran dan kertas yang
diremas sehingga membentuk bola pada saat bersamaan dari ketinggian
yang sama. Bola kertas akan jatuh terlebih dahulu dibandingkan kertas
lemparan. Hal itu terjadi karena gaya gesek antara bola kertas dan udara
lebih kecil daripada gaya gesek antar kertas lembaran dan udara. Bentuk
benda yang bergerak diudara sangat mempengaruhi besar gaya gesek.
Dengan demikian, kamu pasti mengerti mengapa penerjung payung jatuh
dengan kecepatan yang lebih saat dia belum membuka parasutnya dibanding
dengan saat dia sudah membuka parasutnya. Gaya gesek dengan udara
bahkan dapat mengakibatkan benda berpijar seperti pada meteor yang
menyala dilangit.
Perlu kamu ketahui, kelajuan gerak suatu benda di udara memiliki
batas yang disbeut kelajuan kritis. Kelajuan kritis ini tidak boleh dilampaui
karena jika dilampaui, udara di sekitar benda akan bergolak. Agar kelajuan
kritis lebih tinggi, bnetuk benda didesain sedemikian sehingga kereta api
cepat, memiliki bentuk streamline ( Ramping ). Bentuk ini diterapkan pada
pesawat terbang dan mobil balap. Mobil balap yang didesain memiliki
streamline ini disebut mobil aerodinamis.
Benda yang bergerak diair juga mengalami gesekan dengan air seperti
halnya di udara, kelajuan gerak benda di air juga memiliki batas yang tidak
boleh terlampaui. Jika kelajuan batas ini terlampaui aliran air disekitar benda
akan bergolak. Oleh karena itu, kapal selam juga didesain berbentuk
streamline.
Gambar 2.18 Bentuk streamline pada kereta cepat membantu mengurangi gaya gesekan udara
a -a
Gambar 2.19 Benda mengalami percepatan atau perlambatan karena gaya yang searah atau
berlawanan arah dengan arah gerak benda.
Fokus IPA
Tendangan Pisang
Siapa yang tidak kenal dengan pemain sepak bola kelas dunia David Beckham
? Semua penggemar bola mengenalnya. Pemain bola ini sangat terkenal
karena dapat menghasilkan “tendangan pisang” yang sangat “mematikan”
gawang lawan. Tendangan psang adalah tendangan yangmenyebabkan bola
yang ditendang membentuk lintasan melengkung ke samping seperti bentuk
buah pisang. Pemain sepak bola dunia yang memiliki tendangan sejenis,
diantaranya Zinedine Zidane, Luis Figo, Roberto Carlos, Alessandro Del Piero,
dan Andrea Pirlo. Bagaimana teknik untuk mendapatkan tendangan pisang
tersebut?
Tendangan pisang dapat diperoleh dengan cara menendang bola
sedikit dibawah pusat berat bola menggunakan ujung sepatu, sehingga bola
bergerak melambung sambil berputar ( spin ). Pada saat bola bergerak, aliran
udara mengalir berlawanan arah dengan gerak bola.
Gerak bola memutar menyebabkan kecepatan aliran udara di daerah A
lebih besar dibanding kecepatan aliran udara di daerah B. Menurut Hukum
Bernoulli : Semakin cepat aliran udara, semakinrendah tekanannya. Dengan
demikian, tekanan udara di daerah A lebih rendah dibandingkan dengan
tekanan udara di daerah B, akibatnya menghasilkan gaya tekan yang arahnya
dari B menuju ke A. Jika bola bergerak dengan kecepatan 45 meter per sekon
dan berputar sebanyak 8 – 10 putaran per sekon. Gaya tekan tersebut dapat
membelokkan bola sejauh 4 meter. Gaya tekan tersebut menyebabkan bola
bergerak membelok membentuk lintasan melengkung menyerupai buah
pisang sehingga tendangan yang dilakukan disebut “tendangan pisang”.
Peristiwa melengkungnya gerak bola pada peristiwa tersebut dalam IPA
Fisika disebut dengan “Efek Magnus”.
Bola sepak yang digunakan dalam Euro 2004 disebut bola Roteiro. Bola
tersebut pada dasarnya hampir sama dengan bola sepak pada umunya.
Perbedaan utamanya adalah bola Roteiro ini tidak dijahit.
Penyambungannyadilakukan dengan teknik pemanasan (thermal-bonding)
sehingga bola jenis ini lebih licin dibanding bola pada umunya. Akibatnya,
hambatan udara terhadap bola pada saat bergerak melambung lebih kecil dan
menimbulkan efek magnus yang lebih besar. Pada tendangan jarak jauh, bola
akan bergerak melengkung lebih banyak dan sulit dikontrol.