EPIDEMIOLOGI
Dosen pembimbing
Elvi Susanti
DISUSUN OLEH
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN..............................................................................4
2.3 Trakhoma.............................................................................................12
2.4 Gejala...................................................................................................13
2.6 Pengobatan..........................................................................................15
BAB 3 PENUTUP......................................................................................11
3.1 Kesimpulan..........................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit menular timbul akibat dari beroperasinya berbagai faktor baik dari
agen, induk semang atau lingkungan. Bentuk ini tergambar didalam istilah yang
dikenal luas dewasa ini. Yaitu penyebab majemuk (multiple causation of disease)
sebagai lawan dari penyebab tunggal (single causation).
iv
1.4 manfaat penulisan makalah
Terlepas dari tujuan itu sendiri makalah ini dibuat dengan manfaat
supaya pengetahuan dan wawasan pembaca pada umumnya dan
khususnya bagi saya selaku penulis.
v
BAB II
PEMBAHASAN
Suatu penyakit dapat menular dari orang yang satu kepada yang lain
ditentukan oleh tiga faktor tersebut diatas, yakni faktor Agen atau penyebab
penyakit Agen merupakan pemegang peranan penting didalam epidemiologi
vi
yang merupakan penyebab penyakit. Agen dapat dikelompokkan menjadi
Golongan virus, misalnya influenza, trachoma, cacar dan sebagainya,
Golongan riketsia, misalnya typhus, Golongan bakteri, misalnya disentri,
Golongan protozoa, misalnya malaria, filaria, schistosoma dan sebagainya.
Faktor Host (Manusia) Sejauh mana kemampuan host didalam menghadapi
invasi mikroorganisme yang infektius itu, berbicara tentang daya tahan.
Misalnya Imunitas seseorang. Faktor Route of transmission (jalannya
penularan). Penularan penyakit dapat dilihat dari potensi infeksi yang
ditularkan. Infeksi yang ditularkan tersebut berpotensi wabah atau tidak.
2.3 Trakhoma
vii
dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik dilakukan secara menyeluruh pada
mata yang sakit. Pada umumnya, penderita tidak membutuhkan pemeriksaan
laboratorium atau pemeriksaan tambahan lainnya. Kecuali untuk kepentingan
penelitian, pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) terkadang
diperlukan.
2.4 Gejala
2.5 Pengobatan
viii
Menjaga kebersihan wajah (facial cleanliness). WHO merekomendasikan
untuk membasuh wajah dengan air bersih mengalir dan sabun yang lembut
untuk menghambat perkembangbiakan bakteri penyebab trakhoma.
Memperbaiki lingkungan (environmental improvement)
Untuk mencegah penyebaran bakteri dan menciptakan lingkungan yang
sehat, dibutuhkan kerja sama antara pengawas otoritas setempat,
masyarakat sekitar, dan keluarga pasien trakhoma. Lingkungan sehat yang
perlu diupayakan adalah lingkungan yang memiliki cukup air bersih dan
bebas dari lalat.
ix
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan