KAJIAN PUSTAKA
2.1. Pengawet
2.1.1
Pengawet adalah suatu zat-zat yang sengaja ditambahkan pada bahan makanan
dan minuman agar makanan dan minuman tersebut tetap segar, bau dan rasanya tidak
berubah dan atau melindungi makanan dari kerusakan akibat membusuk atau terkena
bakteri maupun jamur.
2. Iritasi Kulit
Bahan pengawet yang terdapat di dalam makanan olahan memang sangat beragam
jumlahnya. Bahan pengawet seperti sulfit yang terdapat pada makanan, jika dikonsumsi
oleh mereka yang memiliki alergi terhadap sulfit ana menyebabkan terjadinya iritasi pada
kulit. Bahkan kondisi alergi yang parah ana menyebabkan seseorang mengalami kesulitan
bernafas, bahkan diare.
3. Infeksi Sistem Pernafasan
Bahan pengawet juga sering kita jumpai pada komposisi bahan makanan, yang
digemari oleh anak-anak. Bahan pengawet seperti nitrate dan nitrite ditemukan pada
produk olahan daging seperti sosis, daging pada hamburger, hot dog, dan juga kornet
daging sapi. Bahaya makanan cepat saji melalui bahan pengawetnya ini, biasanya banyak
dikonsumsi oleh anak-anak. Jika bahan pengawet sudah menumpuk di dalam tubuh anak
dan menyebar, ana mengakibatkan terjadinya infeksi pada ana p pernafasan (Baca :
Bahaya Junk Food).
4. Diare
Kandungan bahan pengawet pada makan misalnya nitrite atau nitrate juga ana
menimbulkan efek jangka pendek yang tidak kalah merugikan. Efek dari kedua jenis
bahan pengawet ini ana membuat seseorang mengalami diare setelah mengkonsumsi
makanan yang mengandung bahan pengawet tersebut.
5. Rasa Terbakar di Tenggorokan
Saking banyaknya berbagai macam makanan yang bebas dijual dipasaran saat ini,
banyak produsen – produsen makanan nakal yang mencari keuntungan dengan tidak
memikirkan dampaknya bagi kesehatan pelanggan. Mereka tak jarang mencampurkan
bahan pengawet berbahaya yang penggunaannya saja dilarang oleh pemerintah, misalnya
penggunaan botaks dan formalin.
Padahal penggunaan kedua bahan kimia tersebut sangat dilarang keras untuk
mengawetkan makanan. Jika kita mengkonsumsi makanan dengan kandungan boraks
atau formalin yang tinggi maka efeknya dapat secara langsung menyebabkan
tenggorokan terasa terbakar dan panas.
6. Mual dan Muntah
Mual dan muntah setelah mengkonsumsi makanan ana jadi merupakan gejala atau
tanda seseorang mengalami keracunan makanan. Keracunan makanan ini ana juga
diakibatkan oleh bahan pengawet seperti yang terdapat pada bahaya boraks atau formalin
yang terkandung di dalam makanan yang dikonsumsi.
7. Sakit Kepala
Sakit kepala atau pusing setelah memakan makanan ana disebabkan oleh adanya
kandungan bahan pengawet berbahaya pada makanan tersebut. Contohnya pada bahaya
formalin misalnya, jika dikonsumsi dalam jumlah sedikit dan masuk ke dalam tubuh, efek
langsungnya ana membuat seseorang mengalami pusing atau sakit di kepala.
8. Kekurangan Vitamin B1
Makanan ringan seperti keripik kentang, buah-buahan kaleng, wine, atau olahan
dari udang biasanya menggunakan sulfit sebagai bahan untuk membuat makanan tersebut
tidak cepat berubah warnanya. Sehingga makanan tersebut tetap memiliki warna yang
menarik serta menggugah selera. Bahan pengawet makanan jenis sulfit ini sifatnya adalah
merusak kandungan vitamin B1 yang ada pada makanan. Sedangkan tubuh kita sendiri
juga memerlukan vitamin B1.
Gangguan Kesehatan Jangka Panjang
7. Kerusakan Jantung
Banyak penelitian yang membuktikan bahaya bahan pengawet pada makanan
yang masuk ke dalam tubuh ana menyebabkan jaringan-jaringan pada jantung melemah
fungsinya. Bahkan sebuah penelitian yang melakukan percobaan pada tikus, yang terus
menerus diberi makanan yang mengandung bahan pengawet menunjukan bahwa
kerusakan terjadi pada jantung tikus tersebut secara terus menerus dan semakin buruk
kondisinya.
2. Kerusakan Ginjal
Bahan pengawet makanan seperti sodium benzoate memang diijinkan
penggunaannya oleh pemerintah. Sodium Benzoate digunakan untuk mencegah
tumbuhnya bakteri pada makanan sehingga makanan ana tetap awet dan bertahan cukup
lama agar dapat terus dikonsumsi. Tetapi, konsumsi makanan dengan pengawet jenis ini
ternyata ana meningkatkan resiko terhadap terjadinya kerusakan pada ginjal.
3. Penyakit Leukimia
Salah satu efek kesehatan fatal dari konsumsi bahan pengawet adalah leukemia
atau kanker darah. Kandungna bahan pengawet seperti nitrate yang ada pada panganan
olahan, ana meningkatkan resiko kesehatan terhadap terbentuknya kanker darah ini.
4. Penyakit Diabetes
Penyakit diabetes memang ana dikatakan tidak terlepas dari riwayat keluarga
yang menjadi salah satu ana p penyebab diabetes terbanyak. Namun, penyebab lain juga
ana menyebabkan diabetes jika sangat sering mengkonsumsi produk makanan olahan
yang mengandung banyak bahan pengawet.
5. Kanker Otak
Nitrate dan nitrite adalah dua dari sekian bahan pengawet yang banyak digunakan
oleh produsen makanan olahan. Bahaya bahan pengawet pada makanan ini, jika
digunakan dalam jangka waktu yang lama ana menyebabkan seseorang menderita
penyakit kanker otak. Bahaya dari kanker otak sendiri yang terburuk adalah kematian.
2) Bunga
Bunga dari Jeruk nipis memiliki aroma yang harum dan biasanya digunakan
untuk pengobatan tekanan darah tinggi.
3) Daun
Daun dari Jeruk Nipis ini dapat digunakan untuk pengotan kepala
pusing/vertigo, gigi berlubang, sakit pinggang, menurunkan tekanan darah tinggi,
deman/panas pada saat malaria.
4) Akar
Akar jeruk nipis biasa digunakan untuk pengobatan ambeien, wasir.