Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“PESTISIDA DAN BAHAN KIMIA DI RUMAH TANGGA”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


“Kimia Lingkungan”
Dosen Pengampu : Rizky Trisnawati Arwien,S.Pd.,M.Pd
Disusun oleh :
JUWITA SARI (4521105002)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN SASTRA
UNIVERSITAS BOSOWA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Berkat rahmat hidayah-Nya lah
penulis bisa mnyelesaikan makalah yang berjudul “Pestisida dan Bahan kimia di rumah
tangga”. Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia
Lingkungan.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini, saya cukup banyak menemui kesulitan dan hambatan. Tetapi
dengan dukungan berbagai pihak, serta motivasi dari teman-teman akhirnya makalah ini
dapat terselesaikan. Saya menyadari didalam makalah ini masih banyak terdapat kesalahan
dan kekurangan, oleh karena itu saya selaku penulis mohon maaf atas semua kekurangan
dari isi makalah ini.

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca. Semoga ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Makassar, 3 April 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………….….…………..i

DAFTAR ISI ………………………………………………………….………….ii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………….…………….1

A. Latar Belakang …………………………………………..….………….1

B. Rumusan Masalah ……………………………………….….………….2

C. Tujuaan Penulisan……………………………………….….…………..2

BAB II PEMBAHASAN……… …………….…………………………………..3

A. Bahan kimia……….……………………………………………………3

B. Bahan kimia Pemutih……….…………………………………………..4

C. Bahan kimia Pewangi …………………………………………………..5

D. Bahan kimia Obat….………………………….…………………………6

E. Bahan kimia Pembasmi Hama……………….…………….……………7

BAB III PENUTUP ………………………………………………….…………..9

A. Kesimpulan ………………………………………………....…………9
B. Saran………………………………………………....…………………9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Adakah bahan kimia yang terdapat di dalam rumah kita? Makanan, minuman,
sabun, detergen, pembersih lantai, parfum, pemutih, obat-obatan, dan pembasmi
serangga. Bahan-bahan tersebut digunakan dalam kehidupan sehari-hari dengan
tujuan mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Dalam menggunakan bahan-bahan
kimia tersebut haruslah diperhatikan dampak negatifnya, baik terhadap manusia
maupun terhadap lingkungan. Sebaiknya diketahui bahan kimia yang digunakan, apa
bahannya, dan bagaimana mengurangi dampak negatifnya.
Di dalam masyarakat sering dijumpai pengertian dan sikap yang tidak tepat
terhadap istilah “bahan kimia”. Sering dijumpai adanya komentar negatif yang
memberikan kesan bahwa bahan kimia adalah makhluk yang sama sekali tidak boleh
didekati dan digunakan. Hal yang lebih memprihatinkan adalah jika dalam berbagai
produk sering dicantumkan label : ‘tidak mengandung bahan kimia’. Tidak dapat
dipungkiri bahwa semua barang dan benda tersusun oleh unsur-unsur dan senyawa
kimia. Kesalahpahaman ini tentu harus diluruskan. Bahan kimia bukanlah sesuatu
yang harus dihindari, melainkan dimanfaatkan dengan cara yang tepat. Hal ini harus
disosialisasikan kepada masyarakat.
Sebagian besar bahan kimia terjadi secara alamiah, tetapi ada juga yang
diproduksi oleh mahluk hidup. Batu-batuan, pasir, besi, katun, gula dan garam adalah
beberapa contoh bahan kimia yang telah digunakan oleh manusia untuk berbagai
keperluan, misalnya untuk membuat rumah, bahan pakaian dan makanan. Seiring
dengan perkembangan jaman dan kemajuan ilmu pengetahuan kini telah banyak
ditemukan bahan yang diproses menjadi bahan yang lebih berguna bagi kehidupan
manusia
Dalam kehidupan sehari-hari tentu banyak dijumpai bahan-bahan yang
dipergunakan dalam rumah tangga. Bahan Kimia dalam rumah tangga adalah seluruh
benda-benda yang pada dasarnya tersusun oleh unsur-unsur dan senyawa kimia
tersebut, yang berada dalam rumah tangga pada umumnya. Bahan kimia rumah
tangga merupakan bahan-bahan kimia yang sering kita jumpai dan dipergunakan di
dalam rumah tangga.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat kita buat beberapa
rumusan masalah yaitu :
1. Apa yang dimaksud Bahan kimia ?
2. Apa itu Bahan kimia Pemutih ?
3. Apa itu Bahan kimia Pewangi ?
4. Ap itu Bahan kimia obat ?
5. Apa itu Bahan kimia Pestisida ?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari Penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Bahan kimia ?
2. Untuk mengetahui apa itu Bahan kimia pemutih ?
3. Untuk mengetahui apa itu bahan kimia pewangi ?
4. Untuk mengefahui apa itu bahan kimia obat ?
5. Untuk mengetahui apa itu bahan kimia pestisida ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bahan Kimia


Bahan kimia merupakan suatu zat atau senyawa dapat berwujud padat, cair
atau gas, dan berdasarkan komponen penyusunnya berbentuk tunggal atau
persenyawaan (campuran) yang berasal dari alam maupun hasil proses produksi.
Bahan Kimia dalam rumah tangga adalah seluruh benda-benda yang pada
dasarnya tersusun oleh unsur-unsur dan senyawa kimia tersebut, yang berada dalam
rumah tangga pada umumnya. Bahan kimia rumah tangga merupakan bahan-bahan
kimia yang sering kita jumpai dan dipergunakan di dalam rumah tangga. Bahan Kimia
rumah tangga.dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Berdasarkan Bahan asalnya
1) Bahan kimia alami
Yang termasuk bahan kimia alami adalah bahan-bahan yang berasal
dari alam dan di dalamnya terkandung senyawa-senyawa kimia, misalnya
ekstrak tumbuhan, hewan atau bahan mineral dari pertambangan.
2) Bahan Kimia Sintetis (Buatan)
Bahan kimia sintetis atau buatan adalah bahan atau produk yang
dihasilkan dari proses reaksi kimia, seperti makanan, pakaian, obat-obatan,
dan produk-produk lain yang dibuat dari proses kimia di industri, baik industri
besar maupun industri rumahan.

b. Berdasarkan sifat dan fungsinya


Berdasarkan sifat dan fungsinya, bahan kimia dalam rumah tangga dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
1) Bahan kimia makanan / bahan tidak berbahaya: Bahan makanan dan
perlengkapan yang secara langsung maupun tak langsung dikonsumsi dan
tidak menimbulkan bahaya.
2) Bahan Kimia non makanan / berpotensi berbahaya : Bahan – bahan yang
aman digunakan tetapi dapat menimbulkan bahaya jika digunakan tidak secara
tepat baik dalam tempat, ukuran maupun pemakainya. (ada pengertian bahan
berbahaya dalam ilmu kimia secara umum, namun biasanya bahan- bahan itu
tidak berada dalam kehidupan rumah tangga pada umumnya).
B. Bahan kimia Pemutih
Bahan pemutih merupakan bahan kimia yang biasa digunakan untuk membuat
putih pakaian (mengelantang) dan makanan. Fungsi bahan pemutih adalah
menghilangkan noda atau kotoran yang membandel pada pakaian, membunuh bakteri,
memutihkan pada proses pembuatan tepung terigu Pemutih dapat berbahaya jika
digunakah bersama dengan detergen, sebab dapat bereaksi menghasilkan gas klorin
(Cl2) yang beracun.. Pemutih pakaian dibuat untuk mengatasi kotoran yang sulit
dibersihkan. Bahan pemutih yang sehari-hari digunakan biasanya mengandung 5,25
natrium hipoklorit atau natrium perborat.
Pada umumnya bahan kimia yang digunakan sebagai pemutih adalah bahan
kimia yang bersifat mengoksidasi. Beberapa bahan kimia yang digunakan sebagai
pemutih antara lain:
- kaporit : CaOCl2
- Kalsium hipoklorit : Ca(OCl)2
- Natrium hipoklorit : NaOCl
- Natrium perborat : NaBO3
Bahan pemutih bereaksi (mengoksidasi) kotoran (pada kain) sehingga kotoran
tidak tampak lagi (kain terlihat lebih bersih). Selain dengan kotoran, bahan pemutih
juga akan bereaksi dengan zat warna (pada kain berwarna) dan bereaksi dengan
jaringan tubuh. Mengingat sifat bahan pemutih di atas, dituntut kehati- hatian pada
penggunaan bahan pemutih.
1) Kalsium Hipoklorit
Bahan kimia berwujud padat, berwarna putih. Dibuat dengan mengalirkan gas klor
ke dalam kalsium hidroksida. Kalium hipoklorit merupakan pembawa gas klor
yang stabil.
Dampak negatif: bersifat racun bila terkena kulit dan terhirup.
2) Natrium hipoklorit
Bahan kimia yang bersifat tidak stabil. Biasanya disimpan dan digunakan dalam
bentuk larutannya.
Dampak negatif: iritasikuat pada tubuh, bersifat racun.
3) Natrium perborat
Bahan kimia berupa kristal putih atau serbuk.
Dampak negatif: bersifat racun.
C. Bahan kimia Pewangi
Pewangi atau parfum adalah hasil percampuran berbagai macam bahan
pewangi (fragrance) yang bersifat mudah menguap. Produk yang sering ditambahkan
bahan pewangi antara lain adalah sabun, detergen, sampo, pembersih kaca, pelembut
pakaian, pengharum ruangan bahkan untuk memberikan aroma wangi pada badan
manusia. Komposisi pewangi umumnya adalah etil alkohol (50%-90%) difungsikan
sebagai pelarut, air suling(5%-20%) dan fragrance (10%-30%). Pewangi alam dapat
diperoleh antara lain dari vanilin dari tanaman vanili, eugenol dari tanaman cengkeh,
sitrat dari tanaman jeruk. Bahan sintetis/buatan, contoh : indol, etil miristat, alil
kaproat, anisaldehid. Pewangi tubuh /parfum adalah hasil percampuran berbagai
macam fragrance/wewangian.
Selain memberikan manfaat wangi, zat yang terkandung yang terdapat dalam
parfum juga memiliki efek samping. Bahan kimia berbahaya yang ditemukan dalam
pengharum ruangan diantaranya butana, propana, amonia, fenol dan formaldehid.
Efek yang terjadi pada tubuh adalah iritasi pada mata, selaput lendir hidung,
tenggorok, kulit, menimbulkan rasa mual, pusing, kanker, tumor, asma.
Bahan pewangi tidak hanya digunakan sebagai parfum, pewangi ruangan,
tetapi juga ditambahkan ke dalam bahan kosmetika, pembersih dan makanan (zat
aditif).
Bahan yang digunakan sebagai pewangi adalah bahan yang mudah menguap
agar wanginya mudah tercium. Bahan pewangi ini dapat berasal dari tumbuhan
(alami) tetapi dapat merupakan bahan kimia yang dibuat (sintesis).
Beberapa bahan pewangi yaitu :
1) Etil propanoat, seperti nenas.
2) Amil asetat, seperti pisang.
3) Sitironelal, seperti jeruk (sitrus)
4) Sitral, seperti jeruk lemon
5) Sinamaldehid, seeprti wangi kayu manis
6) Mentol, wangi mentol.
D. Bahan kimia Obat
BKO atau bahan kimia obat adalah senyawa sintetis atau bisa juga produk
kimiawi yang berasal dari bahan alam yang umumnya digunakan pada pengobatan
modern. Bahan kimia obat yang masih banyak ditemukan yakni : Sildenafil Sitrat,
Paracetamol, Dexamethason, CTM, Na Diklofenak, Fenibutason, Piroksikam,
Sibutramin HCL.
Dalam kehidupan rumah tangga, seringkali masyarakat masih mempercayai
obat tradisional yang dianggap jauh dari penggunaan bahan kimia. Obat tradisonal
dengan klaim kealamiannya sudah barang tentu tak boleh mengandung Bahan Kimia
Obat (BKO). Namun, hingga saat ini Badan POM masih menemukan beberapa
produk obat tradisional yang didalamnya dicampuri bahan kimia obat BKO di dalam
obat tradisional inilah yang menjadi selling point bagi produsen Hal ini kemungkinan
disebabkan kurangnya pengetahuan produsen akan bahaya mengkonsumsi bahan
kimia obat secara tidak terkontrol baik dosis maupun cara penggunaannya atau
bahkan semata-mata demi meningkatkan penjualan karena konsumen menyukai
produk obat tradisional yang bereaksi cepat pada tubuh.
BKO yang sering dicampurkan ke dalam obat tradisional tanpa dosis dan
takaran yang jelas dapat menimbulkan efek samping sebagai berikut:
1) Antalgin (Metampiron)
Efek samping: Pada pemakaian jangka panjang dapat menimbulkan
agranulositosis.
2) Deksametason
Efek Samping:
 Glukokortikoid meliputi diabetes dan osteoporosis yang berbahaya bagi
usia lanjut. Dapat terjadi gangguan mental, euphoria dan myopagh. Pada
anak-anak kortikosteroid dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan,
sedangkan pada wanita hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan adrenal
anak.
 Mineralokortikoid adalah hipertensi, pretensi Natrium dan cairan serta
hypokalemia.
3) Prednison
Efek samping:
 Gejala saluran cerna : mual, cegukan, dyspepsia, tukak peptic, perut kembang,
pancreatitis akut, tukak oesofagus, candidiasis.
 Gejala musculoskeletal : miopatiproximal, osteoporosis, osteonekrosis
avaskuler.
 Gejala endokrin : gangguan haid, gangguan keseimbangan Nitrogen dan
kalsium, kepekaan terhadap dan beratnya infeksi bertambah.
 Gejala neuropsikiatri : euphoria, ketergantungan psikis, depresi, insomnia,
psikosis, memberatnya shizoprenia dan epilepsy.
 Gejala pada mata : glaucoma, penipisan kornea dan sclera, kambuhnya infeksi
virus atau jamur di mata.
 Gejala lainnya : gangguan penyembuhan, atrofi kulit, lebam, acne, gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit, leukositosis, reaksi hipersensitif (termasuk
anafilaksis), tromboemboli, lesu.
4) Teofilin
Efek samping: Takikardia, palpitasi, mual, gangguan saluran cerna, sakit kepala,
insomnia dan aritmia.
5) Parasetamol
Efek samping : Jarang, kecuali ruam kulit, kelainan darah, pankreatitis akut dan
kerusakan hati setelah over dosis.

E. Bahan kimia Pembasmi Hama (Pestisida)


Pestisida secara umum diartikan sebagai bahan kimia beracun yang digunakan
untuk mengendalikan jasad penganggu yang merugikan kepentingan manusia. Dalam
sejarah peradaban manusia, pestisida telah cukup lama digunakan terutama dalam
bidang kesehatan dan bidang pertanian. Di bidang kesehatan, pestisida merupakan
sarana yang penting. Terutama digunakan dalam melindungi manusia dari gangguan
secara langsung oleh jasad tertentu maupun tidak langsung oleh berbagai vektor
penyakit menular. Di bidang pertanian, penggunaan pestisida juga telah dirasakan
manfaatnya untuk meningkatkan produksi. Dewasa ini pestisida merupakan sarana
yang sangat diperlukan. Terutama digunakan untuk melindungi tanaman dan hasil
tanaman, ternak maupun ikan dari kerugian yang ditimbulkan oleh berbagai jasad
pengganggu. Bahkan oleh sebahagian besar petani, beranggapan bahwa pestisida
adalah sebagai “dewa penyelamat” yang sangat vital. Sebab dengan bantuan pestisida,
petani meyakini dapat terhindar dari kerugian akibat serangan jasad pengganggu
tanaman yang terdiri dari kelompok hama, penyakit maupun gulma.
Pestisida adalah zat kimia yang digunakan untuk membunuh hama dan
penyakit. Pestisida berdasarkan asal dan sifat kimianya dibedakan menjadi dua yaitu :
1) Pestisida alami, yaitu pestisida yang ramah lingkungan / tidak menyebabkan
pencemaran misal nikotinoida dari tembakau, atau beberapa tanaman yang
digunakan sebagai racun.
2) Pestisida sintetik, pestisida yang berasal dari campuran bahan- bahan kimia.
Pestisida sintetis dapat dengan cepat menurunkan populasi OPT (rganisme
Penganggu Tanaman) dengan periode pengendalian (residu) yang lebih panjang.
a) Pestisida Organik. Ada beberapa golongan, misalnya senyawa organoklor
/mengandung klor, umumnya bersifat racun, contoh DDT (Dikloro Difenil
Trikloroetana), aidrin, dieldrin, endosulfan, dikofol, folfel, lindan, kliordan,
BHC. Senyawa organofosfat/mengandung gugus fosfat, bersifat racun tetapi
mudah terdegradasi dan lebih cepat hilang keaktifannya, seperti malathion,
biothion, diazinon, venthiom, metil parathion, etil parathion. Senyawa
karbamat/merupakan turunan asam ditiokarbomin yang disebut dengan
ditiokarbamat, contoh karbaril, karbotorum, BPMC, furadan, sevin.
b) Pestisida anorganik yaitu garam-garam beracun contoh arsenat, fluorida,
tembaga sulfat, garam merrkuri. Jenis pestisida berdasarkan jenis
hama/tanaman pengganggu yang diberantas antara lain : insektisida adalah
pemberantas serangga, contoh diazinon, tiodan, basmion, timbel arsenat,
magnesium fluorosilikat. Nematlsida adalah pemberantas cacing, contoh
oksamil, natrum metam. Fungisida adalah pemberantas jamur, contoh tembaga
oksiklorida, natrium dikromat. Rodentisida adalah pemberantas tikus, contoh
senyawa arsen, thalium sulfat. Herbisida adalah pemberantas gulma/rumput,
alang-alang, contoh : totacol, amonium sulfonat, gramoxon, pentaklorofenol.
Ada pula pestisida tidak boleh lagi digunakan karena sangat berbahaya bagi
kesehatan manusia dan lingkungan yaitu DDT, dieldrin, aldrin, klordan,
dinozab, lindane, senyawa merkuri, pentaklofenol.

Dampak negatif penggunaan pestisida antara lain pencemaran air. Pestisida yang
terbawa air dapat meracuni air dan membunuh organisme air yang jika berlangsung dalam
waktu yang lama dapat membahayakan bagi manusia.Pestisida juga dapat menyebabkan
pencemaran tanah karena dapat membunuh organisme yang kecil dalam tanah seperti cacing,
jamur, bakteri serta organisme penyubur tanah lainnya sehingga tanah menjadi tandus.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bahan kimia merupakan suatu zat atau senyawa dapat berwujud padat, cair
atau gas, dan berdasarkan komponen penyusunnya berbentuk tunggal atau
persenyawaan (campuran) yang berasal dari alam maupun hasil proses produksi.
Bahan Kimia dalam rumah tangga adalah seluruh benda-benda yang pada
dasarnya tersusun oleh unsur-unsur dan senyawa kimia tersebut, yang berada dalam
rumah tangga pada umumnya. Bahan kimia rumah tangga merupakan bahan-bahan
kimia yang sering kita jumpai dan dipergunakan di dalam rumah tangga.
Bahan Kimia dapat berguna bagi kehidupan manusia, jika digunakan sesuai
dengan sifat dan fungsinya. Penggunaan bahan kimia dengan cara yang salah atau
berlebihan akan menimbulkan efek yang membahayakan kehidupan baik manusia
maupun lingkungan.

B. Saran
Setelah memiliki pengetahuan tentang kegunaan bahan-bahan yang digunakan
sehari-hari dan pengetahuan dampak negatif yang ditimbulkan penggunaan bahan
tadi, dapatlah dipertimbangkan untuk mengurangi penggunaan bahan berbahaya atau
mengganti dengan bahan lain yang tidak berbahaya.
DAFTAR PUSTAKA

Budiasih, K S. 2015. Bahan kimia dalam rumah tangga. Universitas negeri


Yogyakarta. http://staffnew.uny.ac.id/upload/132309678/pengabdian/makalah-
ppm-bahan-kimia-di-rumah-tangga-radio-mq.pdf

Anonim. Tanpa tahun. Bahan kimia di rumah tangga. FPMIPA UPI.


http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/19561206198303
2-GEBI_DWIYANTI/BAHAN_KIMIA_DI_RUMAH_TANGGA_Rev..pdf

Prodi farmasi UII. 2018. BAHAN KIMIA OBAT DALAM OBAT TRADISIONAL
DAN EFEK SAMPINGNYA.
https://sarjana.pharmacy.uii.ac.id/2018/04/05/bahan-kimia-obat-dalam-obat-
tradisional-dan-efek-sampingnya/

Swacita, I B N. 2017. BAHAN AJAR KESEHATAN LINGKUNGAN: Pestisida dan


dampaknya terhadap lingkungan. Universitas Udayana.
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/85b4ff189dadfdaa36
0ee6200603c0ad.pdf

Anda mungkin juga menyukai