Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
[#] Banyak kasus penggunaan zat aditif yang terjadi di kehidupan kita sehari-hari seperti
penggunaan zat aditif kepada makanan yang kita konsumsi seperti penyedap, pewarna, pemanis,
pengawet buatan yang biasanya terdapat di makanan kemasan yang biasa kita temukan.

[#]Tidak hanya zat aditif yang terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari tetapi penggunaan zat
adiktif juga sering terjadi di kehidupan kita sehari-hari. Kasus penggunaan zat adiktif dalam
kehidupan sehari-hari adalah penggunaan rokok yang berlebihan, alkohol, kafein, dan inhalansi
yaitu larutan yang mudah menguap (lem, hairspray, pengharum ruangan, deodoran, bensin, dan
lain lain). Contoh kasus sehari-hari adalah perokok, pemabuk, dan penyabu.

B.Tujuan
Penggunaan zat aditif dan zat adiktif yang berlebihan dapat menyebabkan banyak dampak bagi
pengguna atau konsumennya, seperti penggunaan zat aditif yang berlebihan yang menyebabkan
penyakit diare, sakit perut, batuk pilek, muntah, gatal-gatal, dan ruam kulit.dan penggunaan zat
adiktif yang berlebihan dapat menyebabkan efek jangka panjang: adiksi/ketergantungan,
pembuluh vena kolaps, risiko HIV dan Hepatitis C, infertilitas, masalah gigi, jantung, penyakit
hati dan ginjal, pneumonia. Karena itu kami membuat dokumen ini untuk memperingati
bahayanya mengonsumsi zat aditif dan zat adiktif yang berlebihan dan agar kasus penggunaan
zat aditif dan zat adiktif dapat berkurang.

C.Manfaat
Manfaat kami membuat ini adalah untuk mengurangi penggunaan zat aditif dan zat adiktif di
kehidupan sehari-hari dan agar lingkungan hidup lebih bersih dan sehat, dan mengajak pengguna
zat aditif dan zat adiktif untuk mengurangi penggunaan zat aditif dan adiktif. Manfaat kami
membuat ini juga untuk meningkatkan angka harapan hidup, dan juga kehidupan sehari-hari
akan lebih makmur.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ide Dasar
Zat beracun yang sering ditemukan dalam jajanan merupakan zat aditif maupun zat adiktif
yang ditambahkan oleh pedagang untuk mempercantik, memperenak, dan mengubah
beberapa sifat dari jajanan itu.
Zat adiktif
Zat adiktif adalah zat atau obat-obatan, bukan narkotika atau psikotropika yang jika
dikonsumsi akan bekerja pada sistem saraf pusat dan dapat mengakibatkan ketagihan atau
ketergantungan.
Zat yang termasuk zat adiktif adalah nikotin dalam rokok, alkohol, kafein, dan inhalansi
yaitu larutan yang mudah menguap (lem,aerosol, cat semprot, hairspray, pengharum ruangan,
deodoran, gas cair, penghilang cat kuku, pengencer cat, cairan pengisi korek api, bensin, butana,
propana, obat pembius/anestesi, dan eter).
Kasus penggunaan zat adiktif dalam kehidupan sehari-hari adalah
penggunaan rokok yang berlebihan, alkohol, kafein, dan inhalansi yaitu larutan yang mudah
menguap (lem, hairspray, pengharum ruangan, deodoran, bensin, dan lain lain). Contoh kasus
sehari-hari adalah perokok, pemabuk, dan penyabu.

Zat Aditif
Zat aditif adalah bahan bahan yang ditambahkan ke dalam makanan selama
proses produksi, pengolahan, pengemasan, atau penyimpanan untuk tujuan tertentu.
Zat aditif dibedakan menjadi dua, yaitu zat aditif alamiah dan zat aditif
sintetis atau buatan. Zat aditif alamiah adalah zat tambahan pada makanan yang sudah ada di
alam, tanpa disintetis. Zat aditif sintetis/buatan adalah zat tambahan pada makanan yang melalui
sintetis bahan kimia yang sifatnya hampir sama dengan bahan alamiah sejenis.
Banyak kasus penggunaan zat aditif yang terjadi di kehidupan kita sehari-hari
seperti penggunaan zat aditif kepada makanan yang kita konsumsi seperti penyedap, pewarna,
pemanis, pengawet buatan yang biasanya terdapat di makanan kemasan yang biasa kita temukan.

B. Pemecahan Masalah
Zat Aditif
Penggunaan zat aditif yang terjadi di kehidupan kita sehari-hari seperti
penggunaan zat aditif kepada makanan yang kita konsumsi seperti penyedap, pewarna, pemanis,
pengawet buatan yang biasanya terdapat di makanan kemasan yang biasa kita temukan.
Pemecahan masalah yang dapat kita lakukan adalah:
 Mengurangi konsumsi makanan siap saji.
 Meningkatkan konsumsi sayur dan buah-buahan.

2
 Mengonsumsi vitamin.
 Menggunakan bahan-bahan alami

Zat Adiktif
Kasus penggunaan zat adiktif dalam kehidupan sehari-hari adalah penggunaan rokok
yang berlebihan, alkohol, kafein, dan inhalansi yaitu larutan yang mudah menguap. Contoh kasus
sehari-hari adalah perokok, pemabuk, dan penyabu.
Pemecahan masalah yang dapat kita lakukan adalah:
 Hindari pergaulan tidak baik
 Mengisi waktu luang dengan olahraga
 Terampil menolak tawaran narkoba
 Memperkuat pertahanan spiritual
 Berpikir jangka panjang

C. Hasil Yang Diharapkan


 Berkurangnya penggunaan zat aditif dan zat adiktif di kehidupan sehari-hari.
 Lingkungan hidup lebih bersih dan sehat.
 Meningkatnya angka harapan hidup.
 Kesadaran pengguna zat akan bahaya.

D. Hambatan
 Kecanduan para pengguna zat adiktif
 Ketergantungan dalam suatu proses pengolahan
 Rasa penasaran ingin mencoba
 Rendahnya peran serta masyarakat
 Pengguna narkoba masih dianggap tabu oleh masyarakat

3
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari dokumen yang kami buat dapat menyimpulkan bahwa,Zat adiktif adalah obat serta
bahan-bahan aktif yang apabila dikonsumsi oleh organisme hidup, maka dapat menyebabkan
kerja biologi serta menimbulkan ketergantungan atau adiksi yang sulit dihentikan dan berefek
ingin menggunakannya secara terus-menerus. Sedangkan,zat aditif adalah zat-zat tambahan yang
digunakan pada makanan dengan tujuan tertentu. Tujuan penambahan zat aditif pada makanan
adalah memberikan rasa sedap, mengawetkan, memberi warna, pemanis, dan memberikan
aroma.
Penggunaan zat aditif dan zat adiktif sering digunakan oleh masyarakat Indonesia.
Tetapi, banyak dari masyarakat Indonesia yang menyalahgunakan zat aditif dan zat adiktif
karena berbagai faktor seperti kecanduan dan ketergantungan.
Maka dari itu kami membuat dokuen ini untuk memperingati bahayanya menggunakan
zat aditif dan zat adiktif, berkurangnya penggunaan zat aditif dan zat adiktif di kehidupan sehari-
hari, lingkungan hidup yang lebih sehat, dan meningkatnya angka harapan hidup.

B. Saran
 Bagi masyarakat agar berhati-hati mengkonsumsi produk makanan yang di jual di
pasar-pasar tradisional maupun di tempat lainnya.
 Diharapkan kepada instansi terkait khususnya BPOM untuk tetap mengadakan
pembinaan, pengawasan, serta avaluasi secara berkala kepada produsen produk
makanan mengenai penggunaan bahan tambahan sintetis pada produk makanan yang
dihasilkan.
 Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat melakukan penelitian lebih lanjut
dengan sampel populasi dan dengan penelitian lebih luas.
 Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat melakukan penelitian dengan uji
Laboratorium lebih lanjut.

4
5

Anda mungkin juga menyukai