Anda di halaman 1dari 31

Bahan Kimia dan Zat Adiktif

Di susun oleh:
Inka Ayu Maulina 19.0305.0053
Dewi Lestari 19.0305.0060
Vina Eri Sutanti 19.0305.0064

Dosen Pengampu :
Kun Hisnan Hajron, M.Pd
Dhuta Sukmarani, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Bahan Kimia dan Zat Adiktif” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dosen
Kun Hisnan Hajron, M.Pd dan Ibu Dhuta Sukmarani, M.Si pada mata kuliah Konsep
Dasar IPA program studi pendidikan guru sekolah dasar. Selain itu, makalah ini
bertujuan untuk menambah wawasan tentang bahan kimia dan zat adiktif.

Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan, arahan serta dorongan Bapak
Kun Hisnan Hajron, M.Pd dan Ibu Dhuta Sukmarani, M.Si selaku dosen pembimbing
pada mata kuliah Konsep Dasar IPA, orang tua dan teman – teman yang turut
membantu.

Saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan sebagai bahan
perbaikan makalah kami selanjutnya. Kami menyadari bahwa karya tulis ini masih
banyak memiliki kekurangan, maka dari itu kami mohon maaf jika ada kesalahan
dalam pembuatan makalah.

Rabu, 1 Juli 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................................2
D. Peta Konsep.....................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................4
A. Bahan Kimia Rumah Tangga..........................................................................................4
1. Macam-macam bahan kimia rumah tangga....................................................................4
2. Fungsi Bahan Kimia Rumah Tangga............................................................................10
3. Dampak Negatif Bahan Kimia Rumah Tangga...........................................................11
B. Zat Adiktif.....................................................................................................................13
1. Jenis – Jenis Zat Adiktif.................................................................................................13
2. Cara Pencegahan Penyalahgunaan Zat Adiktif............................................................21
BAB III PENUTUP................................................................................................................23
A. Kesimpulan...................................................................................................................23
B. Praktikum......................................................................................................................24
C. Latihan Soal..................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................26
GLOSARIUM.........................................................................................................................27

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi telah menghasilkan
produk – produk industri yang dapat memenuhi kebutuhan manusia sehari – hari.
Bahan kimia yang telah diketahui manfaatnya dikembangkan dengan cara membuat
produk – produk yang berguna untuk kepentingan manusia dan lingkungannya.
Oleh karena itu, kita perlu mengetahui jenis, kegunaan, dan efek atau dampak dari
setiap produk yang kita gunakan atau kita lihat sehari – hari.
Bahan kimia rumah tangga adalah bahan kimia non-makanan yang biasa
ditemukan dan digunakan di dalam dan disekitar rumah tangga. ahan ini terdiri atas
jenis barang konsumen, yang dirancang khusus untuk membantu pembersihan,
pemeliharaan rumah dan pekarangan, memasak, pengendalian hama dan keperluan
kebersihan umum.
Zat adiktif merupakan zat – zat yang pemakaiannya dapat menimbulkan
ketergantungan fisik yang kuat dan psikologis yang panjang (drug dependence).
Kelompok zat adiktif adalah narkotika (zat atau obat yang berasal dari tanaman)
atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis yang menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, mengurangi dan menghilangkan rasa sakit
dan menimbulkan ketergantungan.

1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan bahan kimia rumah tangga?
2. Apa saja macam – macam bahan kimia rumah tangga?
3. Apa fungsi dari bahan kimia rumah tangga?
4. Bagaimana dampak negatif dari bahan kimia rumah tangga?
5. Apa yang dimaksud dengan zat adiktif ?
6. Bagaimana cara pencegahan dari penyalahgunaan zat adiktif?

C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah yaitu :
1. Memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Ipa
2. Menambah pengetahuan tentang bahan kimia dan zat adiktif
3. Mengetahui macam – macam bahan kimia rumah tangga
4. Mengetahui fungsi dari bahan kimia rumah tangga
5. Mengetahui dampak negatif dari bahan kimia rumah tangga
6. Mengetahui jenis – jenis serta contoh zat adiktif
7. Mengetahui cara pencegahan penyalahgunaan zat adiktif

2
D. Peta Konsep

Bahan Kimia dan Zat


Adiktif

Bahan Kimia Zat Adiktif


Rumah Tangga

Macam – macam Fungsi Bahan Dampak Negatif Jenis Jenis Zat Cara Pencegahan
Bahan Kimia Kimia Rumah Bahan Kimia Adiktif Penyalahgunaan
Rumah Tangga Zat Adiktif
Rumah Tangga Tangga

a. Pembersih a. Pembersih a. Pembersih a. Zat adiktif bukan a. Peran anggota


b. Pemutih b. Pemutih b. Pemutih narkotika dan keluarga
c. Pewangi c. Pewangi c. Pewangi psikotropika b. Peran anggota
d. Pestisida d. Pestisida b. Zat adiktif masyarakat
d. Pestisida
narkotika c. Peran sekolah
c. Zat adiktif d. Peran
psikotropika pemerintah

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Bahan Kimia Rumah Tangga


Bahan kimia rumah tangga adalah bahan kimia non-makanan yang biasa
ditemukan dan digunakan di dalam dan di sekitar rumah tangga biasa. Bahan ini
terdiri atas jenis barang konsumen, yang dirancang khusus untuk membantu
pembersihan, pemeliharaan rumah dan pekarangan, memasak, pengendalian hama
dan keperluan kebersihan umum.
Ditinjau dari segi asalnya, bahan kimia yang digunakan dalam berbagai
produk rumah tangga, dibagi dalam 2 golongan, yaitu :
a. Bahan kimia alami : bahan kimia yang terdapat di alam
Misalnya : air, kayu, minyak, cengkeh, kapur, dsb.
b. Bahan kimia sintetis/buatan : bahan kimia hasil buatan pabrik
Misalnya : detergen, plastik, asam sulfat, pestisida, dan berbagai macam
essen (penguat rasa dan aroma)

1. Macam-macam bahan kimia rumah tangga


Adapun untuk beragam jenis dalam bahan kimia rumah tangga, antara lain
adalah sebagai berikut:
a. Pembersih

Gambar 1.1 Contoh Pembersih


Pembersih adalah zat (biasanya cairan, bubuk, semprotan, atau
butiran) yang digunakan untuk menghilangkan kotoran, termasuk debu,
noda, bau tak sedap. Tujuan penggunaan
pembersih meliputi kesehatan, kecantikan, menghilangkan bau

4
tak sedap, dan menghindari penyebaran kotoran dan kontaminan ke diri
sendiri dan orang lain.

Beberapa pembersih dapat membunuh bakteri. Misalnya saja seperti


Bakteri gagang pintu, serta bakteri di permukaan meja dan permukaan
logam lainnya. Yang mana semua itu senantiasa membersihkan pada saat
yang sama. Yang lain, yang disebut degreaser, mengandung pelarut
organik untuk membantu melarutkan minyak dan lemak.

Adapun jenis bahan kimia yang dapat digunakan sebagai pembersih


antara lain : pembersih badan (sabun mandi), pembersih rambut
(shampo), pembersih motor dan mobil, pembersih piring (sunlight),
pembersih baju (detergen), pembersih lantai

b. Pemutih
Pemutih merupakan bahan kimia rumah tangga yang berfungsi untuk
memutihkan pakaian
putih yang terkena
noda yang sulit untuk
dibersihkan jika
hanya dengan
pembersih biasa.
Gambar 1.2 Contoh Pemutih
Selain untuk memutihkan pakaian, ada pula
produk pemutih yang digunakan untuk memutihkan gigi, wajah, kulit
dan tubuh. Cara kerja pemutih pakaian yaitu bahan pemutih akan
mengoksidasi kotoran pada pakaian sehingga kotoran tersebut bisa larut
dalam air. Selain produk pemutih kain, ada pula produk pemutih untuk
gigi dan kulit. Pemutihan gigi bisa dilakukan dalam bidang kedokteran
gigi.

Berdasarkan wujudnya, pemutih bisa dibedakan menjadi dua, yaitu :

 Padat
 Cair

5
Pemutih yang berbentuk padat atau bubuk putih ialah kalsium hipoklorit
dengan kimia unsur Ca(OCl)2. Masyarakat umumnya mengenal senyawa
tersebut sebagai kaporit, yang biasanya digunakan menghilangkan hama
air ledeng dan juga kolam renang. Sedangkan pemutih cair ialah natrium
hipoklorit dengan unsur (NaOCl).

c. Pewangi (Parfum)

Pewangi merupakan bahan kimia


yang berfungsi untuk mengharumkan
ruangan atau tubuh. Produk pewangi
bisa berbentuk cair seperti;
pengharum ruangan, pengharum
pakaian, dan pengharum tubuh.
Pewangi atau parfum merupakan
hasil pencampuran berbagai
macam fragrance (bahan pewangi)

Gambar 1.3 Contoh Parfum yang sifatnya mudah menguap


dengan bau tertentu.

Komposisi bahan-bahan kimia yang terkandung di dalam parfum


pada umumnya ialah etil alkohol (50-90%), akuades/ air suling (5-20%),
dan fragrance (10-30%). Etil alkohol berfungsi sebagai pelarut.

Berdasarkan wujud atau bentuknya, bahan pewangi bisa dibedakan


menjadi tiga, yaitu:

1. Pewangi padat, misalnya bedak.


2. Pewangi cair, misalnya deodoran.
3. Pewangi aerosol cair, misalnya parfum. Pewangi berbentuk
aerosol cair biasanya menggunakan senyawa kimia pendorong
(propelan) agar bisa menghasilkan aerosol, yaitu
kloroflurokarbon (CFC).

6
Pewangi atau parfum yang biasanya kita gunakan ada yang berbahan
dasar air dan berbahan dasar minyak. Pada umumnya, pewangi yang
berbahan dasar air memiliki kestabilan aroma (wangi) yang relatif
singkat, yaitu sekitar 3 sampai dengan 5 jam, sehingga relatif lebih aman
bagi kesehatan dibandingkan pewangi berbahan dasar minyak.

Pewangi biasanya digunakan untuk kosmetik, pengharum ruangan,


pembersih lantai, sabun dan detergen. Bahan dasar pewangi ada yang
dari alam dan ada yang buatan. Tapi lebih banyak menggunakan zat
pewangi sintetis/buatan karena pewangi alam memerlukan proses yang
mahal dan terbatas.

Bahan pewangi alami yang sudah kita kenal diantaranya dieroleh


dari daun kayu putih, kulit kayu manis, batang kayu cendana, bunga
kenanga, bunga melati, dan buah pala. Bahan pewangi sintetik biasanya
dipakai dalam berbagai pewangi atau parfum dalam kemasan, selain zat
yang menimbulkan aroma wangi, pewangi yang di jual dipasaran
biasanya mengandung zat – zat lain. Seperti alkohol untuk pewangi yang
berbentuk cair dan tawas untuk pewangi yang berbentuk padat. Selain
alkohol, masih terdapat beragam zat tambahan lainnya yang sengaja
ditambahkan kedalam pewangi agar parfum mudah disemprotkan (zat
tersebut berfungsi sebagain propelan).

d. Pestisida

Pestisida atau
pembasmi hama
adalah bahan
yang digunakan
untuk
mengendalikan,
Gambar 1.4 Jenis Pestisida menolak, atau
membasmi organisme pengganggu. pestisida berasal dari kata pest
(hama) yang diberi akhiran
-cide (pembasmi). Pestisida meliputi semua jenis obat (zat / bahan

7
kimia) pembasmi hama yang ditujukan untuk melindungi tanaman dari
serangan serangga, seperti tikus, gulma, burung, mamalia, ikan, atau
mikrobia yang dianggap mengganggu.

Bahan kimia jenis pestisida erat seklai hubunngannya dengan


kehidupan para petani. Pestisida dipakai untuk memberantas hama
tanaman sehingga tidak mengganggu hasil produksi tanaman.

Pestisida digolongkan menjadi berbagai jenis dengan berdasar fungsi dan


asal katanya. Penggolongan tersebut disajikan sebagai berikut :
1) Insektisida
Yaitu pestisida yang digunakan untuk memberantas serangga seperti
belalang, kepik, wereng, dan ulat. Insektisida juga digunakan untuk
memberantas serangga di rumah, perkantoran atau gudang, seperti
nyamuk, kutu busuk, rayap, dan semut. Contoh insektisida adalah
basudin, basminon, tiodan, diklorovinil dimetil fosfat, diazinon,dll.

2) Fungisida
Fungisida berasal dari kata Latin fungus berarti jamur. Pestisida
yang dipakai untuk memberantas dan mencegah pertumbuhan jamur
atau cendawan. Seperti bercak yang ada pada daun, karat daun,
busuk daun, dan cacar daun. Contoh: tembaga oksiklorida, tembaga
(I) oksida, carbendazim, organomerkuri, dan natrium dikromat
burung kakaktua

3) Bakterisida
Bakterisida berasal dari kata Latin bacterium. Bakterisida yaitu
pestisida yang dipakai untuk memberantas bakteri atau virus. Salah
satu contoh bakterisida adalah tetramycin yang digunakan untuk
membunuh virus CVPD yang menyerang tanaman jeruk. Umumnya
bakteri yang telah menyerang suatu tanaman sukar diberantas.
Pemberian obat biasanya segera diberikan kepada tanaman lainnya
yang masih sehat sesuai dengan dosis tertentu.

8
4) Rodentisida
Rodentisida berasal dari kata Yunani rodere, jenis pestisida yang
digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa hewan
pengerat seperti tikus. Lazimnya diberikan sebagai umpan yang
sebelumnya dicampur dengan beras atau jagung. Hanya
penggunaannya harus hati-hati, karena dapat mematikan juga hewan
ternak yang memakannya. Contoh dari pestisida jenis ini adalah
Warangan.
5) Nematisida
Berasal dari kata nematoda, Pestisida yang digunakan untuk
memberantas hama tanaman berupa nematoda (cacing). Hama jenis
ini biasanya menyerang bagian akar dan umbi tanaman. Nematisida
biasanya digunakan pada perkebunan kopi atau lada. Nematisida
bersifat dapat meracuni tanaman, jadi penggunaannya 3 minggu
sebelum musim tanam. Selain memberantas nematoda, obat ini juga
dapat memberantas serangga dan jamur. Dipasaran dikenal dengan
nama DD, Vapam, dan Dazomet

6) Herbisida
Berasal dari kata Latin herb. Pestisida jenis ini digunakan untuk
membasmi tanaman pengganggu (gulma), seperti alang-alang,
rerumputan, enceng gondok . Contoh dari herbisida adalah
ammonium sulfonat, pentaklorofenol, omoxone, Basta 200 AS,
Basfapon 85 SP.

7) Akarisida
Berasal dari kata akari yang dalam bahasa Yunani berarti tungau
atau kutu. Akarisida sering juga disebut mitesida. Fungsinya untuk
membunuh bagian tungau atau kutu. Contohnya Kelthene MF dan
Trithion 4E.

Berikut beberapa bahan kimia yang termasuk pestisida juga, namun namanya
tidak memakai akhiran sida.

9
1) Attraktan yaitu zat yang baunya dapat menyebabkan serangga
menjadi tertarik, menangkap serangga dalam satu perangkap.
Contohnnya Metiluegenol, Feromon kelamin.

2) Kemosterilian yaitu zat yang berfungsi untuk mensterilkan


seranggz atau vertebrata. Contohnya Ornitrol yang digunakan untuk
mensterilkan burung dara.

3) Defoliant yaitu zat yang digunakan untuk menggugurkan daun


supaya memudahkan panen (seperti pada tanaman kapas).

4) Desikan yaitu zat untuk mengeringkan daun atau bagaian tanaman.


Contohnya Asam Arsenik.

5) Desinfektan yaitu zat untuk membasmi mikroorganisme,


Contohnya Triklorofenol

6) Reppellen yaitu zat yang berfungsi sebagai penolak atau penghalau


hama, Contohnya kamper untuk penolak kutu, minyak sereh untuk
penolak nyamuk

7) Inhibitor yaitu zat menekan pertumbuhan batang dan tunas,


Contohnya Phospon.

2. Fungsi Bahan Kimia Rumah Tangga

Adapun secara umum beragam fungsi bahan kimia yang dipergunakan dalam
keperluan rumah tangga, antara lain:

a. Mempermudah manusia untuk menjalankan kehidupan sehari, lantaran


terbantu dengan proses yang cepat dan instan.
b. Membantu mengobati manusia dari beragam jenis penyakit. Hal ini bisa
dilihat jikalau manakala seseorang merasa sakit (tidak enak badan)
yang dituju adalah beragam jenis obat yang itu semua dihasilkan dari
analisis kimia farmasi.

10
c. Mempersingkat waktu yang lebih fleksibel, hal ini lantaran segala
bentuk pengelolaan kimia dapat difungsikan sebagai alat untuk
mempersimpit waktu sehingga bisa dimaksimalkan dalam kegiatan
lainnya.

3. Dampak Negatif Bahan Kimia Rumah Tangga


Bahan kimia rumah tangga juga menimbulkan dampak negatif baik bagi
tubuh maupun lingkungan. Dampak dari penggunaan bahan kimia rumah
tangga diantaranya yaitu :

a. Pembersih
Dampak negatif yang ditimbulkan bahan kimia jenis pembersih yaitu :
 Dibuat dari suatu asam lemak (nabati/hewani) dan basa. Asam
lemak memiliki rantai karbon yang panjang. Semakin panjang
rantai karbon maka semakin keras detergennya. Maka dapat
meningkatkan iritasi kulit.
 Menyebabkan timbulnya bintik-bintik gatal dan berair dibagian
tubuh yang terkontak.
 Bahan aktif yaitu ABS merupakan bahan kimia yang sulit
diuraikan oleh mikroorganisme sehingga menyebabkan
pencemaran air dan tanah. Zat ini dapat menimbulkan penyakit
degeneratif seperti tumor dan kanker.

b. Pemutih
Dampak negatif yang ditimbulkan bahan kimia jenis pemutih yaitu :
 Natrium hipoklorit dan kalium hipoklorit dalam pemutih bersifat
beracun bagi tubuh dan dapat menyebabkan iritasi kulit dan saluran
pernafasan.
 Bahan pemutih lain dalam kosmetik adalah merkuri. Zat ini
memiliki bahaya yaitu dapat merusak ginjal, mengakibatkan
kanker dan bayi lahir cacat.

11
 Tretinoin, bahan pemutih dalam kosmetik yang memutihkan kulit
dengan cara mengikis lapisan kulit sedikit demi sedikit. Kosmetik
yang mengandung tretinoin berlebihan dapat mengakibatkan kulit
kelihatan merah, rasa pedih, kering dan gatal-gatal. Tretinoin tidak
boleh digunakan oleh ibu hamil karena dapat mengakibatkan cacat
janin.

c. Pewangi
Dampak negatif yang ditimbulkan dari bahan kimia jenis pewangi
yaitu :
 Benzil alkohol menimbulkan iritasi saluran pernafasan dan
penurunan tekanan darah.
 Etil asetat juga bersifat adiktif, merusak hati dan anemia.
 Pewangi dalam bentuk semprot mengandung CTC sebagai gas
pendorong (propelan). Gas ini dapat merusak lapisan ozon.

d. Pestisida
Bahaya pestisida terhadap tubuh dan lingkungan :
 Pestisida tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme didalam
tanah.
 Pestisida juga mengakibatkan hama baru kebal terhadap
racun pestisida tersebut. Hama baru ini hanya dapat
dikendalikan oleh pestisida dalam dosis tinggi yang tentu
sangat berbahaya bagi lingkungan.
 Terjadi penggumpalan pestisida (akumulasi) dalam tubuh
manusia karena beberapa jenis pestisida sukar terurai.
Pestisida yang terserap tanaman akan terdistribusi ke dalam
akar, batang, daun, dan buah. Jika tanaman ini dimakan
hewan atau manusia maka pestisidanya akan terakumulasi
dalam tubuh sehingga dapat memunculkan berbagai resiko
bagi kesehatan hewan maupun manusia

12
E. Zat Adiktif
Bahan – bahan kimia tidak hanya menyangkut bahan – bahan kimia yang ada di
rumah tangga, seperti pemutih, pembersih, pewangi, pestisida, dsb. Tetapi, juga ada
zat – zat yang dapat menumbulkan pengaruh negatif atau efek samping bagi
kesehatan jika pemakaiannya disalahgunakan. Bahan kimia yang dimaksud disini
adalah kelompok zat kima yang tergolong ke dalam zat adiktif dan psikotropika.

Zat adiktif adalah obat serta bahan – bahan aktif yang apabila dikonsumsi oleh
organisme hidup dapat menyebabkan kerja biologi serta menimbulkan
ketergantungan atau adiksi yang sulit dihentikan dapat memberi efek lelah luar
biasa atau rasa sakit luar biasa.
Zat adiktif merupakan zat – zat yang pemakaiannya dapat menimbulkan
ketergantungan fisik yang kuat dan psikologis yang panjang (drug dependence).
Kelompok zat adiktif adalah narkotika (zat atau obat yang berasal dari tanaman)
atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis yang menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, mengurangi dan menghilangkan rasa sakit
dan menimbulkan ketergantungan.

1. Jenis – Jenis Zat Adiktif


Jenis – jenis zat adiktif dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu zat adiktif
bukan narkotika dan psikotropika, zat adiktif narkotika dan zat adiktif
psikotropika., :

a. Zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika


Zat adiktif ini sering kita jumpai dalam kehidupan sehari – hari,
bahkan mungkin juga sering kita konsumsi pada bahan makanan atau
minuman yang mengandung zat adiktif tersebut.

13
Zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika adalah zat adiktif
yang menghasilkan suatu reaksi biologis pada tubuh, tetapi tidak
menghilangkan kesadaran penggunanya. Biasanya zat ini
memengaruhi kerja tubuh seperti meningkatkan kewaspadaan,
melemaskan otot, atau sebagi anti depresi ringan.

Adapun yang termasuk dalam zat adiktif bukan narkotika dan


psikotropika ,

1) Kafein

Teh yang mengandung kafein membuat hampir sebagian


besar dari kita menjadi terbiasa untuk mengkonsumsinya setiap
hari. Tetapi teh aman dan baik untuk dikonsumsi setiap hari
dalam jumlah yang wajar dan tidak berlebihan. Selain
mengandung kafein, teh juga mengandung theine, teofilin, dan
Gambar 1.6 kandungan kafein pada teh dan kopi
teobromin dalam jumlah sedikit
Kopi memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi
daripada teh. Kopi yang terbuat dari biji kopi yang disangrai dan
dihancurkan menjadi bubuk kopi umumnya dikonsumsi orang
dengan tujuan agar mereka tidak mengantuk sebab kafein dalam
kopi dapat meningkatkan respons kewaspadaan pada otak. Oleh
karena itu kopi tidak dianjurkan untuk diminum secara
berlebihan. Tetapi, kopi juga memiliki manfaat pada beberapa

14
terapi kesehatan, seperti mencegah penyakit parkinson, kanker
usus, kanker lambung, kanker paru – paru. Untuk beberapa
kasusu tertentu, kopi juga dapat menjadi obat sakit kepala,
tekanan darah rendah, dan obesitas.
Selain teh dan kopi, makanan dan minuman yang
mengandung kafein yaitu coklat, kandungan kafein pada coklat
terletak didalam biji kakao atau coklat itu sendiri, minuman
berenergi atau minuman soda, dan alkohol.
Alkohol diperoleh dari proses fermentasi sejumlah bahan
seperti beras ketan, singkong, dan anggur. Minuman yang
mengandung alkohol biasanya berasal dari fermentasi perasan
anggur yang disebut dengan minuman keras. Alkohol
dikelompokkan menjadi 3 golongan : alkohol berkadar 1-5%
disebut bir, alkohol berkadar 5-20% disebut anggur, dan alkohol
berkadar 20-50% disebut wishky

2) Nikotin

Nikotin terdapat dalam rokok yang dibuat dari daun


tembakau melalui proses tertentu dan dicampur dengan bunga
cengkeh serta beberapa
macam bahan aroma. Kandungan nikotin pada
rokok inilah yang menyebabkan orang menjadi berkeinginan
untuk mengulang dan terus – menerus merokok. Selain
Gambar 1.7 Rokok
mengandung nikotin, rokok juga mengandung tar.
Nikotin dapat dipisahkan dari tanaman tembakau. Namun,
orang biasanya mengonsumsi nikotin tidak dalam bentuk zat
murninya, melainkan secara tidak langsung ketika mereka

15
merokok. Nikotin yang diisap ketika merokok dapat
menyebabkan meningkatnya denyut jantung dan tekanan darah,
merugikan organ tubuh bagian luar, seperti perubahan warna
gigi dan kulit, maupun organ tubuh bagian dalam yang dapat
memicu kanker paru – paru, beresiko terkena kanker paru-paru,
kaki rapuh, katarak, gelembung paru-paru melebar
(emphysema), jantung koroner, kemandulan dan gangguan
kehamilan.

b. Zat adiktif narkotika

Narkotika merupakan zat adiktif yang sangat berbahaya dan


penggunannya dilarang di seluruh dunia. Penggunaan narkotika tidak
akan memebri efek positif pada tubuh tetapi akan memberi efek negatif.
Jika di gunakan maka pengunaannya akan mengalami penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi bahkan
menghilangkan rasa nyeri,
Gambar tetapi –setelah
1.8 Jenis itu penggunanya akan merasa
Jenis Narkotika
tergantung yang menimbulkan kecanduan untuk terus memakai.
Narkotika hanya diperbolehkan dalam dunia medis yang biasanya
digunakan sebagai obat bius untuk orang yang akan dioperasi, dan
penggunaannya pun sesuai prosedur yang telah ditentukan oleh standar
kesehatan internasional.
Narkotika menurut tujuan penggunaan terbagi menjadi tiga
golongan yaitu :

16
 Golongan I, Narkotika hanya digunakan untuk ilmu
pengetahuan dan tidak untuk terapi serta memiliki potensi
sangat tinggi untuk mengakibatkan sindrom ketergantungan.
Contoh : Heroin, kokain, ganja.

 Golongan II, Narkotika untuk pengobatan yang digunakan


sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi atau
tujuan ilmu pengetahuan serta memiliki potensi kuat untuk
mengakibatkan sindrom ketergantungan.
Contoh : Morfin, petidin, dan metadon.
 Golongan III, Narkotika untuk pengobatan dan banyak
digunakan dalam terapi dan tujuan ilmu pengetahuan serta
berpotensi ringan mengakibatkan sindrom ketergantungan.
Contoh : Kodein
Jenis – jenis narkotika ini yaitu :
1) Ganja

Ganja atau mariyuana merupakan zat adiktif narkoba dari


golongan kanabinoid. Terbuat dari daun, bunga, biji dan ranting
muda tanaman mariyuana.
(Cannabis sativa) yang sudah kering. Ganja dipakai dalam
bentuk rokok lintingan, campuran tembakau dan damar ganja....
Akibat penyalahgunaan ganja yaitu, gembira dan tertawa
Gambar 1.9 Contoh Ganja
tanpa sebab, santai dan lemah, berbicara sendiri, pengendalian
diri menurun, menguap atau mengantuk tapi susah tidur, mata
merah dan tak tahan terhadap cahaya. Tanda-tanda gejala
overdosis yaitu, ketakutan, daya pikir menurun, denyut nadi tak

17
teratur, napas tak teratur/tertekan dan gangguan jiwa. Tanda-
tanda putus obat yaitu, sukar tidur, hiperaktif dan hilangnya nafsu
makan.

2) Opium
Opium merupakan
narkotika golongan opoioida
dan dikenal dengan sebutan
candu, morfin, heroin dan
putau. Opium diambil dari
getah buah mentah Pavaper
Gambar 2.1 Bunga opium Sommiverum dan mengandung

lebih dari 20 senyawa.


Morfin, sebenarnya digunakan untuk menghilangkan rasa
nyeri penderita kanker. Pemakaian dosis yang berlebihan dapat
mengakibatkan kematian. Heroin, merupakan senyawa turunan
(sintesis) dari morfin yang dikenal dengan nama putau. Kodein,
merupakan senyawa turunan dari morfin namun kemampuan
menghilangkan rasa nyerinya lebih kecil dan efek
ketergantungannya juga kecil. Kodein biasanya dipakai dalam
obat batuk dan penghilang rasa nyeri.
Akibat penyalahgunaannya yaitu, rasa sering mengantuk,
perasaan gembira berlebihan, berbicara sendiri, cenderung
melakukan kerusuhan, merasakan nafas berat dan lemah, pupil
mata mengecil, mual, susah buang air besar dan sulit berfikir. Jika
overdosis, akan menyebabkan : tertawa tidak wajar, kulit lembab,
nafas tersenggal-senggal dan menyebabkan kematian.

3) Kokain

18
Kokain termasuk ke dalam salah satu jenis narkotika. Kokain
diperoleh dari ekstraksi daun daun tanaman koka (Erythroxylum
coca). Zat ini dipakai sebagai
anataestik (pembius) dan memiliki efek merangsang jaringan
otak bagian sentral. Pemakaian zat ini menjadikan
pemakainya suka bicara, gembira yang meningkat menjadi gaduh
Gambar 2.2 contoh kokain
dan gelisah, detak jantung bertambah, demam, perut nyeri, mual,
dan muntah. Seperti halnya narkotika jenis lain, pemakaian
kokain dengan dosis tertentu dapat..mengakibatkan..kematian.

c. Zat adiktif psikotropika


Psikotropika merupakan zat atau obat baik alamiah maupun sintetis
yang bukan merupakan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif,
berpengaruh selektif pada saraf pusat yang menyebabkan perubahan
khas pada aktivitas mental dan perilaku seseorang. Zat psikotropika
dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan saraf pusat
dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai halusinasi, ilusi, gangguan
cara berpikir, dan perubahan alam perasaan.
Psikotropika adalah jenis zat adiktif yang bersifat psikoaktif dan
dapat memengaruhi mental serta perilaku penggunanya. Psikotropika
terbagi menjadi 4 golongan yaitu :
 Golongan I, Psikotropika yang hanya digunakan untuk tujuan
ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi serta
memiliki potensi kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan.

19
Contoh : LSD (Lysergic Acid Diethylamide), dan DOM
(Dimetoksi Alpha Dimetilpenetilamina).
 Golongan II, Psikotropika yang berkhasiat sebagai obat dan
dapat digunakan dalam terapi dan tujuan ilmu pengetahuan serta
memiliki potensi kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan.
Contoh : amfetamin, metamfetamin, dan fenisklidin.
 Golongan III, Psikotropika yang berkhasiat sebagai obat dan
banyak digunakan dalam terapi dan tujuan ilmu pengetahuan
serta memiliki potensi sedang mengakibatkan sindrom
ketergantungan.
Contoh : petobarbital dan flunitrazepam.
 Golongan IV, Psikotropika yang berkhasiat sebagai obat dan
banyak digunakan dalam terapi dan tujuan ilmu pengetahuan
serta memiliki potensi ringan mengakibatkan sindrom
ketergantungan.
Contoh : diazepam, nitrazepam, lexotan, pil koplo, obat
penenang dan obat tidur.

Hampir semua zat adiktif masuk dalam psikotropika, namun tidak


semua psikotropika dapat menyebabkan ketergantungan. Beberapa
golongan yang termasuk psikotropika yaitu :
1) Sedatif – Hipnotik (Depresan)

Sedatif – hipnotik merupakan penekan susunan saraf


pusat. Dalam dosis kecil dapat mengatasi anxietas (perasaan
cemas sedangkan dalam jumlah
besar dapat menginduksi tidur. Gejala akibat pemakaiannya

20
Gambar 2.5 contoh obat sedatif
adalah mula mula gelisah, mengamuk lalu mengantuk, malas,
daya pikir menurun, bicara dan tindakan lambat. Jika sudah
kecanduan, kemudian diputus pemakaiannya akan menimbulkan
gejala gelisah, sukar tidur, gemetar, muntah, berkeringat, denyut
nadi cepat, tekanan darah naik, dan kejang – kejang. Contohnya
antara lain : sedatin atau pil KB, rohypnol, magadon, valium, dan
mandrax (MX).

2) Amfetamin (Stimulan)

Amfetamin adalah suatu bahan sintetik (buatan yang


tergolong perangsang susunan saraf. Ada tiga jenis amfetamin
yaitu leovoamfeamin (benzedrin),
dekstroametamin (deksedrin), dan metilamfetamin
(metedrin). Golongan amfetamin yang banyak disalahgunakan
yaitu ekstasi dan metamfetamin (shabu – shabu) amfetamin dapat
Gambar 2.6 Amfetamin
dikonsumsi dengan cara ditelan, yang kemudian akan diabsorbsi
seluruhnya kedalam darah. Pada penggunaan secara intravena
dalam beberapa detik akan sampai di otak.
3) Halusinogen

.......
Halu
sino
gen

Gambar 2.7 obat halusinogen


berpengaruh terhadap persepsi bagi penggunanya. Orang yang

21
mengkonsumsi obat tersebut akan menjadi orang yang sering
berhalusinasi, misalnya mereka
mendengar atau merasakan sesuatu ynag ternyata tidak ada.
Pengaruh halusinogen ini sangat bervariasi, sehingga sulit
diramalkan bagaimana atau kapan mereka mulai berhalusinasi.
Hausinogen alami antara lain ganja, kecubung, meskalin
yang berasal dari kaktus Liphophora williamsii dan psilocybin
yang berasal dari jamur Psilocybe mexicana dan halusinogen
sintetik antara lain adalah LSD (Lysergic acid Diethylamide).
Ganja akan menimbulkan halusinogen bila dipakai dalam dosisi
yang tinggi.

2. Cara Pencegahan Penyalahgunaan Zat Adiktif


Cara pencegahan penyalahgunaan zat adiktif yaitu dimulai dari peran
anggota keluarga , peran anggota masyarakat, peran sekolah serta peran
pemerintah.

a. Peran anggota keluarga


Setiap anggota keluarga harus saling menjaga agar tidak ada
anggota keluarga yang terlibat dalam penyalahgunaan zat adiktif.
Kalangan remaja merupakan kelompok terbesar yang
menyalahgunakan zat – zat tersebut. Oleh karena itu, setiap orang
tua memiliki tanggung jawab membimbing anaknya agar menjadi
manusia yang bertaqwa kepada Tuhan. Karena ketaqwaan inilah
yang akan menjadi perisai ampuh dalam membentengi anak dari
penyalahgunaan obat – obat terlarang dan pengaruh buruk yang
datang dari lingkungan di luar rumah.

b. Peran anggota masyarakat


Sebagai anggota masyarakat kita perlu mendorong peningkatan
pengetahuan setiap anggota masyarakat tentang bahaya
penyalahgunaan obat – obat terlarang. Selain itu, kita sebagai
anggota masyarakat perlu memberi informasi kepada pihak yang

22
berwajib jika ada pemakai dan pengedar narkoba di lingkungan
tempat tinggal.

c. Peran sekolah
Sekolah perlu memberikan wawasan yang cukup kepada para
siswa tentang bahaya penyalahgunaan zat adiktif bagi diri pribadi,
keluarga, dan orang lain. Sekolah perlu mendorong setiap siswa
untuk melaporkan pada pihak sekolah jika ada pemakai atau
pengedar zat adiktif di lingkungan sekolah. Sekolah perul
memberikan sanksi yang mendidik untuk setiap siswa yang terbukti
menjadi pemakai atau pengedar narkoba.

d. Peran pemerintah
Pemerintah berperan mencegah terjadinya penyalahgunaan
narkotika dengan cara mengeluarkan aturan hukum yang jelas dan
tegas, disamping itu setiap penyalahguna, pengedar, pemasok,
pengimpor, pembuat, dan penyimpan narkoba perlu diberikan sanksi
atau hukuman yang membuat jera.

BAB III

PENUTUP

23
A. Kesimpulan
Bahan kimia rumah tangga adalah bahan kimia non-makanan yang biasa
ditemukan dan digunakan di dalam dan di sekitar rumah tangga biasa. Bahan ini
terdiri atas jenis barang konsumen, yang dirancang khusus untuk membantu
pembersihan, pemeliharaan rumah dan pekarangan, memasak, pengendalian
hama dan keperluan kebersihan umum.
Macam – macam bahan kimia rumah tangga yaitu pembersih, pemutih,
pewangi, pestisida. Fungsi dari bahan kimia rumah tangga yaitu mempermudah
manusia untuk menjalankan kehidupan sehari, membantu mengobati manusia
dari beragam jenis penyakit, mempersingkat waktu yang lebih fleksibel. Bahan
kimia rumah tangga juga dapat menimbulkan dampak negatif bagi tubuh
maupun lingkungan apabila cara penggunannya tidak sesuai aturan.
Zat adiktif merupakan zat – zat yang pemakaiannya dapat menimbulkan
ketergantungan fisik yang kuat dan psikologis yang panjang (drug dependence).
Zat adiktif terbagi menjadi 3 kategori yaitu zat adiktif bukan narkotika dan
psikotropika, zat adiktif narkotika, dan zat adiktif psikotropika.
Pencegahan penyalahgunaan zat adiktif yaitu dimulai dari peran anggota
keluarga, peran anggota masyarakat, peran sekolah, dan peran pemerintah.

24
B. Praktikum
1. Melihat dampak negatif pada rokok
 Alat dan Bahan yang diperlukan :
a. Rokok
b. Botol transparan
c. Korek api
d. Tisu
e. Paku / Pisau

 Cara Kerja
b. Siapkan alat dan bahan
c. Lubangi tutup botol dengan menggunakan paku atau pisau, jika
sudah masukan rokok ke dalam tutup botol yang sudah
dilubangi
d. Masukkan tisu kedalam botol transparan hingga penuh dan tutup
dengan tutup botol yang sudah diberi rokok
e. Nyalakan rokok dengan menggunakan korek api
f. Tekan botol secara perlahan seperti orang yang sedang merokok
g. Amati perubahan pada tisu setelah rokok sudah habis terbakar

Note :
Tisu di ibaratkan sebagai paru – paru manusia

25
F. Latihan Soal
1. Apa yang dimaksud dengan bahan kimia rumah tangga? Jelaskan!
2. Sebutkan macam – macam bahan kimia rumah tangga beserta contohnya!
3. Sebutkan fungsi dari bahan kimia rumah tangga?
4. Apa dampak negatif dari bahan kimia rumah tangga jenis pestisida? Jelaskan!
5. Sebutkan dan jelaskan jenis – jenis zat adiktif ?
6. Mengapa teh dan kopi termasuk kedalam jenis zat adiktif bukan narkotika
dan psikotropika?
7. Sebutkan 3 golongan zat adiktif narkotika menurut tujuan penggunaan?
jelaskan!
8. Sebutkan dan jelaskan 4 golongan zat adiktif psikotropika!
9. Bagaimana cara pencegahan penyalahgunaan zat adiktif?
10. Perubahan apa yang terjadi pada tisu setelah kalian melakukan praktikum?
Jelaskan!

26
DAFTAR PUSTAKA

Hidayah, Malikhatul. ST, M.Pd. 2015. Sukses Wirausaha Dengan Produk Kimia
Berteknologi. Tangerang : Ihsan Media Sejahtera

Ramlawati, M.Si. dkk. 2017. Zat Aditif dan Adiktif Serta Sifat Bahan dan
Pemanfaatannya. Diakses dari https://www.usd.ac.id pada Rabu 01 Juli
2020

Seno, Aji. 2018. Apa Saja yang Termasuk Zat Adiktif?. Diakses dari
https://blog.ruangguru.com/apa-saja-yang-termasuk-zat-adiktif pada Rabu
01 Juli 2020

Vernandes, Andrian. 2017. Dampak Negatif Bahan Kimia Rumah Tangga +


Pencegahannya. Diakses dari https://www.avkimia.com/2017/06/dampak-
negatif-bahan-kimia-rumah-tangga-pencegahannya.html?m=1. Pada Jum’at
03 Juli 2020

Zubaidah, Siti, M.Pd.dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam Zat Aditif dan zat
adiktif. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud

https://www.facebook.com/tanitandur23/posts/pengertian-dan-jenis-jenis-
pestisidapestisida-adalah-sebutan-untuk-semua-jenis-o/1975446879374650/

https://www.kajianpustaka.com/2017/11/pengertian-formulasi-dan-jenis-jenis-
pestisida.html

https://www.pakarkimia.com/macam-bahan-kimia-rumah-tangga/

27
GLOSARIUM

Aerosol : partikel padat padat atau cair yang tertahan dalam partikel
gas seperti udara.

Anxietas : keadaan tegang yang berlebihan atau tidak pada tempatnya


yang ditandai oleh perasaan khawatir, cemas, tidak menentu
atau takut.

Degeneratif : kondisi yang terjadi akibat memburuknya suatu jaringan atau


organ seiring waktu.

Emphysema : penyakit kronis akibat kerusakan kantong udara atau alveolus


pada paru – paru.

Fragrance : istilah yang digunakan untuk menyebut pewangi, bisa juga


digunakan untuk berbagai produk makeup dan kosmetik
sebagai aroma tambahan.

Parkinson : penyakit saraf yang memburuk secara bertahap dan


memengaruhi bagian otak yang mengoordinasikan gerakan
tubuh.

Psikoaktif : obat atau zat yang apabila masuk kedalam tubuh akan
berpengaruh kepada sistem saraf pusat.

28

Anda mungkin juga menyukai