Anda di halaman 1dari 8

SKRIPSI

AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI DAUN KECAPI


(Sandoricum koetja) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus
aureus DAN Escherichia coli

ANISA LADIRA
NIM. 61608100819006

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


INSTITUT KESEHATAN MITRA BUNDA
BATAM
2022
SKRIPSI

AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI DAUN KECAPI


(Sandoricum koetja) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus
aureus DAN Escherichia coli

Skripsi ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Pada Program Studi Sarjana Farmasi

ANISA LADIRA
NIM. 61608100819006

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


INSTITUT KESEHATAN MITRA BUNDA
BATAM
2022

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki keanekaragaman


tumbuhan. Sebagian besar tumbuhannya dapat berkhasiat sebagai obat.
Khususnya di Pulau Nguan, Kota Batam, terdapat tumbuhan obat yang dikenal
dengan nama Kecapi. Masyarakat setempat memanfaatkan daun Kecapi sebagai
obat demam, dengan cara daun yang sudah ditumbuk halus diseduh
menggunakan air panas, kemudian disaring dan dikonsumsi airnya.

Kecapi adalah tumbuhan yang berasal dari kawasan Asia Tenggara


dan dikenal sebagai obat tradisional (Chutichudet et al., 2008). Kecapi
(Sandoricum koetjape) termasuk dalam famili Meliaceae. Di Indonesia dan
Malaysia digunakan dalam pengobatan tradisional sebagai tonik setelah
melahirkan dan untuk pengobatan kolik dan leukorea. Di Thailand, ekstrak air
dari daunnya dikonsumsi sebagai obat demam, sedangkan rebusan kulit
batangnya digunakan untuk pengobatan diare (Mai et al., 2012).

Penyakit infeksi merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh


mikroorganisme. Penyakit akan timbul jika mikroorganisme menyebabkan
kerusakan fungsional dan struktural. Bakteri merupakan salah satu
mikroorganisme penyebab penyakit infeksi (Depkes RI, 2016).

Staphylococcus aureus adalah penyebab utama infeksi bernanah


pada manusia yang hampir setiap orang pernah mengalaminya. Infeksi
Staphylococcus aureus yang bervariasi dalam beratnya, mulai dari keracunan
makanan hingga infeksi kulit ringan sampai berat yang mengancam jiwa.
Gejala yang dialami seperti muncul benjolan pada kulit yang penuh dengan
nanah, peradangan, dan rasa sakit (Rini & Jamiltur, 2020).

Sedangkan bakteri Escherichia coli merupakan bakteri gram negatif


bersifat patogen yang ditemukan pada saluran cerna manusia. Beberapa kondisi

1
2

khusus Escherichia coli menyebabkan penyakit seperti infeksi saluran kemih,


infeksi meningitis pada bayi, dan infeksi intestinal. Bakteri ini juga merupakan
penyebab utama penyakit diare (Radji, 2016).

Daun Kecapi (Sandoricum koetjape) mengandung senyawa fitokimia


berupa flavonoid, triterpenoid, steroid, fenolik, dan saponin (Kartika, 2016).
Kandungan tersebut menjadikan daun kecapi memiliki potensi sebagai
antibakteri. Antibakteri adalah senyawa yang digunakan untuk mengendalikan
pertumbuhan bakteri yang bersifat merugikan (Marfuah et al., 2018).

Pada penelitian oleh Eff Aprilita (2019), Ekstrak air daun kecapi
(Sandoricum koetjape) memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus
aureus dan Escherichia coli. Menurut penelitian dari Fatmalia (2019), bahwa
Ekstrak daun kecapi (Sandoricum koetjape) lebih efektif untuk menghambat
pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan nilai rata-rata diameter
zona hambat sebesar 25,3 mm dibandingkan dengan bakteri Escherichia coli
yang hanya rata-rata diameter zona hambat sebesar 4 mm. Penelitian lain
tentang kecapi yang telah dilakukan oleh Pambudi (2021) menunjukkan bahwa
ekstrak daun kecapi (Sandoricum koetjape) dengan konsentrasi golongan 30%,
40%, 50%, 60% dan 70% memiliki potensi antibakteri terhadap pertumbuhan
Streptococcus mutans.

Sejauh ini, beberapa penelitian telah dilakukan mengenai aktivitas


ekstrak daun kecapi sebagai antibakteri. Namun, belum terdapat penelitian
mengenai aktivitas fraksi daun kecapi sebagai antibakteri terhadap bakteri
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Oleh karena itu, tujuan penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui lebih jelas komponen senyawa aktif yang
terdapat pada daun kecapi sebagai antibakteri.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik melakukan penelitian tentang

aktivitas antibakteri fraksi daun kecapi (Sandoricum koetja) terhadap bakteri

Staphylococcus aureus dan Escherichia coli menggunakan metode difusi kertas


3

cakram (disc diffusion method) dengan konsentrasi 25.000 ppm, 50.000 ppm,

75.000 ppm, dan 100.000 ppm. Menggunakan Kloramfenikol sebagai kontrol

positif dan DMSO sebagai kontrol negatif.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah fraksi daun kecapi (Sandoricum koetja) memiliki aktivitas

antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus ?

2. Apakah fraksi daun kecapi (Sandoricum koetja) memiliki aktivitas

antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli ?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui aktivitas antibakteri fraksi daun kecapi (Sandoricum koetja)

terhadap bakteri Staphylococcus aureus.

2. Mengetahui aktivitas antibakteri fraksi daun kecapi (Sandoricum koetja)

terhadap bakteri Escherichia coli.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai pengujian

aktivitas antibakteri dari fraksi daun kecapi (Sandoricum koetja).

1.4.2 Bagi Institut

Dapat dijadikan referensi dan literatur untuk penelitian selanjutnya

terkait pengujian antibakteri fraksi daun kecapi (Sandoricum koetja).


4

1.4.3 Bagi Masyarakat

Memberikan informasi kepada masyarakat tentang adanya aktivitas

antibakteri dari fraksi daun kecapi (Sandoricum koetja) yang dapat

bermanfaat sebagai obat.


DAFTAR PUSTAKA

Chutichudet P, Kaewsit S, Chutichudet B. (2008). An Analysis on Quality,

Colour, Tissue Texture, Total Soluble Solid Content, Titratable Acidity

and Ph of Santol Fruits (Sandoricum koetjape Burm, F,) Merr, Pui Fai

cultivar, Grown in Northern Thailand, Pakistan Journal of Biological

Sciences, 11(10), pp. 1348-1353.

Depkes RI. (2016). Mikrobiologi dan Parasitologi Keperawatan. Badan

Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan : Jakarta.

Eff, A. R. Y. (2019). Efek Ekstrak Air Daun Kecapi (Sandorium Koetjape (Burm.

F.) Merr) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.

Jurnal Archives Pharmacia. Vol. 1(1), hal 9-13

Fatmalia, N. & Manalu, M. A. (2019). Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Daun

Kecapi (Sandoricum Koetjape) Dengan Variasi Konsentrasi Terhadap

Pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus aan Escherichia coli. Jurnal

Sains. Vol. 9(17)

Kartika R. (2016). Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Kecapi (Sandoricum

koetjape (Burm. F. ) Merr. ) Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Total

pada Mencit Jantan (Mus musculus), Jurnal Kimia Mulawarman, 13(2),

pp. 64–67.

Mai Efdi, Masayuki N, Erma S, Kaori T, Sanusi I, Kunitomo W, Mamoru K.

(2012). Sentulic acid: A cytotoxic ring A-seco triterpenoid from


Sandoricum Koetjape. Journal of Bioorganic & Medicinal Chemistry

Letters. https://doi.org/10.1016/j.bmcl.2012.05.043

Radji M. (2016). Mikrobiologi Panduan Mahasiswa Farmasi dan Kedokteran.

Jakarta: Buku Kedokteran Egc

Rini, C. S. & Jamiltur Rohmah. (2020). Bakteriologi Dasar. Sidoarjo: UMSIDA

Press.

Anda mungkin juga menyukai