Anda di halaman 1dari 122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI

PEMANFAATAN BIJI BUAH NANGKA (Artocarpus heterophyllus)


SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN SUSU NABATI
DENGAN PENAMBAHAN PERISA JAHE (Zingiber officinale Rosc.)

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh :
Elisabeth Dennis A.P
NIM : 121434018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI

PEMANFAATAN BIJI BUAH NANGKA (Artocarpus heterophyllus)


SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN SUSU NABATI
DENGAN PENAMBAHAN PERISA JAHE (Zingiber officinale Rosc.)

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh :
Elisabeth Dennis A.P
NIM : 121434018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Relying on God in all


things because God is
good all the time

Skripsi ini ku persembahkan untuk

Tuhan Yesusku yang sungguh luar biasa

Keluargaku yang hebat

Sahabat-sahabat terkasih

FKIP dan Pendidikan Biologi yang ku banggakan

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan, penulis ucapkan atas limpahan berkat, kasih, dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang

berjudul PEMANFAATAN BIJI BUAH NANGKA (Artocarpus heterophyllus)

SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN SUSU NABATI DENGAN

PENAMBAHAN PERISA JAHE (Zingiber officinale Rosc.). Tanpa

pertolongan DIA, penulis tidak akan sanggup menyelesaikan ini dengan baik.

Penulisan ini disusun agar pembaca dapat menambah dan memperluas

pengetahuan tentang pemanfaatan biji nangka. Penyusunan tugas akhir ini disusun

dengan berbagai rintangan maupun berbagai hambatan yang telah dilalui. Baik itu

yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan

penuh kesabaran, usaha dan kerja keras yang sungguh serta terutama pertolongan

dari Tuhan Yesus, dukungan dari orang tua dan juga dorongan semangat dari

teman-teman, hingga akhirnya tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penelitian ini memuat tentang “Pemanfaatan Biji Nangka (Artocarpus

heterophyllus) yang sangat bermanfaat untuk dikembangkan. Penelitian skripsi

ini berjudul PEMANFAATAN BIJI BUAH NANGKA (Artocarpus

heterophyllus) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN SUSU NABATI

DENGAN PENAMBAHAN PERISA JAHE (Zingiber officinale Rosc.)

Keberhasilan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan,

saran, dukungan, dan semangat serta doa dari banyak pihak. Oleh sebab itu, pada

kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Tuhan Yesus yang selalu menyertai, sehingga penulis tidak akan pernah

merasa sendirian dalam penulisan tugas akhir ini, atas Kasih-Nya yang

melimpah dan kekuatan yang diperoleh dari-Nya, penulis dapat melalui

segala rintangan dan hambatan selama penulisan skripsi

2. Kedua orang tuaku (Bapak Antonius dan Ibu Joana) yang telah mendidik

dari kecil hingga dewasa ini dengan selalu penuh perhatian kepada penulis

serta selalu memberi dukungan, dorongan, motivasi serta kasih sayang

yang tulus bagi penulis.

3. Ibu Lucia Wiwid Wijayanti, M.Si, selaku Dosen Pembimbing utama yang

telah bersedia dalam meluangkan waktu dengan penuh kesabaran untuk

membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi.

4. Drs.Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Biologi

5. Ibu Catharina Retno Herrani, M.Biotech, selaku Dosen Pembimbing

Akademik Angkatan 2012 yang telah membimbing dan mengarahkan

penulis dalam menyelesaikan Skripsi.

6. Kakak perempuanku, Skolastika Damardani yang memberikan dukungan,

semangat, motivasi, dan perhatian bagi penulis.

7. Kak Dominico Sarwijaya Saputra, yang telah memberikan dukungan, doa,

dan yang telah bersedia memberikan semangat tiada henti kepada penulis.

Terimakasih untuk selalu ada serta memberikan motivasi selama

penyusunan skripsi hingga terselesaikannya skripsi ini.

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8. Teman dan sahabat terkasih, Giovani Anggasta Febrinda, S.Farm yang

telah bersedia membantu, memberi dukungan dalam menyusun skripsi,

Etheldreda Everest Norutama, S.Farm yang senantiasa memberikan

dukungan, dan I Made Alvianto Putra Palamba, S.S yang juga senantiasa

telah memberikan dukungan, nasihat dan motivasi kepada penulis untuk

dapat menyelesaikan skripsi ini

9. Abang Indra yang telah memberikan dukungan serta doa kepada penulis

10. Teman seperjuangan, Robertus Heru yang telah bersedia membantu dalam

penyusunan tugas akhir ini dan Agustinus Christian Damiano yang juga

telah membantu, menemani dan memberi dukungan sepenuhnya kepada

penulis.

11. Pak Agus, selaku Laboran Laboratorium Biologi yang telah memberi

dukungan dan kelancaran bagi penulis

12. Bp. Sriyono, dan para teknisi Laboratorium Pusat Studi Pangan dan Gizi

Universitas Gadjah Mada yang telah membantu dalam kelancaran

penelitian

13. Seluruh teman-teman Pendidikan Biologi angkatan 2012 yang tercinta

serta adik-adik tingkat yang telah memberikan dukungan dan semangat

bagi penulis

14. Semua pihak yang terlibat yang telah membantu dalam penelitian dan

penyusunan skripsi ini.

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

PEMANFAATAN BIJI BUAH NANGKA (Artocarpus heterophyllus)


SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN SUSU NABATI
DENGAN PENAMBAHAN PERISA JAHE (Zingiber officinale Rosc.)

Elisabeth Dennis A.P


121434018
Universitas Sanata Dharma

Biji nangka merupakan biji yang dapat dikonsumsi menjadi olahan


minuman bergizi seperti susu nabati, karena kaya akan kalsium dan rendah lemak.
Penelitian ini dilakukan untuk memanfaatkan limbah biji nangka menjadi olahan
susu yang bermanfaat, mengetahui kandungan lemak, gula, dan kalsium, uji
organoleptik dan daya terima masyarakat. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan cara memberikan angket untuk
15 panelis yang terdiri dari 5 orang berusia anak-anak (6-12 tahun), remaja (14-20
tahun) dan dewasa (22 tahun ke atas) yang dilakukan untuk melakukan uji
organoleptik dengan menggunakan uji hedonik. Metode untuk penentuan adalah
dengan cara mencoba secara langsung susu biji nangka dengan memberikan
penilaian sangat suka, suka, kurang suka, dan tidak suka dengan menggunakan
skala numerik. Analisis data menggunakan deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa susu biji nangka
dapat diterima di kalangan anak-anak, remaja dan dewasa. Tekstur, rasa, dan
aroma yang dihasilkan disukai. Susu biji nangka dengan penambahan perisa jahe
dapat diterima masyarakat karena kandungan kalsiumnya tinggi, kandungan
glukosa rendah, begitu pula dengan kandungan lemaknya. Hal ini dibuktikan
melalui metode uji AAS untuk menguji kandungan kalsium, soklet untuk menguji
kandungan lemak, dan spektrofotometri untuk menguji kandungan glukosa. Dari
hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kandungan kalsium 0,004325% b/b,
kandungan lemak sebesar 0,39% b/b dan kandungan glukosa 5,735% b/b.

Kata kunci: Susu, Biji Nangka, Jahe (Zingiber officinale Rosc.)

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
The Use of Jackfruit Seeds (Artocarpus heterophyllus)
as a Basic Material of Making Vegetal Milk with Ginger Flavour
(Zingiber officinale Rosc.)

Elisabeth Dennis A.P


121434018
Sanata Dharma University
Jackfruit seeds are seeds that can be consumed to be processed
vegetable nutritious drinks such as milk, because it is rich in calcium and low in
fat. This study was conducted to utilize the waste jackfruit seeds into dairy helpful,
knowing the content of fat, sugar, and calcium, organoleptic test and acceptance
of society. The method used in this research is descriptive research by providing a
questionnaire to 15 panelists consisting of 5 people aged children (6-12 years),
adolescents (14-20 years old) and adult (22 years and above) made to
organoleptic test by using hedonic test. Methods for determination is to try to
direct milk jackfruit seeds by rating really like, like, do not like and do not like
using a numerical scale. Analysis of data using qualitative descriptive and
quantitative
Based on the results of this study indicate that milk jackfruit seeds can
be accepted among children, adolescents and adults. Texture, flavor, and aroma
of the resulting preferred. Milk Flavor jackfruit seeds with the addition of ginger
can be accepted by society because of the high calcium content, low sugar
content, as well as the fat content. This is proved by AAS test method to test the
calcium content, soxhlet to test the fat content, and spectrophotometry to test the
glucose content. From the results of this study indicate that the calcium content of
0.004325% w/w, the fat content of 0.39% w/w and glucose content of 5.735%
w/w.

Keywords: Milk, Jackfruit seeds, ginger (Zingiber officinale Rosc.)

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................………................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...............................…...... ii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................………........ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK....................................... vi
KATA PENGANTAR................................................................…................ vii
ABSTRAK...............................................................................…….............. xi
ABSTRACT.........................................................................................…...... xii
DAFTAR ISI...................................................................................…........... xiii
DAFTAR TABEL………………………………………………………….. xvi
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….. xvii
DAFTAR LAMPIRAN....……....................................................................... xviii
BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………………... 1
A. Latar Belakang Masalah......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian.................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian.................................................................................. 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………. 5


A. Nangka.................................................................................................... 5
1. Morfologi dan Klasifikasi Nangka.............................................. 5
2. Biji Buah Nangka........................................................................ 8
B. Jahe.......................................................................................................... 11
1. Morfologi dan Karakteristik Tanaman Jahe................................ 11
2. Kandungan Bahan Kimia Dalam Jahe......................................... 12
3. Manfaat Jahe Dalam Bidang Kesehatan......................................15

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Susu.......................................................................................................... 17
1. Susu Nabati (Susu Kedelai) ……………………………............ 17
2. Susu Hewani ............................................................................. 18
D. Penilaian Organoleptik............................................................................ 19
E. Akseptabilitas Pangan............................................................................. 20
F. Penelitian Relevan................................................................................... 21
G. Kerangka Berpikir.................................................................................... 23
H. Hipotesis................................................................................................... 24

BAB III. METODE PENELITIAN………………………………………... 25


A. Jenis Rancangan Penelitian………...………………………………….. 25
B. Variabel Penelitian ……………………………………………............. 25
C. Batasan Penelitian................................................................................... 25
D. Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................................. 27
E. Alat dan Bahan........................................................................................ 27
F. Prosedur Pembuatan Susu Biji Nangka................................................... 27
G. Prinsip Kerja Spektrofotometri .............................................................. 28
H. Teknik Pengumpulan Data...................................................................... 29
I. Instrumen Penelitian............................................................................... 30
J. Analisis Data .......................................................................................... 31

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN…………........................................ 32


A. Hasil Uji Organoleptik Susu Biji Nangka…………………………........ 38
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sifat Organoleptik………………… 41
C. Perhitungan Hasil Uji Organoleptik……………………………………. 43

BAB V. IMPLEMENTASI PENELITIAN UNTUK PEMBELAJARAN…... 47

BAB VI. PENUTUP......................................................................................... 50

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

I. KESIMPULAN.................................................................................. 50
II. SARAN……………………….......................................................... 51

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 52

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
1.1 Kandungan Gizi Susu Kedelai per 100 gram ............................................... 18
1.2 Skala Hedonik dan Skala Numerik Uji Organoleptik (Rasa, Aroma dan
Tekstur........................................................................................................... 30

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
1.1 Pohon Nangka................................................................................................ 5
1.2 Biji Buah Nangka.......................................................................................... 9
1.3 Tanaman Jahe............................................................................................... 16
1.4 Diagram Lingkaran Hasil Uji Organoleptik Aroma..................................... 45
1.5 Diagram Lingkaran Hasil Uji Organoleptik Rasa........................................ 45
1.6 Diagram Lingkaran Hasil Uji Organoleptik Tekstur.................................... 45

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus Mata Pelajaran ........................................................ 55


Lampiran 2
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran................................ 58
b. Sertifikat Uji Analisis.........................................................89
Lampiran 3. Dokumentasi Pembuatan Susu Biji Nangka......................... 91
Lampiran 4. Hasil Uji Analisis Kandungan Gizi Susu Biji Nangka.........100
Lampiran 5. AAS, Spektrofotometri, dan Sokhlet....................................101

xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Upaya dalam memenuhi kebutuhan pangan, dapat dilakukan dengan


memanfaatkan bahan hasil pertanian yang selama ini belum diolah sehingga akan
memberikan nilai tambah dalam rantai pengolahan hasil pertanian. Salah satu
limbah pada pemanfaatan buah nangka adalah biji dari buah nangka tersebut.
Potensi biji nangka (Artocarpus heterophyllus) yang besar belum dieksploitasi
secara optimal. Masih rendahnya pemanfaatan biji nangka dalam bidang pangan
hanya sebatas sekitar 10% disebabkan oleh kurangnya minat masyarakat dalam
pengolahan biji nangka. Biji nangka mempunyai beberapa manfaat, salah satunya
digunakan sebagai bahan baku pembuatan susu biji nangka. Penambahan sari jahe
berfungsi untuk menghilangkan bau yang tidak sedap yang ditimbulkan biji
nangka.
Adapun penelitian lain yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Amira dan Citra, S. 2010. Pemanfaatan Limbah Biji Nangka menjadi
Alternatif Sumber Makanan Baru untuk Pembuatan Donat:Jurnal
Penelitian Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hassanudin
2. Dewi, K.W. 2013. Pemanfaatan biji nangka sebagai bahan baku
pembuatan es krim dengan pewarna alami kunyit. Universitas
Muhammadiyah Surakarta
3. Safitri, K. 2012. Pemanfaatan biji nangka untuk menghambat penyakit
kanker kolon. Institut Pertanian Bogor, Bogor

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Yunita, N. 2013. Pemanfaatan biji nangka sebagai bahan dasar


pembuatan kripik biji nangka dengan kandungan gizi dan cita rasa
tinggi tanpa bahan pengawet. FMIPA. Universitas Negeri Yogyakarta

Pengolahan biji nangka menjadi produk susu biji nangka antara lain
disebabkan karena kandungan patinya mencukupi sehingga dapat
digunakan sebagai karbohidrat terlarut. Berdasarkan uji laboratorium,
kandungan fosfor dan kalsium susu biji nangka lebih tinggi dari pada susu
kedelai. Sementara kadar lemaknya justru lebih rendah (Ratnaningsih,
2008)
Upaya yang dilakukan untuk mengolah biji nangka menjadi produk
yang bermanfaaat sebagai alternatif penambah sumber bahan pangan baru
adalah pengolahan biji nangka menjadi susu nabati. Pada masa ini, harga
susu semakin meningkat. Sebagian besar masyarakat yang memiliki
perekonomian yang kurang, mungkin tidak memperhatikan kebutuhan
pemenuhan gizi dengan mengkonsumsi susu. Melihat kondisi kebutuhan
yang semakin lama semakin meningkat, maka dalam penelitian ini penulis
akan memanfaatkan biji buah nangka menjadi susu yang enak, mempunyai
kandungan gizi yang tinggi, rendah akan kadar lemak, dan juga dapat
membantu perekonomian keluarga. Biji nangka mengandung kalsium, zat
besi, vitamin A, vitamin B, dan vitamin C (Akyuni, 2004)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Rumusan Masalah
Dari uraian yang dikemukakan dalam latar belakang masalah di atas, maka
dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah biji buah nangka dapat dijadikan sebagai bahan baku utama
dalam pembuatan susu nabati?
2. Apakah susu biji nangka dapat diterima dan diminati oleh semua
kalangan usia?
3. Bagaimana kualitas aroma, rasa, tekstur susu biji nangka?
4. Bagaimana kandungan gizi yang dihasilkan oleh susu biji nangka?

C. Tujuan Penelitian
1. Memanfaatkan biji buah nangka sebagai bahan baku utama pembuatan
susu nabati
2. Mengetahui susu biji nangka dapat diterima dan diminati oleh semua
kalangan usia
3. Untuk mengetahui kualitas aroma, rasa, tekstur susu biji nangka
4. Mengetahui kandungan gizi yang dihasilkan oleh susu biji nangka

D. Manfaat Penelitian
 Bagi peneliti
Manfaat penelitian ini yaitu dapat memanfaatkan bahan pangan
lokal, memberi informasi susu biji nangka sebagai minuman sehat
yang kaya akan gizi, menambah pengetahuan dan wawasan serta
dapat mengaplikasikan dan melakukan sosialisasi teori yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

diperoleh selama perkuliahan dan juga memperoleh wawasan


mengenai kandungan gizi biji nangka yang dapat dimanfaatkan
sebagai susu.
 Bagi Dunia Pendidikan
1. Menambah pengetahuan mengenai kandungan gizi biji nangka.
2. Mendorong mahasiswa melakukan penelitian yang lebih
berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. NANGKA

1. Morfologi dan Klasifikasi Nangka

Menurut Syamsuhidayat (1991), kedudukan taksonomi nangka adalah

sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Class : Magnoliopsida

Ordo : Urticales

Familia : Moraceace

Genus : Artocarpus

Spesies : Artocarpus heterophyllus

Gambar 1.1 Pohon Nangka

Sumber : (Syamsuhidayat, 1991)

5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Nangka adalah nama sejenis pohon, sekaligus buahnya. Pohon nangka

termasuk ke dalam suku Moraceae. Nama ilmiah dari nangka yaitu

Artocarpus heterophyllus. Daging buah yang sesungguhnya adalah

perkembangan dari tenda bunga, berwarna kuning keemasan apabila

masak, berbau harum manis yang keras, berdaging terkadang berisi cairan

(nectar) yang manis. Biji berbentuk bulat lonjong sampai jorong agak

gepeng, panjang 2-4 cm, berturut-turut tertutup oleh kulit biji yang tipis

coklat seperti kulit, endokarp yang liat keras keputihan, dan eksokarp yang

lunak. Keping bijinya tidak setangkup. Nangka tumbuh dengan baik di

iklim tropis sampai dengan lintang 25˚ utara maupun selatan, walaupun

diketahui pula masih dapat berbuah hingga lintang 30˚. Tanaman ini

menyukai wilayah dengan curah hujan lebih dari 1500 mm per tahun di

mana musim keringnya tidak terlalu keras. Nangka kurang toleran

terhadap udara dingin, kekeringan dan penggenangan (Rukmana, 2008)

Tanaman nangka merupakan tanaman yang potensial untuk

dikembangkan. Banyak manfaat yang dapat diambil dari tanaman ini.

Hampir semua bagian tanaman ini dapat dimanfaatkan. Selain buah yang

merupakan produk utamanya, bagian akar, batang, daun, bakal buah,

bahkan kulitnya pun dapat dimanfaatkan. Buah nangka yang muda dapat

disayur dan dimanfaatkan untuk diolah menjadi gudeg, sedangkan buah

yang matang enak dimakan segar (Rukmana, 1997)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Pohon nangka umumnya berukuran sedang, sampai sekitar 20 m

tingginya, walaupun ada yang mencapai 30 meter. Batang bulat silindris,

sampai berdiameter sekitar 1 meter. Tajuknya padat dan lebat, melebar dan

membulat apabila di tempat terbuka. Seluruh bagian tumbuhan

mengeluarkan getah putih pekat apabila dilukai. Daun tunggal, tersebar,

bertangkai 1-4 cm, helai daun agak tebal seperti kulit, kaku, bertepi rata,

bulat telur terbalik sampai jorong (memanjang), 3,5-12 × 5-25 cm, dengan

pangkal menyempit sedikit demi sedikit, dan ujung pendek runcing atau

agak runcing. Daun penumpu bulat telur lancip, panjang sampai 8 cm,

mudah rontok dan meninggalkan bekas serupa cincin. Daging buah nangka

muda (tewel) dimanfaatkan sebagai sayuran.Tepung biji nangka digunakan

sebagai bahan baku industri makanan (bahan makanan campuran). Daun

muda dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Batang yang telah tua

sangat baik untuk bahan bangunan. Semakin tua warna kuningnya,

semakin bermutu pula tinggi kayunya. Kayu nangka dianggap lebih

unggul daripada jari untuk pembuatan meubel, konstruksi bangunan

pembubutan, tiang kapal, dayung, perkakas, dan alat musik. Pohon nangka

dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional (Purwono, 2007)

Buah nangka yang telah matang dapat dibuat dodol dan keripik nangka

yang tahan lama disimpan (Sunaryono, 2005)

Di samping kegunaan tersebut, daun nangka ternyata merupakan

makanan yang disenangi kambing dan domba. Abu akar nangka dengan

abu sejenis Selaginella dapat digunakan untuk obat. Di samping itu, kulit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kayunya dapat dipakai sebagai pembalur luka (Anonim, 2007)

Nangka, terutama dipanen buahnya. "Daging buah" yang matang

seringkali dimakan dalam keadaan segar, dicampur dalam es, dihaluskan

menjadi minuman (jus), atau diolah menjadi aneka jenis makanan daerah:

dodol nangka, kolak nangka, selai nangka, nangka goreng tepung, keripik

nangka, dan lain-lain. Nangka juga digunakan sebagai pengharum es krim

dan minuman, dijadikan madu nangka, konsentrat atau tepung. Biji

nangka, dikenal sebagai "beton", dapat direbus dan dimakan sebagai

sumber karbohidrat tambahan (Sirin, 2010)

Biji nangka merupakan sumber karbohidrat (36,7 g/100 g), protein

(4,2 d/100 g), dan energi (165 kkal/100 g), sehingga dapat dimanfaatkan

sebagai bahan pangan yang potensial. Biji nangka juga merupakan sumber

mineral yang baik. (Astawan, 1991)

2. BIJI BUAH NANGKA

Nangka diperbanyak dengan bijinya. Biji nangka merupakan bahan

yang sering terbuang setelah dikonsumsi daging buahnya walaupun

terdapat sebagian kecil masyarakat yang mengolahnya untuk dijadikan

makanan, misalnya diolah menjadi kolak. Biji nangka berbentuk bulat

sampai lonjong, berukuran kecil lebih kurang dari 3,5 cm (3gram-9gram),

berkeping dua dan rata-rata tiap buah nangka berisi biji yang beratnya

sepertiga dari berat buah, sisanya adalah kulit dan daging buah. Jumlah biji

per buah 150-350 biji dan panjang biji nangka sekitar 3,5 cm - 4,5 cm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Hingga saat ini biji nangka masih merupakan bahan non-ekonomis dan

sebagai limbah buangan konsumen nangka. Biji nangka terdiri dari tiga

lapis kulit, yakni kulit luar berwarna kuning agak lunak, kulit liat berwarna

putih dan kulit ari berwarna cokelat yang membungkus daging buah

(Rukmaha, 1997).

Gambar 1.2 Biji Buah Nangka

Biji buah nangka kaya akan gizi. Terutama pada kandungan

karbohidrat, potassium atau kalium, fosfor dan lemak. Kandungan energi

(165 kcal) dan karbohidrat (36,7 kcal) dalam biji nangka yang cukup tinggi

tersebut apabila dibandingkan dengan kandungan yang sama dari nangka

muda dan nangka matang membuat biji nangka menjadi pilihan bagi

masyarakat di Asia. Biji nangka selain digunakan sebagai salah satu

kudapan penangkal rasa lapar, kandungan minyak dalam biji nangka

mencapai 11,39%. (Sindumarta et al, 2012)

Selain itu, biji nangka dapat dimakan dalam bentuk utuh, biji

nangka juga dapat diolah menjadi tepung. Selanjutnya dari tepung yang

dihasilkan, dapat dimanfaatkan untuk menjadi berbagai makanan olahan

(Astawan, 2008). Kandungan glukosa biji nangka setelah difermentasi pada


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

varietas bubur sebesar 58% lebih tinggi dibandingkan dengan varietas salak

sebesar 39,68%. Kandungan karbohidrat pada biji nangka yang tinggi,

dapat dimanfaatkan dalam proses pembuatan alkohol dengan cara

difermentasikan. Kandungan proteinnya juga tinggi (Dini, 2011)

Menurut Anonimous (2006), bagian yang dapat dimakan dari biji

buah nangka sebesar 75% dan mengandung kalsium, besi, dan fosfor yang

relatif lebih besar apabila dibandingkan dengan sumber karbohidrat

konvensional.

Menurut Rohman (2013), bahwa manfaat dari biji nangka yaitu

dapat mengurangi ketidakstabilan sistem pencernaan, berkhasiat

menyembuhkan mual atau sembelit, sumber protein, dan kaya akan gizi.

Pada pembuatan susu biji nangka juga diperlukan pewarna untuk

memberikan warna yang menarik pada susu tersebut. Pewarna makanan

memegang peranan penting untuk meningkatkan nilai estetika makanan.

Pewarna merupakan komposisi yang penting pada jenis makanan tertentu

seperti permen, makanan ringan dan minuman karena biasanya jenis

makanan ini tidak berwarna dan adanya perubahan pada makanan ini dapat

merusak penampilannya. Oleh karena itu, penambahan pewarna makanan

sangat diperlukan pada jenis makanan ini (Purba, 2006).

Namun, seiring perkembangan industri makanan menjadikan

terbatasnya jumlah dan mutu zat pewarna alami yang menyebabkan

penggunaan pewarna sintetik meningkat di pasaran (Kurniati dkk, 2013).

Walaupun pewarna sintetik mudah didapat dengan harga relatif murah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

tetapi dapat berdampak negatif terhadap kesehatan. Oleh sebab itu,

sebaiknya menggunakan pewarna alami agar tidak membahayakan tubuh

dan aman untuk dikonsumsi. Salah satunya adalah dengan menggunakan

jahe.

B. Jahe

1.Morfologi dan Karakteristik Tanaman Jahe

Jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu jenis tanaman

yang termasuk ke dalam suku Zingiberaceae. Nama Zingiber berasal dari

bahasa Sansekerta “singabera” dan Yunani “Zingiberi” yang berarti tanduk

karena bentuk rimpang jahe mirip dengan tanduk rusa. Officinale

merupakan bahasa latin (officina) yang berarti digunakan dalam farmasi

atau pengobatan. (Bermawie, N dan Purwiyanti, S, 1999)

Ciri utama tanaman yang tergolong famili Zingiberaceae adalah

berdaun tunggal dengan tulang daun sejajar atau melengkung (sebagai

salah satu ciri dari tumbuhan monokotil/berbiji tunggal), dan memiliki

rimpang yang beraroma khas. Batang jahe berbentuk bulat kecil, berwarna

hijau kemerahan dan agak keras karena diselubungi oleh pelepah daun.

Tinggi tanaman mencapai 34,18-62,28 cm. Daun tersusun berselang-seling

secara teratur (Lentera, 2002).

Bagian terpenting dari tanaman jahe yang dimanfaatkan untuk

berbagai macam tujuan adalah akar tongkat atau lebih dikenal dengan

nama rimpang. Sesuai dengan namanya, rimpang jahe berwarna merah

sampai jingga muda. Rimpang jahe merah mempunyai serat yang kasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

Ukuran besar dan kecil rimpang dipengaruhi oleh keadaan lingkungan

tumbuh, misalnya kesuburan tanah, teknik budidaya yang dilakukan dan

karakteristik gen pembawa sifat. Interaksi antara gen dan faktor

lingkungan akan menghasilkan penampilan fisik yang berbeda. Hal ini

disebabkan adanya perbedaan daya adaptasi setiap jenis jahe yang masing-

masing dikendalikan oleh sifat genotif setiap individual tanaman. Jahe

merah memiliki ukuran rimpang yang paling kecil jika dibandingkan

dengan ukuran rimpang jenis jahe lainnya (Lentera, 2002).

2. Kandungan Bahan Kimia Dalam Jahe

Jahe mengandung komponen minyak menguap, minyak tak

menguap (non volatile oil) dan pati. Minyak menguap yang biasa disebut

minyak atsiri merupakan komponen pemberi bau yang khas, sedangkan

minyak tak menguap yang biasa disebut oleoresin merupakan komponen

pemberi rasa pedas dan pahit. (Kusumaningati, 2009).

Pemakaian ketiga jenis jahe yaitu jahe putih, jahe merah dan jahe

kuning besar atau jahe gajah memiliki perbedaan yang disebabkan

kandungan kimia dari setiap jenis jahe yang berbeda. Jahe gajah dengan

aroma dan rasa yang kurang tajam lebih banyak digunakan untuk masakan,

minuman, permen dan asinan (Hieronymus, 1988).

Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa homolog fenolik

keton yang dikenal sebagai gingerol. Gingerol sangat tidak stabil dengan

adanya panas dan pada suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

Shogaol lebih pedas dibandingkan gingerol, merupakan komponen utama

jahe kering (Rahingtyas, 2008)

Jahe kecil dengan aroma yang lebih tajam dari jahe gajah banyak

digunakan sebagai rempah-rempah, penyedap makanan, minuman, dan

banyak minyak atsiri. Jahe merah mempunyai banyak keunggulan

dibandingkan dengan jenis lainnya terutama jika ditinjau dari segi

kandungan senyawa kimia dalam rimpangnya (Lentera, 2002).

Di dalam rimpang jahe merah terkandung zat gingerol, oleoresin,

dan minyak atsiri yang tinggi, sehingga lebih banyak digunakan sebagai

bahan baku obat (Lentera, 2002). Jahe banyak digunakan dalam ramuan

obat tradisional yang berfungsi sebagai obat pencernaan dan perut

kembung, sakit kepala, kerongkongan, mulas dan batuk kering (Rukmana,

2001). Minyak atsiri jahe termasuk jenis minyak yang mudah menguap

dan merupakan suatu komponen yang memberi bau harum khas jahe.

Minyak atsiri jahe terdiri dari zingiberol, zingiberen, n-nonyl aldehida, d-

camphen, dbphellandren, methyl heptanon, sineol, stral, borneol, linalool,

asetat, kaprilat, phenol, dan chavicol (Koswara, 1995). Jahe juga

mengandung oleoresin yang lebih banyak mengandung komponen-

komponen non-volatil yang merupakan zat pembentuk rasa pedas pada

jahe. Umumnya oleoresin jahe tersusun oleh gingerol.

Gingerol sebagai komponen utama jahe dapat terkonversi menjadi

shogaol atau zingeron. Senyawa paradol sangat serupa dengan gingerol

yang merupakan hasil hidrogenasi dari shogaol. Shogaol terbentuk dari


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

gingerol selama proses pemanasan. Kecepatan degradasi dari [6]-gingerol

menjadi [6]-shogaol tergantung pada pH, stabilitas terbaik pada pH 4,

sedangkan pada suhu 100°C dan pH 1, degradasi perubahan relatif cukup

cepat (Bhattarai et al. dalam Hernani dan Winarti, 2011). Konsentrasi

gingerol dari jahe kering akan berkurang dibandingkan dalam jahe segar,

sedangkan shogaol akan meningkat. Pada Gambar 3 ditampilkan paradol,

gingerdion dan zingiberol. Komponen lain adalah senyawa ingenol dan

shogaol mempunyai aktivitas sebagai antivirus (Lee et al dalam Untari,

2012).

Komponen utama minyak atsiri jahe adalah seskuiterpen

hidrokarbon, dan paling dominan adalah zingiberen, kurkumen, farnesen,

dan sejumlah kecil bisabolen dan β-seskuifellandren. Sejumlah kecil

termasuk 40 hidrokarbon monoterpen seperti 1,8-cineole, linalool,

borneol, neral, dan geraniol. Komposisi seskuiterpen hidrokarbon, antara

lain β- seskuifellandren, cis-kariofilen, zingiberene, α-farnesen, α- dan β-

bisabolene dan lainnya. Selain itu, terkandung juga sejumlah kecil

limonen, dimana zingiberene dan β-seskuiterpen sebagai komponen

utama. Sekitar 50 komponen telah dikarakterisasi dari jahe, antara lain

monoterpenoids [β-fellandren, (+)-kamfen, sineol, geraniol, kurkumen,

sitral, terpineol, borneol] dan seskuiterpenoids [α-zingiberene, β-

sesquiphellandrene, β-bisabolene, (E-E)-α-farnesene, ar-kurkumen,

zingiberol]. Beberapa komponen merupakan hasil konversi akibat proses

pengeringan. (Theresia, 2006)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

3. Manfaat Jahe Dalam Bidang Kesehatan

Jahe (Zingiber officinale Rosc.) mempunyai kegunaan yang

cukup beragam, antara lain sebagai rempah, minyak atsiri,

pemberi aroma ataupun sebagai obat (Bartley dan Jacobs 2000).

Secara tradisional kegunaannya antara lain untuk mengobati

penyakit rematik, asma, stroke, sakit gigi, diabetes, sakit otot,

tenggorokan, kram, hipertensi, mual, demam dan infeksi (Ali et al.

2008; Wang dan Wang 2005; Tapsell et al. 2006). Beberapa

senyawa, termasuk gingerol, shogaol dan zingeron memberikan

aktivitas farmakologi dan fisiologis seperti efek anti oksidan, anti

inflamasi, analgesik, anti karsinogenik dan kardiotonik. (Manju

dan Nalini dalam Hernani dan Winarti, 1998)

Rimpang jahe merah merupakan salah satu tanaman obat

yang mempunyai banyak khasiat. Menurut Chrubasic dalam

Untari et al., (2012), jahe merah mempunyai banyak manfaat

diantaranya sebagai anti emesis, anti oksidan, anti tumor dan

sebagai imunomodulator. Gingerol dari ekstrak jahe, dilaporkan

dapat menghambat replikasi virus human immune deficiency

virus- 1 (HIV-1) pada kultur sel limfosit T manusia (MT4).

Ekstrak jahe 2% telah diketahui dapat menekan jumlah mikroba

usus (Lee et al dalam Untari et al., 2009). Penelitian efek antiviral

influenza in vitro pada sel Madin Darby Canine Kidney (MDCK)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

telah dilakukan oleh Song et al dalam Untari et al (2009) dengan

melihat kemampuan katekin untuk menghambat hemaglutinin

virus terhadap eritrosit ayam.

A B

Gambar 1.3 A (Tanaman jahe) , B (Rimpang jahe merah)


(Sumber : Lukito, 2007)

Menurut Chrubasic et al dalam Untari et al (2012), kandungan

minyak atsiri pada jahe dilaporkan dapat merusak lipid amplop virus.

Hemaglutinin merupakan protein pada amplop permukaan virus yang

mampu menghemaglutinasi eritrosit, sehingga kerusakan pada struktur

permukaan virus, mengakibatkan tidak terjadi replikasi.

Minyak atsiri jahe mempunyai efek antiviral terhadap virus herpes

simplex-type 1 pada manusia, karena jahe mengandung 5-10%

sesquiterpenes (zingiberene, b-bisabolene, sesquiphellandrene dan

curcumen). Mekanisme kerja minyak atsiri jahe berbeda dengan

mekanisme kerja antiviral seperti acyclofir. Acyclovir menghambat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

replikasi virus dengan cara interferensi pada DNA polymerase sel,

sedangkan minyak atsiri menginaktifasi virus sebelum masuk sel.

Minyak atsiri jahe berinteraksi dengan amplop virus herpes simplex

type 2, sehingga jahe tersebut berefek sebelum terjadi adsorbsi virus

in vitro. (Untari et al 2012)

C. SUSU

Susu merupakan suatu emulsi lemak dalam air yang mengandung beberapa

senyawa terlarut. Agar lemak dan air dalam susu tidak mudah terpisah, maka

protein susu bertindak sebagai emulsifier (zat pengemulsi). Kandungan air di

dalam susu sangat tinggi, yaitu sekitar 87,5%, dengan kandungan gula susu

(laktosa) sekitar 5%, protein sekitar 3,5%, dan lemak sekitar 3-4%. Susu juga

merupakan sumber kalsium, fosfor, dan vitamin A yang sangat baik. Mutu

protein susu sepadan nilainya dengan protein daging dan telur, dan terutama

sangat kaya akan lisin, yaitu salah satu asam amino esensial yang sangat

dibutuhkan tubuh (Winarno, 1993) Susu juga merupakan bahan makanan yang

seimbang dan bernilai gizi tinggi karena mengandung hampir semua zat-zat

makanan seperti karbohidrat, protein, mineral dan vitamin. Perbandingan zat-

zat tersebut sempurna sehingga cocok untuk memenuhi kebutuhan manusia.

(Winarno, 2004)

1. Susu Nabati (Susu Kedelai)

Sari kedelai merupakan salah satu produk diversifikasi dari kedelai

yang ditujukan untuk meningkatkan konsumsi protein. Pola konsumsi

protein cenderung difokuskan pada konsumsi protein nabati, karena


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

sumber protein tersebut relatif mudah diperoleh dan harganya relatif

murah serta bergizi tinggi. Kelebihan lain sari kedelai adalah tidak

mengandung laktosa sehingga susu ini cocok dikonsumsi penderita

intoleransi laktosa, yaitu seseorang yang tidak mempunyai enzim

lactase dalam tubuhnya (Cahyadi, 2007).

Tabel 1.1 Kandungan Gizi Susu Kedelai


Per 100 Gram

Kandungan Gizi Susu Kedelai

Kalsium 18 mg

Lemak 1,5 gr

Karbohidrat 3,6 gr

Protein 2,8 gr

(Sawitri, 2012)

2. Susu Hewani

Merupakan minuman bergizi tinggi yang dihasilkan oleh ternak

perah menyusui, seperti sapi perah, kambing perah, dan kerbau perah.

Susu sangat mudah rusak dan tidak tahan lama disimpan kecuali telah

mengalami perlakuan khusus. Susu segar yang dibiarkan di kandang

beberapa waktu, maka lemak susu akan menggumpal di permukaan

berupa krim susu, kemudian bakteri perusak susu yang bertebaran di

udara kandang, yang berasal dari sapi masuk ke dalam susu dan

berkembang biak dengan cepat. Oleh bakteri, gula susu diubah

menjadi asam yang mengakibatkan susu berubah rasa menjadi asam.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

Kombinasi oleh bakteri pada susu dapat berasal dari sapi, udara,

lingkungan, manusia yang bertugas atau peralatan yang digunakan.

Susu segar adalah susu murni yang tidak mengalami pemanasan dan

tanpa bahan pengawet (Sediaoetama, 1991)

Susu sapi mengandung 62 kalori energi dan 88,3 g air. Kandungan

lemak dan karbohidrat dalam susu sapi masing-masing 3,5 g dan 4,3 g.

Susu sapi mengandung sebanyak 143 mg kalsium dan 0,03 mg tiamin.

Susu kambing mengandung 64 kalori dan kandungan air yang lebih

rendah jika dibandingkan dengan susu sapi yaitu 85,9 g. Kandungan

lemak dan karbohidrat dalam susu kambing masing-masing 6,6 g dan

0,9 g. Selain itu, kandungan kalsium susu kambing adalah lebih rendah

dari susu sapi yaitu sebanyak 98 mg (Hutagalung, 2007).

D. Penilaian Organoleptik

Evaluasi sensori atau organoleptik adalah ilmu pengetahuan yang

menggunakan indera manusia untuk mengukur tekstur, penampakan,

aroma dan rasa pada produk pangan. Penerimaan konsumen terhadap suatu

produk diawali dengan penilaiannya terhadap penampakan, rasa dan

tekstur. Oleh karena pada akhirnya yang dituju adalah penerimaan

konsumen, maka uji organoleptik yang menggunakan panelis (pencicip

yang telah terlatih) dianggap yang paling peka dan oleh sebab itu sering

digunakan dalam menilai mutu berbagai jenis makanan untuk mengukur

daya simpannya atau dengan kata lain untuk menentukan tanggal


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

kadaluarsa makanan. Pendekatan dengan penilaian organoleptik dianggap

paling praktis lebih murah biayanya (Syukri, 2003)

Pengujian sensori (uji panel) berperan penting dalam pengembangan

produk dengan meminimalkan resiko dalam pengambilan keputusan. Panelis

dapat mengidentifikasi sifat-sifat sensori yang akan membantu untuk

mendeskripsikan produk. Evaluasi sensori dapat digunakan untuk menilai

adanya perubahan yang dikehendaki atau tidak dikehendaki dalam produk

atau bahan-bahan formulasi, mengidentifikasi area untuk pengembangan,

menentukan apakah optimasi telah diperoleh, mengevaluasi produk pesaing,

mengamati perubahan yang terjadi selama proses atau penyimpanan, dan

memberikan data yang diperlukan bagi promosi produk. Penerimaan dan

kesukaan atau preferensi konsumen, serta korelasi antara pengukuran sensori

dan kimia atau fisik dapat juga diperoleh dengan evaluasi sensori. Dalam

analisis, skala hedonik dikodekan menurut skala numerik dengan angka

menaik menurut tingkat kesukaan. (Ginting, 2002)

E. AKSEPTABILITAS PANGAN

Merupakan sikap penduduk terhadap makanan (teristimewa makanan

yang belum dikenal atau makanan yang sudah dikenal dan dimakan dalam

jumlah yang tidak seperti biasanya atau dalam keadaan yang luar biasa),

terutama yang berkaitan dengan rasa, penyiapan dan kecocokan dengan

kebiasaan pangan yang telah ada. Dengan demikian, walaupun kelaparan

dapat ditentukan secara biologis, pada umumnya kebiasaan pangan seseorang

tidak didasarkan atas keperluan fisik akan zat-zat gizi yang terkandung dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

pangan. Kebiasaan ini berasal dari pola pangan yang diterima budaya

kelompok dan diajarkan kepada seluruh anggota keluarga. Maka dalam

proses menyiapkan pangan sesuai petunjuk yang diperbolehkan budaya dan

disajikan dalam cara dan jumlah yang diterima masyarakat.

Sikap seseorang terhadap pangan, khususnya pangan yang belum dikenal

atau pangan yang telah dikenal tetapi dimakan dalam jumlah dan keadaan

yang tidak biasa, dengan perhatian khusus pada rasa, mudah disiapkan dan

cocok dengan kebiasaan pangan yang telah ada (Arpah, 1993)

F. Penelitian Relevan

Adapun penelitian yang relevan pada penelitian ini yaitu penelitian

mengenai “Studi Pengolahan Biji Buah Nangka Dalam Pembuatan Minuman

Instan” dan “Kecepatan Meleleh dan Sifat Organoleptik Es Krim Biji Nangka

(Artocarpus heterophyllus) Dengan Penambahan Ekstrak Kayu Secang

(Caesalpinia sappan L) Sebagai Pewarna Alami” oleh Laras Annisa Hidayati,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Pendidikan Biologi, Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Berdasarkan penelitian mengenai “Studi Pengolahan Biji Buah Nangka

Dalam Pembuatan Minuman Instan” oleh Mhd.Iqbal Nusa, Misril Fuadi, Siti

Fatimah, Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara pada tahun 2014

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

1. Perendaman biji nangka dalam larutan Natrium metabisulfit sebelum

perebusan, menunjukkan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap nilai

parameter TSS, Rendemen, dan Organoleptik Warna, Rasa dan Aroma,

Untuk parameter Karbohidrat, dan Kadar abu tidak menunjukkan

perbedaan. Berdasarkan nilai angka parameter, maka penambahan

konsentrasi Natrium Metabisulfit, menyebabkan penurunan Karbohidrat

dan Kadar abu dari produk. Sedangkan nilai angka untuk parameter TSS,

Rendemen dan Organoleptik Warna, Rasa, dan Aroma menunjukkan

peningkatan atau lebih disukai.

2. Penambahan bahan Maltodekstrin dalam komposisi produk menunjukkan

berpengaruh sangat nyata terhadap parameter Kadar Abu, TSS, Rendemen,

dan Organoleptik Warna, Rasa, Aroma. Terhadap parameter Karbohidrat

tidak menunjukkan pengaruh, sehingga tidak perbedaan nyata.

Berdasarkan nilai angka parameter, menunjukkan penambahan

Maltodekstrin pada konsentrasi yang meningkat, menyebabkan

peningkatan nilai angka untuk semua parameter yang diukur.

Pada penelitian tentang “Kecepatan Meleleh dan Sifat Organoleptik Es

Krim Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus) Dengan Penambahan

Ekstrak Kayu Secang (Caesalpania sappan L) Sebagai Pewarna Alami

pada tahun 2013

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

Konsentrasi biji nangka dan kayu secang yang berbeda, kemungkinan

memberikan hasil yang berbeda pula terhadap kecepatan meleleh dan uji

organoleptik es krim biji nangka

G. Kerangka Berpikir

Latar Belakang Masalah : Penelitian Relevan :


1. Semakin meningkatnya harga • Kecepatan Meleleh dan
pangan Sifat Organoleptik Es Krim
2. Rendahnya pemanfaatan biji Biji Nangka (Artocarpus
buah nangka dalam bidang heterophyllus) Dengan
pangan Penambahan Ekstrak Kayu
Secang (Caesalpania
3. Kurangnya minat masyarakat sappan L) Sebagai Pewarna
dalam pengolahan biji nangka Alami”
4. Kebutuhan gizi masyarakat • “Studi Pengolahan Biji
yang kurang mencukupi Buah Nangka Dalam
Pembuatan Minuman
5. Bertambahnya kebutuhan
Instan”
pangan masyarakat yang harus
dipenuhi
6.

7.

8.

Penggunaan biji nangka (Artocarpus


heterophyllus) sebagai bahan baku utama dalam
pembuatan susu nabati dengan penambahan perisa
jahe (Zingiber officinale Rosc.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

H. Hipotesis

1. Biji nangka dapat dimanfaatkan sebagai susu

2. Susu biji nangka dapat dikonsumsi pada semua kalangan usia

3. Kandungan susu biji nangka lebih berkualitas dibandingkan dengan

susu kedelai, ditentukan melalui uji kandungan gizi kalsium dengan

metode AAS, uji kandungan lemak menggunakan sokhlet dan glukosa

dengan menggunakan metode spektrofotometri

4. Kualitas susu biji nangka berdasarkan aroma, rasa, dan tekstur yang

dihasilkan diminati oleh masyarakat.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yang

bertujuan untuk mengetahui cara memanfaatkan limbah biji buah

nangka agar mempunyai nilai guna bagi masyarakat dan lingkungan.

Penelitian ini digunakan untuk menguji kandungan gizi pada kalsium,

lemak, dan glukosa pada susu biji nangka dan untuk mengetahui

kualitas tekstur, rasa, dan aroma yang dihasilkan oleh susu biji nangka.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas

Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandungan

gizi susu biji nangka yang terdiri dari kandungan kalsium, lemak, dan

glukosa

2. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah :

 Sifat organoleptik yang meliputi : rasa, aroma, dan tekstur

C. Batasan Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah biji buah nangka

25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

2. Objek Penelitian

Sifat organoleptik, kandungan gizi susu biji nangka

3. Parameter

Uji organoleptik meliputi aspek rasa, tekstur, dan aroma

Penelitian ini menggunakan 15 panelis yang terdiri dari :

a. Anak-anak usia 6-12 tahun

b. Remaja usia 14-20 tahun

c. Dewasa usia 22 tahun ke atas

4. Uji Kandungan

a. Uji kandungan kalsium menggunakan alat AAS ( Atomic

Absorption Spectrophotometer). AAS berprinsip pada absorpsi

cahaya oleh atom

b. Uji kandungan lemak menggunakan alat yang disebut dengan

sokhlet

c. Uji kandungan glukosa menggunakan alat spektrofotometri.

Spektrofotometri merupakan suatu metode analisa yang didasarkan

pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur

larutan berwarna pada panjang gelombang spesifik dengan

menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan

detector Fototube.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

D. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pusat Studi Pangan dan

Gizi Universitas Gadjah Mada, Jl. Teknika Utara, Barek, Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan Agustus

tahun 2016.

E. Alat dan Bahan

1. Alat penelitian

Peralatan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai

berikut, antara lain : Kompor gas, panci, pisau, talenan, blender,

saringan, baskom, timbangan analitik, sendok

2. Bahan penelitian

Bahan penelitian yang digunakan antara lain biji nangka 1 kg sebagai

bahan dasar, gula, dan bahan perisa alami yaitu jahe

F. Prosedur Pembuatan Susu Biji Nangka

Persiapan penelitian yang dilakukan meliputi pencucian, pemisahan,

perendaman selama 12 jam, perebusan selama 15 menit, pemotongan biji

nangka, dan pengeringan. Selanjutnya dilakukan dengan cara diblender

sampai halus lalu dilakukan proses penyaringan kemudian akan menjadi

susu biji nangka, setelah itu susu biji nangka direbus kembali dan diaduk-

aduk hingga merata dengan menambahkan sari jahe, lalu dicampur


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

kembali dan dibiarkan sampai matang hingga susu terlihat kental, dan susu

biji nangka siap untuk disajikan.

G. Prinsip Kerja Spektrofotometri

Prinsip kerja spektrofotometri berdasarkan Hukum Lambert-Beer, bila

cahaya monokromatik (I0, melalui suatu media (larutan), maka sebagian

cahaya tersebut diserap (Ia), sebagian dipantulkan (Ir), dan sebagian lagi

dipancarkan (It). Transmitans adalah perbandingan intensitas cahaya yang di

transmisikan ketika melewati sampel (It) dengan intensitas cahaya mula-mula

sebelum melewati sampel (Io). Persyaratan Hukum Lambert-Beer antara lain

: Radiasi yang digunakan harus monokromatik, energi radiasi yang diabsorpsi

oleh sampel tidak menimbulkan reaksi kimia, sampel (larutan) yang

mengabsorpsi harus homogeny, tidak terjadi flouresensi atau phosphoresensi,

dan indeks refraksi tidak berpengaruh terhadap konsentrasi, jadi larutan harus

pekat (tidak encer). Hal ini berbeda dengan alat yang digunakan untuk

menguji kandungan kalsium yaitu menggunakan alat yang disebut sebagai

AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer). AAS berprinsip pada absorpsi

cahaya oleh atom. Atom-atom menyerap cahaya tersebut pada panjang

gelombang tertentu, tergantung pada sifat unsurnya. Spektrometri Serapan

Atom (SSA) meliputi absorpsi sinar oleh atom-atom netral unsur logam yang

masih berada dalam keadaan dasarnya (Ground state). Sinar yang diserap

biasanya ialah sinar ultra violet dan sinar tampak. Prinsip Spektrometri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

Serapan Atom (SSA) pada dasarnya sama seperti absorpsi sinar oleh molekul

atau ion senyawa dalam larutan.

Hukum absorpsi sinar (Lambert-Beer) yang berlaku pada

spektrofotometer absorpsi sinar ultra violet, sinar tampak maupun infra

merah, juga berlaku pada Spektrometri Serapan Atom (SSA). Perbedaan

analisis Spektrometri Serapan Atom (SSA) dengan spektrofotometri molekul

adalah peralatan dan bentuk spectrum absorpsinya:

Setiap alat AAS terdiri atas tiga komponen yaitu:

- Unit atomisasi (atomisasi dengan nyala dan tanpa nyala)

- Sumber radiasi

- Sistem pengukur fotometri

H. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah penting dalam metode ilmiah.

Pengumpulan data menurut Sugiyono (2007: 193) dapat dilakukan dengan

berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara dalam upaya

mengumpulkan data.

Sementara itu, Nazir (2005: 174) mengemukakan hal yang sama

mengenai pengumpulan data yaitu prosedur yang sistematis dan standar

untuk memperoleh data yang diperlukan. Pengumpulan data tidak lain

adalah suatu proses pengadaan data primer untuk keperluan penelitian.

Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara studi literatur,

melakukan percobaan, uji organoleptik, dan penyebaran angket.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

Percobaan membuat susu biji nangka dilakukan dalam 2 tahap yaitu

proses pembuatan untuk menguji sifat organoleptik, dan proses pembuatan

untuk menguji kandungan kalsium, lemak, dan glukosa pada susu biji

nangka.

1. Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2002), instrumen penelitian merupakan alat

bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data. Kualitas instrumen

akan menentukan kualitas data yang terkumpul. Instrumen yang

digunakan peneliti adalah dengan melakukan uji organoleptik. Uji

organoleptik dilakukan terhadap rasa, aroma, dan tekstur yang

ditentukan dengan uji kesukaan 15 panelis yang terdiri dari 5 panelis

anak-anak, 5 panelis remaja, dan 5 panelis lainnya berusia dewasa.

Responden diberi angket untuk diisi. Data yang diperoleh dari angket

kemudian dikumpulkan dan ditulis dalam bentuk tabel dengan

menggunakan skala sebagai berikut :

Tabel 1.2 Uji Organoleptik Rasa, Aroma, dan Tekstur

Skala Hedonik Skala Numerik

Sangat suka 4

Suka 3

Kurang suka 2

Tidak suka 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

2. Analisis Data

Teknis analisis data merupakan salah satu langkah yang sangat

penting dalam proses penelitian, karena dari proses analis tersebut,

hasil penelitian akan terlihat jelas. Analisis data mencakup seluruh

kegiatan mengklasifikasikan, menganalisa, memaknai dan menarik

kesimpulan dari semua data yang terkumpul. Oleh karena itu, perlu

menggunakan dasar pemikiran untuk menentukan pilihan-pilihan

teknik analisis data yang akan digunakan.

Data yang digunakan pada penelitian ini diolah dan dianalisis

secara kualitatif yaitu menganalisa data berdasarkan kualitasnya lalu

dideskripsikan dengan menggunakan kata-kata sehingga diperoleh

bahasan atau paparan dalam bentuk kalimat yang sistematis dan dapat

dimengerti, kemudian ditarik kesimpulan.

Selanjutnya data yang sudah diperoleh dianalisis dengan

menggunakan diagram lingkaran yang bertujuan supaya hasil yang

ditunjukkan dalam data terlihat lebih jelas sehingga akan lebih mudah

untuk dimengerti.

Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan analisis kualitatif. Analisis kualitatif artinya penulis

menganalisa dengan menggunakan kalimat-kalimat deskriptif dari data

yang diperoleh kemudian melakukan uraian dan penafsiran.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kebutuhan susu nasional meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah

penduduk Indonesia. Di satu sisi, kita bersyukur bahwa ternyata kesadaran gizi

masyarakat mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Namun, di sisi lain

peningkatan permintaan tidak bisa diikuti oleh peningkatan produksi nasional.

Selain itu harga susu masih sulit terjangkau oleh sebagian besar masyarakat

Indonesia. Susu kedelai yang seharusnya menjadi alternatif dirasakan juga

semakin mahal karena harga bahan baku kedelai yang juga semakin mahal.

Melihat fenomena banyaknya masyarakat yang belum memanfaatkan biji

nangka, maka pada penelitian ini akan diperkenalkan olahan biji nangka dengan

tampilan yang menarik kepada masyarakat. Biji nangka tersebut akan diolah

menjadi susu yang bergizi tinggi dan memiliki daya jual yang tinggi pula. Adapun

cara pembuatannya dengan menyiapkan biji nangka 1 kg, selanjutnya merendam

biji nangka selama 12 jam hingga kulitnya terkelupas. Kemudian biji-biji ini

direbus hingga empuk. Setelah itu diblender kemudian disaring. Kemudian

ditambahkan gula 1 sendok teh kedalam air sari biji nangka tersebut, lalu sari biji

nangka direbus kembali, setelah matang susu biji nangka siap disajikan hangat

ataupun dingin.

Bahan–bahan yang mudah didapat, mudah dibuat, serta harga yang

terjangkau ini menyajikan susu yang enak, murah dan mempunyai nilai gizi yang

32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

tinggi dan dapat dijadikan sebagai usaha home industri bagi masyarakat

ekonomi menengah ke bawah.

Berdasarkan percobaan yang dilakukan, 50 biji nangka dapat

menghasilkan 500 mL susu biji nangka dengan warna putih kecoklatan, rasa gurih

dan manis, cair, aroma buah nangka, dan tekstur lembut. Warna putih kecoklatan

disebabkan oleh kulit biji nangka yang masih tertinggal pada biji nangka tersebut.

Rasa gurih manis disebabkan oleh penambahan gula saat susu biji nangka direbus.

Aroma susu biji nangka tidak hilang dari aslinya, yaitu aroma buah nangka.

Bentuk susu cair dan tekstur lembut disebabkan oleh proses pembuatan susu biji

yaitu dengan cara diblender. Pada saat pengolahan susu biji nangka, sebelum

dilakukan perebusan, pertama kali dilakukan perendaman terlebih dahulu selama

12 jam.

Perendaman ini bertujuan untuk menghilangkan getah yang masih

menempel pada biji nangka. Dengan hilangnya getah pada biji nangka, maka akan

menghilangkan rasa pahit pada susu biji nangka. Selain itu, perendaman juga

mencegah rasa mual setelah minum air susu biji nangka. Setelah biji nangka

diblender, susu biji nangka kembali direbus untuk yang kedua kali. Perebusan ini

bertujuan agar susu biji nangka tidak mudah basi. Susu biji nangka dapat

dikonsumsi selama 2-3 hari tanpa disimpan di dalam lemari pendingin. Dan

apabila disimpan di kulkas, bisa tahan hingga satu minggu. Sedangkan apabila

tidak direbus kembali hanya bertahan satu hari tanpa disimpan di dalam lemari

pendingin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

Pemanfaatan biji nangka sebagai susu dengan mensubstitusikannya pada

susu kedelai. Pertimbangannya karena biji nangka ini jumlahnya banyak dan

harganya juga murah. Sehingga bisa menjadi penyeimbang harga kedelai yang

semakin hari harganya semakin melambung. Walaupun demikian, bukan berarti

kandungan susunya menjadi berkurang. Biji nangka dapat menjadi alternatif

substitusi susu kedelai yang paling baik. Dimana susu tersebut kaya akan kalsium

dan fosfor. Selain itu rendah kadar lemak, sehingga cocok dikonsumsi bagi

pengidap obesitas. Oleh sebab itu, meskipun harganya murah tetapi susu ini tetap

bergizi. Untuk pemanfaatannya susu ini tidak hanya ditujukan bagi orang dewasa,

tetapi bisa juga dikonsumsi oleh anak-anak. Usia minimalnya 6 tahun. Karena

susu ini juga memiliki rasa dan aroma yang lebih gurih.

Berdasarkan keterangan di atas, susu biji nangka selain digunakan sebagai

alternatif pengganti susu kedelai ternyata juga dapat digunakan sebagai alternatif

pengganti susu sapi, susu kambing, dan gandum. Setelah diuji di laboratorium,

kandungan di dalam susu biji nangka lebih unggul dalam fosfor dan kalsiumnya

jika dibandingkan dengan susu kedelai. Disamping itu, susu biji nangka memiliki

kandungan lemak terendah di antara susu kedelai, susu sapi, susu kambing, dan

gandum. Sehingga cocok untuk dikonsumsi oleh orang yang kelebihan berat

badan. Kandungan karbohidrat susu biji nangka juga lebih tinggi dari susu

kedelai, susu sapi, dan susu kambing sehingga cukup efektif untuk pemenuhan

energi.

Pembuatan susu biji nangka sama dengan susu kedelai, tetapi karena harga

kedelai mahal dan import, maka pemanfaatan biji nangka dapat menjadi alternatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

pengganti susu sapi dan susu kedelai, harganya lebih ekonomis dan gizinya lebih

tinggi dibanding kedelai.

Susu biji nangka mempunyai kandungan kalsium yang cukup tinggi yaitu

0,004325% sedangkan kandungan lemaknya sangat rendah yaitu 0,39%. Susu

yang berbahan dasar nangka ini tidak kalah rasanya dari susu kedelai, kandungan

gizinya pun juga tinggi. Dalam 100 gram biji nangka terkandung energi sebesar

165 kkal, protein sebesar 4,2 gram, lemak 0,1 gram, karbohidrat sebesar 36,7

gram, kalsium sebanyak 33 mg, fosfor yang sangat tinggi yaitu sebesar 200 mg,

zat besi sebesar 1 mg, vitamin B1, vitamin C, dan air sebanyak 57,7 gram. Susu

dari biji nangka ini mempunyai kandungan fosfor yang sangat tinggi. Bukan

hanya itu, proses pembuatan dan bahan-bahan yang digunakan mudah didapat dan

tidak membutuhkan biaya yang banyak untuk pembuatan susu biji nangka

tersebut.

Pada penelitian ini, pemanfaatan biji nangka digunakan untuk diolah

menjadi susu nabati dengan mensubstitusikannya pada susu kedelai. Hal ini

dipertimbangkan karena biji nangka ini jumlahnya banyak dan harganya juga

murah. Sehingga bisa jadi penyeimbang harga kedelai yang semakin hari

harganya semakin melambung. Meskipun begitu, bukan berarti kandungan

susunya menjadi berkurang. Bahkan, dengan komposisi 50 persen biji kedelai dan

50 persen biji nangka menjadi alternatif substitusi susu kedelai yang paling baik.

Dimana susu tersebut kaya akan kalsium dan rendah kadar lemak. Oleh karena itu,

meski harganya murah tetapi susu ini tetap bergizi. Untuk pemanfaatannya, susu

ini tidak hanya ditujukan bagi orang dewasa, tetapi bisa juga dikonsumsi oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

anak-anak. Usia minimalnya 6 tahun. Karena susu ini juga memiliki rasa dan

aroma yang lebih gurih. Namun, apabila ditinjau dari segi ekonomi, 50 persen

kedelai dan 50 persen biji nangka menekan biaya produksi sebesar 25,64 persen

dari 100 persen biji kedelai.

Sari biji nangka dapat digunakan sebagai alternatif pengganti susu sapi dan

sari kedelai, karena setelah diuji di Laboratorium Pusat Studi Pangan dan Gizi

Universitas Gadjah Mada, kandungan di dalam sari biji nangka lebih unggul

kalsiumnya jika dibandingkan dengan sari kedelai. Disamping itu, sari biji nangka

juga rendah lemak, cocok untuk dikonsumsi oleh orang yang kelebihan berat

badan. Pembuatan sari biji nangka sama dengan susu sari kedelai, tetapi karena

harga kedelai mahal dan import, maka apa yang bisa kita buat seperti sari kedelai

yang harganya lebih ekonomis dan gizinya lebih tinggi dibandingkan susu

kedelai.

Hasil yang diperoleh dari uji kandungan gizi susu biji nangka yang

dilakukan di Laboratorium Pusat Studi Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada

yaitu sebagai berikut :

1. Lemak : 0,39 %

2. Gula Total : 5,735 %

3. Kalsium : 0,004325 %

Proses pembuatan susu biji nangka ini pun juga sangat mudah. Pada tahap

pertama, biji nangka direndam selama 12 jam hingga kulitnya terkelupas,

kemudian biji nangka direbus sampai empuk, selanjutnya diblender dan disaring.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

Setelah itu direbus kembali kemudian ditambah gula kurang lebih 2 sendok teh.

Tahap selanjutnya sambil menunggu sari biji nangka direbus yaitu dilakukan

pemotongan dan penghalusan jahe yang akan digunakan sebagai perisa dari susu

biji nangka tersebut. Setelah jahe dihaluskan, lalu jahe yang sudah halus

dicampurkan ke dalam perebusan susu biji nangka dan didiamkan selama 10-15

menit, jika sudah benar-benar masak kemudian susu biji nangka didinginkan dan

selanjutnya dapat dinikmati.

Pada penelitian susu biji nangka ini diuji cobakan untuk 15 panelis yang

terdiri dari lima anak-anak yang berusia 6-12 tahun, lima orang remaja berusia 14-

20 tahun, dan lima orang dewasa yang berusia 22 tahun ke atas. Dari ke lima belas

panelis tersebut, diperoleh hasil yang berbeda-beda


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

Tabel 1. Hasil Uji Organoleptik Susu Biji Nangka

Nomor Uji Organoleptik Susu Biji Nangka

Panelis Usia/Jenis Rasa Aroma Tekstur

Kelamin

1 22/L 4 3 3

2 17/P 3 3 4

3 9/L 3 3 3

4 11/P 3 4 4

5 18/P 4 4 3

6 16/L 4 4 4

7 46/P 3 4 3

8 10/L 3 3 3

9 12/P 4 4 4

10 24/P 4 4 3

11 48/L 2 3 4

12 20/L 3 2 3

13 52/P 3 3 3

14 12/L 4 4 4

15 8/P 3 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

Keterangan : P untuk jenis kelamin perempuan

L untuk jenis kelamin laki-laki

Panelis yang berasal dari anak-anak terdiri dari dua orang perempuan dan

tiga orang laki-laki. Dari ke lima panelis tersebut, hampir semuanya menyukai

rasa dan aroma yang dihasilkan oleh susu biji nangka, namun terdapat satu anak

yang kurang menyukai tekstur yang dihasilkan. Sedangkan lima panelis yang

lainnya adalah remaja yang terdiri dari dua orang laki-laki dan tiga perempuan.

Dari ke lima panelis tersebut, hanya satu anak saja yang tidak menyukai aroma

yang dihasilkan pada susu biji nangka karena pada dasarnya anak tersebut tidak

menyukai buah nangka, menurut penuturannya bau dari buah nangka tersebut

sangat tidak enak. Dan panelis yang terakhir adalah orang dewasa yang terdiri dari

satu orang berjenis kelamin laki-laki dan empat orang perempuan. Kelima panelis

tersebut sebagian besar menyukai hasil olahan susu biji nangka namun terdapat

satu panelis yang tidak menyukai terhadap rasa yang dihasilkan susu biji nangka

tersebut karena panelis tersebut tidak tahan terhadap aroma jahe yang digunakan

pada penelitian tersebut sebagai perisa.

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa

kadar glukosa yang terdapat pada susu biji nangka yaitu sebanyak 5,735% dan ini

membuktikan bahwa peran glukosa sangat penting bagi metabolisme, lebih

dikenal sebagai gekstora atau yang disebut sebagai gula fisiologis. Bentuknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

yang jadi ditemukan dalam berbagai buah-buahan. Selain dari sumber tersebut,

glukosa dihasilkan pula sebagai hasil cernaan pati.

Penilaian dalam uji hedonik ini bersifat spontan. Hal ini berarti panelis

diminta untuk menilai suatu produk secara langsung saat itu juga pada saat

mencoba tanpa membandingkannya dengan produk sebelum atau sesudahnya.

Hasil organoleptik dan daya terima masyarakat rata-rata panelis

menunjukkan warna susu biji nangka yang kekuningan dengan teskturnya yang

lembut, aromanya yang tidak sedap. Hal ini disebabkan karena beberapa panelis

pada dasarnya tidak menyukai bau dari buah nangka itu sendiri. Sebagian besar

panelis menyebutkan bahwa aroma yang dihasilkan dari pengolahan susu biji

nangka dan rasa yang dihasilkan dari pengolahan susu biji nangka tersebut

rasanya sedikit pedas. Hal ini disebabkan oleh adanya rasa jahe yang digunakan

sebagai perisa dalam penelitian tersebut.

Panelis menilai produk olahan susu biji nangka juga memiliki rasa manis.

Rasa manis tersebut dihasilkan oleh adanya tambahan gula pasir sebanyak 1

sendok. Seperti yang kita ketahui, jahe tidak mengandung lemak dan gula

sehingga dapat ditambahkan pada produk makanan untuk meningkatkan aroma

tanpa penambahan kalori. Tanggapan yang diberikan oleh panelis adalah

tanggapan yang bersifat sangat pribadi. Setiap tanggapan yang diberikan oleh

panelis diberi kode berupa angka sesuai dengan tingkatannya. T a n g g a p a n

s a n g a t s u k a t e r h a d a p r a s a susu biji nangka, maka akan diberi nilai 4, jika

panelis memberi tanggapan suka terhadap rasa susu biji nangka maka diberi nilai

3, jika panelis memberi tanggapan kurang suka terhadap rasa susu biji nangka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

maka diberi nilai 2, dan jika panelis memberi tanggapan tidak suka terhadap rasa

susu biji nangka maka diberi nilai 1. Begitu juga dalam penilaian terhadap aroma,

dan tekstur.

Pada penelitian ini, aspek pertama yang dinilai yaitu mengenai rasa dari

susu biji nangka. 40% responden menyatakan bahwa susu biji nangka tersebut

rasanya enak dan sangat disukai, sedangkan 53,30% responden menyukai, dan 6%

lainnya kurang menyukai rasa tersebut. Selanjutnya, aspek kedua yang dinilai

mengenai aroma yang dihasilkan oleh susu biji nangka tersebut. 53,30%

responden mengatakan bahwa aroma susu biji nangka tersebut sedap dan sangat

menyukai, 40% responden yang lain menyatakan bahwa baunya seperti jagung,

dan 6% yang lainnya kurang menyukai. Untuk aspek yang ketiga yang dinilai

dalam penelitian ini adalah mengenai tekstur yang dihasilkan susu biji nangka.

Sebagian besar responden menyatakan bahwa tekstur dari susu biji nangka

tersebut terlalu kental dan teksturnya sedikit kasar, hal tersebut disebabkan oleh

adanya sisa-sisa kulit biji nangka yang ikut dihaluskan pada saat pembuatan susu

biji nangka tersebut.

Sifat Sensorik Tekstur, Rasa, dan Aroma Susu Biji Nangka

Tekstur makanan merupakan parameter yang diperlukan pada penerimaan

konsumen. Tingkat kesukaan panelis berkisar antara 3-4, hal ini menunjukkan

bahwa sebagian besar panelis menyukai hasil olahan biji nangka yang

dimanfaatkan sebagai susu.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

Pada penelitian ini terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi sifat uji

organoleptik antara lain :

1. Umur

Umur merupakan variabel yang selalu diperhatikan pada setiap

penelitian. Umur menurut tingkat kedewasaan yaitu 0-14 tahun termasuk

bayi

dan anak-anak, usia 15-49 tahun termasuk remaja dan dewasa,

sedangkan usia 50 tahun ke atas termasuk kategori orang tua. Secara

umum, kondisi fisik seseorang yang telah memasuki masa lanjut usia

mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa perubahan

diantaranya perubahan panca indera yang meliputi penglihatan,

pendengaran, penciuman, dan perasa. Perubahan-perubahan tersebut

pada umumnya mengarah pada kemunduran kesehatan fisik dan psikis

yang pada akhirnya akan berpengaruh juga pada aktivitas ekonomi dan

sosial. Pada uji daya terima, umur seseorang mempengaruhi hasil dan uji

tersebut. Panelis dengan usia yang muda yaitu panelis yang berumur 15-

49 tahun dengan usia yang tua akan berbeda terhadap penilaian daya

terima.

2. Kondisi kesehatan

Kondisi kesehatan seseorang merupakan kondisi normal dari kehidupan

manusia. Sehat meliputi kondisi fisik, mental, dan sosial yang sempurna

dan bukan sekedar tidak sakit atau cacat. Seseorang dalam kondisi sehat,

semua indera yang dimiliki dalam kondisi normal. Hal ini berbeda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

dengan orang yang dalam keadaan sakit, salah satu organ dalam

tubuhnya mengalami ketidaknormalan. Panelis dalam keadaan sakit

akan mempengaruhi penilaian daya terima. Orang yang menderita sakit

terutama gangguan pada indera sebaiknya tidak diikut sertakan karena

hal tersebut akan berpengaruh pada hasil uji daya terima

3. Sensitifitas Panelis

Sensitivitas seseorang yang dijadikan panelis dalam uji daya terima

suatu produk pangan harus dalam keadaan normal. Sensitifitas panelis

dapat diukur melalui tanggapan seseorang akan suatu produk yang

diujikan. Apabila salah satu dari penglihatan, penciuman, dan perasa

tersebut dalam keadaan tidak normal, maka akan mempengaruhi uji daya

terima pada suatu produk dan hasil yang diperoleh tidak maksimal.

Tabel 1.1 Uji Organoleptik Aroma

No Skor (x) Frekuensi Perhitungan Prosentase

1 1 0 (0/15)*100 -

2 2 1 (1/15)*100 6,67%

3 3 6 (6/15)*100 40%

4 4 8 (8/15)*100 53,30 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

Berdasarkan tabel di atas dapat ditunjukkan bahwa 53,30% responden sangat

menyukai aroma dari susu biji nangka, 40% responden menyukai aroma susu biji

nangka, sedangkan 6,67% responden kurang menyukai aroma susu biji nangka.

Tabel 1.2 Uji Organoleptik Rasa

No Skor (x) Frekuensi Perhitungan Prosentase

1 1 0 (0/15)*100 -

2 2 1 (1/15)*100 6,67%

3 3 8 (8/15)*100 53,30%

4 4 6 (6/15)*100 40%

Dari hasil yang diperoleh yang ditunjukkan dalam tabel menyebutkan bahwa 40%

responden sangat menyukai rasa susu biji nangka, 53,30% menyukai rasa susu biji

nangka, dan 6,67% kurang menyukai rasa susu biji nangka.

Tabel 1.3 Uji Organoleptik Tekstur

No Skor (x) Frekuensi Perhitungan Prosentase

1 1 0 (0/15)*100 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

2 2 0 (1/15)*100 -

3 3 8 (8/15)*100 53,30%

4 4 7 (7/15)*100 46,67%

Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat ditunjukkan bahwa 46,67% responden

sangat menyukai tekstur susu biji nangka, 53,30% menyukai tekstur susu biji

nangka, dan dari hasil tersebut dapat dibuktikan bahwa tidak terdapat responden

yang kurang menyukai atau tidak menyukai tekstur dari susu biji nangka.

7%

2
3
53% 40%
4

Gambar 1.4 Diagram Lingkaran Organoleptik Aroma

7%
2
40%
3
4
53%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

Gambar 1.5 Diagram Lingkaran Organoleptik Rasa

2
47%
3
53%
4

Gambar 1.6 Diagram Lingkaran Organoleptik Tekstur

Keterangan Diagram Lingkaran Organoleptik Aroma, Rasa, dan Tekstur :

Biru (1) : tidak suka Abu-abu (3) : suka


Oranye (2) : kurang suka Kuning (4) : sangat suka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

APLIKASI HASIL PENELITIAN


DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI
Kelas/Semester : X/2
Materi pokok : Perubahan Lingkungan dan Daur Ulang Limbah
Berbagai aspek mengenai pencemaran lingkungan dan pengolahan limbah

merupakan salah satu bentuk materi yang layak untuk diperhatikan dalam bidang

pendidikan. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan secara maksimal sebagai

bentuk upaya untuk meningkatkan pengetahuan. Salah satu cara untuk menyajikan

hasil penelitian ini yaitu sebagai bahan dalam pembelajaran biologi SMA

terutama dalam materi pencemaran lingkungan dan pengolahan limbah. Penyajian

materi dalam meningkatkan pengetahuan mengenai pencemaran lingkungan dan

pengolahan limbah dilakukan dengan menerapkan Kurikulum 2013. Berikut

adalah kompetensi inti dan kompetensi dasar yang dapat digunakan:

A. Kompetensi Inti

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan

alam.

47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora

dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda

sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang

keanekaragaman hayati, ekosistem, dan lingkungan hidup.

1.2 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan

menyayangi lingkungan sebagai manifestasi pengamalan ajaran agama

yang dianutnya

2.1 Berperilaku ilmiah (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah

lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

proaktif dalam melakukan percobaan dan diskusi di dalam kelas maupun

di luar kelas

3.12 Mengidentifikasi jenis-jenis limbah dan daur ulang limbah serta membuat

produk daur ulang limbah

4.12 Membuat produk daur ulang limbah yang dapat bermanfaat bagi

kehidupan.

Pengaplikasian metode praktikum untuk SMA kelas X dapat diterapkan

dengan model pendekatan Discovery. Pendekatan dengan metode Discovery ini

akan lebih memudahkan guru dalam mengajak siswa untuk memahami setiap

pelaksanaan praktikum. Pada metode Discovery ini, guru cukup menuntun siswa

untuk menemukan permasalahan-permasalahan pencemaran lingkungan dan

mengolah limbah, lalu dituntun untuk menganalisa penyebab masalah tersebut

dapat terjadi sehingga siswa dapat menarik hipotesis, dengan demikian siswa

dapat menemukan solusi untuk menjawab hipotesis. Proses belajar seperti ini

lebih memudahkan siswa memahami materi pencemaran lingkungan dan

pengolahan limbah dalam kehidupan sehari-hari.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Limbah biji nangka dapat mempunyai nilai guna bagi masyarakat dan

lingkungan dengan cara menjadikan limbah biji nangka tersebut menjadi

susu nabati.

2. Susu biji nangka dapat dikonsumsi oleh semua kalangan usia. Hal ini

dibuktikan dengan hasil yang diperoleh berdasarkan 15 panelis yang terdiri

dari 5 anak-anak, 5 remaja dan 5 berusia dewasa, hampir seluruhnya

menyukai susu biji nangka.

3. Kualitas yang dihasilkan dari susu biji nangka berdasarkan beberapa

pendapat responden adalah susu biji nangka mirip seperti susu kedelai.

Dari segi rasa, rasanya enak dan aromanya bercampur antara mirip seperti

susu kedelai dan jagung, namun lebih kaya akan kalsium dan rendah

lemak.

4. Kandungan gizi susu biji nangka terbukti lebih baik dibandingkan dengan

susu kedelai, hal ini ditunjukkan dengan adanya pengujian kandungan

kalsium menggunakan AAS, uji kandungan lemak dengan menggunakan

soklet, dan uji kandungan glukosa menggunakan alat yang disebut sebagai

spektrofotometri. Hasil rata-rata yang diperoleh pada kandungan

50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kalsium/Ca sebesar 0,004325% b/b, kandungan lemak 0,39%, dan

kandungan glukosanya yaitu 5,735%.

51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

B. SARAN

1. Dengan melonjaknya harga susu yang masih sulit dijangkau oleh

sebagian besar masyarakat Indonesia, maka disarankan untuk

memanfaatkan biji nangka sebagai pengganti susu dengan

mensubstitusikannya pada susu kedelai, dengan penggunaan alat

yang sederhana.

2. Masyarakat dapat mengkonsumsi minuman siap saji yang enak,

sehat, dan bergizi tinggi supaya kebutuhan gizi tubuh tercukupi

3. Masyarakat juga dapat menjadikan susu biji nangka sebagai

alternatif dalam membuka usaha produksi rumah tangga yang

diharapkan akan membantu perekonomian keluarga.

4. Bagi penelitian selanjutnya, susu biji nangka dapat divariasikan

dengan penambahan perisa lain, sebaiknya dilakukan pengukuran

yang akurat terhadap cara penimbangan bahan baku utama dalam

pembuatan susu biji nangka. Selain itu, akan lebih baik jika tidak

menyampaikan terlebih dahulu bahan utama yang digunakan dari

penelitian tersebut kepada panelis saat melakukan uji organoleptik.

5. Responden yang digunakan pada penelitian ini sebaiknya diambil

masing-masing kategori usia sebanyak 15 responden supaya hasil

yang diperoleh lebih valid.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

DAFTAR PUSTAKA

Akyuni. 2004. Potensi Biji Nangka. Penerbit IPB. Bogor.


Ali, B.H., G. Blunden, M. O. Tanira dan A. Nemmar. 2008. Some phytochemical,
pharmacological and toxicological properties of ginger (Zingiber
officinale Roscoe): A review of recent research. Food and Chemical
Toxicology. 46 : 409–420

Anonim. 2007. Nangka. Lembaga Biologi Nasional, Bogor: LIPI

Arikunto, S. 2002. Metode penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 89-71.

Arpah, M. 1993. Pengawasan Mutu Pangan. Penerbit Tarsito. Bandung.


Astawan, M dan M.W. Astawan, 1991. Teknologi Pengolahan Pangan Nabati
Tepat Guna. Jakarta: Akademi Pressindo.

Bermawie, N dan Purwiyanti, S. 1999. Botani, sistematika dan keragaman


kultivar jahe. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik. Bogor.

Cahyadi, W. 2007. Teknologi dan Khasiat Kedelai. Bumi Aksara. Jakarta


Fairus, Sirin. 2010. Pengaruh Konsentrasi HCL dan waktu hidrolisis terhadap
perolehan glukosa yang dihasilkan dari pati biji nangka. Institut
Teknologi Nasional. Bandung

Ginting, E dan S.S. Antarlina. 2002. Pengaruh Varietas dan Cara Pengolahan
Terhadap Mutu Susu Kedelai. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman
Pangan PP21 (02).

Hernani dan Winarti, C. 2011. Kandungan bahan aktif jahe dan pemanfaatannya
dalam bidang kesehatan. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan
Pascapanen Pertanian. Bogor

Hidayati, Laras. 2014. Kecepatan Meleleh Dan Sifat Organoleptik Es Krim Biji
Nangka (Artocarpus heterophyllus) Dengan Penambahan Ekstrak Kayu
Secang (Caesalpinia sappan L) Sebagai Pewarna Alami. Diss. Universitas
Muhammadiyah Surakarta

Hieronymus, B.S., 1988. Jahe. Yogyakarta: Kanisius

Hutagalung, D. 2007. Pembuatan Susu Murni Sebagai Minuman Bergizi Tinggi.


Universitas Sumatra Utara

Koswara, S. 1995. Jahe dan Hasil Olahannya. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

Kurniati, Thaha., A. R. M., & Jafar, N. (2013). “Hubungan Asupan Zat Gizi
Dengan Kejadian Anemia Pada Wanita Prakonsepsi Di Kecamatan Ujung
Tanah Dan Kecamatan Biringkanaya Kota Makasar”. Makassar: Jurnal
Penelitian Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hassanudin.

Kusumaningati RW, 2009. Analisa Kandungan Fenol Total Jahe (Zingiber


officinale Rosc.) Secara Invitro. Fakultas Kedokteran UI. Jakarta

Lentera.2002. Khasiat dan Manfaat Jahe Merah Si Rimpang Ajaib. Jakarta:


Agromedia Pustaka.

Lukito, A.M., 2007. Petunjuk Praktis Bertanam Jahe. Jakarta: Agromedia Pustaka

Nazir, Moh. 2005. Metode Pelatihan. Jakarta: Ghalia Indonesia

Nuraini, Dini Nuris. 2011. Aneka Manfaat Kulit Buah dan Sayuran. Yogyakarta:
CV. Andi Offset.

Nusa, Iqbal; FUADI, Misril; FATIMAH, Siti. 2015. Studi Pengolahan Biji
Buah Nangka Dalam Pembuatan Minuman Instan. JURNAL ILMU
PERTANIAN" AGRIUM",, 19.1.

Purba, M. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta; Penerbit Erlangga

Purwono, MS.2007. Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan Unggul. Jakarta: Penebar


Swadaya.
Rahingtyas, D. K. 2008. Pemanfaatan Jahe (Zingiber officinale) sebagai Tablet
Isap untuk Ibu Hamil dengan Gejala Mual dan Muntah. Skripsi. Program
Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. FEMA. Institut
Pertanian Bogor.

Rukmaha, R. 1997. Usaha Tani Jahe. Yogyakarta : Kanisius

Rukmaha, R. 1997. Budidaya Nangka, Yogyakarta: Kanisius

Rukmana. 2008. Budi Daya Nangka. Yogyakarta: Kanisius

Rukmaha, R. 2001. Aneka Olahan Jahe. Yogyakarta: PT. Kanisius

Ratnaningsih, Nani. 2008. Jobsheet Analisis Gizi Dalam Pengolahan.


Yogyakarta: PTBB Fakultas Teknik UNY

Rohman, Abdul. 2013. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

Safitri, M. 2004. Temu-temuan Apotek Hidup Di Pekarangan. Yogyakarta:


PT. Kanisius

Sawitri, Manik Eirry. 2012 "Kajian Penggunaan Ekstrak Susu Kedelai Terhadap
Kualitas Kefir Susu Kambing." Jurnal Ternak Tropika 12.1, 15-21.

Sediaoetama, A.D. 1991. Ilmu Gizi untuk Profesi dan Mahasiswa. Jakarta: Dian
Rakyat

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. "Pendekatan Kuantitatif.


" Kualitatif, Dan R&D, Bandung: Alfabeta

Sunaryono. 2005. Berkebun 21 Jenis Tanaman Buah, Jakarta: Penebar Swadaya.

Syamsuhidayat, S.S dan Hutapea, J.R, 1991. Inventaris Tanaman Obat Indonesia,
edisi kedua, Departemen Kesehatan RI, Jakarta

Syukri, Armein. (2003). Daya terima, Preferensi dan Karakterisasi Atribut


Mutu Sensori Pemilihan Produk Kerupuk. Bogor: Thesis Program Pasca
Sarjana IPB.

Theresia, Anita. 2006. “Optimalisasi Penambahan Jahe (Zingiber officinale


Rosc.) pada Sponge Cake di Tinjau Secara Mikrobiologi dan Sensoris.
Skripsi. Jurusan Teknologi Pangan”. Universitas Katolik Soegijapranata.
Semarang.

Untari, T., Widyarini, S., Wibowo, M. H. 2012. Aktivitas antiviral minyak atsiri
jahe merah terhadap virus flu burung. Jurnal Veteriner, Vol.13. No.3: 309
312.

Widodo W. 2002. Bioteknologi Fermentasi Susu. Universitas Muhamadiyah.


Malang

Winarno, F.G. 1993. Pangan, Gizi, Teknologi Konsumen. Yogyakarta: Gajah


Mada University press.

Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan Dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Yandri, A.S., Radiman C., Sindumarta, M., dan Soemitro, S.2012. Pengaruh
Modifikasi Kimia Terhadap Stabilitas Termal Enzim α-Amilase Dari
Bakteri Isolat Lokal Bacillus subtilis ITBCCB148. Jurnal Sains MIPA
Universitas Lampung, 3 (2).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1

SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM

MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA

Satuan Pendidikan : SMA


Kelas : X

KI 1 : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


KI 2 : 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI MEDIA, ALAT,


WAKTU BAHAN

1.2 Peka dan peduli Keseimbangan Mengamati Tes tertulis 4x 45 1. Buku Biologi
terhadap permasalahan lingkungan menit kelas X
lingkungan hidup,  Memberikan penjelasan  Lembar Kerja
menjaga dan  Pencemaran kepada siswa mengenai Siswa 2. LKS 1 dan 2
menyayangi lingkungan perusakan lingkungan,
lingkungan sebagai mendiskusikan secara Non Tes 3. Internet
 Pelestarian kelompok
manifestasi  Produk dari 4. Gambar atau
pengamalan ajaran lingkungan
Menanya limbah video
agama yang dianutnya Limbah dan daur
2.1 Berperilaku ilmiah ulang  Menanyakan hasil Tes
(jujur, disiplin, diskusi yang telah
tanggung jawab,  Jenis-jenis dilakukan secara  Diberikan post-
peduli, santun, ramah limbah berkelompok test setelah
lingkungan, gotong siswa
royong, kerjasama,  Proses daur Mengumpulkan Data melakukan
cinta damai, responsif ulang percobaan
dan proaktif dalam  Mengkumpulkan tersebut
melakukan percobaan informasi sebagai bahan
dan diskusi di dalam diskusi atau sebagai
kelas maupun di luar topik yang akan
didiskusikan mengenai Observasi
kelas
masalah perusakan  Sikap ilmiah

56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

3.12 Mengidentifikasi jenis- lingkungan dalam


jenis limbah dan daur mengamati,
ulang limbah serta Mengasosiasikan/Menalar kerjasama, jujur,
membuat produk daur teliti dan
 Menganalisis hasil
ulang limbah disiplin
diskusi kelompok

 Menyimpulkan hasil
diskusi, pengumpulan
informasi serta studi
4.12 Membuat produk daur literatur tentang
ulang limbah yang pencemaran lingkungan
dapat bermanfaat bagi dan penanggulangannya
kehidupan
Mengkomunikasikan
 Usulan atau himbauan
tindakan nyata pelestarian
lingkungan yang harus
dilakukan di tingkat
sekolah, rumah dan
lingkungan sekitar

57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/ Semester :X/I

Alokasi Waktu : 4x45 menit ( 4x pertemuan)

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan

pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan

kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian

yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

1.1 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan

menyayangi lingkungan sebagai manifestasi pengamalan ajaran agama yang

dianutnya

2.1 Berperilaku ilmiah (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah

lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif

dalam melakukan percobaan dan diskusi di dalam kelas maupun di luar kelas

3.12 Mengidentifikasi jenis-jenis limbah dan daur ulang limbah serta membuat

produk daur ulang limbah

4.12 Membuat produk daur ulang limbah yang dapat bermanfaat bagi kehidupan

C. Indikator Pembelajaran

1.1.1 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup

2.1.1 Bersikap ilmiah (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah

lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif

dalam melakukan percobaan dan di dalam kelas maupun di luar kelas

3.3.1 Menjelaskan pengertian lingkungan dan pencemaran lingkungan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

3.3.2 Menjelaskan faktor penyebab perubahan lingkungan

3.3.3 Menjelaskan pengertian limbah organik dan anorganik berserta contohnya.

3.3.4 Mengidentifikasi berbagai upaya untuk melestarikan lingkungan.

4.4.1 Menciptakan produk dari limbah organik dan anorganik

D. Tujuan Pembelajaran
1.1.1.1 Melalui refleksi, siswa menunjukkan sikap peka dan peduli terhadap

permasalahan lingkungan

2.2.1.1 Melalui diskusi kelompok, siswa mampu bertanggung jawab,

bekerjasama, teliti dan jujur terhadap keselamatan diri dan lingkungan

saat melakukan percobaan.

3.3.1.1 Melalui gambar, siswa mampu menjelaskan pengertian lingkungan dan

pencemaran lingkungan.

3.3.2.1 Melalui diskusi kelompok, siswa mampu menganalisis penyebab

terjadinya perubahan lingkungan.

3.3.3.1 Melalui gambar, siswa mampu mengidentifikasi berbagai upaya untuk

melestarikan lingkungan.

3.3.4.1 Melalui video, siswa mampu menjelaskan pengertian limbah organik dan

anorganik beserta contohnya.

4.4.1.1 Melalui percobaan yang telah dilakukan, siswa mampu menciptakan

produk dari limbah organik.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

E. Materi

1. Pengertian Lingkungan dan Pencemaran Lingkungan

2. Penyebab Terjadinya Perubahan Lingkungan

3. Upaya Pelestarian Lingkungan

4. Jenis-jenis Limbah Organik dan Anorganik Berserta Contohnya

5. Membuat Produk dari Limbah Organik dan Anorganik

F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran : scientific

Metode pembelajaran : discovery, eksperimen, diskusi, video dan ceramah.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

G. Metode Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 JP)

Kegiatan Fase Kegiatan Guru dan Siswa


(waktu)

Pendahuluan Menyiapkan kondisi 1) Guru memeriksa kehadiran siswa dan


(20 menit) belajar, melakukan kesiapan siswa untuk memulai pelajaran
apersepsi,
2) Guru meminta siswa untuk berdoa sebelum
menyampaikan tujuan
pembelajaran dimulai.
dan memotivasi siswa

Inti Mengamati (10 menit) 3) Guru meminta siswa mengamati kondisi


kelas, apakah ada sampah yang berserakan
(60 menit)
di laci meja dan lantai kelas.

4) Guru meminta siswa untuk mengambil


sampah dan memasukkannya ke dalam
keranjang yang telah disediakan (tempat
sampah organik dan anorganik).

5) Guru menyampaikan garis besar tujuan


pembelajaran.

Menanya (10 menit) 6) Guru mengarahkan siswa untuk dapat


merumuskan pertanyaan berdasarkan isi
video tersebut, misalnya: “Apa yang dapat
kalian ceritakan dari video itu? Apakah
indikator terjadinya pencemaran tersebut?
Apakah penyebab pencemaran tersebut?
Apa dampak dari pencemaran terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

kehidupan makhluk hidup dan


keseimbangan ekosistem?” dan mengaitkan
video dengan materi terkait, misalnya
ekosistem dan keanekaragaman makhluk
hidup.

7) Guru membagi siswa dalam kelompok


belajar yang terdiri dari 5-6 siswa.

8) Guru dan siswa menetapkan


subtopik-subtopik yang spesifik dan
tugas-tugas penyelidikan

9) Guru membimbing siswa untuk


menentukan rumusan masalah.

10) Guru membagikan lembar identifikasi


pencemaran tanah

Mengumpulkan 11) Siswa mengkaji informasi secara


informasi (10 menit) berkelompok dari video yang telah diamati
mengenai masalah perusakan lingkungan

12) Membuat usulan cara pencegahan dan


pemulihan kerusakan lingkungan akibat
polusi.

13) Mengkaji informasi dari berbagai sumber


(buku, internet) tentang jenis-jenis limbah
serta pengaruhnya terhadap kesehatan dan
perubahan lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

14) Guru bersama siswa mendiskusikan tentang


pemanasan global, penipisan lapisan ozon
dan efek rumah kaca, serta apa saja
penyebabnya dan bagaimana cara untuk
mencegah dan menanggulanginya

Menalar (10 menit) 15) Guru membimbing siswa untuk


menyimpulkan hasil pengamatan video,
diskusi, pengumpulan informasi serta studi
literatur tentang dampak kerusakan
lingkungan, penyebab, pencegahan dan
cara penanggulangannya

16) Guru mendorong pertukaran ide gagasan


secara bebas dan membimbing siswa dalam
pencapaian penyelesaian masalah.

Mengkomunikasikan 17) Siswa menyampaikan hasil diskusi melalui


(15 menit) presentasi secara lisan tentang kerusakan
lingkungan dan daur ulang limbah

18) Guru menyamakan persepsi siswa tentang


penyebab pencemaran lingkungan dan
bagaimana solusi mengatasi pencemaran
lingkungan tersebut

19) Guru memberikan penguatan pada siswa


mengenai konsep yang dipelajari dan
apabila ada konsep yang kurang tepat guru
melakukan konfirmasi terhadap jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

tersebut

Kesimpulan dan 20) Guru meminta beberapa siswa untuk


Evaluasi (5 menit) mengutarakan kesimpulan dari hasil
presentasi

21) Guru melengkapi jawaban yang diutarakan


oleh siswa jika belum lengkap

22) Guru memberikan post-test

Penutup Refleksi/umpan balik 23) Guru mengajak siswa merefleksikan hasil


belajarnya
(10 menit) Penghargaan
24) Guru memberikan apresiasi dengan tepuk
Tindak lanjut
tangan/pujian

25) Guru memberikan tugas membaca buku


yang berhubungan dengan pengolahan
limbah, dan guru meminta setiap kelompok
untuk pertemuan selanjutnya membawa
biji nangka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

Pertemuan 2 (2 JP)

Kegiatan Fase Kegiatan Guru dan Siswa


(waktu)

Pendahuluan Menyiapkan kondisi 1. Guru mengucapkan salam


(20 menit) belajar, melakukan
2. Guru memeriksa kehadiran siswa
apersepsi,
menyampaikan tujuan 3. Guru memberikan apersepsi “Apakah limbah
dan memotivasi siswa organik dan limbah anorganik dapat di daur
ulang?”

4. Siswa memberi tanggapan

5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

6. Guru meminta siswa membentuk kelompok


yang terdiri dari 4-5 siswa dan masing-masing
kelompok mendapatkan LKS

Inti Mengamati (7 menit) 7. Guru menampilkan video tentang pembuatan


susu biji nangka
(60 menit)
Menanya (10 menit) 8. Siswa diminta bertanya mengenai video tersebut

Mengumpulkan 9. Siswa melakukan praktikum sesuai dengan


informasi/Mencoba panduan yang ada di LKS
(30 menit)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Menalar (3 menit) 10. Siswa mengolah informasi hasil percobaan


yang telah dilakukan

Mengkomunikasikan 11. Siswa mengkomunikasikan hasil percobaan


(5 menit) yang telah dilakukan

Evaluasi (5 menit) 12. Guru meminta beberapa siswa untuk


mengutarakan kesimpulan dari hasil presentasi

13. Guru melengkapi jawaban yang diutarakan


oleh siswa jika belum lengkap

14. Guru memberikan post-test

Penutup Refleksi 15. Guru mengajak siswa merefleksikan hasil


belajarnya
(10 menit) Penghargaan
16. Guru memberikan apresiasi dengan tepuk
tangan/pujian

H. Sumber Belajar, Alat dan Bahan yang Digunakan

1. Sumber
a. Buku Biologi kelas X

b. LKS

c. Internet
d. Video tentang kerusakan atau pencemaran lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

2. Alat :
a. Laptop
b. Viewer
c. Speaker
d. LCD

J. Penilaian
a. Penilaian Afektif

b. Penilaian Psikomotorik

c. Penilaian Kognitif

Bentuk Instrumen

1. Instrumen Test Tertulis 3. Instrumen Penilaian Presentasi

2. Instrumen Lembar Observasi 4. Instrumen Produk


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

LEMBAR KERJA SISWA 1

Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan

Nama :

Kelas :

Kelompok :
A. Tujuan Pembelajaran:

1. Siswa mampu menyebutkan pengertian lingkungan dan pencemaran lingkungan

2. Siswa mampu menjelaskan penyebab terjadinya perubahan lingkungan.

3. Siswa mampu mengidentifikasi berbagai upaya untuk melestarikan lingkungan

Pertanyaan Diskusi

1. Apa yang terjadi pada video yang telah kalian amati? (1 poin)

2. Apa hubungan yang terkait antara video tersebut dengan pencemaran lingkungan!
Pencemaran lingkungan jenis apakah itu? (2 poin)

3. Jelaskan salah satu contoh dampak perubahan lingkungan akibat aktivitas


manusia! (2 poin)

4. Apakah dampak negatif dari berbagai macam pencemaran bagi kehidupan dan
lingkungan sekitar! Bagaimana upaya untuk melestarikan lingkungan? (2 poin)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

E. Kesimpulan

...........................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
............................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

LEMBAR KERJA SISWA 2

Pengolahan Limbah

Nama :

Kelas :

Kelompok :

A. Tujuan Pembelajaran :

Siswa mampu menciptakan produk dari limbah organik dan anorganik

Alat dan bahan dalam pembuatan susu biji nangka

B. Alat dan bahan

Alat: Bahan:

1. Kompor gas 1. Air

2. Panci 2. Biji nangka

3. Pisau 3. Gula pasir

4. Talenan 4. Jahe

5. Blender

6. Saringan

7. Baskom

8. Timbangan analitik

9. Sendok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

C. Cara Kerja

1. Pembuatan susu biji nangka

a. Biji nangka dicuci terlebih dahulu

b. Dipisahkan

c. Direndam selama 12 jam

d. Biji nangka direbus selama 15 menit

e. Biji nangka dipotong-potong bentuk dadu

f. Diblender sampai halus

g. Kemudian disaring

h. Susu biji nangka direbus kembali dan diaduk-aduk hingga merata

dengan menambahkan sari jahe

i. Susu biji nangka didiamkan dan dibiarkan sampai matang hingga susu

terlihat kental, dan susu biji nangka siap untuk disajikan.

D. Pertanyaan Diskusi
1. Sebutkan alat-alat yang digunakan dalam percobaan pembuatan susu biji nangka
(3 poin)
2. Apa kegunaan proses penyaringan susu biji nangka yang telah matang? (2 poin)
3. Sebutkan masing-masing 3 contoh dari limbah organik dan anorganik! (2 poin)
4. Apa yang harus dilakukan untuk mengurangi sampah organik dan anorganik? (3
poin)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

E. Kesimpulan

...........................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

INSTRUMEN TES TERTULIS

Indikator Pembelajaran

Indikator Soal Jumlah

C1 C2 C3 C4 C5

3.12 Mengidentifikasi jenis- 2, 3 1 3


jenis limbah dan daur
ulang limbah serta
membuat produk daur
ulang limbah.

4.12 Membuat produk daur 2, 3 1 3


ulang limbah yang
dapat bermanfaat bagi
kehidupan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

Soal Tes

Post-Test 1

1. Mengapa sampah-sampah yang berserakan di berbagai tempat dapat


menyebabkan banjir?

2. Dari video tersebut, apa yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan?

3. Sebutkan 2 contoh kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh manusia!

Post-Test 2

1. Berdasarkan komponen penyusunnya, limbah dibagi menjadi berapa kelompok?


Jelaskan masing-masing kelompok tersebut!
2. Sebukan masing-masing 3 contoh dari limbah organik dan limbah anorganik?
3. Apa yang harus dilakukan untuk mengurangi sampah organik dan anorganik?
4. Apa tujuan dari proses perendaman biji nangka yang akan diolah menjadi susu
nabati?
5. Bagaimana kandungan gizi kalsium, lemak, dan glukosa yang dihasilkan pada
pembuatan susu biji nangka?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

Kunci jawaban

Post-Test 1

1. Karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada


tempatnya, akibatnya air yang ada di sungai atau beberapa tempat akan
meluap
2. Rusaknya suatu lingkungan karena suatu zat atau komponen tertentu di suatu
lingkungan yang masuk dengan sengaja (adanya pengaruh manusia) ataupun
secara alami (seperti bencana alam) yang dapat merusak lingkungan tersebut
3. Pembuangan limbah industri, pembuangan sampah organik dan anorganik di
sungai

Post-Test 2

1. Limbah dibagi menjadi 2 yaitu limbah organik dan limbah anorganik


Limbah organik adalah limbah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh
proses biologi baik aerob atau anaerob. Sedangkan limbah anorganik adalah
limbah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi
2. Contoh limbah organik : sisa makanan, kulit biji dari buah, kotoran hewan dan
manusia
Contoh limbah anorganik : plastik, ban bekas, dan limbah pabrik
3. Dapat mendaur ulang hingga menjadi barang yang dijual kembali, dapat
dijadikan pupuk
4. Proses perendaman bertujuan untuk menghilangkan getah yang masih
menempel pada biji nangka, dengan hilangnya getah tersebut maka rasa pahit
pada biji nangka akan hilang
5. Kandungan kalsium tinggi sedangkan kandungan lemak dan glukosanya
rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

Rubrik Penilaian Kognitif

Post-test 1

Soal Skor Aspek

1 25-30 Apabila menjawab kurangnya kesadaran masyarakat


untuk membuang sampah pada tempatnya

15-25 Apabila menjawab kurangnya kesadaran masyarakat

0 Apabila tidak menjawab pertanyaan

2 25-30 Apabila menjawab rusaknya suatu lingkungan karena


masuk suatu zat atau komponen tertentu disuatu
lingkungan dengan sengaja (adanya pengaruh manusia)
ataupun secara alami (seperti bencana alam ) yang dapat
merusak lingkungan tersebut

15-25 Apabila menjawab rusaknya suatu lingkungan karena


masuk suatu zat atau komponen tertentu disuatu
lingkungan

0 Tidak menjawab sama sekali

3 15 - 20 Apabila menjawab 2 contoh

10 - 15 Apabila menjawab 1 contoh

0 Tidak menjawab sama sekali


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

Post-test 2

Soal Skor Aspek

1 25 - 30 Apabila menjawab:
- Limbah organik adalah limbah yang dapat diuraikan
secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau
anaerob
- Limbah anorganik adalah limbah yang tidak bisa
diuraikan oleh proses biologi

15 - 25 Apabila menjawab hanya pengertian limbah organik


atau anorganik

0 Apabila tidak menjawab pertanyaan

2 15 - 20 Apabila menjawab 3 contoh limbah organik

10 - 15 Apabila menjawab 2 contoh limbah organik

0 Tidak menjawab sama sekali

3 25 - 30 Apabila menjawab dapat diaur ulang hingga menjadi


barang yang dijual kembali, dapat dijadikan pupuk,
limbah minyak jelantah dapat dijadikan bahan bakar
kembali dll

15 - 11 Apabila hanya menjawab 2

0 Tidak menjawab sama sekali

4 25-30 Apabila menjawab proses perendaman untuk


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

menghilangkan getah terhadap rasa pahit dari biji


nangka

Soal Skor Aspek

10-15 Apabila menjawas untuk menghilangkan getah saja

0 Tidak menjawab sama sekali

5 25-30 Apabila menjawab kandungan kalsium tinggi,


sedangkan kandungan lemak dan glukosa rendah

10-15 Apabila hanya menjelaskan 2 kandungan saja

0 Tidak menjawab sama sekali

Penilaian Kognitif
No. Nama Skor Butiran Soal Jumlah Nilai
Siswa Soal Siswa

1 2 3

Skor

1.

2.

3.

dst

Keterangan:Jumlah skoring maksimum 100


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

Instrumen non-Test

Pengamatan Sikap

No. Nama Aspek yang Dinilai Total


Siswa
Jujur Disiplin Teliti Kerjasama

Diisi dengan rentang angka 1-3

1 = Kurang

2 = Baik

3 = Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

Rubrik penilaian

Skor Keterangan

Jujur

3 Tidak mencontek atau melakukan plagiat (mengambil/


menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber) pada
saat mengerjakan tugas/ulangan

2 Kadang-kadang mencontek pada saat mengerjakan tugas, tidak


melakukan plagiat (mengambil/ menggunakan karya orang lain
tanpa menyebutkan sumber) pada saat mengerjakan
tugas/ulangan.

1 Mencontek pada saat mengerjakan tugas/ulangan dan melakukan


plagiat mengambil/ menggunakan karya orang lain tanpa
menyebutkan sumber) pada saat mengerjakan tugas

Disiplin

3 Masuk kelas tepat waktu, mengumpulkan tugas tepat waktu,


mengerjakan tugas yang diberikan, memakai atribut sekolah
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di sekolah, mengikuti
pelajaran dengan tertib dan membawa buku sesuai dengan
pelajaran

2 Terkadang masuk kelas tepat waktu, mengumpulkan tugas tepat


waktu, mengerjakan tugas yang diberikan, terkadang memakai
atribut sekolah sesuai dengan ketentuan yang berlaku di sekolah,
terkadang mengikuti pelajaran dengan tertib dan membawa buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

sesuai dengan pelajaran

1 Masuk kelas tidak tepat waktu, mengumpulkan tugas tidak tepat


waktu, memakai seragam tidak sesuai dengan aturan yang
berlaku, tidak mengerjakan tugas yang diberikan, tidak pernah
membawa buku sesuai dengan pelajaran

Skor Keterangan

Teliti

3 Mengerjakan tugas dengan cermat dan tidak cereboh dalam


melakukan percobaan

2 Mengerjakan tugas kurang cermat dan masih sedikit ceroboh


dalam melakukan percobaan

1 Tidak mengerjakan tugas dengan cermat dan cereboh dalam


melakukan percobaan

Kerja sama

3 Mampu berdinamika dalam kelompok, menyampaikan pendapat


dalam melakukan diskusi dan pengamatan

2 Terkadang mampu berdinamika dalam kelompok, terkadang


menyampaikan pendapat dalam melakukan diskusi dan
pengamatan

1 Tidak mampu berdinamika dalam kelompok, tidak


menyampaikan pendapat dalam melakukan diskusi dan
pengamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

Lembar Penilaian Presentasi

No. Nama Siswa Aspek yang di nilai Total


Skor

Kerjasama Kecakapan Keberanian


Kelompok Merespon Berpendapat
Pertanyaan

Dst

Diisi dengan rentang angka 1-5

1 = Sangat Kurang 4 = Baik

2 = Kurang 5 = Sangat Baik

3 = Cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

Rubrik Penilaian Presentasi

 Aspek kerjasama kelompok


Skor Kriteria

1 Sama sekali tidak kompak, persiapan sama sekali tidak kompak,


tidak ada pembagian tugas saat persentasi dengan jelas,
komunikasi dengan semua anggota kelompok kurang baik,
manajemen waktu sangat buruk

2 Tidak kompak, persiapan sama sekali tidak kompak, tidak ada


pembagian tugas saat persentasi dengan jelas, beberapa kurang
baik komunikasinya dengan semua anggota kelompok,
manajemen waktu sangat buruk

3 Kurang kompak, persiapan presentasi kurang, ada pembagian


tugas saat persentasi dengan jelas, namun masih disertai
kesalahpahaman dengan anggota kelompok, manajemen waktu
kurang diperhatikan.

4 Cukup kompak, persiapan dilatih dengan baik, ada pembagian


tugas saat persentasi dengan jelas meski kadang tumpang tindih
dengan bagian anggota lain, manajemen waktu cukup baik.

5 Kerjasama kelompok terlihat kompak, presentasi dilatih dan


dipersiapkan dengan baik, ada pembagian tugas saat presentasi
dengan jelas dan pembagian waktu yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

 Aspek kecakapan merespon pertanyaan


Skor Kriteria

1 Tidak dapat menjawab pertanyaan

2 Menjawab pertanyaan dengan tidak tepat

3 Menjawab dengan benar, namun penyusunan kata-kata dalam


menyampaikan kurang baik (kurang konsisten)

4 Menjawab dengan benar, namun masih terlihat teks terkait,


penyusunan kata-kata mudah dimengerti dan sistematis

5 Menjawab dengan benar, tanpa melihat teks teori terkait


menggunakan logika yang tepat, penyusunan kata-kata mudah
dimengerti dan sistematis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

 Aspek keberanian berpendapat


Skor Kriteria

1 Hanya berperan aktif saat presentasi, tidak mengemukakan


pendapat sama sekali

2 Mengemukakan pendapat secara hafalan melihat teks terkait,


terlihat tidak yakin

3 Mengemukakan pendapat masih melihat teks terkait, dapat


mengembangkan poin-poin presentasi dengan baik

4 Mengemukakan pendapat tanpa melihat teks terkait, dapat


mengembangkan poin-poin presentasi dengan baik

5 Mengemukakan pendapat terkait materi presentasi secara logis


tanpa melihat teks terkait, dapat mengembangkan poin-poin
presentasi dengan sangat baik dan meyakinkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

Instrumen Penilaian Produk

A. Penilaian Produk Susu Biji Nangka

No Aspek Nilai

1 2 3

1 Tekstur

2 Aroma

3. Rasa

Skor maksimal: 12
Keterangan:
Baik =3
Cukup =2
Kurang =1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

Rubrik Penilaian Produk Susu Biji Nangka

 Aspek Tekstur
Skor Kriteria

3 Jika tekstur susu biji nangka kental

2 Jika tekstur susu biji nangka cukup kental

1 Jika tekstur susu biji nangka lembek

 Aspek Aroma
Skor Kriteria

3 Jika mengeluarkan bau khas buah nangka dan jahe

2 Jika mengeluarkan sedikit bau khas buah nangka dan jahe

1 Jika tidak mengeluarkan bau khas buah nangka dan jahe

 Aspek Rasa
Skor Kriteria

3 Jika rasa susu biji nangka enak

2 Jika rasa susu biji nangka cukup ena

1 Jika rasa susu biji nangka kurang enak


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN 3. FOTO PENELITIAN PEMBUATAN SUSU BIJI NANGKA


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

Biji nangka dipisahkan dari


buahnya

Biji buah nangka dimasukkan ke dalam plastik


untuk siap dicuci dan dibersihkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

Biji nangka dicuci dan direndam dalam air selama ± 12 jam

Biji nangka yang sudah direndam


dalam air, dimasukkan ke dalam
tempat untuk direbus

Biji nangka yang sudah direbus dan terlihat empuk, kulitnya dikupas secara
perlahan-lahan hingga bersih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

Biji nangka dipotong menjadi kecil-kecil,


kulit biji nangka jangan sampai ada yang

tersisa

Proses perebusan biji nangka yang sudah terpisah dari kulitnya


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

Jahe dipotong tipis-tipi. Jahe ini akan digunakan sebagai perisa alami

Jahe dihaluskan dengan menggunakan alat pemarut


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

Biji nangka yang sudah empuk dipotong kecil-kecil (potong dadu)

Biji nangka yang sudah diiris, dimasukkan ke dalam blender untuk dihaluskan
Selanjutnya, masukkan air sebanyak 400 cc
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

Proses penghalusan biji nangka menjadi susu

Jahe yang digunakan sebagai


perisa setelah dihaluskan dan
disaring
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

Proses penyaringan susu biji


nangka agar terlihat lebih
kental

Susu biji nangka yang sudah jadi, diaduk sampai merata


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

Ditambahkan perisa jahe dan dicampurkan hingga merata

Ditambahkan gula secukupnya


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

Susu biji nangka siap untuk disajikan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

LAMPIRAN 4.

HASIL UJI ANALISIS KANDUNGAN SUSU BIJI NANGKA


No. Kode Sampel Hasil Analisa Rata-rata

1 Susu biji Lemak (%) 0,29 0,49 0,39


nangka
Gula Total (%) 5,72 5,75 5,735

Kalsium/Ca (%) 0,00435 0,00430 0,004325


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

LAMPIRAN 5.

AAS, SPEKTROFOTOMETRI, dan SOXHLET

Gambar 1. Spektrofotometri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

Gambar 2. AAS

Gambar 3. Soxhlet

Anda mungkin juga menyukai