LATAR BELAKANG
Secara umum keracunan makanan dapat terjadi apabila di dalam makanan
terdapat racun (toksin), baik kimiawi maupun intoksikasi. Sumbernya
beragam. Bisa dari racun jaringan tanaman, racun jaringan hewan, dan
racun dari mikroorganisme. Jelasnya, keracunan makanan dapat
disebabkan oleh adanya racun dari mikroorganisme yang mengontaminasi
makanan, racun alamiah yang terdapat dalam jaringan hewan atau
tanaman, dan dari bahan kimia beracun yang terdapat dalam makanan.
Keracunan makanan secara biologis disebabkan mengonsumsi bahan
makanan (tanaman) yang mengandung substansi beracun. Ada beberapa
spesies jamur beracun, seperti Amanita phalloides danA.virosa, yang dapat
menyebabkan kematian. Kasus ini pernah terjadi di daerah Tasikmalaya,
ketika seorang kakek yang memakan sup jamur kemudian meninggal
dunia.
Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mencegah keracunan makanan
adalah dengan menggunakan standar higienis yang ketat. Secara estetika,
makanan yang baik adalah makanan yang jika disiapkan harus dalam
kondisi higienis. Tujuan higienitas makanan adalah untuk mencegah
makanan terkontaminasi mikroba penyebab keracunan makanan dan
mencegah perbanyakan mikroba penyebab keracunan pada makanan.
I.2. TUJUAN
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Keracunan makanan adalah sebuah peristiwa dimana seseorang
telah mengkonsumi suatu makanan yang tercemar oleh racun. Keracunan
dapat disebut sebagai penyakit bawaan makanan. Racun yang muncul
dapat terjadi karena memang makanannya yang mengandung bahan
beracun atau tercemar kontaminasi racun dari luar. (Ridwanaz, 2012).
Keracunan makanan adalah kondisi yang muncul akibat mengonsumsi
makanan yang telah terkontaminasi oleh organisme menular, seperti
bakteri, virus, dan parasit. Selain itu bisa karena racun yang mereka
keluarkan di makanan. Kontaminasi dapat terjadi saat makanan sedang
diproses atau dimasak dengan tidak benar.
Keracunan makanan kaleng adalah kondisi dimana bila seseorang
mengalami gangguan kesehatan setelah mengkonsumsi makanan yang
terkontaminasi bakteri atau racun yang dihasilkan oleh bakteri penyakit.
Keracunan makanan adalah timbulnya penyakit yang terjadi setelah
mengkonsumsi makanan yang mengandung racun, bahan beracun yang
terbentuk akibat pembusukan makanan dan bakter. Pada dasarnya racun
tersebut merusak semua organ tubuh manusia, tetapi paling sering
terganggu adalah sistem pencernaan dan persyarafan.( arisman, 2008).
1. Botulinum
2. Nitrat
Zat ini biasa digunakan untuk mempertahankan warna dan aroma pada
daging, ikan, berserta produk olahannya. Penelitian Harvard pada tahun
2010 membuktikan 1,8 ounce asupan daging olahan per hari dapat
meningkatkan risiko serangan jantung hingga 42 persen dan penyakit
diabetes tipe 2 hingga 19 persen. Pada riset ini menggunakan hewan,
peneliti membuktikan nitrat mengakibatkan pengerasan pembuluh darah
dan menurunkan toleransi pada gula. Menurut American Cancer Society,
nitrat juga diketahui sebagai penyebab kanker pada hewan. Meski begitu,
dampak buruk belum diketahui pasti apakah juga terjadi pada manusia.
Guna menurunkan risiko terkena penyakit tersebut, sebaiknya hindari
terlalu sering mengkonsumsi daging olahan seperti sosis, bacon, burger
dan sejenisnya. Peneliti Harvard menyarankan, batasi konsumsi daging
olahan cukup sekali seminggu untuk meminimalkan risiko.
3. Merkuri
4. Bisphenol A (BPA)
5. Arsenik
6. Pewarna buatan
7. Pemanis buatan
8. BHA
Kejang ini merupakan pertanda terhadap adanya respon dari SSP atau
medula spinalis atau hubungan saraf-saraf otot. Selain itu beberapa gejala
keracunan yang lain adalah Retensio urin, Diare, Mual-muntah dan adanya
kerusakan ginjal dan hati yang dibuktikan dengan tes laboratorium.
1. C.Penatalaksanaan
1. D.Pencegahan