Dari keberhasilan J.J Thomson ini, Ia berhasil mendapat hadiah nobel pada tahun 1960 karena
dianggap telah menemukan elektron. Elektron adalah partikel sub atom yang bermuatan negatif
dan umumnya ditulis sebagai e–. Elektron tidak memiliki komponen dasar ataupun sub struktur
apapun yang diketahui, sehingga ia dipercayai sebagai partikel elementer. Thomson berhasil
menyempurnakan teori atom yang ada sebelumnya dengan menemukan adanya elektron sebagai
salah satu penyusun atom. Dengan hasil percobaannya, Thomson mengasumsikan bahwa
didalam sebuah atom terdapat bagian atom yang bermuatan positif, karena atom harus selalu
dalam keadaan yang stabil dan bermuatan netral. Dari asumsi tersebut maka Thomson
mengusulkan bahwa struktur atom adalah sebagai suatu bulatan awan bermuatan positif dengan
elektron yang terdistribusi secara acak di permukaannya.
Model atom Thomson ini sering disebut menyerupai dengan “model roti kismis”. Dengan model
atom ini Thomson berhasil membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif yang
menyusun suatu atom. Sehingga atom bukan lagi menjadi bagian terkecil dari suatu unsur karena
adanya elektron yang menyusun suatu atom. Namun, model atom ini mempunyai kelemahan
yaitu tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam atom tersebut.
Tabung sinar katoda adalah suatu tabung yang di dalamnya dibuat hampa udara yang dalam
pembuatannnya dengan memanfaatkan teknik pemvakuman Geisler. Tabung ini terdapat dua
elektroda sehingga ketika beda potensial yang cukup tinggi di berikan pada kedua elektroda
tabung tersebut maka elektron akan terlepas dari elektroda yang kemudian karena adanya beda
potensial maka elektron tersebut dapat bergerak dari katoda menuju anoda. Elektron tunggal
yang bergerak dalam vakum diistilahkan sebagai elektron bebas. Elektron-elektron dalam logam
juga berperilaku seolah-olah bebas. Ketika elektron bebas bergerak dalam vakum ataupun dalam
logam, ia akan menghasilkan aliran muatan yang disebut sebagai arus listrik. Arus listrik ini
kemudian akan menghasilkan medan magnetik. Sebaliknya, arus dapat diciptakan pula dengan
mengubah medan magnetik. Interaksi ini dinyatakan secara matematis menggunakan persamaan
Maxwell. Pergerakan elektron di ruang vakum ini dapat teramati ketika elektron menabrak bahan
flouresens. Yaitu suatu bahan berfosfor yang dapat memancarkan cahaya tampak ketika ditabrak
dengan elektron.
Pelucutan Gas adalah peristiwa mengalirnya muatan-muatan listrik di dalam tabung lucutan gas
pada tekanan yang sangat kecil. Sebuah tabung lucutan adalah tabung yang berisi udara, didalam
tabung berisi elektroda elektroda, yang biasanya disebut anoda dan katoda. Udara dalam tabung
ini tidak dapat mengalirkan arus listrik walaupun ujung-ujung elektroda tersebut dihubungkan
dengan induktor Ruhmkorf.
Keadaan akan berubah jika udara dalam tabung dikeluarkan sehingga tekanan udara menjadi
kecil dan letak-letak molekul udara manjadi renggang. Pada tekanan 4 cm Hg dalam tabung
memancarkan cahaya merah-ungu. Cahaya ini akan menghilang sejalan dengan semakin
kecilnya tekanan. Pada tekanan 0,02 mm Hg udara dalam tabung tidak lagi memancarkan cahaya
namun kaca dimuka katoda berpendar kehijauan. Crookes berpendapat bahwa dari katoda
dipancarkan sinar yang tidak tampak yang disebut Sinar katoda. Sinar katoda dapat di pelajari
karena bersifat memendarkan kaca. Sinar Katoda adalah arus elektron dengan kecepatan tinggi
yang keluar dari katoda.
1. Memiliki Energi
2. Memendarkan kaca
3. Membelok dalam medan listrik dan medan magnet.
4. Jika ditembakkan pada logam menghasilkan sinar X
5. Bergerak cepat menurut garis lurus dan keluar tegak lurus dari Katoda.
Simpangan sinar katoda dalam medan listrik dan medan magnet menunjukkan bahwa sinar ini
bermuatan negatif. Thomson dapat menunjukkan bahwa partikel sinar katoda itu sama bila
katoda diganti logam lain. Jadi partikel-partikel sinar katoda ada pada setiap logam yang disebut
elektron. Tanpa mngenal lelah dan menyerah, akhirnya Thomson dapat mengukur massa
elektron, ternyata muatan elektron 1,6021.10^-19 Coulomb dan massa elektron 9,1090.10^-31
Kg. Terjadinya sinar katoda dapat diterangkan sebagai berikut: Pada tekanan yang sangat kecil,
letak molekul-molekul udara sangat renggang, dalam gerakannya menuju katoda (-), ion-ion
positif membentur katoda dengan kecepatan tinggi. Benturan-benturan tersebut mengakibatkan
terlepasnya elektron-elektron dari logam katoda.
Sumber :