Anda di halaman 1dari 135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

POLA KONSUMSI PANGAN DAN PENILAIAN STATUS GIZI

MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

Maya Karunawati

151434090

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Om A Ra Pa Ca Na Dhih

Tidak ada Dewa, Mara, Gandhabba, ataupun Brahmana, yang dapat mengubah

kemenangan dari orang yang telah dapat menakhlukkan dirinya sendiri.

-Sahassa vagga (VI.105)-

Karya ini kupersembahkan untuk :

Orang tuaku tercinta

Ungkapan rasa hormat dan baktiku

Kakak dan sahabat-sahabatku serta almamaterku

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, karunia dan rahmat-
Nya sehingga dapat menyelesaikan penelitian sampai dengan selesainya
penyusunan skripsi yang berjudul “POLA KONSUMSI PANGAN DAN
PENILAIAN STATUS GIZI MAHASISWA PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA”. Penulis menyadari penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan
dengan lancar tanpa dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu,
penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Sang Buddha, Sang Triratna yang selalu melindungi dan mengasihi


2. Orang tuaku tercinta, Bapak Subadiyo dan Ibu Tursiyah yang mendukung
secara moril, spiritual dan materi selama penulisan skripsi ini.
3. Bapak Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc. selaku Kepala Program Studi
Pendidikan Biologi Universtas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Ibu Yoanni Maria Lauda Feroniasanti, M.Si selaku Dosen Pembimbing
Utama yang telah bersedia meluangkan waktu dengan penuh kesabaran
untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi.
5. Bapak Agus selaku Laboran Laboratorium Pendidikan Biologi yang telah
membantu penulils dalam menyiapkan alat-alat laboratorium untuk
keperluan penelitian.
6. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Biologi dan Staff Sekretariat
JPMIPA Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
7. Kakak terkasih, Loka Sugati yang selalu mendukung dan membimbing
penulis selama penulisan skripsi.
8. Sahabat-sahabat tersayang, Ari Ngesti Kirtanti, Brigita Wahyuning K.N.,
Hana Pratiwi Febiastuti, Novena Dinda Pramesti dan Tri Lestari yang
selalu memberi warna dalam kehidupan perkuliahan hingga penulisan
skripsi ini.
9. Sahabat yang secara khusus membantu dalam penulisan penelitian ini yaitu
Barbara dan Noditi.

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

POLA KONSUMSI PANGAN DAN PENILAIAN STATUS GIZI


MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

Maya Karunawati
151434090
2015

ABSTRAK
Perubahan gaya hidup dan konsumsi makanan pada mahasiswa
mempengaruhi asupan dan kebutuhan gizinya yaitu dapat meningkat maupun
berkurang. Mahasiswa biasanya lebih memilih makanan yang cepat saji (fast
food), daging, dan susu daripada mengonsumsi sayur, kacang-kacangan, dan
sereal yang dapat berakibat pada status gizi. Kurangnya kesadaran mahasiswa
tentang gizi menyebabkan kurangnya asupan gizi yang seimbang sehingga dapat
meningkatkan resiko mahasiswa memiliki gizi yang salah (malnutrisi). Tujuan
dari penelitian ini adalah (1) mengetahui pola konsumsi pangan dan penilaian
status gizi mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta, (2) mengetahui hubungan antara pola konsumsi pangan dan
status gizi mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yang akan dibagi menjadi
statistik deskriptif dan statistik inferensial dengan menggunakan analisis korelasi
Product Moment Pearson. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif
analitik dengan menggunakan pendekatan crosssectional. Penelitian ini
menggunakan data Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Food Frequency Questionaire
(FFQ) mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Angkatan 2018 dan 2017
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola konsumsi pangan mahasiswa
memiliki frekuensi dan variasi yang berbeda-beda. Pola konsumsi pangan
berpengaruh nyata terhadap status gizi. Berdasarkan uji korelasi Product Moment
Pearson, tidak terdapat pengaruh nyata antara frekuensi penggunaan bahan
pangan terhadap status gizi mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi
Angkatan 2018 dan 2017 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Kata Kunci : pola konsumsi pangan, IMT, FFQ, status gizi

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

FOOD CONSUMPTION PATTERNS AND NUTRITIONAL STATUS


ASSESMENT OF BIOLOGY EDUCATION PROGRAM STUDENTS OF
SANATA DHARMA UNIVERSITY

Maya Karunawati
151434090
2015

ABSTRACT
Life-style changes and food cosumption of college students give an effect on
food intake and their nutrional needs. They usually eat more fast foods, meets and
milk then vegetables, nuts and cereal that can impact to their nutritional status.
The nutrion intake can be decrease because of their lack of conscious so that can
increase the risk of malnutrion. The purpose of this research were (1) to find out
food consumption patterns and nutrional status assesment of Biology Education
Program students of Sanata Dharma University and (2) to find out the correlation
between food consumption patterns and nutrional status assesment of Biology
Education college students in Sanata Dharma University.
This was quantitative descriptive type research and divided into
descriptive statistic and inferential statistic. Product Moment Pearson correlation
analysis was used in this research. The design of the research used analytic
descriptive with crosssectional approach. This research uses Body Mass Index
(BMI) and Food Frequency Questionaire (FFQ) data of students class of 2018
and 2017 Biology Education Program students of Sanata Dharma University.
The results showed that food consumption patterns of students had a
different frequency and food usage variations. The food consumption patterns
gave no correlation on nutrional status. According to Product Moment Pearson,
there were no significant effect between food usage frequency and nutrional status
class of 2018 and 2017 Biology Education Program students of Sanata Dharma
University.
Key words : food consumption patterns, BMI, FFQ, nutrional status.

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ ...i


HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ..ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... .iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... ..iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... ...v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI........................... ..vi
KATA PENGANTAR.......................................................................................vii
ABSTRAK ....................................................................................................... ..ix
ABSTRACT ....................................................................................................... .. x
DAFTAR ISI .................................................................................................... ..xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... .xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... .xv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ ..1
A. Latar Belakang ..................................................................................... ..1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ ..4
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. ..4
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... ..5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... ..6
A. Landasan Teori ..................................................................................... ..6
1. Definisi Pangan ............................................................................. ..6
2. Variasi Konsumsi Pangan .............................................................. ..7
a. Ragam Bahan Pangan .............................................................. ..7
b. Frekuensi Penggunaan Bahan Pangan ..................................... 11
3. Mahasiswa ...................................................................................... 13
a. Definisi Mahasiswa .................................................................. 13
b. Perilaku Makan Mahasiswa ..................................................... 13
4. Kebutuhan Gizi .............................................................................. 14
a. Pengertian Gizi ......................................................................... 14

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Gizi Seimbang .......................................................................... 15


c. Status Gizi ................................................................................ 16
5. Pola Konsumsi dan Kebiasaan Makan ........................................... 17
B. Penelitian yang Relevan ....................................................................... 19
C. Kerangka Berpikir ................................................................................ 22
D. Hipotesis............................................................................................... 24
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 25
A. Jenis dan Design Penelitian .................................................................. 25
B. Batasan Penelitian ................................................................................ 25
C. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 27
D. Variabel ................................................................................................ 27
E. Alat dan Bahan ..................................................................................... 27
F. Instrumen Penelitian............................................................................. 27
G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 28
H. Teknik Pengolahan Data ...................................................................... 29
I. Analisis Data ........................................................................................ 31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 32
A. Pola Konsumsi Pangan di kalangan Mahasiswa .................................. 32
1) Frekuensi Penggunaan Bahan Pangan ........................................... 32
2) Kategori Frekuensi Pangan Mahasiswa ......................................... 45
B. Status Gizi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Angkatan
2018 dan 2017 ...................................................................................... 52
C. Hubungan antara Pola Konsumsi Pangan dan Ststus Gizi Mahasiswa
.............................................................................................................. 59
D. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 60
BAB V IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN SEBAGAI SUMBER
PEMBELAJARAN BIOLOGI ......................................................................... 61
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 64
A. Kesimpulan .......................................................................................... 64
B. Saran ..................................................................................................... 64
Daftar Pustaka .................................................................................................. 66

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kategori IMT untuk orang Indonesia............................................... 17


Tabel 3.1 Jumlah Responden ........................................................................... 26
Tabel 3.2 Kategori frekuensi penggunaan bahan pangan ................................ 30
Tabel 4.1 Frekuensi Makanan Pokok .............................................................. 33
Tabel 4.2 Frekuensi Lauk Hewani ................................................................... 35
Tabel 4.3 Frekuensi Lauk Nabati ..................................................................... 37
Tabel 4.4 Frekuensi Sayur-sayuran .................................................................. 38
Tabel 4.5 Frekuensi Buah-buahan.................................................................... 40
Tabel 4.6 Frekuensi Makanan Komersial ........................................................ 42
Tabel 4.7 Frekuensi Minuman ......................................................................... 44
Tabel 4.8 Frekuensi penggunaan bahan pangan berdasarkan ketegori frekuensi
pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi ....................... 46
Tabel 4.9 Kategori A dengan skor interval 861-1032 ...................................... 47
Tabel 4.10 Kategori B dengan skor interval 689-860 ...................................... 48
Tabel 4.11 Kategori C dengan skor interval 517-688 ...................................... 48
Tabel 4.12 Kategori D dengan skor interval 345-516 ...................................... 49
Tabel 4.13 Kategori E dengan skor interval 173-344 ...................................... 49
Tabel 4.14 Kategori F dengan skor interval 0-172 .......................................... 50
Tabel 4.15 Rata-rata IMT mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi
angkatan 2018 dan 2017................................................................. 53

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tumpeng Gizi Seimbang.............................................................. 8

Gambar 2.2 Literatur Map Penelitian Relevan dengan Kebaruan Penelitian .. 21

Gambar 2.3 Diagram Kerangka Berpikir ......................................................... 22

Gambar 4.1 Diagram persentase status gizi mahasiswa................................... 53

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus .......................................................................................... 69

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) ................................... 73

Lampiran 3 Lembar Kerja Peserta Didik dan Instrumen Penilaian ................. 87

Lampiran 4 Tabel Identitas Responden............................................................ 107

Lampiran 5 Food Frecuency Quesionaire(FFQ) ............................................. 108

Lampiran 6 Data IMT ...................................................................................... 110

Lampiran 7 Dokumentasi Kegiatan ................................................................. 116

Lampiran 8 Uji Normalitas ............................................................................. 117

Lampiran 10 Uji Korelasi Product Moment Pearson ...................................... 118

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seorang mahasiswa dikategorikan pada tahap perkembangan yaitu pada

rentang usia 18 sampai 25 tahun. Tahap ini dapat digolongkan pada masa remaja

akhir sampai masa dewasa awal (Yusuf dan Nani, 2012). Salah satu faktor yang

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah kesehatan dan gizi yang

berguna dalam menunjang kualitas fisik dan kecerdasan serta produktivitas kerja

manusia.

Gizi merupakan faktor yang penting dalam indikator kesehatan manusia. Gizi

adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara

normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme,

dan pengeluaran zat-zat yang tidak dibutuhkan untuk mempertahankan kehidupan,

pertumbuhan, dan fungsi normal organ-organ, serta menghasilkan energi

(Supariasa, dkk., 2016). Gizi yang tidak seimbang atau gizi salah (malnutrisi)

dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia dalam hal ini yaitu mahasiswa.

Perubahan gaya hidup dan konsumsi makanan pada mahasiswa

mempengaruhi asupan dan kebutuhan gizinya yaitu dapat meningkat maupun

berkurang. Mahasiswa cenderung mengikuti arus globalisasi yang menyebabkan

gaya hidup terpengaruh budaya dari luar seperti pola hidup yang kurang aktif

karena kemajuan teknologi dan pola konsumsi makanan kurang tepat sehingga

memiliki beberapa masalah kesehatan yang dapat mempengaruhi kegiatan.

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Mahasiswa biasanya lebih memilih makanan yang cepat saji (fast food), daging,

dan susu daripada mengonsumsi sayur, kacang-kacangan, dan sereal yang dapat

berakibat pada status gizi. Karena kemajuan teknologi pula mahasiswa menjadi

memiliki sifat pemalas seperti lebih memilih delivery makanan daripada membeli

sendiri, hal ini berakibat pada ketidakseimbangan antara aktifitas fisik dengan

konsumsi makanan.

Aktifitas fisik merupakan setiap pergerakan otot-otot skeletal dan

mengakibatkan pengeluaran energi. Sebagian mahasiswa memiliki aktifitas fisik

yang ringan atau tidak aktif karena jarang sekali melakukan aktifitas fisik yang

berat seperti berjalan cepat, olah raga, menari dan lain-lain. Aktifitas yang biasa

dilakukan mahasiswa yaitu kuliah (duduk) bahkan berjalan saja jarang karena jika

berpergian pun mengengendarai kendaraan bermotor.

Mahasiswa biasanya jarang atau bahkan tidak memperhatikan asupan gizi

yang seimbang sehingga dapat meningkatkan resiko mahasiswa memiliki gizi

yang salah (malnutrisi). Salah satu dari malnutrisi yaitu gizi lebih yang berarti

kelebihan konsumsi pangan untuk periode tertentu yang dapat berdampak pada

ukuran tubuh atau obesitas. Obesitas terjadi karena asupan nutrisi yang berlebihan

pada tubuh. Obesitas merupakan masalah kesehatan yang sangat ditakuti pada

golongan mahasiswa wanita karena biasanya wanita akan merasa tidak nyaman

dan kurang percaya diri karena bentuk tubuhnya. Obesitas pada mahasiswa

biasanya disebabkan karena gaya hidup misalnya terbiasa melewatkan sarapan

yang dapat mempengaruhi pertambahan porsi makan pada saat makan siang,

terlalu sering mengonsumsi makanan cepat saji, minuman beralkohol dan kopi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

serta begadang yang dapat menyebabkan keinginan untuk makan semakin

bertambah. Obesitas dapat menyebabkan penyakit degeneratif seperti diabetes,

jantung koroner, sumbatan pembuluh darah jantung, hipertensi, dan stroke.

Terdapat juga gizi kurang atau kekurangan konsumsi pangan secara relatif

pada periode tertentu. Kekurangan konsumsi pangan ini biasanya terjadi karena

gaya hidup mahasiswa, jika diawal bulan ketika uang saku masih mencukupi

mahasiswa biasanya susah mengontrol keinginan untuk membeli atau makan

sesuatu dan juga gaya hidup yang hura-hura sehingga ketika akhir bulan datang

akan terjadi krisis keuangan biasa terjadi kemudian berakibat pada pola makan

dan kecukupan nutrisi. Konsumsi makan yang dikurangi dan makan seadanya

misalnya memakan mie instan atau makan hanya satu kali dalam sehari. Kejadian

malnutrisi juga dapat dipengaruhi oleh keadaan status sosial ekonomi. Mahasiswa

yang berasal dari kalangan ekonomi menengah ke atas cenderung lebih sering

mengonsumsi fastfood atau junkfood seperti pizza dan fried chicken, sedangkan

mahasiswa yang berasal dari kalangan menengah ke bawah lebih memilih

makanan yang harganya terjangkau atau memilih memasak sendiri karena

berhubungan dengan keadaan keuangan.

Hasil penelitian dari Surjadi (2013) mengenai Globalisasi dan Pola Makan

Mahasiswa menyampaikan bahwa globalisasi mengubah pola makan mahasiswa

berupa peningkatan makan di luar rumah karena budaya modernisasi yang berupa

penggunan waktu se-efisien dan seproduktif mungkin untuk belajar, dan tidak

meluangkan waktu untuk hal-hal yang tidak produktif seperti makan yang

mempersingkat waktu belajar. Hal ini menciptakan kondisi mahasiswa makan di


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

luar rumah dan mengkonsumsi makanan siap saji sehingga mengarah pada

obesitas.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai Pola Konsumsi Makanan dan Penilaian Status Gizi

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

1. Bagamaimana pola konsumsi pangan dan status gizi Mahasiswa Program

Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta?

2. Bagaimana hubungan antara pola konsumsi pangan dan status gizi

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pola konsumsi pangan dan status gizi Mahasiswa

Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

2. Untuk mengetahui hubungan antara pola konsumsi pangan dan status gizi

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan dan pemahaman peneliti mengenai pola

konsumsi pangan dan penilaian status gizi mahasiswa

2. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

perkembangan pendidikan dan menjadi acuan dalam proses pembelajaran

dan menambah informasi yang lebih mengenai pola makan dan penilaian

status gizi

3. Bagi Masyarakat

Dapat dijadikan informasi bagi masyarakat terkait dengan keadaan pola

konsumsi makanan dan penilaian status gizi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Definisi pangan

Pengertian pangan dimuat dalam Undang-Undang No. 18 tahun 2012

tentang pangan menyatakan bahwa pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari

sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, perternakan,

perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan bagi

konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan

bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan/atau

pembuatan makanan dan minuman. Pangan merupakan segala jenis bahan

makanan yang dapat menyediakan zat gizi penting yang diperlukan tubuh untuk

tenaga, pemeliharaan, pertumbuhan, dan perbaikan jaringan.

Menurut Suparianto (2006), berdasarkan cara memperolehnya, pangan

dibedakan menjadi tiga yaitu :

a. Pangan Segar

Pangan segar adalah semua sumber pangan yang belum mengalami

pengolahan yang dapat dikonsumsi langsung atau tidak langsung dan dapat

menjadi bahan baku pengolahan pangan. Sebagai contoh beras, gandum,

sayur-sayuran, buah-buahan, ikan, air dan lain-lain.

b. Pangan Olahan

Pangan olahan adalah makanan atau minuman yang diproses dengan cara

atau metode tertentu dengan atau tanpa bahan tambahan guna

6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mendapatkan makanan yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhan

masing-masing individu. Contohnya minuman bersoda, minuman

beralkohol, jus buah, gudeg, fried chicken, pizza, dan lain-lain.

c. Pangan olahan tertentu

Pangan olahan tertentu adalah pangan yang diperuntukkan bagi orang-

orang tertentu yang memiliki kebutuhan akan pangan tersebut guna

memelihara atau menjaga kesehatan tubuh. Misalnya gula rendah kalori

untuk penderita diabetes.

2. Variasi Konsumsi Pangan

Variasi konsumsi pangan adalah jenis, jumlah makanan serta ragam bahan

pangan yang dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu. Makanan yang bervariasi

tentunya akan sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh terutama pada masa

pertumbuhan dan perkembangan untuk mencukupi terpenuhnya kebutuhan gizi

dalam tubuh. Untuk memenuhi kebutuhan gizi tersebut, makanan yang sehat dan

bervariasi harus sesuai dengan pedoman gizi seimbang (PGS) (Departemen

Kesehatan Republik Indonesia, 2010).

a. Ragam bahan pangan

Ragam bahan makanan berhubungan dengan frekuensi makan, dan semua itu

bisa dilihat dari pedoman gizi seimbang. Dalam tumpeng gizi seimbang

(TGS), makanan sumber karbohidrat diletakkan sebagai dasar tumpeng,

sumber lemak diletakkan pada puncak TGS karena penggunaanya dianjurkan

seperlunya, sumber protein hewani dan nabati diletakkan berdasarkan level

yang sama di bawah puncak tumpeng konsumsi kedua protein ini juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dianjurkan dengan porsi yang sama. Dalam TGS sayur dan buah-buahan

dianjurkan di konsumsi sesering mungkin tiap hari, dalam TGS setiap hari

minum air putih paling sedikit 2 liter atau 8 gelas (Dedeh, 2010). TGS

dirancang untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan

jumlah yang tepat, sesuai dengan berbagai kebutuhan menurut usia dan sesuai

dengan keadaan kesehatan. Tumpeng Gizi Seimbang dapat dilihat pada

Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Tumpeng Gizi Seimbang (Sumber : Departemen Kesehatan Republik


Indonesia, 2010)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berdasarkan Tumpeng Gizi Seimbang di atas, pedoman gizi seimbang terdiri dari

4 pilar yaitu :

1) Mengonsumsi anekaragam pangan

Mengonsumsi anekaragam pangan disarankan karena tidak ada satupun

jenis makanan yang mengandung semua jenis zat gizi yang dibutuhkan

tubuh utuk menjamin pertumbuhan dan mempertahankan kesehatan.

Selain beranekaragam, proporsi makanan juga harus seimbang, dalam

jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan dilakukan secara teratur.

2) Membiasakan perilaku hidup bersih

Budaya perilaku hidup bersih akan menghindarkan seseorang diri

keterpaparan terhadap sumber infeksi. Seseorang yang menderita infeksi

akan mengalami penurunan nafsu makan sehingga jumlah dan jenis zat

gizi yang masuk ke tubuh berkurang. Padahal dalam keadaan infeksi

tubuh membutuhkan banyak zat gizi untuk memenuhi peningkatan

metabolisme. Sebaliknya jika seseorang menderita kurang gizi maka

daya tahan tubuh akan menurun, sehingga mikroorganisme penyebab

penyakit lebih mudah masuk dan berkembang. Contoh budaya hidup

bersih antara lain : 1) selalu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih

mengalir sebelum makan, sebelum memberikan ASI, sebelum

menyiapkan makanan dan minuman, dan setelah buang air besar dan

kecil, akan menghindarkan terkontaminasinya tangan dan makanan dari

bakteri penyebab penyakit antara lain bakteri penyakit typus dan disentri;

2) menutup makanan yang disajikan akan menghindarkan makanan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

dihinggapi lalat dan binatang lainnya serta debu yang membawa berbagai

kuman penyakit; 3) selalu menutup mulut dan hidung bila bersin, agar

tidak menyebarkan kuman penyakit; dan 4) selalu menggunakan alas

kaki agar terhindar dari penyakit cacingan..

3) Melakukan aktivitas fisik

Aktivitas fisik yang meliputi segala macam kegiatan tubuh termasuk

olahraga merupakan salah satu upaya untuk menyeimbangkan antara

pengeluaran dan pemasukan zat gizi utamanya sumber energi dalam

tubuh. Aktivitas fisik memerlukan energi. Selain itu, aktivitas fisik juga

memperlancar sistem metabolisme di dalam tubuh termasuk metabolisme

zat gizi. Oleh karenanya, aktivitas fisik berperan dalam menyeimbangkan

zat gizi yang keluar dari dan yang masuk ke dalam tubuh.

4) Memantau Berat Badan (BB) secara teratur untuk mempertahankan berat

badan normal

Bagi orang dewasa salah satu indikator yang menunjukkan bahwa telah

terjadi keseimbangan zat gizi di dalam tubuh adalah tercapainya berat

badan yang normal, yaitu berat badan yang sesuai untuk tinggi badannya.

Indikator tersebut dikenal dengan Indeks Massa Tubuh (IMT). Oleh karena

itu, pemantauan BB normal merupakan hal yang harus menjadi bagian dari

pola hidup dengan gizi seimbang sehingga dapat mencegah penyimpangan

BB dari BB normal, dan apabila terjadi penyimpangan dapat segera

dilakukan langkah-langkah pencegahan dan penanganannya (Departemen

Kesehatan Republik Indonesia, 2012).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

b. Frekuensi penggunaan bahan pangan

Frekuensi penggunaan bahan pangan yaitu penilaian konsumsi pangan

yang dilakukan selama periode tertentu mialnya harian, mingguan, bulanan

ataupun tahunan. Kuisoner atau formulir pengembangan frekuensi

penggunaan bahan pangan disesuaikan dengan prinsip pengembangan FFQ

(food frequency questionaires) yaitu kandungan gizi dan frekuensi

konsumsi. Pertimbangan kandungan gizi yang dimaksud adalah zat gizi

yang memiliki korelasi kuat dengan penyebab masalah gizi, sedangkan

pertimbangan frekuensi konsumsi yang dimaksud adalah untuk mengetahui

dan memastikan bahwa hanya makanan dengan frekuensi konsumsi relatif

tinggi yang dimasukan ke dalam formulir frekuensi penggunaaan bahan

pangan (Sirajuddin, dkk., 2015).

Tujuan metode frekuensi makanan adalah untuk memperoleh data

asupan energi dan zat gizi dengan menentukan frekuensi penggunaan

sejumlah bahan makanan atau makanan jadi, sebagai sumber utama dari zat

gizi tertentu dalam sehari, seminggu, atau sebulan selama periode waktu

tertentu (6 bulan terakhir sampai 1 tahun terakhir). Adapun prinsip dan

kegunaan Food Frequency Questionaires (FFQ) menurut Supariasa, dkk.,

(2016) :

1. Menilai asupan energi dan zat gizi dengan menghubungkan frekuensi

konsumsi individu dengan jumlah bahan makanan dan makanan jadi

yang dikonsumsi sebagai sumber utama zat gizi

2. Menyediakan data kebiasaan makan untuk zat gizi tertentu dari


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

makanan tertentu atau kelompok tertentu

3. Dapat digunakan sebagai informasi awal tentang aspek spesifik diet,

seperti konsumsi lemak, vitamin, mineral, atau zat gizi lainnya

4. Memuat beberapa macam makanan individu atau kelompok, yang

mempunyai kontribusi besar terhadap konsumsi zat gizi spesifik dari

populasi tersebut

5. FFQ biasanya dilaksanakan sendiri oleh subjek penelitian atau diisi

oleh pewawancara

6. Dibuat dalam bentuk semi kuantitatif untuk menanyakan ukuran porsi

yang dimakan

7. FFQ harus sesuai dengan budaya makan subjek penelitian

Menurut Suhardjo (2006), penilaian frekuensi penggunaan bahan makanan

menggunakan food frekuensi yang memutar daftar bahan makanan dan

frekuensi penggunaan bahan makanan tersebut dalam periode tertentu.

Frekuensi konsumsi bahan pangan menggunakan 6 tingkatan berdasarkan

seberapa sering konsumsi bahan makanan yaitu :

a. Lebih dari 1x/ hari (6-10 x seminggu) artinya bahan makanan

dikonsumsi lebih dari 1 kali perhari atau setiap kali makan

b. 1x sehari (4-6 x seminggu), bahan makanan dikonsumsi hanya sekali

sehari atau 4-6 kali dalam seminggu

c. 3-6 kali / minggu

d. 2-3 kali / minggu

e. Kurang dari 1 x / minggu


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

f. Tidak pernah

3. Mahasiswa

a. Definisi Mahasiswa

Mahasiswa dapat didefinisikan sebagai individu yang sedang menuntut ilmu

di tingkat perguruan tinggi. Umumnya mahasiswa berada pada tahapan remaja

akhir, yaitu berusia 18 sampai 25 tahun (Yusuf dan Nami, 2012). Mahasiswa

dalam hal ini adalah remaja akhir merupakan masa terjadinya perubahan-

perubahan cepat, sehingga asupan zat gizi remaja harus diperhatikan benar agar

mereka dapat tumbuh optimal. Apalagi di masa ini aktifitas fisik remaja pada

umumnya lebih banyak. Selain disibukkan dengan berbagai aktifitas di sekolah /

di kampus, umumnya mereka mulai pula menekuni berbagai kegiatan seperti olah

raga, hobi, kursus. Semua itu tentu akan menguras energi, yang berujung pada

keharusan menyesuaikan dengan asupan zat gizi seimbang.

b. Perilaku makan mahasiswa

Perilaku makan adalah cara seseorang dalam menerima dan memikirkan

kebutuhan makannya yang dinyatakan dalam bentuk tindakan makan dan memilih

makanan. Menurut Fradjia (2008) berpendapat bahwa perilaku makan adalah

suatu istilah untuk menggambarkan perilaku yang berhubungan dengan tata krama

makan, frekuensi makan, pola makan, kesukaan makan dan pemilihan makanan.

Menurut Amelia (2005), perilaku makan remaja yang sangat khas dan

berbeda dibandingkan usia lainnya, yaitu

1) Tidak makan terutama makan pagi atau sarapan

2) Kegemaran makan serta Snacks (makanan kecil) umumnya dikonsumsi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

pada waktu sore hari setelah pulang dari sekolah.

3) Makanan cepat saji sangat digemari, baik yang langsung dibeli atau

makanan yang dibawa dari rumah sebagai bagian dari life style (gaya

hidup). Makanan ini mengandung zat gizi yang tinggi energi, lemak,

serta protein

4) Gemar mengonsumsi minuman ringan (soft drink)

Pola konsumsi makanan kurang sehat berkaitan dengan situasi tidak

menyediakan waktu makan siang untuk mahasiswa dan kondisi untuk

mengunakan waktu seefisien mungkin untuk belajar, pergi ke outlet makanan

untuk bersantai, ngobrol bersama sambil makan di restoran siap saji, meluangkan

waktu istirahat di restoran siap saji (karena tidak ada dosen atau waktu menunggu

kuliah berikutnya di sore hari). Kegiatan lain yang berkaitan dengan pola

konsumsi makanan mahasiswa adalah rapat-rapat untuk membahas kegiatan

kemahasiswaan yang menyediakan makanan yang dipesan dari restoran siap saji

atau makanan kecil yang dipesan dari bakery atau restoran sekitar (Surjadi, 2013).

4. Kebutuhan gizi

a. Pengertian Gizi

Istilah “gizi” dan “ilmu gizi” di Indonesia baru dikenal sekitar tahun 1952-

1955 sebagai terjemahan kata bahasa Inggris nutrition. Kata gizi berasal dari

bahasa Arab “ghidza” yang berarti makanan. Disatu sisi ilmu gizi berkaitan

dengan makanan dan disisi lain dengan tubuh manusia. Secara klasik ilmu gizi

hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh, yaitu untuk menyediakan energy,

membangun, dan memelihara jaringan tubuh, serta mengatur proses-proses


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

kehidupan dalam tubuh (Almatsier, 2009). Gizi adalah suatu proses organisme

menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses degesti,

absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat-zat yang

tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi

normal organ-organ, serta menghasilkan energi (Supariasa, dkk., 2016).

Menurut Dedeh, dkk. (2010), masa remaja amat penting diperhatikan karena

merupakan masa transisi antara anak-anak dan dewasa. Gizi Seimbang pada masa

ini akan sangat menentukan kematangan mereka dimasa depan. Masa remaja

adalah saat terjadinya perubahan-perubahan cepat, sehingga asupan zat gizi

remaja harus diperhatikan benar agar mereka dapat tumbuh optimal. Apalagi di

masa ini aktifitas fisik remaja pada umumnya lebih banyak. Selain disibukkan

dengan berbagai aktifitas di sekolah, umumnya mereka mulai pula menekuni

berbagai kegiatan seperti olah raga, hobi, kursus. Semua itu tentu akan menguras

energi, yang berujung pada keharusan menyesuaikan dengan asupan zat gizi

seimbang.

b. Gizi Seimbang

Gizi seimbang adalah anjuran susunan makanan yang sesuai kebutuhan gizi

seseorang untuk hidup sehat, tumbuh, berkembang cerdas dan produktif

berdasarkan pedoman umum gizi seimbang (Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, 2012). Pedoman Gizi Seimbang bertujuan untuk memberikan panduan

konsumsi makanan sehari-hari dan berperilaku sehat berdasarkan prinsip

konsumsi anekaragam pangan, perilaku hidup bersih, aktivitas fisik dan

memantau berat badan secara teratur dalam rangka mempertahankan berat badan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

normal (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2010). Pedoman gizi di

Indonesia dengan slogan 4 sehat 5 sempurna telah diperbaharui menjadi Pedoman

Gizi Seimbang yang telah disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi (IPTEK).

c. Status gizi

Status gizi merupakan ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk

variabel tertentu, atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu.

Ketidakseimbangan gizi dapat disebut dengan gizi salah atau malnutrisi

(malnutrition) (Supariasa, dkk., 2016). Status gizi adalah suatu ukuran mengenai

kondisi tubuh seseorang yang dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan

penggunaan zat-zat gizi di dalam tubuh. Status gizi dibagi menjadi tiga kategori,

yaitu status gizi kurang, gizi normal, dan gizi lebih (Almatsier, 2005). Status gizi

membantu di dalam mengetahui riwayat kesehatan seseorang serta penanganan

yang sesuai dengan kebutuhan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Untuk menilai

status gizi seseorang, dapat diketahui dengan pengukuran secara langsung yaitu

dengan pengukuran antropometri.

Kata antropometri berasal dari bahasa latin antropos yang berarti manusia

(human being), sehingga antropometri dapat diartikan sebagai pengukuran pada

tubuh manusia (Soekirman, 2000). Secara umum antropometri artinya ukuran

tubuh manusia. ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi adalah

berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi

tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Salah satu contoh antropometri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

yaitu IMT (Indeks Massa Tubuh) atau biasa disebut BMI (Body Mass Index)

(Supariasa, dkk., 2016).

IMT (Indeks Massa Tubuh) merupakan alat sederhana yang digunakan untuk

memantau status gizi seseorang. Parameter yang digunakan adalah berat badan

(BB) dan tinggi badan. Untuk mengetahui indeks massa tubuh (IMT) seseorang,

maka ada kategori ambang batas yang digunakan. Indeks Massa Tubuh diukur

dengan cara membagi berat badan dalam satuan kilogram dengan tinggi badan

dalam satuan meter kuadrat (Gibson, 2005). Penggunaan IMT hanya berlaku

untuk orang dewasa berumur di atas 18 tahun. IMT tidak dapat ditetapkan pada

bayi, anak, remaja, ibu hamil, dan olahragawan. Di samping itu, IMT juga tidak

dapat ditetapkan pada keadaan khusus (penyakit) lainnya seperti adanya edema,

asites, dan hepatomegali (Supariasa, dkk., 2016).

Tabel 2.1 Kategori IMT untuk orang Indonesia

Kategori IMT (kg/m2)


Kurus kekurangan berat badan tingkat < 17,0
berat
kekurangan berat badan tingkat 17,0-18,5
ringan
Normal >18,5-25,0
Gemuk kelebihan berat badan tingkat >25,0-27,0
ringan
kelebihan berat badan tingkat berat >27,0
Sumber : Supariasa, dkk. (2016)

5. Pola konsumsi dan kebiasaan makan

Pola makan merupakan perilaku paling penting yang dapat mempengaruhi

keadaan gizi. Hal ini disebabkan karena kuantitas dan kualitas makanan dan

minuman yang dikonsumsi akan mempengaruhi asupan gizi sehingga akan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

mempengaruhi kesehatan individu dan masyarakat. Gizi yang optimal sangat

penting untuk pertumbuhan normal serta perkembangan fisik dan kecerdasan bayi,

anak-anak, serta seluruh kelompok umur. Gizi baik membuat berat badan normal

atau sehat, tubuh tidak mudah terkena penyakit infeksi, produktivitas kerja

meningkat serta terlindung dari penyakit kronis dan kematian dini. Agar tubuh

tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit kronis atau penyakit tidak

menular terkait gizi, maka pola makan masyarakat perlu ditingkatkan ke arah

konsumsi gizi seimbang. Keadaan gizi yang baik dapat meningkatkan kesehatan

individu dan masyarakat (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2010)

Pola konsumsi makan adalah kebiasaan makan yang meliputi jumlah,

frekuensi dan jenis atau macam makanan. Penentuan pola konsumsi makan harus

memperhatikan nilai gizi makanan dan kecukupan zat gizi yang dianjurkan. Hal

tersebut dapat ditempuh dengan penyajian hidangan yang bervariasi dan

dikombinasi, ketersediaan pangan, macam serta jenis bahan makanan mutlak

diperlukan untuk mendukung usaha tersebut. Disamping itu jumlah bahan

makanan yang dikonsumsi juga menjamin tercukupinnya kebutuhan zat gizi yang

diperlukan oleh tubuh (Supariasa, dkk., 2016).

Menurut Nurwijayanti (2018), pola makan yang baik bisa dikatakan bahwa

jumlah makan yang dikonsumsi sudah sesuai kebutuhan, jenis zat gizi dalam

makanan terpenuhi serta frekuensi/ kuantitas makan yang baik. Kebiasaan makan

adalah cara seseorang atau kelempok orang memilih pangan dan memakannya

sebagai reaksi terhadap pengaruh-pengaruh fisiologik, psikologik, budaya dan

sosial. Pola konsumsi menurut Suhardjo (2006) merupakan serangkaian cara


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

bagaimana makan diperoleh, jenis makanan yang dikonsumsi, jumlah makanan

yang mereka makan dan pola hidup mereka, termasuk beberapa kali makan atau

frekuensi makan. Pola konsumsi seseorang adalah salah satu bagian dari aspek

anthropologi mempelajari tingkah laku manusia sebagai suatu kelompok, tingkah

laku ini mencakup juga soal-soal yang berhubungan dengan pangan atau

makanan, misalnya cara manusia mendapatkan, mengolah dan mengkonsumsi

makanan yang berlangsung sejak zaman purba sampai zaman modern sekarang

ini.

Menurut Mead dalam Almasiter (2002) mengemukakan bahwa pola pangan

(food patern) adalah cara seseorang atau sekelompok orang memanfaatkan pangan

yang tersedia sebagai reaksi terhadap tekanan eknomi dan sosial budaya yang

dialaminya. Pola konsumsi pangan merupakan kegiatan sosial budaya yang

mempunyai pengaruh kuat terhadap apa dan bagaimana pangan tersebut dimakan.

Manifestasi yang dihasilkan keluarga inilah yang akan menghasilkan food inatake

behavior atau struktur perilaku konsumsi pangan atau lebih dikenal dengan

kebiasaan makan.

B. Penelitian yang relevan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Husna (2012) “Gambaran Pola

Makan dan Status Gizi Mahasiswa Kuliah Klinik Senior (KKS) di Bagian Obgyn

RSUD Dr.Zainoel Abidin Banda Aceh”, hasil penelitian terhadap 47 responden

diperoleh gambaran mahasiswa dengan status gizi kurang sebanyak 7 responden

(14,89%), mahasiswa dengan status gizi normal sebanyak 31 responden (65,96%),

mahasiswa dengan status gizi pre obese sebanyak 6 responden (12,77%) dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

mahasiswa dengan status gizi obese sebanyak 3 responden (6,38%). Responden

dengan pola makan benar sebanyak 27 responden (57,45%) dan pola makan salah

berjumlah 20 responden (42,55%). Responden pola makan benar dengan status

gizi normal 70,37% dan pola makan salah dengan status gizi pre obese 20% dan

gizi kurang 15%. Responden usia > 24 tahun cenderung dengan status gizi pre

obese 66,67% dan usia <24 tahun status gizi obese 66,67%. Responden Laki-laki

lebih cenderung dengan status gizi pre obese (66,67%) dan perempuan status gizi

kurang (85,71%) dan responden perempuan cenderung mempunyai pola makan

benar (41,48%) dan laki-laki pola makan salah (50%).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nugraha (2016) “Hubungan Aktivitas

Fisik dan Pola Makan dengan Perubahan Indeks Massa Tubuh pada Mahasiswa

Semester 2 Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran” yaitu dari

72 responden, mayoritas aktivitas fisik responden adalah aktivitas sedang yang

berjumlah 33 orang (45,8%), 72 responden, mayoritas pola makan responden

adalah baik berjumlah 38 responden (52,8%), dan 72 responden, mayoritas

indeks massa tubuh responden dalah normal berjumlah 25 orang (34,7%).

Sebagian besar mahasiswa semester 2 PSIK FK UNSRAT Manado memiliki

aktivitas fisik sedang; sebagian besar mahasiswa semester 2 PSIK FK

UNSRAT Manado memiliki pola makan baik; sebagian besar mahasiswa

semester 2 PSIK FK UNSRAT Manado memiliki indeks massa tubuh normal;

terdapat hubungan aktivitas fisik dengan perubahan indeks massa tubuh

mahasiswa semester 2 PSIK FK UNSRAT Manado; Berdasarkan uji statistik

menggunakan Pearson Chi-Square,diperoleh p value = 0,008. Nilai p ini lebih


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

kecil dari nilai α (α= 0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat

hubungan signifikan antara hubungan aktivitas fisik dan indeks massa tubuh

mahasiswa semester 2 program studi ilmu keperawatan fakultas kedokteran

UNSRAT Manado. Literatur map berdasarkan dua penelitian yang relevan

dapat dilihat pada Gambar 2.2 berikut ini.


Pola makan dengan perubahan Indeks
Pola makan dan status gizi Massa Tubuh pada mahasiswa
mahasiswa

Pola makan benar bila status gizi Pola makan yang baik mengurangi resiko
normal, pola makan salah dengan kekurangan berat badan maupun resiko
ststus gizi lebih dan kurang kelebihan berat badan berlebih

Status gizi baik apabila pola makan Tidak terdapat hubungan antara pola
seimbang dengan kebutuhan tubuh makan dengan perubahan Indeks Massa
(Husna, 2012) Tubuh
(Nugraha, dkk., 2016)

Pola konsumsi pangan dan penilaian status gizi mahasiswa

Pola konsumsi pangan dan status gizi mahasiswa memiliki variasi dan
frekuensi yang beragam

Terdapat hubungan antara pola konsumsi pangan dengan status gizi


mahasiswa

Gambar 2.2 Literatur Map Penelitian Relevan dengan Kebaruan Penelitian


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

C. Kerangka Berpikir

Pendidikan Biologi merupakan salah satu Program Studi yang berada di

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, tentunya memiliki perbedaan dengan

program studi –program studi lain di Universitas Sanata Dharma karena di

Pendidikan Biologi selain jam perkuliahan yang padat juga terdapat praktikum

dan juga kuliah lapangan yang cukup sering sehingga akan mempengaruhi pola

konsumsi dan status gizi dari mahasiswanya.

Pola konsumsi merupakan salah satu istilah untuk menggambarkan

kebiasaan dan perilaku yang berhubungan dengan makanan dan makan. Pola

konsumsi seseorang dapat dilihat dari frekuensi penggunaan bahan makanan,

ragam bahan makanan yang dikonsumsi serta konsumsi zat gizi. Frekuensi

penggunaan bahan makanan menggambarkan keseringan menggunakan bahan

makanan. Bahan maknan yang sering dikonsumsi, frekuensi penggunaannya

akan lebih banyak. Bahan makanan yang jarang dikonsumsi, frekuensi

penggunaan bahannya lebih sedikit.

Status gizi merupakan suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang yang

dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan pwnwggunaan zat-zat gizi di

dalam tubuh. Untuk mengukur status gizi dari seseorang dapat dilakukan dengan

pengukuran secara langsung yaitu dengan antropometri. Antropometri merupakan

salah satu cara penilaian status gizi yang berhubungan dengan dimensi tubuh dan

komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Salah satu contoh

antropometri yaitu IMT (indeks massa tubuh) atau dengan istilah lain BMI (body

mass index).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

Program Studi Pendidikan Biologi


Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Mahasiswa Angkatan 2018 Mahasiswa Angkatan 2017

Remaja Rawan Gizi

Penggunaan bahan pangan

Pola Konsumsi Pangan

Indeks Antropometri - Tinggi Badan Indeks Massa


- Berat Badan Tubuh (IMT)

Status Gizi
Mahasiswa

Gambar 2.3 Diagram Kerangka Berpikir


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

D. Hipotesis

Hipotesis yang dapat dikemukakan adalah :

1. Pola konsumsi pangan dan status gizi mahasiswa Program Studi

Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta bervariasi.

2. Terdapat hubungan antara pola konsumsi pangan dan status gizi

terhadap kejadian malnutrisi mahasiswa Program Studi Pendidikan

Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Rancangan penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian deskriptif

kuantitatif yang akan dibagi menjadi statistik deskriptif dan statistik inferensial

dengan menggunakan analisis korelasi product moment pearson. Untuk

mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka peneliti

menggunakan lembar Food Frequency Questionnaries (FFQ) dan lembar

observasi status gizi responden. Desain penelitian yang digunakan adalah

deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan crosssectional. Pendekatan

crosssectional merupakan penelitian yang menekankan waktu pengukuran atau

observasi data variabel independen dan dependen hanya pada satu waktu

(Nursalam, 2013). Penelitian ini termasuk jenis penelitian non ekperimental yaitu

untuk pola konsumsi makanan dan status gizi terhadap kejadian malnutrisi

mahasiswa Pendidikan Biologi Angkatan 2018 dan 2017 Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

B. Batasan penelitian

Batasan penelitian dalam penelitian ini meliputi :

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini yaitu mahasiswa mahasiswa Pendidikan

Biologi Angkatan 2018 dan 2017 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

2. Sampel

Dalam penelitian ini digunakan metode total sampling, dimana jumlah

sampel sama dengan jumlah populasi.

Tabel 3.1 Jumlah Responden

No Mahasiswa Jumlah Jenis Kelamin


responden Laki-laki Perempuan
1. Angkatan 2018 96 12 84
2. Angkatan 2017 76 9 67
Jumlah 172 21 151
3. Usia

Responden dalam penelitian ini yaitu mahasiswa dalam rentang usia 18-25

tahun.

4. Frekuensi Konsumsi Pangan

Frekuensi konsumsi pangan merupakan tingkat konsumsi pangan yang

dapat dilihat dari kategori frekuensi makan.

5. Food Frequency Questionnaries (FFQ)

FFQ yang digunakan yaitu kualitatif FFQ yang menggunakan daftar bahan

makanan yang dikonsumsi dalam frekuensi cukup sering oleh responden

tanpa tambahan perkiraan ukuran porsi.

6. Status Gizi

Status gizi yang digunakan berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) yang

dianjurkan untuk Indonesia meliputi status gizi kurus berat, kurus ringan,

normal, gemuk ringan dan gemuk berat.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret - April 2019, di Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta Kampus III yang beralamat Jl. Kepuhsari, Maguwoharjo,

Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281.

D. Variabel

Terdapat dua varibel dalam penelitian ini yaitu variabel independen dan

dependen. Variabel independen dari penelitian ini yaitu pola konsumsi pangan

sedangkan variabel dependennya adalah status gizi pada mahasiswa Program

Studi Pendidikan Biologi angkatan 2018 dan 2017 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

E. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Formulir FFQ yang digunakan modifikasi dari Supariasa dalam bukunya

yang berjudul Penilaian Status Gizi edisi ke-2 dengan berdasarkan pada

jenis makanan yang paling sering dikonsumsi mahasiswa, berada di sekitar

lingkungan tempat tinggal serta lingkungan kampus, dan lembar identitas

responden

2. Pengukur berat badan menggunakan timbangan digital

3. Pengukur tinggi badan

4. Alat tulis

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan

data (Notoatmodjo, 2010). Adapun instrumen penelitian yang digunakan adalah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

lembar Food Frequency Questionnaries (FFQ) dan tabel identitas responden. FFQ

yang digunakan dalam penelitian ini adalah FFQ murni, artinya tidak ada

ketentuan porsi makanan secara spesifik yang digunakan. Lembar Food

Frequency Questionnaries (FFQ) digunakan untuk menilai pola konsumsi

makanan mahasiswa. Di dalam Lembar Food Frequency Questionnaries (FFQ)

terdapat nama bahan makanan dan frekuensi konsumsi misalnya : setiap hari atau

setiap minggu. Lembar identitas responden berisi data-data informasi responden

seperti nama (inisial), jenis kelamin, tanggal lahir, berat badan (kg), dan tinggi

badan (m). Adapun alat pendukung yang dibutuhkan adalah timbangan digital dan

alat ukur tinggi badan.

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis data

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden. Data

primer dalam penelitian ini dikumpulkan oleh peneliti dengan cara

penyebaran lembar identitas responden yang berisikan data inisial

responden, umur, jenis kelamin, berat badan dan tinggi badan. Dan juga

pengisian lembar Food Frequency Questionnaries (FFQ) yang diisi oleh

seluruh responden.

2. Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data adalah dengan cara memberikan lembar Food

Frequency Questionnaries (FFQ) dan lembar observasi status gizi.

3. Langkah-langkah Pengumpulan Data


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

a. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi angkatan 2018 dan

2017 diminta untuk menjadi responden dalam penelitian.

b. Peneliti bertemu dengan mahasiswa tiap angkatan secara bergilir

c. Prosedur dan informasi diberikan kepada mahasiswa oleh peneliti.

d. Berat badan dan tinggi badan responden diukur, kemudian data

dicatat dalam lembar observasi yang akan langsung dibagikan

kepada responden beserta memberikan lembar Food Frequency

Questionnaries (FFQ)

e. Setelah semua berat badan dan tinggi badan responden diukur,

peneliti menjelaskan cara mengisi lembar observasi dan lembar Food

Frequency Questionnaries (FFQ)

f. Lembar tabel identitas responden dan lembar Food Frequency

Questionnaries (FFQ) dikumpulkan dan dicek kembali kelengkapan

datanya

g. Lembar observasi dan lembar Food Frequency Questionnaries

(FFQ) yang telah dikumpulkan kemudian dilakukan pengolahan

data.

H. Teknik Pengolahan Data

Data yang diperoleh nantinya akan ditabulasi ke dalam tabel menurut jenis

kuisioner yang sudah di isi.

1. Tabel Identitas Responden

Pada tabel ini berisi identitas responden dan hasil pengukuran

antropometris tubuh. Pengukuran antropometri tubuh yang digunakan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

yaitu IMT (Indeks Massa Tubuh) berupa data tinggi badan (m) dan berat

badan (kg). Dari hasil pengukuran IMT (Indeks Massa Tubuh) akan

menentukan status gizi dari masing-masing responden melalui ststistik

deskriptif berupa diagram lingkaran.

Berikut merupakan rumus perhitungan IMT menurut WHO :

Kategori ambang batas IMT untuk Indonesia dapat dilihat pada Tabel 2.1.

2. Tabel Frekuensi penggunaan bahan pangan atau Food Frequency

Questionnaries (FFQ)

Pada tabel ini berisi data nama bahan makanan yang dikonsumsi sangat

sering serta terdapat 6 opsi untuk pilihan frekuensi makan. Data yang

diperoleh akan dianalisis menggunakan statistik deskriptif ke dalam bentuk

tabel pola konsumsi makan berdasarkan bahan pangan.

Tabel 3.2 Kategori frekuensi penggunaan bahan pangan

Skor kategori Skor Keterangan


A=6 861-1032 lebih dari 1 kali/hari
B=5 689-860 1 kali sehari
C=4 517-688 3-6 kali/minggu
D=3 345-516 1-2 kali/ minggu
E=2 173-344 kurang dari 1 kali/minggu
F=1 0-172 tidak pernah
Sumber : Nurjanah (2012)

Skor masing-masing bahan makanan adalah : ∑ nilai skor kategori


yang dikonsumsi mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

I. Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan untuk mengetahui pola konsumsi makan

serta ststus gizi terhadap kejadian malnutrisi dalam penelitian ini adalah metode

analisis deskriptif kuantitatif yang dibagi menjadi dua yaitu :

1. Statistik deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara

menggambarkaan dan mendeskripsikan data dalam bentuk tabel, distribusi

frekuensi ataupun dalam bentuk visual sepert histogram, diagram batang

dan diagram lingkaran. Pada penelitian ini analisis dilakukan untuk

mengetahui pola konsumsi makan mahasiswa yang dilihat dari hasil

lembar formulir FFQ dalam bentuk tabel berdasarkan kategori bahan

pangan. Selain itu analisis ini juga digunakan untuk menggambarkan status

gizi mahasiswa melalui diagram lingkaran.

2. Korelasi Product Moment Pearson

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui antara dua variabel apakah

terdapat hubungan atau tidak. Dengan diketahui nilai koefisien korelasi (r)

dapat diketahui hubungan jika sig > 0,05 maka Ho diterima (tidak terdapat

hubungan antara dua variabel), jika sig < 0,05 maka Ho ditolak (terdapat

hubungan antara dua variabel).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dan pembahasan akan dikelompokkan menjadi beberapa sub-bab antara

lain: pola konsumsi mahasiswa, status gizi di kalangan mahasiswa dan hubungan

antara pola konsumsi pangan dan status gizi mahasiswa. Pola konsumsi

mahasiswa dianalisis dari hasil formulir FFQ (food frequency questionaire) untuk

melihat frekuensi penggunaan bahan pangan serta pola konsumsi pangan

berdasarkan bahan pangan.

A. Pola Konsumsi Pangan di kalangan Mahasiswa

1) Frekuensi Penggunaan Bahan Pangan

1. Makanan Pokok

Makanan pokok merupakan makanan yang dikonsumsi setiap hari untuk

memenuhi kebutuhan tubuh. Makanan pokok biasanya memiliki kandungan

karbohidrat yang tinggi sebagai penghasil energi. Frekuensi makanan pokok

yang dikonsumsi mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi angkatan

2018 dan 2017 dapat dilihat pada tabel 4.1.

Berdasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa nasi putih merupakan bahan

makanan pokok yang paling sering dikonsumsi. Nasi putih dikonsumsi

sebagai makanan pokok dengan frekuensi penggunaan lebih dari satu kali

sehari atau dikonsumsi setiap kali makan. Bahan makanan pokok lain yang

sering dikonsumsi berturut-turut dari fekuensi tertinggi sampai frekuensi

terendah adalah roti, mie (non mie instan), nasi merah, jagung, kentang,

singkong.

32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

Tabel 4.1 Frekuensi Makanan Pokok

Nama Bahan Frekuensi konsumsi bahan pangan Jml


Pangan lebih 1x/ha 3-6 2-3 kurang tidak
dari ri x/mingg x/ming dari 1 pernah
1x/hari u gu x/minggu
1. Nasi Putih 141 20 7 2 2 - 172
2. Nasi merah 9 - 6 5 48 104 172
3. Jagung 6 - 4 8 80 74 172
4. Singkong 3 - - 12 71 86 172
5. Kentang 2 6 12 27 70 55 172
6. Roti 14 15 29 61 35 17 172
7. mie (non 10 9 25 60 47 21 172
mie instan)

Anjuran konsumsi makanan pokok sebagai sumber karbohidrat dalam

tumpeng gizi seimbang (TGS) yaitu 3-4 porsi, dalam hal ini konsumsi nasi

putih sebagai sumber karbohidrat sudah memenuhi anjuran tersebut karena

nasi putih dikonsumsi lebih dari 1 kali sehari. Nasi putih merupakan makanan

pokok yang paling sering dikonsumsi oleh responden sebagai sumber

karbohidrat. Selain nasi putih, responden juga mengonsumsi nasi merah,

namun frekuensi konsumsi nasi merah sangatlah sedikit (tabel 4.1) padahal

jika dilihat dari kandungan nutrisinya nasi merah lebih banyak mengandung

nutrisi daripada nasi putih.

Yusepi (2018) dalam artikelnya menyebutkan bahwa nasi putih dibuat

dengan pemurnian yang menghilangkan bagian kulit padi dan bubuk atau

dedak dibandingkan dengan komposisi yang terkandung beras merah. Melalui

proses ini, sebagian besar serat pada nasi putih hilang (nasi merah

mengandung lebih dari 4 kali serat nasi putih) serta banyak vitamin dan

mineral penting seperti magnesium dan mangan (nasi merah mengandung


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

hampir 4 kali lebih banyak magnesium dan 2 kali lebih banyak mangan

daripada nasi putih). Karena perbedaan kandungan serat, beras putih memiliki

indeks glikemik lebih tinggi daripada nasi merah.

Menurut Arif (2013), indeks glikemik merupakan suatu kemampuan

makanan untuk meningkatkan kadar gula di dalam darah. Indeks glikemik

yang rendah mengindikasikan makanan tersebut lebih sehat dan aman untuk

dikonsumsi penderita diabetes. Hal ini dikarenakan oleh kandungan serat,

polifenol, dan phytic acid yang lebih tinggi pada beras merah. Berdasarkan

pernyataan tersebut maka nasi merah sebaiknya di konsumsi responden

sebagai upaya antisipasi terhadap penyakit diabetes.

Roti merupakan makanan pokok yang sering dikonsumsi kedua setelah

nasi putih. Mahasiswa biasanya memilih roti sebagai sarapan ataupun dibawa

untuk bekal saat kuliah karena mudah didapatkan dan dikemas dengan praktis

sehingga bisa dibawa di dalam tas atau ransel dan bisa dimakan kapan saja,

sehingga tak heran jika roti sering dikonsumsi oleh mahasiswa sebagai

makanan pokok pengganti nasi putih. Sumber karbohidrat dalam makanan

pokok lain seperti roti, kentang, mie (non mie instan), singkong, jagung, dan

nasi merah jika akan digunakan sebagai makanan pokok pengganti nasi putih

maka sebaiknya dikonsumsi sesuai dengan anjuran tumpeng gizi seimbang

(TGS) juga yaitu 3-4 porsi perhari.

Menurut Irawan (2007), tiap 1 gram karbohidrat akan menghasilkan

energi sebesar 4 kalori dan energi hasil proses oksidasi (pembakaran)

karbohidrat ini kemudian akan digunakan untuk metabolisme tubuh.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

Karbohidrat dalam makanan dibagi menjadi monosakarida (glukosa, fruktosa,

dan galaktosa), disakarida (sukrosa, maltosa, dan laktosa), dan polisakarida

(amilum/pati dan glikogen). Kelebihan karbohidrat akan mengakibatkan

obesitas karena sebagian dari karbohidrat yang tidak terpakai akan disimpan

dalam bentuk lemak sebagai cadangan energi.

2. Lauk Hewani

Lauk hewani dikonsumsi untuk pemenuhan kebutuhan protein hewani

dalam tubuh. Protein secara umum berfungsi sebagai zat pembangun dan

pelindung tubuh. Frekuensi lauk hewani yang dikonsumsi mahasiswa

Program Studi Pendidikan Biologi angkatan 2018 dan 2017 dapat dilihat pada

tabel 4.2.

Tabel 4.2 Frekuensi Lauk Hewani


Nama Bahan Frekuensi konsumsi bahan pangan jml
Pangan lebih 1x/h 3-6 2-3 kurang tidak
dari ari x/ming x/ming dari 1 pernah
1x/hari gu gu x/minggu
1. Telur 15 25 54 56 11 11 172
2. Daging 9 26 58 48 12 9 172
Ayam
3. Daging Sapi - 7 20 29 68 38 172
4. Ikan 10 9 24 56 44 21 172
5. Seafood 7 7 26 46 55 31 172

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa lauk hewani yang paling sering

dikonsumsi adalah telur. Lauk hewani yang sering dikonsumsi berturut-turut

dari frekuensi tertinggi sampai frekuensi terendah adalah daging ayam, ikan,

seafood, daging sapi.

Lauk hewani merupakan salah satu sumber protein hewani yang

mengandung semua jenis asam amino esensial sehingga dikenal sebagai


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

protein lengkap. Fungsi protein adalah sebagai pertumbuhan dan

pemeliharaan jaringan dan sel-sel tubuh; pembentukan ikatan-ikatan esensial

tubuh, hormon-hormon seperti tiroid, insulin, dan epinerfin; mengatur

keseimbangan air; memelihara netralitas tubuh; pembentukan antibodi;

mengangkut zat-zat gizi dari saluran cerna ke dalam darah, dari darah ke

jaringan-jaringan, dan melalui membran sel ke dalam sel-sel; dan sebagai

sumber energi (Almatsier, 2009). Tetapi biasanya protein hewani rendah akan

serat dan tinggi lemak. Anjuran konsumsi lauk-pauk dalam tumpeng gizi

seimbang (TGS) yaitu 2-4 porsi, berdasarkan data pada tabel 4.2 konsumsi

lauk hewani sudah memenuhi anjuran tersebut. Dalam satu hari responden

pasti mengonsumsi lauk hewani baik itu telur, daging atau seafood. Lauk

hewani seperti telur merupakan sumber protein lengkap yang berkualitas

tinggi. Lauk hewani yang sering dikonsumsi responden selain telur yaitu

daging ayam. Selain mengandung protein, lauk hewani juga mengandung

lemak yang merupakan sumber asam lemak esensial yang diperlukan pada

masa pertumbuhan, lemak juga dapat membantu penyerapan protein yang

larut dalam lemak yaitu A, D, E, dan K.

Lemak berfungsi sebagai sumber energi yang paling padat yaitu

menghasilkan 9 kalori per 1 gramnya; sumber asam lemak esensial,

transportasi dan absorpsi vitamin A, D, E, dan K; menghemat penggunaan

protein untuk sintesis protein, sehingga protein tidak digunakan sebagai

sumber energi; memberi rasa kenyang dan kelezatan; sebagai pelumas dan

membantu pengeluaran sisa pencernaan; memelihara suhu tubuh; dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

pelindung organ tubuh (Almatsier, 2009). Konsumsi lauk hewani secara

berlebihan dapat menyebabkan kegemukan atau obesitas karena protein tidak

dapat disimpan di dalam tubuh, sebagai gantinya protein dapat disimpan

dalam tubuh setelah disintesis menjadi karbohidrat dan lemak. Selain itu lauk

hewani juga mengandung kolesterol. Kolestrol merupakan bagian dari lemak

struktural yang berikatan dengan fosfolipida. Kolestrol akan berguna bagi

tubuh jika kadarnya tepat, namun bila kadarnya terlalu tinggi dapat

menumpuk di pembuluh darah dan menganggu aliran darah sehingga dapat

memicu penyakit jantung.

3. Lauk Nabati

Lauk nabati dikonsumsi untuk pemenuhan kebutuhan protein nabati

dalam tubuh. Protein nabati biasanya didapatkan dari kacang-kacangan.

Frekuensi lauk nabati yang dikonsumsi mahasiswa Program Studi Pendidikan

Biologi angkatan 2018 dan 2017 dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Frekuensi Lauk Nabati


Nama Bahan Frekuensi konsumsi bahan pangan jml
Pangan lebih dari 1x/ha 3-6 2-3 kurang tidak
1x/hari ri x/ming x/mingg dari 1 perna
gu u x/minggu h
1. Tempe 28 32 59 44 16 3 172
2. Tahu 19 25 61 36 21 10 172

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa lauk nabati yang paling sering

dikonsumsi adalah tempe. Urutan lauk nabati yang sering dikonsumsi

berturut-turut adalah tempe, tahu.

Tempe merupakan sumber protein nabati yang paling sering dikonsumsi

responden, bahkan lebih dari 1 kali perhari. Selain karena harganya yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

terjangkau tempe juga memiliki kandungan asam amino untuk pertumbuhan

dan pemeliharaan tubuh. Lauk nabati sendiri tidak mengandung asam amino

yang lengkap, namun sebagian besar rendah lemak (lemak jenuh) dan

merupakan sumber serat, vitamin dan mineral. Lauk nabati mengandung lebih

sedikit lemak daripada lauk hewani, sehingga sering mengonsumsi lauk

hewani dapat menurunkan resiko penyakit diabetes dan jantung. Selain itu

mengonsumsi lauk nabati juga dapat menjaga berat badan karena rendahnya

kandungan lemak.

4. Sayur-sayuran

Sayur-sayuran merupakan pangan yang mengandung serat serta sumber

vitamin. Serat dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu melancarkan

pencernaan karena dapat mengikat air sehingga membuat feses menjadi

lunak. Sayur-sayuran dapat berasal dari akar, batang, buah, maupun daun

tumbuhan. Frekuensi sayur-sayuran yang dikonsumsi mahasiswa Program

Studi Pendidikan Biologi angkatan 2018 dan 2017 dapat dilihat pada tabel

4.4.

Tabel 4.4 Frekuensi Sayur-sayuran


Nama Bahan Frekuensi konsumsi bahan pangan jml
Pangan lebih 1x/ha 3-6 2-3 kurang tidak
dari ri x/mingg x/mingg dari 1 perna
1x/hari u u x/minggu h
1. Bayam 3 17 24 46 47 35 172
2. Kangkung 9 13 40 51 43 16 172
3. Sawi 5 16 25 37 53 36 172
4. Brokoli 3 11 22 45 63 38 172
5. Jamur 4 13 32 44 53 39 172
6. Kol 9 16 30 52 34 31 172
7. Terong 11 17 38 57 21 28 172
8. Wortel 13 20 29 47 40 23 172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

Berdasarkan tabel 4.4 terlihat bahwa wortel merupakan sayur-sayuran

yang paling sering dikonsumsi. Sayur-sayuran lain yang sering dikonsumsi

berturut-turut dari skor tertinggi sampai skor terendah adalah terong,

kangkung, kol, sawi, jamur, bayam, brokoli.

Sebagai bahan pangan sayuran memiliki warna, rasa dan aroma yang

berbeda-beda, misalnya wortel yang memiliki warna merah, bayam,

kangkung, brokoli dan sawi memiliki warna hijau. Wortel merupakan salah

satu sayuran yang memiliki kandungan beta karoten sebagai sumber vitamin

A yang berfungsi sebagai antioksidan, memelihara kesehatan mata dan kulit,

membantu pertumbuhan tulang dan ggigi, menghambat proses penuaan, dan

memelihara jaringan epitel. Kelebihan vitamin A dalam hal ini adalah wortel

dapat mengakibatkan sakit kepala, kulit mengelupas, dan muntah.

Sayur-sayuran sebagai sumber serat memiliki fungsi yaitu kemampuan

menahan air sehingga akan mempengaruhi waktu pengosongan lambung

menjadi lebih lama, mengurangi bercampurnya isi saluran cerna dan enzim

pencernaan, menghambat fungsi enzim, mengurangi kecepatan penyerapan

nutrisi, dan mempengaruhi waktu transit ke usus (Tala, 2009). Anjuran

konsumsi sayur-sayuran dalam tumpeng gizi seimbang (TGS) yaitu 3-4 porsi

untuk pemenuhan gizi yang seimbang, namun kebanyakan responden jarang

mengonsumsi sayur-sayuran sehingga akan berdampak pada gangguan

pencernaan seperti sembelit.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

5. Buah-buahan

Buah-buahan mengandung berbagai sumber nutrisi yang dibutuhkan oleh

tubuh misalnya protein, vitamin, mineral, dan serat. Mengonsumsi buah-

buahan dalam menu makanan sehari-hari dapat memenuhi kebutuhan akan zat

gizi yang diperlukan oleh tubuh. Frekuensi buah-buahan yang dikonsumsi

mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi angkatan 2018 dan 2017 dapat

dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5 Frekuensi Buah-buahan


Nama Bahan Frekuensi konsumsi bahan pangan jml
Pangan lebih 1x/hari 3-6 2-3 kurang tidak
dari x/ming x/ming dari 1 pernah
1x/hari gu gu x/mingg
u
1. Pisang 3 11 23 44 52 39 172
2. Pepaya 7 9 31 37 48 40 172
3. Apel 6 12 22 34 53 46 172
4. Semangka 1 4 15 45 58 49 172
5. Melon 3 5 12 25 63 64 172
6. Nanas - 1 13 23 67 68 172
7. Jambu 1 10 18 40 55 48 172
8. Jeruk 4 11 33 47 42 36 172

Berdasarkan tabel 4.5 di atas terlihat bahwa apel dan pepaya

mmerupakan buah-buahan yang paling sering dikonsumsi. Buah-buahan lain

yang sering dikonsumsi berturut-turut dari skor tertinggi sampai skor

terendah adalah apel, jeruk, pisang, melon, semangka, jambu, dan nanas.

Frekuensi konsumsi buah merupakan yang paling kecil jika dibandingkan

dengan frekuensi konsumsi bahan pangan lainnya. Konsumsi buah-buahan

yang paling sering yaitu apel dan pepaya. Apel merupakan buah yang

memiliki kandungan serat yang cukup tinggi, selain itu apel juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

mengandung vitamin C dan antioksidan. Karena kandungan serat cukup

tinggi apel dapat membantu proses pencernaan. Namun sayangnya

kebanyakan responden jarang mengonsumsi buah atau bahkan terdapat

responden yang tidak menyukai buah sehingga tidak pernah mengonsumsi

buah, padahal buah memiliki banyak zat gizi yang sangat diperlukan oleh

tubuh. Dalam tupeng gizi seimbang (TGS) anjuran konsumsi buah yaitu 2-3

porsi, jika dilihat pada tabel 4.5 maka konsumsi buah responden tidak

memenuhi anjuran tersebut. Buah-buahan juga mengandung serat sama

halnya sayuran, sehingga kurang mengonsumsi buah-buahan juga dapat

menyebabkan gangguan pencernaan.

6. Makanan Komersial

Makanan komersial merupakan makanan yang mementingkan penjualan

atau memiliki nilai jual-beli yang tinggi. Makanan komersial biasanya paling

sering diminati di kalangan mahasiswa karena lebih praktis, cepat dan mudah

didapatkan. Konsumsi makanan komersial tidak serta-merta karena lapar

tetapi karena terpengaruh dengan tren untuk bergaya. Frekuensi makanan

yang dikonsumsi mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi angkatan

2018 dan 2017 dapat dilihat pada tabel 4.6.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

Tabel 4. 6 Frekuensi Makanan Komersial

Nama Bahan Frekuensi konsumsi bahan pangan jml


Pangan lebih 1x/ha 3-6 2-3 kurang tida
dari ri x/ming x/ming dari 1 k
1x/hari gu gu x/minggu per
nah
1. Fried chicken 3 18 41 63 30 17 172
2. Hamburger - 2 4 14 71 76 172
3. Mie instan 12 15 46 62 27 12 172
4. Pizza - - 5 8 76 83 172

Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa mie instan merupakan makanan

komersial yang paling sering dikonsumsi. Makanan komersial lain yang

sering dikonsumsi berturut-turut dari frekuensi tertinggi sampai frekuensi

terendah adalah fried chicken, hamburger, pizza.

Frekuensi konsumsi mie instan merupakan frekuensi tertinggi jika

dibandingkan dengan makanan komersial lain yaitu lebih dari 1 kali perhari.

Dari segi harga mie instan terbilang cukup murah untuk kantong mahasiswa

dan juga dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Selain itu mie instan

juga praktis dalam artian bisa memasak sendiri di rumah maupun di kos-

kosan. Kandungan zat gizi dalam mie instan umumnya tidak banyak karena

hanya dilakukan penambahan gula, garam dan lemak saja supaya rasa lebih

nikmat. Mie instan juga mengandung bahan-bahan yang tidak baik untuk

kesehatan misalnya bahan pengawet dan pewarna buatan. Bahan dasar dari

mie instan yaitu tepung terigu yang telah mengalami proses penggilingan

yang memiliki kandungan karbohidrat dan gula, maka dari itu mie instan

tidak dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari. Konsumsi mie instan yang

berlebihan dapat menyebakan obesitas dan diabetes.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

Fried chicken juga merupakan salah satu makanan komersial yang paling

digemari di kalangan mahasiswa karena praktis dan mudah didapatkan. Fried

chicken juga sebagai sumber protein hewani yang tentunya memiliki

kandungan lemak. Kandungan zat gizi dalam fried chicken terbilang

kompleks karena dalam pengolahan ditambahnkan tepung terigu dan juga di

goreng dalam minyak yang banyak. Tepung terigu sebagai sumber

karbohidrat dan proses penggorengan dengan minyak yang banyak (deep fat

frying) mengakibatkan fried chicken ini mengandung lemak jenuh yang

cukup tinggi. Proses penggorengan juga mengakibatkan kandungan protein

berkurang. Menurut Bintang (2010), protein yang dipanaskan dapat

mengalami transformasi struktur protein (denaturasi protein). Kelarutan

protein berkurang dan aktivitas biologisnya (kemampuan mengikat antigen,

serta aktivitas enzimatik) juga hilang pada saat denaturasi.

7. Minuman

Kebutuhan tubuh selain makanan adalah minuman. Air sangat

dibutuhkan tubuh sebagai pelarut dalam metabolisme. Kandungan air dalam

tubuh manusia sekitar 70% dari berat tubuh. Tubuh memerlukan air setiap

harinya untuk mengganti cairan tubuh yang hilang dalam bentuk keringat,

uap air dan urine. Kebutuhan air dalam tubuh dapat dipenuhi dari air minum,

makanan, buah, dan sayuran. Salah satu fungsi air untuk tubuh yaitu

mengatur suhu tubuh. Frekuensi minuman yang dikonsumsi mahasiswa

Program Studi Pendidikan Biologi angkatan 2018 dan 2017 dapat dilihat pada

tabel 4.7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

Tabel 4.7 Frekuensi Minuman


Nama Bahan Frekuensi konsumsi bahan pangan jml
Pangan lebih 1x/h 3-6 2-3 kurang tidak
dari ari x/mingg x/mingg dari 1 perna
1x/hari u u x/minggu h
1. Susu 10 34 50 36 26 16 96
2. Teh tawar 9 18 24 31 40 50 172

3. Teh manis 18 29 33 55 26 10 172


4. Kopi 6 7 19 32 50 55 172
5. Softdrink 5 6 17 47 58 39 172
6. Jus 9 16 28 43 51 25 172
7. Sirup 2 2 5 14 52 97 172

Berdasarkan tabel 4.7 di atas terlihat bahwa teh manis merupakan

minuman yang paling sering dikonsumsi responden. Selanjutnya minuman

lain yang sering dikonsumsi berturut-turut dari frekuensi tertinggi sampai

frekuensi terendah adalah teh manis, susu, teh tawar, kopi, soft drink, jus, dan

sirup.

Teh manis merupakan minuman yang dikonsumsi setiap hari selain air

putih atau air mineral. Dalam satu gelas teh manis biasanya mengandung 2

sendok makan gula pasir. Minuman lain seperti softdrink juga mengandung

gula yang cukup tinggi. Seperti yang kita ketahui selain dapat menyebabkan

kadar gula darah meningkat, gula juga dapat menyebabkan obesitas jika

dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan dan terus-menerus. Berdasarkan

anjuran dalan tumpeng gizi seimbang (TGS), konsumsi gula yaitu 4 sendok

makan per hari. Dengan mengonsumsi teh manis 2 gelas saja sudah dapat

mencukupi anjuran tersebut. Dalam tumpeng gizi seimbang (TGS) anjuran

konsumsi minuman (air putih) yaitu 8 gelas perhari. Namun biasanya

mahasiswa jarang minum air putih karena keseharian mereka di kampus dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

tidak membawa air minum, meskipun di kampus telah disediakan air minum

isi ulang.

Minuman yang sedang digemari mahasiswa saat ini adalah kopi, selain

karena kesukaan kopi juga menjadi gaya hidup untuk ajang pamer di sosial

media. Kopi diketahui mengandung kafein, konsumsi kafein yang berlebihan

dapat menyebabkan gangguan kecemasan, sakit kepala, gangguan

pencernaan, jantung berdebar-debar bahkan kejang-kejang (Priambodo,

2016).

2) Kategori Frekuensi Pangan Mahasiswa

Variasi konsumsi pangan yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi

enam kategori frekuensi makan yaitu kategori A, B, C, D, E dan F. Bahan

makanan dan minuman dikelompokkan menjadi makanan pokok, lauk hewani,

lauk nabati, sayuran, buah-buahan, makanan komersial, dan minuman.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui variasi konsumsi pangan di kalangan

mahasiswa angkatan 2018 dan 2017 Program Studi Pendidikan Biologi

Universitas Sanata Dharma.

Frekuensi penggunaan bahan pangan berdasarkan Tabel 4.8 dikelompokkan

menjadi enam tingkatan dengan kategori frekuensi pangan A,B, C, D, E, F yang

masing-masing memiliki skor interval yang diperoleh dari hasil survei kebiasaan

konsumsi pangan responden (mahasiswa).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

Berikut tabel kategori pengelompokan penggunaan bahan pangan serta jenis

bahan pangan yang dikonsumsi responden.

Tabel 4.8 Frekuensi penggunaan bahan pangan berdasarkan kategori frekuensi


pangan pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi

Bahan Jenis Pangan Skor Kategori


Makanan/Minuman frekuensi
makan
Makanan Pokok Nasi putih 996 A
Nasi merah 361 D
Jagung 310 E
Singkong 282 E
Kentang 370 D
Roti 551 C
Mie (non mie instan) 486 C
Lauk Hewani telur 632 C
daging ayam 593 C
daging sapi 376 D
ikan 493 D
seafood 460 D
Lauk Nabati tempe 701 C
tahu 625 C
Sayur-sayuran Bayam 412 D
kangkung 534 D
sawi 463 D
brokoli 420 D
jamur 494 D
kol 509 D
terong 544 D
wortel 500 C
Buah-buhan pisang 440 D
pepaya 458 D
apel 433 D
semangka 386 D
melon 356 D
nanas 298 E
jambu 412 D
jeruk 466 D
Makanan Komersial freid chicken 500 D
hamburger 291 E
mie instan 583 C
pizza 279 E
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

Bahan Jenis Pangan Skor Kategori


Makanan/Minuman frekuensi
makan
Minuman susu 604 C
teh tawar 423 D
teh manis 616 C
kopi 407 D
softdrink 424 D
jus 502 D
sirup 285 E
Total 19275

Tabel 4.9. Kategori A dengan skor interval 861-1032

Kelompok Bahan Pangan Jenis Bahan Pangan


Makanan Pokok Nasi Putih
Lauk Hewani -
Lauk Nabati -
Sayuran -
Buah-buahan -
Makanan Komersial -
Minuman -

Pangan yang dikelompokkan ke dalam kategori A adalah pangan yang

dikonsumsi lebih dari satu kali sehari. Berdasarkan Tabel 4.9 diketahui bahwa

makanan yang masuk dalam kategori A dengan skor antara 861-1032 adalah

makanan pokok yaitu nasi putih. Sedangkan untuk kelompok bahan pangan

makanan pokok lainnya tidak termasuk dalam kategori tersebut. Jadi dapat

disimpulkan bahwa nasi putih merupakan makanan pokok yang paling sering

dikonsumsi oleh semua responden.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

Tabel 4.10. Kategori B dengan skor interval 689-860

Kelompok Bahan Pangan Jenis Bahan Pangan


Makanan Pokok -
Lauk Hewani -
Lauk Nabati -
Sayuran -
Buah-buahan -
Makanan Komersial -
Minuman -

Tabel 4.11. Kategori C dengan skor interval 517-688

Kelompok Bahan Pangan Jenis Bahan Pangan


Makanan Pokok roti, mie (non mie instan)
Lauk Hewani telur, daging ayam,
Lauk Nabati tempe, tahu
Sayuran wortel
Buah-buahan -
Makanan Komersial mie instan
Minuman susu, teh manis

Pangan yang dikelompokkan ke dalam kategori C adalah pangan yang

dikonsumsi lebih dari 3-6 kali perminggu. Berdasarkan Tabel 4.11 diketahui

bahwa makanan yang masuk dalam kategori C dengan jumlah skor adalah

makanan pokok yaitu roti, mie (non mie instan); lauk hewani yaitu telur, daging

ayam; lauk nabati yaitu tempe, tahu; sayuran yaitu wortel; makanan komersial

yaitu mie instan; minuman yaitu susu, teh manis. Sedangkan untuk kelompok

bahan pangan makanan pokok lainnya tidak termasuk dalam kategori tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

Tabel 4.12. Kategori D dengan skor interval 345-516

Kelompok Bahan Pangan Jenis Bahan Pangan


Makanan Pokok Nasi merah, kentang
Lauk Hewani daging sapi, ikan, seafood
Lauk Nabati -
Sayuran bayam, kangkung, sawi, brokoli,
jamur, kol, terong
Buah-buahan pisang, pepaya, apel, semangka,
melon, jambu, jeruk
Makanan Komersial freid chicken
Minuman teh tawar, kopi, soft drink, jus

Makanan yang dikelompokkan ke dalam kategori D adalah makanan yang

dikonsumsi 2-3 kali perminggu. Berdasarkan Tabel 4.12 diketahui bahwa

makanan yang masuk ke dalam kategori D dengan jumlah skor 345-516 adalah

makanan pokok, lauk hewani, sayuran, buah-buahan, makanan komersial, dan

minuman. Makanan pokok terdiri dari nasi merah dan kentang; lauk hewani terdiri

dari daging sapi, ikan, dan seafood; sayur-sayuran terdiri dari bayam, kangkung,

sawi, brokoli, jamur, kol, dan terong; buah-buahan terdiri dari pisang, pepaya,

apel, semangka, melon, jambu, dan jeruk; makanan komersial yaitu fried chicken;

minuman terdiri dari teh tawar, kopi, softdrink dan jus.

Taber 4.13. Kategori E dengan skor interval 173-344

Kelompok Bahan Pangan Jenis Bahan Pangan


Makanan Pokok jagung, singkong
Lauk Hewani -
Lauk Nabati -
Sayuran -
Buah-buahan nanas
Makanan Komersial hamburger, pizza
Minuman sirup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

Makanan yang dikelompokan ke dalam kategori E adalah makanan yang

dikonsumsi kurang dari 1 kali per minggu. Berdasarkan Tabel 4.13 diketahui

bahwa variasi makanan yang masuk ke dalam kategori E dengan jumlah 173-

344 adalah makanan pokok, buah-buahan, makanan komersial, dan minuman.

Makanan Pokok terdiri dari jagung dan singkong, buah-buhan terdiri dari nanas.

Makanan komersial terdiri dari hamburger dan pizza. Minuman terdiri dari

sirup. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa jenis bahan makanan

yang masuk dalam frekuensi kategori E dari kategori makanan pokok, buah-

buahan, makanan komersial, dan miuman.

Tabel 4.14. Kategori F 0-172

Kelompok Bahan Pangan Jenis Bahan Pangan


Makanan Pokok -
Lauk Hewani -
Lauk Nabati -
Sayuran -
Buah-buahan -
Makanan Komersial -
Minuman -

Jika dilhat dari total skor untuk masing-masing jenis bahan pangan, angka

tersebut menunjukkan frekuensi bahan pangan yang dikonsumsi responden sangat

bervariasi sesuai dengan tingkat kesukaan terhadap jenis makanan tertentu,

sehingga semakin bervariasi makanan yang dikonsumsi maka kandungan zat gizi

dalam makanan tersebut diharapkan mampu memenuhi kebutuhan tubuh. Namun

sebagian besar mahasiswa jarang memperhatikan penggunaan bahan pangan,

mereka mengonsumsi atau memilih makanan sering hanya didasari oleh

pertimbangan selera dan bukan atas dasar pertimbangan gizi. Selain itu frekuensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

penggunaan bahan pangan juga dipengaruhi oleh gaya hidup, tren makan, dan

pengaruh teman.

Gaya hidup misalnya kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji (junkfood)

karena keterbatasan waktu dan padatnya aktivitas mahasiswa biasanya memilih

makanan yang siap saji. Tren makanan juga berpengaruh terhadap frekuensi

penggunaan pangan seperti makanan yang sedang booming seperti salad buah,

cumi asin hitam, hotang (hotdog kentang), teokppokki, es kepal milo dan lain-

lain. lingkungan pertemanan juga mempengaruhi penggunaan bahan pangan

misalnya memiliki teman yang gemar mengonsumsi dapat membuat kita

mengikuti pola makan dari teman tersebut.

Pemenuhan kebutuhan gizi dalam tubuh juga harus disesuaikan dengan

prinsip Nutrition Guide For Balance Diet yang telah disepakati bersama dalam

konferensi pangan sedunia di Roma tahun 1992 yang di Indonesia dikenal dengan

Pedoman Gizi Seimbang (PGS). Mengonsumsi anekaragam pangan, proporsi

makanan juga harus seimbang dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan

secara teratur. Menurut Husna (2012), baik buruknya keadaan gizi seseorang

ditentukan antara lain oleh nafsu makan dan pola makannya. Pola makan yang

benar dapat memembuat seseorang memiliki status gizi yang normal karena

tercukupinya zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.

Pola makan dari seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya

adalah faktor lingkungan yaitu daerah asal. Kebanyakan mahasiswa merupakan

mahasiswa perantauan yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Baik itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

dari Sumatra, Kalimanta, Jawa, Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara, maupun Papua

dan berbagai daerah lainnya. Mahasiswa perantauan memiliki pola makan yang

berbeda dengan mahasiswa non-perantauan karena mahasiswa perantauan

memerlukan penyesuaian diri dengan lingkungan tempat tinggal baru sehingga

terjadi perubahan pola makan. Perubahan pola makan bagi mahasiwa perantauan

adalah mereka harus membeli, memasak makanan sendiri, dan tentunya juga

berhemat, berbeda dengan mahasiswa yang tinggal bersama orang tua.

Almatsier (2009) menyatakan bahwa pola makan menunjukkan cara

pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi seseorang yang diwujudkan dalam bentuk

konsumsi jenis makanan, waktu makan dan frekuensi makan. Pola makan yang

baik mengandung makanan pokok, lauk-pauk, buah-buahan dan sayur-sayuran

serta dimakan dalam jumlah cukup sesuai dengan kebutuhan. Pola makan yang

baik dan jenis hidangan yang beraneka ragam dapat menjamin terpenuhinya

kecukupan sumber tenaga, zat pembangun dan zat pengatur bagi kebutuhan gizi

seseorang, sehingga status gizi seseorang akan lebih baik dan memperkuat daya

tahan tubuh terhadap serangan penyakit (Baliwati, 2010).

B. Status Gizi Mahasiswa Pendidikan Biologi Angkatan 2018 dan 2017

Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang yang dapat

dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi di dalam

tubuh.Untuk mengetahui ststus gizi seseorang dapat digunakan kategori ambang

batas indeks massa tubuh (IMT). Dalam penelitian ini indeks massa tubuh yang

digunakan adalah tinggi badan (m) dan berat badan (kg). Berdasarkan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

pengukuran, diketahui data mengenai rata-rata berat badan dan tinggi badan

responden sebagai berikut.

Tabel 4.15. Rata-rata IMT Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi


Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2018 dan 2017

Rata-rata Mahasiswa Mahasiswa rata-rata


angkatan 2018 angkatan 2017 total
Tinggi badan (m) 1,56 1,56 1,56
Berat badan (kg) 53,04 56,46 54,75

Berdasarkan data yang diperoleh kebanyakan status gizi dari semua

responden adalah normal, yaitu sebanyak 61%. Status gizi dari mahasiswa

Program Studi Pendidikan Biologi dapat dilihat pada Gambar 4.1.

9% 7% Kurus Berat sebanyak 12


responden
8%
Kurus Ringan sebanyak
15%
14 responden
Normal sebanyak 105
responden
Gemuk Berat sebanyak
26 responden
61% Gemuk Ringan sebanyak
15 responden

Gambar 4.1 Persentase status gizi mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi
angkatan 2018 dan 2017
Berdasarkan gambar 4.1 di atas diketahui bahwa mahasiswa Pendidikan

Biologi yang memiliki status gizi gemuk, baik itu gemuk berat dan gemuk ringan

sebanyak 24%, yang berarti hampir seperempat dari total mahasiswa mengalami

kelebihan berat badan. Kelebihan berat badan ini terjadi karena terlalu banyak

konsumsi bahan pangan yang mengandung karbohidrat, gula, dan lemak seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

mie instan, teh manis, fried chicken. Mahasiswa biasanya menyukai makanan

dalam porsi yang besar dan murah misalnya nasi padang dan nasi rames,

pemilihan makanan dengan prinsip asal kenyang tanpa mempertimbangkan

kandugan zat gizi sangat tidak dibenarkan karena dalam porsi yang besar tersebut

maka terdapat kandungan karbohidrat yang besar pula. Bukan hanya dari makanan

pokok saja karbohidrat berasal namun juga dari jajanan-jajanan yang sering

dikonsumsi mahasiswa sebagai camilan misalnya cilok, cimol, batagor, dan

kentang goreng. Jajanan-jajanan tersebut berada di lingkungan sekitar kampus dan

selalu terlihat ramai dengan pembeli. Konsumsi karbohidrat dalam tumpeng gizi

seimbang (TGS) dianjurkan 3-4 porsi perhari, tubuh kita membutuhkan 900 kalori

dari sumber karbohidrat atau 300-400 gram karbohidrat perhari. Dalam 1 centong

nasi saja sudah terdapat sebanyak 100 gram karbohidrat. Dalam nasi padang

terdapat bercentong-centong nasi atau kurang lebih 4 centong berarti terdapat 400

gram karbohidrat, jumlah tersebut telah dapat mencukupi sumber karbohidrat

untuk kebutuhan tubuh sehari. Kelebihan konsumsi karbohidrat dapat

menyebabkan kegemukan atau obesitas dan juga diabetes.

Kelebihan berat badan juga disebabkan karena konsumsi lemak yang

berlebihan. Tempat makan di sekitaran kampus 3 Universitas Sanata Dharma

kebanyakan warung makan penyetan atau geprek, makanan yang disajikan telah

mengalami proses penggorengan dengan minyak yang banyak. Selain itu menu

yang ditawarkan juga sudah mengandung lemak misalnya ayam dan lele, pagi hari

mengonsumsi nasi dan ayam penyet, kemudian sore hari nasi dan lele goreng

kremes dan malam hari nya mie instan. Mahasiswa sering mengonsumsi makanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

yang digoreng atau geprek maupun penyetan karena tempat makan yang berada di

sekitaran tempat tinggal dan disekitar kampus memang kebanyakan yang seperti

itu. Penyumbang sumber lemak lainnya adalah Olive. Salah satu tempat makan

fried chicken yang berada di dekat kampus 3 Universitas Sanata Dharma ini tidak

pernah sepi dari pelanggan. Mahasiswa memilih tempat makan ini selain karena

harganya yang terjangkau juga karena penyajiannya yang cepat, maka tak heran

jika tempat makan ini selalu ramai baik itu siang maupun malam. Disaat jeda

perkuliahan yang sebentar tempat makan ini menjadi pilihan pertama mahasiswa

karena cepat, praktis dan tidak perlu terburu-buru saat makan. Fried chicken

memiliki kandungan zat gizi yang beragam yaitu protein hewani, karbohidrat dan

yang paling besar yaitu lemak karena makanan ini diolah dengan cara digoreng

dalam minyak yang banyak sehingga kandungan lemak akan meresap sampai ke

daging-dagingnya, selain lemak dari minyak juga terdapat lemak dari daging

ayam itu sendiri. Kelebihan lemak akan disimpan dalam tubuh sebagai cadangan

makanan. Jika terus-menerus mengonsumsi lemak maka akan terjadi timbunan-

timbunan lemak yang dapat menyebabkan kegemukan atau obesitas.

Mie instan juga menjadi primadona di kalangan mahasiswa. Konsumsi mie

instan terbilang cukup sering yaitu rata-rata 3-6 kali seminggu, bahkan ada

mahasiswa yang mengonsumsi mie instan hampir setiap hari. Mie instan menjadi

pilihan yang paling diminati karena dapat disimpan dalam jangka waktu yang

lama, praktis dalam artian bisa memasak sendiri di kos (bagi mahasiswa yang

dikosnya terdapat dapur atau memiliki magicom), kemudian juga harga yang

murah meriah dan terdapat bermacam-macam varian rasa. Di sekitaran tempat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

tinggal maupun kampus juga terdapat banyak warmindo yang menjadi salah satu

menu andalan yaitu mie instan rebus atau goreng. Warmindo menjadi pilihan

mahasiswa selain karena harga yang terjangkau juga karena opini mahasiswa jika

mie instan di warmindo rasanya lebih nikmat daripada mie instan yang memasak

sendiri di rumah. Warmindo bahkan menjadi tempat tongkrongan mahasiswa-

mahasiswa jika di akhir bulan karena uang jajan yang semakin menipis. Menu-

menu makanan di warmindo juga ramah dikantong mahasiswa. Namun untuk

kandungan zat gizi tentunya kurang kompleks, kebanyakan menu makanan di

warmindo mengandung minyak yang tinggi seperti magelangan, nasi goreng,

tumis tempe. Yang pasti sudah kita tahu bahwa minyak merupakan sumber

kolesterol dan lemak yang jika jumlahnya berlebihan tidak baik bagi tubuh.

Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung bahan-bahan

seperti karbohidrat, lemak, gula dapat menyebabkan kegemukan atau obesitas

yang kemudian dapat menyebabkan berbagai penyakit degeneratif. Persentase

status gizi gemuk atau kelebihan berat badan akan terus meningkat jika pola

konsumsi pangan tidak diperbaiki.

Berdasarkan gambar 4.1 di atas diketahui bahwa mahasiswa Program Studi

Pendidikan Biologi yang memiliki status gizi kurus berat maupun kurus ringan

sebanyak 15%. Keadaan status gizi kurus dapat terjadi karena zat gizi yang

diperlukan oleh tubuh tidak sesuai dengan kebutuhan. Penyebab kurus salah

satunya yaitu kebiasaan makan mahasiswa yang hanya sekali dalam sehari.

Terkadang karena keadaan ekonomi atau pada saat uang jajan mulai menipis

mahasiswa makan hanya sekali dalam sehari itupun makan seadanya, nasi sayur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

atau mie instan misalnya. Namun tidak semua mahasiswa mengalami hal tersebut,

tidak jarang juga mahasiswa yang lebih mementingkan lifestyle daripada makan

contohnya lebih memilih nongkrong di caffe-caffe yang terlihat mahal untuk

dipamerkan di media sosial daripada uang jajan digunakan untuk makan sehingga

kebutuhan gizi dalam tubuh tidak terpenuhi. Faktor ekonomi menjadi hal yang

paling berpengaruh dalam hal pemenuhan kebutuhan makan. Mahasiswa yang

berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah cenderung memiliki pola

makan yang seadanya dalam artian memasak sendiri atau memiliki cadangan mie

instan, dan bisa juga makan hanya dengan nasi sayur sehingga anjuran zat gizi

dalam tumpeng gizi seimbang (TGS) tidak terpenuhi dengan baik.

Faktor lain yang menyebabkan mahasiswa memiliki status gizi gemuk dan

kurus yaitu daerah asal tempat tinggal dan agama. Mahasiswa yang berasal dari

daerah Sumatra akan cenderung memiliki masalah pada kegemukan karena

kebiasaan makan dari daerah tempat tinggal yang banyak mengandung minyak,

lemak dan santan. Mahasiswa yang berasala dari daerah Nusa Tenggara Timur

dan Nusa Tenggara Barat memiliki ststus gizi yang kebanyakan kurus, hal ini bisa

disebabkan karena berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah sehingga

perul menghemat uang untuk makan dan kebutuhan lainnya. Sedangkan dari segi

agama, mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma mayoritas

beragama non-muslim yang artinya tidak diharamkan mengonsumsi daging babi.

Seperti yang kita ketahui daging babi memiliki lemak yang cukup tinggi, terlalu

sering mengonsumsi daring babi dapat menyebabkan obesitas dan kegemukan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

Pada pengelompokan status gizi, gizi kurang termasuk kedalam kelompok

status gizi kurus ringan dan kurus berat. Status gizi lebih (gemuk ringan dan

gemuk berat) merupakan keadaan tubuh seseorang yang mengalami kelebihan

berat badan atau obesitas, yang terjadi karena kelebihan jumlah asupan energi

yang disimpan dalam bentuk cadangan berupa lemak. Menurut Supariasa (2016)

kelompok gizi kurang (kurus) dapat beresiko sangat tinggi terserang penyakit

infeksi, depresi, anemia, dan diare, sedangkan kelompok gizi lebih (gemuk)

mempunyai resiko penyakit antara lain: jantung dan pembuluh darah, kencing

manis (diabetes melitus), tekanan darah tinggi, gangguan sendi dan tulang,

gangguan ginjal, gangguan kandungan empedu, dan kanker.

Status gizi mahasiswa Pendidikan Biologi yang termasuk kedalam kategori

normal sebanyak 61%. Status gizi normal terjadi apabila tubuh menerima asupan

zat gizi yang mencukupi kebutuhan tubuh untuk pemeliharaan kehidupan,

pertumbuhan, pemeliharaan fungsi normal tubuh, dan untuk produksi energi.

Status gizi dikatakan baik bila pola makan kita seimbang. Artinya, banyak dan

jenis makanan yang kita asup sesuai dengan kebutuhan tubuh. Bila yang dimakan

melebihi kebutuhan, tubuh akan kegemukan. Sebaliknya, bila yang dimakan

kurang dari yang dibutuhkan, tubuh akan kurus dan sakit-sakitan. Kegemukan

juga tidak berarti sehat karena akan memicu timbulnya berbagai penyakit. Status

gizi kurang atau lebih akan berdampak kurang baik terhadap kesehatan tubuh.

Kedua keadaan ekstrem tersebut dinamakan status gizi salah (Husnah, 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

C. Hubungan antara pola konsumsi pangan dan status gizi mahasiswa

Pola konsumsi pangan diperoleh dari data keseluruhan kategori penggunaan

bahan pangan yang dikonsumsi responden, kemudian di analisis guna mengetahui

pengaruhnya terhadap ststus gizi yang dimiliki mahasiswa. Berdasarkan hasil uji

Kolmogorov-smirnov, tampak bahwa nilai signifikansi adalah 0,438 > 0,05 maka

data berdistribusi normal, kemudian dapat dilanjutkan menggunakan uji korelasi

Product Moment Pearson. Hasil uji normalitas Kolmogorov-smirnov dapat dilihat

pada Lampiran 8.

Berdasarkan hasil uji dengan Korelasi Product Moment Pearson dapat

diketahui bahwa pola konsumsi pangan mahasiswa Program Studi Pendidikan

Biologi angkatan 2018 dan 2017 tidak berpengaruh nyata terhadap status gizi. Hal

ini dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,660 atau lebih besar dari nilai

alpha yang digunakan yakni sebesar 0,05 (5%). Hasil Uji Korelasi Product

Moment Pearson dapat dilihat pada Lampiran 10.

Pola konsumsi pangan mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi

angkatan 2018 dan 2017 tidak berpengaruh nyata terhadap IMT hal ini terjadi

karena ketika frekuensi makan yang tinggi namun diimbangi dengan aktivitas

fisik yang cukup sehingga terjadi keadaan seimbang antara pemasukan dan

pengeluaran energi dari tubuh. Sehingga walaupun banyak makan namun

diimbangi dengan aktivitas fisik, IMT tidak akan meningkat.

Menurut Mujur (2011) aktivitas fisik merupakan faktor resiko dari kejadian

overweight, yaitu mahasiswa yang beraktivitas fisik ringan berhubungan terhadap


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

berat badan lebih. Oleh karena itu, untuk mencegah kelebihan berat badan dan

obesitas pada mahasiswa perlu dilakukan aktivitas fisik yang sesuai, aman dan

efektif dalam upaya menurunkan berat badan. Seperti dengan berolahraga teratur

dan terkontrol, karena akan membantu memelihara berat badan yang optimal,

karena gerak yang dilakukan saat berolahraga sangat berbeda dengan gerak saat

menjalankan aktivitas sehari-hari seperti berdiri, duduk atau hanya menggunakan

tangan.

D. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini terdapat beberapa hal yang menjadi keterbatasan dalam

penelitian, sehingga penulis hanya membahas mengenai pola konsumsi pangan

dan status gizi pada mahasiswa Pendidikan Biologi Angkatan 2018 dan 2017.

Keterbatasan yang peneliti rasa perlu diperbaiki untuk penelitian selanjutnya

adalah penggunaan kuisioner dalam pengambilan data sebaiknya dilengkapi

dengan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan faktor-faktor yang

mempengaruhi pola konsumsi pangan sehingga mempermudah penulis dalam

memperdalam analisis data. Kuisioner FFQ yang digunakan sebaiknya dilengkapi

dengan tambahan perkiraan ukuran porsi untuk mengetahui asupan energi dan zat

gizi yang spesifik.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN SEBAGAI SUMBER

PEMBELAJARAN BIOLOGI

Hasil penelitian mengenai pola konsumsi pangan dan penilaian status gizi

pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Angkatan 2018 dan 2017

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta menunjukkan tidak adanya pengaruh

nyata dari pola konsumsi pangan terhadap ststus gizi mahasiswa. Hal ini tentunya

menjadi perhatian yang serius bagi semu kalangan untuk memperhatikan pola

konsumsi yang disesuaikan dengan kebutuhan gizi tubuh.

Pada tahap remaja merupakan masa terjadinya perubahan-perubahan cepat,

sehingga asupan zat gizi remaja harus diperhatikan benar agar mereka dapat

tumbuh optimal. Pemenuhan zat gizi juga harus diimbangi dengan fekuensi

makan, proporsi dan jumlah penggunaan bahan pangan sehingga kebutuhan zat

gizi dalam tubuh tercukupi.

Berdasarkan pertimbangan tersebut hasil penelitian ini dapat digunakan

sebagai bahan pembelajaran dengan materi Zat-zat Makanan yang diperlukan oleh

Tubuh untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas XI semester II. Dalam hal ini,

kurikulum yang digunakan yaitu kurikulum 2013 dengan Kompetensi Inti dan

Kompetensi Dasar sebagai berikut :

Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-

61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan

alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang pengetahuan, teknologi,

seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar

1.1 Mengagumi, menjaga, melestarikan keteraturan dan kompleksitas ciptaan

Tuhan tentang ruang lingkup, objek dan permasalahan Biologi menurut

agama yang dianutnya

1.1 Berperilaku ilmiah (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah

lingkungan, gotomg royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif

dalam melakukan percobaan dan diskusi di dalam kelas maupun di luar kelas.

3.7 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada

sistem pencernaan dan mengaitkannya dengan nutrisi dan bioprosesnya

sehingga dapat menjelaskan proses pencernaan serta gangguan fungsi yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

mungkin terjadi pada sistem pencernaan manusia melalui studi literatur,

pengamatan, percobaan, dan simulasi.

4.7 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi jaringan

pada organ-organ pencernaan yang menyebabkan gangguan sistem

pencernaan manusia melalui berbagi bentuk media presentasi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian yang telah diuraikan dalam

bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal penting dari penelitian ini

sebagai berikut :

1. Pola konsumsi pangan mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi

angkatan 2018 dan 2017 memiliki frekuensi dan variasi yang berbeda-beda

dengan kecenderungan konsumsi makanan pokok yaitu nasi putih; lauk

hewani yaitu telur; lauk nabati yaitu tempe; sayur-sayuran yaitu wortel; buah-

buahan yaitu pepaya; makanan komersial yaitu mie instan dan minuman yaitu

teh manis. Berdasarkan hasil perhitungan IMT status gizi mahasiswa

Pendidikan Biologi sebanyak 15% gemuk berat, 9% gemuk ringan, 61%

normal, 8% kurus ringan, dan 7% kurus berat.

2. Berdasarkan uji korelasi product moment pearson tidak terdapat pengaruh

nyata antara frekuensi penggunaan bahan pangan terhadap status gizi

mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma.

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan dalam penelitian ini, maka dapat diberikan

beberapa saran sebagai berikut :

1. Sebaiknya ditambahkan beberapa faktor yang mempengaruhi konsumsi bahan

pangan seperti lingkungan sosial, media sosial, latar belakang budaya agar

memperdalam analisis data.

64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

2. Status gizi juga dapat diketahui melalui penilaian status gizi secara tidak

langsung dengan metode survei konsumsi pangan, misalnya food recall 24

hours dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi, food

account dengan cara pencatatan makanan, dietary history method atau metode

riwayat makanan.

65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Daftar Pustaka

Almatsier, S. 2005. Penuntun Diet. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.


Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Amelia, A. H. 2005. Perilaku Makan Khas Remaja. http://www.kompas.com//
diakses pada tanggal 3 Mei 2019 pukul 15.00 WIB.
Arif, A. B., Agus B., Haerudin. 2013. Nilai Indeks Glikemik Produk Pangan dan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jurnal litbang. Vol 32: 7.
Bilawati. 2010. Pengantar Pangan dan Gizi. Penebar Swadaya. Jakarta.
Bintang, M. 2010. Biokimia Teknik Penelitian. Erlangga. Jakarta.
Dedeh, K., Hilman H., Marfuah P. A. 2010. Sehat dan Bugar Berkat Gizi
Seimbang. Sarana Bobo. Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Pedoman Gizi Seimbang.
Depkes RI. Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Strategi Nasional Penerapan
Pola Konsumsi Makanan dan Aktifitas Fisik untuk Mencegah Penyakit
Tidak Menular. Jakarta.
Fradjia, N. P. 2008. Hubungan Antara Citra Raga dengan Perilaku Makan pada
Reaja Putri. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Surakarta.
Gibson, R. S. 2005. Principle of Nutritional Evaluation. Second Edition. Oxford.
New York.
Husna. 2012. Gambaran Pola Makan dan Status Gizi Mahasiswa Kuliah Klinik
Senior (KKS) di Bagian Obgyn RSUD DR. Zainoel Abidin Banda Aceh.
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala. Vol 12 : 13.
Irawan, M. A. 2007. Glukosa dan Metabolisme Energi. Polton Sport Sience . Vol
06. Hal 21-22.
Mujur, A. 2011. Hubungan Antara Pola Makan dan Aktivitas Fisik dengan
Kejadian Berat Badan Lebih pada Remaja. Universitas Diponegoro. Vol. 4 :
6
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.

66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Nugraha, K., Mulyadi, Gresty N. M. 2016. Hubungan Aktivitas Fisik dan Pola
Makan dengan Perubahan Indeks Massa Tubuh pada Mahasiswa Semester 2
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran. E-journal
Keperawatan. 4 (2): 3-4
Nurjanah. 2012. Keadaan Pengetahuan Gizi dan Pola Konsumsi Siswa Program
Keahlian Kompetensi Jasa Boga di SMK N 2 Godean. Skripsi. Universitas
Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.
Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis.
Salemba Medika. Jakarta.
Nurwijayanti. 2018. Pola Makan. Kebiasaan Sarapan. Dan Status Gizi
Berhubungan dengan Prestasi Belajar Siswa SMK di Kota Kediri. Jurnal
Care. Vol. 6: 3.
Priambodo, A. R. 2016. 14 Akibat Ini Bisa Kamu Rasakan Jika Mengonsumsi
Kafein Berlebihan. Artikel. Diakses dari https://m.briloio.net pada tanggal
23 Juli 2019.
Sirajuddin, M., Nadimin, Suriani R. 2015. Survei Konsumsi Pangan. EGC.
Jakarta.
Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat.
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Departermen Pendidikan Nasional.
Suhardjo. 2006. Perencanaan Pangan dan Gizi. Bumi Aksara. Jakarta.
Suparianto, C dan Hidayati, D. 2006. Bahan Tambahan Pangan. Kanisius.
Yogyakarta.
Supariasa, I. D. N., Bachyar B., Ibnu F. 2016. Penilaian Status Gizi. EGC.
Jakarta.
Surjadi, C. 2013. Globalisasi dan Pola Makan Mahasiswa : Studi Kasus di Jakarta.
Fakultas Kedokteran UNIKA Atmajaya. Vol 40: 4-5.
Tala, Z. 2009. Manfaat Serat Bagi Kesehatan. Departemen Ilmu Kesehatan
Fakultas Kedokteran USU. Vol 13: 12-13.
Yusepi, T. T. 2018. Apa Benar Nasi Merah Lebih Sehat dari Nasi Putih ?.
Artikel. Diakses dari https://m.liputan6.com pada tanggal 23 Juli 2019.
Yusuf, S dan Nani M. S. 2012. Perkembangan Peserta Didik. Grafindo Persada.
Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1

SILABUS

Satuan Pendidikan : SMA

Kelas : XI

Program : MIPA

Kopentensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, pedulu (gotong-royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai sebagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif berdasar rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah kongkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.

No. Kompetensi IPK Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber


Dasar (KD) Waktu Belajar

1. 3.7 3.7.1 Menjelaskan Makanan dan  Menganalisis Tes tertulis 10 JP x  Irnaningtyas.


Menganalisis peranan zat gizi Sistem peranan zat penilaian 45 2017.
hubungan bagi tubuh Pencernaan makanan bagi harian menit Biologi
antara struktur Makanan tubuh (PH) untuk
jaringan 3.7.2 Menghitung  Menentukan SMA/MA
penyusun kebutuhan dan  Zat-zat berbagai macam Kelas XI.
organ pada keseimbangan makanan menu makanan Jakarta:
sistem energi dalam yang seimbang dengan Penerbit
pencernaan tubuh Diperlukan jumlah dan porsi Erlangga
dan oleh Tubuh sesuai kebutuhan  Purnama. W.
3.7.3 Menjelaskan  Organ
mengaitkannya gizi Hendri.,
struktur dan Pencernaan
dengan nutrisi
fungsi organ  Menghitung BMR Rumiyati
dan pada Manusia (basal metabolic dan S.N
pencernaan serta
bioprosesnya  Enzim yang rate) dan BMI Hidayat.
enzim
sehingga dapat berperan (body mass indeks) 2017.
pencernaan
menjelaskan dalam proses  Mendiskusikan, Biologi
dalam proses
pencernaan

70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

proses pencernaan makanan menjelaskan, dan Peminatan


pencernaan makanan  Proses mengaitkan proses Matematika
serta gangguan pencernaa pencernaan pada dan Ilmu-
fungsi yang 3.7.4 Mengurutkan makanan manusia dengan Ilmu Alam
mungkin proses pada manusia fungsi organ SMA/MA
terjadi pada pencernaan pada  Gangguan pencernaan serta Kelas XI
sistem manusia serta dan kelainan mempresentasikann Semester 1.
pencernaan enzim yang pada sistem ya PT. Intan
manusia bekerja dalam pencernaan  Mengidentifikasi Pariwara.
melalui studi proses manusia penyebab dan Klaten.
literatur, pencernaan akibat dari
pengamatan, gangguan dan
3.7.5 Menganalisis
percobaan, dan kelainan pada
gangguan dan
simulasi. sistem pencernaan
kelainan pada
sistem
pencernaan
manusia

4.7
Menyajikan 4.7.1 Menyusun data
hasil analisis menu makanan
tentang yang dikonsumsi
kelainan pada dalam kurun
struktur dan waktu 24 jam
fungsi jaringan (food recall)
pada organ- terakhir
organ
4.7.2 Menyusun menu

71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pencernaan makan seimbang


yang berdasarkan nilai
menyebabkan BMR dan BMI
gangguan
sistem 4.7.3Mempresentasikan
pencernaan hasil penyusunan
manusia menu makanan
melalui seimbang
berbagi bentuk berdasarkan
media BMR dan BMI
presentasi.

72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA

Mata pelajaran : Biologi

Kelas/ Semester : XI /Ganjil

Materi : Makanan dan Sistem Pencernaan

Makanan

Alokasi Waktu : 10 JP (10 X 45 menit)

A. KOMPETENSI INTI

KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.

KI 3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah sevara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapain Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar (KD)

3.7 Menganalisis hubungan antara 4.7 Menyajikan hasil analisis tentang


struktur jaringan penyusun kelainan pada struktur dan fungsi
organ pada sistem pencernaan jaringan pada organ-organ
dan mengaitkannya dengan pencernaan yang menyebabkan
nutrisi dan bioprosesnya gangguan sistem pencernaan
sehingga dapat menjelaskan manusia melalui berbagi bentuk
proses pencernaan serta media presentasi.
gangguan fungsi yang mungkin
terjadi pada sistem pencernaan
manusia melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan, dan
simulasi.
Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK)

3.7.1 Menjelaskan peranan zat gizi 4.7.1 Menyusun data menu makanan
bagi tubuh yang dikonsumsi dalam kurun
waktu 24 jam (food recall)
terakhir
3.7.2 Menghitung kebutuhan dan 4.7.2 Menyusun menu makan seimbang
keseimbangan energi dalam berdasarkan nilai BMR dan BMI
tubuh

3.7.3 Menjelaskan struktur dan 4.7.3 Mempresentasikan hasil


fungsi organ pencernaan serta penyusunan menu makanan
enzim pencernaan dalam seimbang berdasarkan BMR dan
proses pencernaan makanan BMI

3.7.4 Mengurutkan proses


pencernaan pada manusia serta
enzim yang bekerja dalam
proses pencernaan

3.7.5 Menganalisis gangguan dan


kelainan pada sistem
pencernaan manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan Pembelajaran dengan pendekatan scientific menggunakan

metode observasi, diskusi, presentasi, ceramah dan model pembelajaran discovery

learning dan kooperatif learning peserta didik kelas XI SMA dapat menghayati

dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya dalam mempelajari peranan zat

gizi bagi tubuh, menghitung kebutuhan dan keseimbangan energi dalam tubuh,

menjelaskan struktur dan fungsi organ pencernaan serta enzim pencernaan dalam

proses pencernaan makanan, mengurutkan proses pencernaan pada manusia serta

enzim yang berkerja dalam proses pencernaan, menganalisis gangguan dan

kelainan pada sistem pencernaan manusia, menyusun data menu makanan yang

dikonsumsi dalam kurun waktu 24 jam (food recall) terakhir, menyusun menu

makanan seimbang berdasarkan BMI dan BMR, mempresentasikan hasil

penyusunan menu makanan seimbang berdasarkan BMI dan BMR serta

menunjukkan sikap teliti , jujur dan kerjasama selama pembelajaran.

D. Materi pembelajaran

1. Faktual :
a. Gangguan dan kelainan pada sistem pencernaan manusia
b. Organ-organ pada sistem pencernaan
c. Enzim yang berkerja pada sistem pencernaan

2. Konseptual :
a. Zat-zat makanan yang diperlukan tubuh
b. Gizi seimbang
c. Malnutrisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

3. Prosedural :
a. Proses pencernaan makanan pada manusia
b. Menghitung BMR dan BMI

4. Metakognitif :
Cara pencegahan pada gangguan dan kelainan sistem pencernaan manusia

E. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Scientific Learning

2. Model Pembelajaran : Discovery Learning dan kooperatif learning

3. Metode Pembelajaran : Jigsaw, Picture and Picture, Ceramah, Diskusi,

dan Presentasi

F. Alat, Media

1. Alat/Bahan 2. Media

a. Laptop a. Power point

b. Viewer b. Foto/gambar

c. LCD c. LKPD

d. Spidol

G. Sumber Belajar

Irnaningtyas. 2017. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga

Purnama. W. Hendri., Rumiyati dan S.N Hidayat. 2017. Biologi Peminatan

Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam SMA/MA Kelas XI Semester 1. PT.

Intan Pariwara. Klaten.

Safitri, Ririn. 2017. Biologi untuk SMA/MA kelas XI. Surakarta: Mediatama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan I (2x45 menit)

No. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi


Waktu

Pendahuluan 15‟

1. a. Orientasi
Guru mengecek kesiapan fisik kelas sebelum belajar
(misal: kebersihan kelas, kerapaian berpakaian, posisi
tempat duduk dll ), mengucapkan salam dan meminta
ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai.

c. b. Apresepsi
Guru mengaitkan materi pelajaran yang akan
disampaikan dengan materi sebelumnya yaitu “Sistem
Peredaran Darah”
Guru mengingatkan kembali materi prasyarat dengan
bertanya
Guru mengajukan pertanyaan berkaitan dengan materi
yang akan disampaikan

d. Motivasi
Guru mengecek kesiapan mental siswa dan
memberikan motivasi dengan menanyakan “ Dengan
adanya jantung dan pembuluh darah maka darah
dapat diedarkan ke seluruh tubuh sehingga kebutuhan
oksigen dan nutrisi tubuh dapat terpenuhi. Bagaimana
darah dapat memperoleh nutrisi yang akan diedarkan
ke tubuh tersebut ?’

e. Pemberian acuan
Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai dalam pembelajaran
yaitu peranan zat gizi bagi tubuh
Guru menyampaikan garis besar materi ringkas yang
akan dipelajari tentang zat-zat yang diperlukan oleh
tubuh dan energi.

Kegiatan Inti 65‟


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

2. a. Problem statement
Siswa diberi pertanyaan seperti zat gizi apa saja yang
diperlukan oleh tubuh ? Apa fungsi dari setiap zat
gizi tersebut ?

b. Stimulation
Siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok dengan
1 kelompok berisi 4 anggota. Kemudian guru
membagikan kartu kepada masing masing kelompok.
1 kelompok mendapatkan empat kartu dengan empat
macam warna yang berbeda. Guru menamai
kelompok-kelompok ini adalah kelompok asal.
Kemudian guru menginstruksikan agar semua siswa
membentuk kelompok baru berdasarkan warna kartu
yang sama yang dipegang oleh siswa. Kelompok
baru ini akan dinamai kelompok ahli. Setelah siswa
berkumpul berdasarkan warna kartu yang sama,
siswa diminta berdiskusi dalam kelompok ahli untuk
menjawab pertanyaan dalam kartu berwarna tersebut

c. Data Processing
Peserta didik mencari jawaban dari tiap pertanyaan
melalui media internet (tidak wordpress, blogspot
dan wikipedia).

d. Verification
Siswa kembali ke dalam kelompok asal. Kemudian
di dalam kelompok asal, siswa membagikan jawaban
dari hasil diskusi dalam kelompok ahli ke kelompok
asalnya secara bergiliran. Siswa yang lain diminta
untuk menyimak ketika teman dalam kelompoknya
sedang menyampaikan hasil diskusinya. Setelah itu,
guru menanyakan kepada siswa secara acak salah
satu pertanyaan dalam kartu yang dibagikan untuk
melihat apakah siswa saling memperhatikan
temannya atau tidak.
e. Generalization
Siswa menyampaikan kesimpulan tentang yang
mereka bahas hari ini dengan dipandu oleh guru.

Penutup 10‟

3. a. Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-


hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama
menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung
dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung; siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

diminta mencoba menyimpulkan/ menyebutkan hal apa


saja yang ia dapat dari pembelajaran hari ini.
b. Peserta didik diberi tugas oleh guru untuk
mengingatkan teman/kerabat mereka agar makan
makanan bergizi yang menjadi sumber nutrisi seperti
protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral.
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran; yaitu menanyakan hal terkait dengan
materi zat gizi dan keseimbangan energi dalam tubuh
yang telah disampaikan hari ini untuk menguji
pemahaman siswa.
d. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pemberian tugas berupa menyusun data menu makanan
yang dikonsumsi siswa dalam kurun waktu 24 jam (food
recall) terakhir.
e. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran
untuk pertemuan berikutnya yaitu menghitung kebutuhan
dan keseimbangan energi dalam tubuh

Pertemuan II (2x45 menit)

No. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi


Waktu

Pendahuluan 15‟

1. a. Orientasi
Guru mengecek kesiapan fisik kelas sebelum belajar
(misal: kebersihan kelas, kerapaian berpakaian, posisi
tempat duduk dll ), mengucapkan salam dan meminta
ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai.

d. Motivasi
Guru mengecek kesiapan mental siswa dengan
mungulas kembali materi yang telah diajarkan pada
pertemuan sebelumnya yaitu peranan zat gizi bagi
tubuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

e. Pemberian acuan
Guru menyampaikan kompetensi dasar tujuan
pembelajaran yang akan dicapai dalam pembelajaran
yaitu menghitung kebutuhan dan keseimbangan energi
dalam tubuh, serta menunjukkan sikap teliti , jujur dan
kerjasama selama pembelajaran.
Guru menyampaikan garis besar materi ringkas yang
akan dipelajari tentang kebutuhan dan keseimbangan
energi dalam tubuh

Kegiatan Inti 65‟

2. a. Stimulation
Guru menayangkan gambar orang yang memiliki
tubuh gemuk dan orang kurus

b. Problem statement
Siswa diberi pertanyaan seperti mengapa bisa ada
orang yang memiliki tubuh gemuk dan orang yang
memiliki tubuh kurus?

c. Data Collecting
Siswa dibagi dalam beberapa kelompok, setiap
kelompok terdiri dari 4 orang. Dalam kelompok,
siswa diajak untuk menghitung kecukupan
energiyang meliputi BMR (basal metabolic rate) dan
BMI (body mass indeks), siswa mencoba berdiskusi
dan mencari jawaban dari pertanyaan yang ada di
dalam LKPD mengenai kebutuhan dan
keseimbangan energi dalam tubuh

d. Data Processing
Siswa mencari jawaban dari tiap pertanyaan melalui
berbagai sumber baik buku maupun internet (yang
bisa dipertanggungjawabkan) dan menuliskan
jawaban di dalam LKPD

e. Verification
Siswa menyampaikan hasil diskusi secara bertahap
mulai dari pertanyaan pertama hingga pertanyaan
terakhir secara bergantian tiap kelompok. Guru
memberikan klarifikasi setelah satu pertanyaan
selesai disampaikan oleh siswa.

f. Generalization
Siswa menyampaikan kesimpulan tentang yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

mereka bahas hari ini dengan dipandu oleh guru.

Penutup 10‟

3. a. Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-


hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama
menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung
dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung; siswa
diminta mencoba menyimpulkan/ menyebutkan hal apa
saja yang ia dapat dari pembelajaran hari ini.
b. Peserta didik diberi tugas oleh guru untuk
mengingatkan teman/kerabat mereka agar makan
makanan bergizi yang menjadi sumber nutrisi seperti
protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral.
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran; yaitu menanyakan hal terkait dengan
materi keseimbangan energi dalam tubuh yang telah
disampaikan hari ini untuk menguji pemahaman siswa.
d. Melakukan kegiatan tindak lanjut yaitu mepelajari
materi yang akan dibahas pada bertemuan selanjutnya di
ruamah
e. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran
untuk pertemuan berikutnya yaitu menyusun menu
makanan seimbang berdasarkan nilai BMR dan BMI

Pertemuan III (2x45 menit)

No. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi


Waktu

Pendahuluan 15‟

1. a. Orientasi
Guru mengecek kesiapan fisik kelas sebelum belajar
(misal: kebersihan kelas, kerapaian berpakaian, posisi
tempat duduk dll ), mengucapkan salam dan meminta
ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai.
b. Motivasi
Guru mengecek kesiapan mental dengan mengulas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

kembali materi yang telah diajarkan minggu lalu


mengenai peranan zat gizi bagi tubuh

c. Pemberian acuan
Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai dalam pembelajaran
yaitu menghitung kebutuhan dan keseimbangan energi
dalam tubuh serta menunjukkan sikap teliti , jujur dan
kerjasama selama pembelajaran.

Kegiatan Inti 65‟

2. a. Problem statement
Siswa diberi pertanyaan seperti apakah setiap orang
membutuhkan energi yang sama ?

b. Data Collecting
siswa diajak untuk menyusun menu makanan
seimbang berdasarkan perhitungan BMR dan BMI
salah satu dari anggota kelompok dan mencari
jawaban dari pertanyaan yang ada di dalam LKPD
mengenai kebutuhan dan keseimbangan energi dalam
tubuh

c. Data Processing
Siswa mencari jawaban dari pertanyaan melalui
berbagai sumber baik buku maupun internet (yang
bisa dipertanggungjawabkan) dan menuliskan jawaban
di dalam LKPD

d. Verification
Siswa menyampaikan hasil diskusi mengenai
penyusunan menu makanan seimbang berdasarkan
BMR dan BMI secara bergantian tiap kelompok. Guru
memberikan klarifikasi setelah satu pertanyaan selesai
disampaikan oleh siswa.

e. Generalization
Siswa menyampaikan kesimpulan tentang yang
mereka bahas hari ini dengan dipandu oleh guru.

Penutup 10‟

3. a. Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-


hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama
menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung
dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung; siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

diminta mencoba menyimpulkan/ menyebutkan hal apa


saja yang ia dapat dari pembelajaran hari ini.
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran; yaitu menanyakan hal terkait dengan
materi keseimbangan energi dalam tubuh yang telah
disampaikan hari ini untuk menguji pemahaman siswa.
d. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pemberian tugas berupa mempelajari sub bab selanjutnya
yaitu sistem pencernaan pada manusia
e. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran
untuk pertemuan berikutnya yaitu struktur dan fungsi
sistem pencernaan dan proses pencernaan yang terjadi

Pertemuan IV (2x45menit)

No. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi


Waktu

Pendahuluan 15‟

1. a. Orientasi
Guru mengecek kesiapan fisik kelas sebelum belajar
(misal: kebersihan kelas, kerapaian berpakaian, posisi
tempat duduk dll ), mengucapkan salam dan meminta
ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai.

b. Motivasi
Guru mengecek kesiapan mental dengan mengulas
kembali materi yang telah diajarkan minggu lalu
mengenai kebutuhan dan keseimbangan energi dalam
tubuh

c. Pemberian acuan
Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai dalam pembelajaran
yaitu menjelaskan struktur dan fungsi organ
pencernaan serta enzim pencernaan dalam proses
pencernaan makanan, mengurutkan proses pencernaan
pada manusia serta enzim yang berkerja dalam proses
pencernaan,serta menunjukkan sikap teliti , jujur dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

kerjasama selama pembelajaran.

Kegiatan Inti 65‟

2. a. Simulation
Siswa dibentuk kelompok oleh guru dengan anggota
masing-masing kelompok empat orang. Masing-
masing kelompok dibagikan 5 kartu oleh guru. Kartu
tersebut ada yang berisi keterangan enzim pada organ
pencernaan dan kartu gambar organ pencernaan
manusia. Kelompok yang mendapat kartu bergambar
organ pencernaan (mulut, kerongkongan, lambung,
usus halus, usus besar) diarahkan oleh guru untuk
menempelkan kartu tersebut di papan tulis secara
berurutan. Setelah kartu bergambar organ pencernaan
tertempel di papan, siswa dimita untuk menempelkan
kartu keterangan enzim enzim (ptialin, pepsin, renin,
lipase, asam klorida, amilase, tripsin, enterokinase,
maltase, dll) dibawah kartu bergambar organ
pencernaan sesuai dengan enzim yang terdapat pada
organ tersebut secara beergantian antar kelompok.
Setelah semua kartu sudah tertempel, guru dan siswa
bersama-sama mengoreksi apakah kartu bergambar
makanan letaknya sudah sesuai antara organ
pencernaan dan enzim yang terdapat pada organ
pencernaan tersebut.

b. Problem statement
Siswa diberi pertanyaan bagaimanakah sistem
pencernaan makanan pada manusia ?

c. Data Collecting
Siswa dibagi dalam delapan kelompok sehingga satu
kelompok terdiri dari 4 orang. Dalam kelompok, siswa
mencoba berdiskusi dan mencari jawaban dari
pertanyaan yang ada di dalam LKPD mengenai
struktur dan fungsi sistem pencernaan pada manusia

d. Data Processing
Siswa mencari jawaban dari pertanyaan melalui
berbagai sumber baik buku maupun internet (yang
bisa dipertanggungjawabkan) dan menuliskan jawaban
di dalam LKPD

e. Verification
Siswa menyampaikan hasil diskusi secara bertahap
mulai dari pertanyaan pertama hingga pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

terakhir secara bergantian. Guru memberikan


klarifikasi setelah satu pertanyaan selesai disampaikan
oleh siswa.

f. Generalization
Siswa menyampaikan kesimpulan tentang yang
mereka bahas hari ini dengan dipandu oleh guru.

Penutup 10‟

3. a. Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-


hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama
menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung
dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung; siswa
diminta mencoba menyimpulkan/ menyebutkan hal apa
saja yang ia dapat dari pembelajaran hari ini.
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran; yaitu menanyakan hal terkait dengan
materi struktur dan fungsi organ pencernaan serta enzim
pencernaan dalam proses pencernaan makanan yang telah
disampaikan hari ini untuk menguji pemahaman siswa.
d. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pemberian tugas berupa mempelajari sub bab selanjutnya
yaitu gangguan dan kelainan pada sistem pencernaan
e. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran
untuk pertemuan berikutnya yaitu penilaian harian materi
Makanan dan Sistem Pencernaan Makanan

Pertemuan V (2x45 menit)

No. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi


Waktu

Pendahuluan 10‟

1. a. Orientasi
Guru mengecek kesiapan fisik kelas sebelum belajar
(misal: kebersihan kelas, kerapaian berpakaian, posisi
tempat duduk dll ), mengucapkan salam dan meminta
ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

b. Motivasi
Guru mengecek kesiapan mental siswa dan memberikan
motivasi dengan menayangkan gambar mengenai salah
satu gangguan pada sistem pencernaan yaitu wasir atau
ambeien.

c. Pemberian acuan
Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai dalam pembelajaran
yaitu menganalisis gangguan dan kelainan pada sistem
pencernaan manusia
Guru menyampaikan garis besar materi ringkas yang
akan dipelajari tentang gangguan pada sistem
pencernaan manusia.

Kegiatan Inti

2. a. Problem statement 20‟


Siswa diberi pertanyaan seperti apa saja bentuk
gangguan dan kelainan pada sistem pencernaan
manusia ? apa yang memicu gangguan pada sistem
pencernaan tersebut?

b. Stimulation
siswa dibagi dalam beberapa kelompok, setiap
kelompok terdiri dari 4 orang. Kemudian guru
membagiakan amplop yang berisi pertanyaan
mengenai gangguan pada sistem pencernaan kepada
masing-masing kelompok (setiap kelompok
mendapatkan pertanyaan yang berbeda). Siswa
diminta berdiskusi menjawab pertanyaan yang
diberikan guru.

c. Verification
Siswa menyampaikan hasil diskusi secara bergantian
tiap kelompok. Kelompok lain menanggapi. Guru
memberikan klarifikasi bila ada pernyataan yang
kurang tepat.

d. Generalization
Siswa menyampaikan kesimpulan tentang yang
mereka bahas hari ini dengan dipandu oleh guru.

e. Penilaian pemahaman siswa melalui soal penilaian


harian yang diberikan oleh guru.
50‟
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

Penutup 10‟

3. a. Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-


hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama
menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung
dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung; siswa
diminta mencoba menyimpulkan/ menyebutkan hal apa
saja yang ia dapat dari pembelajaran hari ini. Setelah itu
siswa diminta menyebutkan manfaat belajar gangguan
pada sistem pencernaan manusia atau mengungkapkan
perasaan setelah mengikuti pembelajaran hari ini.
b. Peserta didik diberi tugas oleh guru untuk
mengingatkan teman/kerabat mereka agar menjaga
kesehatan sistem pencernaan mereka
c. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pemberian tugas berupa mempelajari bab selanjutnya
yaitu Sistem Pernapasan
d. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran
untuk pertemuan berikutnya yaitu Sistem Pernapasan

I. Penilaian

Aspek Teknik Instrumen


Sikap Observasi Lembar Observasi
Penilaian sesama Daftar Cek
teman
Pengetahuan Tes Tes obyektif dan essay
Keterampilan Observasi Lembar Observasi Kinerja
kinerja
Yogyakarta, 26 Juli 2019

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran

Maya Karunawati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

Lampiran 3

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 1

Peranan Zat Makanan bagi Tubuh

Nama :

Kelas :

Indikator:

3.7.1 Menjelaskan peranan zat gizi bagi tubuh

4.7.1 Menyusun data menu makanan yang dikonsumsi dalam kurun waktu 24

jam (food recall) terakhir

Tujuan :

1. Mampu menjelaskan peranan zat gizi bagi tubuh

2. Mampu mengumpulkan data menu makanan yang dikonsumsi dalam

kurun waktu 24 jam (food recall) terakhir

Petunjuk : Ingatlah menu makanan yang Anda konsumsi kemarin selama 24 jam.

Catat jenis dan jumlah bahan makanan yang anda konsumsi saat makan pagi,

siang, dan malam.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

Waktu Makan Nama Makanan BAHAN

jenis banyaknya

URT g

Pagi/jam

Siang/jam

malam/jam

Keterangan:

URT: Ukuran Rumah Tangga


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

Pertanyaan:

1. Zat gizi apa saja yang terkandung dalam menu makanan yang kalian

konsumsi kemarin ?

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

...........................................................................................................................

2. Apakah dalam menu makanan kalian tersebut sudah mengandung zat gizi

yang lengkap ? coba jelaskan

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

..........................................................................................................................

3. Zat gizi apa saja yang berfungsi menghasilkan energi ?

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

4. Apakah setiap orang membutuhkan energi yang sama ?

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 2

Kebutuhan dan Keseimbangan Energi dalam Tubuh

A. Indikator

3.7.2 Menghitung kebutuhan dan keseimbangan energi dalam tubuh

B. Tujuan :

1. Mampu menghitung kebutuhan dan keseimbangan energi dalam tubuh

C. Alat dan Bahan :

- Alat Tulis

- Timbangan berat badan

- Meteran tinggi badan

D. Cara Kerja :

1. Hitunglah masing-masing kebutuhan BMR , berat badan ideal dan

BMI

2. Catat hasil perhitungan pada tabel

3. Diskusikanlah jawaban dari pertanyaan berikut bersama kelompokmu

4. Catatlah hasil diskusi tersebut pada lembar jawaban

5. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas !


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

E. Hasil Perhitungan

No Nama Kebutuhan Energi

BMR BMI

berat tinggi BMI


badan (kg) badan (m)

1.

2.

3.

4.

Keterangan:

BMR = Bassal Metabolic Rate/

BMI = Body Mass Index / Indeks Massa Tubuh

F. Pertanyaan Diskusi

1. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan dan

keseimbangan energi !

2. Mengapa terdapat orang yang gemuk dan kurus ? jelaskan !

G. Kesimpulan

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 3

Menu Makanan Seimbang

A. Indikator:

4.7.3 Menyusun menu makanan seimbang berdasarkan nilai BMR dan

BMI

B. Tujuan :

1. Mampu menyusun menu makan seimbang berdasarkan nilai BMR dan

BMI

C. Alat dan Bahan :

- Alat Tulis

D. Cara Kerja :

Berdasarkan BMR dan BMI yang telah kalian hitung kemarin pilihlah salah

satu BMR dan BMI dari anggota kelompok, susunlah menu makanan

seimbang berdasarkan BMR dan BMI tersebut.

E. Hasil

Nama BMI dan Menu Makanan Seimbang


BMR
Pagi Siang Malam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 4

Nama :

Kelas/no :

Indikator :

3.7.3 Menjelaskan struktur dan fungsi organ pencernaan serta enzim

pencernaan dalam proses pencernaan makanan

3.7.4 Mengurutkan proses pencernaan pada manusia serta enzim yang bekerja

dalam proses pencernaan

Tujuan :

1. Mampu menjelaskan struktur dan fungsi organ pencernaan serta enzim

pencernaan dalam proses pencernaan makanan

2. Mampu mengurutkan proses pencernaan pada manusia serta enzim yang

bekerja dalam proses pencernaan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

Lengkapi tabel di bawah ini berdasarkan gambar proses pencernaan pada

manusia !

No Nama Fungsi Enzim yang Fungsi enzim


Organ bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

No Nama Fungsi Enzim yang Fungsi enzim


Organ bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

INTRUMEN PENILAIAN

A. Penilaian Sikap Ilmiah dan Sosial

Indikator :

2.1.1. Menunjukkan perilaku kerjasama saat mengerjakan tugas

Teknik Penilaian : Observasi kinerja dan Penilaian sesama teman

Instrumen Penilaian : Lembar Observasi/ Daftar cek

1. Instrumen Penilaian Sesama Teman untuk sikap kerjasama

Berilah tanda V pada kolom yang sesuai untuk menilai kerjasama

masing- masing teman dalam kelompokmu dengan panduan seperti

rubrik di bawahnya :

Nama Teman Kerjasama


dalam Baik (3) Cukup (2) Kurang (2)
Kelompok
1.
2.
3.
4..

Rubrik Penilaian

Sikap Baik (3) Cukup (2) Kurang (2)


Kerjasama : Memenuhi ke 3 Memenuhi 2 Memenuhi 1
1. Berbagi tugas aspek yang aspek dari 3 aspek dari 3
2. Memberi ditentukan aspek yang aspek yang
kesempatan pada ditentukan ditentukan
teman
3. Mau
membantu teman
yang
membutuhkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

2. Instrumen Penilaian Sikap Teliti dan Jujur :

Nama Teliti Jujur


3 2 1 3 2 1
1.
2.
3.
4.
5.dst

Rubrik Penilaian :

Sikap 3 2 1
(Baik ) (Cukup) (Kurang)
Teliti : Memenuhi ke Memenuhi 2 Memenuhi 1
1. Mengerjakan 3 aspek yang aspek dari 3 aspek dari 3
tugas dengan ditentukan aspek yang aspek yang
teliti ditentukan ditentukan
2. Berhati-hati
dalam
menyelesaikan
tugas
3. Mampu
menyelesaikan
pekerjaan
dengan lengkap
Jujur : Memenuhi ke Memenuhi 2 Memenuhi 1
1. Mencatat 3 aspek yang aspek dari 3 aspek dari 3
langsung data ditentukan aspek yang aspek yang
perhitungan ditentukan ditentukan
BMI dan BMR
apa adanya
2. Tidak
mencontek
pekerjaan teman
3. Melaporkan
data sesuai hasil
perhitungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

B. Instrumen Penilaian Pengetahuan


Tehnik Penilaian :
- Tes tertulis: Pilihan Ganda dan Essay

KISI-KISI SOAL PENILAIAN HARIAN

„MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN MAKANAN‟

No IPK Materi Nomor Soal Ranah


Kognitif

1 3.7.1 Zat-zat Makanan yang PG (1, 2, 3, 4, PG (C2, C2,


Diperlukan oleh Tubuh 5) essay C3, C2, C1)
(1,2,3) Essay
( C4,C3,C2)

2 3.7.2 -

3 3.7.3 Struktur dan Fungsi Sistem PG (6,7,8) PG (C2, C1,


Pencernaan Makanan essay (4) C2) essay
(C2)

4 3.7.4 PG (10) C2

5 3.7.5 PG (9) essay PG (C3) essay


(5) (C2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

SOAL PENILAIAN HARIIAN

„MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN MAKANAN‟

Nama :

No.presensi :

I. Pilihlah jawaban yang paling tepat dari pilihan jawaban A, B, C, D, dan E


dengan menandai tanda silang pada kolom yang telah disediakan!

1. Perhatikan jenis-jenis makanan c. Mineral


berikut d. Protein
e. Air
1) Nasi
2) Keju 3. Andi sedang menguji kandungan
3) Roti zat pada makanan. Setelah bahan
4) Tempe makanan ditetesi oleh larutan
5) Kuning telur Biuret, makanan mengalami
6) Tahu perubahan warna menjadi ungu.
Berdasarkan hasil pengujian
Jenis makanan yang tersebut, kandungan zat
menghasilkan energi terbesar makanan yang diuji Andi
ditunjukkan oleh angka... adalah...
a. Karbohidrat
a. 1) dan 3) b. Vitamin
b. 1) dan 5) c. Mineral
c. 2) dan 5) d. Protein
d. 3) dan 4) e. Air
e. 5) dan 6) 4. Tidak semua bahan makanan
yang mengandung lemak
2. Proses metabolisme dalam tubuh berbahaya untuk tubuh.
melibatkan berbagai reaksi Bahan makanan berikut yang
kimia. zat makanan yang mengandung lemak sehat
berperan sebagai medium reaksi yaitu...
kimia tersebut adalah... a. Avokad, kedelai, dan
minyak sayur
a. Karbohidrat
b. Minyak kelapa, daging,
b. Vitamin
dan susu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

c. Minyak sayur, salmon, Proses pencernaan lemak


dan susu terjadi di organ...
d. Daging, telur, dan a. Mulut
mentega b. Lambung
e. Keju, susu, dan telur c. Pankreas
5. Jika di hati terdapat kelebihan d. Usus halus
glukosa, zat itu akan... e. Usus besar
a. Disimpan di dalam otot 9. Perhatikan tabel berikut !
b. Diubah menjadi amilum
c. Diubah menjadi glikogen Nama Penyakit Penyebab
d. Dikeluarkan bersama A. Gastritis I. Rendahnya
urine produksi air
e. Digunakan sebagai ludah
sumber energi B. Konstipasi II. infeksi
6. Pencernaan kimiawi yang pada kelenjar
berlangsung di dalam ludah
lambung dibantu oleh getah C. Parotitis III.
lambung. Getah lambung penyerapan
yang berfungsi mengaktifkan air yang
enzim pepsinogen menjadi berlebihan
pepsin adalah... D. Xerostomia IV.
a. Hormon gastrin peradangan
b. Asam lambung pada umbai
c. Enzim pepsin cacing
d. Enzim tripsin E. Apendisitis V.
e. Enzim renin peradangan
7. Enzim ptialin yang terdapat pada mukosa
di mulut bertugas mencerna lambung
karbohidrat. Saat berada di
lambung, kerja enzim ptilalin Pasangan yang tepat antara
akan dihambat oleh... nama penyakit pada sistem
a. HCl pencernaan dan penyebabnya
b. Enzim renin adalah...
c. Enzim pepsin
d. Hormon gastrin a. A-I
e. Enzim enterokinase b. B-IV
8. Di dalam tubuh manusia c. C-III
terjadi proses pencernaan d. D-II
berbagai jenis zat makanan. e. E-I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

10. Perhatikan pernyataan- 4) Karbohidrat yang terdiri


pernyataan berikut ! atas banyak gula akan
diserap oleh usus halus
1) Pada pencernaan
karbohidrat terjadi Pernyataan yang benar
penguraian polisakarida mengenai metabolise
menjadi monosakarida karbohidrat di dalam saluran
2) Karbohidrat mengalami pencernaan ditunjukkan oleh
proses hidrolisis hanya di angka...
dalam mulut
3) Hasil akhir pencernaan a. 1) dan 2)
karbohidrat berupa b. 1) dan 3)
glukosa, fruktosa, c. 2) dan 3)
galaktosa, dan manosa d. 2) dan 4)
e. 3) dan 4)

II. Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat !

1. Selain karbohidrat dan protein, lemak juga sangat diperlukan tubuh, lemak
memiliki peran penting yaitu sebagai pelindung organ-organ tubuh yang
lunak. Oleh karena itu, kita perlu mengonsumsi cukup lemak. Apakah
lemak dapat disimpan dalm tubuh ? Bagaimana jika tubuh kelebihan
lemak ?
2. Tubuh yang sehat dan ideal memerlukan asupan makanan yang tidak
hanya aman, tetapi juga sehat. Bagaimanakah kriteria makanan sehat ?
3. Tubuh tidak hanya memerlukan asupan makanan yang bernilai gizi tinggi.
Tubuh juga memerlukan suplai cairan tubuh yang berupa air untuk
melangsungkan proses metabolisme. Mengapa cairan sangat diperlukan
tubuh ?
4. Mengapa proses pencernaan makanan memerlukan enzim ? jelaskan !
5. Mengapa makanan berserat dapat mencegah konstipasi ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

Kunci Jawaban

I. Pilihan Ganda

No Kunci Jawaban No Kunci Jawaban


1 C 6 B
2 E 7 A
3 D 8 D
4 A 9 A
5 C 10 B

II. Essay

1. Lemak dapat disimpan di jaringan adiposa (jaringan lemak). Lemak


akan disimpan selama masih ada glukosa yang digunakan sebagai sumber
energi. Jika dibutuhkan, timbunan lemak akan diangkut menuju hati. Jika
lemak dalam tubuh berlebihan menyebabkan penyimpanan lemak pada
jaringan adiposa akan meningkat sehingga dapat mengakibatkan obesitas.
Apabila mengonsumsi lemak berlebihan, terutama lemak jenuh yang
mengandung banyak kolesterol dapat mengakibatkan penyempitan pada
arteri sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
2. Syarat makanan sehat adalah higienis, bergizi, dan berkecukupan.
Makanan yang higienis adalah makanan yang tidak mengandung
mikroorganisme penyakit dan zat yang dapat membahayakan tubuh.
Makanan yang bergizi adalah makanan yang cukup mengandung
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral dalam jumlah yang
seimbang sesuai kebutuhan. Makanan yang berkecukupan adalah
makanan yang dapat memenuhi kebutuhan tubuh pada usia dan kondisi
tertentu.
3. Cairan sangat dibutuhkan oleh tubuh sebagai pelarut dalam
metabolisme tubuh. Tubuh membutuhkan ± 2,5 liter air setiap harinya
untuk mengganti cairan tubuh yang hilang dalam bentuk keringat, urine,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

dan uap air. Namun, apabila cairan tubuh hilang secara berlebihan dapat
mengakibatkan dehidrasi. Selain itu, cairan tubuh berperan sebagai
medium semua reaksi kimia di dalam sel, membawa nutrisi dan oksigen ke
seluruh tubuh, serta membantu melarutkan mineral dan nutrisi lainnya
sehingga mudah diserap oleh tubuh.
4. Enzim merupakan biokatalisator yang berperan penting dalam proses
pencernaan makanan. Untuk dapat diserap tubuh, zat makanan tersebut
memerlukan beberapa jenis enzim untuk memecah molekul berukuran
besar menjadi molekul berukuran kecil. Dengan demikian, proses
penyerapan dan pendistribusian nutrisi dapat dilakukan dengan sempurna
oleh pembuluh darah.
5. Mengonsumsi makanan berserat seperti buah-buahan dan sayuran dapat
mencegah konstipasi atau sembelit. Serat yang terkandung dalam makanan
mampu mengikat air dan garam empedu sehingga feses menjadi lunak.
Selain itu, serat dapat memperbesar massa feses sehingga merangsang
gerak peristaltik usus untuk melakukan buang air besar. Dengan demikian,
buang air besar dapat berjalan teratur sehingga mencegah terjadinya
konstipasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

Pedoman Penyekoran Penilaian Harian

„Makanan dan Sistem Pencernaan Makanan‟

Soal Pilihan Ganda

Setiap jawaban benar skor = 1, salah = 0

Soal Essay

No Kriteria Skor
1. kata kunci : 1) jaringan adiposa, 2) obesitas
- Jika siswa mampu menyebutkan 2 kata kunci 6
- Jika siswa mampu menyebutkan 1 kata kunci 3
- Jika siswa menjawab namun tidak tepat 1
- jika siswa tidak menjawab 0
2. Kata kunci : 1) makanan yang tidak mengandung
mikroorgansime penyakit dan zat yang membahayakan
tubuh, 2) mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin,
dan mineral dalam jumlah yang seimbang sesuai kebutuhan.
- Jika siswa mampu menyebutkan 2 kata kunci 6
- Jika siswa mampu menyebutkan 1 kata kunci 3
- Jika siswa menjawab namun tidak tepat 1
- jika siswa tidak menjawab 0
3. Kata kunci : 1) sebagai pelarut dalam metabolisme tubuh, 2)
degidrasi
- Jika siswa mampu menyebutkan 2 kata kunci 6
- Jika siswa mampu menyebutkan 1 kata kunci 3
- Jika siswa menjawab namun tidak tepat 1
- jika siswa tidak menjawab 0
4. Kata kunci : 1) biokatalisator, 2) memecah molekul
berukuran besar menjadi molekul berukuran kecil
- Jika siswa mampu menyebutkan 2 kata kunci 6
- Jika siswa mampu menyebutkan 1 kata kunci 3
- Jika siswa menjawab namun tidak tepat 1
- jika siswa tidak menjawab 0
5. Kata kunci : 1) mampu mengikat air dan garam empedu, 2)
memperbesar massa feses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

- Jika siswa mampu menyebutkan 3 kata kunci 6


- Jika siswa mampu menyebutkan 2 kata kunci 3
- Jika siswa mampu menyebutkan 1 kata kunci 1
- Jika siswa menjawab namun tidak tepat 0
- jika siswa tidak menjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

C. Instrumen Penilaian Keterampilan


Tehnik Penilaian : Observasi kinerja

Nama Keterampilan
Baik (3) Cukup (2) Kurang (1)
1.
2.
3.
4..

Rubrik Penilaian

Keterampilan Baik (3) Cukup (2) Kurang (1)


1. Mengukur Memenuhi ke 3 Memenuhi 2 Memenuhi 1
tinggi badan dan aspek yang aspek dari 3 aspek dari 3
berat badan ditentukan aspek yang aspek yang
dengan tepat ditentukan ditentukan
2. Menghitung
BMR dan BMI
sesuai dengan
urutan
3. Melakukan
perhitungan
sesuai dengan
intruksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

Lampiran 4
TABEL IDENTITAS RESPONDEN

No. Kuisioner :

Nama :

NIM :

Asal :

No Identitas Responden
1 Jenis Kelamin
2 Tanggal Lahir
3 Berat Badan
4 Tinggi Badan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

Lampiran 5

FORMULIR FFQ

FREKUENSI PENGGUNAAN BAHAN PANGAN

Keterangan :

1. Perhatikan keterangan tulisan pada tabel


2. Berilah tanda centang (√) pada kolom yang sesuai dengan frekuensi Anda
mengkonsumsi makanan berdasarkan pengelompokan bahan makanan
dibawah ini.

Nama Bahan FREKUENSI KONSUMSI BAHAN PANGAN


Pangan lebih dari 1 1 3-6 2-3 kurang tidak
x/hari x/hari x/mingg x/minggu dari 1 pernah
u x/mingg
u
Makanan Pokok A B C D E F
1. Nasi Putih
2. Nasi Merah
3. Jagung
4. Singkong
5. Kentang
6. Roti
7. Mie (non mie
instan )
Lauk Hewani A B C D E F
1. Telur
2. Daging Ayam
3. Daging sapi
4. Ikan
5. Seafood
Lauk Nabati A B C D E F
1. Tempe
2. Tahu
Sayur-sayuran A B C D E F
1. Bayam
2. Kangkung
3. Sawi
4. Brokoli
5. Jamur
6. Kol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

Nama Bahan FREKUENSI KONSUMSI BAHAN PANGAN


Pangan lebih dari 1 1 3-6 2-3 kurang tidak
x/hari x/hari x/mingg x/minggu dari 1 pernah
u x/bulan
7. Terong
8. Wortel
9. Lainnya.....
10. ...
Buah-buahan A B C D E F
1. Pisang
2. Pepaya
3. Apel
4. Semangka
5. Melon
6. Nanas
7. Jambu
8. Jeruk
9. Lainnya...
10. ....
Makanan komersial A B C D E F
1. Fried chicken
2. Hamburger
3. Mie Instan
4. Pizza
5. Lainnya
6. ....
Minuman A B C D E F
1. Susu
2. Teh tawar
3. Teh manis
4. Kopi
5. Softdrink
6. Jus
7. Sirup
8. Lainnya ...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

Lampiran 6
Kategori IMT Mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta Angkatan 2018

No BB TB IMT Kategori
1 54,8 1,75 17,89 kurus ringan
2 56 1,76 18,08 kurus ringan
3 67 1,5 29,78 gemuk berat
4 43 1,5 19,11 normal
5 37,9 1,5 16,84 kurus berat
6 36,3 1,55 15,11 kurus berat
7 46,7 1,56 19,19 normal
8 53,6 1,57 21,75 normal
9 50,8 1,57 20,61 normal
10 49,7 1,52 21,51 normal
11 58,9 1,57 23,90 normal
12 39,9 1,5 17,73 kurus ringan
13 47,9 1,52 20,73 normal
14 49,5 1,57 20,08 normal
15 42,2 1,57 17,12 kurus ringan
16 64 1,49 28,83 gemuk berat
17 49 1,57 19,88 normal
18 43,3 1,58 17,34 kurus ringan
19 47,1 1,55 19,60 normal
20 40,6 1,45 19,31 normal
21 56,2 1,56 23,09 normal
22 49,4 1,69 17,30 normal
23 75,9 1,65 27,88 gemuk berat
24 52,4 1,52 22,68 normal
25 44,7 1,51 19,60 normal
26 39,5 1,54 16,66 kurus berat
27 51,9 1,47 24,02 normal
28 57 1,66 20,69 normal
29 57,5 1,58 23,03 normal
30 73,8 1,64 27,44 gemuk berat
31 45,5 1,52 19,69 normal
32 51,1 1,57 20,73 normal
33 60,4 1,62 23,01 normal
34 52,9 1,59 20,92 normal
35 37,8 1,5 16,80 kurus berat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

36 42,8 1,52 18,52 normal


37 137,3 1,58 55,00 gemuk berat
38 53 1,51 23,24 normal
39 67,3 1,55 28,01 gemuk berat
40 41,4 1,55 17,23 kurus ringan
41 78,9 1,54 33,27 gemuk berat
42 44,2 1,55 18,40 kurus ringan
43 50,9 1,56 20,92 normal
44 53 1,62 20,20 normal
45 51,5 1,53 22,00 normal
46 38,3 1,45 18,22 kurus ringan
47 44,6 1,53 19,05 normal
48 49,6 1,57 20,12 normal
49 40,8 1,45 19,41 normal
50 47,5 1,57 19,27 normal
51 64,3 1,54 27,11 gemuk berat
52 55,7 1,54 23,49 normal
53 45,6 1,52 19,74 normal
54 67,4 1,62 25,68 gemuk ringan
55 50,7 1,62 19,32 normal
56 39,9 1,6 15,59 kurus berat
57 50,9 1,6 19,88 normal
58 64,6 1,54 27,24 gemuk berat
59 48,2 1,5 21,42 normal
60 37,6 1,59 14,87 kurus berat
61 50,9 1,5 22,62 normal
62 44,7 1,45 21,26 normal
63 46,9 1,53 20,04 normal
64 46,8 1,58 18,75 normal
65 36 1,45 17,12 kurus ringan
66 49,4 1,7 17,09 kurus ringan
67 90 1,71 30,78 gemuk berat
68 45,9 1,58 18,39 kurus ringan
69 61,5 1,63 23,15 normal
70 53,3 1,45 25,35 gemuk ringan
71 45,6 1,5 20,27 normal
72 43,3 1,57 17,57 kurus ringan
73 52,2 1,54 22,01 normal
74 46 1,5 20,44 normal
75 42,2 1,46 19,80 normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

76 63 1,52 27,27 gemuk berat


77 73,7 1,58 29,52 gemuk berat
78 55,9 1,68 19,81 normal
79 46,4 1,59 18,35 kurus ringan
80 50,2 1,61 19,37 normal
81 45,6 1,64 16,95 kurus berat
82 57,4 1,69 20,10 normal
83 54,4 1,6 21,25 normal
84 64,1 1,57 26,01 gemuk ringan
85 78 1,55 32,47 gemuk berat
86 46 1,55 19,15 normal
87 47 1,6 18,36 kurus ringan
88 51,6 1,47 23,88 normal
89 48,7 1,52 21,08 normal
90 81,2 1,57 32,94 gemuk berat
91 69,9 1,65 25,67 gemuk ringan
92 50,7 1,59 20,05 normal
93 59,2 1,61 22,84 normal
94 43,6 1,47 20,18 normal
95 50,5 1,49 22,75 normal
96 50 1,6 19,53 normal

Keterangan:
kurus berat =7
kurus ringan = 14
normal = 57
gemuk berat = 14
gemuk ringan =4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

Kategori IMT Mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma


Yogyakarta Angkatan 2017

NILAI kategori
No BB TB
IMT
1 49,2 1,6 19,22 normal
2 75,4 1,62 28,73 gemuk berat
3 43 1,49 19,37 normal
4 48,5 1,56 19,93 normal
5 71,3 1,69 24,96 normal
6 58,8 1,54 24,79 normal
7 52,4 1,56 21,53 normal
8 67,8 1,63 25,52 gemuk ringan
9 56,9 1,53 24,31 normal
10 70,4 1,62 26,83 gemuk ringan
11 56,8 1,46 26,65 gemuk ringan
12 59,8 1,65 21,97 normal
13 38,5 1,53 16,45 kurus berat
14 48,2 1,56 19,81 normal
15 57,5 1,68 20,37 normal
16 64,8 1,54 27,32 gemuk berat
17 42,4 1,6 16,56 kurus berat
18 55,8 1,52 24,15 normal
19 44,7 1,51 19,60 normal
20 58,1 1,58 23,27 normal
21 51,5 1,6 20,12 normal
22 79,4 1,51 34,82 gemuk berat
23 51,4 1,51 22,54 normal
24 65,5 1,6 25,59 gemuk ringan
25 52,9 1,58 21,19 normal
26 45,2 1,54 19,06 normal
27 64,6 1,59 25,55 gemuk ringan
28 66,1 1,57 26,82 gemuk ringan
29 60,4 1,5 26,84 gemuk ringan
30 57,5 1,51 25,22 gemuk ringan
31 69,5 1,52 30,08 gemuk berat
32 49,8 1,53 21,27 normal
33 97,5 1,77 31,12 gemuk berat
34 48,6 1,55 20,23 normal
35 68 1,62 25,91 gemuk ringan
36 79 1,57 32,05 gemuk berat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

37 54,6 1,56 22,44 normal


38 45,5 1,5 20,22 normal
39 51,2 1,44 24,69 normal
40 46,5 1,56 19,11 normal
41 70,9 1,6 27,70 gemuk berat
42 68,2 1,44 32,89 gemuk berat
43 63,9 1,61 24,65 normal
44 58,6 1,57 23,77 normal
45 48,2 1,61 18,59 normal
46 42,5 1,51 18,64 normal
47 38,5 1,39 19,93 normal
48 65,4 1,54 27,58 gemuk berat
49 47,9 1,6 18,71 normal
50 56,3 1,66 20,43 normal
51 39,6 1,56 16,27 kurus berat
52 46,7 1,51 20,48 normal
53 52,3 1,47 24,20 normal
54 68 1,64 25,28 gemuk ringan
55 40,5 1,55 16,86 kurus berat
56 81,8 1,6 31,95 gemuk berat
57 56,2 1,5 24,98 normal
58 50,5 1,59 19,98 normal
59 49,7 1,55 20,69 normal
60 50,9 1,52 22,03 normal
61 45,4 1,42 22,52 normal
62 50,5 1,54 21,29 normal
63 59,2 1,51 25,96 gemuk ringan
64 48,2 1,46 22,61 normal
65 54,9 1,57 22,27 normal
66 50,6 1,52 21,90 normal
67 96,2 1,66 34,91 gemuk berat
68 88,3 1,76 28,51 gemuk berat
69 37,5 1,54 15,81 kurus berat
70 57,3 1,68 20,30 normal
71 49,9 1,53 21,32 normal
72 44,6 1,49 20,09 normal
73 45,2 1,56 18,57 normal
74 51,8 1,57 21,02 normal
75 41,8 1,51 18,33 normal
76 48,4 1,64 18,00 normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

Keterangan

kurus berat =5
kurus ringan =-
normal = 48
gemuk berat = 12
gemuk ringan = 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

Lampiran 7

Dokumentasi Kegiatan

Pengisian Kuisioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

Lampiran 8

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardiz
ed Predicted
Value
N 172
Mean 22,1554070
a,b
Normal Parameters Std.
,19765649
Deviation
Absolute ,062
Most Extreme
Positive ,062
Differences
Negative -,035
Kolmogorov-Smirnov Z ,816
Asymp. Sig. (2-tailed) ,518
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

Lampiran 9

Uji Korelasi Product Moment Pearson

Correlations
Frekuensi IMT
Penggunaan
Bahan Pangan
Pearson
1 ,034
Frekuensi Penggunaan Correlation
Bahan Pangan Sig. (2-tailed) ,660
N 172 172
Pearson
,034 1
Correlation
IMT
Sig. (2-tailed) ,660
N 172 172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

Anda mungkin juga menyukai