Banyak ragam bahan kimia yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa kelompok
bahan kimia yang dimaksud, di antaranya adalah:
1. pembersih;
2. pemutih pakaian;
3. pewangi;
4. pestisida;
1. Pembersih
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal berbagai bahan kimia pembersih, di antaranya
sabun dan detergen.
Adapun jenis bahan kimia yang dapat digunakan sebagai pembersih antara lain:
pembersih badan,
pembersih rambut,
pembersih motor dan mobil,
pembersih piring,
pembersih baju,
pembersih lantai
Kita perlu hati-hati dalam memilih bahan pembersih, bahan tersebut jangan sampai menimbulkan
pengaruh yang buruk terhadap lingkungan. Beberapa jenis detergen sukar diuraikan oleh
pengurai. Jika detergen ini bercampur dengan air tanah yang dijadikan sumber air minum
manusia atau binatang ternak maka air tanah tersebut akan membahayakan kesehatan. Oleh
karena itu, sebaiknya memilih detergen yang limbahnya dapat diuraikan oleh mikrorganisme
(biodegradable). Pengaruh buruk yang dapat ditimbulkan oleh pemakaian detergen yang tidak
selektif atau tidak hati-hati adalah:
Menimbulkan limbah rumah tangga berupa busa.
Busa yang ditimbulkan sabun dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang ada dalam tanah,
sedangkan busa yang dihasilkan dari detergen sulit diuraikan oleh mikroorganisme di dalam
tanah
Pencegahannya
Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut.
Menggunakan detergen dengan konsentrasi yang encer dan kadar ABS yang rendah.
Menggunakan detergen yang mudah terurai, seperti sodium dodesil sulfat (SDS).
Menyimpan sabun pada tempat yang benar sehingga jauh dari jangkauan anak.
2. Pemutih
Pemutih biasanya dijual dalam bentuk larutannya dan digunakan untuk menghilangkan
kotoran atau noda berwarna yang sukar dihilangkan dengan hanya menggunakan sabun atau
detergen. Larutan pemutih yang dijual di pasaran biasanya mengandung bahan aktif natrium
hipoklorit (NaOCl) sekitar 5%. Selain digunakan sebagai pemutih dan membersihkan noda, juga
digunakan untuk desinfektan (membasmi kuman). Pada umumnya, bahan pemutih yang dijual di
pasaran sudah aman untuk dipakai selama pemakaiannya sesuai dengan petunjuk. Selain dengan
noda, zat ini juga bisa bereaksi dengan zat warna pakaian sehingga dapat memudarkan warna
pakaian. Oleh karena itu, pemakaian pemutih ini harus sesuai petunjuk.
- Bagaimana pemutih dapat menghilangkan kotoran yang membandel pada pakaian putih?
- Dalam bahan pemutih mengandung hipoklorit Ca(ClO2) yang biasanya dikenal kaporit, dan
larutan pemutih mengandung natrium hipoklorit (NaClO). Bahan pemutih akan mengoksidasi
kotoran sehingga kotoran tersebut akan larut dalam air
Efek Samping Penggunaan Pemutih
Bahan pemutih pakaian umumnya mengandung senyawa klorin yang dapat merusak serat
kain dan warna pakaian.
- Senyawa klorin juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
- Bahan pemutih kulit yang mengandung merkuri atau raksa yang berlebihan dapat merusak
sistem saraf
Pencegahannya
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk dari penggunaan pemutih, antara lain:
- Hindari penggunaan jenis pemutih yang mengandung merkuri.
- Hanya menggunakan produk pemutih jika kotoran atau noda sulit dihilangkan oleh sabun atau
detergen.
4. Pestisida
Bahan kimia jenis pestisida erat sekali dengan kehidupan para petani. Pestisida dipakai
untuk memberantas hama tanaman sehingga tidak mengganggu hasil produksi pertanian.
Pestisida yang biasa digunakan para petani dapat digolongkan menurut fungsi dan sasaran
penggunaannya, yaitu:
a. Insektisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk memberantas serangga, seperti belalang,
kepik, wereng, dan ulat.
b. Fungisida, yaitu pestisida yang dipakai untuk memberantas dan mencegah pertumbuhan jamur
atau cendawan.
c. Bakterisida, yaitu pestisida untuk memberantas bakteri atau virus.
d. Rodentisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa hewan
pengerat, seperti tikus.
e. Herbisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk membasmi tanaman pengganggu (gulma),
seperti alang-alang, rerumputan, dan eceng gondok.
Alternatif
1. Tidak menggunakan pestisida yang mengandung bahan kimia yang seperti senyawa karbamat,
fosfat, dan klorin.
2. Penggunaan pestisida organic dan biopestisida (musuh alami).
3. Pemanfaatn teknologi terkini.
Bahan Kimia Alami dan Buatan yang Terdapat dalam Bahan Makanan
1. Pewarna
a. Alami
b. Sintetik
2. Penyedap Rasa dan Aroma
a. Alami
Penyedap rasa alami diperoleh dari berbagai tanaman rempah-rempah, seperti kayu manis, serai,
ketumbar, jahe, merica, lada, pala, dan daun salam
b. Sintetik
3. Pengawet
a. Alami
Pengawet alami dapat berupa gula dan garam
b. Sintetik
4. Pemanis
a. Alami
Pemanis alami disebut sukrosa yang dapat diperoleh dari olahan gula tebu, gula aren, dan gula merah
b. Sintetik
5. Anti Oksidan
Anti oksidan merupakan suatu zat aditif pada makanan berupa senyawa yang mudah teroksidasi.
Banyak produk makanan dalam kemasan kaleng yang menggunakan anti oksidan. Beberapa jenis
zat anti oksidan yang digunakan dalam pengolahan makanan, di antaranya asam askorbat dan
butilhidroksianisol (BHA). Asam askorbat digunakan pada pengolahan daging dan buah
kalengan. Sedangkan, butilhidroksianisol (BHA) digunakan untuk kemasan makanan.
LAS (CH3(CH2)11C6H4SO3H)
Senyawa LAS lebih mudah diuraikan oleh mikroorganisme dibandingkan dengan senyawa
ABS. Oleh karena itu, kita sebaiknya memilih detergen yang limbahnya dapat diuraikan oleh
mikroorgganisme (bioderadable).
Bahan aktif yang digunakan pada pembersih lantai adalah Benzalkonium klorida.
Senyawa ini bersifat pembersih sekaligus sebagai desinfektan, bersifat kaustik, dan korosif. Pada
konsentrasi berlebihan dapat mengiritasi kulit dan jika mengenai mata akan menyebabkan
gangguan seperti gatal bahkan dapat menyebabkan kerusakan pada kornea mata.
\Dapat disimpulkan, pengaruh buruk yang dapat ditimbulkan oleh pemakaian pembersih
yang tidak selektif atau tidak hati-hati adalah:
a. Rusaknya keindahan lingkungan perairan
b. Tercemarnya kehidupan hewan-hewan yang hidup dalam air
c. Merugiikan kesehatan manusia