SKRIPSI
Oleh:
Maya Karunawati
151434090
YOGYAKARTA
2019
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Om A Ra Pa Ca Na Dhih
Tidak ada Dewa, Mara, Gandhabba, ataupun Brahmana, yang dapat mengubah
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, karunia dan rahmat-
Nya sehingga dapat menyelesaikan penelitian sampai dengan selesainya
penyusunan skripsi yang berjudul “POLA KONSUMSI PANGAN DAN
PENILAIAN STATUS GIZI MAHASISWA PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA”. Penulis menyadari penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan
dengan lancar tanpa dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu,
penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Maya Karunawati
151434090
2015
ABSTRAK
Perubahan gaya hidup dan konsumsi makanan pada mahasiswa
mempengaruhi asupan dan kebutuhan gizinya yaitu dapat meningkat maupun
berkurang. Mahasiswa biasanya lebih memilih makanan yang cepat saji (fast
food), daging, dan susu daripada mengonsumsi sayur, kacang-kacangan, dan
sereal yang dapat berakibat pada status gizi. Kurangnya kesadaran mahasiswa
tentang gizi menyebabkan kurangnya asupan gizi yang seimbang sehingga dapat
meningkatkan resiko mahasiswa memiliki gizi yang salah (malnutrisi). Tujuan
dari penelitian ini adalah (1) mengetahui pola konsumsi pangan dan penilaian
status gizi mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta, (2) mengetahui hubungan antara pola konsumsi pangan dan
status gizi mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yang akan dibagi menjadi
statistik deskriptif dan statistik inferensial dengan menggunakan analisis korelasi
Product Moment Pearson. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif
analitik dengan menggunakan pendekatan crosssectional. Penelitian ini
menggunakan data Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Food Frequency Questionaire
(FFQ) mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Angkatan 2018 dan 2017
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola konsumsi pangan mahasiswa
memiliki frekuensi dan variasi yang berbeda-beda. Pola konsumsi pangan
berpengaruh nyata terhadap status gizi. Berdasarkan uji korelasi Product Moment
Pearson, tidak terdapat pengaruh nyata antara frekuensi penggunaan bahan
pangan terhadap status gizi mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi
Angkatan 2018 dan 2017 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Maya Karunawati
151434090
2015
ABSTRACT
Life-style changes and food cosumption of college students give an effect on
food intake and their nutrional needs. They usually eat more fast foods, meets and
milk then vegetables, nuts and cereal that can impact to their nutritional status.
The nutrion intake can be decrease because of their lack of conscious so that can
increase the risk of malnutrion. The purpose of this research were (1) to find out
food consumption patterns and nutrional status assesment of Biology Education
Program students of Sanata Dharma University and (2) to find out the correlation
between food consumption patterns and nutrional status assesment of Biology
Education college students in Sanata Dharma University.
This was quantitative descriptive type research and divided into
descriptive statistic and inferential statistic. Product Moment Pearson correlation
analysis was used in this research. The design of the research used analytic
descriptive with crosssectional approach. This research uses Body Mass Index
(BMI) and Food Frequency Questionaire (FFQ) data of students class of 2018
and 2017 Biology Education Program students of Sanata Dharma University.
The results showed that food consumption patterns of students had a
different frequency and food usage variations. The food consumption patterns
gave no correlation on nutrional status. According to Product Moment Pearson,
there were no significant effect between food usage frequency and nutrional status
class of 2018 and 2017 Biology Education Program students of Sanata Dharma
University.
Key words : food consumption patterns, BMI, FFQ, nutrional status.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
rentang usia 18 sampai 25 tahun. Tahap ini dapat digolongkan pada masa remaja
akhir sampai masa dewasa awal (Yusuf dan Nani, 2012). Salah satu faktor yang
berguna dalam menunjang kualitas fisik dan kecerdasan serta produktivitas kerja
manusia.
Gizi merupakan faktor yang penting dalam indikator kesehatan manusia. Gizi
(Supariasa, dkk., 2016). Gizi yang tidak seimbang atau gizi salah (malnutrisi)
dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia dalam hal ini yaitu mahasiswa.
gaya hidup terpengaruh budaya dari luar seperti pola hidup yang kurang aktif
karena kemajuan teknologi dan pola konsumsi makanan kurang tepat sehingga
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mahasiswa biasanya lebih memilih makanan yang cepat saji (fast food), daging,
dan susu daripada mengonsumsi sayur, kacang-kacangan, dan sereal yang dapat
berakibat pada status gizi. Karena kemajuan teknologi pula mahasiswa menjadi
memiliki sifat pemalas seperti lebih memilih delivery makanan daripada membeli
sendiri, hal ini berakibat pada ketidakseimbangan antara aktifitas fisik dengan
konsumsi makanan.
yang ringan atau tidak aktif karena jarang sekali melakukan aktifitas fisik yang
berat seperti berjalan cepat, olah raga, menari dan lain-lain. Aktifitas yang biasa
dilakukan mahasiswa yaitu kuliah (duduk) bahkan berjalan saja jarang karena jika
yang salah (malnutrisi). Salah satu dari malnutrisi yaitu gizi lebih yang berarti
kelebihan konsumsi pangan untuk periode tertentu yang dapat berdampak pada
ukuran tubuh atau obesitas. Obesitas terjadi karena asupan nutrisi yang berlebihan
pada tubuh. Obesitas merupakan masalah kesehatan yang sangat ditakuti pada
golongan mahasiswa wanita karena biasanya wanita akan merasa tidak nyaman
dan kurang percaya diri karena bentuk tubuhnya. Obesitas pada mahasiswa
yang dapat mempengaruhi pertambahan porsi makan pada saat makan siang,
terlalu sering mengonsumsi makanan cepat saji, minuman beralkohol dan kopi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Terdapat juga gizi kurang atau kekurangan konsumsi pangan secara relatif
pada periode tertentu. Kekurangan konsumsi pangan ini biasanya terjadi karena
gaya hidup mahasiswa, jika diawal bulan ketika uang saku masih mencukupi
sesuatu dan juga gaya hidup yang hura-hura sehingga ketika akhir bulan datang
akan terjadi krisis keuangan biasa terjadi kemudian berakibat pada pola makan
dan kecukupan nutrisi. Konsumsi makan yang dikurangi dan makan seadanya
misalnya memakan mie instan atau makan hanya satu kali dalam sehari. Kejadian
malnutrisi juga dapat dipengaruhi oleh keadaan status sosial ekonomi. Mahasiswa
yang berasal dari kalangan ekonomi menengah ke atas cenderung lebih sering
mengonsumsi fastfood atau junkfood seperti pizza dan fried chicken, sedangkan
Hasil penelitian dari Surjadi (2013) mengenai Globalisasi dan Pola Makan
berupa peningkatan makan di luar rumah karena budaya modernisasi yang berupa
penggunan waktu se-efisien dan seproduktif mungkin untuk belajar, dan tidak
meluangkan waktu untuk hal-hal yang tidak produktif seperti makan yang
luar rumah dan mengkonsumsi makanan siap saji sehingga mengarah pada
obesitas.
Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
Yogyakarta?
C. Tujuan Penelitian
Yogyakarta.
2. Untuk mengetahui hubungan antara pola konsumsi pangan dan status gizi
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
dan menambah informasi yang lebih mengenai pola makan dan penilaian
status gizi
3. Bagi Masyarakat
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Definisi pangan
tentang pangan menyatakan bahwa pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari
perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan bagi
konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan
makanan yang dapat menyediakan zat gizi penting yang diperlukan tubuh untuk
a. Pangan Segar
pengolahan yang dapat dikonsumsi langsung atau tidak langsung dan dapat
b. Pangan Olahan
Pangan olahan adalah makanan atau minuman yang diproses dengan cara
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Variasi konsumsi pangan adalah jenis, jumlah makanan serta ragam bahan
pangan yang dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu. Makanan yang bervariasi
tentunya akan sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh terutama pada masa
dalam tubuh. Untuk memenuhi kebutuhan gizi tersebut, makanan yang sehat dan
Ragam bahan makanan berhubungan dengan frekuensi makan, dan semua itu
bisa dilihat dari pedoman gizi seimbang. Dalam tumpeng gizi seimbang
yang sama di bawah puncak tumpeng konsumsi kedua protein ini juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dianjurkan dengan porsi yang sama. Dalam TGS sayur dan buah-buahan
dianjurkan di konsumsi sesering mungkin tiap hari, dalam TGS setiap hari
minum air putih paling sedikit 2 liter atau 8 gelas (Dedeh, 2010). TGS
dirancang untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan
jumlah yang tepat, sesuai dengan berbagai kebutuhan menurut usia dan sesuai
Gambar 2.1.
Berdasarkan Tumpeng Gizi Seimbang di atas, pedoman gizi seimbang terdiri dari
4 pilar yaitu :
jenis makanan yang mengandung semua jenis zat gizi yang dibutuhkan
akan mengalami penurunan nafsu makan sehingga jumlah dan jenis zat
bersih antara lain : 1) selalu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih
menyiapkan makanan dan minuman, dan setelah buang air besar dan
bakteri penyebab penyakit antara lain bakteri penyakit typus dan disentri;
10
dihinggapi lalat dan binatang lainnya serta debu yang membawa berbagai
kuman penyakit; 3) selalu menutup mulut dan hidung bila bersin, agar
tubuh. Aktivitas fisik memerlukan energi. Selain itu, aktivitas fisik juga
zat gizi yang keluar dari dan yang masuk ke dalam tubuh.
badan normal
Bagi orang dewasa salah satu indikator yang menunjukkan bahwa telah
badan yang normal, yaitu berat badan yang sesuai untuk tinggi badannya.
Indikator tersebut dikenal dengan Indeks Massa Tubuh (IMT). Oleh karena
itu, pemantauan BB normal merupakan hal yang harus menjadi bagian dari
11
sejumlah bahan makanan atau makanan jadi, sebagai sumber utama dari zat
gizi tertentu dalam sehari, seminggu, atau sebulan selama periode waktu
(2016) :
12
populasi tersebut
oleh pewawancara
yang dimakan
13
f. Tidak pernah
3. Mahasiswa
a. Definisi Mahasiswa
akhir, yaitu berusia 18 sampai 25 tahun (Yusuf dan Nami, 2012). Mahasiswa
dalam hal ini adalah remaja akhir merupakan masa terjadinya perubahan-
perubahan cepat, sehingga asupan zat gizi remaja harus diperhatikan benar agar
mereka dapat tumbuh optimal. Apalagi di masa ini aktifitas fisik remaja pada
di kampus, umumnya mereka mulai pula menekuni berbagai kegiatan seperti olah
raga, hobi, kursus. Semua itu tentu akan menguras energi, yang berujung pada
kebutuhan makannya yang dinyatakan dalam bentuk tindakan makan dan memilih
suatu istilah untuk menggambarkan perilaku yang berhubungan dengan tata krama
makan, frekuensi makan, pola makan, kesukaan makan dan pemilihan makanan.
Menurut Amelia (2005), perilaku makan remaja yang sangat khas dan
14
3) Makanan cepat saji sangat digemari, baik yang langsung dibeli atau
makanan yang dibawa dari rumah sebagai bagian dari life style (gaya
hidup). Makanan ini mengandung zat gizi yang tinggi energi, lemak,
serta protein
untuk bersantai, ngobrol bersama sambil makan di restoran siap saji, meluangkan
waktu istirahat di restoran siap saji (karena tidak ada dosen atau waktu menunggu
kuliah berikutnya di sore hari). Kegiatan lain yang berkaitan dengan pola
kemahasiswaan yang menyediakan makanan yang dipesan dari restoran siap saji
atau makanan kecil yang dipesan dari bakery atau restoran sekitar (Surjadi, 2013).
4. Kebutuhan gizi
a. Pengertian Gizi
Istilah “gizi” dan “ilmu gizi” di Indonesia baru dikenal sekitar tahun 1952-
1955 sebagai terjemahan kata bahasa Inggris nutrition. Kata gizi berasal dari
bahasa Arab “ghidza” yang berarti makanan. Disatu sisi ilmu gizi berkaitan
dengan makanan dan disisi lain dengan tubuh manusia. Secara klasik ilmu gizi
15
kehidupan dalam tubuh (Almatsier, 2009). Gizi adalah suatu proses organisme
Menurut Dedeh, dkk. (2010), masa remaja amat penting diperhatikan karena
merupakan masa transisi antara anak-anak dan dewasa. Gizi Seimbang pada masa
ini akan sangat menentukan kematangan mereka dimasa depan. Masa remaja
remaja harus diperhatikan benar agar mereka dapat tumbuh optimal. Apalagi di
masa ini aktifitas fisik remaja pada umumnya lebih banyak. Selain disibukkan
berbagai kegiatan seperti olah raga, hobi, kursus. Semua itu tentu akan menguras
energi, yang berujung pada keharusan menyesuaikan dengan asupan zat gizi
seimbang.
b. Gizi Seimbang
Gizi seimbang adalah anjuran susunan makanan yang sesuai kebutuhan gizi
memantau berat badan secara teratur dalam rangka mempertahankan berat badan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
c. Status gizi
variabel tertentu, atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu.
(malnutrition) (Supariasa, dkk., 2016). Status gizi adalah suatu ukuran mengenai
kondisi tubuh seseorang yang dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan
penggunaan zat-zat gizi di dalam tubuh. Status gizi dibagi menjadi tiga kategori,
yaitu status gizi kurang, gizi normal, dan gizi lebih (Almatsier, 2005). Status gizi
yang sesuai dengan kebutuhan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Untuk menilai
status gizi seseorang, dapat diketahui dengan pengukuran secara langsung yaitu
Kata antropometri berasal dari bahasa latin antropos yang berarti manusia
tubuh manusia. ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi adalah
tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Salah satu contoh antropometri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
yaitu IMT (Indeks Massa Tubuh) atau biasa disebut BMI (Body Mass Index)
IMT (Indeks Massa Tubuh) merupakan alat sederhana yang digunakan untuk
memantau status gizi seseorang. Parameter yang digunakan adalah berat badan
(BB) dan tinggi badan. Untuk mengetahui indeks massa tubuh (IMT) seseorang,
maka ada kategori ambang batas yang digunakan. Indeks Massa Tubuh diukur
dengan cara membagi berat badan dalam satuan kilogram dengan tinggi badan
dalam satuan meter kuadrat (Gibson, 2005). Penggunaan IMT hanya berlaku
untuk orang dewasa berumur di atas 18 tahun. IMT tidak dapat ditetapkan pada
bayi, anak, remaja, ibu hamil, dan olahragawan. Di samping itu, IMT juga tidak
dapat ditetapkan pada keadaan khusus (penyakit) lainnya seperti adanya edema,
keadaan gizi. Hal ini disebabkan karena kuantitas dan kualitas makanan dan
18
penting untuk pertumbuhan normal serta perkembangan fisik dan kecerdasan bayi,
anak-anak, serta seluruh kelompok umur. Gizi baik membuat berat badan normal
atau sehat, tubuh tidak mudah terkena penyakit infeksi, produktivitas kerja
meningkat serta terlindung dari penyakit kronis dan kematian dini. Agar tubuh
tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit kronis atau penyakit tidak
menular terkait gizi, maka pola makan masyarakat perlu ditingkatkan ke arah
konsumsi gizi seimbang. Keadaan gizi yang baik dapat meningkatkan kesehatan
frekuensi dan jenis atau macam makanan. Penentuan pola konsumsi makan harus
memperhatikan nilai gizi makanan dan kecukupan zat gizi yang dianjurkan. Hal
makanan yang dikonsumsi juga menjamin tercukupinnya kebutuhan zat gizi yang
Menurut Nurwijayanti (2018), pola makan yang baik bisa dikatakan bahwa
jumlah makan yang dikonsumsi sudah sesuai kebutuhan, jenis zat gizi dalam
makanan terpenuhi serta frekuensi/ kuantitas makan yang baik. Kebiasaan makan
adalah cara seseorang atau kelempok orang memilih pangan dan memakannya
19
yang mereka makan dan pola hidup mereka, termasuk beberapa kali makan atau
frekuensi makan. Pola konsumsi seseorang adalah salah satu bagian dari aspek
laku ini mencakup juga soal-soal yang berhubungan dengan pangan atau
makanan yang berlangsung sejak zaman purba sampai zaman modern sekarang
ini.
(food patern) adalah cara seseorang atau sekelompok orang memanfaatkan pangan
yang tersedia sebagai reaksi terhadap tekanan eknomi dan sosial budaya yang
mempunyai pengaruh kuat terhadap apa dan bagaimana pangan tersebut dimakan.
Manifestasi yang dihasilkan keluarga inilah yang akan menghasilkan food inatake
behavior atau struktur perilaku konsumsi pangan atau lebih dikenal dengan
kebiasaan makan.
Makan dan Status Gizi Mahasiswa Kuliah Klinik Senior (KKS) di Bagian Obgyn
mahasiswa dengan status gizi pre obese sebanyak 6 responden (12,77%) dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
dengan pola makan benar sebanyak 27 responden (57,45%) dan pola makan salah
gizi normal 70,37% dan pola makan salah dengan status gizi pre obese 20% dan
gizi kurang 15%. Responden usia > 24 tahun cenderung dengan status gizi pre
obese 66,67% dan usia <24 tahun status gizi obese 66,67%. Responden Laki-laki
lebih cenderung dengan status gizi pre obese (66,67%) dan perempuan status gizi
Fisik dan Pola Makan dengan Perubahan Indeks Massa Tubuh pada Mahasiswa
21
kecil dari nilai α (α= 0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat
hubungan signifikan antara hubungan aktivitas fisik dan indeks massa tubuh
Pola makan benar bila status gizi Pola makan yang baik mengurangi resiko
normal, pola makan salah dengan kekurangan berat badan maupun resiko
ststus gizi lebih dan kurang kelebihan berat badan berlebih
Status gizi baik apabila pola makan Tidak terdapat hubungan antara pola
seimbang dengan kebutuhan tubuh makan dengan perubahan Indeks Massa
(Husna, 2012) Tubuh
(Nugraha, dkk., 2016)
Pola konsumsi pangan dan status gizi mahasiswa memiliki variasi dan
frekuensi yang beragam
22
C. Kerangka Berpikir
Pendidikan Biologi selain jam perkuliahan yang padat juga terdapat praktikum
dan juga kuliah lapangan yang cukup sering sehingga akan mempengaruhi pola
kebiasaan dan perilaku yang berhubungan dengan makanan dan makan. Pola
ragam bahan makanan yang dikonsumsi serta konsumsi zat gizi. Frekuensi
Status gizi merupakan suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang yang
dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan pwnwggunaan zat-zat gizi di
dalam tubuh. Untuk mengukur status gizi dari seseorang dapat dilakukan dengan
salah satu cara penilaian status gizi yang berhubungan dengan dimensi tubuh dan
komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Salah satu contoh
antropometri yaitu IMT (indeks massa tubuh) atau dengan istilah lain BMI (body
mass index).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Status Gizi
Mahasiswa
24
D. Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
kuantitatif yang akan dibagi menjadi statistik deskriptif dan statistik inferensial
observasi data variabel independen dan dependen hanya pada satu waktu
(Nursalam, 2013). Penelitian ini termasuk jenis penelitian non ekperimental yaitu
untuk pola konsumsi makanan dan status gizi terhadap kejadian malnutrisi
Dharma Yogyakarta.
B. Batasan penelitian
1. Populasi
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2. Sampel
Responden dalam penelitian ini yaitu mahasiswa dalam rentang usia 18-25
tahun.
FFQ yang digunakan yaitu kualitatif FFQ yang menggunakan daftar bahan
6. Status Gizi
Status gizi yang digunakan berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) yang
dianjurkan untuk Indonesia meliputi status gizi kurus berat, kurus ringan,
27
D. Variabel
Terdapat dua varibel dalam penelitian ini yaitu variabel independen dan
dependen. Variabel independen dari penelitian ini yaitu pola konsumsi pangan
Studi Pendidikan Biologi angkatan 2018 dan 2017 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
yang berjudul Penilaian Status Gizi edisi ke-2 dengan berdasarkan pada
responden
4. Alat tulis
F. Instrumen Penelitian
28
lembar Food Frequency Questionnaries (FFQ) dan tabel identitas responden. FFQ
yang digunakan dalam penelitian ini adalah FFQ murni, artinya tidak ada
terdapat nama bahan makanan dan frekuensi konsumsi misalnya : setiap hari atau
seperti nama (inisial), jenis kelamin, tanggal lahir, berat badan (kg), dan tinggi
badan (m). Adapun alat pendukung yang dibutuhkan adalah timbangan digital dan
1. Jenis data
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden. Data
responden, umur, jenis kelamin, berat badan dan tinggi badan. Dan juga
seluruh responden.
29
Questionnaries (FFQ)
datanya
data.
Data yang diperoleh nantinya akan ditabulasi ke dalam tabel menurut jenis
30
yaitu IMT (Indeks Massa Tubuh) berupa data tinggi badan (m) dan berat
badan (kg). Dari hasil pengukuran IMT (Indeks Massa Tubuh) akan
Kategori ambang batas IMT untuk Indonesia dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Questionnaries (FFQ)
Pada tabel ini berisi data nama bahan makanan yang dikonsumsi sangat
sering serta terdapat 6 opsi untuk pilihan frekuensi makan. Data yang
31
I. Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan untuk mengetahui pola konsumsi makan
serta ststus gizi terhadap kejadian malnutrisi dalam penelitian ini adalah metode
1. Statistik deskriptif
pangan. Selain itu analisis ini juga digunakan untuk menggambarkan status
terdapat hubungan atau tidak. Dengan diketahui nilai koefisien korelasi (r)
dapat diketahui hubungan jika sig > 0,05 maka Ho diterima (tidak terdapat
hubungan antara dua variabel), jika sig < 0,05 maka Ho ditolak (terdapat
BAB IV
lain: pola konsumsi mahasiswa, status gizi di kalangan mahasiswa dan hubungan
antara pola konsumsi pangan dan status gizi mahasiswa. Pola konsumsi
mahasiswa dianalisis dari hasil formulir FFQ (food frequency questionaire) untuk
1. Makanan Pokok
sebagai makanan pokok dengan frekuensi penggunaan lebih dari satu kali
sehari atau dikonsumsi setiap kali makan. Bahan makanan pokok lain yang
terendah adalah roti, mie (non mie instan), nasi merah, jagung, kentang,
singkong.
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
tumpeng gizi seimbang (TGS) yaitu 3-4 porsi, dalam hal ini konsumsi nasi
nasi putih dikonsumsi lebih dari 1 kali sehari. Nasi putih merupakan makanan
namun frekuensi konsumsi nasi merah sangatlah sedikit (tabel 4.1) padahal
jika dilihat dari kandungan nutrisinya nasi merah lebih banyak mengandung
dengan pemurnian yang menghilangkan bagian kulit padi dan bubuk atau
proses ini, sebagian besar serat pada nasi putih hilang (nasi merah
mengandung lebih dari 4 kali serat nasi putih) serta banyak vitamin dan
34
hampir 4 kali lebih banyak magnesium dan 2 kali lebih banyak mangan
daripada nasi putih). Karena perbedaan kandungan serat, beras putih memiliki
yang rendah mengindikasikan makanan tersebut lebih sehat dan aman untuk
polifenol, dan phytic acid yang lebih tinggi pada beras merah. Berdasarkan
nasi putih. Mahasiswa biasanya memilih roti sebagai sarapan ataupun dibawa
untuk bekal saat kuliah karena mudah didapatkan dan dikemas dengan praktis
sehingga bisa dibawa di dalam tas atau ransel dan bisa dimakan kapan saja,
sehingga tak heran jika roti sering dikonsumsi oleh mahasiswa sebagai
pokok lain seperti roti, kentang, mie (non mie instan), singkong, jagung, dan
nasi merah jika akan digunakan sebagai makanan pokok pengganti nasi putih
35
obesitas karena sebagian dari karbohidrat yang tidak terpakai akan disimpan
2. Lauk Hewani
dalam tubuh. Protein secara umum berfungsi sebagai zat pembangun dan
Program Studi Pendidikan Biologi angkatan 2018 dan 2017 dapat dilihat pada
tabel 4.2.
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa lauk hewani yang paling sering
dari frekuensi tertinggi sampai frekuensi terendah adalah daging ayam, ikan,
36
mengangkut zat-zat gizi dari saluran cerna ke dalam darah, dari darah ke
sumber energi (Almatsier, 2009). Tetapi biasanya protein hewani rendah akan
serat dan tinggi lemak. Anjuran konsumsi lauk-pauk dalam tumpeng gizi
seimbang (TGS) yaitu 2-4 porsi, berdasarkan data pada tabel 4.2 konsumsi
lauk hewani sudah memenuhi anjuran tersebut. Dalam satu hari responden
pasti mengonsumsi lauk hewani baik itu telur, daging atau seafood. Lauk
tinggi. Lauk hewani yang sering dikonsumsi responden selain telur yaitu
lemak yang merupakan sumber asam lemak esensial yang diperlukan pada
sumber energi; memberi rasa kenyang dan kelezatan; sebagai pelumas dan
37
dalam tubuh setelah disintesis menjadi karbohidrat dan lemak. Selain itu lauk
tubuh jika kadarnya tepat, namun bila kadarnya terlalu tinggi dapat
3. Lauk Nabati
Biologi angkatan 2018 dan 2017 dapat dilihat pada tabel 4.3.
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa lauk nabati yang paling sering
responden, bahkan lebih dari 1 kali perhari. Selain karena harganya yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
dan pemeliharaan tubuh. Lauk nabati sendiri tidak mengandung asam amino
yang lengkap, namun sebagian besar rendah lemak (lemak jenuh) dan
merupakan sumber serat, vitamin dan mineral. Lauk nabati mengandung lebih
hewani dapat menurunkan resiko penyakit diabetes dan jantung. Selain itu
mengonsumsi lauk nabati juga dapat menjaga berat badan karena rendahnya
kandungan lemak.
4. Sayur-sayuran
lunak. Sayur-sayuran dapat berasal dari akar, batang, buah, maupun daun
Studi Pendidikan Biologi angkatan 2018 dan 2017 dapat dilihat pada tabel
4.4.
39
Sebagai bahan pangan sayuran memiliki warna, rasa dan aroma yang
kangkung, brokoli dan sawi memiliki warna hijau. Wortel merupakan salah
satu sayuran yang memiliki kandungan beta karoten sebagai sumber vitamin
memelihara jaringan epitel. Kelebihan vitamin A dalam hal ini adalah wortel
menjadi lebih lama, mengurangi bercampurnya isi saluran cerna dan enzim
konsumsi sayur-sayuran dalam tumpeng gizi seimbang (TGS) yaitu 3-4 porsi
40
5. Buah-buahan
buahan dalam menu makanan sehari-hari dapat memenuhi kebutuhan akan zat
mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi angkatan 2018 dan 2017 dapat
terendah adalah apel, jeruk, pisang, melon, semangka, jambu, dan nanas.
yang paling sering yaitu apel dan pepaya. Apel merupakan buah yang
memiliki kandungan serat yang cukup tinggi, selain itu apel juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
buah, padahal buah memiliki banyak zat gizi yang sangat diperlukan oleh
tubuh. Dalam tupeng gizi seimbang (TGS) anjuran konsumsi buah yaitu 2-3
porsi, jika dilihat pada tabel 4.5 maka konsumsi buah responden tidak
6. Makanan Komersial
atau memiliki nilai jual-beli yang tinggi. Makanan komersial biasanya paling
sering diminati di kalangan mahasiswa karena lebih praktis, cepat dan mudah
42
dibandingkan dengan makanan komersial lain yaitu lebih dari 1 kali perhari.
Dari segi harga mie instan terbilang cukup murah untuk kantong mahasiswa
dan juga dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Selain itu mie instan
juga praktis dalam artian bisa memasak sendiri di rumah maupun di kos-
kosan. Kandungan zat gizi dalam mie instan umumnya tidak banyak karena
hanya dilakukan penambahan gula, garam dan lemak saja supaya rasa lebih
nikmat. Mie instan juga mengandung bahan-bahan yang tidak baik untuk
kesehatan misalnya bahan pengawet dan pewarna buatan. Bahan dasar dari
mie instan yaitu tepung terigu yang telah mengalami proses penggilingan
yang memiliki kandungan karbohidrat dan gula, maka dari itu mie instan
tidak dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari. Konsumsi mie instan yang
43
Fried chicken juga merupakan salah satu makanan komersial yang paling
karbohidrat dan proses penggorengan dengan minyak yang banyak (deep fat
7. Minuman
tubuh manusia sekitar 70% dari berat tubuh. Tubuh memerlukan air setiap
harinya untuk mengganti cairan tubuh yang hilang dalam bentuk keringat,
uap air dan urine. Kebutuhan air dalam tubuh dapat dipenuhi dari air minum,
makanan, buah, dan sayuran. Salah satu fungsi air untuk tubuh yaitu
Program Studi Pendidikan Biologi angkatan 2018 dan 2017 dapat dilihat pada
tabel 4.7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
frekuensi terendah adalah teh manis, susu, teh tawar, kopi, soft drink, jus, dan
sirup.
Teh manis merupakan minuman yang dikonsumsi setiap hari selain air
putih atau air mineral. Dalam satu gelas teh manis biasanya mengandung 2
sendok makan gula pasir. Minuman lain seperti softdrink juga mengandung
gula yang cukup tinggi. Seperti yang kita ketahui selain dapat menyebabkan
kadar gula darah meningkat, gula juga dapat menyebabkan obesitas jika
anjuran dalan tumpeng gizi seimbang (TGS), konsumsi gula yaitu 4 sendok
makan per hari. Dengan mengonsumsi teh manis 2 gelas saja sudah dapat
mahasiswa jarang minum air putih karena keseharian mereka di kampus dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
tidak membawa air minum, meskipun di kampus telah disediakan air minum
isi ulang.
Minuman yang sedang digemari mahasiswa saat ini adalah kopi, selain
karena kesukaan kopi juga menjadi gaya hidup untuk ajang pamer di sosial
2016).
Variasi konsumsi pangan yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi
masing-masing memiliki skor interval yang diperoleh dari hasil survei kebiasaan
46
47
dikonsumsi lebih dari satu kali sehari. Berdasarkan Tabel 4.9 diketahui bahwa
makanan yang masuk dalam kategori A dengan skor antara 861-1032 adalah
makanan pokok yaitu nasi putih. Sedangkan untuk kelompok bahan pangan
makanan pokok lainnya tidak termasuk dalam kategori tersebut. Jadi dapat
disimpulkan bahwa nasi putih merupakan makanan pokok yang paling sering
48
dikonsumsi lebih dari 3-6 kali perminggu. Berdasarkan Tabel 4.11 diketahui
bahwa makanan yang masuk dalam kategori C dengan jumlah skor adalah
makanan pokok yaitu roti, mie (non mie instan); lauk hewani yaitu telur, daging
ayam; lauk nabati yaitu tempe, tahu; sayuran yaitu wortel; makanan komersial
yaitu mie instan; minuman yaitu susu, teh manis. Sedangkan untuk kelompok
bahan pangan makanan pokok lainnya tidak termasuk dalam kategori tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
makanan yang masuk ke dalam kategori D dengan jumlah skor 345-516 adalah
minuman. Makanan pokok terdiri dari nasi merah dan kentang; lauk hewani terdiri
dari daging sapi, ikan, dan seafood; sayur-sayuran terdiri dari bayam, kangkung,
sawi, brokoli, jamur, kol, dan terong; buah-buahan terdiri dari pisang, pepaya,
apel, semangka, melon, jambu, dan jeruk; makanan komersial yaitu fried chicken;
50
dikonsumsi kurang dari 1 kali per minggu. Berdasarkan Tabel 4.13 diketahui
bahwa variasi makanan yang masuk ke dalam kategori E dengan jumlah 173-
Makanan Pokok terdiri dari jagung dan singkong, buah-buhan terdiri dari nanas.
Makanan komersial terdiri dari hamburger dan pizza. Minuman terdiri dari
sirup. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa jenis bahan makanan
yang masuk dalam frekuensi kategori E dari kategori makanan pokok, buah-
Jika dilhat dari total skor untuk masing-masing jenis bahan pangan, angka
sehingga semakin bervariasi makanan yang dikonsumsi maka kandungan zat gizi
pertimbangan selera dan bukan atas dasar pertimbangan gizi. Selain itu frekuensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
penggunaan bahan pangan juga dipengaruhi oleh gaya hidup, tren makan, dan
pengaruh teman.
makanan yang siap saji. Tren makanan juga berpengaruh terhadap frekuensi
penggunaan pangan seperti makanan yang sedang booming seperti salad buah,
cumi asin hitam, hotang (hotdog kentang), teokppokki, es kepal milo dan lain-
prinsip Nutrition Guide For Balance Diet yang telah disepakati bersama dalam
konferensi pangan sedunia di Roma tahun 1992 yang di Indonesia dikenal dengan
makanan juga harus seimbang dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan
secara teratur. Menurut Husna (2012), baik buruknya keadaan gizi seseorang
ditentukan antara lain oleh nafsu makan dan pola makannya. Pola makan yang
benar dapat memembuat seseorang memiliki status gizi yang normal karena
Pola makan dari seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya
mahasiswa perantauan yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Baik itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
dari Sumatra, Kalimanta, Jawa, Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara, maupun Papua
dan berbagai daerah lainnya. Mahasiswa perantauan memiliki pola makan yang
terjadi perubahan pola makan. Perubahan pola makan bagi mahasiwa perantauan
adalah mereka harus membeli, memasak makanan sendiri, dan tentunya juga
konsumsi jenis makanan, waktu makan dan frekuensi makan. Pola makan yang
serta dimakan dalam jumlah cukup sesuai dengan kebutuhan. Pola makan yang
baik dan jenis hidangan yang beraneka ragam dapat menjamin terpenuhinya
kecukupan sumber tenaga, zat pembangun dan zat pengatur bagi kebutuhan gizi
seseorang, sehingga status gizi seseorang akan lebih baik dan memperkuat daya
Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang yang dapat
dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi di dalam
batas indeks massa tubuh (IMT). Dalam penelitian ini indeks massa tubuh yang
digunakan adalah tinggi badan (m) dan berat badan (kg). Berdasarkan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
pengukuran, diketahui data mengenai rata-rata berat badan dan tinggi badan
responden adalah normal, yaitu sebanyak 61%. Status gizi dari mahasiswa
Gambar 4.1 Persentase status gizi mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi
angkatan 2018 dan 2017
Berdasarkan gambar 4.1 di atas diketahui bahwa mahasiswa Pendidikan
Biologi yang memiliki status gizi gemuk, baik itu gemuk berat dan gemuk ringan
sebanyak 24%, yang berarti hampir seperempat dari total mahasiswa mengalami
kelebihan berat badan. Kelebihan berat badan ini terjadi karena terlalu banyak
konsumsi bahan pangan yang mengandung karbohidrat, gula, dan lemak seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
mie instan, teh manis, fried chicken. Mahasiswa biasanya menyukai makanan
dalam porsi yang besar dan murah misalnya nasi padang dan nasi rames,
kandugan zat gizi sangat tidak dibenarkan karena dalam porsi yang besar tersebut
maka terdapat kandungan karbohidrat yang besar pula. Bukan hanya dari makanan
pokok saja karbohidrat berasal namun juga dari jajanan-jajanan yang sering
selalu terlihat ramai dengan pembeli. Konsumsi karbohidrat dalam tumpeng gizi
seimbang (TGS) dianjurkan 3-4 porsi perhari, tubuh kita membutuhkan 900 kalori
dari sumber karbohidrat atau 300-400 gram karbohidrat perhari. Dalam 1 centong
nasi saja sudah terdapat sebanyak 100 gram karbohidrat. Dalam nasi padang
terdapat bercentong-centong nasi atau kurang lebih 4 centong berarti terdapat 400
kebanyakan warung makan penyetan atau geprek, makanan yang disajikan telah
mengalami proses penggorengan dengan minyak yang banyak. Selain itu menu
yang ditawarkan juga sudah mengandung lemak misalnya ayam dan lele, pagi hari
mengonsumsi nasi dan ayam penyet, kemudian sore hari nasi dan lele goreng
kremes dan malam hari nya mie instan. Mahasiswa sering mengonsumsi makanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
yang digoreng atau geprek maupun penyetan karena tempat makan yang berada di
sekitaran tempat tinggal dan disekitar kampus memang kebanyakan yang seperti
itu. Penyumbang sumber lemak lainnya adalah Olive. Salah satu tempat makan
fried chicken yang berada di dekat kampus 3 Universitas Sanata Dharma ini tidak
pernah sepi dari pelanggan. Mahasiswa memilih tempat makan ini selain karena
harganya yang terjangkau juga karena penyajiannya yang cepat, maka tak heran
jika tempat makan ini selalu ramai baik itu siang maupun malam. Disaat jeda
perkuliahan yang sebentar tempat makan ini menjadi pilihan pertama mahasiswa
karena cepat, praktis dan tidak perlu terburu-buru saat makan. Fried chicken
memiliki kandungan zat gizi yang beragam yaitu protein hewani, karbohidrat dan
yang paling besar yaitu lemak karena makanan ini diolah dengan cara digoreng
dalam minyak yang banyak sehingga kandungan lemak akan meresap sampai ke
daging-dagingnya, selain lemak dari minyak juga terdapat lemak dari daging
ayam itu sendiri. Kelebihan lemak akan disimpan dalam tubuh sebagai cadangan
instan terbilang cukup sering yaitu rata-rata 3-6 kali seminggu, bahkan ada
mahasiswa yang mengonsumsi mie instan hampir setiap hari. Mie instan menjadi
pilihan yang paling diminati karena dapat disimpan dalam jangka waktu yang
lama, praktis dalam artian bisa memasak sendiri di kos (bagi mahasiswa yang
dikosnya terdapat dapur atau memiliki magicom), kemudian juga harga yang
56
tinggal maupun kampus juga terdapat banyak warmindo yang menjadi salah satu
menu andalan yaitu mie instan rebus atau goreng. Warmindo menjadi pilihan
mahasiswa selain karena harga yang terjangkau juga karena opini mahasiswa jika
mie instan di warmindo rasanya lebih nikmat daripada mie instan yang memasak
mahasiswa jika di akhir bulan karena uang jajan yang semakin menipis. Menu-
tumis tempe. Yang pasti sudah kita tahu bahwa minyak merupakan sumber
kolesterol dan lemak yang jika jumlahnya berlebihan tidak baik bagi tubuh.
status gizi gemuk atau kelebihan berat badan akan terus meningkat jika pola
Pendidikan Biologi yang memiliki status gizi kurus berat maupun kurus ringan
sebanyak 15%. Keadaan status gizi kurus dapat terjadi karena zat gizi yang
diperlukan oleh tubuh tidak sesuai dengan kebutuhan. Penyebab kurus salah
satunya yaitu kebiasaan makan mahasiswa yang hanya sekali dalam sehari.
Terkadang karena keadaan ekonomi atau pada saat uang jajan mulai menipis
mahasiswa makan hanya sekali dalam sehari itupun makan seadanya, nasi sayur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
atau mie instan misalnya. Namun tidak semua mahasiswa mengalami hal tersebut,
tidak jarang juga mahasiswa yang lebih mementingkan lifestyle daripada makan
dipamerkan di media sosial daripada uang jajan digunakan untuk makan sehingga
kebutuhan gizi dalam tubuh tidak terpenuhi. Faktor ekonomi menjadi hal yang
makan yang seadanya dalam artian memasak sendiri atau memiliki cadangan mie
instan, dan bisa juga makan hanya dengan nasi sayur sehingga anjuran zat gizi
Faktor lain yang menyebabkan mahasiswa memiliki status gizi gemuk dan
kurus yaitu daerah asal tempat tinggal dan agama. Mahasiswa yang berasal dari
kebiasaan makan dari daerah tempat tinggal yang banyak mengandung minyak,
lemak dan santan. Mahasiswa yang berasala dari daerah Nusa Tenggara Timur
dan Nusa Tenggara Barat memiliki ststus gizi yang kebanyakan kurus, hal ini bisa
perul menghemat uang untuk makan dan kebutuhan lainnya. Sedangkan dari segi
Seperti yang kita ketahui daging babi memiliki lemak yang cukup tinggi, terlalu
58
status gizi kurus ringan dan kurus berat. Status gizi lebih (gemuk ringan dan
berat badan atau obesitas, yang terjadi karena kelebihan jumlah asupan energi
yang disimpan dalam bentuk cadangan berupa lemak. Menurut Supariasa (2016)
kelompok gizi kurang (kurus) dapat beresiko sangat tinggi terserang penyakit
infeksi, depresi, anemia, dan diare, sedangkan kelompok gizi lebih (gemuk)
mempunyai resiko penyakit antara lain: jantung dan pembuluh darah, kencing
manis (diabetes melitus), tekanan darah tinggi, gangguan sendi dan tulang,
normal sebanyak 61%. Status gizi normal terjadi apabila tubuh menerima asupan
Status gizi dikatakan baik bila pola makan kita seimbang. Artinya, banyak dan
jenis makanan yang kita asup sesuai dengan kebutuhan tubuh. Bila yang dimakan
kurang dari yang dibutuhkan, tubuh akan kurus dan sakit-sakitan. Kegemukan
juga tidak berarti sehat karena akan memicu timbulnya berbagai penyakit. Status
gizi kurang atau lebih akan berdampak kurang baik terhadap kesehatan tubuh.
Kedua keadaan ekstrem tersebut dinamakan status gizi salah (Husnah, 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
pengaruhnya terhadap ststus gizi yang dimiliki mahasiswa. Berdasarkan hasil uji
Kolmogorov-smirnov, tampak bahwa nilai signifikansi adalah 0,438 > 0,05 maka
pada Lampiran 8.
Biologi angkatan 2018 dan 2017 tidak berpengaruh nyata terhadap status gizi. Hal
ini dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,660 atau lebih besar dari nilai
alpha yang digunakan yakni sebesar 0,05 (5%). Hasil Uji Korelasi Product
angkatan 2018 dan 2017 tidak berpengaruh nyata terhadap IMT hal ini terjadi
karena ketika frekuensi makan yang tinggi namun diimbangi dengan aktivitas
fisik yang cukup sehingga terjadi keadaan seimbang antara pemasukan dan
Menurut Mujur (2011) aktivitas fisik merupakan faktor resiko dari kejadian
60
berat badan lebih. Oleh karena itu, untuk mencegah kelebihan berat badan dan
obesitas pada mahasiswa perlu dilakukan aktivitas fisik yang sesuai, aman dan
efektif dalam upaya menurunkan berat badan. Seperti dengan berolahraga teratur
dan terkontrol, karena akan membantu memelihara berat badan yang optimal,
karena gerak yang dilakukan saat berolahraga sangat berbeda dengan gerak saat
tangan.
D. Keterbatasan Penelitian
Pada penelitian ini terdapat beberapa hal yang menjadi keterbatasan dalam
dan status gizi pada mahasiswa Pendidikan Biologi Angkatan 2018 dan 2017.
dengan tambahan perkiraan ukuran porsi untuk mengetahui asupan energi dan zat
BAB V
PEMBELAJARAN BIOLOGI
Hasil penelitian mengenai pola konsumsi pangan dan penilaian status gizi
pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Angkatan 2018 dan 2017
nyata dari pola konsumsi pangan terhadap ststus gizi mahasiswa. Hal ini tentunya
menjadi perhatian yang serius bagi semu kalangan untuk memperhatikan pola
sehingga asupan zat gizi remaja harus diperhatikan benar agar mereka dapat
tumbuh optimal. Pemenuhan zat gizi juga harus diimbangi dengan fekuensi
makan, proporsi dan jumlah penggunaan bahan pangan sehingga kebutuhan zat
sebagai bahan pembelajaran dengan materi Zat-zat Makanan yang diperlukan oleh
Tubuh untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas XI semester II. Dalam hal ini,
kurikulum yang digunakan yaitu kurikulum 2013 dengan Kompetensi Inti dan
Kompetensi Inti
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
pergaulan dunia.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
Kompetensi Dasar
1.1 Berperilaku ilmiah (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
dalam melakukan percobaan dan diskusi di dalam kelas maupun di luar kelas.
63
4.7 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi jaringan
BAB VI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian yang telah diuraikan dalam
bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal penting dari penelitian ini
sebagai berikut :
angkatan 2018 dan 2017 memiliki frekuensi dan variasi yang berbeda-beda
hewani yaitu telur; lauk nabati yaitu tempe; sayur-sayuran yaitu wortel; buah-
buahan yaitu pepaya; makanan komersial yaitu mie instan dan minuman yaitu
B. Saran
pangan seperti lingkungan sosial, media sosial, latar belakang budaya agar
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
2. Status gizi juga dapat diketahui melalui penilaian status gizi secara tidak
hours dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi, food
account dengan cara pencatatan makanan, dietary history method atau metode
riwayat makanan.
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Daftar Pustaka
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Nugraha, K., Mulyadi, Gresty N. M. 2016. Hubungan Aktivitas Fisik dan Pola
Makan dengan Perubahan Indeks Massa Tubuh pada Mahasiswa Semester 2
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran. E-journal
Keperawatan. 4 (2): 3-4
Nurjanah. 2012. Keadaan Pengetahuan Gizi dan Pola Konsumsi Siswa Program
Keahlian Kompetensi Jasa Boga di SMK N 2 Godean. Skripsi. Universitas
Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.
Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis.
Salemba Medika. Jakarta.
Nurwijayanti. 2018. Pola Makan. Kebiasaan Sarapan. Dan Status Gizi
Berhubungan dengan Prestasi Belajar Siswa SMK di Kota Kediri. Jurnal
Care. Vol. 6: 3.
Priambodo, A. R. 2016. 14 Akibat Ini Bisa Kamu Rasakan Jika Mengonsumsi
Kafein Berlebihan. Artikel. Diakses dari https://m.briloio.net pada tanggal
23 Juli 2019.
Sirajuddin, M., Nadimin, Suriani R. 2015. Survei Konsumsi Pangan. EGC.
Jakarta.
Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat.
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Departermen Pendidikan Nasional.
Suhardjo. 2006. Perencanaan Pangan dan Gizi. Bumi Aksara. Jakarta.
Suparianto, C dan Hidayati, D. 2006. Bahan Tambahan Pangan. Kanisius.
Yogyakarta.
Supariasa, I. D. N., Bachyar B., Ibnu F. 2016. Penilaian Status Gizi. EGC.
Jakarta.
Surjadi, C. 2013. Globalisasi dan Pola Makan Mahasiswa : Studi Kasus di Jakarta.
Fakultas Kedokteran UNIKA Atmajaya. Vol 40: 4-5.
Tala, Z. 2009. Manfaat Serat Bagi Kesehatan. Departemen Ilmu Kesehatan
Fakultas Kedokteran USU. Vol 13: 12-13.
Yusepi, T. T. 2018. Apa Benar Nasi Merah Lebih Sehat dari Nasi Putih ?.
Artikel. Diakses dari https://m.liputan6.com pada tanggal 23 Juli 2019.
Yusuf, S dan Nani M. S. 2012. Perkembangan Peserta Didik. Grafindo Persada.
Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1
SILABUS
Kelas : XI
Program : MIPA
Kopentensi Inti
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, pedulu (gotong-royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai sebagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif berdasar rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah kongkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.7
Menyajikan 4.7.1 Menyusun data
hasil analisis menu makanan
tentang yang dikonsumsi
kelainan pada dalam kurun
struktur dan waktu 24 jam
fungsi jaringan (food recall)
pada organ- terakhir
organ
4.7.2 Menyusun menu
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Lampiran 2
(RPP)
Makanan
A. KOMPETENSI INTI
74
3.7.1 Menjelaskan peranan zat gizi 4.7.1 Menyusun data menu makanan
bagi tubuh yang dikonsumsi dalam kurun
waktu 24 jam (food recall)
terakhir
3.7.2 Menghitung kebutuhan dan 4.7.2 Menyusun menu makan seimbang
keseimbangan energi dalam berdasarkan nilai BMR dan BMI
tubuh
75
C. Tujuan Pembelajaran
learning dan kooperatif learning peserta didik kelas XI SMA dapat menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya dalam mempelajari peranan zat
gizi bagi tubuh, menghitung kebutuhan dan keseimbangan energi dalam tubuh,
menjelaskan struktur dan fungsi organ pencernaan serta enzim pencernaan dalam
kelainan pada sistem pencernaan manusia, menyusun data menu makanan yang
dikonsumsi dalam kurun waktu 24 jam (food recall) terakhir, menyusun menu
D. Materi pembelajaran
1. Faktual :
a. Gangguan dan kelainan pada sistem pencernaan manusia
b. Organ-organ pada sistem pencernaan
c. Enzim yang berkerja pada sistem pencernaan
2. Konseptual :
a. Zat-zat makanan yang diperlukan tubuh
b. Gizi seimbang
c. Malnutrisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
3. Prosedural :
a. Proses pencernaan makanan pada manusia
b. Menghitung BMR dan BMI
4. Metakognitif :
Cara pencegahan pada gangguan dan kelainan sistem pencernaan manusia
E. Metode Pembelajaran
dan Presentasi
F. Alat, Media
1. Alat/Bahan 2. Media
b. Viewer b. Foto/gambar
c. LCD c. LKPD
d. Spidol
G. Sumber Belajar
Irnaningtyas. 2017. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga
Safitri, Ririn. 2017. Biologi untuk SMA/MA kelas XI. Surakarta: Mediatama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pendahuluan 15‟
1. a. Orientasi
Guru mengecek kesiapan fisik kelas sebelum belajar
(misal: kebersihan kelas, kerapaian berpakaian, posisi
tempat duduk dll ), mengucapkan salam dan meminta
ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai.
c. b. Apresepsi
Guru mengaitkan materi pelajaran yang akan
disampaikan dengan materi sebelumnya yaitu “Sistem
Peredaran Darah”
Guru mengingatkan kembali materi prasyarat dengan
bertanya
Guru mengajukan pertanyaan berkaitan dengan materi
yang akan disampaikan
d. Motivasi
Guru mengecek kesiapan mental siswa dan
memberikan motivasi dengan menanyakan “ Dengan
adanya jantung dan pembuluh darah maka darah
dapat diedarkan ke seluruh tubuh sehingga kebutuhan
oksigen dan nutrisi tubuh dapat terpenuhi. Bagaimana
darah dapat memperoleh nutrisi yang akan diedarkan
ke tubuh tersebut ?’
e. Pemberian acuan
Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai dalam pembelajaran
yaitu peranan zat gizi bagi tubuh
Guru menyampaikan garis besar materi ringkas yang
akan dipelajari tentang zat-zat yang diperlukan oleh
tubuh dan energi.
78
2. a. Problem statement
Siswa diberi pertanyaan seperti zat gizi apa saja yang
diperlukan oleh tubuh ? Apa fungsi dari setiap zat
gizi tersebut ?
b. Stimulation
Siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok dengan
1 kelompok berisi 4 anggota. Kemudian guru
membagikan kartu kepada masing masing kelompok.
1 kelompok mendapatkan empat kartu dengan empat
macam warna yang berbeda. Guru menamai
kelompok-kelompok ini adalah kelompok asal.
Kemudian guru menginstruksikan agar semua siswa
membentuk kelompok baru berdasarkan warna kartu
yang sama yang dipegang oleh siswa. Kelompok
baru ini akan dinamai kelompok ahli. Setelah siswa
berkumpul berdasarkan warna kartu yang sama,
siswa diminta berdiskusi dalam kelompok ahli untuk
menjawab pertanyaan dalam kartu berwarna tersebut
c. Data Processing
Peserta didik mencari jawaban dari tiap pertanyaan
melalui media internet (tidak wordpress, blogspot
dan wikipedia).
d. Verification
Siswa kembali ke dalam kelompok asal. Kemudian
di dalam kelompok asal, siswa membagikan jawaban
dari hasil diskusi dalam kelompok ahli ke kelompok
asalnya secara bergiliran. Siswa yang lain diminta
untuk menyimak ketika teman dalam kelompoknya
sedang menyampaikan hasil diskusinya. Setelah itu,
guru menanyakan kepada siswa secara acak salah
satu pertanyaan dalam kartu yang dibagikan untuk
melihat apakah siswa saling memperhatikan
temannya atau tidak.
e. Generalization
Siswa menyampaikan kesimpulan tentang yang
mereka bahas hari ini dengan dipandu oleh guru.
Penutup 10‟
79
Pendahuluan 15‟
1. a. Orientasi
Guru mengecek kesiapan fisik kelas sebelum belajar
(misal: kebersihan kelas, kerapaian berpakaian, posisi
tempat duduk dll ), mengucapkan salam dan meminta
ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai.
d. Motivasi
Guru mengecek kesiapan mental siswa dengan
mungulas kembali materi yang telah diajarkan pada
pertemuan sebelumnya yaitu peranan zat gizi bagi
tubuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
e. Pemberian acuan
Guru menyampaikan kompetensi dasar tujuan
pembelajaran yang akan dicapai dalam pembelajaran
yaitu menghitung kebutuhan dan keseimbangan energi
dalam tubuh, serta menunjukkan sikap teliti , jujur dan
kerjasama selama pembelajaran.
Guru menyampaikan garis besar materi ringkas yang
akan dipelajari tentang kebutuhan dan keseimbangan
energi dalam tubuh
2. a. Stimulation
Guru menayangkan gambar orang yang memiliki
tubuh gemuk dan orang kurus
b. Problem statement
Siswa diberi pertanyaan seperti mengapa bisa ada
orang yang memiliki tubuh gemuk dan orang yang
memiliki tubuh kurus?
c. Data Collecting
Siswa dibagi dalam beberapa kelompok, setiap
kelompok terdiri dari 4 orang. Dalam kelompok,
siswa diajak untuk menghitung kecukupan
energiyang meliputi BMR (basal metabolic rate) dan
BMI (body mass indeks), siswa mencoba berdiskusi
dan mencari jawaban dari pertanyaan yang ada di
dalam LKPD mengenai kebutuhan dan
keseimbangan energi dalam tubuh
d. Data Processing
Siswa mencari jawaban dari tiap pertanyaan melalui
berbagai sumber baik buku maupun internet (yang
bisa dipertanggungjawabkan) dan menuliskan
jawaban di dalam LKPD
e. Verification
Siswa menyampaikan hasil diskusi secara bertahap
mulai dari pertanyaan pertama hingga pertanyaan
terakhir secara bergantian tiap kelompok. Guru
memberikan klarifikasi setelah satu pertanyaan
selesai disampaikan oleh siswa.
f. Generalization
Siswa menyampaikan kesimpulan tentang yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Penutup 10‟
Pendahuluan 15‟
1. a. Orientasi
Guru mengecek kesiapan fisik kelas sebelum belajar
(misal: kebersihan kelas, kerapaian berpakaian, posisi
tempat duduk dll ), mengucapkan salam dan meminta
ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai.
b. Motivasi
Guru mengecek kesiapan mental dengan mengulas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
c. Pemberian acuan
Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai dalam pembelajaran
yaitu menghitung kebutuhan dan keseimbangan energi
dalam tubuh serta menunjukkan sikap teliti , jujur dan
kerjasama selama pembelajaran.
2. a. Problem statement
Siswa diberi pertanyaan seperti apakah setiap orang
membutuhkan energi yang sama ?
b. Data Collecting
siswa diajak untuk menyusun menu makanan
seimbang berdasarkan perhitungan BMR dan BMI
salah satu dari anggota kelompok dan mencari
jawaban dari pertanyaan yang ada di dalam LKPD
mengenai kebutuhan dan keseimbangan energi dalam
tubuh
c. Data Processing
Siswa mencari jawaban dari pertanyaan melalui
berbagai sumber baik buku maupun internet (yang
bisa dipertanggungjawabkan) dan menuliskan jawaban
di dalam LKPD
d. Verification
Siswa menyampaikan hasil diskusi mengenai
penyusunan menu makanan seimbang berdasarkan
BMR dan BMI secara bergantian tiap kelompok. Guru
memberikan klarifikasi setelah satu pertanyaan selesai
disampaikan oleh siswa.
e. Generalization
Siswa menyampaikan kesimpulan tentang yang
mereka bahas hari ini dengan dipandu oleh guru.
Penutup 10‟
83
Pertemuan IV (2x45menit)
Pendahuluan 15‟
1. a. Orientasi
Guru mengecek kesiapan fisik kelas sebelum belajar
(misal: kebersihan kelas, kerapaian berpakaian, posisi
tempat duduk dll ), mengucapkan salam dan meminta
ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai.
b. Motivasi
Guru mengecek kesiapan mental dengan mengulas
kembali materi yang telah diajarkan minggu lalu
mengenai kebutuhan dan keseimbangan energi dalam
tubuh
c. Pemberian acuan
Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai dalam pembelajaran
yaitu menjelaskan struktur dan fungsi organ
pencernaan serta enzim pencernaan dalam proses
pencernaan makanan, mengurutkan proses pencernaan
pada manusia serta enzim yang berkerja dalam proses
pencernaan,serta menunjukkan sikap teliti , jujur dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
2. a. Simulation
Siswa dibentuk kelompok oleh guru dengan anggota
masing-masing kelompok empat orang. Masing-
masing kelompok dibagikan 5 kartu oleh guru. Kartu
tersebut ada yang berisi keterangan enzim pada organ
pencernaan dan kartu gambar organ pencernaan
manusia. Kelompok yang mendapat kartu bergambar
organ pencernaan (mulut, kerongkongan, lambung,
usus halus, usus besar) diarahkan oleh guru untuk
menempelkan kartu tersebut di papan tulis secara
berurutan. Setelah kartu bergambar organ pencernaan
tertempel di papan, siswa dimita untuk menempelkan
kartu keterangan enzim enzim (ptialin, pepsin, renin,
lipase, asam klorida, amilase, tripsin, enterokinase,
maltase, dll) dibawah kartu bergambar organ
pencernaan sesuai dengan enzim yang terdapat pada
organ tersebut secara beergantian antar kelompok.
Setelah semua kartu sudah tertempel, guru dan siswa
bersama-sama mengoreksi apakah kartu bergambar
makanan letaknya sudah sesuai antara organ
pencernaan dan enzim yang terdapat pada organ
pencernaan tersebut.
b. Problem statement
Siswa diberi pertanyaan bagaimanakah sistem
pencernaan makanan pada manusia ?
c. Data Collecting
Siswa dibagi dalam delapan kelompok sehingga satu
kelompok terdiri dari 4 orang. Dalam kelompok, siswa
mencoba berdiskusi dan mencari jawaban dari
pertanyaan yang ada di dalam LKPD mengenai
struktur dan fungsi sistem pencernaan pada manusia
d. Data Processing
Siswa mencari jawaban dari pertanyaan melalui
berbagai sumber baik buku maupun internet (yang
bisa dipertanggungjawabkan) dan menuliskan jawaban
di dalam LKPD
e. Verification
Siswa menyampaikan hasil diskusi secara bertahap
mulai dari pertanyaan pertama hingga pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
f. Generalization
Siswa menyampaikan kesimpulan tentang yang
mereka bahas hari ini dengan dipandu oleh guru.
Penutup 10‟
Pendahuluan 10‟
1. a. Orientasi
Guru mengecek kesiapan fisik kelas sebelum belajar
(misal: kebersihan kelas, kerapaian berpakaian, posisi
tempat duduk dll ), mengucapkan salam dan meminta
ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
b. Motivasi
Guru mengecek kesiapan mental siswa dan memberikan
motivasi dengan menayangkan gambar mengenai salah
satu gangguan pada sistem pencernaan yaitu wasir atau
ambeien.
c. Pemberian acuan
Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai dalam pembelajaran
yaitu menganalisis gangguan dan kelainan pada sistem
pencernaan manusia
Guru menyampaikan garis besar materi ringkas yang
akan dipelajari tentang gangguan pada sistem
pencernaan manusia.
Kegiatan Inti
b. Stimulation
siswa dibagi dalam beberapa kelompok, setiap
kelompok terdiri dari 4 orang. Kemudian guru
membagiakan amplop yang berisi pertanyaan
mengenai gangguan pada sistem pencernaan kepada
masing-masing kelompok (setiap kelompok
mendapatkan pertanyaan yang berbeda). Siswa
diminta berdiskusi menjawab pertanyaan yang
diberikan guru.
c. Verification
Siswa menyampaikan hasil diskusi secara bergantian
tiap kelompok. Kelompok lain menanggapi. Guru
memberikan klarifikasi bila ada pernyataan yang
kurang tepat.
d. Generalization
Siswa menyampaikan kesimpulan tentang yang
mereka bahas hari ini dengan dipandu oleh guru.
87
Penutup 10‟
I. Penilaian
Mengetahui,
Maya Karunawati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Lampiran 3
Nama :
Kelas :
Indikator:
4.7.1 Menyusun data menu makanan yang dikonsumsi dalam kurun waktu 24
Tujuan :
Petunjuk : Ingatlah menu makanan yang Anda konsumsi kemarin selama 24 jam.
Catat jenis dan jumlah bahan makanan yang anda konsumsi saat makan pagi,
89
jenis banyaknya
URT g
Pagi/jam
Siang/jam
malam/jam
Keterangan:
90
Pertanyaan:
1. Zat gizi apa saja yang terkandung dalam menu makanan yang kalian
konsumsi kemarin ?
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
...........................................................................................................................
2. Apakah dalam menu makanan kalian tersebut sudah mengandung zat gizi
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
..........................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
A. Indikator
B. Tujuan :
- Alat Tulis
D. Cara Kerja :
BMI
92
E. Hasil Perhitungan
BMR BMI
1.
2.
3.
4.
Keterangan:
F. Pertanyaan Diskusi
keseimbangan energi !
G. Kesimpulan
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
A. Indikator:
BMI
B. Tujuan :
BMI
- Alat Tulis
D. Cara Kerja :
Berdasarkan BMR dan BMI yang telah kalian hitung kemarin pilihlah salah
satu BMR dan BMI dari anggota kelompok, susunlah menu makanan
E. Hasil
94
Nama :
Kelas/no :
Indikator :
3.7.4 Mengurutkan proses pencernaan pada manusia serta enzim yang bekerja
Tujuan :
95
manusia !
96
97
INTRUMEN PENILAIAN
Indikator :
rubrik di bawahnya :
Rubrik Penilaian
98
Rubrik Penilaian :
Sikap 3 2 1
(Baik ) (Cukup) (Kurang)
Teliti : Memenuhi ke Memenuhi 2 Memenuhi 1
1. Mengerjakan 3 aspek yang aspek dari 3 aspek dari 3
tugas dengan ditentukan aspek yang aspek yang
teliti ditentukan ditentukan
2. Berhati-hati
dalam
menyelesaikan
tugas
3. Mampu
menyelesaikan
pekerjaan
dengan lengkap
Jujur : Memenuhi ke Memenuhi 2 Memenuhi 1
1. Mencatat 3 aspek yang aspek dari 3 aspek dari 3
langsung data ditentukan aspek yang aspek yang
perhitungan ditentukan ditentukan
BMI dan BMR
apa adanya
2. Tidak
mencontek
pekerjaan teman
3. Melaporkan
data sesuai hasil
perhitungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
2 3.7.2 -
4 3.7.4 PG (10) C2
100
Nama :
No.presensi :
101
102
1. Selain karbohidrat dan protein, lemak juga sangat diperlukan tubuh, lemak
memiliki peran penting yaitu sebagai pelindung organ-organ tubuh yang
lunak. Oleh karena itu, kita perlu mengonsumsi cukup lemak. Apakah
lemak dapat disimpan dalm tubuh ? Bagaimana jika tubuh kelebihan
lemak ?
2. Tubuh yang sehat dan ideal memerlukan asupan makanan yang tidak
hanya aman, tetapi juga sehat. Bagaimanakah kriteria makanan sehat ?
3. Tubuh tidak hanya memerlukan asupan makanan yang bernilai gizi tinggi.
Tubuh juga memerlukan suplai cairan tubuh yang berupa air untuk
melangsungkan proses metabolisme. Mengapa cairan sangat diperlukan
tubuh ?
4. Mengapa proses pencernaan makanan memerlukan enzim ? jelaskan !
5. Mengapa makanan berserat dapat mencegah konstipasi ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Kunci Jawaban
I. Pilihan Ganda
II. Essay
104
dan uap air. Namun, apabila cairan tubuh hilang secara berlebihan dapat
mengakibatkan dehidrasi. Selain itu, cairan tubuh berperan sebagai
medium semua reaksi kimia di dalam sel, membawa nutrisi dan oksigen ke
seluruh tubuh, serta membantu melarutkan mineral dan nutrisi lainnya
sehingga mudah diserap oleh tubuh.
4. Enzim merupakan biokatalisator yang berperan penting dalam proses
pencernaan makanan. Untuk dapat diserap tubuh, zat makanan tersebut
memerlukan beberapa jenis enzim untuk memecah molekul berukuran
besar menjadi molekul berukuran kecil. Dengan demikian, proses
penyerapan dan pendistribusian nutrisi dapat dilakukan dengan sempurna
oleh pembuluh darah.
5. Mengonsumsi makanan berserat seperti buah-buahan dan sayuran dapat
mencegah konstipasi atau sembelit. Serat yang terkandung dalam makanan
mampu mengikat air dan garam empedu sehingga feses menjadi lunak.
Selain itu, serat dapat memperbesar massa feses sehingga merangsang
gerak peristaltik usus untuk melakukan buang air besar. Dengan demikian,
buang air besar dapat berjalan teratur sehingga mencegah terjadinya
konstipasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Soal Essay
No Kriteria Skor
1. kata kunci : 1) jaringan adiposa, 2) obesitas
- Jika siswa mampu menyebutkan 2 kata kunci 6
- Jika siswa mampu menyebutkan 1 kata kunci 3
- Jika siswa menjawab namun tidak tepat 1
- jika siswa tidak menjawab 0
2. Kata kunci : 1) makanan yang tidak mengandung
mikroorgansime penyakit dan zat yang membahayakan
tubuh, 2) mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin,
dan mineral dalam jumlah yang seimbang sesuai kebutuhan.
- Jika siswa mampu menyebutkan 2 kata kunci 6
- Jika siswa mampu menyebutkan 1 kata kunci 3
- Jika siswa menjawab namun tidak tepat 1
- jika siswa tidak menjawab 0
3. Kata kunci : 1) sebagai pelarut dalam metabolisme tubuh, 2)
degidrasi
- Jika siswa mampu menyebutkan 2 kata kunci 6
- Jika siswa mampu menyebutkan 1 kata kunci 3
- Jika siswa menjawab namun tidak tepat 1
- jika siswa tidak menjawab 0
4. Kata kunci : 1) biokatalisator, 2) memecah molekul
berukuran besar menjadi molekul berukuran kecil
- Jika siswa mampu menyebutkan 2 kata kunci 6
- Jika siswa mampu menyebutkan 1 kata kunci 3
- Jika siswa menjawab namun tidak tepat 1
- jika siswa tidak menjawab 0
5. Kata kunci : 1) mampu mengikat air dan garam empedu, 2)
memperbesar massa feses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
107
Nama Keterampilan
Baik (3) Cukup (2) Kurang (1)
1.
2.
3.
4..
Rubrik Penilaian
108
Lampiran 4
TABEL IDENTITAS RESPONDEN
No. Kuisioner :
Nama :
NIM :
Asal :
No Identitas Responden
1 Jenis Kelamin
2 Tanggal Lahir
3 Berat Badan
4 Tinggi Badan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 5
FORMULIR FFQ
Keterangan :
110
111
Lampiran 6
Kategori IMT Mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta Angkatan 2018
No BB TB IMT Kategori
1 54,8 1,75 17,89 kurus ringan
2 56 1,76 18,08 kurus ringan
3 67 1,5 29,78 gemuk berat
4 43 1,5 19,11 normal
5 37,9 1,5 16,84 kurus berat
6 36,3 1,55 15,11 kurus berat
7 46,7 1,56 19,19 normal
8 53,6 1,57 21,75 normal
9 50,8 1,57 20,61 normal
10 49,7 1,52 21,51 normal
11 58,9 1,57 23,90 normal
12 39,9 1,5 17,73 kurus ringan
13 47,9 1,52 20,73 normal
14 49,5 1,57 20,08 normal
15 42,2 1,57 17,12 kurus ringan
16 64 1,49 28,83 gemuk berat
17 49 1,57 19,88 normal
18 43,3 1,58 17,34 kurus ringan
19 47,1 1,55 19,60 normal
20 40,6 1,45 19,31 normal
21 56,2 1,56 23,09 normal
22 49,4 1,69 17,30 normal
23 75,9 1,65 27,88 gemuk berat
24 52,4 1,52 22,68 normal
25 44,7 1,51 19,60 normal
26 39,5 1,54 16,66 kurus berat
27 51,9 1,47 24,02 normal
28 57 1,66 20,69 normal
29 57,5 1,58 23,03 normal
30 73,8 1,64 27,44 gemuk berat
31 45,5 1,52 19,69 normal
32 51,1 1,57 20,73 normal
33 60,4 1,62 23,01 normal
34 52,9 1,59 20,92 normal
35 37,8 1,5 16,80 kurus berat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
113
Keterangan:
kurus berat =7
kurus ringan = 14
normal = 57
gemuk berat = 14
gemuk ringan =4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
NILAI kategori
No BB TB
IMT
1 49,2 1,6 19,22 normal
2 75,4 1,62 28,73 gemuk berat
3 43 1,49 19,37 normal
4 48,5 1,56 19,93 normal
5 71,3 1,69 24,96 normal
6 58,8 1,54 24,79 normal
7 52,4 1,56 21,53 normal
8 67,8 1,63 25,52 gemuk ringan
9 56,9 1,53 24,31 normal
10 70,4 1,62 26,83 gemuk ringan
11 56,8 1,46 26,65 gemuk ringan
12 59,8 1,65 21,97 normal
13 38,5 1,53 16,45 kurus berat
14 48,2 1,56 19,81 normal
15 57,5 1,68 20,37 normal
16 64,8 1,54 27,32 gemuk berat
17 42,4 1,6 16,56 kurus berat
18 55,8 1,52 24,15 normal
19 44,7 1,51 19,60 normal
20 58,1 1,58 23,27 normal
21 51,5 1,6 20,12 normal
22 79,4 1,51 34,82 gemuk berat
23 51,4 1,51 22,54 normal
24 65,5 1,6 25,59 gemuk ringan
25 52,9 1,58 21,19 normal
26 45,2 1,54 19,06 normal
27 64,6 1,59 25,55 gemuk ringan
28 66,1 1,57 26,82 gemuk ringan
29 60,4 1,5 26,84 gemuk ringan
30 57,5 1,51 25,22 gemuk ringan
31 69,5 1,52 30,08 gemuk berat
32 49,8 1,53 21,27 normal
33 97,5 1,77 31,12 gemuk berat
34 48,6 1,55 20,23 normal
35 68 1,62 25,91 gemuk ringan
36 79 1,57 32,05 gemuk berat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
116
Keterangan
kurus berat =5
kurus ringan =-
normal = 48
gemuk berat = 12
gemuk ringan = 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran 7
Dokumentasi Kegiatan
Pengisian Kuisioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lampiran 8
Uji Normalitas
119
Lampiran 9
Correlations
Frekuensi IMT
Penggunaan
Bahan Pangan
Pearson
1 ,034
Frekuensi Penggunaan Correlation
Bahan Pangan Sig. (2-tailed) ,660
N 172 172
Pearson
,034 1
Correlation
IMT
Sig. (2-tailed) ,660
N 172 172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120