Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMBUATAN SABUN ANTISEPTIK DARI EKSTRAK DAUN CANGKRING SEBAGAI


OBAT PENYAKIT CACAR

BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh :
Sebastian Pardede 195040201111119 2019
Elina 195040201111124 2019
Afifah Huriya Suhartono 195040201111154 2019

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
PENGESAHAN PROPOSAL PKM PENELITIAN

1. Judul Kegiatan : Pembuatan Sabun Antiseptik Dari Ekstrak


Daun Cangkring Sebagai Obat Penyakit Cacar
2. Bidang Kegiatan : PKM-P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Sebastian Pardede
b. NIM : 195040201111119
c. Jurusan : Agroekoteknologi
d. Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya
e. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : Kerto waluyo
f. Email : bastianpardede17@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 Orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar :
b. NIDN/NIDK :
c. Alamat Rumah dan No. Tel./HP :
6. Biaya Kegiatan Total
a. Kemristekdikti : Rp.
b. Sumber lain : Rp.
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 Bulan

Malang, 30 September 2019


Menyetujui
Wakil Dekan Ketua Pelaksana Kegiatan,
Jurusan/Depart/Agroekoteknologi/Pembimbing
Unit Kegiatan Mahasiswa

( _____________________ ) ( _____________________ )

NIP/NIK. NIM.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping,

( _____________________ ) ( _____________________ )

NIP/NIK. NIDN/NIDK.
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ........................................................................................
Daftar Isi .........................................................................................................
Daftar Tabel ....................................................................................................
BAB 1. PENDAHULUAN .............................................................................
1.1 Latar Belakang Perumusan Masalah .............................................
1.2 Tujuan ...........................................................................................
1.3 Kegunaan ......................................................................................
1.4 Luaran ...........................................................................................
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................
2.1 Definisi Penyakit Cacar..................................................................
2.2 Definisi Antiseptik ........................................................................
BAB 3. METODELOGI PENELITIAN ..........................................................
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...............................................
4.1 Anggaran Biaya .............................................................................
4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
LAMPIRAN – LAMPIRAN ...........................................................................
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-PE ............................................


Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan PKM-PE .............................................................
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit cacar merupakan salah satu penyakit yang umum ditemui pada anak-anak
namun dapat juga menyerang orang dewasa. Di Indonesia, cacar air diduga sering terjadi
pada saat pergantian musim hujan ke musim panas ataupun sebaliknya. Zulkoni (2011:
223) menyebutkan bahwa penyakit Varicellaterdapat diseluruh dunia dan tidak ada
perbedaan ras ataupun jenis kelamin. Penyakit ini disebabkan oleh Varicella
ZosterVirus(VZV).
Varicella Zoster Virus (VZV) bertanggung jawab atas dua infeksi klinis utama pada
manusia yaitu Varicellaatau Chickenpox (cacar air) dan Herpes Zoster (cacar ular). Cacar
air atau Varicella merupakan infeksi primer yang terjadi pertama kali pada individu yang
berkontak dengan virus Varicella-Zoster. Pada 3 sampai 5 individu dari 100 individu,
virus Varicella-Zoster mengalami reaktivasi yang menyebabkan infeksi rekuren yang
kemudian dikenal dengan Herpes Zoster atau Shingles. Varicella Zoster Virus (VZV)
merupakan salah satu dari delapan virus herpes yang menyebabkan infeksi pada manusia
(NCIRS, 2009). Penyakit cacar air sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan
sangat menular, lebih menular dibandingkan dengan gondong (Parotits) tetapi kurang
menular jika dibandingkan dengan campak (Measles) (Widoyono, 2011: 92).
Gejala yang ditimbulkan dari penyakit cacar air yaitu sakit kepala, demam, kelelahan
ringan kemudian diikuti dengan munculnya ruam pada kulit dan rasa gatal (Esson et al,
2014). Infeksi cacar air menyerang semua usia dengan puncak insidensi pada usia 5-9
tahun. 90% pasien Varicellaberusia dibawah 10 tahun, sangat sedikit sekali terjadi pada
orang dewasa (Widoyono, 2011: 91). Angka kematian akibat penyakit ini sangat kecil
sekali kecuali adanya komplikasi. Widoyono (2011: 91) menyebutkan bahwa kasus
Varicelladi Amerika diperkirakan mencapai 3,1-3,5 juta per tahunnya. Di Amerika,
Varicellasering 3terjadi pada anak-anak dibawah usia 10 tahun dan 5% kasus terjadi pada
usia lebih dari 15 tahun. Sedangkan di Jepang penyakit ini umum terjadi pada anak-anak
dibawah usia 6 tahun sebanyak 81,4%. Namun di Indonesia tidak banyak penelitian yang
mencatat kasus Varicellaatau cacar air.
Mengingat kasus cacar air banyak menyerang anak-anak, sifat penularannya yang
begitu cepat dan dapat menimbulkan kerugian yang cukup besar. Oleh karena itu,
dibutuhkan suatu cara untuk mengendalikan penyebaran penyakit cacar air agar tidak
menjadi wabah dalam suatu populasi. Hal ini melatarbelakangi penulis untuk melakukan
penelitian mengenai “Pembuatan Antiseptik Dari Ekstrak Daun Cangkring”.
Penelitian ini dilakukan dengan memanfaatkan ekstrak daun cangkring ini sebagai
bahan baku pembuatan antiseptik, karena daun cangkring mengandung bahan – bahan
antiseptik yang mendukung proses penyembuhan cacar air. Dengan memanfaatkan daun
cangkring sebagai bahan baku pembuatan antiseptik, sehingga dapat mengatasi penyakit
cacar air.
1.2 Perumusan Masalah
1. Bagaimana proses pembuatan antiseptik dari daun cangkring?
2. Bagaimana kandungan yang ada di dalam daun cangkring?
3. Bagaimana waktu yang dibutuhkan pada proses pembuatan antiseptik dalam daun
cangkring?
1.3 Tujuan
1. Untuk membuat antiseptik dari daun cangkring.
2. Untuk memanfaatkan ekstrak daun cangkring untuk antiseptik penyembuhan penyakit
cacar.
3. Mengetahui kandungan daun cangkring.
1.4 Kegunaan
1. Bagi Penulis
Penulis dapat mengetahui proses pembuatan antiseptik dari ekstrak daun cangkring.
Selain itu penulis juga dapat membuat artikel dan jurnal ilmiah yang merupakan tugas
wajib Program Kreatifitas Mahasiswa sebagai mahasiswa Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya.
2. Bagi Pembaca
Penulis berharap dari hasil penelitian ini, pembaca mendapatkan pengetahuan dan
informasi tentang pembuatan antiseptik dari ekstrak daun cangkring, sehingga
pembaca termotivasi untuk membuat antiseptik dengan harga yang murah itu.
1.5 Luaran
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah keberhasilan dalam membuat
antiseptik yang berasal dari bahan alami yaitu menggunakan ekstrak daun cangkring.
Selain itu, masyarakat juga mampu dan terampil dalam membuat antiseptik ekstrak daun
cangkring sebagai alternatif antiseptik kesehatan yang murah.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Penyakit Cacar


Cacar air adalah penyakit kulit akibat infeksi virus varicella yang
menyebabkan timbulnya lenting pada seluruh tubuh dan wajah. Infeksi juga bisa
menyerang selaput lendir (membran mukosa), seperti di mulut. Penyakit cacar air atau
chickenpox dapat menular ke orang yang belum pernah terkena atau belum pernah
menerima vaksin cacar air. Virus biasanya menyerang di masa anak-anak. Akan
tetapi, tak menutup kemungkinan seseorang baru terkena penyakit ini di usia dewasa.
Cacar air bisa berkembang menjadi penyakit yang disebut dengan herpes zoster saat
dewasa atau kemunculan kedua. Lenting herpes zoster atau cacar api biasanya lebih
terasa nyeri dan bisa mengakibatkan komplikasi yang berat.

2.2 Definisi Antiseptik


Menurut Drg. Rudi Hendro Putranto M.Si (2014) antiseptik adalah suatu zat
atau bahan yang bisa melawan, mencegah ataupun membunuh kegiatan dan
pertumbuhan jasad renik. Antiseptik bekerja dengan cara membunuh, mencegah,
memperlambat dan menghambat pertumbuhan bakteri bakteri dan mikroorganisme
jahat lainnya. Beberapa karakteristik antiseptik yang ideal adalah membunuh
mikroorganisme dalam rentang yang luas, tetap efektif terhadap berbagai macam
pengenceran, non toksik terhadap jaringan tubuh manusia, tidak mudah menimbulkan
reaksi sensivitas baik local maupun sistemik, berreaksi secara cepat, bekarja secara
efisien meski terhadap bahan-bahan organik (misalnya pus, darah atau sabun), tidak
mahal dan awet.

2.3 Definisi Sabun

Sabun adalah garam natrium dan kalium dari asam lemak yang berasal dari
minyak nabati atau lemak hewani. Sabun yang digunakan sebagai pembersih dapat
berwujud padat (keras), lunak dan cair. Dewan Standarisasi Nasional menyatakan
bahwa sabun adalah bahan yang digunakan untuk tujuan mencuci dan mengemulsi,
terdiri dari asam lemak dengan rantai karbon C12-C18 dan sodium atau potassium
(DSN, 1994).
Suatu molekul sabun mengandung suatu rantai hidrokarbon panjang plus ion.
Bagian hidrokarbon dari molekul itu bersifat hidrofobik dan larut dalam zatzat non
polar. Sedangkan ujung ion bersifat hidrofilik dan larut dalam air. Karena adanya
rantai hidrokarbon, sebuah molekul sabun secara keseluruhan tidaklah benar-benar
larut dalam air. Namun sabun mudah tersuspensi dalam air karena membentuk misel
(micelles), yakni segerombol (50 - 150) molekul yang rantai hidrokarbonnya
mengelompok dengan ujung- ujung ionnya yang menghadap ke air. (Ralph J.
Fessenden, 1992).
Sabun diproduksi dan diklasifikasikan menjadi beberapa grade mutu. Sabun
dengan grade mutu A diproduksi oleh bahan baku minyak atau lemak yang terbaik
dan mengandung sedikit atau tidak mengandung alkali bebas. Sabun dengan grade B
diperoleh dari bahan baku minyak atau lemak dengan kualitas yang lebih rendah dan
mengandung sedikit alkali, namun kandungan alkali tersebut tidak menyebabkan
iritasi pada kulit. Sedangkan sabun dengan kualitas C mengandung alkali bebas yang
relatif tinggi berasal dari bahan baku lemak atau minyak yang berwarna gelap.
(Kamikaze, 2002).
BAB 3. METODELOGI PENELITIAN

3.1. Bahan Penelitian


Bahan uji yang digunakan adalah ekstrak daun cangkring, larutan NaOH, minyak
zaitun, alcohol 70%, pengharum, pengatur pH, indicator pH.

3.2 Alat Penelitian


Alat – alat yang digunakan dalam penelitian adalah timbangan, panci stainless steel,
gelas transparan, mixer laboratorium, spatula, cetakan.

3.3 Tempat Peneltilian


Penelitian ini direncanakan dan dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya, Laboratorium Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya.

3.4 Tahapan Penelitian


Tahapan dalam penelitian ini, yaitu:
 Tuangkan atau masukkan larutan NaOH ke dalam air yang sudah di suling.
 Campurkan minyak zaitun dan panaskan pada suhu diatas 0 derajat celcius.
 Setelah larutan alkali turun hingga 50 serajat celcius selanjutnya campurkan minyak
yang sudah dididihkan tadi.
 Panaskan sabun sampai proses akhir sponisasi. Setelah itu cek PH – nya. Jika sudah
sesuai selanjutnya campurkan gliserin serta alcohol kedalam panci.
 Diamkan campuran ini hingga 30 menit, sampai suhu pada sabun turun hingga 30
drajat celcius. Jangan lupa pada proses ini tutup wadah jangan sampai terbuka, hal ini
bertujuan agar alcohol pada larutan ini tidak menguap.
 Siapkan larutan gula. Saya sarankan agar anda menyiapkan larutan gula sebanyak 2,
karena nantinya pasti akan dibutuhkan untuk penyesuaian transparansi.
 Setelah itu campurkan larutan gula dan ekstrak daun cangkring kedalam sabun dan
aduk hingga merata.
 Test transparasi sabun dengan menggunakan gelas.
 Apabila sabun masih terlihat buram atau kurang transparan maka tambahkan lagi
larutan gulanya.
 Setelah proses transparasi dirasa cukup, hal selanjutnya adalah tambahkan aroma
pewangi serta pewarna makanan kedalam adonan sabun
 Kemudian tuangkan adonan sabun ke dalam cetakan yang sudah disiapkan, jangan
sampai ada gelembung yang muncul. Setelah itu masukkan cetakan kedalam lemari es
hingga 2 jam.
 Setelah 2 jam keluarkan cetakkan dari lemari es, selanjutnya diamkan sabun selama 1
minggu. Setelah itu baru bisa dipakai untuk mandi.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Panci Stainless Steel Rp, 1.300.000

2 Kompor + Gas Rp. 470.000

3 Daun Cangkring Rp. 100.000

4 Larutan NaOH Rp. 65.000

5 Minyak Zaitun Rp. 69.000

6 Alcohol 70% Rp. 38.000

7 Pengharum Rp. 530.000

8 Pengatur pH Rp. 200.000

9 Indicator pH Rp. 100.000

10 Timbangan Rp. 190.000

11 Gelas trasnparan Rp. 240.000

12 Mixer Laboratorium Rp. 3.500.000

13 Spatula Rp. 216.000

14 Cetakan Rp. 60.000

15 Perjalanan Rp. 200.000

16 Lain – lain Rp. 700.000

Jumlah Rp. 7.978.000


4.2 Jadwal Kegiatan

NO Jadwal Kegiatan Bulan


1 2 3 4 5
1. Perizinan penyewaan laboratorium
2. Persiapan bahan dan peralatan
3. Pembuatan sabun antiseptic dari
ekstrak daun cangkring
4. Analisis data

5. Penyusunan laporan

6. Monitoring dan Evaluasi hasil


laporan
7. Pengumpulan laporan
DAFTAR PUSTAKA
Andini, Widya Citra. 2016. Apa Itu Cacar Air?. Diakses tanggal 29 September 2019.
Diambil dari https://hellosehat.com/penyakit/penyakit-cacar-air-adalah/
Oktavia, Ernik. 2016. Analisis Kestabilan Dari Sistem Dinamik Model Seir Pada
Penyebaran Penyakit Cacar Air (Varicella) Dengan Pengaruh Vaksinasi.
Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan.
Universitas Negeri Yogyakarta: Yogyakarta.
Putranto, Hendro Rudi. 2014. Corynebacterium diphtheria: Diagnosis Laboratorium
Bakterilogi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Shinthia, Mega. 2016. Pembuatan Sabun Padat (Rasio Tallow – Minyak Kelapa –
Minyak Jagung). Skripsi. Tidak Diterbitkan. Jurusan Teknik Kimia. Politeknik
Negeri Sriwijaya: Palembang.
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pembimbing yang ditanda tangani
1. Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Sebastian Pardede
2. Jenis Kelamin Laki - Laki
3. Program Studi Agroekoteknologi
4. NIM 195040201111119
5. Tempat dan Tanggal Lahir Sitapongan, 30 Oktober 2000
6. E-mail bastianpardede17@gmail.com
7. No. Telepon/ HP 088213825644
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No. Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun
Penghargaan
- - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Penelitian Eksakta.

Malang, 30 Sseptember 2019


Ketua Tim

(Sebastian Pardede)
2. Biodata Anggota
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Elina
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Agroekoteknologi
4. NIM 195040201111124
5. Tempat dan Tanggal Lahir Bekasi, 22 Juni 2001
6. E-mail L.chan2206@gmail.com
7. No. Telepon/ HP 089522801777
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No. Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
- - - -
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun
Penghargaan
- - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Penelitian Eksakta.

Malang, 30 September 2019


Anggota Tim

(Elina)
3. Biodata Anggota
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Afifah Huriya Suhartono
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Agroekoteknologi
4. NIM 195040201111154
5. Tempat dan Tanggal Lahir Batam, 24 Mei 2001
6. E-mail ifaafi38@gmail.com
7. No. Telepon/ HP 0895353714963
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No. Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
- - - -
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun
Penghargaan
- - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Penelitian Eksakta.

Malang, 30 September 2019


Anggota Tim

(Afifah Huriya Suhartono)


4. Biodata Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap
2. Jenis Kelamin L/P
3. Program Studi
4. NIP/NIDN
5. Tempat dan Tanggal Lahir
6. E-mail
7. No. Telepon/ HP
B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi
Jurusan/Prodi
Tahun Masuk-Lulus
C. Rekam Jejak Tri Dharma PT
C.1 Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1.
2.
3.
C.2 Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1.
2.
3.
C.2 Penelitian
No Judul Pengabdian kepada Penyandang Dana Tahun
Masyarakat
1.
2.
3.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Penelitian Eksakta.

Malang, 30 September 2019


Dosen Pendamping

(Nama Lengkap)
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Jenis Perlengkapan Volume Harga Satuan Nilai (Rp)


(Rp)
 Panci Stainless Steel 2 Buah Rp. 650.000 Rp. 1.300.000
 Kompor + Gas 1 Buah Rp. 470.000 Rp. 470.000
 Pengatur pH 2 Buah Rp. 100.000 Rp. 200.000
 Indikator pH 1 Buah Rp. 100.000 Rp. 100.000
 Timbangan 1 Buah Rp. 190.000 Rp. 190.000
 Gelas Transparan 3 Buah Rp. 80.000 Rp. 240.000
 Mixer Laboratorium 1 Buah Rp. 3.500.000 Rp. 3.500.000
 Spatula 3 Buah Rp. 72.000 Rp. 216.000
 Cetakan 2 Buah Rp. 30.000 Rp. 60.000
SUB TOTAL Rp. 6.276.000
2. Bahan Habis Volume Harga Satuan Nilai (Rp)
(Rp)
 Daun Cangkring 10 Kg Rp. 10.000 Rp. 100.000
 Larutan NaOH 500 mL Rp. 65.000 Rp. 65.000
 Minyak Zaitun 250 mL Rp. 69.000 Rp. 69.000
 Alkohol 70% 2 Liter Rp. 38.000 Rp. 38.000
 Pengharum 2 Liter Rp. 265.000 Rp. 530.000
SUB TOTAL Rp. 802.000
3. Perjalanan Volume Harga Satuan Nilai (Rp)
(Rp)
 Akomodasi (hari) 2 Rp. 50.000 Rp. 100.000
 Lain – lain - Rp. 100.000 Rp. 100.000
SUB TOTAL Rp. 200.000
4. Lain - lain Volume Harga Satuan Nilai (Rp)
(Rp)
 Penyewaan Laboratorium 1 Rp. 500.000 Rp. 500.000
 Dana tak terduga - Rp. 200.000 Rp. 200.000
SUB TOTAL Rp. 700.000
TOTAL 1 + 2 + 3 + 4 Rp. 7.978.000
Terbilang ( Tujuh Juta Sembilan Ratus Tujuh Puluh Delapan Ribu Rupiah )
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

No Nama/NIM Program Studi Bidang Alokasi Uraian Tugas


Ilmu Waktu
1 Sebastian Agroekoteknol Pertanian 6 Jam Umum: Memimpin dan
Pardede/ ogi /minggu bertanggung jawab
19504020111 terhadap tim
1119 Khusus:
Mengkoordinir tim
dalam penyusunan
penelitian dan membuat
desain konsep
2 Elina/195040 Agroekoteknol Pertanian 6 Jam Umum: Membantu
201111124 ogi /minggu ketua tim menyusun
penelitian
Khusus:
Mengumpulkan data pendukung
penelitian dan menyusun proposal
penelitian
3 Afifah Agroekoteknol Pertanian 6 Jam Umum: Membantu
Huriya ogi /minggu ketua tim menyusun
Suhartono penelitian
Khusus: Membuat
draft karya tulis dan
menyusun proposal penelitian
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKASANA

Yang bertandatangan dibawahini:


Nama : Sebastian Pardede
NIM : 195040201111119
Program Studi : Agroekoteknologi
Fakultas : Pertanian

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-PENELITIAN EKSAKTA saya dengan


judul: “Pembuatan Sabun Antiseptik Dari Ekstrak Daun Cangkring Sebagai Obat Penyakit
Cacar” yang diusulkan untuk tahun anggaran 2019 bersifat original dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudianhari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya


bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan
seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat degan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

Malang, 30 September 2019

Mengetahui Yang menyatakan,


Wakil Dekan III
Bidang Kemahasiswaan

Dr.Agr,Sc. Hagus Tarno, SP., MP. Sebastian Pardede


NIP. NIM. 195040201111119

Anda mungkin juga menyukai