4.3. Pembahasan..............................................................................................................9
i
BAB I. PENDAHULUAN
1
2
Rangkaian pembagi tegangan adalah suatu rangkaian elektrik yang digunakan untuk
membagi tegangan listrik dalam suatu sirkuit menjadi dua atau lebih nilai yang lebih rendah.
Prinsip dasar dari rangkaian pembagi tegangan adalah bahwa tegangan yang diterima oleh
setiap komponen dalam rangkaian adalah sebanding dengan nilai resistansi komponen
tersebut terhadap total resistansi dalam rangkaian. Hukum pembagi tegangan ini
memungkinkan kita untuk menghitung tegangan output pada setiap resistor dalam rangkaian
pembagi tegangan tanpa perlu mengikuti poin-poin tertentu. Jadi, berdasarkan hukum ini,
kita dapat menghitung tegangan pada setiap titik dalam rangkaian pembagi tegangan sesuai
dengan nilai resistansi masing-masing resistor (Arpin, 2020).
Tegangan, dalam konteks elektrik atau listrik, adalah perbedaan potensial listrik
antara dua titik dalam suatu rangkaian atau sistem listrik. Tegangan diukur dalam satuan
volt (V) dan menunjukkan seberapa besar energi listrik yang tersimpan dalam sistem
tersebut atau seberapa besar potensial listrik untuk menggerakkan muatan listrik. Tegangan
listrik seringkali dianggap sebagai tekanan listrik yang mendorong arus listrik melalui
konduktor. Semakin tinggi tegangannya, semakin besar daya dorong yang dimiliki untuk
mendorong arus listrik melalui rangkaian. Misalnya, dalam rumah tangga, listrik yang
masuk dari sumber daya listrik umumnya memiliki tegangan sekitar 220-240 volt (V).
Tegangan ini memungkinkan peralatan rumah tangga seperti lampu, komputer, dan
peralatan dapur beroperasi dengan baik (Rosman, 2020).
3
4
5
6
= 0,69 V
R2
VBC = (R1 + R2) VCC
100.000 Ω
= (21.000 Ω + 100.000 Ω) 4 V
100.000 Ω
= 4V
121.000 Ω
= 3,30 V
7
= 3,9 V
R2
VBC = (R1 + R2) VCC
470 Ω
= (82.000 Ω + 470 Ω) 4 V
470 Ω
= 82.470 Ω 4 V
= 0,02 V
VCC output = VAB + VBC
= 3,9 V + 0,02 V
= 3,92 V
3.Diketahui :
R1 : 310.000 Ω
R2 : 25.000 Ω
VCC input :4V
Ditanya :
VCC output = ….?
Penyelesaian
R1
VAB = VCC
(R1 + R2)
310.000 Ω
= (310.000 Ω +25.000 Ω) 4 V
8
310.000 Ω
= 335.000 Ω 4 V
= 3,68 V
R2
VBC = (R1 + R2) VCC
25.000 Ω
= (310.000 Ω + 25.000 Ω) 4 V
25.000 Ω
= 335.000 Ω 4 V
= 0,29 V
VCC output = VAB + VBC
= 3,68 V + 0,28 V
= 3,96 V
4.Diketahui :
R1 : 76.000 Ω
R2 : 500 Ω
VCC input :4V
Ditanya :
VCC output = ….?
Penyelesaian
R1
VAB = (R1 + R2) VCC
76.000 Ω
= (76.000 Ω + 500 Ω) 4 V
76.000 Ω
= 76.5000 Ω 4 V
= 3,97 V
R2
VBC = (R1 + R2) VCC
500 Ω
= (76.000 Ω + 500 Ω) 4 V
500 Ω
= 76.5000Ω 4 V
= 0,02 V
VCC output = VAB + VBC
= 3,97 V + 0,02 V
= 3,99 V
9
5.Diketahui :
R1 : 1.700 Ω
R2 : 45.000 Ω
VCC input :4V
Ditanya :
VCC output = ….?
Penyelesaian
R1
VAB = (R1 + R2) VCC
1.700 Ω
= 4V
(1.700 Ω + 45.000 Ω)
1.700 Ω
= 46.700 Ω 4 V
= 0,14 V
R2
VBC = (R1 + R2) VCC
45.000 Ω
= (1.700 Ω + 45.000 Ω) 4 V
45.000 Ω
= 46.700 Ω 4 V
= 3,8 V
VCC output = VAB + VBC
= 0,14 V + 3,8 V
= 3,94 V
4.3. Pembahasan
Rangkaian pembagi tegangan adalah salah satu konsep penting dalam dunia
elektronika. Ini adalah metode yang digunakan untuk membagi tegangan listrik dari sumber
ke beberapa komponen atau beban yang terhubung dalam rangkaian. Konsep ini sangat
penting dalam perancangan dan analisis rangkaian elektronik, dan pemahaman yang baik
tentang bagaimana pembagi tegangan bekerja merupakan dasar yang diperlukan untuk
insinyur dan ahli elektronika. Pada dasarnya, rangkaian pembagi tegangan adalah rangkaian
sederhana yang terdiri dari dua resistor atau lebih yang terhubung secara seri atau paralel.
Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi atau membagi tegangan input dari sumber daya
ke nilai yang lebih rendah sesuai dengan kebutuhan komponen atau beban tertentu dalam
rangkaian. Pembagi tegangan ini sangat bermanfaat dalam situasi di mana kita perlu
menyediakan tegangan yang berbeda untuk berbagai komponen dalam satu rangkaian.
10
Ada dua jenis pembagi tegangan utama: pembagi tegangan seri dan paralel. Dalam
pembagi tegangan seri, resistor-resistor yang terhubung satu per satu. Ini berarti bahwa
tegangan yang diukur di antara dua resistor akan berkurang secara bertahap sesuai dengan
nilai resistansinya. Ini membuatnya cocok untuk menghasilkan tegangan yang lebih rendah
daripada sumber daya asli. Di sisi lain, pembagi tegangan paralel melibatkan resistor-resistor
yang terhubung paralel satu sama lain. Dalam hal ini, semua resistor menerima tegangan
yang sama, tetapi nilai resistansi mereka yang berbeda mengakibatkan penurunan tegangan
yang berbeda. Ini juga dapat digunakan untuk membagi tegangan dengan berbagai rasio.
Rumus ini dapat diubah dan diterapkan dalam rangkaian dengan lebih dari dua
resistor juga. Penting untuk diingat bahwa resistansi resistor berperan penting dalam
menentukan rasio pembagian tegangan. Semakin besar nilai (R2) dibandingkan dengan (R1),
semakin besar pula penurunan tegangan yang akan terjadi. Selain itu, pembagi tegangan juga
dapat digunakan untuk mengukur tegangan pada titik tertentu dalam rangkaian tanpa
merusak sirkuit yang ada. Ini sering digunakan dalam pemecahan masalah dan analisis
sirkuit. Dengan menempatkan resistor yang sesuai di titik yang diinginkan, Anda dapat
mengukur tegangan dengan aman tanpa harus mengganggu kinerja sirkuit.
Pemahaman yang kuat tentang rangkaian pembagi tegangan adalah penting dalam
merancang dan memahami rangkaian elektronik yang kompleks. Ini adalah alat yang
berguna dalam mengendalikan dan mengatur tegangan untuk berbagai komponen dan
memastikan kinerja yang diinginkan dalam sebuah sistem. Dengan memahami konsep ini,
insinyur dan ahli elektronika dapat merancang rangkaian yang lebih efisien dan efektif, serta
mengatasi masalah yang mungkin muncul dalam prosesnya. Sehingga, pembagi tegangan
adalah salah satu konsep penting yang membentuk dasar elektronika modern dan
perancangan perangkat listrik.
Vcc, Vout, dan Vin adalah istilah yang umum digunakan dalam elektronika. Vcc
adalah tegangan catu daya yang disediakan oleh sumber daya atau sumber listrik untuk suatu
rangkaian. Vin adalah tegangan input, yaitu tegangan yang masuk ke suatu komponen atau
rangkaian. Vout adalah tegangan output, yaitu tegangan yang keluar dari komponen atau
rangkaian setelah melalui pemrosesan atau pembagian tegangan. Pemahaman yang tepat
tentang Vcc, Vin, dan Vout sangat penting dalam merancang, menganalisis, dan memahami
kinerja berbagai rangkaian elektronik, termasuk pembagi tegangan dan berbagai komponen
elektronik lainnya.
11
5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai
berikut :
1. Rangkaian pembagi tegangan adalah komponen elektronik penting yang digunakan
untuk membagi atau mengurangi tegangan listrik dari sumber daya ke komponen
dalam rangkaian elektronik.
2. Dalam pertanian, rangkaian pembagi tegangan memiliki aplikasi yang bermanfaat,
seperti pengukuran kelembapan tanah dengan sensor kelembapan untuk mengelola
irigasi dengan lebih efisien.
3. Selain itu, rangkaian pembagi tegangan dapat digunakan untuk memonitor parameter
cuaca pertanian, seperti suhu, tekanan, dan kelembaban udara, yang mendukung
pengambilan keputusan yang lebih baik dalam manajemen pertanian.
4. Pemahaman yang baik tentang konsep rangkaian pembagi tegangan penting dalam
merancang dan memahami berbagai sistem elektronik di bidang pertanian.
5. Penggunaan rangkaian pembagi tegangan dalam pertanian berkontribusi pada
peningkatan produktivitas, efisiensi sumber daya, dan keberlanjutan dalam praktik
pertanian modern.
5.2. Saran
Adapun saran yang dapat saya sampaikan semoga dalam pelaksanaan praktikum
kedepannya asisten dapat lebih baik lagi dalam memberikan ilmunya kepada praktikan, dan
diharapkan peralatan dan bahan disediakan ketika mulai praktikum.
12
DAFTAR PUSTAKA
Arpin, R. M., Rahmadi, M., & Siregar, F. M. (2020). Skematik Rangkaian Penyearah
Setengah Gelombang pada Rangkaian Elektronika Analog. Dewantara Journal Of
Technology, 1(1), 22-24.
Fuada, S., Yasmin, M., Yustina, M. C., Amalia, A., Pratiwi, D. A., Annisa, A., ... &
Nazarudin, G. A. (2022). Analisis rangkaian pembagi tegangan dan perbandingan
hasil simulasinya menggunakan simulator offline. CIRCUIT: Jurnal Ilmiah
Pendidikan Teknik Elektro, 6(1), 28-46.
Rosman, A., Risdayana, R., Yuliani, E., & Vovi, V. (2020). KARAKTERISTIK ARUS
DAN TEGANGAN PADA RANGKAIAN SERI DAN RANGKAIAN PARALEL
DENGAN MENGGUNAKAN RESISTOR. d'ComPutarE: Jurnal Ilmiah
Information Technology, 9(2), 40-43.
Santoso, P. P. A., Nopriyandy, F., Ningsih, I. F. B., Anjiu, L. D., & Kurniawan, I. (2022).
Pengaruh Bentuk Rangkaian Panel Surya Terhadap Kuat Arus, Tegangan dan Daya.
Jurnal Engine: Energi, Manufaktur, dan Material, 6(1), 26-35.
13