Anda di halaman 1dari 5

Bahan Kimia dalam Kehidupan

A. Bahan kimia yang ada di rumah


Diantaranya :
1. Bahan kimia pembersih
Contohnya sabun dan detergen. Sabun dan detergen dapat menjadikan lemak dan
minyak yang tadinya tidak dapat bercampur dengan air menjadi mudah bercampur. Sabun
dan detergen dalam air dapat melepaskan sejenis ion yang memiliki bagian yang suka air
(hidrofilik) sehingga dapat larut dalam air dan bagian yang tidak suka akan air
(hidrofobik) sehingga larut dalam minyak atau lemak.
Kita perlu hati-hati dalam memilih baha pembersih, bahan tersebut jangan sampai
menimbulkan pengaruh yang buruk terhadap lingkungan. Oleh karena itu kita sebaiknya
memilih detergen yang limbahnya dapa diuraikan oleh mikrorganisme (biodegradable).
Pengaruh buruk yang dapat ditimbukan oleh pemakaian detergen yang tidak selektif atatu
tidak hati-hati adalah:
a. rusaknya keindahan lingkungan perairan
b. terancamnya kehidupan hewan-hewan yang hidup di air, dan
c.merugikan kesehatan manusia

2. Pemutih pakaian
Digunakan untuk menghilangkan kotoran atau noda berwarna yang sukar dihilangkan
dengan hanya menggunakan sabun atau detergen. Selain itu, juga digunakan untuk
desinfektan (membasmi kuman).

3. Pewangi
Merupakan bahan kimia lain yang erat kaitannya dengan kehidupan kita sehari-hari.
Bahan pewangi alami yang sudah kita kenal diantaranya diperoleh dari daun kayu putih,
kulit kayu manis, batang kayu cendana, bunga kenanga, bunga melati, dan buah pala.

4. Pestisida
Bahan kimia jenis pestisida era sekali hubungannya dengan para petani. Pestisida
dipakai untuk memberantas hama tanaman sehingga tidak menggangu hasil produksi
pertanian. Pestisida yang biasa digunakan para petani dapat digolongkan menurut fungsi
dan sasaran penggunaannya, yaitu :
a. Insektisida, digunakan untuk memberantas serangga (belalang, kepik, wereng, dan
ulat). Dan juga dipakai untuk memberantas sejumlah serangga pengganggu yang ada di
rumah, perkantoran, atau gudang (nyamuk, kutu busuk, rayap, dan semut). Contoh
insektisida adalah basudin, basminon, tiodan, diklorovinildimetil fosfat, dan diazinon.
b. Fungisida, dipakai untuk memberantas dan mencegah pertumbuhan jamur atau cenda-
wan. Contoh fungisida adalah tembaga oksiklorida, tembaga oksida, karbendazim,
organomerkuri, dan natrium dikromat.
c. Bakterisida, digunakan untuk memberantas bakteri atau virus. Salah satu contoh dari
bakterisida adalah tetramycin, sebagai pembunuh virus CVPD yang menyerang tana-
man jeruk.
d. Rodentisida, digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa hewan pengerat.
Salah satu contoh rodentisida adalah warangan.
e. Nematisida, digunakan untuk memberantas hama tanaman jenis cacing (nematoda).
Contoh dari nematisida adalah DD, vapam, dan dazomet.
f . Herbisida, digunakan untuk membasmi tanaman pengganggu (gulma), seperti alang-
alang, rerumputan, dan eceng gondok. Contoh herbisida adalah ammonium sulfonat
dan pentaklorofenol.
Beberapa dampak negatif yang dapat timbul akibat penggunaan pestisida, diantaranya :
a . Terjadinya pengumpulan pestisida (akumulasi) dalam tubuh manusia karena beberapa
jenis pestisida sukar terurai.
b . Munculnya hama spesies baru yang lebih tahan terhadap takaran pestisida.

B. Zat Aditif dalam Bahan Makanan


Bahan yang tergolong ke dalam zat aditif makanan harus dapat :
a. Memperbaiki kualitas atau gizi makanan
b. Membuat makanan tampakklebih menarik
c. Meningkatkan cita rasa makanan
d. Membuat makanan menjadi lebih tahan lama atau tidak cepat basi atau busuk

1. Zat pewarna
Adapun zat pewarna yang biasa digunakan sebagai zat aditif pada makanan adalah :
a. Zat pewarna lamai, dibuat dari ekstrak bagian-bagian tuumbuhan tertentu, misalnya
warna hijau dari daun pandan atau daun suji, warna kuning dari kunyit, warna coklat
dari buah coklat, dan warna kuning merah dari wortel.
b. Zat pewarna sintetik, dibuat dari bahan-bahan kimia. Dibandingkan dengan pewarna
alami, pewarna sintetik memiliki beberapa kelebihan, yaitu memiliki pilihan warna
yang lebih banyak, mudah disimpan, dan lebih tahan lama.

2. Zat pemanis
Berfungsi untuk menambahkan rasa manis pada makanan atau minuman. Zat pemanis
dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Zat pemanis alami
Dapat diperoleh dari tumbuhan, seperti kelapa, tebu, dan aren, dan dapat pula diperoleh
dari buah-buahan dan madu. Zat pemanis alami berfungsi juga sebagai smuber energi.
b. Zat pemanis buatan atau sintetik
Tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia sehingga tidak berfungsi sebagai sumbuer
energi. Oleh karena itu,orang yang memiliki penyakit kencing manis (diabetes melitus)
biasanya mengonsumsi pemanis sinteti sebagai pengganti pemanis alami. Contoh
pemanis sintetik adalah sakarin, natrium siklamat, magnesium siklamat, kalsium
siklamat, aspartam, dan dulsin.

3. Zat pengawet
Adalah zat yang sengaja ditambahkan pada bahan makanan dan minuman agar
makanan dan minuman tersebut tetap segar, bau dan rasanya tidak berubah, atau
melindungi makanan dari kebusukan akibat membusu atau terkena bakteri/jamur. Seperti
halnya zat pewarna dan zat pemanis, zat pengawet dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Zat pengawet alami berasal dari alam, contohnya gula (sukrosa) yang dapat dipakai
untuk mengawetkan buah-buahan (manisan) dan garam dapur yang dapat digunakan
untuk mengaetkan makanan.
b. Zat pengawet sintetik atau buatan merupakan hasil sintetisdari bahan kimia. Contohnya
asam cuka dapat dipakai sebagai pengawet acar dan natrium propionat atau kalsium
propionat digunakan untuk mengawetkan roti atau kue kering.

Adapun zat pengawet yang tidakaman dikonsumsi diantaranya:


a. Formalin, tidak boleh digunakan karena biasa dipakai untuk mengawetkan benda-
benda, seperti binatang atau mayat yang sudah mati.
b. Pengawet boraks, bersifat desinfektan atau efektif dalam menghambat pertumbuhan
mikroba penyebab membusuknya makanan serta dapat memperbaiki tekstur makanan
sehingga lebih kenyal. Boraks hanya boleh dipergunakan untuk industri non pangan,
seperti dalam pembuatan gelas, industri kertas, pengawet kayu, dan keramik.
Jika boraks termakan dalam kadar tertentu dapat menimbulkan sejumlah efek samping
bagi kesehatan, diantaranya:
a. Gangguan pada sistem syaraf, ginjal, hati, dan kulit
b. Gejala pendarahan di lambung dan gangguan stimulasi saraf pusat.
c. Terjadinya komplikasi pada ota dan hati
d. Menyebabkan kematian jika ginjal mengandung boraks sebanyak 3-6 gram

4. Zat Penyedap Cita Rasa


Di Indonesia terdapat begitu banyak ragam rempah-rempah yang dipakai untuk
meningkatkan cita rasa makanan, seperti cengkeh, pala, merica, ketumbar, cabai, laos,
kunyit, bawang, dan masih banyak lagi.
Selain dari alam, ada pula zat penyedap cita rasa yang berasal dari hasil sintesis bahan
kimia, contohnya:
a. Oktil asetat, makanan akan terasa dan beraroma seperti buah jeruk jika dicampur
dengan zat penyedap ini.
b. Etil butirat, akan memberikan rasa dan aroma seperti buah nanas pada makanan.
c. Amil asetat, akan memberikan rasa dan aroma seperti buah pisang pada makanan.
d. Amil valerat, akan memberikan rasa dan aroma seperti buah apel pada makanan.

C. Zat Adiktif dan Psikotropika


1. Zat Adiktif
Adalah istilah untuk zat-zat yang pemakaiannya dapa menimbulkan ketergantungan
fisik yang kuat dan ketrgantungan psikologis (drug dependence). Kelompok zat adiktif
adalah narkotika (zat atau obat yang berasal dari tanaman) atau bukan tanaman yang
dapat menyebaban penurunan atau perubahan kesadaran, mengurangi sampai
menghilangkan rasa sakit, dan dapa menimbulkan ketergantungan.

a. Ganja
Merupakan zat adiktif narkoba dari golongan kaabioid. Terbuat dari daun, bunga, biji,
dan ranting muda tanaman mariyuana (Cannabis sativa) yang sudah kering. Tanda-tanda
penyalahgunaan ganja yaitu gembira dan tertawa tanpa sebab, santai dan lemah, banyak
bicara sendiri, pengendalian diri menurun, menguap atau mengantuk tapi susah tidur,
mata merah, serta tidak tahan terhadap cahaya. Tanda-tanda gejala putus obat (ganja)
yaitu sukar tidur, hiperakktif, dan hilangnya nafsu makan. Tanda-tanda gejala overdosis,
yaitu ketakutan, daya pikir menurun, denyut nadi tidak teratur, napas tidak teratur, dan
mendapat gangguan jiwa.

b.Opium
Merupakan narkotia dari golongan opioida, dikenal juga dengan sebutan candu, morfin,
heroin, dan pulau. Opium diambil dari getah buah mentah Pavaper sommiverum. Opium
mengandung lebih dari dua puluh maca, senyawa.

c. Kokain
Diperoleh dari hasil ekstraksi daun tanaman koka (Erythroxylum coca). Pemakaian zat
ini menjadikan pemakainya suka bicara, gembira yang meningkat menjadi gaduh dan
gelisah, detak jantung bertabah, demam, perut nyeri, mual, dan muntah. Pemakaian
kokain dengan dosis tertentu dapat menyebabkan kematian.

d. Sedativa dan hipnotika (Penenang)


Pemakaiannya dalam dosis kecil dapat menenangkan, sedangkan dalam dosis besar
dapat membuat orang yang memakannya tertidur.

e. Nikotin
Nikoin yang diisap pada saat merokok dapat menyebabkan meningkatnya denyut
jantun nadi dan tekanan darah, bersifat karsinogenik sehinggga dapat menyebabkan risiko
terserang kanker paru-paru, kaki rapuh, katarak, elembung paru-paru melebar, risiko
terkena penyakit jantung koroner, kemandulan, dan ganguan kehamilan.

f . Alkohol
Alkohol yang terkandung dalam minuman dapat berasal dari hasil fermentasi bahan
minuman itu sendiri atau sengaja ditambahkan ke dalam suatu minuman olahan. Tanda-
tanda gejala pemakaian alkohol yaitu gembira, pengendalian diri turun, dan muka
kemerahan. Jika overdosis akan timbul gejala perasaan gelisah, tingkah laku menjadi
kacau, kendali turun, dan banyak bicara sendiri.

2. Psikotropika
Adalah zat atau obat, baik laamiah maupun sintetik, bukan narkotika dan berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang dapat menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Berikut ini termasuk ke dalam
golongan psikotropika, yaiu :
a. LSD (Lysergic Acid Diethylamide)
Merupakan zat psikotropika yang dapat menimbulkan halusinasi. Zat ini dipakai untuk
membantu pengobatan bagi orang-orang yang mengalami gangguan jiwa aau sakit
ingatan.
b. Amfetamin
Kita sering kali mendengar peberitaan di media massa mengenai penjualan ekstasi dan
shabu. Ekstasi dan shabu adalah hasil sintesis dari zat kimia yang disebut amfetamin.
Pemakai zat-zat tersebut akan menimbulkan gejala-gejala : siaga, percaya diri, euphoria
(perasaan gembira berlebihan), banyak bicara, tidak nafsu makan, tidak mudah lelah,
berdebar-debar, tekanan darah menurun, dan nafas cepat. Jika overdosis akan
menimbulkkan gejala-gejala : jantun berdebar-debar, panic, mengamuk, paranoid (curia
berlebihan), tekanan darah naik, pendarahn otak suhu tubuh tinggi, kejang, kerusakan
pada ujung-ujung syaraf, dan mengakibatkan kematian.

3. Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Zat Adiktif dan Psikotropika


a. Peran anggota keluarga
Setiap anggota keluarga harus saling menjaga agar jangan sampai ada anggota
keluarga yang terlibat dalam penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika.

b. Peran anggota masyarakat


Kita sebagai anggota masyarakat perlu mendoron peningkatan pengetahuan setiap
anggota masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan obat-obat terlarang. Selain itu jua
perlu

Anda mungkin juga menyukai