BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh :
Sebastian Pardede 195040201111119 2019
Elina 195040201111124 2019
Afifah Huriya Suhartono 195040201111154 2019
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
PENGESAHAN PROPOSAL PKM PENELITIAN
( _____________________ ) ( _____________________ )
NIP/NIK. NIM.
( _____________________ ) ( _____________________ )
NIP/NIK. NIDN/NIDK.
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ........................................................................................
Daftar Isi .........................................................................................................
Daftar Tabel ....................................................................................................
BAB 1. PENDAHULUAN .............................................................................
1.1 Latar Belakang Perumusan Masalah .............................................
1.2 Tujuan ...........................................................................................
1.3 Kegunaan ......................................................................................
1.4 Luaran ...........................................................................................
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................
2.1 Definisi Penyakit Cacar..................................................................
2.2 Definisi Antiseptik ........................................................................
BAB 3. METODELOGI PENELITIAN ..........................................................
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...............................................
4.1 Anggaran Biaya .............................................................................
4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
LAMPIRAN – LAMPIRAN ...........................................................................
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti
DAFTAR TABEL
Penyakit cacar merupakan salah satu penyakit yang umum ditemui pada anak-anak
namun dapat juga menyerang orang dewasa. Di Indonesia, cacar air diduga sering terjadi
pada saat pergantian musim hujan ke musim panas ataupun sebaliknya. Zulkoni (2011:
223) menyebutkan bahwa penyakit Varicellaterdapat diseluruh dunia dan tidak ada
perbedaan ras ataupun jenis kelamin. Penyakit ini disebabkan oleh Varicella
ZosterVirus(VZV).
Varicella Zoster Virus (VZV) bertanggung jawab atas dua infeksi klinis utama pada
manusia yaitu Varicellaatau Chickenpox (cacar air) dan Herpes Zoster (cacar ular). Cacar
air atau Varicella merupakan infeksi primer yang terjadi pertama kali pada individu yang
berkontak dengan virus Varicella-Zoster. Pada 3 sampai 5 individu dari 100 individu,
virus Varicella-Zoster mengalami reaktivasi yang menyebabkan infeksi rekuren yang
kemudian dikenal dengan Herpes Zoster atau Shingles. Varicella Zoster Virus (VZV)
merupakan salah satu dari delapan virus herpes yang menyebabkan infeksi pada manusia
(NCIRS, 2009). Penyakit cacar air sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan
sangat menular, lebih menular dibandingkan dengan gondong (Parotits) tetapi kurang
menular jika dibandingkan dengan campak (Measles) (Widoyono, 2011: 92).
Gejala yang ditimbulkan dari penyakit cacar air yaitu sakit kepala, demam, kelelahan
ringan kemudian diikuti dengan munculnya ruam pada kulit dan rasa gatal (Esson et al,
2014). Infeksi cacar air menyerang semua usia dengan puncak insidensi pada usia 5-9
tahun. 90% pasien Varicellaberusia dibawah 10 tahun, sangat sedikit sekali terjadi pada
orang dewasa (Widoyono, 2011: 91). Angka kematian akibat penyakit ini sangat kecil
sekali kecuali adanya komplikasi. Widoyono (2011: 91) menyebutkan bahwa kasus
Varicelladi Amerika diperkirakan mencapai 3,1-3,5 juta per tahunnya. Di Amerika,
Varicellasering 3terjadi pada anak-anak dibawah usia 10 tahun dan 5% kasus terjadi pada
usia lebih dari 15 tahun. Sedangkan di Jepang penyakit ini umum terjadi pada anak-anak
dibawah usia 6 tahun sebanyak 81,4%. Namun di Indonesia tidak banyak penelitian yang
mencatat kasus Varicellaatau cacar air.
Mengingat kasus cacar air banyak menyerang anak-anak, sifat penularannya yang
begitu cepat dan dapat menimbulkan kerugian yang cukup besar. Oleh karena itu,
dibutuhkan suatu cara untuk mengendalikan penyebaran penyakit cacar air agar tidak
menjadi wabah dalam suatu populasi. Hal ini melatarbelakangi penulis untuk melakukan
penelitian mengenai “Pembuatan Antiseptik Dari Ekstrak Daun Cangkring”.
Penelitian ini dilakukan dengan memanfaatkan ekstrak daun cangkring ini sebagai
bahan baku pembuatan antiseptik, karena daun cangkring mengandung bahan – bahan
antiseptik yang mendukung proses penyembuhan cacar air. Dengan memanfaatkan daun
cangkring sebagai bahan baku pembuatan antiseptik, sehingga dapat mengatasi penyakit
cacar air.
1.2 Perumusan Masalah
1. Bagaimana proses pembuatan antiseptik dari daun cangkring?
2. Bagaimana kandungan yang ada di dalam daun cangkring?
3. Bagaimana waktu yang dibutuhkan pada proses pembuatan antiseptik dalam daun
cangkring?
1.3 Tujuan
1. Untuk membuat antiseptik dari daun cangkring.
2. Untuk memanfaatkan ekstrak daun cangkring untuk antiseptik penyembuhan penyakit
cacar.
3. Mengetahui kandungan daun cangkring.
1.4 Kegunaan
1. Bagi Penulis
Penulis dapat mengetahui proses pembuatan antiseptik dari ekstrak daun cangkring.
Selain itu penulis juga dapat membuat artikel dan jurnal ilmiah yang merupakan tugas
wajib Program Kreatifitas Mahasiswa sebagai mahasiswa Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya.
2. Bagi Pembaca
Penulis berharap dari hasil penelitian ini, pembaca mendapatkan pengetahuan dan
informasi tentang pembuatan antiseptik dari ekstrak daun cangkring, sehingga
pembaca termotivasi untuk membuat antiseptik dengan harga yang murah itu.
1.5 Luaran
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah keberhasilan dalam membuat
antiseptik yang berasal dari bahan alami yaitu menggunakan ekstrak daun cangkring.
Selain itu, masyarakat juga mampu dan terampil dalam membuat antiseptik ekstrak daun
cangkring sebagai alternatif antiseptik kesehatan yang murah.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Sabun adalah garam natrium dan kalium dari asam lemak yang berasal dari
minyak nabati atau lemak hewani. Sabun yang digunakan sebagai pembersih dapat
berwujud padat (keras), lunak dan cair. Dewan Standarisasi Nasional menyatakan
bahwa sabun adalah bahan yang digunakan untuk tujuan mencuci dan mengemulsi,
terdiri dari asam lemak dengan rantai karbon C12-C18 dan sodium atau potassium
(DSN, 1994).
Suatu molekul sabun mengandung suatu rantai hidrokarbon panjang plus ion.
Bagian hidrokarbon dari molekul itu bersifat hidrofobik dan larut dalam zatzat non
polar. Sedangkan ujung ion bersifat hidrofilik dan larut dalam air. Karena adanya
rantai hidrokarbon, sebuah molekul sabun secara keseluruhan tidaklah benar-benar
larut dalam air. Namun sabun mudah tersuspensi dalam air karena membentuk misel
(micelles), yakni segerombol (50 - 150) molekul yang rantai hidrokarbonnya
mengelompok dengan ujung- ujung ionnya yang menghadap ke air. (Ralph J.
Fessenden, 1992).
Sabun diproduksi dan diklasifikasikan menjadi beberapa grade mutu. Sabun
dengan grade mutu A diproduksi oleh bahan baku minyak atau lemak yang terbaik
dan mengandung sedikit atau tidak mengandung alkali bebas. Sabun dengan grade B
diperoleh dari bahan baku minyak atau lemak dengan kualitas yang lebih rendah dan
mengandung sedikit alkali, namun kandungan alkali tersebut tidak menyebabkan
iritasi pada kulit. Sedangkan sabun dengan kualitas C mengandung alkali bebas yang
relatif tinggi berasal dari bahan baku lemak atau minyak yang berwarna gelap.
(Kamikaze, 2002).
BAB 3. METODELOGI PENELITIAN
5. Penyusunan laporan
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Penelitian Eksakta.
(Sebastian Pardede)
2. Biodata Anggota
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Elina
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Agroekoteknologi
4. NIM 195040201111124
5. Tempat dan Tanggal Lahir Bekasi, 22 Juni 2001
6. E-mail L.chan2206@gmail.com
7. No. Telepon/ HP 089522801777
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No. Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
- - - -
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun
Penghargaan
- - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Penelitian Eksakta.
(Elina)
3. Biodata Anggota
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Afifah Huriya Suhartono
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Agroekoteknologi
4. NIM 195040201111154
5. Tempat dan Tanggal Lahir Batam, 24 Mei 2001
6. E-mail ifaafi38@gmail.com
7. No. Telepon/ HP 0895353714963
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No. Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
- - - -
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun
Penghargaan
- - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Penelitian Eksakta.
(Nama Lengkap)
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan