Anda di halaman 1dari 8

RESUME FISIKA STATISTIK

Nama : Muqrima

NIM : F1052171001

Kelas : V APK
A. KARAKTERISTIK SISTEM MAKROSKOPIK DAN SISTEM MIKROSKOPIK
DAN KESETIMBANGANNYA
 Fisika statistic adalah lanjutan dari mata kuliah Termodinamika dimana dalam mata
kuliah Termodinamika membahas tentang Gas ideal yaitu suhu, volume dan
tekanan.

 Dalam fisika statistic di kenal dua system yaitu system makroskopik dan system
mikroskopik

 System makroskopik adalah system dengan skala besar yang dapat diukur secara
lansung. sistem ini dilengkapi dengan variabel makroskopik yaitu variabel yang
dapat diukur: tekanan, temperatur, volume dan energi.

 Pandangan sistem makroskopik membahas variabel melalui hal-hal yang tampak


atau dapat di ukur lansung contoh nya volume, energi temperatur tekanan

 Sedangkan system mikroskopik adalah suatu sifat ukuran yang sangat-sangat kecil
dan umumnya tidak bisa dilihat dengan mata biasa atau mata telanjang sehingga
tidak dapat diukur secara langsung. Variabelnya antara lain kecepatan partikel dan
interaksi partikel

 Mikroskopik yaitu membahas hal hal yang tidak tampak dari sistem dan
membutuhkan statistik. Pada sistem ini kita tidak akan membahas tentang hal-hal
yang tampak dan dapat di ukur secara lansung tetapi kita sudah masuk ke tingkat
keakuratan yang tinggi, yaitu masuk ke dalam sistem tersebut. Artinya meninjau
sistemnya, meninjau komponen penyusunnya dan meninjau atom atomnya .
Diketahui bahwa 1 mol terdiri dari 1023 partikel. Maka dibutuhkan statistik untuk
meninjaunya.

 Ciri Sistem Makroskopik

1. Sistem ini tidak menyangkut pengandaian khusus mengenai struktur materi.


2. Jumlah sistemnya sedikit
3. Sistem ini dipilih melalui daya terima indera kita secara langsung.
4. Pada umumnya sistem ini terdapat jumlah partikel yang di ukur secara
langsung
 Ciri Sistem Makroskopik
1. Terdapat pengandaian secara struktur materi, yaitu molekul dianggap ada.
2. Terdapat beberapa partikel berbeda berdasarkan masing-masing kuantitasnya
3. Kuantitas yang diperinci tidak berdasarkan penerimaan indera kita
4. Kuantitas ini tidak bisa diukur

 Perbedaan system makroskopik dan system mikroskopik terletak pada variabel


dimana pada system makro yaitu tekanan, temperatur, volume dan energy. Dan
pada system mikro variabelnya antara lain kecepatan partikel dan interaksi partikel

 Alasan kenapa kecepatan tidak termasuk kedalam system makroskopik adalah


karena dalam fisika statistic gas di anggap tidak ideal karenanya arah dan
kecepatannya tidak teratur dan interaksi akan susah diprediksi.
 Persamaan system makroskopik dan system mikrosopik adalah sama-sama
membahas tentang partikel gas
 Contoh pengambanran perbedaan system makroskopik dan system mikroskopik :
1. System makroskopik

⃝ ⃝ Pada system di samping terdapat 2 sistem makroskopik.

Pada system di samping terdapat 3 sistem makroskopik.


⃝ ⃝ ⃝

2. System Mikroskopik
Pada system di samping terdapat 2 sistem mikroskopik
A B

A B A
Pada system di samping terdapat 2 sistem makroskopik
dimana pada system mikroskopik sudah memandang perbedaan sifat, yang mana
sifat yang sama akan di hitung menjadi satu.

B. KONSEP DASAR PROBABILITAS


 Probabilitas atau Peluang adalah suatu ukuran tentang kemungkinan suatu peristiwa
akan terjadi di masa mendatang.
 Peluang pengertian berdasarkan termodinamika adalah jumlah mikroskopis yang
berkaitan dengan makroskopis tertentu, dan makroskopis dinyatakan dengan W.
 Bunyi prinsip Pauli Menyatakan “bahwa tidak ada 2 elektron dalam 1 atom yg
memiliki 4 bilangan kuantum yang sama, jika ada 2 elektron yang sama harus
memiliki spin yang berbeda”.
 Dalam statistika kuantum secara garis besar digunakan untuk menentukan
probabilitas partikel dari sebuah grup yang memiliki energi partikel yang sama.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi probabilitas(kemungkinan) menempati suatu
system
1. Jumlah partikel (Makroskopik)
2. Energy partikel (Mikroskopik)
3. Interaksi partikel (Mikroskopik)
 Asas pauli adalah konsep dasar probabilitas.
 Pada satu partikel dalam sebuah system ada 2 kemungkinan yang akan terjadi yaitu
bergerak ke atas atau bergerak kebawah. Gerakan partikel ke atas dinamakan spin
up(+) dan gerakan partikel kebawah dinamakan spin down(-).
 Jika terdapat 2 partikel dalam suatu sistem, pada tingkat energy pertama akan
terjadi peluang : anggap partikel A dan B.
1. Partikel A spin up dan partikel B spin down

A B

2. Partikel A spin up dan partikel B spin up (mengalami kesetimbangan)

A B

3. Partikel A spin down dan partikel B spin down

A B

4. Partikel A spin down dan partikel B spin up

A B

C. ENSEMBEL STATISTIK DAN POSTULAT STATISTIK


1. ENSEMBEL STATISTIK
 Ensemble adalah kumpulan dari system-sistem identik dimana system identik ini
tidak dapat dibedakan dengan cara mikroskopik
 Ensemble terbagi menjadi 3 yaitu Ensembel Kakonik, Ensembel Grand kanonik
dan Ensembel Mikrokanonik.
 Ensembel kanonik adalah kumpulan system-sistem yang energinya berpindah
tetap partikelnya tetap
⃝ E
E

 Ensemble grand kanonik adalah kumpulan system-sistem yang energy dan


partikelnya dapat berpindah
⃝ ⃝
E E

 Ensemble mikrokanonik adalah kumpulan system-sistem yang energy dan


partikelnya tetap (tidak berpindah)

E

⃝ = partikel
E = Energi
 Fluks adalah banyaknya suatu besaran yang mengalir apa tiap satuan luas per
satuan waktu
Rumus : ∅ (x) = V . nu(x)

Diketahui : ∅ (x) = fluks partikel (n/cm2 .s)


V = kecepatan ( cm/s)
nu(x)= jumlah partikel (n/cm3)
 Fluktuasi adalah tinggi rendahnya suatu keadaan partikel

2. POSTULAT STATISTIK
Bunyi postulat statistic :
1. . Jika dalam sistem terisolasi ditemukan harga probalitas yang sama untuk setiap
keadaa, maka sistem tersebut berada dalam keadaan setimbang.
2. Jika dalam sistem yang terisolasi tidak ditemukan harga probalitas yang sama
untuk setiap keadaan, maka sistem tersebut tidak berada dalam keadaan
setimbang dan akan mengalami perubahan hingga kesetimbangan tercapai dimana
setiap keadaannya memiliki probalitas yang sama.

D. DISTRIBUSI ENERGI
 Distribusi Maxwell-Boltzmann yang menggambarkan kecepatan partikel dalam gas,
di mana partikel bergerak bebas antara tumbukan kecil, tetapi tidak berinteraksi satu
sama lain, sebagai fungsi suhu dari sistem, massa partikel, dan kecepatan partikel.
 Distribusi terbagi menjadi tiga yaitu distribusi binomial, distribusi gauss dan
distribusi poison
 Distribusi binomial adalah suatu distribusi probabilitas yang dapat digunakan
bilamana suatu proses sampling dengan proses Bernoulli.
 Ciri-ciri distribusi binomial:
1. Setiap percobaan hanya mempunyai 2 kemungkinan hasil : (sukses dan gagal)
2. Tiap usaha bebas dengan usaha lainnya.
3. Probabilitas sukses setiap percobaan harus sama, dinyatakan dengan p.
Sedangkan probabilitas gagal dinyatakan dengan q, dan jumlah p dan q harus
sama dengan satu.
4. Jumlah percobaan, dinyatakan dengan n, harus tertentu jumlahnya.
 Rumus peluang pada distribusi binomial
𝒏!
𝐏(𝐱) = (𝒙!(𝒏−𝒙)!) + 𝐏ˣ + 𝒒n-x
Keterangan :
n = banyaknya percobaan
Pˣ = peluang partikel yang kita tebak
x = peluang spin up/spin down
 Distribusi normal disebut pula distribusi gauss,adalah distribusi probabilitas
(peluang) dengan grafik berbentuk bel/gentang (lonceng).

 sifat –sifat kurva distribusi gauss:


1. Grafiknya selalu ada di atas sumbu datar x
2. Kurva nya mempunyai puncak yang tunggal.
3. Modus terjadi pada x=μ (bisa juga dikatakan rata-rata μ tepat di tenggah kurva
tertinggi )
4. Bentuk kurva simetris terhadap x=μ
5. Kedua kurva semakin mendekati sumbu mendatar bila nilai x bergerak
menjauhi rata-rata μ (sumbu mendatar di sebut asimtot dari kurva normal)
6. Simpangan baku σ menentukan bentuk kurva, semakin kecil σ akan semakin
runcing juga kurvanya
 Distribusi poisson adalah distribusi probabilitas disket yang menyatakan peluang
jumlah peristiwa yang terjadi pada periode waktu tertentu apabila rata-rata kejadian
tersebut diketahui dan dalam waktu tertentu sejak kejadian terakhir
 Ciri-ciri distribusi poisson :
1. variabel yang digunakan adalah variabel diskrit
2. percobaan bersifat random/acak,
3. percobaan bersifat independen,
4. biasanya digunakan pada percobaan binomial dimana n>50 dan p<0,1.
𝛌.𝛌𝐱
 𝐏(𝐱) = 𝑷(𝑿 = 𝒙) = 𝒆 − 𝒙!
Ket :
P = probabilitas kelas sukses
X = banyaknya unsur berhasil dari sampel
λ = sebuah bilangan tetap
𝐸 = 771828
 Perbedaan dari tiga distribusi tersebut adalah
Distribusi Distribusi Distribusi
Binomial Gauss(Normal) Poison
Jacob Johan Carl S.D Poisson
Bernaulli Gauss(Jerman) (Prancis)
(swiss)
Peluang : Peluang yang Peluang lebih
sukses/gagal dicari harus dari satu
ada standar percobaan
devisiasi dalam waktu
singkat
Grafik Grafik random
random
Jarang Sering Sangai jarang
digunakan digunakan digunakan
Hanya 1 hasil
probabilitas
yang diambil
 Contoh soal
Terdapat satu partikel gerakan spin up dan spin down. Ketika dipanaskan terdapat
peluang 5x peluang yang kita tebak spin up 2 adalah..
Diketahui :
1
P = spin up 2
n= 5
X=2
1
Pˣ= [ 2 ]2
1
q =[ 2 ]
1
𝑞 n-x = [ 2 ]3

𝑛!
Jawab : P(x) = (𝑥!(𝑛−𝑥)!) + Pˣ + 𝑞 n-x
5! 1 2 1 3
P(x) = ( )+[ ] +[ ]
2! (5 − 2)! 2 2
5𝑥4𝑥3! 1 1
P(x) = ( )+ +
2! 3! 4 8
20 1 1
P(x) = ( ) + +
2 4 8
1 1
P(x) = 10 + +
4 8
10
P(x) =
32
5
P(x) =
16

Jadi peluang 1 partikel yang ditebak bergerak keatas (spin up) sebanyak 2 kali dari
5
5 kali percobaan 16

5 16 5 11
Mencari peluang spin down : P(x) = 1 - 16 = 16 − = 16
16

E. INTERAKSI TERMAL
 Interaksi termal adalah gerakan partikel dalam keadaan panas dalam suatu sistem
terisolasi
 Keadaan partikel saat interaksi termal yaitu energy partikel berubah tetapi tidak
berkuang karena sistem terisolasi
 Faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi termal
1. Interaksi partikel
2. Suhu (karena sifat dinding diatermik)
3. Adanya dinding pemisah antara sistem yang disebut dinding diatermik
 Fungsi dari interaksi termal yaitu untuk menjelaskan konsep reservoir kalor
 Reservoir kalor adalah jenis sumber panas yang dapat memberikan panas dalam
jumlah besar serta yang dapat mengambil panas dalam jumlah besar dengan
perubahan suhu yang dapat diabaikan masing-masing.
 Contoh penerapan dari reservoir kalor adalah pada kulkas

 (E* = konstan).
 E + E’ = E * = konstan
 A + A’ = A*

F. TEORI KINETIK GAS


 Teori kinwtik gas adalah konsep yang mempelajari sifat-sifat gas berdasarkan
kelakukan partikel/molekul penyusun gas yang bergerak acak
 Pada teori kinetic gas dalam fisika statistic yang dibahas mengenai kecepatan dan
interaksi gas
 Ada beberapa partikel atau molekul yang awalnya diam kemudian bergerak dan
saling bertumbukan sehingga menyebabkan perubahan kecepatan molekul dan
disertai perubahan energy kinetic
 Perbedaan gas ideal dalam fisika statistic dan termodinamika

FISIKA STATISTIK TERMODINAMIKA


Gas tidak ideal Gas dianggap ideal
Suhu yang sangat tinggi menyebabkan Suhu(T), Tekanan (P), Volume(V)
perubahan kecepatan partikel yang sulit
diamati
Sistem yang diamati sistem mikroskopik Sistem yang diamati yaitu sistem
makroskopik
 Maxwell boltzman muncul untuk menyelesaikan/menganalisis kecepatan
partikel yang sulit diamati

Anda mungkin juga menyukai