Anda di halaman 1dari 14

UJI SENSITIVITAS EKSTRAK DAUN SAMBILOTO

(Andrigraphis paniculata Ness.) TERHADAP


BAKTERI Escherichia Coli

SKRIPSI
Diajukan untuk menempuh ujian sarjana
pada Fakultas Farmasi STIKES Salsabila Serang

YUNI ARSIH KARTIKA


2148201152

PROGRAM STUDI FARMASI


STIKES SALSABILA
SERANG
2021
UJI SENSITIVITAS EKSTRAK DAUN SAMBILOTO
(Andrigraphis paniculata Ness.) TERHADAP
BAKTERI Escherichia coli

SKRIPSI

YUNI ARSIH KARTIKA


2148201152

Serang, Oktober 2021


Menyetujui,

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Dr. apt. Yusransyah, S.Far., M.Sc apt., Intan Purnamasari M.Farm


NIP 0431018501
ABSTRAK

Tamanan sambiloto (Andrographis panicula Nees.) merupakan tanaman


obat yang di percaya memiliki berbagai manfaat salah satunya adalah dapat
digunakan sebagai antibakteri karena mengandung zat antibakteri seperti
andrographolide, tannin, alkaloid, dan flavonoid. Berdasarkan sifat
farmakologinya, daun sambiloto memberikan aktivitas antidiare terhadap bakteri
penyebab diare pada manusia terutama bakteri Escherichia Coli . Bakteri E.Coli
normalnya hidup dalam saluran pencernaan manusia tapi kenapa bakteri ini
menimbulkan penyakit kepada manusia. Itu terjadi jika jumlahnya dalam saluran
pencernaan meningkat atau berada di luar saluran pencernaan dan menghasilkan
toksin yang dapat menyebabkan diare. Escherichia Coli juga merupakan bakteri
gram negatif yang termasuk dalam kategori Enterobacteria. Bakteri gram negatif
sendiri merupakan bakteri yang memiliki lapisan sel luar tipis dan dinding sel
yang mampu menyerap warna merah. Jika, dilihat dari mikroskop bakteri gram
negatif berwarna merah. Selain itu, Escherichia Coli merupakan bakteri patogen
atau bakteri penyebab penyakit pada imun yang banyak di temukan pada usus
besar manusia dan berfungsi dalam pembusukkan sisa makanan. Penelitian ini
bertujuan mengetahui sensitivitas ekstrak daun sambiloto terhadap bakteri
Escheria Coli. Dan dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun sambiloto bersifat
antibakteri.

Kata kunci : Daun Sambiloto (Andrigraphis paniculata Ness.), Escherichia Coli,


Sensitivitas Antibakteri.

iii
ABSTRACT

Sambiloto (Andrographis panicula Nees.) plant is a medicinal plant that is


believed to have various benefits, one of which is that it can be used as an
antibacterial because it contains antibacterial substances such as andrographolide,
tannins, alkaloids, and flavonoids. Based on its pharmacological properties, bitter
leaf provides antidiarrheal activity against bacteria that cause diarrhea in humans,
especially Escherichia Coli bacteria. E. Coli bacteria normally live in the human
digestive tract but why do these bacteria cause disease in humans. It occurs if the
amount in the digestive tract increases or is outside the digestive tract and
produces toxins that can cause diarrhea. Escherichia Coli is also a gram-negative
bacteria that belongs to the Enterobacteria category. Gram-negative bacteria
themselves are bacteria that have a thin outer cell layer and cell walls that are able
to absorb the red color. If, viewed from a microscope, gram-negative bacteria are
red. In addition, Escherichia Coli is a pathogenic bacterium or bacteria that causes
disease in the immune system that is commonly found in the human large
intestine and functions in the decomposition of food waste. This study aims to
determine the sensitivity of bitter leaf extract to Escheria Coli bacteria. And it can
be concluded that bitter leaf extract is antibacterial.

Key words : Sambiloto leaves (Andrigraphis paniculata Ness.), Escherichia Coli,


Antibacterial Sensitivity.

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan


Rahmat dan HidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “UJI SENSITIVITAS EKSTRAK DAUN SAMBILOTO (Andrigraphis
paniculata Ness.) TERHADAP BAKTERI Escherichia Coli”. Skripsi ini diajukan
sebagai salah satu syarat menyelesaikan ujian sarjana di Fakultas Farmasi,
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Salsabila Serang.
Dalam penyusunan skripsi, penulis banyak mendapatkan saran, bimbingan
serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Dra. Hj. Enok Maswati, MM selaku Ketua Yayasan STIKES Salsabila
2. Drs. H. Ade Sunaryo, MM selaku Pembina Yayasan STIKES Salsabila
3. Fathiyati, S.ST., M.Kes selaku Ketua STIKES Salsabila
4. Dr. apt Yusransyah, S.Far., M.Sc selaku dosen wali dan Ketua Jurusan S1
Farmasi STIKES Salsabila
5. apt. Intan Purnamsari M.Farm. selaku dosen pembimbing akademik
6. Bapak, Ibu, Kakak dan seluruh keluarga atas cinta, dukungan dan doa
yang selalu diberikan sehingga skripsi ini selesai pada waktunya.
7. Semua pihak, serta teman – teman yang telah mendo’akan dan membantu
dalam penyusunan skripsi ini hingga dapat terselesaikan dengan baik.
Semoga penelitian ini dapat untuk pengembangan ilmu pengetahuan,
khusunya di bidang farmasi.

Serang, Oktober 2021

Penulis

v
DAFTAR ISI

Isi Halaman

ABSTRAK ................................................................................................. iii


ABSTRACT ............................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ............................................................................... v
DAFTAR ISI .............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ...................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. ix
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................... 4
1.5 Metode Penelitian .................................................................... 5
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................... 5

vi
DAFTAR TABEL

Isi Halaman

vii
DAFTAR GAMBAR

Isi Halaman

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Isi Halaman

ix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diare masih menjadi masalah kesehatan global baik di negara maju

dan negara berkembang. Penyakit ini masih sering menjadi Kejadian Luar Biasa

( KLB ) baik dari segi banyaknya penderita, kematian maupun waktu kejadian.

Penyakit diare dapat disebabkan oleh infeksi maupun non infeksi, namun

sebagian besar penyakit ini lebih banyak disebabkan oleh infeksi patogen baik

dari bakteri, parasit maupun virus (Purwanto, 2015).

Diare merupakan salah satu penyebab kematian nomor dua pada anak di

bawah usia 5 tahun. Diperkirakan 525.000 anak di bawah usia 5 tahun

meninggal karena diare. Secara global, hampir 1,7 miliar anak mengalami diare

setiap tahunnya (WHO, 2017). Keberadaan penyakit diare masih menjadi

masalah kesehatan global termasuk di Indonesia. Kejadian luar biasa diare

tahun 2018 tercatat 10 kali di 8 provinsi dan 10 kabupaten/kota, dengan 756

penderita dan 36 kematian (CFR 4,76%) (Profil Kesehatan Indonesia 2018,

2018). Pada tahun 2018 Jawa Timur terdapat 151.878 kausus diare dengan

prevalensi 7,6 % (Riskesdas, 2019), sedangkan di Kabupaten Jombang

terdapat 28.869 kasus diare yang ditangani (Dinkes, 2018).

Salah satu penyebab penyakit diare adalah E. coli. Escherichia coli

adalah bakteri yang biasa hidup di dalam saluran pencernaan manusia dan hewan.

lazimnya E. coli tidak berbahaya, tetapi beberapa bakteri Escherichia coli

1
bersifat patogen dan dapat menimbulkan penyakit usus seperti diare.

Escherichia coli dapat tersebar makanan atau air yang terkontaminasi

(Sumampouw et al., 2018).

Penyakit diare infeksi bakteri biasanya diatasi dengan antibiotik.

Namun. pemberian antibiotik secara berturut-turut akan mempercepat kemajuan

resistensi antibiotik. Resistensi antibiotik terhadap bakteri Escherichia coli telah

banyak dilaporkan (Walewangko et al., 2015).

Berdasarkan permasalahan di atas, perlu dilakukan pengembangan

dalam bidang pengobatan alternatif menggunakan bahan alami yang aman tanpa

efek samping, seperti menggunakan tanaman obat. Sambiloto (Andrographis

paniculata Nees.) meruapakan tanaman obat yang sering dibudidayakan di

banyak negara termasuk Indonesia dan dipercaya secara luas dapat dimanfaatkan

sebagai obat tradisional (Cendranata, 2012).

Tanaman yang digunakan sebagai obat tradisional adalah tanaman

sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) yang mempunyai berbagai macam

manfaat bagi kesehatan manusia. Berbagai aktivitas farmakologi dari sambiloto

adalah antiinflamasi, antibakteri, antipiretik dan antioksidan.

Sambiloto merupakan tanaman obat yang telah dikenal baik dalam

beberapa ramuan tradisional di India, Amerika Tengah, Asia Tenggara, dan

Karibia. Penggunaan getah dari daun sambiloto yang dilumatkan dapat digunakan

untuk pengobatan demam, sebagai tonik, dan untuk gatal-gatal yang timbul

pada kulit. Sedangkan dekok dari daun atau akar digunakan untuk sakit

2
perut, disentri, tifus, kolera, influenza, bronkitis, dan diuretik (Badan POM

RI, 2006).

Sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) banyak dijumpai hampir di

seluruh kepulauan nusantara. Sambiloto tergolong tanaman terna yang

tumbuh di berbagai habitat, seperti pinggiran sawah, kebun, atau hutan

(Yusron, 2005).

Sambiloto mengandung zat aktif yang disebut andrografolid (zat pahit)

dan bersifat sebagai antiimflamasi dan antibakteri (Marianto, 2003). Disamping

itu, daun sambiloto mengandung saponin, flavonoid, alkaloid dan tannin yang

juga bersifat antibakteri terhadap bakteri penyebab infeksi (Yusron et al., 2004).

Sambiloto diyakini memiliki khasiat dalam pengobatan tradisional,

seperti peningkat daya tahan tubuh terhadap infeksi bakteri, anti diare,

penyakit lever dan antibakteri (Sikumalay et al., 2016). Komponen pokok daun

sambiloto adalah andrographolide dan flavonoid. Kandungan zat dalam daun

sambiloto yang dianggap mampu melawan penyakit adalah andrographolide.

Selain itu, zat seperti tanin, alkaloid dan saponin juga terdapat di dalam

daun sambiloto (Yanti & Mitika, 2017). Andrographis paniculata juga

memiliki efek antidiare secara in situ. Kandungan diterpene lakton yaitu

andrographolide dan neoandrographolide memiliki aktivitas menghambat

pelepasan enterotoksin bakteri Escherichia coli yang dapat menjadi penyebab

diare di dalam tubuh (Yuli Widiyastuti, 2017).

Bersumber pada uraian di atas, penelitian ini memiliki tujuan untuk

mengetahui Uji Sensitivitas Ekstrak Daun Sambiloto (Andrigraphis paniculata

3
Ness.) terhadap bakteri Escherichia coli. Menggunakan metode ekstraksi,

metode ini membutuhkan alat dan bahan khusus serta waktu yang lebih lama

dalam pembuatannya.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa pengaruh ekstrak daun sambiloto (Andrographis paniculata Nees.)

terhadap bakteri Escherichia coli ?

1.2.2 Berapakah konsentrasi ekstrak daun sambiloto (Andrographis paniculata

Nees.) yang efektif terhadap bakteri Escherichia coli ?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitan ini bertujuan untuk:

1.3.1 Tujuan Umum : Untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun sambiloto

(Andrographis paniculata Nees.) terhadap bakteri Escherichia coli.

1.3.2 Tujuan Khusus : Untuk mengetahui uji sensitivitas ekstrak daun

sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) dalam menghambat bakteri

Escherichia coli.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat mempunyai manfaat bagi beberapa

pihak antara lain :

1.4.1 Manfaat Bagi Penulis

Dengan melakukan penelitian ini dapat membuat penulis mendapatkan

pengalaman dan menambah ilmu pengetahuan yang lebih dan mengetahui tingkat

sensitivitas ekstrak daun sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) terhadap

bakteri Escherichia coli.

4
1.4.2 Manfaat Bagi Masyarakat

Penelitian ini dapat memberikan informasi bahwa daun sambiloto

(Andrographis paniculata Nees.) dapat dijadikan sebagai obat herbal anti bakteri

saluran pencernaan yang di sebabkan oleh bakteri Escherichia coli.

1.5 Metode Penelitian

Uji daya hambat atau sensitivitas dapat dilakukan dengan mengukur

hasil pertumbuhan bakteri terhadap agen antibakteri. Biasanya dengan

menggunakan metode ekstraksi, metode ini membutuhkan alat dan bahan

khusus serta waktu yang lebih lama dalam pembuatannya. Selain metode

esktraksi dapat juga menggunakan metode difusi yaitu salah satunya metode disc

diffusion (tes Kirby-Bauer) atau metode difusi cakram merupakan metode uji

daya hambat yang paling sering digunakan.

1.6 Tempat dan Waktu Penelitian

1.6.1 Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Farmasi STIKes

Salsabila Serang dan di Puskesmas Serang Kota Banten.

1.6.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dimulai dari bulan Oktober hingga Desember 2021.

Anda mungkin juga menyukai